Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
Yuliana Jian memejamkan matanya, Fenny He dengan berhati-hati mendekati Yuliana Jian dan berkata dengan pelan: "kalau begitu urusan perceraian aku dengan ayahmu....."
Yuliana Jian membuka matanya menatap Fenny He dan berkata dengan dingin: "kamu tenang saja, dengan keadaan ayahku yang begitu parah saat ini, aku tidak akan terus menyusahkan kamu. Kamu cari pengacara dan bahaslah dengan dia agar tahu cara apa yang dapat memutuskan pernikahan kalian. Setelah kamu bercerai dengan ayah, perlakuan yang kamu dapatkan pun tidak akan berubah, kamu boleh menemani Sally Jian keluar negeri tetapi kamu harus menjaganya dengan baik, jangan sampai membuat dia memikirkan Michael Chu. Dia tidak akan mendengar perkataan aku, tetapi kamu adalah ibunya, sedikit banyaknya dia akan mendengar perkataanmu."
"Sebenarnya Michael juga tidak terlalu buruk, dia membelikanku banyak barang......." Fenny He berbicara dengan suara pelan.
Yuliana Jian mengerutkan keningnya menatap Fenny He dan menghela nafas dengan pelan: "jika bukan karena dia, setidaknya warisan yang dapat kamu dapatkan ada di atas tiga puluh juta. Kamu coba pikirkan angka ini saja kamu sudah mengetahui betapa jahatnya dia. Apakah dia memberikanmu barang yang memiliki nilai lebih dari seratus ribu? Dia pasti memiliki tujuan lain dengan mendekati Sally Jian. Apakah kamu tidak berharap Sally menikah dengan keluarga kaya? Apakah kamu rela dia menikah dengan Michael Chu? Coba kamu pikirkan jika Sally menikah dengan orang kaya, bukannya kamu bisa memamerkannya? Michael Chu sekarang memang bisa membelikanmu hadiah, tetapi penghasilan tahunan dia tidak mencapai jutaan, menurutmu apakah kamu bisa memamerkannya di teman-temanmu?"
Sebenarnya Yuliana Jian tidak peduli apakah Sally Jian menikah dengan pria kaya tau tidak, tetapi dia harus mencari pria yang memperlakukan Sally Jian dengan baik. Yuliana Jian sudah merasa sangat bagus jika mendapatkan pria yang tidak licik. Tetapi dia harus berbicara seperti itu agar Fenny He dapat mendengarnya dan Sally Jian bisa mendengar perkataan Fenny He. Selama Fenny He memiliki niat untuk menjaga Sally Jian dengan baik, tunggu Sally Jian pergi ke luar negeri, dia pasti akan mengalami perubahan.
Pada saat ini Fenny He baru menyadari dan bergegas mengangguk-anggukkan kepalanya: "aku sudah tahu, aku akan menjaga Sally dengan baik."
Yuliana Jian mengigit bibir bawahnya dan menganggukkan kepalanya: "setelah aku mengurusi masalah untuk pergi ke luar negeri dengan baik, aku akan mencari orang untuk menghubungimu, dan juga....sebaiknya bawa Sally pergi cek kehamilan, jika ada anak......"
Sebenarnya Yuliana Jian ingin mengatakan jika ada anak segera lakukan aborsi karena bagaimana pun juga anak dari Michael Chu tidak dapat dibiarkan hidup. Sebelum Yuliana Jian memiliki anak, kemungkinan besar dia akan mengambil keputusan seperti ini tetapi dia pernah kehilangan anaknya dan mengetahui rasa sakit akan kehilangan anak. Sehingga meskipun Sally Jian memiliki anak dari Michael Chu, Yuliana Jian pun tidak tega berbicara seperti itu.
Yuliana Jian menarik nafas dalam dan berkata dengan pelan: "jika ada anak, kita juga dapat melakukan persiapan."
"Apa? Anak?" Fenny He terkejut hingga membelalakan matanya: "bagaimana mungkin bisa memiliki anak? Sally dia....dia dan Michael....."
Fenny He terduduk di atas sofa: "Michael Chu menyentuh dia?"
Yuliana Jian menatap reaksi Fenny He, dan menghela nafas dengan panjang, menundukkan kepalanya dan memijat kepalanya: "kamu kira Michael Chu merupakan pria sejati? Sudah begitu malam, mereka pergi bersama-sama apakah kamu tidak berpikir jauh? Aku menemukan mereka di dalam kamar hotel, Sally mengakui ini bukan pertama kalinya mereka melakukan itu."
Mata Fenny He memerah: "aduh Sally putriku. Mengapa dia begitu bodoh, boleh saja menerima hadiah tetapi mengapa tidur dengannya.........."
"Ini tidak ada apa-apanya, kesalahan ini dapat diperbaiki. Tetapi pria tidak bertanggung jawab seperti ini jika hidup bersama Sally, maka hidup dia akan hancur."
Yuliana Jian menatap Fenny He dan berkata dengan dingin: "kamu bisa memilih ayahku aku anggap kamu dapat melihat pria yang baik. Untuk masalah Sally kamu tolong lebih memperhatikan dia, jika ada masalah, tanyakan padaku. Jangan sampai terjadi hal seperti ini kembali, tunggu Sally kembali, dia pasti bisa mendapatkan pria yang lebih baik."
Fenny He terisak dan mengangguk-anggukkan kepalanya: "aku sudah mengerti."
Yuliana Jian baru berdiri dan menghela nafas dengan panjang lalu berjalan keluar dari villa. Tiba-tiba dia merasa dirinya sangat lelah, dirinya sudah dibungkusi oleh rasa lelah. Yuliana Jian masuk ke dalam mobil, bersender dan memejamkan matanya. Apakah seperti ini perasaan menjadi orangtua? Perasaan marah tetapi tidak berdaya ini memang sangat kacau, membuat Yuliana Jian tidak bisa bernafas.
Dia menyetir ke rumah Keluarga Leng. Yuliana Jian menghirup nafas dalam-dalam dan memasuki Mansion keluarga Leng dan dia baru menyadari ternyata sudah terlalu malam, banyak orang yang sudah beristirahat. Yuliana Jian berjalan dengan pelan ke kamar Wirianto Leng. Awalnya dia mengira Wirianto Leng sudah tidur tetapi ketika dia memegang pinggir ranjang, Wirianto Leng beranjak dan bertanya: "Gimana?"
Yuliana Jian terkejut dan mundur selangkah. Menunggu Yuliana Jian kembali tenang, dia sambil tersenyum pahit menjawab: "bisa dianggap sudah terselesaikan. Sudah begitu malam kenapa kamu belum tidur?"
"Aku sedang bekerja, baru saja bersiap-siap untuk tidur kamu sudah kembali." Suara Wirianto Leng sangat dingin, tidak ada kehangatan sedikit pun.
Yuliana Jian menganggukkan kepalanya: "ternyata seperti itu....."
Lalu Yuliana Jian terduduk di pinggir ranjang dan memejamkan matanya. Yuliana Jian merasa sangat lelah, tubuhnya sudah remuk. Hingga tenaga untuk berganti pakaian saja sudah tidak ada. Sebenarnya Yuliana Jian juga tidak dapat tidur, otaknya sekarang serasa ingin meledak, dia hanya bisa memejamkan mata dan berbaring seperti ini sejenak.
"Kamu tidak berganti baju." Wirianto Leng berbicara dengan dingin.
Yuliana Jian bersembunyi di dalam selimut dan mengendus hidungnya dengan pelan, lalu dengan pelan berkata: "aku tidak ingin bergerak, aku hanya ingin memejamkan mata sejenak."
"Di sudah menyakitimu?" Wirianto Leng tiba-tiba bertanya dengan dingin.
"Lumayan....." Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia membuka matanya secara tiba-tiba dan menoleh menatap Wirianto Leng: "bagaimana kamu bisa mengetahuinya?"
Wirianto Leng menjawab: "pengawal yang berada di sisimu adalah orang yang aku utus."
"Aku bahkan melupakannya........" Yuliana Jian mengangkat tangan dan menutup matanya, dengan tercekat berkata: "kamu pasti merasa aku sangat memalukan, aku ditampar oleh adikku sendiri karena pria itu dan aku bahkan tidak membalasnya. Apakah aku memiliki hak untuk membalasnya? Selama ini aku yang tidak menjaganya dengan baik sehingga dia menjadi seperti ini. Jika aku sedikit saja memperhatikan dia, sepertinya dia tidak akan menjadi seperti sekarang. Aku tidak bisa melakukan semua hal dengan baik, tidak bisa menjadi putri yang baik, tidak bisa menjadi kakak yang baik, bahkan tidak bisa merubah keadaan perusahaan menjadi lebih baik."
Begitu Yuliana Jian selesai berbicara, tiba-tiba dia dipeluk oleh Wirianto Leng. Yuliana Jian terkejut dan tersenyum pahit: "ada apa ini? Sedang bersimpati kepadaku?"
"Bisa disebut seperti itu, aku mengizinkan kamu untuk tidur di sini." Begitu Wirianto Leng selesai berbicara, dia mengangkat tangan dan menepuk pelan punggung Yuliana Jian.
Yuliana Jian mengerutkan bibirnya, bersandar di dalam pelukan Wirianto Leng, meletakkan kepalanya di dada Wirianto Leng dan menutup matanya. Tidak peduli apa hubungan Wirianto Leng dengan dia untuk saat ini, tidak peduli apakah ada masa depan di antara mereka. Yuliana Jian sekarang hanya ingin melupakan yang lain, hanya bersandar di dada Wirianto Leng karena Wirianto Leng adalah "pelindung" nya. Pada malam ini, dia sangat lelah sehingga dia membutuhkan sedikit dukungan agar dapat melewati malam ini.
Yuliana Jian menutup matanya dan tertidur secara perlahan lahan. Meskipun sudah terlelap, keningnya masih saja berkerut, mulutnya tidak berhenti mengucapkan sesuatu hal yang tidak jelas. Wirianto Leng semakin memeluk Yuliana Jian dengan erat. Dia dengan pelan memegang punggung Yuliana Jian seperti sedang membujuk seekor kucing yang pernah dia pelihara untuk tidur. Kerutan kening Yuliana Jian pun memudar seiring sentuhan dia, semakin mengeratkan pelukannya dan tertidur hingga pagi.
Yuliana Jian tertidur dengan sangat lama, begitu dia membuka matanya, dia melihat sinar matahari yang sangat terik dan masuk melalui jendela. Dia mengusap matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk. Kejadian semalam seperti sebuah mimpi, bahkan di bawah teriknya sinar matahari ini, Yuliana Jian mulai mencurigai apakah benar dirinya yang memiliki perasaan begitu tidak berdaya itu?
Wirianto Leng sudah tidak berada di dalam kamar tetapi Yuliana Jian masih mengingat kejadian semalam. Wirianto Leng berinisiatif memeluk dia?
Tetapi untuk saat ini tidak tepat untuk memikirkan hal seperti itu, dia masih memiliki banyak hal yang harus diurus. Yuliana Jian segera beranjak, menelepon terlebih dahulu untuk mengurusi masalah Sally Jian untuk keluar negeri. Lalu menelepon Fenny Hong dan pergi ke perusahaan.
Baru saja memasuki perusahaan, Yuliana Jian sudah melihat Michael Chu yang berjalan dari dalam lift sambil tersenyum. Begitu Michael Chu melihat Yuliana Jian, dia segera menghilangkan senyumannya. Lalu dia kembali mengulas sebuah senyuman: "Lah, bukannya ini adalah Direktur Jian? Mengapa datang begitu telat, siapa yang berada di atas ranjang denganmu sehingga membuatmu menjadi telat?"
Yuliana Jian menggertakkan giginya untuk menahan amarah, dia hanya menatap Michael Chu dengan tatapan penuh kebencian lalu segera berjalan melewati Michael Chu dan bersiap-siap memasuki lift. Tetapi Michael Chu menghalangi Yuliana Jian, dia bertanya sambil tersenyum: "Yuliana Jian, dimana keberadaan Sally-ku? Pagi ini ketika aku meneleponnya, dia tidak menjawabnya. Aku menelepon kepada Fenny He, dia juga tidak menjawabnya. Aku juga mendengar kamu bahkan memanggil pengacara. Apa yang sudah kamu lakukan?"
"Membagi warisan. Michael Chu, untuk kedepannya Sally sudah tidak memiliki satu saham perusahaan pun. Kamu tidak perlu menganggu dia kembali. Jika aku menyadari kamu kembali menganggu Sally, aku tidak akan melepaskanmu." Yuliana Jian berkata dengan dingin.
"Membagi warisan, kamu ini mengatas milikkan semua warisan kali? Yuliana Jian kamu juga sangat serakah ya bahkan adikmu sendiri saja kamu tidak membaginya sedikit pun. Benar-benar sangat mengerikan."
Begitu Michael Chu selesai berbicara, dia tersenyum hingga matanya menyipit: "tetapi aku seketika aku sangat menginginkan wanita mengerikan seperti dirimu. Dan juga aku mengingatkan dirimu, bukan aku yang menganggu adikmu, tetapi adikmu yang menganggu aku. Sebenarnya adikmu juga tidak terlalu buruk, jika dia lebih pintar sedikit saja, kemungkinan besar aku akan menikahi dia, bukan hanya bermain-main saja.........Oh iya, kamu pasti tidak pernah melihat reaksi adikmu di atas ranjang. Apakah kamu ingin melihatnya? Aku sudah merekamnya dengan banyak. Sekarang kamu ingin membuat Sally meninggalkan aku, aku benar-benar merasa sedih, merasa sedih hingga ingin menghancurkan dia, aku ingin menyebar video-video ini......."
"Sebenarnya kamu ingin melakukan hingga ke tahap apa?" Yuliana Jian menatap Michael Chu sambil mengerutkan keningnya dan menggertakkan giginya.
Tiba-tiba Michael Chu menyimpan senyumannya dan menatap Yuliana Jian berkata: "bagaimana jika kita kembali bersama? Dengan begitu aku akan berhenti."
Novel Terkait
Siswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeePredestined
CarlyWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiCinta Yang Berpaling
NajokurataGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia