Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 372 Sedikit Aneh

Yuliana Jian memandang Wirianto Leng berjalan semakin mendekati dirinya, dia sibuk mundur beberapa langkah dan menggelengkan kepalanya menatap Wirianto Leng dan berkata, "Jika kamu tetap bersikeras melakukannya, aku akan berteriak meminta bantuan..."

Wirianto Leng tersenyum mendekati Yuliana Jian, bersandar di telinga Yuliana Jian dan tertawa dengan suara rendah, "Cobalah berteriak..."

Yuliana Jian melirik Wirianto Leng sekilas semua langsung memalingkan wajahnya, dia tidak bisa menahan tawa, menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tidak ingin berteriak sekarang..."

Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian, mengikuti Yuliana Jian dan mencium dengan lembut, "Benarkah?"

"Ah... Tolong..." Yuliana Jian tersenyum dan berteriak pelan.

Wirianto Leng tersenyum dan menundukkan kepalanya mencium bibir Yuliana Jian, Yuliana Jian juga tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mengaitkan leher Wirianto Leng. Setelah Yuliana Jian dan Wirianto Leng membawa kedua anak mereka untuk makan malam, Yuliana Jian berbaring malas di tempat tidur, mengerutkan kening dan berbisik, "Jadi sebenarnya siapa yang memberi bunga itu? Aku tidak berimteraksi dengan pria lain...... pria yang aku temui belakangan ini hanyalah...... dokter, jika bukan dokter, apakah itu pengawal?"

“Kamu berbaring di tempat tidur kita, namun sembarangan menebak identitas pria lain, aku mungkin akan cemburu.” kata Wirianto Leng sambil berbaring di samping Yuliana Jian.

Yuliana Jian berbalik dan memeluk Wirianto Leng dan bertanya sambil tersenyum, "Kalau begitu kamu tidak perlu cemburu, kamu bisa langsung memberitahuku sebenarnya siapa yang mengirimkan bunga ini, jadi aku juga tidak penasaran lagi, saat ini rasa ingin tahuku benar-benar sangat tinggi, sebenarnya siapa orang yang akan mengejar seorang wanita yang sudah menikah."

Wirianto Leng menoleh menatap Yuliana Jian dan berbisik, "Apakah kamu begitu penasaran?"

Yuliana Jian mengangguk, "Sungguh penasaran, orang seperti diriku yang sangat tulus dengan keluargaku, jika aku bertemu lagi dengannya, aku akan berusaha untuk menghindarinya. Jika kamu tidak memberitahuku, aku mungkin saja masih bisa berinteraksi dengannya, bisa saja membuatmu tidak senang, bagaimana jika hal itu terjadi? Bukankah itu sangat tidak berarti?"

“Apakah kamu benar berpikir seperti itu?” Wirianto Leng memandang Yuliana Jian dan bertanya sambil tersenyum.

Yuliana Jian mengangguk dengan cepat dan berkata sambil tersenyum, "Ya, itulah yang aku pikirkan, aku benar-benar ingin menjaga baik hubungan pernikahan kita."

Wirianto Leng mengangkat tangannya dan membelai pipi Yuliana Jian, dia tertawa pelan dan berkata, "Kalau begitu aku juga tidak akan mengatakannya, jika aku mengatakan semuanya, hidupmu akan kembali bosan, bukan? Jika ada orang yang mengejarmu, kamu cukup menanti saja, jika orang tersebut berani mengantarkan bunga sampai ke rumah kita, maka dia tidak akan membiarkanmu terus menebak, dirinya pasti akan muncul."

“Apakah kamu tidak ingin memberitahuku karena takut hidupku terlalu bosan?” Yuliana Jian sedikit menyipitkan matanya dan tersenyum menatap Wirianto Leng.

Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dan menyelimuti dirinya, "Bukan, bagaimana mungkin aku melakukan hal seperti itu?"

Yuliana Jian tersenyum dan menarik selimut Wirianto Leng, kemudian memeluk Wirianto Leng lalu mengangkat kepalanya dan tersenyum sambil berkata, "Tidak, kamu pasti berpikir begitu, makanya kamu tidak ingin memberitahuku. Kamu sangat luar biasa, demi membuat hidupku sedikit lebih menarik, kamu bahkan bisa membiarkan pria lain masuk ke dalam hidup kita, rasanya sangat tidak enak, bukan? "

Wirianto Leng mengerutkan sudut bibirnya, dia tidak berbicara, dia hanya menoleh kepalanya melihat Yuliana Jian. Tatapan Yuliana Jian tepat berpapasan dengan Wirianto Leng, Yuliana Jian tidak bisa menahan tawa, kemudian mengangkat tangannya mengelus lembut pipi Wirianto Leng dan berkata sambil tersenyum, "Oh, ternyata benar seperti itu ya? Pencemburu di keluarga kami demi membuat hidupku tidak begitu bosan dan sedikit lebih menarik, dia bisa menahan diri untuk tidak cemburu, ini merupakan suami yang sangat sempurna..... mengapa dirimu begitu baik dengannku? Sampai membuatku merasa diriku sedikit egois, mengapa aku bisa memiliki suami yang baik, anak yang baik dan masih merasa bosan? Sungguh serakah diriku ini."

"Terlalu sering makan makanan lezat juga akan bosan." kata Wirianto Leng sambil tersenyum.

Yuliana Jian menggigit bibir bawahnya, menundukkan kepalanya, membenamkan kepalanya di dalam selimut dan menggelengkan kepalanya lalu berkata, "Jangan mencari-cari alasan untukku lagi, semakin begitu, aku akan merasa diriku semakin egois, hanya memedulikan perasaanku sendiri dan tidak tahu untuk menutupinya, juga akan sering membuat masalah yang merepotkanmu."

Wirianto Leng menarik selimut yang menutupi wajah Yuliana Jian, memandang wajah Yuliana Jian yang memerah, dia tersenyum dan mendekati Yuliana Jian kemudian mencium bibir Yuliana Jian sambil berbisik, "Aku suka dengan masalah ini."

Yuliana Jian memiringkan kepalanya untuk melihat Wirianto Leng, dia tidak bisa menahan dan tertawa, "Kamu selalu seperti ini, selalu memanjakan diriku, sebenarnya aku juga bukannya tidak tahu bisa merepotkanmu, namun aku tetap saja melakukannya, semua ini karena dirimu yang terlalu memanjakanku, yang membuatku berubah menjadi egois dan juga menjadi tidak peduli dengan perasaan kamu."

“Itu karena kamu sudah sadar.” Wirianto Leng berkata sambil tersenyum, “Akhirnya menyadari bahwa diriku sebenarnya tidak memliki kesenangan ataupun kesedihan, semua ini karena kamu sedang bahagia, aku juga turut bahagia dan jika kamu sedih aku juga akan turut sediih. Jadi kamu tidak perlu memikirkan perasaanku, asalkan kamu bahagia, aku juga akan turut bahagia. Kamu masih diperbolehkan untuk lebih manja lagi, aku tetap akan memanjakanmu... "

Yuliana Jian memandang Wirianto Leng dan tertawa, lalu sedikit memiringkan kepalanya dan memandang Wirianto Leng sambil tersenyum, "Ini rencana kamu kan, sengaja memanjakanku sampai tidak bisa diterima orang, dengan demikian tidak akan ada orang yang bisa merebutku darimu."

"Ya, rencana sebesar itu terungkap olehmu, Yulianaku pintar sekali." Wirianto Leng tersenyum dan mengangkat tangannya untuk mengelus kepala Yuliana Jian, lalu memeluknya, dengan berbalik badan dia langsung menekan Yuliana Jian di bawahnya, dia tersenyum bertanya, "Jadi saat ini, apakah Yulianaku yang cerdas tahu apa yang ingin aku lakukan?"

Yuliana Jian mengangkat tangannya untuk mengaitkan leher Wirianto Leng, kemudian mengangkat kepalanya sambil tersenyum dan menyipitkan matanya menatap Wirianto Leng sambil tersenyum, "Tentu saja aku tahu, beberapa hari ini kebetulan kita melewatinya dengan sedikit bosan, saatnya kita melakukan sebuah olahraga..."

Sebelum Yuliana Jian selesai berbicara, Wirianto Leng sudah mencium bibirnya, saat Wirianto Leng menyentuh dirinya, Yuliana Jian sesekali berbicara beberapa kata, "Bukankah... hanya sebuah olahraga... kamu jangan... ah..."

Olahraga ini pada akhirnya menguras seluruh kekuatan fisik Yuliana Jian, membuat Yuliana Jian setelah melakukan olahraga tersebut langsung tertidur pulas. Saat Yuliana Jian bangun, langit pun sudah terang, Yuliana Jian mengusap rambutnya yang mengembang lalu pelan-pelan membuka matanya, dia langsung melihat sarapan yang ada di sampingnya, Yuliana Jian melihat ada kartu ucapan di samping makanan, dia mengulurkan tangan mengambilnyaa.

Sebuah kalimat pendek tertulis di kartu itu, Aku mencintaimu --- Wirianto.

Yuliana Jian merapatkan bibirnya dan langsung tersenyum. Meskipun tidak ada orang lain di sekitarnya, wajah Yuliana Jian juga sudah memerah, setelah melihat kartu ucapannya dengan waktu yang sangat lama, dia baru menyimpan kartu tersebut. Kemudian Yuliana Jian bangkit dan mulai membersihkan diri, setelah selesai sarapan, dia baru turun ke bawah. Saat hendak berjalan sampai lantai bawah, Yuliana Jian seketika terkejut, lantai bawah seketika berubah menjadi lautan bunga.

Yuliana Jian segera mengerutkan kening, menutupi hidungnya karena dipenuhi dengan aroma bunga yang pekat, menoleh dan bertanya pada pelayan di sampingnya, "Ada apa dengan semua ini?"

"Ini adalah hadiah dari seseorang kepada nyonya." pelayan itu berkata sambil tersenyum.

Yuliana Jian mengerutkan kening, "Siapa yang mengirimkan ini, sangat menyebalkan dan jangan panggil aku istri tuan muda lagi, panggil saja nyonya."

Dulunya Anita Qu selalu memanggil Yuliana Jian sebagai istri tuan muda, namun Yuliana Jian sangat membenci dengan panggilan ini.

Novel Terkait

Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
5 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu