Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 300 CEO yang Arogan
Wirianto Leng tidak bisa menahan dirinya untuk mengangkat sudut bibirnya, dan menatao Yuliana Jian dalam waktu yang lama. Tampang Yuliana Jian yang malu, megingatkan Wirianto Leng tentang waktu yang dihabiskan Yuliana Jian bersamanya. Tetapi Wirianto Leng segera mengerutkan kening, menundukkan kepalanya, dan melepaskan tangan Yuliana Jian. Wirianto Leng tidak berani terlalu agresif, dia takut emosi Yuliana Jian akan menjadi kacau lagi, jika dia mengekspresikan perasaannya.
Jadi Wirianto Leng perlahan-lahan melepaskan tangan Yuliana Jian, dan berkata dengan rendah: "Sudah selesai, pergelangan tanganmu seharusnya sudah membaik dari sebelumnya, jika kamu merasa lelah, istirahatlah di sofa. Aku akan menjagamu, kamu tidak perlu takut akan berjalan sambil tidur lagi."
Yuliana Jian segera menarik tangannya, dia melihat ke pergelangan tangannya dan mencium aroma obat yang samar di pergelangan tangannya. Dia merasa jantungnya berdetak kencang dan otaknya berdengung, jika Wirianto Leng tidak melepaskan tangannya, Yuliana Jian pasti akan pingsan lagi. Yuliana Jian tidak berani menatap Wirianto Leng lagi, dia segera berbaring di atas sofa dan menutup matanya, karena dia sangat bingung, dia bahkan memilih untuk membelakangi Wirianto Leng.
Wirianto Leng menatap punggung Yuliana Jian, dia perlahan-lahan bangkit, mengambil selimut di sebelahnya, lalu mengenakannya kepada Yuliana Jian.
"Tidur yang nyenyak, tidak perlu takut." kata Wirianto Leng dengan suara yang rendah.
Yuliana Jian mendengar ucapan Wirianto Leng, dia terlihat seperti telah disihir, dia benar-benar merasa tenang, dan perlahan-lahan menutup matanya. Tidak butuh waktu lama setelah dia tertidur, dia masih bisa merasakan Wirianto Leng yang berada di sisinya. Tetapi hal yang aneh adalah dia merasa tenang ketika Wirianto Leng berada di sisinya. Yuliana Jian tertidur dengan nyenyak, tanpa mimpi buruk.
Yuliana Jian membuka matanya, menggosok matanya, dan meregangkan pinggangnya. Dia tidak pernah merasa sesantai dan sesadar ini seperti sekarang. Sepertinya dia sudah lama tidak tertidur dengan nyenyak. Tidur tadi seperti telah mengumpulkan kembali semua energinya.
Yuliana Jian duduk di sofa, dan secara spontan menoleh ke sekeliling, untuk mencari keberadaan Wirianto Leng. Ketika melihat Wirianto Leng tidak berada di sekitarnya, Yuliana Jian buru-buru berdiri, dan berlari ke pintu tanpa mengenakan alas kaki. Yuliana Jian sangat takut sekarang, takut bahwa Wirianto Leng akan meninggalkannya sendirian di sini, Ini adalah pulau yang terisolasi, jika Wirianto Leng membuangnya di sini, Yuliana Jian tidak tahu bagaimana caranya untuk bertahan hidup.
Yuliana Jian berlari ke pintu, dan melihat Wirianto Leng sedang menyiapkan panggangan, mata Yuliana Jian memerah. Wirianto Leng mendengar seseorang berlari ke arahnya, dia segera membalikkan badannya, dan melihat Yuliana Jian yang sedang bersedih dan hampir menangis. Wirianto Leng mengerutkan keningnya, lalu berjalan ke samping Yuliana Jian, dan bertanya dengan lembut: "Kenapa? Kenapa kamu menangis?"
Yuliana Jian menyeka air matanya dengan punggung tangannya, lalu menatap Wirianto Leng dengan sedih, dan berkata sambil menangis: "Aku kira kamu telah membuangku, aku kira kamu tidak peduli lagi denganku. Kamu tidak boleh tidak memedulikanku, aku sangat takut di sini, aku takut hantu, takut gelap, takut serangga, dan takut segalanya!"
Yuliana Jian sudah tidak memikirkan apa yang sedang dipikirkan oleh Wirianto Leng, dia hanya merasa bahwa dia tidak boleh dibiarkan sendirian. Walaupun Wirianto Leng tidak terlihat seperti orang baik, tetapi setidaknya dia tidak pernah melakukan hal-hal yang jahat terhadapnya. Jika Wirianto Leng benar-benar meninggalkannya, Yuliana Jian tidak tahu apa yang akan dia temui.
Ketika Wirianto Leng mendengar apa yang dikatakan oleh Yuliana Jian, dia terkekeh. Dia merasa bahwa Yuliana Jian yang seperti ini juga sangat lucu, seolah-olah Yuliana Jian memperlihatkan sisi lain dari dirinya kepadanya, sisi Yuliana Jian yang belum pernah dilihat olehnya. Yuliana Jian masih belum belajar untuk mandiri, Wirianto Leng tahu jika Yuliana Jian yang sekarang memasuki Keluarga Leng, dia mungkin akan dibunuh oleh serigala buas itu sampai mati. Tetapi Wirianto Leng tidak bisa tidak berharap, jika ada kesempatan baginya untuk mengulang lagi, dia berharap dia bisa memiliki kekuatan yang besar, agar bisa membuat Yuliana Jian terus hidup dengan polos, dan bisa langsung mengatakan bahwa dia takut, alih-alih memendam di dalam hatinya sendiri.
Wirianto Leng merasa bahwa kondisi psikologis Yuliana Jian, berasal dari masa-masa sebelumnya, karena siksaan emosionalnya dengan Yuliana Jian, karena Yuliana Jian telah mengalami semua kemalangan, yang membuat Yuliana Jian berada di ujung titik kehancurannya, dan August Leng hanya perlu mendorong Yuliana Jian, dan Yuliana Jian akan benar-benar jatuh ke dalam jurang yang dalam.
Wirianto Leng mengulurkan tangannya, menyeka air mata Yuliana Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Jangan menangis lagi, kamu terlihat seperti anak kecil. Aku selalu berada di sampingmu, dan aku melihat langit sudah gelap. Jika kamu terbangun dan lapar, dan aku belum selesai memanggang, bukankah kamu harus menahan lapar dalam waktu yang lama? Tubuhmu masih lemah, dan tidak bisa menahan lapar dalam waktu yang lama. Jadi aku menyalakan api terlebih dahulu, dan ternyata kamu telah bangun, waktu yang sangat pas untuk makan BBQ."
Yuliana Jian menggosok matanya, dia menundukkan kepalanya untuk melihat kerang yang berada di sampingnya, dan bertanya dengan nada orang yang habis menangis: "Kerang juga dipanggang?"
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Betul, katanya sangat enak."
Yuliana Jian menelan ludahnya, dan perutnya berbunyi, Yuliana Jian berkata dengan wajah yang memerah: "Karena aku tidak makan dengan kenyang pada siang hari, jadi perutku berbunyi sekarang. Biasanya aku makan sedikit, aku bukan seorang wanita yang pemakan segalanya."
Yuliana Jian sengaja berpura-pura menjadi seorang gadis kecil, dan mencoba untuk menyembunyikan kondisi perutnya yang lapar, dia berusaha menyamar sebagai gadis kecil dengan nafsu makan kecil di hadapan Wirianto Leng.
Wirianto Leng dan Yuliana Jian telah hidup bersama dalam waktu yang lama, dan dia tentu saja mengetahui apa selera Yuliana Jian. Wirianto Leng tertawa dengan ringan, lalu berkata dengan suara rendah: "Kamu memang terlihat makan dengan sedikit, kamu duduklah terlebih dahulu, aku akan menyajikannya kepadamu jika aku sudah selesai memanggangnya."
Yuliana Jian mengangguk, dan duduk di kursi rotan. Pada saat ini, langit sudah gelap. Selain villa Wirianto Leng dan Yuliana Jian yang bercahaya, di tempat lain tidak ada cahaya. Di sekeliling hanya terdengar suara ombak, dan suara api yang bersentuhan dengan daging. Hal ini membuat Yuliana Jian sedikit takut, dia dengan cepat menarik kursi rotannya, dan mendekat ke arah Wirianto Leng, lalu melihat Wirianto Leng yang sedang memanggang, dia berkata sambil tersenyum: "Sebenarnya kamu CEO atau bukan, kenapa kamu sangat hebat dalam memanggang, dan menggali kerang?"
Wirianto Leng menoleh untuk menatap Yuliana Jian dan tersenyum sambil berkata: "Itu karena kemampuan pemahamanku sangat tinggi."
Yuliana Jian memutar bola matanya, dan berkata dengan suara kecil: "Sangat sombong."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata: "Ada bubur di dalam cangkir termos di sampingmu, kamu makanlah terlebih dahulu. Kalau tidak tubuhmu akan terasa tidak nyaman jika kamu makan BBQ dengan perut kosong."
Yuliana Jian segera mengambil cangkir termos di sampingnya, dia meminum sesuap bubur, lalu menghembuskan napasnya panjang-panjang, dan berkata sambil tersenyum: "Rasa bubur putih ini sangat enak, sebenarnya membuat bubur menguras banyak tenaga, Kamu sangat hebat, pantas saja kamu sangat disukai oleh wanita....."
Ketika Yuliana Jian mengucapkan hal ini, dia merasa dirinya seolah-olah telah membocorkan isi pikirannya sendiri, dia segera mengerutkan bibirnya, dan menundukkan kepalanya. Karena Yuliana Jian yang tiba-tiba terdiam, suasananya menjadi sedikit canggung. Udara malam terasa sangat sepi. Wirianto Leng melirik Yuliana Jian, lalu tersenyum dan berkata: "Biarkan aku memutar musik...."
"Jangan......jangan........" Yuliana Jian segera mengangkat kepalanya, dan segera berkata sambil menggelengkan kepalanya: "Jika memutar musik, di lingkungan seperti ini, terdengar seperti suara hantu yang menjerit. Terutama lagu-lagu bahasa Inggris, aku melihat dari film horror bahwa hantu akan keluar pada saat musik lembut diputar. Sekelompok orang mengadakan pesta, lalu hantu perlahan-lahan keluar......sangat menakutkan!"
Wirianto Leng mengerutkan keningnya: "Jadi tidak perlu memutar apa pun?"
Yuliana Jian kembali menggelengkan kepalanya: "Jangan, terlalu sunyi, dan juga terlalu menakutkan."
Wirianto Leng tiba-tiba menyadari bahwa Yuliana Jian di hadapannya sedikit susah untuk dihadapi, Wirianto Leng sedikit mengernyit, dan menatap Yuliana Jian dengan serius, lalu berkata: "Lalu, apa saranmu?"
"Putar opera.....opera lebih baik, makan BBQ sambil mendengar opera....." jawab Yuliana Jian dengan cepat.
Wirianto Leng tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa: "Mendengar opera?"
Yuliana Jian mengangguk: "Betul, kamu jangan tertawa. Sebenarnya cara terbaik untuk makan BBQ adalah di pinggir jalan, minum bir sambil memakan BBQ, dan tempatnya sedikit berantakan. Sekarang kita tidak berada di pinggir jalan, tidak ada banyak orang. Tetapi jika kita mendengar opera, maka kita bisa memiliki suasana seperti yang seharusnya, sepertinya itu sangat menarik. Kamu tidak mungkin tidak bisa mendengar opera, bukan?"
Wirianto Leng menahan tawanya, lalu berkata dengan suara rendah: "Aku bisa berusaha, aku akan mencarinya."
Setelah Wirianto Leng selesai bicara, dia segera mengeluarkan laptop, lalu memainkan opera. Setelah melihat video, Wirianto Leng tersenyum lalu berbalik untuk lanjut memanggang. Yuliana Jian melihat Wirianto Leng berbalik, Yuliana Jian segera menggigit bibirnya, dan berjalan menuju laptop.
Yuliana Jian tidak benar-benar ingin mendengarkan opera, Yuliana Jian ingin melihat apakah dia dapat mengambil kesempatan untuk berhubungan dengan August Leng, sekarang dia berada di depan laptop, mungkin dia bisa mengirim email dari sini untuk menghubungi August Leng. Pulau ini masih memiliki sinyal internet, meskipun Yuliana Jian tidak tahu koordinat pulau ini, tetapi jika August Leng menerima email-nya, dia pasti dapat menemukannya berdasarkan alamat IP-nya.
Ketika, memikirkan hal ini, Yuliana Jian tidak berani menunda, sambil mengamati pergerakan Wirianto Leng, dia sambil menyentuh keyboard laptop. Tetapi ketika Yuliana Jian menyentuh keyboard, dia menyadari suatu masalah. Kenapa? Kenapa dia tidak dapat mengingat kontak August Leng, nomor teleponnya, alamat emailnya, dia tidak dapat mengingatnya! Ada apa ini? Bagaimana dia menghubungi August Leng sebelumnya? Apakah dia benar-benar menderita amnesia?
Dia hanya mengingat bahwa dia memiliki kekasih yang bernama August Leng, tetapi dia tidak dapat mengingat kontak August Leng. Ketika memikirkan hal ini, Yuliana Jian mengerutkan keningnya, menggigit bibirnya, dan perlahan-lahan kembali ke tempat semula.
Meskipun Wirianto Leng tidak menoleh ke belakang, tetapi dia selalu mengamati setiap gerakan Yuliana Jian. Meskipun Yuliana Jian sekarang terlihat tidak bersalah dan naif, tetapi dia masih adalah Yuliana Jian, dan Yuliana Jian tidak bisa duduk diam, karena dia percaya dari dalam hatinya bahwa August Leng adalah kekasihnya, dia pasti akan mencoba untuk melarikan diri.
Wirianto Leng melihat Yuliana Jian duduk, dia tahu bahwa Yuliana Jian mungkin lupa kontak August Leng. Meskipun Yuliana Jian membuat sketsa kisah cinta yang indah untuk hubungannya dengan August Leng, tetapi detailnya masih tidak dapat diubah. Apa yang palsu adalah palsu, dan bahkan sulit bagi dirinya sendiri untuk menipu dirinya sendiri.
Wirianto Leng melihat Yuliana Jian duduk di kejauhan, karena khawatir bahwa Yuliana Jian akan berpikir aneh-aneh lalu kepalanya sakit, Wirianto Leng tersenyum dan berbalik, menatap Yuliana Jian, lalu berbisik sambil tertawa: "Aku sudah selelsai memanggangnya, bisakah kamu mencicipinya?"
Yuliana Jian mengangkat kepalanya dengan sedih dan melirik Wirianto Leng, lalu mengambil piring dan menggigit sepotong daging, kemudian Yuliana Jian segera melebarkan matanya, melihat Wirianto Leng, lalu berteriak dengan kaget: "Daging ini sangat lezat! Aku belum pernah makan BBQ yang begitu lezat! Apakah kamu adalah seorang koki?"
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, dia tidak bisa menahan dirinya untuk tertawa: "Terima kasih atas pujianmu."
Yuliana Jian makan sepotong daging lagi, lalu memiringkan kepalanya dan berkata: "Sebenarnya, aku sangat ingin tahu tentangmu, kamu memiliki uang, kamu terlihat sangat cakap, kamu terlihat kuat, dan memiliki keahlian memasak yang baik. Kenapa istri dan anak-anakmu tidak berada di sisimu? Apakah terjadi sesuatu yang membuatmu berpisah dengan mereka? Tidak akan ada wanita yang begitu bodoh dengan mencampakkanmu, bukan?"
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, lalu berkata sambil tersenyum: "Tidak, mereka tidak berpisah denganku, mungkin ada beberapa masalah yang membuat kita tidak bisa bersama. Tetapi kami masih sekeluarga, karena hati kami masih bersama."
Yuliana Jian mengerutkan bibir, dan tidak bisa menahan tawanya ketika mendengar ucapan Wirianto Leng: "Hati bersama? Maka kalian sekeluarga? Kedengarannya sangat konyol, itu seperti perkataan di film-film Hongkong."
Yuliana Jian tersenyum ketika mengatakan hal tersebut, lalu perlahan-lahan terdiam, mengerjap, dan berbisik: "Tetapi....tetapi aku bisa mengerti perasaan itu, sama seperti ketika ibuku meninggal, tetapi aku tidak berpikir dia terlalu jauh dariku, kadang-kadang kebiasaanku sangat mirip dengan ibuku. Meskipun dia sudah pergi, tetapi aku merasa bahwa ibuku telah terintegrasi ke dalam hidupku, ini adalah kebersamaan, bukan? Mungkin kamu telah banyak berubah karena keluargamu, karena itu kamu bisa berkata seperti itu, apakah benar?"
Wirianto Leng mengingat kembali dirinya yang sebelumnya, kemudian memikirkan dirinya yang sekarang, Wirianto Leng mengangguk perlahan dan berkata sambil tersenyum: "Apa yang kamu katakan tidak salah, sebelumnya aku bukan orang yang seperti ini. Aku berubah setelah bertemu dengan istriku."
Yuliana Jian segera melebarkan matanya dan berkata sambil tersenyum: "Lihatlah....aku tahu kamu pasti berbeda dari sebelumnya. Apakah kamu tahu bahwa watakmu tidak sesuai dengan bagaimana menggali kerang dan memasak? Kamu sama sekali tidak cocok untuk memasak! "
Wirianto Leng tersenyum berkata: "Lalu apa yang cocok untukku?"
Yuliana Jian memiringkan kepalanya dan berpikir sejenak, lalu dia tidak bisa menahan tawanya dan berkata: "Yang cocok untukmu? Yaitu CEO arogan yang biasa ada di dalam drama-drama, yang menghabiskan 10 juta yuan untuk membeli dirimu, tetapi dia memperlakukanmu dengan buruk. Kemudian mati karena disiksa, intinya peran utama wanitanya sangat dimanjakan, CEO yanga arogan! Kamu cocok untuk menjadi orang yang seperti itu, kamu benar-benar tidak cocok menjadi ayah rumah tangga!"
"CEO yang arogan?" Wirianto Leng mendengar ucapan Yuliana Jian, dan tidak bisa menahan tawanya : "Aku?"
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyAsisten Bos Cantik
Boris DreyKisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Dibawah Sinar Rembulan
Denny AriantoMy Cold Wedding
MevitaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia