Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini

Wirianto mendengar deskripsi dari Yuliana dan langsung terlihat marah, dia berkata, "Perubahan rasa suka kamu berubah dengan cepat."

Yuliana mengerutkan keningnya, dia tidak mengerti mengapa Wirianto bisa tiba-tiba terlihat senang dan tiba-tiba terlihat suasana buruk, Yuliana melirik kearah Wirianto secara diam-diam, dan menutup selimutnya, dan terbaring diatas kasur, ditangannya masih memegang baju bayi yang diberikan oleh Nyonya Tua Leng, dia membayangkan bayi didalam perutnya jika memakai pakaian kecil ini sungguh membuatnya tidak tahan untuk tersenyum.

Baru saja terbaring, telepon Yuliana tiba-tiba berbunyi, Yuliana melihat bahwa itu ditelepon oleh perawat dirumah sakit dan langsung mengangkatnya, "Halo, mengapa kamu menelepon semalam ini? Apakah ayahku terjadi apa-apa?"

"Apa kabar Nona Yuliana, aku beritahu Anda sebuah kabar baik, Tuan Jian sudah bangun." Perawat itu berkata dengan suara terkejut kearah Yuliana.

"Apa?" Yuliana bergegas bediri dan berjalan kearah pintu, "Aku segera kesana, kalian tunggu aku."

Yuliana bersiap untuk berlari keluar, namun tangannya malah ditarik oleh Wirianto, Wirianto melihat Yuliana dan bertanya, "Ada apa?"

Yuliana berusaha untuk mencoba mendorong Wirianto dan berkata sambil merengek, "Ayahku, ayahku sadar, aku mau segera kerumah sakit, aku mau tahu kondisi badannya setelah sadar, lepaskan aku, biarkan aku pergi."

"Kalau begitu juga harus pakai sepatu dan pakaian, dan biarkan supir mengantarkanmu pergi." Seusai Wirianto berkata, dia menarik tangan Yuliana dan berjalan kearah ruang ganti, dan melemparkan baju ke badan Yuliana.

"Ini adalah pakaian yang lebih longgar, jika kamu memakainya akan tidak muda untuk terlihat mengandung, kamu ganti pakaian dulu, aku telepon supir." Seusai Wirianto berkata, dia lalu berputar dan menelepon supir.

Barulah Yuliana sedikit tenang dan menundukkan kepalanya untuk melihat piyama yang dikenakannya dan juga kakinya yang tidak mengenakan alas kaki, dia tahu bahwa tampangnya saat ini memang juga tidak cocok untuk keluar, Yuliana bergegas menganti pakaian yang diberikan oleh Wirianto kepadanya, setelah mengenakan sepatu barulah dia berlari keluar, di lantai bawah sudah ada sebuah mobil yang berhenti didepan pintu, Yuliana bergegas naik keatas mobil, barulah dia merasa lega.

Barulah Yuliana terpikiran bahwa tadi dia terburu-buru untuk keluar dan sepertinya lupa untuk berterima kasih keapda Wirianto, tapi meskipun Yuliana tahu bahwa dirinya kurang sopan, tapi masalah WIrianto juga hanya sepintas lewat dari pikirannya saja, seluruh benaknya sekarang dipenuhi dengan urusan ayahnya.

Yuliana sangatlah senang bahwa ayahnya bisa terbangun, tapi dia juga sangat khawatir ayahnya tahu dengan keadaan saat ini dan akan kecewa terhadapnya, dia membawa suasana hati yang tegang dan panik dan akhirnya tiba dirumah sakit tempat ayahnya berada, dia bergegas masuk kedalam rumah sakit dan menghalang pintu lift yang akan tertutup lalu bergegas masuk.

Sekali masuk kedalam lift, Yuliana langsung mengerutkan keningnya, orang didalam lift ternyata adalah Michael dan Silvia, ketika Yuliana masuk, mereka juuga langsung melihat kearah Yuliana, dan melirik kearah perutnya.

Yuliana memegang perutnya dengan siaga, dia berencana untuk keluar dari lift, meskipun dia sangatlah ingin bisa cepat bertemu dengan ayahnya sendiri, tapi dia sama sekali tidak ingin bersama dengan MIchael serta Silvia disebuah ruangan tertutup, tapi sebelum Yuliana keluar dari lift, pintu lift sudah tertutup.

"Yuliana, benar saja kamu sudah mengandung! Kamu tidak menikah dan mengandung, apakah kamu tahu malu atau tidak!" Silvia melirik kearah perut Yuliana yang sedikit membengkak dan berkata dengan marah.

Meskipun Yuliana sudah mengenakan pakaian yang lebih longgar untuk menutupnya, tapi sekarang Silvia juga mengandung, dia tentu saja bisa melihat bahwa perut Yuliana yang membengkak itu karena mengandung dan terlihat bahwa sudah beberapa bulan.

Yuliana melihat dirinya tidak bisa keluar dari lift, dia lalu melindungi perutnya dan berdiri disudut lift, dia menekan lantai keberadaan ayahnya, dia sekarang sudah punya kesadaran sebagai seorang ibu, demi menghindari anaknya terlukai, dia bersedia menahannya, dan tidak berkonflik dengan Silvia, oleh karena itu, Yuliana sama sekali tidak menjawabnya hanya menatapi depannya, menatapi pintu lift.

tapi meskipun Yuliana sama sekali tidak membalas Silvia, namun dia tetap saja bisa merasakan adanya sebuah tatapan seram yang menatapi perutnya, Yuliana bisa merasakan bahwa tatapan itu bukan dari Silvia, dia sedikit menoleh dan bertemu dengan tatapan Michael kepadanya.

Dia juga bersama dengan Michael selama beberapa tahun, dia pernah melihat tampang paling seram paling jahatnya dari Michael, tapi dai tidak pernah melihat tatapan yang seperti begini sebelumnya, tatapan itu bagaikan sebuah pisau dan seolah ingin mencongkel anaknya keluar dari perutnya.

Meskipun Silvia menantang menggunakan perkataan, tapi Yuliana sama sekali tidak takut, tapi tatapan Michael yang tidak berkata ini, membuat Yuliana ketakutan hingga gemetaran, Yuliana memegang perutnya dan mundur selangkah lagi hingga benar-benar sudah dipojok lift, hingga setelah pintu lift dibuka, Yuliana langsung berlari keluar.

"Michael, dia memang benar sudah mengandung, sungguh tidak tahu malu!" Silvia menatapi sosok belakang Yuliana, dan berteriak.

"Iya, dia benar-benar mengandung, sepertinya bulannya sama sepertimu, tapi entah kamu yang duluan melahirkan anaknya atau dia yang melahirkan duluan untukku, ayo kita pergi menjenguk tuan Jian dulu saja, entah bagaimana dirinya saat ini, dia sudah lumpuh di kasur masih saja bisa sadar!" MIchael tersenyum dan berbisik kearah Silvia.

Seusai MIchael berkata, dia keluar sambil tersenyum, Silvia menyipitkan amtanya dan berkata, "Yuliana, aku tidak akan membiarkanmu melahirkan anak ini."

Silvia sambil berkata, sambil berjalan mengikuti Michael keluar, Yuliana bergegas pergi ke kamar pasien Rishendy, namun dia tidak bertemu dengan Rishendy, karena dia sudah diantar untuk diperiksa, Yuliana mengerutkan keningnya dan menunggu sesaat, dia melihat Michael dan Silvia kemari.

Yuliana tidak tahan untuk bertanya, "Untuk apa kalian kemari?"

Michael berkata sambil tersenyum, "Tentu saja datang untuk menjenguk paman Jian, aku ingin tahu bagaimana caranya dia sadar? Sebelumnya aku dengar bahwa dia akan sangat susah untuk sadar, apakah benar-benar sesuai pepatah yang jahat bisa bertahan hidup dengan lama, dan membuatnya bisa tersadarkan!"

Yuliana mengerutkan keningnya dan menatapi Michael, dia mengerakkan bibirnya dan terakhir untuk menghindari konflik, dia menahan rasa marahnya sendiri, dia tidak ingin karena ketidak sabarannya sesaat dan berkonflik dengan Michael sehingga melukai bayinya, Yuliana mengerutkan keningnya dan pergi ke ruangan tempat Rishendy diperiksa.

Karena ruang periksa berada dilantai bawah saja, Yuliana langsung melewati tangga saja, baru saja sampai ditangga, Yuliana mendengar bahwa ada orang yang memanggilnya dengan suara aneh, Yuliana memegang tangga dan mengerutkan keningnya sambil menatap kebelakang, tapi sebelum melihat dengan jelas siapa yang memanggilnya, dia sudah didorong kebawah.

Yuliana bergegas memegang pegangan tangga dan dia tetap juga tidak berhasil menstabilkan badannya, dia termundur beberapa langkah dan terjatuh dari tangga, disaat ini, didalam benak Yuliana hanya ingin melindungi anaknya saja, dia bergegas menyusut badannya dan memegang perutnya, tapi ketika dia terjatuh sampai kebawah, perutnya masih saja terasa sangatlah sakit karena benturan keras.

"Aarrghh....anakku........" Yuliana sambil memegang pertunay sambil menatap kearah atas sana, meskipun berlawanan dengan sinar cahaya, dan sinar didalam tangga sedikit gelap, tapi Yuliana masih saja bisa merasakan dengan jelas bahwa orang yang berada diatas sana adalah Silvia, tadi suara aneh itu pasti adalah Silvia yang sengaja menekan suaranya sehingga membuat Yuliana tidak bisa mendengar bahwa Silvia sedang memanggilnya.

Silvia bergegas mundur dan menghilang dari tangga, Yuliana memegang perutnya dan menopang badannya, perutnya sangatlah sakit bagaikan ada orang yang mengiris dagingnya menggunakan pisau, dan muali ada cairan lengket yang keluar dari badannya, Yuliana bersandar dipojok dinding, dia melihat bahwa pakaiannya sudah menjadi berwarna hitam merah.

"Anakku......tolong aku.......tolong anakku......" Yuliana memegang perutnya dan berusaha untuk meminta tolong.

Tapi tangga ini sedikit terpencil, dan Yuliana benar-benar tidak punya tenaga lebih untuk berteriak meminta tolong lebih kencang lagi, hpnya juga terjatuh kebawah ketika dia terjatuh dari tangga, setelah sesaat kemudian, Yuliana tetap saja tidak menunggu ada orang lewat, Yuliana menutup matanya, dia tidak boleh menunda lagi, jika terus menudna, anaknya mungkin sekali tidak akan tertolongkan lagi.

Anaknya mungkin adalah seorang gadis, yang mempunyai kulit yang putih dan suara yang lucu, dan akan mengulurkan tangannya yang sedikit gendut untuk memanggil "Ibu...."

Yuliana begitu melindungi anaknya, dia tidak membiarkannya hilang begitu saja! Sekali terpikiran hingga disini, Yuliana menahan rasa sakit dan perlahan bangun, dia merasa bahwa darahnya mengalir semakin cepat.

Anakku, bertahanlah, jangan meninggalkan aku, aku baru saja belajar menjadi seorang ibu, aku masih belum sempat memberi nama untukmu, jangan meninggalkan aku! Tolonglah, temani aku! Aku masih belum memberikan nama untukmu, tolong jangan meninggalkan aku!

Yuliana kesakitan hingga seluruh badannya gemetaran, namun dia tetap saja mengigit bibibrnya dan bangun secara perlahan, tangga yang awalnya tidak terlalu panjang, bagi Yuliana saat ini sangatlah jauh sekali, dia melihat cahaya di pintu tangga, dan menahan untuk bergeser sedikit demi sedikit, tapi seiring dengan pergerakannya, perutnya semakin sakit.

Yuliana merasakan bahwa dia mungkin sekali tidak bisa mempertahankan anak ini, tapi dia tetap menahan rasa ingin menangis dan menggunakan seluruh tenaganya untuk bergeser, asalkan dia sedikit bergeser saja, kemungkinan anaknya terselamatkan akan menjadi lebih tinggi.

Hanya tersisa 5 tingkat lagi saja.......4 tingkat.....tiga tingkat......dua tingkat.....

Jari Yuliana akhirnya menyentuh cahaya dari koridor, dia menggunakan sisa tenaganya untuk berteriak, "Tolong.......tolonglah anakku......"

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu