Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 41 Mengerutkan kening
Yuliana Jian mengerutkan kening pada Wirianto Leng, dan dia mundur beberapa langkah. Hari ini, malam ini, Yuliana Jian telah mengalami terlalu banyak hal, dan sekarang dia akhirnya tidak tahan lagi. Begitu menutup matanya, Yuliana Jian hendak pingsan. Begitu Yuliana Jian terjatuh, dia samar-samar melihat Wirianto Leng mengulurkan tangan padanya.
Wirianto Leng, ada apa denganku? Ini adalah satu-satunya pemikiran sebelum Yuliana Jian benar-benar tidak sadarkan diri.
Ketika Yuliana Jian bangun lagi, dia menemukan bahwa dirinya sedang berbaring di tempat tidur Wirianto Leng, tirai di ruangan itu ditutup, dan ruangan itu redup. Yuliana Jian tidak tahu pukul berapa saat ini. Dia cepat-cepat bangkit dan berusaha v9duduk. Saat itulah dia menyadari lengan seseorang di pinggangnya, dan kemudian dia berbalik untuk melihat Wirianto Leng sedang memeluknya.
Wirianto Leng tidur nyenyak, rambutnya berantakan, dan wajahnya yang kaku terdiam di depan Yuliana Jian. Yuliana Jian telah mengalami banyak hal dalam beberapa hari terakhir, ketika dia melihat Wirianto Leng seperti ini, Yuliana Jian sedikit merasa tidak pasti, dan ada semacam kelesuan setelah semua emosinya habis.
Dia mengedipkan matanya perlahan, dan butuh beberapa saat sebelum bereaksi. Apakah dia benar-benar dipeluk oleh Wirianto Leng? Wirianto Leng memeluknya?
Jika itu sebelumnya, Yuliana Jian pasti akan merasa malu dan jantungnya akan berdetak keras karena ini. Tapi sekarang Yuliana Jian telah menarik kembali semua perasaannya hanya dalam beberapa hari, dia hanya merasa ini sedikit aneh. Dia mengangkat lengannya dan mendorong Wirianto Leng, tetapi Wirianto Leng masih begitu nyenyak tertidur.
"Tuan Besar Leng ..." Yuliana Jian berkata pelan sambil mengangkat tangannya dan mendorong Wirianto Leng lagi.
Wirianto Leng mengerutkan kening, dan perlahan membuka matanya. Dia melirik Yuliana Jian dengan bingung, tepat ketika Yuliana Jian menghela nafas lega, berpikir bahwa Wirianto Leng akan membiarkannya pergi, Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian lagi, seperti anak kecil di tempat tidur yang memeluk boneka beruang, dia menahan Yuliana Jian dengan erat di lengannya.
“Ada apa denganmu?” Yuliana Jian bergerak, mendorong Leng Wirianto dengan keras.
Pada saat ini Wirianto Leng sepertinya baru saja bangun, dia tiba-tiba bangkit, membuka selimut dan berjalan keluar dari tempat tidur, dan bergegas langsung ke kamar mandi. Sikapnya agak berlawanan dengan saat dia tertidur tadi.
Yuliana Jian ditinggalkan sendirian di tempat tidur, dan dia mengerutkan kening, wajahnya sedikit kusam. Apa yang sebenarnya terjadi?
Yuliana Jian tertegun, dia duduk di sana sebentar sampai Wirianto Leng keluar. Tetapi tepat ketika Yuliana Jian bersiap untuk berbicara, Wirianto Leng membalikkan punggungnya dan berkata dengan dingin: "Jangan salah paham, kamu pingsan tadi malam. Kamu memelukku dan tidak melepaskan, aku hanya bisa membiarkan kamu tidur di tempat tidurku. "
“Aku memelukmu?” Yuliana Jian bertanya dengan ragu.
Yuliana Jian berpikir ini tidak mungkin, dia pingsan dan bukan karena mabuk. Dia seharusnya sama sekali tidak memiliki kesadaran, dan tidak mungkin bergerak, apalagi memeluk orang lain?
Wirianto Leng tidak berbalik. Dia masih membelakangi Yuliana Jian. Setelah menarik napas dalam-dalam, dia berkata dengan suara dingin: "Akankah aku menipu kamu? Apa manfaat menipu kamu? Aku harap kamu tidak salah paham, jangan berpikir aku akan membiarkanmu tetap di sini, hanya karena aku mengizinkan kamu berbaring di tempat tidur aku, itu bukan berarti kamu memiliki kesempatan untuk tinggal bersama aku selamanya. "
Wirianto Leng berbicara sambil melepaskan ikatan piyamanya dan mulai mengganti pakaian. Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap punggung Wirianto Leng, Dia terdiam sampai tiba-tiba menyadari bahwa dia telah menatap Wirianto Leng terlalu lama.
Yuliana Jian dengan cepat berkata: "Tenanglah, aku telah melihat sisi Keluarga Leng yang kejam, aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku berharap aku tidak akan pernah berhubungan lagi dengan Keluarga Leng selamanya, aku juga tidak akan mempunyai perasaan terhadapmu lagi. Sekarang kamu membiarkan aku menyingkirkan anak itu dan meninggalkan Keluarga Leng dengan cepat, ini mungkin adalah suatu pengingat bagi aku, mungkin aku harus secepatnya meninggalkan Keluarga Leng!”
Wirianto Leng mendengar kata-kata Yuliana Jian, dan tangannya berhenti bergerak, lalu berbalik dan melirik Yuliana Jian, dia berbisik, "Bagus jika kamu memiliki pemahaman seperti ini, aku juga bahagia mendengar bahwa kamu tidak akan mempunyai perasaan terhadapku lagi. Tetapi aku bukan sedang memperingatimu, aku hanya tidak menyukaimu, aku tidak mau kamu tetap menjadi bagian dari Keluarga Leng. Jadi, kamu seharusnya tahu apa yang harus kamu lakukan sekarang?”
Yuliana Jian mengangguk pelan, meskipun dia selalu merasa bahwa Wirianto Leng jahat padanya, dia harus mengakui bahwa Wirianto Leng memang membantunya kemarin, jika dia hanya langsung meninggalkan Keluarga Leng setelah perdebatan dengan Nyonya Tua Leng, semua usahanya sebelumnya sia-sia. Keluarga Leng juga tidak akan melepaskan Keluarga Jian begitu saja karena dia telah menyinggung mereka.
Dia telah melakukan begitu banyak hal. Jika Keluarga Leng tidak dapat dijadikan sekutu pada kesempatan ini, maka dia benar-benar melangkah ke pintu Keluarga Leng dengan sia-sia. Bahkan jika Yuliana Jian akan meninggalkan Keluarga Leng di masa depan, Keluarga Leng harus menjadi pendukung tetapnya, bukan musuh. Kalau bukan karena emosi kacau kemarin, Nyonya Tua Leng membenci ayahnya lagi, dan Yuliana Jian tidak akan dapat bertahan lagi.
“Kacau sekali,” kata Yuliana Jian dengan marah, menutupi dahinya.
“Tahukah kamu apa salahmu?” Wirianto Leng mencibir.
“Salahku?” Yuliana Jian mengerutkan kening dan berbisik, “Aku seharusnya tidak berdebat dengan Nyonya Tua Leng.”
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dan berkata dengan suara dingin: "Tidak, kamu tidak seharusnya. Jika kamu menyadari seperti apa sebenarnya nenek itu, kamu tidak akan berbuat hal itu.”
Yuliana Jian bingung oleh kata-kata Wirianto Leng, mengapa dia merasakan perasaan aneh tentang Nyonya Tua Leng dalam kata-kata Wirianto Leng? Sejak dia datang ke Keluarga Leng, yang dia lihat adalah Nyonya Tua Leng sangat mencintai Wirianto Leng.
“Mengapa kamu mengatakan itu?” Yuliana Jian berbisik, mengerutkan kening.
Wirianto Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian dan berkata pelan, "Karena aku hampir ditinggalkan oleh nenekku, orang tuaku sudah meninggal, kamu seharusnya tahu?"
Yuliana Jian mengangguk, menatap Wirianto Leng dan berkata, "Kecelakaan pesawat."
Wirianto Leng menunduk dan berkata dengan suara yang dalam, "Mungkin tidak ada yang memberitahumu bahwa ada seorang anak kecil di pesawat, dia adalah saudara lelaki aku. Wajahnya persis seperti aku, tetapi dia lebih sempurna daripada aku. Dia sangat cerdas, Lebih pintar dari anak-anak lain, bahkan tingkahnya tidak seperti anak kecil, dia adalah cucu kesayangan nenek. Tetapi kesehatannya tidak baik, dia perlu transplan jantung, mereka telah mencari banyak anak, tetapi tidak dapat menemukan jantung yang cocok. Saat itu, mereka pergi untuk transplantasi jantung, tetapi pesawat itu jatuh. "
Yuliana Jian mengerutkan kening: "Bagaimana mungkin? Dia butuh jantung. Jika kamu memotongnya, kamu pasti mati? Bukankah seharusnya dipersiapkan terlebih dahulu organ sebelum penggantian organ?"
"Itu cara orang lain. Cara Keluarga Leng adalah menemukan orang yang cocok, lalu membayar orang itu, dan kemudian melakukan transplantasi organ. Hanya ada satu anak yang dapat memberi kakakku organ yang cocok.” kata Wirianto Leng dengan dingin.
Yuliana Jian mengerutkan kening: "Bukankah itu sama dengan membunuh? Bagaimana mungkin ada orang yang mau membiarkan anak mereka mati?"
"Itu pemikiranmu. Ada banyak sekali orang tua di dunia yang menukar nyawa anak-anak mereka demi uang. Ada banyak anak perempuan yang dijual ke tempat-tempat hiburan ketika mereka baru berusia tujuh atau delapan tahun. Uang dapat membiarkan banyak orang tua meletakkan anak-anak mereka di meja operasi untuk melanjutkan kehidupan kakakku, " kata Wirianto Leng sambil mengangkat tangannya dan memilih dasi hitam.
Yuliana Jian mengerutkan kening, menggelengkan kepalanya dengan tak percaya, dan berbisik, "Lalu apa hubungannya dengan kamu?"
Wirianto Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian, dan berbisik: "Dia saudara kembarku. Hanya aku yang paling cocok di dunia ini untuk menjadi penyelamatnya. Ketika aku masih kecil, aku sangat suka bermain, membaca komik, menyukai karakter anime. Dibandingkan dengan saudara jenius aku, aku benar-benar sampah. "
Yuliana Jian tidak menunggu sampai Wirianto Leng mengatakan semuanya, dia sudah menebak apa yang terjadi kemudian, dia dengan cepat menutup mulutnya dan menggelengkan kepalanya dan berkata: "Mereka tidak bisa begitu kejam, kamu adalah anak Keluarga Leng, Tuan Besar Wirianto Leng. Apakah ada yang berani berpikir seperti itu? "
"Aku seringkali mendengar, nenekku berbicara dengan ayah akum bertanya apa yang harus dilakukan jika pencocokan itu tidak berhasil kali ini? Nenek aku pada dasarnya mengatakan bahwa jantungku akan diambil untuk kakakku, dan ayahku tidak menolak usul itu." Wirianto Leng tersenyum.
Yuliana Jian berpikir bahwa senyum Wirianto Leng terlihat seperti tangisan, dia tidak tahu bagaimana Wirianto Leng tumbuh dewasa, seorang nenek dan ayah yang hanya peduli dengan jantungnya, seorang paman yang melihatnya tenggelam tetapi tidak menyelamatkannya? Tidak heran Wirianto Leng begitu acuh tak acuh. Jika hal-hal ini terjadi pada siapa pun, bukankah orang itu akan dipaksa untuk menjadi dingin dan kejam?
“Tapi Nyonya Tua Leng sangat baik padamu sesudahnya.” Yuliana Jian ingat kegembiraan Nyonya Tua Leng ketika melihat Wirianto Leng bangun.
Wirianto Leng mengangguk dan berkata dengan suara yang dalam: "Itu karena dia hanya memiliki satu cucu, dan dia tidak bisa kehilangan lagi. Dan bahkan jika aku pernah mendengar kata-kata itu, nenek aku masih satu-satunya keluarga di dunia ini.”
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dengan hati-hati lagi seolah-olah dia sedang melihat Wirianto Leng untuk pertama kalinya. Dia merasa seperti sedang melihat seorang anak kecil yang menangis dan bersembunyi di sudut gelap, melihat betapa takutnya anak kecil itu akan segala sesuatu di sekitarnya.
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallUntouchable Love
Devil BuddyMr. Ceo's Woman
Rebecca WangHei Gadis jangan Lari
SandrakoBalas Dendam Malah Cinta
SweetiesCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia