Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
Yuliana Jian membawa Melly Jian pulang ke rumah, tak lama dia mendapat telepon dari Yansen Xu, Yuliana Jian tidak menjawab panggilan Yansen Xu dan langsung menolak panggilan teleponnya. Tetapi ponselnya tidak berhenti berdering, Melly Jian yang merasa terganggu, memanyunkan mulutnya, dan mengerutkan keningnya, sambil menghela napas dia berkata kepada Yuliana Jian, "Ibu, kamu bertemu dengan pria bajingan."
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, menatap Melly Jian, lalu bertanya sambil tersenyum: "Dari mana kamu mempelajari kata itu? Kamu tahu pria bajingan itu apa?"
Melly Jian menjulurkan jari mungilnya ke TV, lalu dengan suara pelan dia berkata "Melly belajar dari TV. Di TV orang-orang memanggil pria jahat sebagai pria bajingan."
Yuliana Jian tersenyum: "Kalau begitu bagaimana kalau ibu mengajarimu cara menghadapi pria bajingan yang mengaggu?"
Selesai berbicara, Yuliana Jian mengangkat telepon. Dibalik telepon Yansen Xu bergegas berkata: "Maaf, Yuliana Jian, tadi aku terlalu gegabah. Beberapa tahun ini aku terus menunggumu dan sama sekali tidak memiliki pemikiran untuk berhubungan dengan wanita lain, jadi aku sedikit bodoh dan tidak begitu pandai berbicara, tapi hatiku baik. Aku benar-benar ingin menjagamu, aku ingin menjaga Melly, aku hanya sedikit gegabah. "
Yuliana Jian mengangkat sudut bibirnya dan berkata sambail tersenyum dengan lembut, "Aku tidak ingin berhubungan denganmu lagi, jadi tolong jangan terus meneleponku. Aku masih punya banyak urusan, tolong jangan menghabiskan waktuku."
Yansen Xu bergegas menyela kata-kata Yuliana Yuliana Jian dan berkata: "Yuliana Jian , aku rasa kamu masih belum mempertimbangkannya dengan baik, Kamu tidak boleh memilih pria berdasarkan kriteriamu yang sebelumnya, kamu sudah tidak sama seperti dulu, kamu bukan Nona Besar Keluarga Jian lagi, kamu bukan lagi wanita pujaan para pria di sekolah. Kamu baru saja keluar dari penjara, dan kamu juga punya anak. Kalau sekarang aku mencari seorang pacar, ada banyak wanita yang masih suci yang belum pernah berhubungan dengan pria lain yang bersedia bersamaku. Aku bersedia memilihmu, karena aku menyukaimu. Kalau kamu menolakku, kamu tidak akan pernah menemukan pria dengan kriteria yang sama seperti aku, aku masih bersedia memberimu kesempatan. Besok, bagaimana kalau besok kita makan bersama lagi? "
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam: "Aku sudah bilang aku menolak cintamu."
Yansen Xu bergegas berkata: "Itu karena kamu belum mempertimbangkannya dengan baik, Yuliana Jian , jangan terlalu keras kepala. Pikirkan keadaanmu saat ini. Begini, besok aku akan menjemputmu, kamu siap-siap. Besok kita ketemuan berdua, kamu tidak perlu membawa putrimu. Kalau bisa cari seseorang yang bisa menjaganya, mungkin besok malam kamu tidak akan pulang . "
"Yansen Xu, kata-katamu ini sangat menggangguku." Yuliana Jian berkata dengan dingin: "Aku tahu dimana kamu bekerja. Kalau kamu menelepon aku lagi, aku akan lapor polisi dan mengatakan kamu menggangguku, lalu aku akan pergi departemenmu untuk mencari atasanmu. Aku rasa kamu tidak ingin menjadi bahan lelucon di departemenmu kan? "
Yansen Xu langsung mengenyritkan dahi dan berkata dengan dingin: "Yuliana Jian , kamu berani? Kamu tidak takut orang lain menertawakanmu?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Aku sudah seperti ini, tidak ada yang tidak berani aku lakukan. Kalau kamu tidak takut, kamu bisa mencoba terus meneleponku!"
Selesai berbicara, Yuliana Jian menutup telepon. Setelah itu, Yansen Xu tidak berani menelepon Yuliana Jian lagi, Melly Jian langsung bertepuk tangan, dia tersenyum dan berkata, "Wow ... pria bajingan sudah berhasil diusir ..."
Melly Jian baru selesai tertawa, ponsel Yuliana Jian berdering lagi. Melly Jian langsung menundukkan kepalanya: "Ibu, apakah itu dari pria bajingan lagi ..."
Saat melihat nama penelepon, Yuliana Jian langsung tersenyum dan berkata, "Tenang saja, panggilan telepon ini dari ibu Peggy."
Setelah itu Yuliana Jian mengangkat telepon Peggy He. Peggy He bertanya dengan terburu-buru: "Yuliana Jian, kamu sedang sibuk apa? Kenapa baru menjawab teleponku?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Tidak ada, ada apa?"
Peggy He langsung tersenyum dan berkata, "Hmm, aku katakan kepadamu, aku sudah mencari toko baru untukmu. Aku tidak percaya, masih akan ada orang yang mencarimu untuk mempromosikan barang-barang tidak jelas itu?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Tidak perlu serepot ini, aku berencana membuka toko kudapan manis yang dulu. Aku tidak ingin menghindar, mungkin akan ada yang terus mempersulitku, tapi aku tidak ingin terus melarikan diri."
“Tapi bukankah yang bermarga Ye itu sudah pergi?” Peggy He diam sebentar, lalu dia kembali berkata sambil tersenyum, “Tapi bagus juga dia sudah pergi, Yuliana coba kamu lihat. sekarang ini aku yang paling baik kepadamu. Aku selalu berada di sisimu. Odelia tau siapa pun itu tidak baik. Akulah sahabat terbaikmu. "
Yuliana Jian tersenyum sambil mengangguk dengan lembut. Dalam hati Yuliana Jian berpikir : Benar, di antara orang-orang yang pernah ku temui, Peggy He adalah satu dari sedikit orang yang berteman denganku tanpa memiliki tujuan apa pun. Waktu sudah berlalu begitu lama, aku bukan lagi Yuliana Jian yang dulu, tapi Peggy He masih memperlakukan aku seperti dulu, dia benar-benar teman yang sulit ditemukan.
Yuliana Jian bergegas berkata, "Benar, beberapa tahun ini untung ada kamu. Kalau tidak, aku benar-benar tidak tahu harus berbuat apa. Kamu benar-benar keberuntungan dalam hidupku, terima kasih."
Mendengar Yuliana Jian berbicara seperti ini, Peggy He tertawa lalu berkata: "Sungguh terlalu, kamu selalu bicara begitu, seolah-olah aku memintamu memujiku, kamu membuatku sedikit malu. Dikarenakan kamu masih mau toko yang ini, ya sudah. Tapi aku sudah menghubungi taman kanak-kanak baru untuk Melly. Taman kanak-kanak ini dibuka oleh temanku, kejadian yang sebelumnya tidak akan terjadi lagi. Sore ini kita bawa Melly untuk melihat-lihat? Setelah urusan Melly beres kamu juga bisa punya waktu. Meskipun aku tidak suka dengan Odelia Ye, aku harus mengakui wanita itu benar-benar membantumu. Sekarang Odelia Ye sudah pergi, kamu harus mempekerjakan karyawan toko yang baru, dan masih banyak hal yang harus dilakukan. "
Yuliana Jian tersenyum, "Baik, aku akan mendengarkan kata-katamu."
Peggy He berkata sambil tersenyum, "Baiklah, kalau begitu aku akan datang menjemputmu."
Selesai berbicara, Peggy He menutup telepon. Selesai bertelepon Yuliana Jian langsung tersenyum dan berkata kepada Melly Jian: "Melly , ibu bisa menyekolahkan Melly ke taman kanak-kanak lagi, Melly bisa pergi ke taman kanak-kanak dan bermain dengan teman-teman lagi."
Melly Jian langsung mengangkat tangannya, sambil tersenyum dia berkata, "Oh, bagus sekali. Melly bisa berebut mainan dengan teman-teman!"
Yuliana Jian mengenyritkan dahi dengan tidak berdaya, lalu dia berkata dengan pelan, "Melly, kamu pergi ke taman kanak-kanak untuk bermain dengan teman-teman, bukan untuk berebut mainan. Saat di taman kanak-kanak kamu tidak boleh menindas orang."
Melly Jian mengejapkan mata dan berjanji dengan suara pelan: "Hmm..."
Yuliana Jian tersenyum dan mengelus kepala Melly Jian, lalu dengan lembut dia berkata: "Tetapi kalau ada yang menindasmu kamu juga harus bisa membalasnya. Dan saat membalas juga harus hati-hati, jangan menimbulkan masalah bagi dirimu. Saat memiliki masalah yang tidak bisa kamu atasi, kamu harus bisa meminta bantuan, apakah kamu mengerti? Tidak boleh membiarkan dirimu berada di posisi yang salah. Apa pun yang Melly lakukan, Melly harus membuat orang-orang merasa Melly melakukan hal yang benar. "
Melly Jian langsung mengangguk: "Hmm, hmm, Melly tidak akan membiarkan mereka menindasku. Huh, berani manindas Melly?"
Yuliana Jian menatap Melly Jian, lalu dia mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Melly Jian. Yuliana Jian tidak pernah berpikir untuk menjadikan Melly Jian sebagai anak yang selalu dilindungi, dia tidak ingin membuat Melly Jian mengira semua orang di dunia adalah orang baik, dia juga tidak ingin membuat Melly Jian mengira semua orang memiliki niat yang baik. Terlahir sebagai manusia, yang pertama kali harus dilakukan adalah melindungi diri sendiri. Bahkan jika suatu hari nanti Yuliana Jian meninggalkan Melly Jian. Saat itu, Melly Jian harus bisa melindungi dirinya sendiri.
Melly Jian harus memiliki kemampuan dan keberanian untuk melindungi dirinya sendiri, hal ini harus dilatih sejak usia dini.
Peggy He datang dengan cepat dan membawa Yuliana Jian dan Melly Jian ke taman kanak-kanak baru. Fasilitas di taman kanak-kanak yang baru lebih baik dari taman kanak-kanak yang sebelumnya. Melihat berbagai jenis fasilitas bermainan Melly Jian tidak bisa menahan diri untuk berteriak: "Wow ... bagus sekali ... Melly suka dengan perosotan ."
Peggy He memiringkan kepalanya dan berkata kepada Yuliana Jian: "Taman kanak-kanak ini adalah taman kanak-kanak bilingual. Melly bisa memiliki dasar bahasa Inggris yang baik di sini. Meskipun dulu kamu mengajarinya sedikit, tapi itu tidak cukup jika dibandingkan dengan anak-anak lain. Melly tidak boleh kalah di garis start! Selain itu aku juga mendaftarkan pelajaran piano dan pelajaran menari untuk Melly. Aku harus membuat Melly menjadi tuan putri kecil. "
Melly Jian mengenyitkan dahinya. Dia menoleh melihat Yuliana Jian sambil berkata, "Ibu, Ibu Peggy sangat mengerikan."
Yuliana Jian tersenyum dan berkata kepada Peggy He : "Tidak perlu terburu-buru, lihat apa yang dia suka."
Yuliana Jian tidak peduli apa yang dipelajari Melly Jian, dia tidak peduli apakah Melly Jian akan menjadi gadis yang berbakat dalam piano, catur, kaligrafi, dan melukis. Yuliana Jian lebih mementingkan pengembangan karakter Melly Jian, hal lain bisa dipelajari secara perlahan.
Peggy He yang ingin menjadikan Melly Jian gadis lemah lembut, menghela nafas dengan kecewa, setelah itu dia bertanya kepada Melly Jian : "Bagaimana? Melly suka taman kanak-kanak ini, tidak?"
Yuliana Jian mengangguk dengan penuh semangat dan menunjukkan dia sangat menyukai taman kanak-kanak ini. Bahkan ketika Yuliana Jian dan Peggy He pergi, Melly Jian melambaikan tangan kepada Yuliana Jian dan berkata, "Ibu, Ibu Peggy, nanti agak siangan baru datang menjemput Melly. Melly ingin bermain lebih lama di taman kanak-kanak! "
Yuliana Jian tersenyum dan melambai kepada Melly Jian, setelah itu dia berbalik dan pergi. Melihat Yuliana Jian pergi, Melly Jian memanyunkan bibirnya dan berkata dengan pelan, "Sebenarnya, Melly ingin ibu menjemput Melly lebih awal!"
Sambil mengatakannya, Melly Jian menundukkan kepalanya dan menggosok matanya yang memerah. Saat ini, seorang nenek tua berjalan mendekati Melly Jian dan dia bertanya dengan lembut, "Kamu Melly?"
Melly Jian menggosok matanya, sambil memanyunkan bibirnya, dia memperhatikan nenek tua itu dengan waspada: "Siapa kamu, ibuku tidak mengizinkanku berbicara dengan orang asing."
Nyonya Tua Leng menyipitkan matanya melihat Melly Jian lalu dia berkata sambil tersenyum, "Aku nenek buyutmu."
Melly Jian mengejapkan matanya dan bertanya dengan bingung: "Nenek buyut itu apa?"
Nyonya Tua Leng berkata sambil tersenyum, "Nenek buyut itu artinya nenek ayahmu."
“Nenek ayah Melly?” Melly Jian menatap Nyonya Tua Leng, lalu dia bergegas berkata, “Kalau begitu, kamu pasti kenal dengan ayah Melly kan? Suruh ayah Melly datang menemui Melly, suruh dia datang menemui ibu.”
Novel Terkait
Istri Pengkhianat
SubardiGet Back To You
LexyAfter Met You
AmardaMy Cute Wife
DessyLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyAnak Sultan Super
Tristan XuDark Love
Angel VeronicaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia