Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 152 Jangan Bertemu Lagi

Yuliana Jian masih berdiri di tempat seperti menyiksa diri, karena dia sudah menebak Cindy Gu yang menyuliti dia seperti ini, Cindy Gu pasti tidak akan mengampuninya dengan begitu mudah. Hari ini datang ke restoran masakan barat ini, pasti tak terhindar akan terjadi penghinaan, tapi Yuliana Jian tetap berdiri dan tidak bergerak. Dia sedang menunggu, dia mau melihat pada akhirnya dia bisa menghadapi sampai di tingkat apa, juga masih bisa menghadapi berapa banyak penghinaan!

Dan Wirianto Leng masih akan tetap melihat dari samping dan tidak peduli terhadap segala masalah dia? Hanya demi yang disebut sebagai melindungi dia?

“Yuliana Jian, seharusnya kamu tahu ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi.” Saat Leny Liu melihat Yuliana Jian, amarahnya langsung membara.

Sindiran yang sebelumnya dihadapi dari Cindy Gu, membuat saat Leny Liu melihat Yuliana Jian, tak terkendali merasa sangat benci. Menurut Leny Liu, Yuliana Jian yang membuat Leny Liu tidak berhasil menikah dengan Wirianto Leng. Kalau waktu itu bukan Yuliana Jian yang menghalang di tengah, Leny Liu merasa sekarang dia sudah menjadi istri Wirianto Leng. Mana mungkin membiarkan Cindy Gu itu begitu angkuh?

Saat ini Leny Liu menatap Yuliana Jian dan tidak terkendali tertawa kesal: “Yuliana Jian, kamu menjadi bodoh karena dipenjara ya? Lihat baju yang sekarang kamu pakai, lihat lagi lingkungan restoran kami. Langsung terlihat kamu tidak seharusnya datang ke sini kan? Kalau aku tahu orang yang direkomendasi Nyonya Leng adalah kamu, aku tidak akan menyuruh kamu datang bagaimanapun juga. Untung saja hari ini CEO Leng dan Nyonya Leng datang makan dan mereservasi seluruh tempat, tidak banyak orang yang melihat kamu. Kalau tidak, membiarkan orang lain tahu orang seperti kamu datang ke restoran kami, bagaimana kami lanjut berbisnis?”

Yuliana Jian menaikkan mata dan melihat ke Leny Liu, tatapan Yuliana Jian yang tidak bercahaya sama sekali, membuat Leny Liu gemetaran dan mundur ke belakang, lalu Leny Liu langsung menoleh ke pegawai restoran di samping dan bertanya dengan suara rendah: “Aku tanya padamu, kalau dessert toko kita dibuat seorang narapidana, kamu akan datang ke restoran kita tidak?”

Pegawai restoran langsung berkata mengikuti maksud Leny Liu: “Pasti tidak akan lah, siapapun yang pernah dipenjara, itu kan adalah kriminal. Kriminal kan bisa melakukan apa saja, aku mana berani makan dessert yang mereka jual. Bos, aku masih mau terus bekerja di restoran masakan barat ini, mohon kamu jangan pakai dessert mereka, kalau tidak, pasti akan mempengaruhi pekerjaan dalam restoran.”

Leny Liu langsung melihat ke Yuliana Jian sambil tersenyum: “Kamu sudah dengar belum? Ini adalah situasi yang dialami kamu sekarang, orang seperti kamu, bersembunyilah dengan baik, lakukan sedikit pekerjaan kuli, jangan selalu berpikir mau mendapat keuntungan dengan kecerdikan. Buat dessert? Masih mau menjual kepada kami, dijual ke restoran masakan barat yang begitu berkelas, membuat begitu banyak tamu mencoba dessert yang kamu buat, kamu juga tidak pikir, kamu pantas? Yuliana Jian, kamu bisa punya sedikit kesadaran tidak?”

Mendengar perkataan Leny Liu, ekspresi Yuliana Jian malah sangat tenang, hati dia sudah mati rasa, bahkan tidak bisa merasakan rasa sakit sama sekali. Dia melihat Leny Liu, lalu melihat ke tangga, melihat ke arah Cindy Gu dan Wirianto Leng naik tadi. Dia sedang menunggu, menunggu orang itu memberi dia pukulan terakhir.

Leny Liu menunjuk pintu dan berkata pada Yuliana Jian: “Keluar kamu……”

Yuliana Jian berdiri dan tidak bergerak seperti patung, dia masih melihat ke arah itu. Melihat Yuliana Jian tidak bergerak, Leny Liu langsung berkata dengan pegawai restoran: “Sedang melamun apa? Usir dia keluar.”

Pegawai restoran langsung maju dan menghalang Yuliana Jian, Yuliana Jian menyingkirkan pegawai-pegawai restoran itu dengan kuat dan berkata dengan dingin: “Kalian jangan sentuh aku!”

Semua pegawai toko adalah pria yang muda dan kuat, melihat Yuliana Jian menyingkirkan mereka, dia menarik lengan Yuliana Jian. Saat tarik-menarik, baju Yuliana Jian robek, garis lehernya terbentuk sebuah robekan dan menunjukkan dua kuntum bunga mawar yang ditato Yuliana Jian di belakang.

Leny Liu melihat tato di belakang Yuliana Jian, dia langsung menutup mulut dan berkata dengan pura-pura kaget: “Yuliana Jian, ternyata kamu menato, kamu sungguh sudah menjadi preman?”

Dalam sindiran Leny Liu terhadap Yuliana Jian, Cindy Gu turun ke lantai bawah dan bertanya dengan mengerutkan dahi: “Ada apa? Sebenarnya terjadi apa?”

Yuliana Jian mendongak dan melihat Cindy Gu yang turun menggendong anak laki-laki, lalu menatap Wirianto Leng yang ikut di belakang Cindy Gu. Yuliana Jian menatap lurus Wirianto Leng, dia mau melihat tanda perhatian pada dia dari wajah Wirianto Leng, tapi tidak ada apa-apa. Saat Wirianto Leng melihat dia, bahkan tatapannya ada rasa merendahkan. Yuliana Jian selalu berusaha percaya kalau Wirianto Leng bertindak demi kebaikan dia dan melindungi dia. Tapi kepercayaan yang sebesar apapun, juga tidak kuat akan penyiksaan terus-menerus.

Saat Yuliana Jian melihat tatapan yang merendahkan dari Wirianto Leng lagi seperti pertemuan pertama, Yuliana Jian mundur satu langkah, dia mau langsung kabur dari sini, tapi tak terkendali diam di tempat dan menunggu sindiran dan hinaan yang akan diberikan padanya seperti menyiksa diri.

“Terjadi apa? Wanita ini kenapa pakaiannya tidak rapih? Otaknya bermasalah ya?” Cindy Gu pura-pura panik dan menoleh ke Wirianto Leng.

Leny Liu tidak tahu apakah Cindy Gu tahu identitas Yuliana Jian, tapi walaupun Cindy Gu tahu atau tidak. Kalau dia mengatakan identitas Yuliana Jian di depan orang-orang, di antara Yuliana Jian dan Cindy Gu, pasti ada satu orang yang akan terluka.

Leny Liu langsung berkata sambil tersenyum: “Nyona Muda, orang ini adalah Yuliana Jian. Nyonya Muda, seharusnya kamu juga pernah dengar kan……”

Cindy Gu langsung menutup mulut dan melihat Wirianto Leng: “Apa, Wirianto? Dia adalah Yuliana Jian itu? Wanita yang mengkhianati kamu itu?”

Wirianto Leng melirik Yuliana Jian dan berkata dengan dingin: “Iya, benar.”

Lalu Wirianto Leng mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Kamu kenapa bisa datang ke sini? Kamu merasa kamu masih bisa terus berhubungan denganku? Orang seperti kamu yang pernah mengkhianati aku, aku bisa membiarkan kamu keluar dari penjara, bukan karena aku berbelas kasihan, tapi karena ada yang sedang menyelamatkan kamu, aku memberikan dia muka. Tapi kamu jangan keterlaluan. Lain kali, kalau membuat aku melihat kamu lagi, aku tidak akan mengampunimu semudah ini.”

“Wirianto, kamu jangan terlalu galak. Aku lihat dia juga sangat kasihan……kondisi mentalnya juga sudah terlihat tidak bagus.” Cindy Gu menarik lengan Wirianto Leng dan berkata dengan lemah gemulai.

Wirianto Leng mengerutkan dahi dan berkata dengan dingin: “Mending kita ganti tempat saja, suasana hatiku menjadi buruk karena melihat dia.”

Cindy Gu langsung mengangguk: “Oke, aku masih tahu sebuah restoran, masakan Thailand restoran itu sangat khas.”

Setelah Cindy Gu berkata, satu tangan menggendong anak, satu tangan menggandeng lengan Wirianto Leng, lalu berkata sambil tersenyum: “Wirianto, ayo kita pergi.”

Wirianto Leng mengangguk dengan pelan dan langsung membawa Cindy Gu berjalan lewat samping Yuliana Jian. Saat berjalan lewat samping Yuliana Jian, Wirianto Leng melirik pundak Yuliana Jian dan melihat dua kuntum bunga mawar di pundak Yuliana Jian, mawar itu sangat merah, seperti diwarnai darah yang mengalir keluar dari tubuh Yuliana Jian.

“Melly Jian……nama dia adalah Melly Jian……jangan bertemu lagi, Wirianto Leng.” Yuliana Jian berkata dengan suara pelan, air matanya mengalir dengan refleks.

Walaupun tahu Wirianto Leng pasti tahu nama Melly Jian, tapi Yuliana Jian merasa dia seharusnya tetap memberitahu Wirianto Leng satu kali. Wirianto Leng mendengar suara Yuliana Jian berkata, dia hanya sedikit mengerutkan dahi dan langsung keluar dari restoran bersama Cindy Gu.

Leny Liu melihat Wirianto Leng dan Cindy Gu pergi, dia langsung berkata dengan Yuliana Jian sambil tertawa: “Yuliana Jian, tak terduga kamu bisa seperti hari ini juga? Bagaimana, rasa mencari malu sendiri tidak enak ya? Sekarang istri Wirianto Leng adalah Cindy Gu, kalau kamu, sama sekali bukan apa-apa.”

Berkata sampai di sini, Leny Liu mendekati Yuliana Jian dan berkata dengan suara kecil: “Sebenarnya kalau kamu bersedia bekerjasama denganku, kita juga ada kesempatan untuk menjatuhkan Cindy Gu……bagaimana?”

“Sangat enak……” Berkata sampai di sini, Yuliana Jian menoleh ke Leny Liu dan tertawa perlahan-lahan.

Leny Liu mengerutkan dahi, menatap Yuliana Jian dan berkata: “Apa kamu bilang?”

Yuliana Jian berkata sambil tertawa: “Aku bilang sangat enak……”

Yuliana Jian memegang dadanya, sangat sakit, tapi membuat dia sangat tersadar, membuat dia sangat nyaman! Dia sudah seharusnya begitu sakit sejak awal, sebelumnya hatinya terus diasah dengan pisau, membuat dia sangat sakit, tapi dia tidak rela melepaskan. Yang kali ini membuat dia sakit sampai merasa nyaman, sakit sampai dia tahu harus bagaimana melewati kehidupan masa depan.

“Kamu gila benaran ya!” Leny Liu menatap Yuliana Jian dengan mengerutkan dahi dan bertanya dengan curiga.

Yuliana Jian tertawa, balik badan dan keluar dari restoran masakan barat ini. Saat keluar dari restoran, dia langsung tak terkendali tertawa kencang. Setelah tertawa kencang, dia menangis. Berjalan beberapa langkah sambil menangis dan tertawa, orang lain sungguh menganggap Yuliana Jian sebagai orang gila dan melihat dia dengan tatapan merasa aneh.

Tapi hanya Yuliana Jian yang merasa sekarang dirinya sangat nyaman, akhirnya dia terbebaskan. Awalnya hanya tubuh dia yang mendapat kebebasan, tapi jiwa dia masih terkurung di dalam hubungan Keluarga Leng yang rumit dan cinta dia dengan Wirianto Leng. Akhirnya sekarang sudah terbebaskan, dia sudah benar-benar melepaskan semuanya.

Yuliana Jian berjalan sambil menangis dan tertawa di sepanjang jalan, saat sampai di lantai bawah tempat tinggal, Yuliana Jian baru mengusap air matanya dengan kuat dan berusaha menunjukkan senyuman kembali, lalu berjalan ke lantai atas.

Membuka pintu rumah, Yuliana Jian melihat Odelia Ye yang sedang bertelepon. Setelah melihat Yuliana Jian pulang, Odelia Ye langsung balik badan dan menatap Yuliana Jian, dia langsung mematikan telepon: “Yuliana, kamu baik-baik saja?”

Yuliana Jian mengangguk dan berkata pada Odelia Ye sambil tersenyum: “Melly baik-baik saja?”

Odelia Ye melihat ekspresi Yuliana Jian dengan teliti, lalu langsung menjawab: “Dia baik-baik saja, masih tertidur, tapi kamu……”

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Bagus kalau begitu, ayo kita mengobrol.”

Odelia Ye mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Membicarakan apa?”

Yuliana Jian bangun dan menutup pintu kamar Melly Jian, menuangkan air panas untuk Odelia Ye dan berkata: “Odelia Ye, kamu pergi saja, aku tidak memerlukan kamu lagi.”

Odelia Ye mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Apa maksud kamu?”

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Kamu melindungi aku, berarti Wirianto Leng masih termasuk mementingkan aku. Beritahu dia, tidak perlu mementingkan aku, aku memutuskan untuk benar-benar putus hubungan dengannya. Awalnya aku sudah membuat keputusan, saat Wirianto Leng menikah, aku sudah membuat keputusan ini. Tapi saat aku menyadari kamu adalah orang dia, aku menjadi ragu. Aku sedang berpikir, apakah dia masih mencintai aku? Apakah aku dan dia masih ada kemungkinan?”

Novel Terkait

The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu