Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 16 Saling main siasat

“Ba…baik.” Yuliana dengan kaku menjawab Wirianto, sambil membawa baju tidur dan masuk ke kamar mandi.

Pembantunya masuk dulu ke kamar mandi, meletakkan air panas untuk Yuliana, baru keluar dari kamar mandi. Yuliana melihat pembantu sudah pergi, dia langsung menutup pintu kamar mandi. Yuliana teringat Wirianto masih ada di luar, kemudian dia mengunci pintu kamar mandi dari dalam.

Baru saja dia memutar kenop pintu. Wirianto dari luar pintu dengan suara rendah berkata : “Kamu tidak usah kuatir, aku tidak tertarik dengan tubuhmu. Tidak akan tiba-tiba menerobos masuk melihat kamu mandi, tidak usah kamu kunci.”

Yuliana dengan cepat mengerjap-ngerjapkan matanya dan menarik napas dalam. Dia tidak menyangka daya pendengaran Wirianto begitu baik, bahkan suara kunci dari dalam juga terdengar. Meskipun Wirianto tidak bisa melihat dia, tapi dia tetap merasa canggung hingga wajahnya merah, dengan suara pelan menjelaskan : “Aku, aku hanya ingin melihat apakah kunci ini bagus atau tidak, bukan ingin menguncinya.”

Baru selesai bicara, Yuliana mengernyitkan dahi dengan gelisah, mengapa dia merasa aneh dengan kata-katanya tadi? Apa maksudnya tidak ingin mengunci pintu? Dia begini seperti seorang wanita yang sembarangan dan terlalu memberi kelonggaran.

Ternyata benar, dia mendengar dengusan Wirianto di luar pintu. Yuliana membayangkan ekspresi Wirianto sekarang yang pasti menganggap hina dirinya, membuat dia menggeleng sendiri dengan jengkel.

“Sudahlah, lagi pula Wirianto selalu memandang rendah aku. Apa masalahnya kalau dia terus meremehkan aku?” gumam Yuliana pelan, lalu membuka kran shower dan mulai mandi.

Tunggu dia selesai mandi, mengeringkan rambut, memakai baju tidur yang terletak di samping. Saat bersiap untuk keluar dari kamar mandi, Yuliana masih tidak bisa menahan untuk tidak menghela napas. Meskipun tahu Wirianto akan memandang rendah pada dirinya, namun Yuliana tetap tidak bisa menahan untuk tidak gelisah. Siapa yang merasa nyaman jika selalu dianggap rendah dan diremehkan orang?

Yuliana dengan bibir terkatup dan dahi yang masih mengernyit berjalan keluar dari kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, dia melihat Wirianto sedang duduk dan bekerja di ruang baca di dekat situ. Saat pertama kali datang ke ruangan ini, Yuliana telah melihat kamar tidur Wirianto, tapi tidak memperhatikan ternyata di dalam kamar ini masih tersembunyi sebuah ruang baca.

Wirianto memakai kaca mata dengan frame hitam, melihat Yuliana keluar, dengan suara rendah berkata : “Kelihatannya kamu juga tidak begitu peduli dengan anak itu, bahkan hujan pun tidak memakai payung? Jika ingin segera menyingkirkan anak itu, buat apa masih menunjukkan sikap ingin melindungi anak itu di hadapanku?

Yuliana baru saja menjadi seorang ibu, dan menggunakan inseminasi buatan baru hamil. Meskipun telah memiliki sedikit kesadaran menjadi seorang ibu, namun Yuliana masih asing dengan tanggung jawab sebagai seorang ibu. Yuliana benar-benar mengabaikan masalah kehujanan. Saat itu dia bertemu dengan seorang pria yang serampangan, juga merusak suasana hatinya, membuat dia sungguh lupa untuk menjaga anaknya sendiri.

Yuliana merasa bersalah, dengan tertunduk berkata : “Aku lupa, maaf……”

Yuliana sungguh merasa tidak enak di hatinya, dia bukan merasa bersalah pada Wirianto, tapi merasa bersalah pada anak yang ada di dalam perutnya, dia masih belum memenuhi syarat untuk menyandang status sebagai seorang ibu, dan merasa bersalah.

“Maaf?” Wirianto dengan suara rendah berkata : “Tidak perlu merasa bersalah padaku, karena aku juga berharap anak dalam perutmu menghilang. Jika karena kesalahan kamu, dan menghilangkan anak ini, aku dan nenek bisa bebas dari permintaan bantuan keluarga Jian, juga bisa mengurangi banyak masalah.”

Yuliana dengan alis mengkerut menatap Wirianto, kemudian mengatup erat bibirnya lalu menundukkan kepala. Saat ini mendadak Wirianto beranjak bangun, dan berjalan ke arahnya. Yuliana segera waspada dan mundur beberapa langkah, Wirianto malah melewatkan Yuliana, dan mengangkat sebuah gelas kaca yang ada di atas lemari kepala ranjang.

Setelah minum seteguk air, Wirianto berpaling dan melihat ke arah Yuliana, lalu berkata : “Kamu pikir apa yang akan aku lakukan padamu? Selamanya kamu jangan ada salah paham dan sejenisnya denganku, aku tidak akan bisa tertarik dengan wanita sepertimu. Karena ini rencana dari nenek, kamar ini kamu boleh pakai, kamu boleh tidur di ranjang ini. Tapi selamanya kamu harus ingat dengan statusmu, kamu hanya alat untuk melahirkan dan membesarkan anak ini.”

Yuliana menunduk, dan menjawab : “Aku tahu.”

Dengan pandangan dingin Wirianto melirik Yuliana, dan berkata : “Waktu makan malam sudah tiba, cepatlah ganti baju.”

Selesai bicara, sambil memakai dasi dia berkata pada Yuliana : “Pakai gaun warna hitam yang ada di lemari, dengan begitu akan sepadan dengan jas hitamku. Malam ini paman kedua juga akan pulang, bibi kedua juga pasti akan memanggil beberapa anggota keluarga lain. Mereka akan mengambil kesempatan di saat aku masih belum pulih, untuk datang melihat aku yang tidak tahan menerima pukulan ini. Bibi kedua aku Tania, kamu sudah pernah bertemu dengannya, dia bukanlah seorang dengan karakter yang hebat, hanya bisa terpikir ide-ide kecil, mungkin hanya akan membuatmu sedikit sulit, namun tidak akan sampai benar-benar mencelakai dirimu.”

Bicara sampai di sini, perlahan dia berhenti sebentar, baru melanjutkan kata-katanya pada Yuliana : “Yang harus diwaspadai adalah paman kedua aku Steven, dia kelihatan ramah untuk membuatmu tidak waspada. Ada kalanya akan membuat kamu merasa, dia adalah orang yang berdiri di pihakmu. Kamu akan merasa dia sangat baik hati, seorang senior yang ramah. Namun, yang harus kamu waspadai setiap saat, justru adalah dia, dia adalah orang yang mungkin menginginkan nyawamu.”

Sambil bicara, Wirianto menggulung lengan bajunya, memperlihatkan bekas luka di lengannya, dan berkata pada Yuliana : “Waktu umur sebelas tahun, aku terjatuh dalam kolam. Dia melihat aku terjatuh dalam air dengan mata kepala sendiri, namun dia tidak menyelamatkan aku, malah menginjak aku. Bekas luka ini adalah saat aku berusaha meronta di dalam kolam, dan luka tergores. Aku hampir saja mati tenggelam, beruntung ada pembantu yang lewat, dan menyelamatkan aku. Kalau tidak, orang yang akan diminta bantuan oleh keluarga Jian kalian adalah paman kedua aku.”

Yuliana dengan mata terbelalak menatap Wirianto, di luar dugaan Wirianto begitu tenang menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. Meskipun Yuliana sering bertemu dengan orang yang bengis dan kejam di pusat perbelanjaan, tapi dia tidak pernah terpikir, ada orang yang demi uang benar-benar akan membunuh, bahkan saudaranya sendiri.

Bibir Yuliana bergerak-gerak, dengan berbisik berkata : “Jadi apakah boleh……”

“Boleh lapor polisi?” Wirianto menjadi tertawa : “Sengketa di dalam keluarga besar sangat serius, keluarga Leng bisa berkembang sampai saat ini, dengan keuntungan dan sengketa yang sangat rumit. Bukan seperti yang kamu pikirkan, bisa melakukan apapun yang kamu inginkan. Anggota keluarga Leng yang begitu banyak, kekuasaan yang besar atau kecil, jika menangani dengan tidak layak, walaupun kamu adalah penerus keluarga Leng terus bisa apa? Tetap akan diusir keluar dari hak keluarga inti. Mereka semua tidak rela aku yang mendominasi, berusaha keras menopang paman kedua, dan sekuat tenaga melindunginya. Karena dua harimau saling bertarung, dua harimau ini harus membujuk kawanan serigala yang berdiri di samping untuk menjadi pasangannya. Tetapi, kalau harimau ini tinggal aku seorang, maka harus menghadapi kawanan serigala tersebut, dan kepentingan mereka akan mendapat bahaya. Hubungan yang begitu pelik, aku memberi tahu kamu ini semua, adalah demi agar kamu tidak menghalangiku. Kalau karena dirimu, posisi aku di keluarga Leng menjadi terpengaruh, nenek juga tidak akan bisa melindungimu.”

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu