Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 158 Memberikan kesempatan
Leher August Leng pernah Yuliana Jian todong dengan pisau, tapi August Leng tidak merasa takut karena dia tahu Yuliana Jian tidak akan membunuhnya. Tapi sekarang meskipun Wirianto Leng tidak menodongkan pisau, tapi August Leng malah merasa cemas. Melihat mata Wirianto Leng , dia langsung tahu Wirianto Leng akan benar-benar membunuhnya.
Pipi August Leng gemetar karena gugup, lalu dia berkata dengan suara gemetar: "Kakak, jangan membuat lelucon seperti itu kepadaku, kamu akan membuatku takut."
Wirianto Leng mendekati August Leng sambil tertawa dengan sinis, dengan merendahkan suaranya dia berkata: "Kamu juga bisa takut, aku pikir August Leng tidak takut pada apa pun. Berani-beraninya kamu menempatkan mata-mata di sisiku?"
August Leng menarik napas dalam-dalam, dia mengatupkan bibirnya dengan erat, lalu berkata dengan suara dingin: "Kakak, apakah... wanita yang paling penting bagimu saat ini adalah Cindy Gu ?"
"Heh ..." Wirianto Leng mencibir: "Baik Cindy Gu maupun Yuliana Jian, mereka hanya alat untuk melahirkan anak. Cindy Gu hanya lebih beruntung karena dia melahirkan anak laki-laki. Kalau tidak, apakah kamu pikir aku akan membiarkannya tetap tinggal setelah tahu dia memiliki hubungan tidak jelas denganmu? Aku tidak keberatan kamu tidur dengannya, tapi hati-hati, jangan sampai kalian memiliki anak. Kalau tidak, anak itu pasti tidak akan bertahan hidup, aku tidak membutuhkan wanita yang setia, aku hanya perlu seorang istri. Keberadaan Cindy Gu membuktikan aku memiliki istri sama seperti orang lain. "
“Wirianto , kamu sudah pulang.” Suara Cindy Gu tiba-tiba terdengar dari dalam kamar.
Ketika Cindy Gu melihat bahwa August Leng sedang berhadapan dengan Wirianto Leng , Cindy Gu tertegun sejenak, lalu dia langsung tersenyum kepada Wirianto Leng : "Wirianto, karena kamu sudah pulang, kembalilah ke kamar dulu."
Wirianto Leng perlahan tertawa, dia menoleh dan mengangguk kepada Cindy Gu, lalu dia berkata sambil tersenyum: "Bagaimana Wibowo hari ini?"
Cindy Gu berkata sambil tersenyum, "Hari ini Wibowo sangat patuh, dan dia sudah bisa mengucapkan banyak kata."
Cindy Gu berkata sambil diam-diam memberikan sorot mata genit kepada August Leng. Setelah Wirianto Leng melirik August Leng dengan tatapan dingin, dia berjalan masuk ke dalam. August Leng mengatupkan bibirnya dengan erat lalu dia menghela nafas panjang. Sorot mata Wirianto Leng sangat mirip dengan Wilbert Leng. Ketika dia melihatnya, dia seperti melihat mayat yang korup .
"Pantas saja mereka kembar, mereka benar-benar sangat mirip," kata August dengan suara yang samar-samar.
Meskipun sekarang Wilbert Leng sudah disingkirkan oleh Nyonya Tua Leng, tapi Wilbert Leng masih membuat August Leng sedikit takut. Meskipun August Leng membunuh Steven Leng dan menjadi seorang pembunuh ayah kandung seperti Wilbert Leng, tapi saat Wilbert Leng melakukan semua itu dia hanyalah seorang anak kecil. Dia adalah iblis pembunuh, dan pemikirannya berbeda dengan orang biasa.
Hanya Wilbert Leng yang tidak mendapatkan didikan keluarga Leng, hal ini membuat August Leng merasa lebih hebat dari Wilbert Leng untuk sementara waktu. Tapi sekarang Wirianto Leng yang memiliki didikan yang baik, malah sama kekejaman seperti Wilbert Leng, hal ini membuat August Leng merasa takut.
August Leng menyentuh lehernya, setelah menarik napas panjang beberapa kali, akhirnya dia berhasil menenangkan dirinya, tiba-tiba dia tidak tahu harus berbuat apa. Jika dia adalah Wirianto Leng yang dulu, August Leng bisa terus melakukan sesuatu terhadap Yuliana Jian. Tapi sekarang, bagaimana dia menghadapi Wirianto yang semakin kuat?
Dia benar-benar seperti penguasa sejati di keluarga Leng. Dingin, kuat, kejam, dan tidak akan terpengaruh oleh emosi apa pun. Dia bisa memanfaatkan siapa saja seolah-olah tidak memiliki kelemahan.
August Leng mengerutkan kening dan mengatupkan bibirnya, menatap pintu kamar Wirianto Leng, setelah berlalu lumayan lama dia baru berbalik dengan perlahan-lahan.
Ketika Cindy Gu berbalik dan menutup pintu, dia sedikit bingung. Sebelumnya di restoran Leny Liu, Cindy Gu sudah melihat kepedulian Wirianto Leng kepadanya. Karena Yuliana Jian, yang pernah menjadi istri Wirianto Leng, sekarang sudah berada jauh di bawahnya, Cindy Gu merasa dia mungkin sudah menjadi wanita yang paling penting dalam kehidupan Wirianto Leng .
Hanya saja August Leng sedikit aneh, setelah kembali, dia sangat dingin kepadanya, seolah-olah dia sama sekali tidak peduli kepadanya. Saat memikirkan August Leng, Cindy Gu tidak dapat menahan diri untuk melirik Wibowo Leng. Dia menatap wajah Wibowo Leng dengan hati-hati, entah kenapa dia merasa Wibowo tidak mirip dengan August Leng .
August Leng memiliki sepasang mata bak bunga persik, dan berwajah tampan. Meskipun dirinya tidak bisa dikatakan memiliki kecantikan yang luar biasa, tapi kecantikannya diatas rata-rata. Tapi kenapa Wibowo Leng memiliki mata monolid, hidungnya pesek, dan dia sama sekali tidak mirip dengan August Leng , apakah karena dia belum tumbuh sepenuhnya?
“Apa yang sedang kamu pikirkan?” Wirianto Leng bertanya dengan dingin sambil melirik Cindy Gu yang sedang melamun.
Cindy Gu sedikit terkejut, lalu dia berkata dengan pelan, "Wirianto, aku sedang memikirkan masalah keluarga. Begini, kemarin, Bibi Ketiga membelikanku banyak barang, dia bilang ingin memohon untuk Paman Ketiga. Dia bilang saat itu putranya kebingungan, jadi putranya menjual sahamnya. Sekarang dia ingin membelinya kembali. Wirianto, sebenarnya kita sudah sangat kaya, kita tidak perlu mendorong mereka ke jalan buntu kan? Bagaimana kalau kali ini kita lepaskan mereka, bagaimanapun, kita adalah keluarga. "
"Keluarga?" Wirianto Leng tersenyum, lalu dia menoleh melihat Cindy Gu sambil tersenyum: "Aku juga ingin menjadi keluarga dengan mereka, tapi sayangnya mereka melepaskan kesempatan terakhir mereka. Kamu tidak perlu berpikir terlalu banyak, Steven Leng sudah mati, kamu tidak perlu memohon untuk mereka lagi. "
“Apa?” Mata Cindy Gu membesar: “Sudah mati? Apa yang terjadi?”
"Dia dibunuh, apakah kamu ingat dengan sekretarisku? Dia yang melakukannya." Wirianto Leng memandangi Cindy Gu sambil berkata dengan tersenyum: "Dan juga bukan hanya dia saja yang mati, putranya juga sudah mati."
Cindy Gu mengerutkan keningnya sambil berkata dengan pelan, "Ya Tuhan, Bibi Ketiga sangat kasihan. Kenapa bisa bertemu dengan masalah seperti ini?"
Wirianto Leng menyipitkan matanya menatap Cindy Gu, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Dia tidak bertemu masalah, aku yang melakukan semua ini."
Cindy Gu langsung membelalakkan matanya, menatap Wirianto Leng, lalu dia bergegas berkata, "Apa? Tapi... tapi membunuh..."
Wirianto Leng memandangi Cindy Gu sambil tersenyum, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Apakah kamu tahu berapa banyak harta yang dimiliki Paman Ketiga? Lebih kurang dua miliar dolar, dan dia masih memiliki banyak harta yang tersembunyi. Setelah dia meninggal, harta yang Wibowo miliki akan semakin bertambah. Kalung dan perhiasan yang kamu peroleh bukan apa-apa. "
Cindy Gu menarik napas dalam-dalam: "Kamu, kamu tahu apa yang aku terima?"
Wirianto Leng mengangguk lalu berkata sambil tersenyum, "Tentu saja aku tahu, kamu adalah istriku, mana mungkin aku tidak peduli dengan setiap gerak- gerikmu."
Cindy Gu mengatupkan bibirnya, dia hampir mengatakan, apakah Wirianto Leng juga tahu dia bersama pria lain?
Sepertinya Wirianto Leng bisa membaca pikiran Cindy Gu , Wirianto Leng mengangguk dan berkata sambil tersenyum: "Aku tahu, aku mengerti kamu kesepian. Sebagai wanitaku, tentu saja aku ingin memberikanmu yang terbaik, kamu hanya menikmati hidup. Tapi hati-hati, jangan sampai memiliki anak, kalau tidak akan sangat merepotkan. "
Cindy Gu berkata dengan gemetar, "Kamu tahu? Tapi kenapa kamu?"
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Karena aku membutuhkan seorang istri, kamu sangat cocok. Kamu tenang saja, selama kamu menjadi istriku, aku akan terus memanjakanmu."
Selesai berbicara, Wirianto Leng melepas jasnya dan berjalan ke ruang kerja, sambil berkata dengan pelan, "Hari ini masih banyak pekerjaan yang harus aku lakukan. Kamu istirahatlah sendiri."
Cindy Gu mengerutkan kening dan berkata, "Kalau... kalau Yuliana Jian masih istrimu, apakah kamu juga akan memanjakannya?"
Wirianto Leng mengangkat sudut bibirnya lalu berkata sambil tersenyum, "Bagaimana mungkin? Dia hanya melahirkan seorang anak perempuan."
Selesai berbicara Wirianto Leng melirik Wibowo Leng yang sedang tidur di sampingnya, lalu dia menundukkan kepalanya sambil tersenyum. Cindy Gu bahkan tidak berani bertanya apakah Wirianto Leng sudah diam-diam melakukan tes DNA dengan Wibowo Leng atau tidak. Dia tidak bisa bernafas karena ketakutannya yang sangat besar. Cindy Gu dan Wirianto Leng sudah hidup bersama selama tiga empat tahun. Tapi sekarang dia baru menyadari dia sama sekali tidak mengenal Wirianto Leng .
Bagi Cindy Gu, Wirianto Leng adalah pria yang tidur dengannya secara teratur dan dapat memenuhi semua permintaannya. Cindy Gu benar-benar tidak tahu apa-apa mengenai dia. Bahkan Cindy Gu tidak bisa melihat apakah Wirianto Leng benar-benar bahagia atau sedang marah.
Cindy Gu berbaring di atas tempat tidur dengan khawatir. Setelah mendengar Wirianto Leng pergi meninggalkan kamar, Cindy Gu baru berani bangun. Dia menggendong Wibowo Leng sambil melihat sekeliling dengan gugup, dia selalu merasa ada sesuatu yang menakutkan sedang menatapnya.
Saat ini, Yuliana Jian baru saja mendapat telepon dari Yansen Xu, dengan gugup Yansen Xu mengajak Yuliana Jian dan Melly Jian untuk makan bersama. Yuliana Jian menerima ajakannya, dia mengganti baju Melly Jian, dan berkata kepada Melly Jian sambil tersenyum: "Melly, ibu akan berkencan dengan seorang paman. Kamu coba berkomunikasi dengannya, lihat apakah kamu suka dengannya atau tidak."
Mata Melly Jian bersinar dan dia berkata sambil tersenyum, "Ibu, apakah ibu sudah menemukan paman itu? Melly tahu paman itu pasti akan muncul."
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Bukan paman itu, kali ini adalah paman dokter."
Yuliana Jian langsung cemberut, dan berkata dengan murung, "Ah? Paman dokter? Melly tidak suka paman dokter, paman dokter akan memberikan suntikan, dan akan memberikan obat yang tidak enak kepada Melly. Apakah bisa ganti paman yang lain? Melly suka paman pembuat kue, paman koki, dan paman penjual susu. "
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Melly , jangan mendiskriminasi pekerjaan orang lain. Paman dokter juga sangat penting. Kalau tidak ada paman dokter, bagaimana penyakit Melly bisa sembuh? Kalau penyakit Melly tidak bisa sembuh, ibu akan sangat sedih. .. Bukankah paman dokter, sangat penting ... "
Melly Jian merengut, dan berkata dengan suara pelan, "Sepertinya sedikit penting ... Tapi Melly lebih suka paman di taman... Paman itu pasti bukan dokter. Karena dia mengenakan pakaian hitam, bukan pakaian putih ..."
Yuliana Jian berjongkok menatap lurus ke arah Melly Jian, lalu dia bertanya sambil tersenyum, "Kalau Melly benar-benar tidak suka paman ini, ibu tidak jadi bertemu dengannya?"
Melly Jian menggelengkan kepalanya: "Tidak, ibu sudah menerima ajakannya, ibu tidak boleh tidak menepati janji."
Yuliana Jian mencolek hidung Melly Jian sambil berkata dengan tersenyum, "Iblis kecil, kalau begitu kita ketemuan sekali, lihat apakah Melly menyukainya atau tidak?"
Yuliana Jian mengangguk, dan berkata: "Boleh memberinya satu kesempatan untuk membuat Melly senang."
Novel Terkait
Cinta Yang Paling Mahal
Andara EarlyCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaPerjalanan Selingkuh
LindaMy Lifetime
DevinaMata Superman
BrickPria Misteriusku
LylyCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia