Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
Yuliana Jian tidak suka bau rumah sakit, dia masih ingat ketika kecil setika kali dia mencium bau rumah sakit, artinya dia akan disuntik. Kemudian bau rumah sakit petanda kehilangan keluarga, menuanya keluarga.
Namun saat ini Yuliana Jian menyadari ternyata bau ruang mayat lebih buruk, hingga dia hampir tidak bisa berdiri, dia ingin kabur saat melihat mayat yang tertutup kain putih.
“Nona Jian, silahkan dipastikan mayatnya.” Suara yang dingin mendesak Yuliana Jian.
Yuliana Jian mundur selangkah, sembari meneteskan air mata sembari menggelengkan kepala, dengan serak berkata:”Aku pikir mungkin ada kesalahan, mengapa menemukan mayat secepat ini? Tempat seluas itu, masih banyak tempat yang belum kucari, mungkin ayahku sedang menunggu aku datang mencarinya di sana. Aku merasa sangat konyol membuang waktu di sini, aku seharusnya pergi mencari ayahku bukan mengenali mayat di sini. Kalian juga sangat konyol, apakah kalian kenal ayahku? Berdasarkan apa mengatakan dia sudah meninggal, banyak orang yang wajahnya mirip, kemungkinan besar kalian salah orang……”
“Nona Jian, setelah perbandingan DNA……” Suara tersebut belum selesai bicara.
Yuliana Jian berteriak memutuskan pembicaraan orang tersebut:”Aku tidak mendengarkan perbandingan, kalian melakukan banyak kelalaian saat mencari orang, mengapa sekarang secepat ini dalam urusan DNA?”
Orang itu melihat Yuliana Jian yang hampir hancur jiwanya, ekspresi wajahnya tidak berubah sama sekali, dengan dingin mengumumkan:”Hasil perbandingan kami tidak ada kesalahan, tolong Nona Jian tenangkan hati, segera kenali mayat.”
Yuliana Jian melihat orang itu, sekuat tenaga menggigit bibirnya:”Aku tidak ingin lihat……”
Yuliana Jian bersikeras untuk tidak membuka kain putih, dia tidak ingin mengakui di bawah kain putih tersebut adalah ayahnya, dia sangat takut sekarang, dia takut begitu dia yakin mayat tersebut adalah ayahnya, dia bahkan tidak memiliki alasan untuk membohongi dirinya, hanya bisa mengakui kenyataan bahwa ayahnya telah meninggalkan dirinya.
Saat ini Wirianto Leng menahan pundaknya, dengan suara rendah berkata kepada Yuliana Jian:”Yuliana, bukankah kamu ingin membawa ayahmu pulang? Jika memang benar ayahmu, apakah kamu benaran ingiin dia terus berbaring di sini?”
Yuliana Jian menangis berkata:”Tetapi……”
“Kamu harus tegar, bukan hanya sekarang, kelak kamu harus semakin tegar. Sekarang kamu harus membuka kain putih untuk mengenali identitas mayat.” Wirianto Leng berkata dengan suara rendah.
Mata Yuliana Jian memerah, dia melihat Wirianto Leng:”Kamu……kamu bantu aku……”
Wirianto Leng mengernyitkan dahi melihat Yuliana Jian, menggelengkan kepala perlahan-lahan:”Aku tidak akan membantumu, Yuliana kamu harus tegar, dengan demikian kita berdua baru bisa melewatinya bersama.”
Yuliana Jian menangis berkata dengan suara kecil:”Aku……aku tidak ingin tegar……”
Wirianto Leng memegang pundak Yuliana Jian dengan pelan, mengernyitkan dahi berkata dengan nada berat:”Maaf, menyuruhmu datang bersamaku.”
“Nona Jian, jika Anda bersikeras untuk tidak mengenali mayat, kami bisa menyimpan mayatnya sementara……” Sebelum orang tersebut selesai bicara.
Yuliana Jian menggelengkan kepala berkata dengan suara serak:”Tidak, aku……aku akan melihatnya……aku akan lihat sekali. Jika bukan…..Wirianto kamu harus menemaniku mencari ayah lagi. Tetapi aku merasa ini pasti bukan ayah, ayahku pasti masih ada di luar sana, aku tidak ingin dia berada di luar sendirian, dia sudah sangat tua, dua hari lalu aku masih melihat uban baru yang tumbuh di rambutnya, tidak boleh sendirian di tanah liar.”
“Aku janji.” Wirianto Leng menganggukkan kepala, berkata dengan serak.
Yuliana Jian menggigit bibir, dengan gemetaran berjalan mendekati mayat itu, dia dengan gemetar mengangkat tangannya, dengan hati-hati membuka 1 sudut kain putih, dari celah hanya terlihat 1 mata dari mayat. Yuliana Jian segera melepaskan tangan, jatuh terduduk di lantai dan menangis.
Hanya melihat 1 mata, Yuliana Jian langsung mengenali itu adalah ayahnya, mengendongnya naik tangga ketika kecil, mengandeng tangannya menyeberangi jalan raya, orang yang bahkan ingat namanya ketika kecerdasannya terganggu.
Yuliana Jian menangis tanpa suara, tangannya sekuat tenaga menahan dadanya, seluruh energinya telah habis, bahkan suara tangisan pun tidak sanggup dikeluarkan.
Hingga Wirianto Leng berjalan ke samping Yuliana Jian, memeluk Yuliana Jian. Barulah Yuliana Jian mengeluarkan suara tangisan:”Ayahku sudah meninggal…….sudah meninggal……aku sudah tidak punya ayah……”
Wirianto Leng memeluk erat Yuliana Jian, dia merapatkan bibirnya, tidak bisa mengucapkan satu pun kata penghiburan. Sebab kesedihan besar Yuliana Jian juga mempengaruhi dirinya, membuatnya lupa bagaimana caranya menghibur orang lain, dia mengangkat kepalanya saat melihat mayat Rishendy Jian setetes air mata juga jatuh dari sudut mata Wirianto Leng. Dia segera menutupi air matanya, memeluk erat Yuliana Jian.
Sekarang dia hanya bisa memeluk erat Yuliana Jian, dengan kaku dan berusaha lebih dekat dengan Yuliana Jian, seolah-olah dengan cara ini bisa berbagi lebih banyak kesedihannya Yuliana Jian.
Yuliana Jian menangis hingga kehabisan tenaga, tetapi Yuliana Jian tetap bertahan, mempertahankan kesadaran di ambang jatuh pingsan. Sangat mudah untuk jatuh pingsan, dia tidak perlu menghadapi semua ini, tetapi masih ada banyak hal yang ditunggu, jika dia pingsan, apakah akan terus membiarkan ayahnya tidur di kamar mayat yang dingin?
Yuliana Jian menggertakkan gigi mempertahankan nafas terakhir, perlahan-lahan berhenti menangis, berkata kepada Wirianto Leng:”Kamu papah aku bangun, kakiku tidak bertenaga.”
Wirianto Leng segera memapah Yuliana Jian bangun berdiri, setelah Yuliana Jian memaksakan diri berdiri dengan kokoh, sekali lagi membuka kain putiih penutup wajah ayahnya. Yuliana Jian melihat wajah Rishendy Jian, perlahan-lahan tersenyum, berkata dengan suara rendah:”Ayah, aku bawa kamu pulang.”
Selesai bicara, Yuliana Jian melihat polisi yang mengikutinya, berkata dengan serak:”Jasad ayahku, serahkan pada kami saja.”
Sesungguuhnya tidak ada yang dimiliki oleh Rishendy Jian, selain baju dan kotak kue tart yang terdapat kue tart mini di dalamnya. Yuliana Jian melihat kotak kue tart bertanya dengan suara serak:”Mengapa ada kue tart?”
Polisi menarik nafas panjang, berkata dengan berat:”Berdasarkan pesan Sally Jian, saat itu demi membujuk ayahmu keluar dari panti jompo, berjanji padanya untuk membelikanmu kue tart. Ketika sampai di mobil, ayahmu ribut lagi, demi menenangkannya terpaksa pergi beli kue tart. Kemudian ayahmu terus memegang kue tart tanpa pernah melepasnya, ketika kami menemukan jasad ayahmu, kue tart dilindungi di dadanya.”
“Kamu jangan bicara lagi……” Yuliana Jian sembari menangis sembari mengoyangkan tangan kepada polisi:”Tolong jangan teruskan, aku tidak tahan, jangan beritahu aku masalah ini. Jangan katakan, jangan katakan……”
Yuliana Jian ingin mengetahui semua rincian tentang kematian ayahnya, tetapi saat ini dia tidak sanggup menerima lebih banyak, dia hanya mendengar beberapa kalimat dari polisi, sudah membayangkan ayahnya sambil melindungi kue tart yang ingin diberikan padanya sambil ditikam oleh Michael Chu, Yuliana Jian hanya bisa memilih menghindar bagaikan pengecut.
Yuliana Jian mempertahankan sisa kekuatan tubuhnya untuk menerima jasad ayahnya, setelah pembakaran mayat selesai di siang hari, Yuliana Jian dan Wirianto Leng bersama-sama memeluk abu Rishendy Jian kembali ke villa. Fenny He yang selalu terkurung di villa segera lari menghampiri mereka ketika melihat Yuliana Jian:”Dimana Sally? Apakah kamu sudah menemukannya?”
Yuliana Jian dengan tidak bertenaga melihat Fenny He, dengan suara serak dan dingin berkata:”Kamu bisa meninggalkan keluarga Jian.”
“Apa maksudmu?” Fenny He tidak menyangka Yuliana Jian akan mengucapkan perkataan sadis seperti ini, segera bertanya:”Apa yang terjadi?”
Sebelumnya Yuliana Jian penuh kemarahan dan kebencian kepada Sally Jian, bahkan Fenny He juga terkena dampaknya. Tetapi sekarang dia bahkan tidak memiliki energi untuk membenci, dia hanya ingin menyuruh Fenny He meninggalkan kehidupannya selamanya, memberikan hukuman yang sepantasnya kepada Sally Jian.
Fenny He segera melihat kotak abu di tangan Yuliana Jian, segera bertanya:”Ini ada apa?”
Yuliana Jian menyentuh lembut kotak abu, dengan berat berkata:”Ini ayahku.”
Semua energi Yuliana Jian terkuras habis setelah melewati penyiksaan dalam satu malam. Bahkan ketika melihat jasad ayahnya masuk dalam pembakaran pun dia tidak mampu bersedih sama sekali, dia bagaikan kulit tanpa isi, hanya bertindak mengikuti prosedur.
“Apa?” Fenny He melotot:”Ada apa? Bagaimana dengan Sally?”
“Dia?” Yuliana Jian membalikkan kepala melihat Fenny He, berkata dengan dingin:”Aku akan membuatnya di penjara seumur hidup.”
“Kesalahan apa yang dia lakukan? Mengapa kamu bersikap demikian padanya? Dia adikmu.” Fenny He berteriak dengan panik.
Yuliana Jian berkata dingin kepada Fenny He:”Jika bisa, aku ingin sekali mencekik mati dia dengan tanganku.”
Yuliana Jian tidak hanya memikirkannya, dia hampir saja melakukannya. Setelah pembakaran mayat ayahnya, tadinya dia ingin pergi mencari Sally Jian, dia ingin mematikan Sally Jian, ingin lihat apakah Sally Jian punya hati. Tanpa kerjasama Sally Jian mana mungkin Michael Chu membawa keluar ayahnya dari panti jompo semudah itu?
Ayahnya dibunuh oleh Michael Chu tetapi Sally Jian adalah komplotannya. Tetapi Wirianto Leng mencegahnya, tidak mengijinkan dia bertindak sembarangan.
Fenny He mendengar pernyataan sadis Yuliana Jian, mendadak menyadari gawatnya masalah, dia segera bertanya:”Apakah Sally melakukan kesalahan? Walaupun bersalah, kamu tetap harus memaafkannya, kamu hanya punya 1 adik perempuan, dia masih kecil, masih tidak dewasa, kamu harus banyak mendidiknya……”
Yuliana Jian mengernyitkan dahi berkata kepada Wirianto Leng:”Bantu aku usir wanita ini.”
Wirianto Leng menganggukkan kepala, berbalik badan berkata kepada pengawal yang mengikuti di belakangnya:”Kamu bawa dia keluar.”
Fenny He saat ini baru mengalihkan pandangan kepada Wirianto Leng, walaupun saat ini Fenny He sedang galau dengan masalah Sally Jian, tetapi ketika melihat Wirianto Leng, masih saja tanpa sadar melotot matanya, merasa sangat terkejut dengan ketampanan Wirianto Leng. Tetapi selanjutnya dia mengernyitkan dahi, merasa sikap dingin Wirianto Leng membuatnya takut.
Saat ini pengawal mendorong Fenny He keluar, Fenny He pada saat didorong keluar berteriak kepada Yuliana Jian:”Yuliana, aku adalah keluargamu, kamu tidak bisa bersikap begini kepadaku!”
Yuliana Jian mengerahkan tenaga untuk menutup matanya, keluarga? Sebelum kemarin dia memang masih memiliki keluarga. Namun setelah kemarin, dia tidak memiliki satu pun anggota keluarga.
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangHusband Deeply Love
NaomiPredestined
CarlyThe Sixth Sense
AlexanderAsisten Bos Cantik
Boris DreyMenantu Hebat
Alwi GoYama's Wife
ClarkCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia