Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati

Yuliana Jian tersenyum sambil mengelus kepala Melly Jian, menoleh ke dalam villa, dan bersama-sama dengan Melly Jian pulang ke rumah. Setelah pulang ke rumah, sampailah waktunya makan malam, Yuliana Jian segera mengikuti kemauan Melly Jian, membawa ikan ke tetangga, agar bibi tetangga bisa membantu memasak ikan.

Bibi tetangga begitu mendengar ikan akan dibagikan setengah padanya, tanpa ragu langsung menyetujui. Setelah ikan selesai dimasak, Yuliana Jian langsung membawanya kembali ke rumah. Melly Jian sudah menyiapkan dua mangkuk nasi, dan menunggu untuk makan. Yuliana Jian meletakkan ikan, mengangkat sumpit dan berkata sambil tersenyum pada Melly Jian, "Ayo dimakan."

Melly Jian mengangkat sumpit dan mulai makan. Yuliana Jian melihat Melly Jian dan tersenyum tidak berdaya, "Hati-hati jangan sampai tertelan tulang ikan ya."

Melly Jian mengangguk baru memperlambat makannya. Yuliana Jian juga melihat Melly Jian dan ikut mengangkat sumpit, mulai makan. Rasa ikan sangat enak. Mungkin karena sudah bermain seharian, benar-benar terlalu lapar. Mereka berdua bisa-bisanya memakan habis satu mangkuk besar sup ikan. Ketika Yuliana Jian selesai mencuci piring, Melly Jian sudah tertidur di atas ranjang dan terlelap.

Yuliana Jian berjalan ke arah sana, mendorong Melly Jian sedikit dan berkata sambil tersenyum, "Kalau mau tidur, juga harus ganti baju dulu dong."

Melly Jian mengucek mata, menutup mata sebentar, lalu berkata sambil buka baju, "Ibu, kapan kita pergi ke villa lagi? Villa itu sangat seru. Memancing sangat seru, trampolin sangat seru, Tuan Zhu itu juga sangat seru ...."

Sambil berkata Melly Jian kembali terjatuh ke atas ranjang dan berkata dengan setengah sadar, "Aku benar-benar ingin pergi bermain lagi."

Yuliana Jian membuka baju yang Melly Jian sudah setengah buka, lalu duduk di samping, tidak tahu harus melakukan apapun. Hari ini suasana hatinya agak rumit. Dia sudah sangat lama tidak deg-degan lagi, dan hal ini membuatnya kesal. Yuliana Jian memegang dahinya sendiri, merasa apakah dia sudah gila. Hanya karena Tuan Zhu itu menopangkan sebuah payung padanya, dia malah suka pada pria itu?

Yuliana Jian merasa dia bukan lagi gadis berumur 17 atau 18 tahun. Bagaimana bisa begitu mudahnya menyukai satu orang. Semenjak dia cinta pada Wirianto Leng, beberapa tahun ini, pria yang selalu membuat hatinya bergetar, selalu hanya Wirianto Leng seorang. Yuliana Jian benar-benar merasa, kedepannya dia tidak akan bertemu orang yang dia sukai lagi. Wirianto Leng tidak terpikir, sekarang bisa-bisanya ada seorang pria yang membuat hatinya tidak tenang.

"Jangan sembarangan pikir lagi." Yuliana Jian menggelengkan kepala dengan kesal.

Sekarang dia tidak muda lagi. Harus membesarkan anak. Kalau ada yang tidak baik, dia dan Melly Jian akan menjadi lelucon di mata orang-orang. Bagaimana mungkin bisa berpacaran seperti saat muda lagi. Meskipun orang yang sehebat Wirianto Leng, apakah dia juga berani bertanya pada pria itu kenapa tidak boleh menyukainya?

"Sudahlah." Yuliana Jian menghela napas ringan dan menutup mata sebentar.

Tapi Yuliana Jian tanpa dapat menahan diri berdiri, mengeluarkan buku Hundred Family Surnames yang digunakan oleh Melly Jian untuk mengenal kata. Membuka sampai kata "Zhu", melihat asal marga "Zhu (竹)" dengan "Zhu (竺)".

Yuliana Jian tanpa bisa ditahan menahan tawa, ""Ternyata benar-benar ada orang yang bermarga Zhu."

Setelah Yuliana Jian selesai bicara, dia pun menutup buku sambil tersenyum. Kemudian dia memukul kepalanya dengan buku dan berkata rendah, "Benar-benar bodoh ya. Saat ini masih memikirkan pria. Apa kamu tidak cukup sibuk dengan masalah yang begitu banyak? Selain itu pria itu sama sekali tidak mungkin."

Kalau pria itu adalah orang biasa, maka statu Yuliana Jian dan Melly Jian masih bisa tersembunyi, bisa melanjutkan hidup yang rahasia. Tapi Tuan Zhu itu jelas-jelas adalah orang yang memiliki status besar. Selama berhubungan lama dengan Tuan Zhu, maka pria itu pasti akan mengetahui identitas dia dan Melly Jian. Sampai nanti siapa yang dapat memastikan Tuan Zhu tidak ada pikiran lain?

Yuliana Jian sudah memiliki kesadaran sejak lama. Sejak dia mencintai Wirianto Leng, banyak hal sudah tidak bisa dia lakukan sesuai keinginan hatinya lagi.

Yuliana Jian memikirkan sampai sana pun menutup mata dan berbaring di atas ranjang, tersenyum dengan tidak berdaya. Meskipun Melly Jian sudah tertidur setengah, tapi seharusnya dapat mendengar napas Yuliana Jian dan langsung merapat ke sisi Yuliana Jian. Yuliana Jian langsung memeluk Melly Jian dan perlahan-lahan kembali tersenyum. Untung saja, dia masih memiliki Melly Jian. Dia termasuk orang yang beruntung.

Yuliana Jian tertidur dan sampailah pada keesokan harinya. Karena adalah hari Minggu, kemarin Melly Jian bermain seharian, jadi PR belum dikerjakan. Yuliana Jian pun mengawasi Melly Jian mengerjakan PR.

Saat sampai di siang hari, telepon Yuliana Jian tiba-tiba berbunyi. Yuliana Jian melihat telepon ini datang dari pak tua di villa, dia pun mengerutkan dahi. Berpikir sebentar, dia baru mengangkat telepon.

Suara pak tua agak khawatir. Begitu telepon tersambung, dia segera bertanya, "Itu ... Nona Jian, kenapa kamu tidak mengantar sayuran? Kenapa orang lain yang antar?"

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Begini, hari ini aku sedang membantu putriku mengerjakan PR."

Pak tua baru menghela napas dan berkata, "Baiklah kalau begitu ..."

Selesai berkata, pak tua langsung berkata lagi, "Apa besok kamu masih akan datang mengantar sayuran lagi?"

Yuliana Jian menggelengkan kepala, "Besok takutnya aku juga tidak bisa pergi."

Karena Tuan Zhu yang ada di villa itu bukan Wirianto Leng, dan dia juga ada perasaan bagus pada Tuan Zhu, Yuliana Jian merasa lebih baik dia menghindar saja. Daripada semakin suka, dan pada akhirnya masuk ke dalam tahap tidak dapat menahan diri.

"Kenapa?" pak tua bertanya dengan panik, "Apakah kemarin kita melayani kurang baik, membuatmu marah? Kalau ada masalah pada kita, maka sekarang aku minta maaf padamu. Tolong maafkan kami, kami yang kurang sopan."

Begitu mendengar pak tua bicara seperti itu, Yuliana Jian segera berkata, "Paman jangan bicara seperti itu. Kemarin aku dan putriku bermain dengan sangat senang. Paman bicara seperti ini, membuatku merasa sangat bersalah."

"Kalau kamu tidak datang, maka itu adalah kesalahan kami."

Pak tua bahkan berkata dengan sedih, "Aku orang tua tidak pandai bicara. Aku tahu membuat nona marah. Tapi kamu jangan menyalahkanku. Kamu lihat saja dari sisi tuan. Tuan tinggal dii sini juga tidak lama dan datang untuk merawat diri, ingin banyak melihat keadaan dan budaya di sini. Hasilnya penyakitnya sekarang sangat parah. Jarang-jarang kemarin kamu dan putrimu main ke sini dan senang sedikit. Sekarang kamu tidak datang lagi, dia pasti akan mulai meragukan dirinya sendiri."

Yuliana Jian mengerutkan diri, merasa pak tua ini benar-benar bisa mematikan semua alasannya. Yuliana Jian tanpa bisa ditahan menghela napas, mungkin bukan perkataan pak tua yang membuatnya tidak bisa menolak, melainkan dia yang sama sekali tidak ingin menolak pak tua kali.

Yuliana Jian bertanya dengan suara rendah, "Tuan Zhu itu, perlu merawat kesehatan berapa lama lagi di sini?"

Pak tua menghela napas, "Dua sampai tiga bulan saja. Tubuhnya memang karena tidak terlalu baik baru datang ke sini. Sebenarnya dia mempunyai banyak hal yang perlu diurus, tidak akan menetap lama di sini."

Tidak akan menetap lama?

Yuliana Jian mengangguk kecil, "Kalau begitu besok aku akan mengantar sayur sendiri ke sana."

Pak tua langsung berkata dengan senang, "Kalau begitu benar-benar sangat bagus. Aku tunggu kamu di sini ya."

Mendengar telepon sudah ditutup, Yuliana Jian masih bengong sambil memegang ponsel. Melly Jian mendekat ke arah Yuliana Jian dan bertanya, "Ibu ... ada apa? Apakah mau ke villa lagi? Boleh sekalian ajak aku tidak? Aku masih ingin pergi memancing."

"Hari ini tidak pergi, kamu harus mengerjakan PR. Ibu akan mengantar sayur besok."

Setelah berkata, Yuliana Jian mengeluarkan buku Melly Jian dan mengerutkan dahi, "Tulisan-tulisan ini sangat tidak rapi, kamu malas-malasan lagi 'kan. Tulis yang benar."

Melly Jian lanjut menulis dengan serius, dan hasilnya memang benar lebih bagus dari sebelumnya. Yuliana Jian melihat tulisan Melly Jian yang memenuhi halaman PR, hatinya sedikit kesal. Perasaan kesal ini, sampai pada keesokan harinya, Yuliana Jian sampai di depan pintu villa, mencapai pada puncaknya.

Yuliana Jian mengangkat tangan, ingin memencet bel, tapi setelah ragu sebentar dia menurunkan tangan lagi. Yuliana Jian ragu sangat lama, pada akhirnya saat bersiap mengangkat tangan, pintu utama tiba-tiba terbuka.

Pak tua mengeluarkan tubuh dari dalam dan berkata sambil tersenyum, "Kamu sudah datang?"

Yuliana Jian tersentak baru mengangguk sambil tersenyum, "Iya, aku sudah datang untuk mengantarkan sayur. Paman, apakah kamu sudah tahu aku datang?"

Pak tua tersenyum sambil menunjuk CCTV di depan pintu utama, "Kadang-kadang melihatnya."

Wajah Yuliana Jian langsung memerah dan merasa sedikit malu. Karena pak tua melihatnya, maka pak tua pasti melihat tampang ragunya tadi. Benar-benar sangat memalukan ....

Yuliana Jian mengerutkan dahi, dan ingin menjelaskan gerakannya tadi. Pak tua seperti sudah menebak apa yang ingin dia katakan, langsung tersenyum dan berkata, "Aku juga baru melihat CCTV dan melihatmu. Ayo masuk, matahari hari ini sangat terik, jangan sampai kepanasan."

Yuliana Jian membawa keranjang itu masuk ke dalam. Ketika Yuliana Jian berjalan masuk, dia melihat jendela di lantai dua terbuka. Kali ini bukan lagi tubuh yang terlihat kabur di atas sana, melainkan Tuan Zhu sedang duduk menatapnya di atas sana. Meskipun hari ini cuaca agak panas, tapi Tuan Zhu tetap mengenakan kacamata hitam dan masker.

Kalau Yuliana Jian bukan sudah kenal dengan Tuan Zhu itu dan tiba-tiba menengok ke atas, dia tetap akan merasa sedikit mengerikan. Yuliana Jian tanpa bisa ditahan bertanya, "Kenapa Tuan Zhu selalu mengenakan kacamata hitam dan masker? Aku selalu mendengar tubuhnya tidak sehat, tapi malah tidak tahu dia menderita penyakit apa."

"Haih, terlalu banyak penyakit, tidak bisa dikatakan dalam satu waktu. Semua itu menumpuk satu per satu. Tuan utamanya alergi terhadap sinar matahari, jadi baru mengenakan kacamata hitam dan masker."

Pak tua berkata sambil tersenyum, "Ada apa? Apa kamu merasa tuan sangat aneh?"

Yuliana Jian menggelengkan kepala dan berkata, "Meskipun dandanan itu agak lucu, tapi aku merasa seharusnya dia adalah orang yang sangat baik."

Pak tua langsung menganggukan kepala, "Iya, di dunia ini tidak ada lagi orang yang lebih baik dari tuan. Aku awalnya adalah orang yang bangkrut dan ingin bunuh diri. Tuan yang menerimaku untuk bekerja di sini. Dia juga membantu anakku mencarikan istri yang baik, membantuku mempertahankan keluargaku. Tidak ada lagi orang yang lebih baik dari tuan!"

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu