Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu

Yuliana mengernyitkan dahi, mendadak terasa dingin di sekitar tubuhnya, kini dia merasakan hubungan intern keluarga Leng benar-benar membuatnya takut dan ngeri. Meskipun dia pernah bertemu dengan pria bajingan seperti Michael, ibu tirinya Fenny juga bukan orang yang membuat hatinya tenang. Namun, Yuliana tidak pernah terpikir, di bawah satu atap masih harus waspada dengan keluarga sendiri yang akan mencelakakan nyawa diri sendiri.

“Takut?” Wirianto tersenyum mengejek sambil melihat Yuliana : “Jadi semestinya kamu tidak masuk dalam keluarga Leng. Kalian bangkrut, hanyalah kehilangan uang saja. Namun, kamu sekarang sudah masuk ke dalam keluarga Leng, sangat mungkin akan kehilangan nyawa.”

Yuliana mengatup erat bibirnya, dengan suara rendah : “Bukankah kamu masih bertahan dan tetap hidup?”

“Ehm?” Perlahan alis Wirianto terangkat, ada sedikit terkejut sambil melihat Yuliana : “Apa yang kamu katakan?”

Yuliana mengangkat kepala dan menatap Wirianto. Dengan cukup berani dia mengulang : “Bukankah kamu bertahan dan masih hidup? Aku memang takut mati, aku masih muda. Aku masih banyak hal yang belum dilakukan. Namun dibandingkan dengan mati, aku lebih takut kalau ayahku sadar kembali, tatapan kecewa yang mendapatkan keluarga Jian telah bangkrut. Kamu bisa tetap hidup di dalam keluarga Leng, aku juga bisa. Mungkin juga kemampuan aku tidak sebanding denganmu, tapi juga tidak akan berbeda jauh darimu. Kamu sudah menjadi orang yang berkuasa dalam keluarga Leng, tentu tidak akan sampai nyawaku pun tidak bisa kamu lindungi!”

Setelah Yuliana selesai bicara dia menundukkan kepalanya lagi. Yuliana tidak tahu mengapa, di depan orang lain dia selalu ada satu sisi sifat yang keras , tetapi kalau di depan Wirianto dia sangat takut dan lemah. Berpikir sampai di sini, dia mulai mengangkat kepalanya lagi, melihat ke arah Wirianto, saat dia bertemu langsung dengan pandangan Wirianto yang mengamati dirinya, jantungnya berdetak kencang lagi.

Kira-kira pandangan mata yang dingin seperti itulah, yang membuat Yuliana tidak bisa menahan rasa takut yang muncul, takut kalau-kalau Wirianto akan lebih memandang rendah dia lagi. Saat Wirianto inign memberi penilaian untuknya, akan membuat Yuliana merasakan, itu adalah hasil pertimbangan yang dalam dan benar dari Wirianto, baru memberikan dia nilai terakhir, dan sepertinya dia memang kayak orang yang sedang dinilai Wirianto.

Ada satu sifat dari Wirianto, apa yang dia katakan seperti hasil akhir dari peradilan, membuat Yuliana harus menampilkan yang terbaik di depan Wirianto, agar mendapat penilaian yang lebih baik.

Namun, ternyata Wirianto tetap tidak bersuara, setelah agak lama kemudian dengan nada dingin berkata : “Jangan menganggap dirimu sangat kuat, juga jangan anggap musuh itu tolol, kehidupan tidak akan memberikan keberuntungan yang lebih untukmu. Paman dan bibi kedua kamu sudah tahu, lalu mereka memiliki seorang putra. Kamu perlu tahu dengan jelas, putra mereka yang juga adalah adik sepupuku, namanya August. Orang seperti dia, lebih baik kamu juga berhati-hati……”

Yuliana segera bertanya : “Mengapa, dia sangat hebat? Apakah dia banyak muslihat? Dia tidak muncul di tempat umum dengan status sebagai orang dari keluarga Leng, apakah dia memiliki peran hebat yang tersembunyi?”

Wirianto melirik pada Yuliana, tiba-tiba tertawa dan menggelengkan kepala : “Bukan, karena kamu adalah wanita, jadi harus waspada terhadap dia. August sangat pintar mengambil hati para wanita……”

Bicara sampai di sini, dengan mata menyipit, dia menoleh dan melihat Yuliana : “Lebih-lebih wanita aku, aku tidak ingin ada gosip yang terjadi lagi di dalam keluarga Leng, misalnya hubungan antara paman dan saudara ipar……”

Terjadi lagi? Jadi apakah sudah pernah terjadi sebelumnya?

Yuliana merasa sungguh di luar dugaan, kalau dari sudut paras dan pengetahuan serta latar belakang keluarga, Wirianto sudah sangat sempurna. Namun ternyata masih ada wanita yang mencampakkan Wirianto, dan menyukai August adik sepupu Wirianto?

Yuliana berpikir kembali, merasa ini bukan tidak mungkin. Meskipun dari luar Wirianto terlihat sangat sempurna, namun dia benar-benar orang yang sangat dingin, dan kalau bicara tidak menjaga perasaan orang. Lalu paras yang cakap juga ada waktunya bosan jika melihatnya terus. Dan pengetahuan yang luas, juga belum tentu akan membuat kehidupan menjadi lebih menarik. Latar belakang keluarga yang terlihat sempurna, tersembunyi banyak krisis di belakangnya.

Semuanya terlihat seperti sangat sempurna, namun semua ini juga tidak membuat semua orang bisa menahannya.

Sekalipun itu adalah Yuliana sendiri, dia dulu juga tertarik dengan paras Wirianto. Namun kini juga karena sifat Wirianto, dia tidak memiliki kesan yang baik padanya dan membuat dirinya mundur ketakutan.

“Apa yang kamu lihat?” tanya Wirianto ketus.

Yuliana baru sadar dia telah memandang Wirianto untuk waktu yang agak lama, segera dengan suara kecil dan berdalih : “Itu, itu, apakah kamu sudah melakukan pemeriksaan fisik hari ini, bagaimana hasilnya? Kelak untuk makanan apa saja yang harus diperhatikan?”

Wirianto sedikit tercengang dan melihat Yuliana, dengan tidak wajar mengotak-atik dasinya, dengan pelan berkata : “Tenang saja, aku sangat sehat. Namun kalau misalnya terjadi sesuatu padaku, itu juga bukan masalah bagimu. Asalkan anak dalam perutmu masih ada, maka kontrak juga masih tetap berlaku. Mengenai kontrak, kamu tidak memberi tahu hubungan kita pada orang luar kan?”

Yuliana menggeleng : “Tapi makan malam nanti, bukankah akan diketahui oleh sebagian orang juga?”

Wirianto mengiyakan : “Iya, hari ini akan ada orang yang tahu kamu adalah istriku secara hukum. Tuntutan aku hanya ditujukan pada dirimu saja. Nenek yang membiarkan kamu tetap tinggal, yang juga sama dengan mendatangkan masalah. Karena akan menghadapi keluarga intern, maka memberi satu status untukmu, untuk menenangkan pihak keluarga. Untuk bagian eksternal, usahakan untuk menyembunyikan hubungan kamu dan aku, atau pun sebagai hubungan kekasih. Aku tidak ingin menjadi kekasih kamu di mata orang luar, baru memintamu menutupi hal ini. Kamu dan anak dalam perutmu boleh tinggal terus di sampingku. Hanya saja untuk selamanya yang harus kamu katakan pada orang luar adalah, aku adalah orang cacat yang mengeluarkan uang untuk menyewa seorang wanita buat melahirkan keturunan. Kamu juga tidak perlu tetap tinggal di sini, ini bukan hanya karena aku tidak menyukaimu, tapi juga pertimbangan dari segi lain……”

Begitu mendengar kata-kata ini dari Wirianto, dan untuk posisi Wirianto, memang kepergian dirinya adalah cara yang paling menguntungkan bagi Wirianto.

“Namun, nenek menyukaimu.” Wirianto dengan mata terkulai menatap Yuliana : “Bukan, dia sangat menyukaimu, dia sudah menebak akan masalah yang ada, bahkan juga ada maksud mengabaikan perasaan aku, dan tetap bersedia menerima dirimu. Dia benar-benar sangat menyukaimu, sehingga aku jadi sangat penasaran. Yuliana, apa yang istimewa dari dirimu, yang membuat nenek merasa kamu dan aku bisa menjadi pasangan suami istri?”

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu