Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
"Panas sekali kan?"
"Kamu menginginkan seorang pria kan? Efek obat macam ini sangat keras, kamu tidak bisa menahannya sama sekali, aku menunggumu datang memohon padaku."
......
Ketika Yuliana Jian tampak sadar tak sadar telah mendengar suara Michael Chu, meskipun dia dalam keadaan tidak sadar, tapi dia masih ingat Michael Chu sudah mati. Meskipun dia membenci Michael Chu, tapi rupa Michael Chu yang tertembak mati di depannya, dia selama tidak akan pernah lupa.
Apa yang sedang terjadi?
Yuliana Jian perlahan-lahan membuka matanya, lalu melihat ada layar lebar di depannya, orang yang muncul di dalamnya, adalah dia dan Michael Chu. Malam itu dia berada di ruangan pribadi bar dengan Michael Chu, dia sudah dibius oleh Michael Chu, bersandar di sofa ruangan pribadi, memarahi Michael Chu dengan suara rendah: "Binatang......"
"Apa ini?" Yuliana Jian berjuang ingin berduduk, tetapi dia baru menaik badan, lalu menyadari tangan kirinya diborgol di rel ranjang. Yuliana Jian mencoba menyingkirkan borgolnya, tetapi tidak bisa menyingkirkannya sama sekali.
"Jangan bergerak, kalau tidak akan melukaimu." August Leng menatang dua gelas anggur merah dan berjalan masuk, wajahnya membawa senyuman lembut.
Pada saat berjalan ke samping Yuliana Jian, August Leng mengantar gelas bir ke mulut Yuliana Jian, bersenyum kepada Yuliana Jian dan berkata: "Baru sadar kembali, haus kan? Ayo minum sedikit arak, ini membantu kamu rileks."
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, berkata dengan nada dingin, "Kamu lepaskan aku, kamu mengurung aku begitu, tidak ada gunanya sama sekali. Wirianto Leng pasti akan mencari kemari, saat itu kamu bagaimana menjelaskan kepadanya? Kalau tidak kita membuat kesepakatan saja, aku akan menyembunyikan semua yang aku temukan, kamu membiarkan aku pulang. Kita masih bisa menjalani kehidupan kita sendiri seperti sebelumnya, untuk apa membuatnya jadi begitu jelek? "
August Leng mengambil gelas bir, mendorong ke depan, berkata dengan nada rendah sambil tersenyum, “Kalau begitu kamu minum dulu araknya."
Yuliana Jian menghindari kepalanya, berkata dengan suara dingin, "Aku sekarang tidak ada mood."
August Leng mengerutkan kening, mendesah: "Mengapa ketika kamu menghadapi Wirianto Leng, begitu patut dan imut, menghadapiku, begitu tangguh? Tidak bisakah bersikap lembut kepadaku, seperti waktu di padang belantara begitu, taat dan imut sedikit? Kenapa sekarang di hatimu tidak bisa melepaskan orang, langsung berubah menjadi begitu teguh. "
Yuliana Jian menutup rapat mulutnya, mengerutkan kening melihati August Leng. Dia sudah tidak ada orang yang tidak bisa melepaskan, ayahnya sudah terbunuh direncana August Leng, sekarang orang yang paling penting baginya adalah Wirianto Leng, apa yang dia takutkan?
Tapi Yuliana Jian tidak bisa di hadapan muka August Leng, mengucapkan kata-kata dendam padanya, untuk membuat marah August Leng, dia hanya bisa berkata dengan suara rendah, "Aku hanya merasa kamu menculikku, tidak bisa mendapat apa yang kamu inginkan, apa itu aku, atau yang lain. Jika tidak ada gunanya, aku menyarankanmu segera berhenti. Aku dapat menganggap tidak terjadi apa-apa......"
"Seolah kamu tidak menemukan aku merencanakan untuk membunuh ayahmu saja?" August Leng bertanya sambil tersenyum: "Bisakah kamu melepaskanku musuh yang membunuh ayahmu ini?"
Yuliana Jian bergetar bibirnya sekali, rasa kebencian di hatinya tidak bisa lagi ditutup-tutupi lagi, dia mengertakkan gigi dan bertanya: "Dimana orang itu? Orang yang mirip dengan Wirianto Leng?"
"Oh? Yang mana?" August Leng memiringkan kepala dan menatap Yuliana Jian, bertanya dengan bingung.
Yuliana Jian berkata dengan dingin: "Kakak Wirianto Leng, kakak saudara kembarnya, orang yang membunuh ayahku, di mana dia?"
August Leng memiringkan kepalanya, mengerutkan kening melihat ke Yulianan Jian: "Kamu bilang kakak Wirianto Leng? Dia dari awal sudah mati, mati karena kecelakaan pesawat, mati bersama dengan orang tuanya. Oh, benar-benar kejam. Dia adalah anak paling berbakat di Keluarga Leng kami, mati begitu saja. "
Yuliana Jian mengerutkan kening: "Sampai sekarang, untuk apa kamu tidak mengakuinya semua ini? Aku sudah melihatnya, pria yang mirip dengan Wirianto Leng, tetapi kurang satu tangan. AKu tidak bermain denganmu lagi, aku tahu kamu tidak akan melepaskanku pergi, aku hanya ingin mati jelas, di manakah pria itu?”
"Dia sudah pergi tamasya, sudah pergi tamasya ke satu tempat yang jauh." August Leng berkata sampai di sini, menganggukkan kepala sedikit, berkata sambil tersenyum: "Ia, itu saja, sudah pergi bertamasya."
Yuliana Jian tahu August Leng tidak akan mengatakan apa-apa tentang pria itu juga, dia mengerakkan bibirnya, menutupkan matanya, berkata dengan nada rendah, "Apa yang ingin lakukan untuk membuat pertukaran?"
"Tidak ada pertukaran, aku berencana meninggalkanmu di sisiku selamanya."
August Leng berkata sambil tersenyum: "Aku mengatur kecelakaan di persimpangan di mana kamu menghilang, Wirianto Leng sekarang mengira kamu sudah mati, dia mungkin merasa sedih sekarang. Mulai dari sekarang, kamu adalah orang aku sendiri."
Yuliana Jian mengangkat kepalanya, melotot mata dengan besar dan melihati August Leng, berkata dengan nada dingin: "Kamu ingin mengurungku di sini selamanya?"
August Leng menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Bagaimana mungkin bisa dikurung selamanya? Wirianto Leng bukan orang bodoh, dia harusnya mengecek dengan jelas apakah kamu benar-benar sudah mati. Tapi mengunakan berapa lama itu tidak pasti, mungkin beberapa hari, mungkin beberapa bulan, mungkin beberapa tahun. Mungkin waktu dia mencarimu, jatuh cinta dengan wanita lain lagi, benar-benar melupakanmu, kemudian kamu selamanya menjadi milikku. Lagi pula, kita akan memiliki waktu yang panjang untuk berduaan. "
August Leng menatang gelas arak dan berjalan ke depan layar lebar, baru meletakkan gelas arak yang ditanggannya, dia mengangkat tangannya dengan lembut dan membelai pipi Yuliana Jian yang di layar, merendahkan suara tenggorokkan, berkata sambil tersenyum: "Lihat kamu, betapa cantiknya kamu. Michael Chu menggunakan obat yang begitu kuat, kamu sudah memiliki reaksi, tetapi tidak menyerah. Meskipun cahayanya redup, tapi aku masih bisa lihat matamu yang cerah. Sebelumnya aku memberimu obat, kau juga seperti itu, jelas-jelas sudah mau pingsan, tapi masih keras kepala untuk tetap terjaga sadar, benar-benar lucu, keras kepala sampai membuat orang merasa sayang, dan juga sangat lucu.
Yuliana Jian bertanya dengan dingin: "Mengapa ada video seperti itu? Jangan-jangan waktu itu kamu sudah bersatu dengan Michael Chu?”
August Leng menggelengkan kepala, berkata sambil tersenyum: “Bagaimana kamu bisa begitu awal sudah bersatu dengannya? Kalau tidak memaksanya sampai jalan buntu, dia juga tidak akan bersedia bekerja untukku. Aku hanya mengirim orang untuk menyelidikinya terus, mengikutinya saja. Mengetahui kamu dan dia berjanji untuk bertemu di ruangan pribadi bar, aku sudah merasa ada sesuatu yang akan terjadi, lalu memasangkan kamera, hanya kebetulan merekamkan video ini......"
August Leng berkata, menyipitkan mata manatap Yuliana Jian yang di dalam video, berkata dengan suara yang dalam: "Setelah aku melihat video ini, baru punya rencana belakang. Aku melihat apa yang telah dilakukan Michael Chu kepadamu, jadi merasa Michael Chu harus mati, dia ternyata memberimu obat, aku tidak bisa membiarkannya hidup. "
Saat ini, dalam video muncul Wirianto Leng, Wirianto Leng masuk ke dalam ruangan pribadi, satu tonjokan melepaskan Michael Leng, kemudian memeluk Yuliana Jian, keluar dari ruangan pribadi.
August Leng menutup rapat bibirnya, menatap bayangan Wirianto Leng yang memeluk Yuliana Jian pergi, bertanya dengan suara rendah: "Setelah dia memelukmu pergi, kalian langsung terjadi hubungan kan. Pada saat itu obatanmu sudah menampakkan efeknya, tidak ada catatan registrasi kalian di hotel-hotel sekitarnya. Seharusnya kalian melakukan di dalam mobil. Pertama kalian di dalam mobil, apa sangat menarik? Wirianto Leng adalah orang yang pintar menekan dirinya sendiri, tetapi kamu adalah seorang wanita yang aktif, apalagi kamu mengenakan obat. Seharusnya kamu yang berinisiatif, berinisiatif menciumnya, bahkan berinisiatif merobek pakaiannya......"
Yuliana Jian mendengar August Leng ternyata sedang menebak kondisi ketika dia dan Wirianto Leng terjadi hubungan, tak tahan berteriak dengan suara besar: "Diam kamu!"
August Leng berbalik kepala melihat Yuliana Jian, berkata dengan lembut: "Bagaimana aku bisa diam? Apa kamu tahu malam itu kamu dan Wirianto Leng menghilang, bagaimana aku mencari kalian? Aku begitu menyesal, aku terus-menerus menyesali malam itu di hutan belantara, mengapa aku mendorongmu pergi, aku seharusnya langsung memintamu. Jika malam itu aku meniduri kamu, Wirianto Leng tidak akan menyentuhmu lagi. Dia ini orang yang sangat aneh, tidak akan menyentuh wanita orang lain. Kalau kamu menjadi wanitaku, Wirianto Leng itu tidak akan pernah menyentuhmu lagi. "
August Leng menyipitkan mata dan melihati Yuliana Jian, tertawa: "Dan kamu, kalau kamu berinisiatif memintaku, memintaku untuk menidurimu, kamu mungkin tidak ada muka untuk kembali ke sisi Wirianto Leng kan? Kali itu kita kelewat, tetapi sekarang kita dapat menebusnya kembali."
Yuliana Jian mengerutkan kening, menatap August Leng, bertanya dengan panik: "Apakah kamu ingin memberi obat kepadaku lagi?"
August Leng menggelengkan kepala sambil tersenyum: "Tidak, memberi obat itu tidak benar-benar membuat kamu menyerah. Dan mengunakan obat, kamu tidak akan merasa bersalah terhadap Wirianto Leng, aku ingin kamu dalam kondisi sadar, memohon padaku, untuk meminta aku meniduri kamu. Ketika kamu berada di depan aku, membukakan pakaianmu, berinisiatif menciumku, ketika undang aku untuk bersenang-senang, akan ada kamera untuk mengambil gambar segalanya. Jika Wirianto Leng menemukan kita, aku akan memberi CD kepada Wirianto Leng. Wirianto Leng melihatmu berkondisi jelas, berinisiatif untuk menjalin hubungan denganku. Apa dia akan menerimamu? Kalau mengunakan obat, dia masih punya alasan untuk meyakinkan dirinya sendiri, tetapi kalau kamu tidak memiliki kendali obat......"
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, dia tidak karena August Leng mengatakan tidak akan mengunakan obat padanya, langsung merasa lega, sebaliknya menjadi lebih gugup. Kalau tidak menggunakan obat, August Leng pasti akan memiliki cara yang lebih ekstrem, memaksanya menyerah.
Yuliana Jian bertanya dengan nada gemetar: "Apa yang ingin kamu lakukan?"
August Leng tertawa: "Kamu bisa menahan siksaan obat, apa kamu bisa menahan cara lain? Aku melihat begitu banyak eksperimen psikologis, tetapi tidak tahu apakah bisa cara-cara itu, tetapi kita memiliki banyak waktu, bisa mencobanya perlahan-lahan. Memakai cara yang pertama dulu, disini tidak ada jendela, tidak ada jam, nanti aku juga akan pergi, aku akan melepaskanmu, tidak teratur memberimu makan. Berapa lama kamu bisa bertahan?"
August Leng berkata, menyalakan satu lampu, dia berkata sambil tersenyum: "Oh, masih ada satu lampu menemanimu. Tapi lampu ini mungkin membuatmu lebih cemas, perlahan-lahan kamu akan lupa waktu, membingungkan siang dan malam, jatuh dalam kecemasan dan panik, kemudian akan memohon padaku, untuk pergi dari neraka yang sepi ini. Aku menunggumu, selama kamu memohon, bersedia tidur di bawahku, aku akan membiarkanmu pergi, membiarkanmu melihat sinar matahari di luar. Aku sangat menantikan hasil terakhir, apa kamu memohon padaku, atau mempertahannya terus, aku menantikannya semua.”
Novel Terkait
Menunggumu Kembali
NovanLove at First Sight
Laura VanessaLove And War
JaneBaby, You are so cute
Callie WangHanya Kamu Hidupku
RenataAsisten Bos Cantik
Boris DreyThe Comeback of My Ex-Wife
Alina QueensCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia