Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 147 Ancaman Terbesar
Cindy Gu menarik napas dalam-dalam, mengerutkan kening pada pembantu yang menghentikannya, berkata dengan suara dingin: "Apakah kamu tahu siapa aku? Aku adalah Nyonya Muda dari keluarga Leng, apakah kamu berani menghentikanku?"
Pembantu itu menundukkan matanya berkata, "Maaf, Nyonya. Nyonya tua mengatakan dia sedang mempersiapkan hadiah, katanya untuk seorang gadis kecil. Dia sekarang butuh ketenangan untuk memikirkan apa yang dibutuhkan gadis kecil itu. Nyonya Muda, lebih baik Jangan ganggu Nyonya…..."
"Plok!"
Cindy Gu menampar pembantu itu, berkata dengan dingin:"Beraninya kamu menghentikanku?"
Cindy Gu selesai bicara langsung mendorong pintu dengan keras, mencoba membuka pintu Nyonya Tua Leng. Cindy Gu panik sekarang, semua kehidupannya yang baik hanya karena dia adalah Nyonya Muda Keluarga Leng. Jika Yuliana Jian membawa putrinya kembali, semua miliknya akan hancur. Meskipun Yuliana Jian hanya melahirkan seorang anak perempuan, tetapi itu adalah anak kandung Wirianto Leng, sedangkan anaknya sama sekali bukan anak kandung Wirianto Leng!
Ini membuat Cindy Gu merasa sangat ketakutan, dia merasa Yuliana Jian kembali untuk mencuri segalanya darinya. Cindy Gu mengetuk pintu Nyonya Tua Leng dengan keras dan berteriak, "Nyonya Tua, Kamu buka pintunya. Aku Cindy. Aku mencarimu ada urusan."
Pintu Nyonya Tua Leng akhirnya terbuka, Nyonya Tua Leng mengerutkan kening pada Cindy Gu dan berkata dengan pelan, "Ada apa denganmu? Mengapa kamu terus berisik? Apakah masih tahu moral etika? Meskipun keluargamu tidak sebagus keluarga Leng, tetapi juga sangat terdidik dengan baik. Mengapa kamu berteriak setiap hari setelah datang di rumah kami? Apakah orang tuamu mengajarimu seperti ini? "
Nyonya Leng menekan suaranya berkata dengan nada berat:"Kamu benar-benar mengecewakanku. Kamu kalah jauh daripada Yuliana Jian."
Cindy Gu segera mengangkat matanya memandangi Nyonya Tua Leng, gemetaran berkata: "Bagaimana bisa Nyonya Tua berkata seperti itu? Yuliana Jian pernah mengkhianati Wirianto dan wanita murahan yang pernah di penjara, bagaimana Kamu bisa membandingkan aku dengan dia? Aku adalah Nyonya Muda dari keluarga Leng, aku melahirkan seorang putra untuk keluarga Leng, Yuliana Jian hanya melahirkan seorang putri yang hanya akan menghabiskan uang! Apa gunanya anak perempuan? Putralah yang dapat meneruskan garis keturunan, putra adalah anggota keluarga Leng, putri kelak hanay akan menjadi orang luar saja! "
Nyonya Tua Leng setelah mendengar kata-kata Cindy Gu hanya menggelengkan kepalanya: “Dengarkan apa yang kamu katakan, kamu juga putri dari keluarga orang lain, aku juga putri dari orang lain, bagaimana bisa mengatakan hal seperti itu. Awalnya aku juga pikir anak laki=-laki lebih berharga daripada anak perempuan, tetapi mudian berpikir apa gunanya jika anak laki-laki lebih berharga? Jika hampir usia 2 tahun masih belum bisa mengucapkan 1 kalimat yang benar, sudah tidak sebanding dengan putri orang lain yang pintar, putrinya Yuliana Jian sangat pintar sekali, baru berusia 3 tahun tetapi bisa bicara apapun. Wajahnya juga sangat lucu, sepasang matanya sangat mirip dengan Wirianto. Tetapi tidak tahu bagaimana caranya dilahirkan, tidak bersifat dingin seperti Wirianto, melainkan gadis kecil yang imut, jika memeluk gadis kecil begini dalam pelukan, ditempelkan ke badan……”
Nyonya Tua Leng memang sengaja mengatakannya untuk membuat Cindy Gu marah, tetapi Nyonya Tua Leng teringat video Melly Jian yang baru dilihatnya, Nyonya Tua Leng sungguh tergerak hatinya ingin memeluk dan menggendong gadis yang bernama Melly Jian itu. Mendadak Nyonya Tua Leng ingin mendengar suara Melly Jian yang lucu saat berbicara, apakah akan menarik seperti video rekaman yang terkadang diambil?
Nyonya Tua Leng bersikap dingin, keras serta penuh perhitungan selama bertahun-tahun ini, hanya memiliki satu putra, putra ini telah berebutan dengannya selama beberapa tahun. Putranya pergi setelah memberikan dua cucu padanya. Kemudian cucunya berebutan dengannya, dia tidak memiliki anak perempuan dan tidak memiliki cucu perempuan. Mungkin jika dia punya anak perempuan, akan ada orang yang sehati dengannya? Pria benar-benar menghargai kekuasaan, bahkan anak dan cucu sendiri juga tidak sudi tunduk pada orang lain.
Bahkan keluarga sendiri saja begitu, tentu saja mereka yang tidak sedarah lebih tidak dapat diandalkan. Nyonya Tua Leng berpikir bahwa jika dia memiliki anak perempuan, situasinya akan sangat berbeda sekarang, setidaknya ada seseorang yang dapat diandalkannya. Bukankah semua mengatakan bahwa putri adalah mantel kecil bagi orangtua?
Keluarga besar seperti Keluarga Leng sangat kuno sehingga hanya menghargai anak laki-laki. Bahkan jika terlahir gadis, mereka dibesarkan dengan dinikahkan dengan tujuan bisnis, semuanya patuh bagaikan dicetak dari model cetakan. Terkadang Nyonya Tua Leng menghadiri pesta keluarga dan melihat masa lalu, tetapi dia tidak bisa membedakan antara gadis-gadis itu. Jika Nyonya Tua Leng ingin membesarkan anak, ia juga akan membesarkannya seperti ini.
Tetapi ketika Nyonya Tua Leng melihat Melly Jian, pikirannya sedikit goyah, anak ini mungkin lebih baik dibesarkan dengan lebih bebas. Memperlakukan anak sebagai manusia dan membiarkannya tumbuh bebas, mungkin bisa membawa kejutan daripada diukir sebagai objek.
Orang tua lebih menyayangi cucu, tetapi Nyonya Tua Leng sudah terbiasa bersikap dingin, hingga sampai cicit, baru merasakan perasaan ingin menyayangi generasi muda sebagai generasi tua. Tetapi justru dia justru adalah Melly Jian yang diperintahkan olehnya untuk tidak pernah diakui.
Nyonya Tua Leng mengerutkan kening, dia mulai berpikir bahwa dia mungkin benar-benar tua. Ternyata menjadi seperti wanita tua biasa, berpikir untuk menikmati kebahagiaan memiliki anak dan cucu.
Nyonya Tua Leng memikirkan hal ini, pandangannya menjadi dingin dan berpikir dalam hatinya: ini tidak bisa, aku orang yang berbeda, tidak boleh menjadi orang biasa, aku ingin kekuasaan tertinggi keluarga Leng, bukan seorang anak kecil bermain dilututnya.
“Nenek!” Cindy Gu melihat kasih sayang yang terpancar dari mata Nyonya Tua, berteriak panik bagaikan tidak mengenal Nyonya Tua Leng.
Nyonya Tua Leng segera mengangkat matanya, menatap Cindy Gu dengan jengkel, berkata dengan suara dingin: "Apa yang kamu teriakkan? Aku ada di sini dan sudah mendengar. Apa yang ingin kamu katakan, katakanlah! Katakan, di mana harus dikurangi? Apakah kamarku sudah tidak enak dipandang, kamu ingin mengubahnya menjadi ruang pakaian kamu. "
"Kamar Cindy adalah kamar terbesar di rumah kita, seluruh lantai satu adalah milik mereka. Jika diubah, tidakkah akan mengusir kita semua keluar?" Tania Sui berjalan kemari sambil tersenyum dan mengambil kesempatan untuk mengeluh.
Cindy Gu memandang remeh Tania Tania sekilas, kemudian segera berbalik melihat Nyonya Tua Leng, berkata dengan tergesa-gesa: "Nyonya Tua, kita tidak bisa membawa anak yang lahir dari wanita seperti itu kembali ke rumah Leng. Jika biarkan orang luar tahu, Ibu dari Nona Besar adalah seorang penjahat, bagaimana dengan harga diri keluarga Leng? "
“Apa masalahnya?” Tania Sui berkata dengan tersenyum menutupi mulutnya, “Bilang saja kamu yang lahirkan? Seperti ...”
"Huk......" Nyonya Tua Leng batuk ringan dengan dingin.
Tania Sui segera berhenti dan berdiri dengan panik, berbisik, "Ibu……tidak, Nyonya Tua, aku salah."
Nyonya Leng segera melambaikan tangannya dan berkata dengan suara dingin: "Lupakan saja, aku tahu kamu ceroboh, tetapi kamu harus memperhatikan apa yang kamu katakan di masa depan. Aku tidak masalah, tetapi jangan melukai dirimu sendiri."
Tania Sui dengan cepat menundukkan kepalanya dan berbisik, "Ya ..."
Tania Sui dengan tidak mudah bisa menginjak Cindy Gu, ketika dia sedang senang, dia lupa bahwa Steven Leng juga dibawa pulang dibesarkan oleh Nyonya Tua.
Nyonya Tua Leng melirik Tania Sui, lalu menoleh ke Cindy Gu, berkata pelan, "Jika kamu punya waktu untuk mengobrol santai di sini, lebih baik habiskan lebih banyak waktu untuk mengajari anakmu. Berapa umurnya? Mengapa sebodoh itu? Bahkan nenek buyut saja tidak bisa panggil, apakah mengharapkan aku menyayanginya? Kamu punya waktu untuk menghitung daun teh aku dan waktu untuk mencocokkan perhiasan dengan pakaian, perbanyaklah ajarin anakmu. Anak seperti Wibowo Leng, jangankan bilang berikan dia keluarag Leng, bahkan jika berikan dia sebuah batu bata emas, bisakah dia menjaganya? Mengenai anak mana yang aku suka, anak mana yang ingin aku akui, itu kamu benar-benar tidak pantas urus! "
Nyonya Tua Leng selesai berbicara pun segera menutup pintu. Tania Sui menyingkirkan kepanikan sebelumnya dan berkata dengan senyum puas kepada Cindy Gu: "Dengarkan, suruh kamu luangkan waktu untuk mengajar anak lebih banyak, betul jgua sih mana ada anak sebodoh itu. Bahkan samapi sekarang tidak bisa mengucapakan satu kata pun dengan benar, tidak tahu mirip siapa ya…..."
Cindy Gu menatap dingin ke arah Tania Sui, berkata dengan dingin: "Mungkin mirip neneknya."
Cindy Gu yakin anak yang dia lahirkan bukanlah anak Wirianto Leng, itu pasti anak August Leng. Oleh karena itu, Wibowo Leng seperti neneknya, yang berarti Wibowo Leng seperti Tania Sui. Tania Sui menertawakan Wibowo Leng bodoh, berarti juga menertawakan dirinya sendiri bodoh.
Setelah Cindy Gu selesai berbicara, dia segera berbalik dan pergi. Tania Sui ditinggalkan sendirian, mengerutkan kening, setelah berpikir lama tetap dengan bingung berkata: "Sialan, perkataan aneh apa yang wanita ini ucapkan? Mengapa bicara tentang kakak iparku? Sungguh aneh! Ternyata anak ini bodoh ada alasannya. Ketika otak ibunya bermasalah, bagaimana bisa membesarkan anak dengan baik?"
Cindy Gu kembali ke kamar dengan marah, ketika baru kembali ke kamar, pembantu segera berjalan ke hadapan Cindy Gu sambil menggendong Wibowo Leng dengan tersenyum, dan berkata kepada Cindy Gu sambil tersenyum: "Nyonya muda, lihat hari ini dia tidak menangis sepanjang hari......”
"Apa gunanya tidak menangis? Bahkan tidak bisa mengatakan sepatah kata pun." Cindy Gu segera berbalik untuk melihat Wibowo Leng, mengangkat tangannya dan menekan lengan Wibowo Leng, dan berkata dengan marah, "Katakan, panggil nenek buyut, katakan!"
Wibowo Leng sakit tertekan dan menangis keras, tetapi dia hanya bisa dengan samar-samar memanggil: "Bu ... Bu ... Bu ..."
“Jangan panggil ibu, panggil nenek buyut!” Cindy Gu menekan lengan Wibowo Leng lebih kencang lagi.
Pembantu itu melihat lengan Wibowo Leng yang memerah, pembantu berkata dengan panik, "Nyonya muda, jangan dipukul lagi, jangan dipukul lagi!"
Cindy Gu mendorong pembantu dengan keras dan berteriak: "Aku mendidik anak, perlu kamu urus? Anakku jika tidak dididik dengan baik, apakah kamu sanggup memikul tanggung jawabnya? Dia adalah pewaris masa depan keluarga Leng, sedikit kesalahan saja yang terjadi takkan mampu kamu tanggung!"
Cindy Gu selesai, segera menatap Wibowo Leng dan berteriak: "Ayo, bicaralah padaku. Katakan!"
Wibowo Leng sangat takut sehingga terus menangis, bahkan kata "Ibu ..." yang diucapkan pada awalnya juga sudah tidak diucapkan.
Novel Terkait
The Revival of the King
ShintaMarriage Journey
Hyon SongThis Isn't Love
YuyuUnperfect Wedding
Agnes YuMi Amor
TakashiPergilah Suamiku
DanisCinta Tapi Diam-Diam
RossieBehind The Lie
Fiona LeeCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia