Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
Wirianto mendengar deskripsi dari Yuliana dan langsung terlihat marah, dia berkata, "Perubahan rasa suka kamu berubah dengan cepat."
Yuliana mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti mengapa Wirianto bisa tiba-tiba terlihat senang dan tiba-tiba terlihat suasana buruk, Yuliana melirik kearah Wirianto secara diam-diam, dan menutup selimutnya, dan terbaring diatas kasur, ditangannya masih memegang baju bayi yang diberikan oleh Nyonya Tua Leng, dia membayangkan bayi didalam perutnya jika memakai pakaian kecil ini sungguh membuatnya tidak tahan untuk tersenyum.
Baru saja terbaring, telepon Yuliana tiba-tiba berbunyi, Yuliana melihat bahwa itu ditelepon oleh perawat dirumah sakit dan langsung mengangkatnya, "Halo, mengapa kamu menelepon semalam ini? Apakah ayahku terjadi apa-apa?"
"Apa kabar Nona Yuliana, aku beritahu Anda sebuah kabar baik, Tuan Jian sudah bangun." Perawat itu berkata dengan suara terkejut kearah Yuliana.
"Apa?" Yuliana bergegas bediri dan berjalan kearah pintu, "Aku segera kesana, kalian tunggu aku."
Yuliana bersiap untuk berlari keluar, namun tangannya malah ditarik oleh Wirianto, Wirianto melihat Yuliana dan bertanya, "Ada apa?"
Yuliana berusaha untuk mencoba mendorong Wirianto dan berkata sambil merengek, "Ayahku, ayahku sadar, aku mau segera kerumah sakit, aku mau tahu kondisi badannya setelah sadar, lepaskan aku, biarkan aku pergi."
"Kalau begitu juga harus pakai sepatu dan pakaian, dan biarkan supir mengantarkanmu pergi." Seusai Wirianto berkata, dia menarik tangan Yuliana dan berjalan kearah ruang ganti, dan melemparkan baju ke badan Yuliana.
"Ini adalah pakaian yang lebih longgar, jika kamu memakainya akan tidak muda untuk terlihat mengandung, kamu ganti pakaian dulu, aku telepon supir." Seusai Wirianto berkata, dia lalu berputar dan menelepon supir.
Barulah Yuliana sedikit tenang dan menundukkan kepalanya untuk melihat piyama yang dikenakannya dan juga kakinya yang tidak mengenakan alas kaki, dia tahu bahwa tampangnya saat ini memang juga tidak cocok untuk keluar, Yuliana bergegas menganti pakaian yang diberikan oleh Wirianto kepadanya, setelah mengenakan sepatu barulah dia berlari keluar, di lantai bawah sudah ada sebuah mobil yang berhenti didepan pintu, Yuliana bergegas naik keatas mobil, barulah dia merasa lega.
Barulah Yuliana terpikiran bahwa tadi dia terburu-buru untuk keluar dan sepertinya lupa untuk berterima kasih keapda Wirianto, tapi meskipun Yuliana tahu bahwa dirinya kurang sopan, tapi masalah WIrianto juga hanya sepintas lewat dari pikirannya saja, seluruh benaknya sekarang dipenuhi dengan urusan ayahnya.
Yuliana sangatlah senang bahwa ayahnya bisa terbangun, tapi dia juga sangat khawatir ayahnya tahu dengan keadaan saat ini dan akan kecewa terhadapnya, dia membawa suasana hati yang tegang dan panik dan akhirnya tiba dirumah sakit tempat ayahnya berada, dia bergegas masuk kedalam rumah sakit dan menghalang pintu lift yang akan tertutup lalu bergegas masuk.
Sekali masuk kedalam lift, Yuliana langsung mengerutkan keningnya, orang didalam lift ternyata adalah Michael dan Silvia, ketika Yuliana masuk, mereka juuga langsung melihat kearah Yuliana, dan melirik kearah perutnya.
Yuliana memegang perutnya dengan siaga, dia berencana untuk keluar dari lift, meskipun dia sangatlah ingin bisa cepat bertemu dengan ayahnya sendiri, tapi dia sama sekali tidak ingin bersama dengan MIchael serta Silvia disebuah ruangan tertutup, tapi sebelum Yuliana keluar dari lift, pintu lift sudah tertutup.
"Yuliana, benar saja kamu sudah mengandung! Kamu tidak menikah dan mengandung, apakah kamu tahu malu atau tidak!" Silvia melirik kearah perut Yuliana yang sedikit membengkak dan berkata dengan marah.
Meskipun Yuliana sudah mengenakan pakaian yang lebih longgar untuk menutupnya, tapi sekarang Silvia juga mengandung, dia tentu saja bisa melihat bahwa perut Yuliana yang membengkak itu karena mengandung dan terlihat bahwa sudah beberapa bulan.
Yuliana melihat dirinya tidak bisa keluar dari lift, dia lalu melindungi perutnya dan berdiri disudut lift, dia menekan lantai keberadaan ayahnya, dia sekarang sudah punya kesadaran sebagai seorang ibu, demi menghindari anaknya terlukai, dia bersedia menahannya, dan tidak berkonflik dengan Silvia, oleh karena itu, Yuliana sama sekali tidak menjawabnya hanya menatapi depannya, menatapi pintu lift.
tapi meskipun Yuliana sama sekali tidak membalas Silvia, namun dia tetap saja bisa merasakan adanya sebuah tatapan seram yang menatapi perutnya, Yuliana bisa merasakan bahwa tatapan itu bukan dari Silvia, dia sedikit menoleh dan bertemu dengan tatapan Michael kepadanya.
Dia juga bersama dengan Michael selama beberapa tahun, dia pernah melihat tampang paling seram paling jahatnya dari Michael, tapi dai tidak pernah melihat tatapan yang seperti begini sebelumnya, tatapan itu bagaikan sebuah pisau dan seolah ingin mencongkel anaknya keluar dari perutnya.
Meskipun Silvia menantang menggunakan perkataan, tapi Yuliana sama sekali tidak takut, tapi tatapan Michael yang tidak berkata ini, membuat Yuliana ketakutan hingga gemetaran, Yuliana memegang perutnya dan mundur selangkah lagi hingga benar-benar sudah dipojok lift, hingga setelah pintu lift dibuka, Yuliana langsung berlari keluar.
"Michael, dia memang benar sudah mengandung, sungguh tidak tahu malu!" Silvia menatapi sosok belakang Yuliana, dan berteriak.
"Iya, dia benar-benar mengandung, sepertinya bulannya sama sepertimu, tapi entah kamu yang duluan melahirkan anaknya atau dia yang melahirkan duluan untukku, ayo kita pergi menjenguk tuan Jian dulu saja, entah bagaimana dirinya saat ini, dia sudah lumpuh di kasur masih saja bisa sadar!" MIchael tersenyum dan berbisik kearah Silvia.
Seusai MIchael berkata, dia keluar sambil tersenyum, Silvia menyipitkan amtanya dan berkata, "Yuliana, aku tidak akan membiarkanmu melahirkan anak ini."
Silvia sambil berkata, sambil berjalan mengikuti Michael keluar, Yuliana bergegas pergi ke kamar pasien Rishendy, namun dia tidak bertemu dengan Rishendy, karena dia sudah diantar untuk diperiksa, Yuliana mengerutkan keningnya dan menunggu sesaat, dia melihat Michael dan Silvia kemari.
Yuliana tidak tahan untuk bertanya, "Untuk apa kalian kemari?"
Michael berkata sambil tersenyum, "Tentu saja datang untuk menjenguk paman Jian, aku ingin tahu bagaimana caranya dia sadar? Sebelumnya aku dengar bahwa dia akan sangat susah untuk sadar, apakah benar-benar sesuai pepatah yang jahat bisa bertahan hidup dengan lama, dan membuatnya bisa tersadarkan!"
Yuliana mengerutkan keningnya dan menatapi Michael, dia mengerakkan bibirnya dan terakhir untuk menghindari konflik, dia menahan rasa marahnya sendiri, dia tidak ingin karena ketidak sabarannya sesaat dan berkonflik dengan Michael sehingga melukai bayinya, Yuliana mengerutkan keningnya dan pergi ke ruangan tempat Rishendy diperiksa.
Karena ruang periksa berada dilantai bawah saja, Yuliana langsung melewati tangga saja, baru saja sampai ditangga, Yuliana mendengar bahwa ada orang yang memanggilnya dengan suara aneh, Yuliana memegang tangga dan mengerutkan keningnya sambil menatap kebelakang, tapi sebelum melihat dengan jelas siapa yang memanggilnya, dia sudah didorong kebawah.
Yuliana bergegas memegang pegangan tangga dan dia tetap juga tidak berhasil menstabilkan badannya, dia termundur beberapa langkah dan terjatuh dari tangga, disaat ini, didalam benak Yuliana hanya ingin melindungi anaknya saja, dia bergegas menyusut badannya dan memegang perutnya, tapi ketika dia terjatuh sampai kebawah, perutnya masih saja terasa sangatlah sakit karena benturan keras.
"Aarrghh....anakku........" Yuliana sambil memegang pertunay sambil menatap kearah atas sana, meskipun berlawanan dengan sinar cahaya, dan sinar didalam tangga sedikit gelap, tapi Yuliana masih saja bisa merasakan dengan jelas bahwa orang yang berada diatas sana adalah Silvia, tadi suara aneh itu pasti adalah Silvia yang sengaja menekan suaranya sehingga membuat Yuliana tidak bisa mendengar bahwa Silvia sedang memanggilnya.
Silvia bergegas mundur dan menghilang dari tangga, Yuliana memegang perutnya dan menopang badannya, perutnya sangatlah sakit bagaikan ada orang yang mengiris dagingnya menggunakan pisau, dan muali ada cairan lengket yang keluar dari badannya, Yuliana bersandar dipojok dinding, dia melihat bahwa pakaiannya sudah menjadi berwarna hitam merah.
"Anakku......tolong aku.......tolong anakku......" Yuliana memegang perutnya dan berusaha untuk meminta tolong.
Tapi tangga ini sedikit terpencil, dan Yuliana benar-benar tidak punya tenaga lebih untuk berteriak meminta tolong lebih kencang lagi, hpnya juga terjatuh kebawah ketika dia terjatuh dari tangga, setelah sesaat kemudian, Yuliana tetap saja tidak menunggu ada orang lewat, Yuliana menutup matanya, dia tidak boleh menunda lagi, jika terus menudna, anaknya mungkin sekali tidak akan tertolongkan lagi.
Anaknya mungkin adalah seorang gadis, yang mempunyai kulit yang putih dan suara yang lucu, dan akan mengulurkan tangannya yang sedikit gendut untuk memanggil "Ibu...."
Yuliana begitu melindungi anaknya, dia tidak membiarkannya hilang begitu saja! Sekali terpikiran hingga disini, Yuliana menahan rasa sakit dan perlahan bangun, dia merasa bahwa darahnya mengalir semakin cepat.
Anakku, bertahanlah, jangan meninggalkan aku, aku baru saja belajar menjadi seorang ibu, aku masih belum sempat memberi nama untukmu, jangan meninggalkan aku! Tolonglah, temani aku! Aku masih belum memberikan nama untukmu, tolong jangan meninggalkan aku!
Yuliana kesakitan hingga seluruh badannya gemetaran, namun dia tetap saja mengigit bibibrnya dan bangun secara perlahan, tangga yang awalnya tidak terlalu panjang, bagi Yuliana saat ini sangatlah jauh sekali, dia melihat cahaya di pintu tangga, dan menahan untuk bergeser sedikit demi sedikit, tapi seiring dengan pergerakannya, perutnya semakin sakit.
Yuliana merasakan bahwa dia mungkin sekali tidak bisa mempertahankan anak ini, tapi dia tetap menahan rasa ingin menangis dan menggunakan seluruh tenaganya untuk bergeser, asalkan dia sedikit bergeser saja, kemungkinan anaknya terselamatkan akan menjadi lebih tinggi.
Hanya tersisa 5 tingkat lagi saja.......4 tingkat.....tiga tingkat......dua tingkat.....
Jari Yuliana akhirnya menyentuh cahaya dari koridor, dia menggunakan sisa tenaganya untuk berteriak, "Tolong.......tolonglah anakku......"
Novel Terkait
Everything i know about love
Shinta CharityKembali Dari Kematian
Yeon KyeongHarmless Lie
Baige1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaTakdir Raja Perang
Brama aditioAku bukan menantu sampah
Stiw boyInnocent Kid
FellaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia