Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 379 Pernyataan manis
Yuliana Jian memiringkan kepalanya menatap Wirianto Leng, setelah itu dia mengernyitkan keningnya, dan bertanya dengan lembut, "Ada apa? Apakah kamu pernah mendengar desas desus itu? Apakah ada desas desus yang lebih parah, yang mengataiku dengan sangat keterlaluan? "
Wirianto Leng mengerutkan bibirnya lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak, mereka tidak berani mengataimu."
Yuliana Jian sedikit mengernyitkan keningnya, lalu dia menatap Wirianto Leng dan bertanya dengan lembut: "Apakah kamu sudah memblokir semua desas desus yang mengatai keburukanku, dan menyisakan desas desus yang mengatakan kamu memaksaku? "
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Harus menyisakan sesuatu untuk diperbincangkan orang-orang, desas desus tentang dirimu sudah ketinggalan zaman, desas desus diriku sangat sesuai dengan fantasi masyarakat saat ini terhadap direktur yang bossy."
Yuliana Jian tidak bisa menahan tawanya dan mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya, dia memiringkan kepalanya menatap Wirianto Leng lalu dia bertanya sambil tertawa, “Mendengar kata-katamu ini aku bisa menebak apa yang mereka katakan tentang diriku, mereka bilang aku matre, mencari pria tampan kaya dan tinggi, benarkan? Mengatakan aku menggunakan siasat apa, dan bahkan sihir apa, sehingga bisa mendapatkan pernikahan yang baik? "
Wirianto Leng terkekeh, tapi dia langsung menjawab pertanyaan Yuliana Jian, dia hanya tersenyum dan berkata, "Apakah kamu tahu sebelumnya ada berapa banyak peramal yang mengatakan pernah meramal pernikahanmu? Dan betapa baiknya bisnis mereka? "
“Aku sudah bisa menebaknya.” Yuliana Jian tersenyum dan menggelengkan kepalanya, “Meskipun selama beberapa saat ini aku tidak banyak berhubungan dengan dunia luar, desas-desus yang disebarkan orang-orang ini masih sama seperti sebelumnya. Dulu sedikit banyaknya aku pernah mendengar desas-desus tentang orang lain yang sama seperti ini, tapi aku tidak menyangka sekarang aku menjadi tokoh utama dalam desas-desus ini. "
Selesai berbicara Yuliana Jian tiba-tiba terdiam, lalu dia tersenyum dan menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan lembut, "Tidak, aku salah. Aku bukan tokoh utamanya, seharusnya tokoh utamanya adalah kamu. Bukankah kamu bilang semua desas-desus tentang aku sudah kamu tahan? Bagaimana? Bagaimana rasanya menjadi tokoh utama dalam desas-desus? "
Wirianto Leng mencibikkan mulutnya lalu dia tersenyum dan berkata, "Aku tidak merasakan apa-apa. Bagaimana pun mereka tidak berani membicarakannya di depanku, tetapi ada beberapa pria dengan motif tersembunyi yang ingin melindungimu dan ingin menjadi ksatriamu. Tidakkah mereka tahu kalau kamu adalah seorang ksatria wanita, dan tidak membutuhkan pelindungan mereka? "
Yuliana Jian menyipitkan matanya, sambil tersenyum dia menatap Wirianto Leng dan berkata, "Kamu tahu? Sejak awal kamu sudah tahu tentang Antonius Sun? "
Wirianto Leng mengerutkan bibirnya lalu mengangguk: "Aku tahu sedikit, tapi aku tidak menyangka dia begitu berani, dia benar-benar berani merebut istriku. Bagaimana? Bagaimana rasanya tiba-tiba mendapatkan pernyataan cinta dari pria lain?"
"Tentu saja senang. Aku belum pernah mendengar pria lain tiba-tiba memberitahuku dia sudah menyukaiku dalam waktu yang lama." Yuliana Jian tersenyum dan berkata, "Dan ketika aku mendengar dia membahas aku yang dulu, benar-benar membuatku memiliki perasaan yang sangat istimewa dan mengingatkanku seperti apa aku dulu. Aku merasa hal itu sangat ajaib, aku bahkan hampir lupa seperti apa aku dulu, tetapi masih ada orang yang ingat."
Selesai berbicara Yuliana Jian melihat raut wajah Wirianto Leng terlihat sedikit tidak senang, Yuliana Jian langsung mendekati Wirianto Leng dan bertanya sambil tersenyum: " Ada apa? Kamu marah? "
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dengan wajah merengut: "Tidak marah."
Yuliana Jian tersenyum dan melirik Wirianto Leng: "Kamu pasti marah, lihat betapa murungnya wajahmu. Lihat dirimu, kamu sama sekali bukan orang yang berhati besar, tapi masih berpura-pura berhati besar, sekarang bagaimana, merasa tidak senang? "
Wirianto Leng menjilati bibir bawahnya lalu dia mengerutkan kening dan berkata kepada Yuliana Jian: "Kamu sangat senang pria lain menyatakan cinta padamu?"
Yuliana Jian mengangguk dengan bersemangat: "Siapa yang tidak suka disukai seseorang? Ini sangat wajar? Sebenarnya, kamu tidak bisa membandingkan dirimu denganku. Kamu sering didekati berbagai jenis orang, jadi kamu akan merasa sedikit jengkel, tapi aku sudah lama tidak mendengar kata-kata seperti ini. "
“Aku tidak cukup menyukaimu?” Wirianto Leng bertanya dengan suara berat.
Yuliana Jian tersenyum dan mendekati Wirianto Leng sambil menggelengkan kepalanya: "Yo-yo-yo, lihat wajah ini, benar-benar tidak enak di pandang. Kamu jangan menghadapi bawahanmu dengan ekspresi wajah seperti ini, kamu akan menakuti mereka hingga sakit jantung. Kamu menyukaiku, tentu saja sudah cukup, di dunia ini aku paling berharap kamu menyukaiku. Tetapi rasa sukamu terhadapku, sudah menjadi hal yang lumrah, jadi tidak membuatku kaget. "
Wirianto Leng menundukkan kepalanya dan berkata dengan wajah cemberut, "Kalau begitu aku tahu, seharusnya sesekali aku tidak menyukaimu dengan begitu kamu akan merasa kaget."
Selesai berbicara, Wirianto Leng duduk di meja dengan wajah murung, lalu dia mengambil dokumen dan melanjutkan bekerja. Yuliana Jian meletakkan kotak kue di atas meja, sambil tersenyum dia berjalan menghampiri Wirianto Leng lalu dia bertanya sambil tersenyum, "Hei ... kamu marah?"
Melihat Wirianto Leng tidak menjawab, Yuliana Jian mendekati Wirianto Leng dan mencium sudut bibir Wirianto Leng dengan lembut, lalu dia bertanya dengan lembut, "Kamu benar-benar marah?"
Wirianto Leng seakan tidak merasakan pendekatan Yuliana Jian dan ciumannya, dia masih melihat dokumannya. Yuliana Jian belum pernah melihat Wirianto Leng mengabaikannya seperti ini. Yuliana Jian panik dan bergegas berkata, "Kamu tidak benar-benar marah kan? Kalau begitu aku akan... "
Sebelum Yuliana Jian selesai berbicara, dia dipeluk oleh Wirianto Leng. Wirianto Leng memeluk pinggang Yuliana Jian, lalu sambil tersenyum dia menarik Yuliana Jian ke dalam pelukannya, dan mencium bibir Yuliana Jian dengan kuat, setelah itu sambil tersenyum dia berbisik di telinga Yuliana Jian dengan suara seraknya: "Bagaimana? Kamu benar-benar takut?"
Yuliana Jian segera mengangkat tangannya dan memukuli dada Wirianto Leng dengan lembut, lalu sambil mengerutkan kening dia berkata, "Kamu sedang menakutiku?"
Wirianto Leng mengangkat sudut bibirnya lalu dia berkata sambil tertawa: "Tidak sepenuhnya menakutimu, aku benar-benar sedikit marah. Tapi ketika kamu menciumku barusan, aku tiba-tiba berhenti marah. Kelihatannya kelak kamu harus lebih banyak menciumku. Dengan begitu suasana hatiku akan menjadi lebih baik. "
Yuliana Jian melirik Wirianto Leng, lalu dia langsung tertawa dan berkata, "Kamu sengaja ..."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata: "Meskipun aku merasa sedikit tidak senang, tapi aku rasa ada beberapa orang tidak masuk akal dalam kehidupanku juga lumayan menarik, seperti Antonius Sun ini. Kalau dia tidak muncul, mungkin kamu tidak akan kepikiran untuk datang melihatku? "
Yuliana Jian tersenyum dan berkata, "Itu karena kamu tidak pernah memberitahukan semua masalah ini kepadaku, kalau aku tahu ada begitu banyak spekulasi tidak masuk akal tentang hubungan kita, dari awal aku akan membawa anak-anak mencarimu dan memamerkan kebahagiaan kita. "
"Kamu tidak perlu memamerkannya, kebahagiaan itu lebih baik disembunyikan. Aku lebih suka membiarkan orang-orang menyebarkan desas-desus yang tidak benar itu. Lagian desas-desus itu juga tidak bisa menyakiti aku. Tapi kalau membiarkan orang -orang melihat kita terlalu bahagia, mereka akan sangat cemburu kepada kita, dan akan menantikan kapan kehidupan kita tidak sebahagia ini, kalau seperti itu aku akan cemas. "Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian sambil berkata dengan lembut.
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng sambil tersenyum: "Aku tidak menyangka kamu sangat percaya takhayul."
Wirianto Leng mengangguk, "Hmm, kamu baru tahu?"
“Hmm, aku baru tahu, benar-benar diluar dugaanku, apakah aku boleh mengembalikanmu?” Yuliana Jian bertanya sambil tersenyum.
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya, "Takutnya tidak bisa, setelah aku meninggalkan konter aku tidak bisa dikembalikan lagi. Kelihatannya kamu harus bertanggung jawab terhadapku selamanya, Nona Yuli."
Yuliana Jian langsung tertawa. Dia berdiri dan berkata kepada Wirianto Leng sambil tersenyum, "Sudah, aku tidak bercanda denganmu lagi. Aku khusus datang ke sini untuk membawakan kue untukmu, kamu bahkan belum memakan kuenya, dan hanya mengobrol di sini. Kue ini baru dibuat, paling enak dimakan sekarang. "
Wirianto Leng mengangguk: "Kebetulan aku juga lapar, aku pikir kamu sudah tidak mengingat hal ini."
"Bagaimana mungkin? Ini khusus kusiapkan untukmu, mana mungkin aku tidak mengingatnya?" Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, dia membuka kotak kue lalu menyerahkannya ke hadapan Wirianto Leng, lalu sambil tersenyum dia berkata: "Bagaimana? Lihat, di kue ini juga ada bentuk hati, aku takut tidak dapat menunjukkan hubungan kita yang mesra, jadi aku meminta koki pastry menambahkan banyak bentuk hati diatasnya, bagaimana? Apakah ada semacam perasaan manis? "
Wirianto Leng mengangkat alisnya, sambil tersenyum dia melirik kue yang ditunjukkan oleh Yuliana Jian kepadanya. Dia mengangguk lalu berkata sambil tersenyum: "Hmm, aku bisa melihat kamu sudah bersusah payah . "
Yuliana Jian mendongkak dan melirik Wirianto Leng, lalu dia menyipitkan matanya dan berkata: "Jangan kamu pikir aku benar-benar menjadi bodoh. Aku bisa mendengar sindiran dalam ucapanmu. Aku juga bukannya tidak ingin membuat kue sendiri, tapi bukankah karena aku tidak punya waktu? Kalau aku yang membuat kue ini, takutnya harus menunggu sampai besok pagi kuenya baru jadi, aku takut mengulur waktu. Bukankah sekarang sangat baik, ada keahlian seorang ahli pastry, dan ada aku berdiri di sisimu, sangat sempurna. Ayo, coba cicipi, lihat bagaimana keahlian koki pastry toko kita? "
“Tentu saja aku tahu bagaimana keahlian koki pastry yang aku pilih untukmu,” kata Wirianto Leng sambil tersenyum.
"Ck... Jangan merusak suasana..." Yuliana Jian mendorong kue ke hadapan Wirianto Leng, lalu dia berkata dengan serius: "Kamu berpura-pura tidak tahu saja, anggap ini pertama kalinya kamu makan kue buatan ahli pastry kita, cicipi dengan baik, lalu tunjukkan ekspresi wajah sangat kaget kepadaku. Aku katakan kepadamu, ekspresi wajahmu nanti akan langsung mempengaruhi hubungan suami istri kita. Kamu tidak boleh berakting asal-asalan, harus berakting dengan sungguh-sungguh, apakah kamu mengerti? "
"Baik..." Wirianto Leng mengambil sendok dan mengambil sesuap kue, lalu dia memasukkannya ke dalam mulutnya, Wirianto Leng langsung mengangguk: "Hmm, benar-benar enak... sangat lezat, pantas saja ini kue yang dibawakan langsung oleh Nona Yuliana Jian ... "
Yuliana Jian tertawa terbahak-bahak, sambil berkata, dia mengangkat tangannya untuk mengenggami perutnya, "Ya Tuhan, kenapa kamu sangat berlebihan? Kalau kamu menjadi aktor, kamu pasti akan menjadi aktor terkenal."
“Dengan hanya mengandalkan wajahku, aku juga bisa menjadi aktor terkenal,” Wirianto Leng mengangkat alisnya dan berkata sambil tersenyum.
Yuliana Jian mencibikkan bibirnya, lalu dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Hei ... kamu benar-benar berlebihan, apakah perlu sesombong ini? Kamu tidak merendah sama sekali, bisa-bisanya kamu membual tentang penampilanmu seperti ini."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Kalau aku merendah, aku baru benar-benar sombong. Ini adalah fakta, kita harus mengakuinya."
Yuliana Jian tersenyum dan melirik Wirianto Leng, lalu dia berkata sambil tersenyum, "Tuan Leng, apakah kamu tahu seberapa banyak perubahanmu dibandingkan sebelumnya? Dulu kamu mungkin sangat dingin, seperti pangeran gunung es yang berada di tempat yang tinggi. Sekarang kamu suka bercanda, benar-benar tidak classy, kamu sudah tidak bergaya pangeran."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Itu karena aku juga tidak ingin menjadi pangeran. Aku hanya ingin menjadi suamimu dan ayah dari anak-anak. Sikap dingin mungkin terlihat bagus diluar, tetapi sikap ini tidak bisa membuat kalian bahagia, dan ini tidak ada untungnya bagiku. Asalkan kalian bahagia, jangan bercanda, menjadi badut pun, juga bukan masalah besar.
"Bagaimana kamu berubah menjadi seperti ini? Aku bahkan tidak ingat." Yuliana Jian tersenyum dan berkata, "Sungguh aneh, orang asing seperti Antonius Sun bisa langsung mengingat aku yang dulu dengan sangat mendetail, tetapi aku tidak bisa mengingat dengan mendetail aku yang dulu. Meskipun sedikit banyaknya aku masih ingat seperti apa kamu dulu, tapi aku tidak ingat bagaimana kamu berubah menjadi seperti sekarang ini. "
Wirianto Leng tersenyum dan berkata: "Ini sangat wajar, karena kamu dan aku berubah bersama, jadi kita tidak mengingatnya lagi. Perubahan seseorang sulit disadari oleh orang-orang di sekitarnya, tetapi orang asing yang sudah lama tidak bertemu akan langsung memberitahukan perubahan orang ini. Karena di ingatan kita adalah ingatan kita yang kemarin, sedangkan ingatannya adalah ingatan kamu yang dulu. "
Yuliana Jian menyipitkan matanya menatap Wirianto Leng, lalu tiba-tiba dia mendekati Wirianto Leng dan mengecup bibir Wirianto Leng lalu dia berkata sambil tersenyum:" Benar-benar manis. Memang kue di toko kita yang paling enak. Tahu begitu aku tidak akan memberikan semuanya kepadamu, alangkah baiknya kalau aku menyisakan sedikit untuk diriku. "
Sambil tersenyum Wirianto Leng mengangkat tangannya untuk memeluk pinggang Yuliana Jian, lalu dia mencium bibir Yuliana Jian dengan kuat. Ciuman dalam yang panas ini membuat Yuliana Jian bisa mencicipi rasa manis kue di mulut Wirianto Leng. Setelah ciuman berakhir, Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dengan napas yang tidak beraturan. Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian lalu bertanya sambil tersenyum, "Bagaimana? Apakah kamu sudah mencicipi rasanya? Apakah sudah cukup?"
"Cukup ..." wajah Yuliana Jian memerah dan dia menundukkan kepalanya. Meskipun mereka sudah lama menjadi suami istri, tapi Yuliana Jian masih merasa malu saat mereka berciuman sepanas ini.
Melihat wajah Yuliana Jian yang memerah, Wirianto Leng menundukkan kepalanya dan mencium bibir Yuliana Jian lagi. Meskipun Yuliana Jian sedikit malu, tapi dia mengangkat tangannya dan merangkul leher Wirianto Leng. Saat Wirianto Leng mencondongkan tubuhnya dengan perlahan dan menimpa Yuliana Jian di atas meja, Yuliana Jian bergegas mendorong Wirianto Leng lalu dia berkata dengan suara rendah: "Jangan ... jangan ... jangan ... ini kantor, ini tidak baik, orang-orang bisa melihat kita."
"Oh? Apakah mereka sehebat itu?" Tanya Wirianto Leng sambil tersenyum.
Yuliana Jian menjilati bibirnya lalu dia bergegas mengangguk, "Kamu tidak tahu seberapa hebat gosip di kantor ini. Jangan melihat karyawanmu tidak melihat kita, tapi mata mereka sangat tajam dan tahu segalanya."
Wirianto Leng mengangkat bibirnya dan tersenyum, "Bagus kalau begitu, biar mereka semua tahu betapa baiknya hubungan kita ... dan membuat desas desus yang lebih berwarna."
Wirianto Leng berkata, lalu menahan Yuliana Jian di atas meja, dan memasukkan tangannya ke pakaian Yuliana Jian.
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuMy Lifetime
DevinaSi Menantu Dokter
Hendy ZhangLelaki Greget
Rudy GoldI'm Rich Man
HartantoGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia