Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 317 Anggota keluarga baru
Wirianto Leng mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Bukankah barusan kamu mengatakan kamu mungkin akan tiba-tiba kepikiran untuk mengadopsi anak atau memelihara anjing?"
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, dia mengerutkan kening menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan merendahkan suaranya, "Wirianto Leng, aku hanya membuat perumpamaan. Coba kamu pikirkan apakah sebelumnya aku pernah berpikir untuk memelihara anjing atau kucing? Aku tidak suka memelihara hewan peliharaan. "
Wirianto Leng mengerjapkan matanya, lalu dia mengerutkan kening, dan menatap Yuliana: "Kamu tidak suka?"
Ketika Yuliana Jian melihat raut wajah kecewa di wajah Wirianto Leng, dia menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas panjang, "Sudah sudah, kalau ini hadiah darimu, aku tidak akan memeliharanya."
Yuliana Jian menunduk dan melihat ke arah anak anjing yang sedang menjilati jari-jarinya, dengan tidak berdaya dia mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah, "Kamu juga tahu aku tidak begitu menyukaimu? Jadi kamu berusaha menyanjungku? "
Anak anjing itu sepertinya mendengar kata-kata Yuliana Jian, lalu dia berusaha menggosokkan tubuhnya di telapak tangan Yuliana Jian. Yuliana Jian langsung tersenyum, tapi dia segera menyingkirkan senyuman di wajahnya dan mengerutkan kening menatap anak anjing itu sambil berkata dengan sangat serius, "Jangan kamu pikir dengan kamu berpura-pura lucu bisa membuatku menyukaimu. Kamu harus patuh baru bisa membuatku menyukaimu."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil tersenyum: "Kalau kamu benar-benar tidak suka memelihara hewan peliharaan, aku bisa mengembalikannya."
Begitu Yuliana Jian mendengar kata-kata Wirianto Leng, dia langsung mengerutkan keningnya: "Mengembalikannya? Bukankah sangat kasihan? Tadinya dia mengira dia memiliki majikan yang akan menjaganya, tetapi baru senang selama beberapa hari dia akan di kembalikan lagi. Kalau di kembalikan kucing dan anjing lain juga akan meremehkannya. "
Selesai berbicara, Yuliana Jian mengangkat kepalanya menatap Wirianto Leng: "Aku akan menerima anak anjing ini, dan aku akan mengurusnya. Sedangkan kamu orang yang sembarangan mengembalikan hewan peliharaan, cepat pergi memasak untukku. "
Melihat ekspresi wajah Yuliana Jian, Wirianto Leng sedikit mengernyitkan dahinya lalu dia bertanya dengan suara rendah, "Kamu benar-benar menerimanya?"
Yuliana Jian mengangguk: "Iya aku menerimanya, cepat pergi masak, aku sangat lapar ..."
Sambil tersenyum Wirianto Leng bertanya kepada Yuliana Jian, "Karena kamu sudah menerimanya, bagaimana kalau kamu menamai anjing ini?"
Yuliana Jian mengerutkan kening sambil bergumam, "Masih harus dinamai? Repot sekali? Kalau begitu... pilih nama yang lebih bossy, namanya Ace Leng saja... Kedua anak kita mengikuti margaku, aku benar-benar sedikit kasihan denganmu. Sekarang karena kamu yang membawa anak anjing ini, dia ikuti margamu saja. "
"Ace Leng?" Wirianto Leng tertawa terbahak-bahak di atas sofa, dia menatap Yuliana Jian lalu dia berkata sambil tertawa: "Kedengarannya seperti saudaraku."
Yuliana Jian juga ikut tertawa, dia menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan merendahkan suaranya: "Jangan tertawa terlalu berlebihan, jaga reputasimu sebagai CEO Leng. Dan jangan membuatku tertawa. Aku belum pulih, jadi tidak boleh tertawa. Jangan membuatku tertawa. "
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil menyeka air matanya yang keluar akibat tertawa, lalu dia menatap Yuliana Jian sambil berkata, "Kamu yang sedang membuatku tertawa, kamu mau menamainya Ace Leng ? "
Wirianto Leng baru selesai berbicara. Anak anjing yang tadinya menempel pada Yuliana Jian dengan tenang tiba-tiba menggonggong. Yuliana Jian langsung membelalakkan matanya dan berkata dengan terkejut: "Lihat, dia setuju. Dia suka nama ini, kelak namanya Ace Leng , nama panggilannya Ace. Bagaimana? Ace ... Ace Leng ..."
Saat ini, anak anjing itu memang sedang menatap Yuliana Jian. Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya lalu dia berkata sambil tersenyum: "Gawat, sepertinya dia sudah mengenali nama ini, kelak pasti sulit mengganti namanya."
Ketika Yuliana Jian mendengar ucapan Wirianto Leng, dia langsung mendongkak melihat Wirianto Leng, sambil mengerutkan keningnya dengan bingung: "Buat apa mengganti nama? Nama ini sangat bagus."
Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, lalu dia berkata sambil tersenyum: "Baiklah, yang penting kamu senang. Aku akan pergi memasak dulu, kamu jaga dia sebentar..."
Selesai berbicara Wirianto Leng langsung berjalan ke dapur, saat dia sedang memasak, dia mendengar Yuliana Jian tidak berhenti berteriak di belakangnya, "Ace Leng, jangan jilat lagi ... " "Menjauhlah dariku ..." "Hei, kamu tidak boleh buang air kecil di sana ..." "Ya Tuhan, kamu bau sekali, sangat menjijikkan, kenapa kamu buang air besar di sini!"
Ketika Wirianto Leng memanggil Yuliana Jian datang untuk makan malam, dia melihat Yuliana Jian berjalan ke arahnya sambil merengut. Anak anjing itu sudah mengenal Yuliana Jian, jadi dia mengekori Yuliana Jian, dan mengejar Yuliana Jian sambil menggigit celananya. Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan kesal: "Rasanya seperti menjaga anak lagi."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Setelah kamu mengajarinya pelan-pelan dia akan terbiasa. Selesai makan, kita bermain sebentar dengannya supaya dia terbiasa dengan lingkungan disini."
Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng, lalu dengan raut wajah kesal dia berkata: "Hah? Masih harus membawanya jalan-jalan dibawah? Aku sendiri saja malas jalan-jalan."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Sepertinya aku melakukan hal yang benar, sekarang ada yang bisa membawamu keluar."
Yuliana Jian menunduk melirik anak anjing yang menempel di kakinya, lalu dia mendesah dengan pelan: "Ace Leng , apakah kamu datang ke sini untuk menyiksaku?"
Anak anjing itu seakan memahami perkataan Yuliana Jian, dan dia mengonggong dua kali, setelah itu dia mengigit celana Yuliana Jian dan melompat kegirangan. Sebenarnya Yuliana Jian tidak perlu repot mengurus anak anjing itu, Wirianto Leng yang bertanggung jawab memberi makan dan air untuk anak anjing itu, tetapi anehnya, saat anak anjing itu bersama Wirianto Leng, dia terlihat seperti boneka, tapi saat bersama Yuliana Jian, dia benar-benar bersemangat, dia seolah-olah tahu siapa yang mudah di tindas dan siapa yang tidak boleh dia buat marah.
Ketika Yuliana Jian mengambil tali kekang dan membawa anak anjing itu ke lantai dasar, dia hanya bisa mengerutkan kening, dan berkata dengan suara rendah: "Anak anjing ini sangat pandai menilai orang, dia tahu siapa yang terlihat baik tapi hatinya kejam, dan siapa yang benar-benar imut dan baik. "
Wirianto Leng yang berdiri di sebelah Yuliana Jian tidak bisa menahan tawanya dan berkata, "Kelihatannya diam-diam kamu menjelek-jelekkanku di depan anak anjing ini."
Yuliana Jian melirik Wirianto Leng lalu bergegas menggelengkan kepalanya: "Mana mungkin? Maksudku, kamu adalah orang imut dan baik, dan aku yang kelihatannya baik tapi berhati kejam, aku tidak bohong."
Selesai berbicara, Yuliana Jian segera menundukkan kepalanya, dan menatap anak anjing itu sambil berkata dengan suara lembut, "Benarkan? Kamu tahu, kan? Pendapatmu juga sama kan?"
Anak anjing itu melihat Yuliana Jian sambil terus menggelengkan kepalanya dan menggoyang-goyangkan ekornya, dia terus berputar di sekitar kaki Yuliana Jian. Di luar, Wirianto Leng tidak membiarkan Yuliana Jian berjalan terlalu banyak. Ketika mereka sampai di bangku taman, Wirianto Leng menaruh alas duduk untuk Yuliana Jian lalu dia membawa anak anjing itu berkeliling. Saat Yuliana Jian melihat seorang pria jangkung yang berwajah dingin dan garang seperti Wirianto Leng berjalan dengan anak anjing, dia merasa hal yang bertolak belakang ini sangat lucu, jadi Yuliana Jian langsung tertawa.
"Ibu ……"
Ketika Yuliana Jian mendengar suara anak-anak, dia langsung membeku, napasnya seolah-olah berhenti. Dengan perlahan dia menoleh dan melihat ke arah datangnya suara. Dia melihat ada seorang gadis kecil yang mengenggam tangan seorang wanita sedang berjalan melewatinya.
Bukan Melly Jian ...
Ketika Yuliana Jian melihat gadis kecil itu bukan Melly Jian, dia langsung menarik napas lega, tetapi dia juga merasa agak sedih. Saat ini Yuliana Jian sangat ingin bertemu dengan kedua anaknya, tetapi dia juga takut bertemu dengan mereka. Dia seperti seorang peserta ujian yang sedang menunggu hasil ujian, dia ingin melihat hasil ujian, tetapi ketika dia memiliki kesempatan untuk melihat hasil ujian, dia malah merasa takut.
Yuliana Jian tidak tahu bagaimana menghadapi anak-anaknuya, dia menundukkan kepalanya dan menatap jari-jarinya, dia takut menyentuh anak-anaknya dengan tangan ini.
“Ada apa? Kamu dingin?” Wirianto Leng berjalan ke arah Yuliana Jian bersama anak anjing lalu dia bertanya sambil tersenyum.
Yuliana Jian terdiam selama beberapa saat, setelah itu dia tersenyum dan mengangkat kepalanya menatap Wirianto Leng: "Tidak, aku hanya merasa saat kamu membawa anak anjing berjalan-jalan terlihat sangat lucu, sama sekali tidak seperti CEO Leng yang aku kenal. "
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian: "Sekarang aku masih CEO Leng, tapi sudah lama kamu bikin jadi melenceng."
Yuliana Jian menatap Wirianto Leng sambil tersenyum: "Sebenarnya, semuanya adalah rencanaku agar kamu terlihat kurang menarik, dengan begitu saat gadis-gadis muda lain melihatmu seperti ini mereka akan merasa seorang pria yang membawa anjing jalan-jalan, memasak, dan semakin lama terlihat semakin melenceng dari imagenya bukan lagi pangeran yang mereka idam-idamkan, dengan begitu mereka tidak akan menggangguku. Lalu sainganku semakin berkurang ... Bagaimana? Aku pintar kan? "
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian lalu dia mengangguk sambil tersenyum: "Hebat, sangat licik."
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum dengan penuh kemenangan, "Tentu saja, kalau tidak licik bagaimana bisa terus berada di sisimu?"
Yuliana Jian berkata, sambil menatap anak anjing yang duduk di tanah, "Wirianto, bagaimana kamu membawa anjing ini jalan-jalan? Kenapa kamu membuat Ace kelelahan seperti ini? Apakah kamu berjalan dengan sangat cepat? Kaki anak anjing sangat pendek. Satu langkahmu setara dengan sepuluh langkahnya. Kamu tidak boleh berjalan terlalu cepat. Lihat betapa kasihannya dia sekarang. Sini , biar aku gendong... "
Selesai berbicara Yuliana Jian menggendong anak anjing itu lalu berjalan pulang sambil membelai anak anjing itu, dia sangat persis dengan orangtua anak nakal yang terlalu memanjakan anak. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil tersenyum, setelah itu dia segera berjalan ke sisi Yuliana Jian, dan membantu Yuliana Jian membuka pintu. Meskipun Yuliana Jian terus mengatakan dia tidak suka hewan peliharaan, tapi ketika Wirianto Leng bangun tengah malam, dia melihat Yuliana Jian berjongkok di sebelah anak anjing itu sambil memperhatikan anak anjing itu tidur.
Wirianto Leng langsung tersenyum dan berjalan menghampirinya sambil bertanya dengan lembut, "Apa bagusnya melihat dia tidur?"
Yuliana Jian, yang sedang berjongkok sambil fokus menatap anak anjing bergidik karena kaget, lalu dia menepuk dadanya dan berkata, "Kamu mengagetkanku. Jangan membangunkannya, dia baru tidur. Lihat, dia mendengkur, dan kaki kecilnya yang gemuk. "
“Bukankah kamu bilang kamu tidak suka?” Wirianto Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian sambil bertanya dengan lembut.
Yuliana Jian tersenyum lalu berkata dengan lembut, "Aku memang tidak suka, aku tidak suka memelihara hewan peliharaan, karena umur anjing terlalu pendek. Dalam kebanyakan kasus, mereka akan mati duluan dari pada kita, dan hal itu akan membauatku merasa sedih. Aku tidak suka orang meninggalkanku. Aku tidak suka perpisahan seperti itu. Terlalu menyakitkan. Memikirkan anak anjing yang dulunya imut menjadi tua dengan perlahan lalu mati dalam pelukanku, rasanya sangat tidak nyaman. Itu sebabnya aku mengatakan aku tidak suka memelihara hewan peliharaan. Apakah aku yang seperti ini terlihat sangat lemah? "
Novel Terkait
My Only One
Alice SongAwesome Guy
RobinKembali Dari Kematian
Yeon KyeongGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraCinta Yang Dalam
Kim YongyiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangBlooming at that time
White RoseCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia