Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
Yuliana Jian tersenyum sambil mengelus kepala Melly Jian, menoleh ke dalam villa, dan bersama-sama dengan Melly Jian pulang ke rumah. Setelah pulang ke rumah, sampailah waktunya makan malam, Yuliana Jian segera mengikuti kemauan Melly Jian, membawa ikan ke tetangga, agar bibi tetangga bisa membantu memasak ikan.
Bibi tetangga begitu mendengar ikan akan dibagikan setengah padanya, tanpa ragu langsung menyetujui. Setelah ikan selesai dimasak, Yuliana Jian langsung membawanya kembali ke rumah. Melly Jian sudah menyiapkan dua mangkuk nasi, dan menunggu untuk makan. Yuliana Jian meletakkan ikan, mengangkat sumpit dan berkata sambil tersenyum pada Melly Jian, "Ayo dimakan."
Melly Jian mengangkat sumpit dan mulai makan. Yuliana Jian melihat Melly Jian dan tersenyum tidak berdaya, "Hati-hati jangan sampai tertelan tulang ikan ya."
Melly Jian mengangguk baru memperlambat makannya. Yuliana Jian juga melihat Melly Jian dan ikut mengangkat sumpit, mulai makan. Rasa ikan sangat enak. Mungkin karena sudah bermain seharian, benar-benar terlalu lapar. Mereka berdua bisa-bisanya memakan habis satu mangkuk besar sup ikan. Ketika Yuliana Jian selesai mencuci piring, Melly Jian sudah tertidur di atas ranjang dan terlelap.
Yuliana Jian berjalan ke arah sana, mendorong Melly Jian sedikit dan berkata sambil tersenyum, "Kalau mau tidur, juga harus ganti baju dulu dong."
Melly Jian mengucek mata, menutup mata sebentar, lalu berkata sambil buka baju, "Ibu, kapan kita pergi ke villa lagi? Villa itu sangat seru. Memancing sangat seru, trampolin sangat seru, Tuan Zhu itu juga sangat seru ...."
Sambil berkata Melly Jian kembali terjatuh ke atas ranjang dan berkata dengan setengah sadar, "Aku benar-benar ingin pergi bermain lagi."
Yuliana Jian membuka baju yang Melly Jian sudah setengah buka, lalu duduk di samping, tidak tahu harus melakukan apapun. Hari ini suasana hatinya agak rumit. Dia sudah sangat lama tidak deg-degan lagi, dan hal ini membuatnya kesal. Yuliana Jian memegang dahinya sendiri, merasa apakah dia sudah gila. Hanya karena Tuan Zhu itu menopangkan sebuah payung padanya, dia malah suka pada pria itu?
Yuliana Jian merasa dia bukan lagi gadis berumur 17 atau 18 tahun. Bagaimana bisa begitu mudahnya menyukai satu orang. Semenjak dia cinta pada Wirianto Leng, beberapa tahun ini, pria yang selalu membuat hatinya bergetar, selalu hanya Wirianto Leng seorang. Yuliana Jian benar-benar merasa, kedepannya dia tidak akan bertemu orang yang dia sukai lagi. Wirianto Leng tidak terpikir, sekarang bisa-bisanya ada seorang pria yang membuat hatinya tidak tenang.
"Jangan sembarangan pikir lagi." Yuliana Jian menggelengkan kepala dengan kesal.
Sekarang dia tidak muda lagi. Harus membesarkan anak. Kalau ada yang tidak baik, dia dan Melly Jian akan menjadi lelucon di mata orang-orang. Bagaimana mungkin bisa berpacaran seperti saat muda lagi. Meskipun orang yang sehebat Wirianto Leng, apakah dia juga berani bertanya pada pria itu kenapa tidak boleh menyukainya?
"Sudahlah." Yuliana Jian menghela napas ringan dan menutup mata sebentar.
Tapi Yuliana Jian tanpa dapat menahan diri berdiri, mengeluarkan buku Hundred Family Surnames yang digunakan oleh Melly Jian untuk mengenal kata. Membuka sampai kata "Zhu", melihat asal marga "Zhu (竹)" dengan "Zhu (竺)".
Yuliana Jian tanpa bisa ditahan menahan tawa, ""Ternyata benar-benar ada orang yang bermarga Zhu."
Setelah Yuliana Jian selesai bicara, dia pun menutup buku sambil tersenyum. Kemudian dia memukul kepalanya dengan buku dan berkata rendah, "Benar-benar bodoh ya. Saat ini masih memikirkan pria. Apa kamu tidak cukup sibuk dengan masalah yang begitu banyak? Selain itu pria itu sama sekali tidak mungkin."
Kalau pria itu adalah orang biasa, maka statu Yuliana Jian dan Melly Jian masih bisa tersembunyi, bisa melanjutkan hidup yang rahasia. Tapi Tuan Zhu itu jelas-jelas adalah orang yang memiliki status besar. Selama berhubungan lama dengan Tuan Zhu, maka pria itu pasti akan mengetahui identitas dia dan Melly Jian. Sampai nanti siapa yang dapat memastikan Tuan Zhu tidak ada pikiran lain?
Yuliana Jian sudah memiliki kesadaran sejak lama. Sejak dia mencintai Wirianto Leng, banyak hal sudah tidak bisa dia lakukan sesuai keinginan hatinya lagi.
Yuliana Jian memikirkan sampai sana pun menutup mata dan berbaring di atas ranjang, tersenyum dengan tidak berdaya. Meskipun Melly Jian sudah tertidur setengah, tapi seharusnya dapat mendengar napas Yuliana Jian dan langsung merapat ke sisi Yuliana Jian. Yuliana Jian langsung memeluk Melly Jian dan perlahan-lahan kembali tersenyum. Untung saja, dia masih memiliki Melly Jian. Dia termasuk orang yang beruntung.
Yuliana Jian tertidur dan sampailah pada keesokan harinya. Karena adalah hari Minggu, kemarin Melly Jian bermain seharian, jadi PR belum dikerjakan. Yuliana Jian pun mengawasi Melly Jian mengerjakan PR.
Saat sampai di siang hari, telepon Yuliana Jian tiba-tiba berbunyi. Yuliana Jian melihat telepon ini datang dari pak tua di villa, dia pun mengerutkan dahi. Berpikir sebentar, dia baru mengangkat telepon.
Suara pak tua agak khawatir. Begitu telepon tersambung, dia segera bertanya, "Itu ... Nona Jian, kenapa kamu tidak mengantar sayuran? Kenapa orang lain yang antar?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Begini, hari ini aku sedang membantu putriku mengerjakan PR."
Pak tua baru menghela napas dan berkata, "Baiklah kalau begitu ..."
Selesai berkata, pak tua langsung berkata lagi, "Apa besok kamu masih akan datang mengantar sayuran lagi?"
Yuliana Jian menggelengkan kepala, "Besok takutnya aku juga tidak bisa pergi."
Karena Tuan Zhu yang ada di villa itu bukan Wirianto Leng, dan dia juga ada perasaan bagus pada Tuan Zhu, Yuliana Jian merasa lebih baik dia menghindar saja. Daripada semakin suka, dan pada akhirnya masuk ke dalam tahap tidak dapat menahan diri.
"Kenapa?" pak tua bertanya dengan panik, "Apakah kemarin kita melayani kurang baik, membuatmu marah? Kalau ada masalah pada kita, maka sekarang aku minta maaf padamu. Tolong maafkan kami, kami yang kurang sopan."
Begitu mendengar pak tua bicara seperti itu, Yuliana Jian segera berkata, "Paman jangan bicara seperti itu. Kemarin aku dan putriku bermain dengan sangat senang. Paman bicara seperti ini, membuatku merasa sangat bersalah."
"Kalau kamu tidak datang, maka itu adalah kesalahan kami."
Pak tua bahkan berkata dengan sedih, "Aku orang tua tidak pandai bicara. Aku tahu membuat nona marah. Tapi kamu jangan menyalahkanku. Kamu lihat saja dari sisi tuan. Tuan tinggal dii sini juga tidak lama dan datang untuk merawat diri, ingin banyak melihat keadaan dan budaya di sini. Hasilnya penyakitnya sekarang sangat parah. Jarang-jarang kemarin kamu dan putrimu main ke sini dan senang sedikit. Sekarang kamu tidak datang lagi, dia pasti akan mulai meragukan dirinya sendiri."
Yuliana Jian mengerutkan diri, merasa pak tua ini benar-benar bisa mematikan semua alasannya. Yuliana Jian tanpa bisa ditahan menghela napas, mungkin bukan perkataan pak tua yang membuatnya tidak bisa menolak, melainkan dia yang sama sekali tidak ingin menolak pak tua kali.
Yuliana Jian bertanya dengan suara rendah, "Tuan Zhu itu, perlu merawat kesehatan berapa lama lagi di sini?"
Pak tua menghela napas, "Dua sampai tiga bulan saja. Tubuhnya memang karena tidak terlalu baik baru datang ke sini. Sebenarnya dia mempunyai banyak hal yang perlu diurus, tidak akan menetap lama di sini."
Tidak akan menetap lama?
Yuliana Jian mengangguk kecil, "Kalau begitu besok aku akan mengantar sayur sendiri ke sana."
Pak tua langsung berkata dengan senang, "Kalau begitu benar-benar sangat bagus. Aku tunggu kamu di sini ya."
Mendengar telepon sudah ditutup, Yuliana Jian masih bengong sambil memegang ponsel. Melly Jian mendekat ke arah Yuliana Jian dan bertanya, "Ibu ... ada apa? Apakah mau ke villa lagi? Boleh sekalian ajak aku tidak? Aku masih ingin pergi memancing."
"Hari ini tidak pergi, kamu harus mengerjakan PR. Ibu akan mengantar sayur besok."
Setelah berkata, Yuliana Jian mengeluarkan buku Melly Jian dan mengerutkan dahi, "Tulisan-tulisan ini sangat tidak rapi, kamu malas-malasan lagi 'kan. Tulis yang benar."
Melly Jian lanjut menulis dengan serius, dan hasilnya memang benar lebih bagus dari sebelumnya. Yuliana Jian melihat tulisan Melly Jian yang memenuhi halaman PR, hatinya sedikit kesal. Perasaan kesal ini, sampai pada keesokan harinya, Yuliana Jian sampai di depan pintu villa, mencapai pada puncaknya.
Yuliana Jian mengangkat tangan, ingin memencet bel, tapi setelah ragu sebentar dia menurunkan tangan lagi. Yuliana Jian ragu sangat lama, pada akhirnya saat bersiap mengangkat tangan, pintu utama tiba-tiba terbuka.
Pak tua mengeluarkan tubuh dari dalam dan berkata sambil tersenyum, "Kamu sudah datang?"
Yuliana Jian tersentak baru mengangguk sambil tersenyum, "Iya, aku sudah datang untuk mengantarkan sayur. Paman, apakah kamu sudah tahu aku datang?"
Pak tua tersenyum sambil menunjuk CCTV di depan pintu utama, "Kadang-kadang melihatnya."
Wajah Yuliana Jian langsung memerah dan merasa sedikit malu. Karena pak tua melihatnya, maka pak tua pasti melihat tampang ragunya tadi. Benar-benar sangat memalukan ....
Yuliana Jian mengerutkan dahi, dan ingin menjelaskan gerakannya tadi. Pak tua seperti sudah menebak apa yang ingin dia katakan, langsung tersenyum dan berkata, "Aku juga baru melihat CCTV dan melihatmu. Ayo masuk, matahari hari ini sangat terik, jangan sampai kepanasan."
Yuliana Jian membawa keranjang itu masuk ke dalam. Ketika Yuliana Jian berjalan masuk, dia melihat jendela di lantai dua terbuka. Kali ini bukan lagi tubuh yang terlihat kabur di atas sana, melainkan Tuan Zhu sedang duduk menatapnya di atas sana. Meskipun hari ini cuaca agak panas, tapi Tuan Zhu tetap mengenakan kacamata hitam dan masker.
Kalau Yuliana Jian bukan sudah kenal dengan Tuan Zhu itu dan tiba-tiba menengok ke atas, dia tetap akan merasa sedikit mengerikan. Yuliana Jian tanpa bisa ditahan bertanya, "Kenapa Tuan Zhu selalu mengenakan kacamata hitam dan masker? Aku selalu mendengar tubuhnya tidak sehat, tapi malah tidak tahu dia menderita penyakit apa."
"Haih, terlalu banyak penyakit, tidak bisa dikatakan dalam satu waktu. Semua itu menumpuk satu per satu. Tuan utamanya alergi terhadap sinar matahari, jadi baru mengenakan kacamata hitam dan masker."
Pak tua berkata sambil tersenyum, "Ada apa? Apa kamu merasa tuan sangat aneh?"
Yuliana Jian menggelengkan kepala dan berkata, "Meskipun dandanan itu agak lucu, tapi aku merasa seharusnya dia adalah orang yang sangat baik."
Pak tua langsung menganggukan kepala, "Iya, di dunia ini tidak ada lagi orang yang lebih baik dari tuan. Aku awalnya adalah orang yang bangkrut dan ingin bunuh diri. Tuan yang menerimaku untuk bekerja di sini. Dia juga membantu anakku mencarikan istri yang baik, membantuku mempertahankan keluargaku. Tidak ada lagi orang yang lebih baik dari tuan!"
Novel Terkait
Innocent Kid
FellaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranUangku Ya Milikku
Raditya DikaInventing A Millionaire
EdisonBack To You
CC LennyMy Only One
Alice SongCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia