Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 279 Kekacauan

Melly Jian mengerutkan dahi, menatap Wirianto Leng dalam diam, lalu menundukkan kepala dan berkata dengan nada sedih, "Iya ... kalau begitu aku tunggu ibu pulang."

"Melly ...." Yuliana Jian tiba-tiba terbangun dari mimpi, membuka mata, dan melihat dinding yang mengurungnya ini. Yuliana Jian mengelus dinding itu dan mengoceh, "Aku mempunyai dua anak, yang satu namanya Melvin Jian, yang satu lagi namanya Melly Jian, yang satu laki-laki, yang satu perempuan, adalah kembar lawan jenis, tanggal lahir mereka ....."

Yuliana Jian tidak hentinya mengucapkan identitas Melvin Jian dan Melly Jian. Karena dikurung dan ketakutan, Yuliana Jian akhir-akhir ini merasa kesadaran dirinya jelas sekali berubah lemot. Kadang kala dia tidak ingat pada apa yang terjadi dulu, hanya bisa terus mengulang-ulang keadian dulu, untuk mengingatkan kembali. Yuliana Jian paling takut setelah ingatannya kacau, dia dikontrol oleh August Leng.

Sama seperti sebelumnya, ketika Yuliana Jian bangun, ada orang yang mengantarkan roti dan susu. Yuliana Jian melihat kukunya, jelas sekali kukunya sudah jauh lebih panjang, seharusnya sudah lewat sangat lama bukan. August Leng bisa-bisanya sampai sekarang belum diketahui oleh WIrianto Leng, atau dalam jangka waktu ini August Leng mendapat bantuan dari kekuasaan besar, atau Wirianto Leng sudah mundur, sekarang baik dari kemampuan atau kepintaran kalah dari August Leng?

Yuliana Jian memikirkan ini, menopang dahinya, memerintah dirinya tidak boleh berpikir seperti itu. Kalau dia berpikir seperti ini, maka dia akan semakin takut pada August Leng, semakin mudah dikontrol oleh August Leng.

Yuliana Jian menahan dahinya, menarik napas dalam, bahkan udara sekarang berubah menjadi sesak dan penuh tekanan, membuat Yuliana Jian mengerutkan dahi menderita, menutupi dadanya dengan tangan, dan bersandar tidak berdaya di dinding.

Tiba-tiba Yuliana Jian mendengar suara pintu dibuka, Yuliana Jian sekarang sangat sensitif terhadap suara, langsung menoleh ke arah suara. August Leng pelan-pelan berjalan datang dari kegelapan, tangan pria itu membawa wanita yang terus memberontak, yang juga diikat dengan lakban.

Yuliana Jian tidak pernah melihat wanita itu, dia tidak bicara, hanya menatap sekilas August Leng, lalu menundukkan kepala lagi. Yuliana Jian sekarang sama sekali tidak mengerti apa yang August Leng pikirkan, tapi dia merasa August Leng sekarang memahaminya dengan sangat baik. Gerakan-gerakan awal August Leng saat dia dikurung, seperti sebuah pengetesan, lebih tepatnya untuk mengetahui apa yang Yuliana Jian sekarang paling takutkan, paling khawatirkan.

Yuliana Jian merasa August Leng sekarang seperti pengintip, seperti sedang mengintip perasaannya dengan senyum aneh. Yuliana Jian sekarang tidak bisa melakukan banyak hal, satu-satunya yang bisa dilakukan hanya menghindari August Leng yang mengintip seperti ini, berusaha menghindari kesempatan dikontrol oleh August Leng.

Tapi August Leng malah bertanya,"Yuliana, kenapa kamu tidak melihatku?"

Bukan lagi suara "Zacky Wu" dulu, melainkan suara khas August Leng yang rendah. Yuliana Jian panik dan menengadah menatap August Leng, melihat August Leng yang masih memiliki wajah Zacky Wu. Tapi suara pria itu malah kembali .....

August Leng tersenyum dan berkata, "Aku tahu kamu pasti akan bereaksi mendengar suaraku, ternyata benar .... kelihatannya mengembalikan suaraku ada gunanya juga.

Yuliana Jian mengerutkan dahi menatap August Leng, "Suaramu, kenapa sudah kembali?"

August Leng menunjuk karet di lehernya dan berkata sambil tersenyum, "Karena operasi suara. Tapi masih ada sedikit perbedaan, aku sengaja menurunkan suaraku baru bisa mirip dengan sebelumnya. Yuliana, kamu lihat, seberapa besar pengorbananku padamu? Demi kamu, aku melakukan begitu banyak perubahan, wajah yang begitu tampan, suara yang begitu enak didengar, aku bahkan sudah melepaskan itu. Apa Wirianto bisa melakukan ini demimu? Dia tidak bisa! Dia sama sekali tidak bisa mencintaimu sama sepertiku."

Yuliana Jian pelan-pelan menundukkan kepala, tidak mengatakan apapun, hanya menundukkan pandangan, seperti tidak mendengar apapun perkataan August Leng saja.

"Tolong aku ... tolong aku ..." wanita yang dibawa August Leng menangis minta tolong. Jelas sekali wanita ini sudah dibuat ketakutan, bahkan suaranya juga tidak berani terlalu kencang, hanya berani berteriak kecil. Wanita itu terus menundukkan kepala, Yuliana Jian tidak dapat melihat jelas wajah sang wanita.

Yuliana Jian kini baru menengadahkan kepala menatap wanita itu, lalu melihat sekilas ke arah August Leng. August Leng tersenyum melihat Yuliana Jian dan bertanya, "Kamu ingin tahu siapa dia?"

Yuliana Jian tidak bicara, tapi sama sekali tidak menghentikan August Leng, August Leng lanjut berkata sambil tersenyum, "Yuliana, ini juga adalah orang yang kita familiar ...."

August Leng lalu menarik rambut sang wanita, memaksa wanita itu menengadahkan kepala. Yuliana Jian langsung melihat wajah sang wanita, kemudian Yuliana Jian mengerutkan dahi dan mengucapkan nama sang wanita, "Leny Liu?"

Leny Liu mendengar nama Yuliana Jian, langsung menoleh menatap Yuliana Jian dan teriak sambil menangis, "Yuliana, kamu tolong aku, cepat suruh dia lepaskan aku! Aku benar-benar tidak tahu apapun, aku benar-benar tidak bersalah, masalah kalian jangan libatkan padaku lagi. Aku tidak lagi suka pada Wirianto, aku tidak suka Wirianto lagi. Aku benar-benar .... benar-benar tidak berani lagi. Aku sekarang hanya berpikir ingin melewati hari-hari dengan santai ...."

"Shuut ..." August Leng menutup mulut Leny Liu dan berkata rendah, "Leny, jangan begitu panik di sini, kamu berkata perkataan seperti ini akan membuatku merasa sedih. Kenapa tidak bisa menyukai Wirianto lagi, menyukai aku lagi? Kalau kamu membunuh Yuliana, bukankah semuanya menjadi milikmu?"

Yuliana Jian mengerutkan dahi menatap August Leng, dia sama sekali tidak takut dibunuh. Sekarang di tangan August Leng, yang paling dia takutkan adalah tidak tahu August leng akan memanfaatkannya untuk melakukan sesuatu. Kalau benar-benar mati, maka dia akan tenang, setidaknya kematiannya membuat semuanya berakhir.

Tapi Yuliana Jian tahu August Leng pasti tidak akan membiarkan dia mati begitu mudah, sekarang gerakan August Leng pasti mempunyai rencana lain.

August Leng melihat ke arah Yuliana Jian, lalu mendekat di samping telinga Leny Liu dan berkata sambil tersenyum, "Kelihatannya Yuliana tidak percaya kamu akan membunuhnya. Kamu pergi beritahu dia saja, sebenarnya dia tidak begitu pintar, sudah banyak hal yang perkembangannya melebihi perkiraannya. Kalau kamu bunuh dia, aku lepaskan kamu."

Leny Liu menggelengkan kepala dengan bergetar dan menangis sambil berkata, "Tidak bisa, aku tidak bisa membunuh orang! Aku tidak berani."

August Leng menghela napas tidak berdaya, "Kalau kamu tidak membunuh Yuliana Jian, maka hanya bisa biarkan Yuliana Jian saja yang membunuhmu."

August Leng membawa pisau perlahan-lahan berjalan ke arah Yuliana Jian. Yuliana Jian menatap pisau di tangan August Leng dan mundur dengan ketakutan. Meskipun Leny Liu dan Yuliana Jian sebelumnya memiliki masalah, tapi itu adalah hal yang sudah sangat-sangat lama. Yuliana Jian sekarang mengingat kembali, pengalaman-pengalaman itu seperti sebuah mimpi, selain itu, pertentangan mereka itu, dibandingkan dengan hal yang Yuliana Jian alami sekarang, sama sekali tidak ada apa-apanya.

Yuliana Jian mana mungkin demi masalah kecil itu, membunuh Leny Liu?

August Leng menunjukkan ekspresi kecewa, "Ada apa? Kemu juga tidak ingin membunuh dia? Ah, kalian ini tidak seperti musuh, malah seperti teman. Wirianto benar-benar sangat beruntung. Sekarang meskipun dia memiliki dua istri, kalian juga tidak akan menolak bukan."

Setelah August Leng berkata sampai sini, dia menghela napas seperti sedikit kesal dan berkata, "Tapi kalau kalian seperti ini, aku jadi sangat repot. Kalau kalian tidak membunuh satu sama lain, maka aku hanya bisa bergerak sendiri saja."

"Jangan August. Jangan seperti ini, kita tumbuh bersama sejak kecil. Aku tahu hari-harimu akhir-akhir ini tidak terlalu baik, aku bisa membantumu. Kamu jangan seperti ini, lepaskan aku saja. Aku benar-benar tidak bersalah, aku juga bukan wanita yang Wirianto suka, juga tidak melahirkan anak bagi Wirianto, kenapa mau melibatkanku di dalam ini? August, lepaskan aku, aku tidak akan mengatakan dimana kamu sembunyi sekarang. Sungguh ..." Leny Liu menatap August Leng dan teriak kencang sambil menangis.

August Leng mengulurkan satu jari, meletakkan di atas bibirnya, membuat gerakan "shuut" dan berkata pelan, "Kenapa kamu menangis begitu kencang? Tidak ada yang berbuat apa-apa padamu bukan? Sekarang kamu sudah menangis, sampai saat dimana kamu seharusnya menangis, dan kamu tidak bisa menangis lagi bagaimana?"

Berkata sampai sini, August Leng meringankan suara dan berkata sambil tersenyum, "Tenang saja, hanya sebuah perjudian saja. Aku melempar satu koin, dan kalian menebak depan atau belakang. Orang yang menebak dengan benar, sudah bisa pergi. Yang salah, harus mati di sini."

Yuliana Jian tidak percaya perkataan August Leng, dia menatap August Leng dan menggeleng pelan, "August, kamu jangan buat trik aneh-aneh lagi, kalau ingin membunuhku, langsung saja."

"Kamu dengar tidak, dia ingin mati, dia ingin mati." Leny Liu menatap August Leng dan teriak, "August, karena dia ingin mati, kamu biarkan dia mati saja. Aku masih mau hidup ...."

"Aku adalah orang yang membuat peraturan, kalau aku biarkan kalian hidup ya hidup, kalau kalian mati ya mati." August Leng melihat Yuliana Jian dan Leny Liu, lalu berkata sambil tersenyum, "Kalian jangan bermimpi merubah peraturan permainanku ...."

Setelah itu, August Leng mengeluarkan satu koin, melemparnya ke udara, dan saat koin sudah akan jatuh, August Leng baru menangkapnya dan berkata pada Yuliana Jian, "Yuliana, kamu tebak duluan."

Yuliana Jian mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala, "Aku tidak tebak."

Yuliana Jian tidak ingin ikut dalam permainan ini. Permainan ini hanya akan memenuhi keinginan mengontrol August Leng. Dia tidak ingin ikut kerjasama dan membiarkan August Leng mengontrolnya.

August Leng seperti kecewa dan menghela napas panjang, "Benar-benar tidak tebak lagi? Yuliana, kalau begitu kamu membiarkan kesempatan tebak ini kepada Leny?"

Setelah August Leng berkata itu, dia mendekat pada Yuliana Jian dan bertanya rendah, "Aku berikan satu kesempatan lagi padamu, apa kamu benar-benar tidak mau tebak?"

Yuliana Jian menggelengkan kepala, "Aku tidak mau tebak ...."

August Leng tersenyum, menatap Yuliana Jian, dan berkata ringan, "Kamu benar-benar wanita yang merepotkan ya."

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu