Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
Yuliana Jian mendengar perkataan wanita ini dan langsung menghentikan langkah kaki, lalu berkata dengan mengerutkan dahi: “Kalau Nona ini bukan mau pergi ke toilet, aku tidak bisa menemani.”
Wanita itu langsung mengulurkan tangan dan menghalang Yuliana Jian, lalu berkata sambil tersenyum: “Kenapa buru-buru pergi? Aku bisa tahu kamu adalah istri Kak Wirianto, berarti aku adalah orang yang berhubungan dengan Keluarga Leng, kamu berani tidak sopan denganku? Yuliana Jian, aku beritahu kamu, istri Kak Wirianto cuman bisa aku, Peggy He. Orang lain hanyalah pengganti sementara. Sebaiknya beberapa lama ini kamu jangan membuat masalah, jangan berharap memiliki Kak Wirianto, kalau tidak aku tidak akan mengampunimu.”
“Orang yang seharusnya kamu lawan bukan aku.” Yuliana Jian berkata dengan nada dingin: “Sebentar lagi aku akan meninggalkan Keluarga Leng, Keluarga Leng ini tidak akan berhubungan lagi denganku, untuk apa memberikan kesan suka menindas yang lemah pada Wirianto Leng demi aku? Bagaimanapun sifat seorang pria, mereka semua tidak akan berharap istrinya yang akan datang suka memancing dan menghina orang lain tanpa alasan.”
Peggy He berkata dengan dingin: “Huh, menindas yang lemah? Siapa tuh yang cuman menjadi istri Kak Wirianto secara hukum saja, tapi sudah mulai merendahkan orang dan merasa Kak Wirianto cuman milik kamu?”
Yuliana Jian mendengar perkataan Peggy He dan merasa sedikit aneh, sejak kapan dia pernah bilang Wirianto Leng hanya milik dia?
Yuliana Jian sedikit mengerutkan dahi dan berkata dengan suara rendah: “Ada yang membicarakan aku di depan Nona He kan? Kelihatannya orang itu mau memanfaati Nona He untuk menghukum aku dan membuat kita berdua bermusuhan, lalu dia yang mendapat keuntungan. Aku sama sekali tidak pernah berkata seperti ini. Aku tahu sangat jelas kedudukanku sendiri dan tidak akan……”
Berkata sampai di sini, Yuliana Jian sedikit menyipitkan mata, setelah berhenti sebentar, dia baru berkata pada Peggy He dengan suara pelan: “Tidak akan mengharapkan apa-apa.”
Pada akhirnya Yuliana Jian juga merasa sedikit gelisah, dia bilang dirinya tidak mengharapkan apa-apa, tapi pikiran di dalam hati mana mungkin bisa dikendalikan dengan begitu mudah.
“Keuntungan?” Peggy He menyipitkan mata dan berkata dengan kesal: “Dijebak Leny Liu si wanita hina lagi.”
“Leny Liu? Kenapa dia bilang begitu?” Yuliana Jian mengerutkan dahi dan bertanya balik.
Yuliana Jian sungguh tidak paham tujuan Leny Liu berbuat begitu, sekarang Wirianto Leng sudah mengajak dia menjadi pasangan berdansa, hal ini seperti Wirianto Leng berkata pada semua orang kalau wanita yang paling penting di sisinya sekarang masih adalah Leny Liu. Kenapa Leny Liu masih membuat Peggy He mencari gara-gara padanya? Masa Leny Liu tidak merasa dirinya adalah wanita paling penting di sisi Wirianto Leng? Karena Leny Liu tidak memiliki percaya diri, maka baru menjebak semua wanita yang ada di sisi dan mungkin bersama dengan Wirianto Leng?
“Apa hubungannya denganmu? Dia adalah wanita hina, kamu juga tidak ada apa-apanya.” Peggy He menatap Yuliana Jian dan berkata dengan marah: “Kamu bilang kamu sungguh tidak ada perasaan sama sekali dengan Kak Wirianto? Sungguh tidak akan menyukai Kak Wirianto kan?”
Yuliana Jian mengerutkan dahi dan berkata: “Apakah aku akan menyukai Wirianto Leng, tidak ada hubungan sama sekali dengan Nona He. Kelihatannya Nona He sangat tidak asing dengan Keluarga Leng, mungkin sudah tidak membutuhkan aku bawa Anda ke toilet, aku pergi dulu.”
Setelah Yuliana Jian selesai berkata, dia langsung balik badan dan bersiap kembali ke dapur.
Tapi Yuliana Jian belum pergi, dia langsung mendengar Peggy He berteriak dengan kencang: “Aku sedang bicara denganmu, kamu mau ke mana? Jawab aku, sebenarnya kamu suka Wirianto Leng atau tidak?”
Lalu Yuliana Jian langsung merasa dirinya ditarik Peggy He dengan kencang, Yuliana Jian berdiri tidak seimbang dan langsung jatuh ke samping. Dia menjatuhkan vas bunga di samping, pecahan vas bunga yang mental seketika melukai punggung tangan Yuliana Jian, Yuliana Jian langsung mengerutkan dahi dan melihat ke Peggy He. Yuliana Jian mengecap bibir dengan kuat, luka di punggung tangan dia berdarah secara perlahan-lahan.
Peggy He mundur satu langkah, wajahnya terlihat sedikit panik, tapi dia malah masih berkata dengan tidak mau mengaku: “Semuanya karena kamu, kalau bukan kamu yang tidak menjawab pertanyaanku, aku juga tidak akan menghalang kamu pergi. Lagipula ini juga karena kamu yang berdiri tidak seimbang, tidak ada hubungan denganku.”
Suara vas bunga pecah sangat kencang, Yuliana Jian mendengar ada yang datang dengan terburu-buru dan langsung berkata pada Peggy He: “Tenang saja, aku akan menanggung hal ini. Aku akan bilang aku yang hampir pingsan dan menjatuhkan vas bunga, kamu yang datang mengangkat aku, kamu harus ingat jawaban ini.”
“Kamu, kamu kenapa berbuat begitu……” Peggy He sama sekali tidak menduga Yuliana Jian akan menanggung tanggung jawab ini sendiri.
Memecahkan vas bunga tidak apa-apa, tapi tanggung jawab karena mengganggu pesta sungguh bukan hal yang kecil.
Yuliana Jian mengerutkan dahi, melihat orang lain belum datang, dia berkata pada Peggy He dengan dingin: “Aku berbuat begitu cuman demi menghindari masalah, aku pingsan sendiri dan menjatuhkan vas bunga adalah kecelakaan aku sendiri. Kita berdua terjadi pertengkaran dan memecahkan vas bunga adalah perilaku tidak berpendidikan kita berdua. Kecelakaan yang tidak disengaja lebih mending daripada dua orang wanita yang tidak berpendidikan bertengkar kan. Aku cuman memilih tindakan yang pengaruhnya lebih kecil terhadapku, dan kamu mendekati aku juga karena dimanfaati orang. Aku juga mengerti perasaanmu pada Wirianto Leng, tapi tidak berarti kamu boleh sepenuhnya tidak mengakui kesalahanmu. Mohon kamu ingat hal ini, jangan dimanfaati orang lain lagi.”
“Aku……aku……” Peggy He yang awalnya masih melalaikan tanggung jawab, setelah mendengar perkataan Yuliana Jian, dia tidak tahan dan mengulurkan tangan, bersiap pergi mengangkat Yuliana Jian.
Tapi vas bunga pecah ke mana-mana, Peggy He juga memakai sepatu hak tinggi yang sangat tinggi, berjalan beberapa langkah dengan tidak stabil, dia tidak berani maju terus lagi. Saat ini tiba-tiba seseorang berlari ke sini dan menggendong Yuliana Jian, gerakannya sangat cepat, sampai saat Yuliana Jian digendong pria ini, dia baru melihat jelas ternyata pria yang menggendong dia adalah August Leng.
Yuliana Jian langsung mengerutkan dahi dan berusaha melepas: “Lepaskan aku.”
Kalau ada orang lain lagi yang datang karena suara tadi, akan menjadi seperti apa kalau terlihat orang-orang itu? August Leng menggedong Yuliana Jian keluar dari kumpulan pecahan vas bunga itu, dia baru melepaskan Yuliana Jian.
Saa Yuliana Jian dilepaskan, dia langsung mendorong August Leng dengan kuat, tapi August Leng malah menangkap tangan Yuliana Jian dan mengeluarkan sapu tangan sutra yang ditaruh dia di kantong jasnya sebagai hiasan, lalu menutupi luka di punggung tangan Yuliana Jian.
August Leng mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian, lalu berkata dengan dingin: “Kamu sedang apa sih? Kenapa membuat suara yang begitu besar? Luka di punggung tangan kamu juga, terjadi apa ini? Siapa yang melukai kamu?”
Yuliana Jian tidak tahu kenapa August Leng begitu khawatir terhadapnya, jelas-jelas luka yang dibawa August Leng padanya juga tidak sedikit, sekarang August Leng berpura-pura perhatian, sebenarnya apa maksudnya? Tapi melihat tindakan August Leng yang sekarang, dia tidak seperti berpura-pura juga.
Yuliana Jian mencoba menarik kembali tangannya, tapi August Leng malah menggenggam tangan Yuliana Jian dengan erat dan memerbannya dengan sapu tangan sutra, dia mengerutkan dahi dan berkata: “Apa yang sedang kamu hindari? Perban tanganmu dulu.”
“Kalian……” Peggy He yang berdiri di samping menunjuk Yuliana Jian dan August Leng, lalu berkata dengan suara pelan: “Sebenarnya kalian adalah sepasang?”
Yuliana Jian langsung menggeleng kepala, tapi Yuliana Jian belum sempat berkata. Yuliana Jian langsung melihat Nyonya Tua Leng membawa Wirianto Leng dan Leny Liu kemari, di belakangnya masih ada Steven Leng dan Tania Sui.
Nyonya Tua Leng melihat vas bunga yang hancur di lantai dan bertanya sambil mengerutkan dahi: “Sebenarnya terjadi apa? Membuat suara begitu besar, tamu di ruang depan sudah mendengar semua.”
Yuliana Jian langsung melepaskan tangan August Leng dan menjawab kepada Nyonya Tua Leng dengan suara rendah: “Hari ini aku tidak enak badan, hampir pingsan dan tersenggol vas bunga, lalu Nona He kebetulan melihat dan datang mengangkatku.”
Leny Liu langsung melihat ke Peggy He sambil tersenyum dan berkata: “Peggy, benar begitu? Sebenarnya aku merasa sangat penasaran kenapa kamu bisa ada di sini. Biasanya sikap kamu selalu tidak terlalu baik, aku rasa sepertinya kamu tidak mungkin membantu orang. Jangan-jangan kamu sengaja datang mencari gara-gara dengan Nona Yuli karena kamu mendengar sebenarnya dia adalah istri Wirianto secara hukum?”
Leny Liu berkata sampai di sini, lalu menoleh dan melihat Yuliana Jian dengan perhatian dan lembut, dia berkata sambil tersenyum: “Yuliana, kamu jangan sampai tidak berani berkata jujur karena diancam seseorang, sekarang ada Nyonya Tua, dia pasti akan mendukung kamu.”
“Kamu……” Peggy He menatap Leny Liu, mengerutkan dahi dan mau membantah.
Yuliana Jian langsung mengangkat tangan dan menghalang Peggy He, dia melirik tangan Leny Liu yang menggandeng lengan Wirianto Leng, lalu mengangkat kepala dan berkata pada Nyonya Tua Leng sambil tersenyum: “Nenek Buyut, aku yang tidak sengaja menyenggol. Aku yang……”
Yuliana Jian yang berkata sampai di sini sedikit bergoyang dan terlihat sudah mau pingsan, Peggy He yang berdiri di belakang Yuliana Jian langsung mengulurkan tangan dan menangkap Yuliana Jian. Yuliana Jian balik badan dan tersenyum pada Peggy He, lalu berkata: “Terima kasih Nona He, tadi kamu juga mencoba menangkapku seperti ini, kamu sungguh adalah wanita yang lembut dan baik hati.”
Biasanya Peggy He angkuh dan bertindak seenaknya, ini pertama kali dipuji lembut dan baik hati, melihat orang lain menatap dia dengan pandangan kagum, Peggy He semakin bersungguh-sungguh mengangkat Yuliana Jian dan berkata dengan suara pelan: “Kamu jangan jatuh lagi.”
Yuliana Jian mengangguk dengan pelan, lalu menoleh ke Nyonya Tua Leng dan berkata sambil tersenyum: “Nyonya Tua, aku tidak sengaja menyenggol vas bunga, aku bersalah, aku yang terlalu tidak berhati-hati.”
Nyonya Tua Leng tersenyum perlahan-lahan: “Ini bukan apa-apa, cuman sebuah vas bunga saja, kamu juga sudah terlalu bersusah payah, wajah kamu sangat pucat, cepat kembali dan istirahatlah, sekarang juga tidak butuh kamu untuk membantu lagi. Kami kemari juga karena mengira terjadi sesuatu, kelihatannya sekarang tidak terjadi apa-apa, itu yang terbaik.”
Setelah Nyonya Tua Leng berkata, dia balik badan dan melihat sekilas Leny Liu, lalu berkata dengan dingin: “Tadi kamu bilang kalau di sini terjadi kekacauan, bilang Nona He datang mencari Yuliana dengan agresif, kelihatannya tidak apa-apa kok, keduanya bergaul dengan baik. Lain kali jangan terlalu banyak berpikir lagi, kalau kamu ada pikiran ini, mending gunakan untuk mencari seorang pria, kedepannya aku akan menyuruh Wirianto memberimu angpao yang besar.”
Leny Liu langsung mengecap bibir dan mengambil nafas dalam, lalu berkata dengan dingin: “Terima kasih Nyonya Tua sudah mengingatkan.”
Nyonya Tua Leng melihat orang-orang di sekeliling dan berkata sambil tersenyum: “Sudah, sekarang juga sudah tidak ada masalah, kita pergi saja. Yuliana, kamu……”
Peggy He yang memegang Yuliana Jian langsung berkata: “Aku antar Kak Yuliana pergi.”
Nyonya Tua Leng melihat Peggy He sambil tersenyum dan mengangguk: “Baiklah kalau begitu, tamu di depan masih menunggu, kami pergi dulu, Wirianto, ayo kita pergi.”
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian, mengerutkan dahi dan melihat sapu tangan sutra yang diperban di tangan Yuliana Jian, dia tidak berkata apapun pada Yuliana Jian dan langsung pergi, August Leng melihat semua orang sudah pergi, dia berkata pada Yuliana Jian dengan dingin: “Kamu cepat pulang perban lukamu dengan teliti, jangan sampai meninggalkan bekas.”
August Leng baru balik badan dan pergi, melihat orang-orang sudah pergi, Peggy He baru berkata pada Yuliana Jian dengan marah: “Kak Yuliana, ternyata semuanya adalah jebakan Leny Liu, dia sengaja beritahu aku kalau kamu memonopoli Kak Wirianto, juga sangat menyukai Kak Wirianto, lalu bilang semua orang yang suka dengan Kak Wirianto adalah orang jelek, makanya aku mencari gara-gara denganmu. Tidak terduga setelahnya dia membawa Nyonya Tua Leng dan yang lainnya kemari, sungguh licik.”
Novel Terkait
Asisten Bos Cantik
Boris DreyIstri Pengkhianat
SubardiLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieBehind The Lie
Fiona LeeMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaCinta Yang Berpaling
NajokurataCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia