Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
Yuliana Jian masih berdiri di tempat seperti menyiksa diri, karena dia sudah menebak Cindy Gu yang menyuliti dia seperti ini, Cindy Gu pasti tidak akan mengampuninya dengan begitu mudah. Hari ini datang ke restoran masakan barat ini, pasti tak terhindar akan terjadi penghinaan, tapi Yuliana Jian tetap berdiri dan tidak bergerak. Dia sedang menunggu, dia mau melihat pada akhirnya dia bisa menghadapi sampai di tingkat apa, juga masih bisa menghadapi berapa banyak penghinaan!
Dan Wirianto Leng masih akan tetap melihat dari samping dan tidak peduli terhadap segala masalah dia? Hanya demi yang disebut sebagai melindungi dia?
“Yuliana Jian, seharusnya kamu tahu ini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi.” Saat Leny Liu melihat Yuliana Jian, amarahnya langsung membara.
Sindiran yang sebelumnya dihadapi dari Cindy Gu, membuat saat Leny Liu melihat Yuliana Jian, tak terkendali merasa sangat benci. Menurut Leny Liu, Yuliana Jian yang membuat Leny Liu tidak berhasil menikah dengan Wirianto Leng. Kalau waktu itu bukan Yuliana Jian yang menghalang di tengah, Leny Liu merasa sekarang dia sudah menjadi istri Wirianto Leng. Mana mungkin membiarkan Cindy Gu itu begitu angkuh?
Saat ini Leny Liu menatap Yuliana Jian dan tidak terkendali tertawa kesal: “Yuliana Jian, kamu menjadi bodoh karena dipenjara ya? Lihat baju yang sekarang kamu pakai, lihat lagi lingkungan restoran kami. Langsung terlihat kamu tidak seharusnya datang ke sini kan? Kalau aku tahu orang yang direkomendasi Nyonya Leng adalah kamu, aku tidak akan menyuruh kamu datang bagaimanapun juga. Untung saja hari ini CEO Leng dan Nyonya Leng datang makan dan mereservasi seluruh tempat, tidak banyak orang yang melihat kamu. Kalau tidak, membiarkan orang lain tahu orang seperti kamu datang ke restoran kami, bagaimana kami lanjut berbisnis?”
Yuliana Jian menaikkan mata dan melihat ke Leny Liu, tatapan Yuliana Jian yang tidak bercahaya sama sekali, membuat Leny Liu gemetaran dan mundur ke belakang, lalu Leny Liu langsung menoleh ke pegawai restoran di samping dan bertanya dengan suara rendah: “Aku tanya padamu, kalau dessert toko kita dibuat seorang narapidana, kamu akan datang ke restoran kita tidak?”
Pegawai restoran langsung berkata mengikuti maksud Leny Liu: “Pasti tidak akan lah, siapapun yang pernah dipenjara, itu kan adalah kriminal. Kriminal kan bisa melakukan apa saja, aku mana berani makan dessert yang mereka jual. Bos, aku masih mau terus bekerja di restoran masakan barat ini, mohon kamu jangan pakai dessert mereka, kalau tidak, pasti akan mempengaruhi pekerjaan dalam restoran.”
Leny Liu langsung melihat ke Yuliana Jian sambil tersenyum: “Kamu sudah dengar belum? Ini adalah situasi yang dialami kamu sekarang, orang seperti kamu, bersembunyilah dengan baik, lakukan sedikit pekerjaan kuli, jangan selalu berpikir mau mendapat keuntungan dengan kecerdikan. Buat dessert? Masih mau menjual kepada kami, dijual ke restoran masakan barat yang begitu berkelas, membuat begitu banyak tamu mencoba dessert yang kamu buat, kamu juga tidak pikir, kamu pantas? Yuliana Jian, kamu bisa punya sedikit kesadaran tidak?”
Mendengar perkataan Leny Liu, ekspresi Yuliana Jian malah sangat tenang, hati dia sudah mati rasa, bahkan tidak bisa merasakan rasa sakit sama sekali. Dia melihat Leny Liu, lalu melihat ke tangga, melihat ke arah Cindy Gu dan Wirianto Leng naik tadi. Dia sedang menunggu, menunggu orang itu memberi dia pukulan terakhir.
Leny Liu menunjuk pintu dan berkata pada Yuliana Jian: “Keluar kamu……”
Yuliana Jian berdiri dan tidak bergerak seperti patung, dia masih melihat ke arah itu. Melihat Yuliana Jian tidak bergerak, Leny Liu langsung berkata dengan pegawai restoran: “Sedang melamun apa? Usir dia keluar.”
Pegawai restoran langsung maju dan menghalang Yuliana Jian, Yuliana Jian menyingkirkan pegawai-pegawai restoran itu dengan kuat dan berkata dengan dingin: “Kalian jangan sentuh aku!”
Semua pegawai toko adalah pria yang muda dan kuat, melihat Yuliana Jian menyingkirkan mereka, dia menarik lengan Yuliana Jian. Saat tarik-menarik, baju Yuliana Jian robek, garis lehernya terbentuk sebuah robekan dan menunjukkan dua kuntum bunga mawar yang ditato Yuliana Jian di belakang.
Leny Liu melihat tato di belakang Yuliana Jian, dia langsung menutup mulut dan berkata dengan pura-pura kaget: “Yuliana Jian, ternyata kamu menato, kamu sungguh sudah menjadi preman?”
Dalam sindiran Leny Liu terhadap Yuliana Jian, Cindy Gu turun ke lantai bawah dan bertanya dengan mengerutkan dahi: “Ada apa? Sebenarnya terjadi apa?”
Yuliana Jian mendongak dan melihat Cindy Gu yang turun menggendong anak laki-laki, lalu menatap Wirianto Leng yang ikut di belakang Cindy Gu. Yuliana Jian menatap lurus Wirianto Leng, dia mau melihat tanda perhatian pada dia dari wajah Wirianto Leng, tapi tidak ada apa-apa. Saat Wirianto Leng melihat dia, bahkan tatapannya ada rasa merendahkan. Yuliana Jian selalu berusaha percaya kalau Wirianto Leng bertindak demi kebaikan dia dan melindungi dia. Tapi kepercayaan yang sebesar apapun, juga tidak kuat akan penyiksaan terus-menerus.
Saat Yuliana Jian melihat tatapan yang merendahkan dari Wirianto Leng lagi seperti pertemuan pertama, Yuliana Jian mundur satu langkah, dia mau langsung kabur dari sini, tapi tak terkendali diam di tempat dan menunggu sindiran dan hinaan yang akan diberikan padanya seperti menyiksa diri.
“Terjadi apa? Wanita ini kenapa pakaiannya tidak rapih? Otaknya bermasalah ya?” Cindy Gu pura-pura panik dan menoleh ke Wirianto Leng.
Leny Liu tidak tahu apakah Cindy Gu tahu identitas Yuliana Jian, tapi walaupun Cindy Gu tahu atau tidak. Kalau dia mengatakan identitas Yuliana Jian di depan orang-orang, di antara Yuliana Jian dan Cindy Gu, pasti ada satu orang yang akan terluka.
Leny Liu langsung berkata sambil tersenyum: “Nyona Muda, orang ini adalah Yuliana Jian. Nyonya Muda, seharusnya kamu juga pernah dengar kan……”
Cindy Gu langsung menutup mulut dan melihat Wirianto Leng: “Apa, Wirianto? Dia adalah Yuliana Jian itu? Wanita yang mengkhianati kamu itu?”
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian dan berkata dengan dingin: “Iya, benar.”
Lalu Wirianto Leng mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Kamu kenapa bisa datang ke sini? Kamu merasa kamu masih bisa terus berhubungan denganku? Orang seperti kamu yang pernah mengkhianati aku, aku bisa membiarkan kamu keluar dari penjara, bukan karena aku berbelas kasihan, tapi karena ada yang sedang menyelamatkan kamu, aku memberikan dia muka. Tapi kamu jangan keterlaluan. Lain kali, kalau membuat aku melihat kamu lagi, aku tidak akan mengampunimu semudah ini.”
“Wirianto, kamu jangan terlalu galak. Aku lihat dia juga sangat kasihan……kondisi mentalnya juga sudah terlihat tidak bagus.” Cindy Gu menarik lengan Wirianto Leng dan berkata dengan lemah gemulai.
Wirianto Leng mengerutkan dahi dan berkata dengan dingin: “Mending kita ganti tempat saja, suasana hatiku menjadi buruk karena melihat dia.”
Cindy Gu langsung mengangguk: “Oke, aku masih tahu sebuah restoran, masakan Thailand restoran itu sangat khas.”
Setelah Cindy Gu berkata, satu tangan menggendong anak, satu tangan menggandeng lengan Wirianto Leng, lalu berkata sambil tersenyum: “Wirianto, ayo kita pergi.”
Wirianto Leng mengangguk dengan pelan dan langsung membawa Cindy Gu berjalan lewat samping Yuliana Jian. Saat berjalan lewat samping Yuliana Jian, Wirianto Leng melirik pundak Yuliana Jian dan melihat dua kuntum bunga mawar di pundak Yuliana Jian, mawar itu sangat merah, seperti diwarnai darah yang mengalir keluar dari tubuh Yuliana Jian.
“Melly Jian……nama dia adalah Melly Jian……jangan bertemu lagi, Wirianto Leng.” Yuliana Jian berkata dengan suara pelan, air matanya mengalir dengan refleks.
Walaupun tahu Wirianto Leng pasti tahu nama Melly Jian, tapi Yuliana Jian merasa dia seharusnya tetap memberitahu Wirianto Leng satu kali. Wirianto Leng mendengar suara Yuliana Jian berkata, dia hanya sedikit mengerutkan dahi dan langsung keluar dari restoran bersama Cindy Gu.
Leny Liu melihat Wirianto Leng dan Cindy Gu pergi, dia langsung berkata dengan Yuliana Jian sambil tertawa: “Yuliana Jian, tak terduga kamu bisa seperti hari ini juga? Bagaimana, rasa mencari malu sendiri tidak enak ya? Sekarang istri Wirianto Leng adalah Cindy Gu, kalau kamu, sama sekali bukan apa-apa.”
Berkata sampai di sini, Leny Liu mendekati Yuliana Jian dan berkata dengan suara kecil: “Sebenarnya kalau kamu bersedia bekerjasama denganku, kita juga ada kesempatan untuk menjatuhkan Cindy Gu……bagaimana?”
“Sangat enak……” Berkata sampai di sini, Yuliana Jian menoleh ke Leny Liu dan tertawa perlahan-lahan.
Leny Liu mengerutkan dahi, menatap Yuliana Jian dan berkata: “Apa kamu bilang?”
Yuliana Jian berkata sambil tertawa: “Aku bilang sangat enak……”
Yuliana Jian memegang dadanya, sangat sakit, tapi membuat dia sangat tersadar, membuat dia sangat nyaman! Dia sudah seharusnya begitu sakit sejak awal, sebelumnya hatinya terus diasah dengan pisau, membuat dia sangat sakit, tapi dia tidak rela melepaskan. Yang kali ini membuat dia sakit sampai merasa nyaman, sakit sampai dia tahu harus bagaimana melewati kehidupan masa depan.
“Kamu gila benaran ya!” Leny Liu menatap Yuliana Jian dengan mengerutkan dahi dan bertanya dengan curiga.
Yuliana Jian tertawa, balik badan dan keluar dari restoran masakan barat ini. Saat keluar dari restoran, dia langsung tak terkendali tertawa kencang. Setelah tertawa kencang, dia menangis. Berjalan beberapa langkah sambil menangis dan tertawa, orang lain sungguh menganggap Yuliana Jian sebagai orang gila dan melihat dia dengan tatapan merasa aneh.
Tapi hanya Yuliana Jian yang merasa sekarang dirinya sangat nyaman, akhirnya dia terbebaskan. Awalnya hanya tubuh dia yang mendapat kebebasan, tapi jiwa dia masih terkurung di dalam hubungan Keluarga Leng yang rumit dan cinta dia dengan Wirianto Leng. Akhirnya sekarang sudah terbebaskan, dia sudah benar-benar melepaskan semuanya.
Yuliana Jian berjalan sambil menangis dan tertawa di sepanjang jalan, saat sampai di lantai bawah tempat tinggal, Yuliana Jian baru mengusap air matanya dengan kuat dan berusaha menunjukkan senyuman kembali, lalu berjalan ke lantai atas.
Membuka pintu rumah, Yuliana Jian melihat Odelia Ye yang sedang bertelepon. Setelah melihat Yuliana Jian pulang, Odelia Ye langsung balik badan dan menatap Yuliana Jian, dia langsung mematikan telepon: “Yuliana, kamu baik-baik saja?”
Yuliana Jian mengangguk dan berkata pada Odelia Ye sambil tersenyum: “Melly baik-baik saja?”
Odelia Ye melihat ekspresi Yuliana Jian dengan teliti, lalu langsung menjawab: “Dia baik-baik saja, masih tertidur, tapi kamu……”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Bagus kalau begitu, ayo kita mengobrol.”
Odelia Ye mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Membicarakan apa?”
Yuliana Jian bangun dan menutup pintu kamar Melly Jian, menuangkan air panas untuk Odelia Ye dan berkata: “Odelia Ye, kamu pergi saja, aku tidak memerlukan kamu lagi.”
Odelia Ye mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian: “Apa maksud kamu?”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Kamu melindungi aku, berarti Wirianto Leng masih termasuk mementingkan aku. Beritahu dia, tidak perlu mementingkan aku, aku memutuskan untuk benar-benar putus hubungan dengannya. Awalnya aku sudah membuat keputusan, saat Wirianto Leng menikah, aku sudah membuat keputusan ini. Tapi saat aku menyadari kamu adalah orang dia, aku menjadi ragu. Aku sedang berpikir, apakah dia masih mencintai aku? Apakah aku dan dia masih ada kemungkinan?”
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaMy Lady Boss
GeorgeThe Revival of the King
ShintaNikah Tanpa Cinta
Laura WangSee You Next Time
Cherry BlossomCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia