Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 317 Anggota keluarga baru

Wirianto Leng mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Bukankah barusan kamu mengatakan kamu mungkin akan tiba-tiba kepikiran untuk mengadopsi anak atau memelihara anjing?"

Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, dia mengerutkan kening menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan merendahkan suaranya, "Wirianto Leng, aku hanya membuat perumpamaan. Coba kamu pikirkan apakah sebelumnya aku pernah berpikir untuk memelihara anjing atau kucing? Aku tidak suka memelihara hewan peliharaan. "

Wirianto Leng mengerjapkan matanya, lalu dia mengerutkan kening, dan menatap Yuliana: "Kamu tidak suka?"

Ketika Yuliana Jian melihat raut wajah kecewa di wajah Wirianto Leng, dia menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas panjang, "Sudah sudah, kalau ini hadiah darimu, aku tidak akan memeliharanya."

Yuliana Jian menunduk dan melihat ke arah anak anjing yang sedang menjilati jari-jarinya, dengan tidak berdaya dia mengerutkan kening dan berkata dengan suara rendah, "Kamu juga tahu aku tidak begitu menyukaimu? Jadi kamu berusaha menyanjungku? "

Anak anjing itu sepertinya mendengar kata-kata Yuliana Jian, lalu dia berusaha menggosokkan tubuhnya di telapak tangan Yuliana Jian. Yuliana Jian langsung tersenyum, tapi dia segera menyingkirkan senyuman di wajahnya dan mengerutkan kening menatap anak anjing itu sambil berkata dengan sangat serius, "Jangan kamu pikir dengan kamu berpura-pura lucu bisa membuatku menyukaimu. Kamu harus patuh baru bisa membuatku menyukaimu."

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil tersenyum: "Kalau kamu benar-benar tidak suka memelihara hewan peliharaan, aku bisa mengembalikannya."

Begitu Yuliana Jian mendengar kata-kata Wirianto Leng, dia langsung mengerutkan keningnya: "Mengembalikannya? Bukankah sangat kasihan? Tadinya dia mengira dia memiliki majikan yang akan menjaganya, tetapi baru senang selama beberapa hari dia akan di kembalikan lagi. Kalau di kembalikan kucing dan anjing lain juga akan meremehkannya. "

Selesai berbicara, Yuliana Jian mengangkat kepalanya menatap Wirianto Leng: "Aku akan menerima anak anjing ini, dan aku akan mengurusnya. Sedangkan kamu orang yang sembarangan mengembalikan hewan peliharaan, cepat pergi memasak untukku. "

Melihat ekspresi wajah Yuliana Jian, Wirianto Leng sedikit mengernyitkan dahinya lalu dia bertanya dengan suara rendah, "Kamu benar-benar menerimanya?"

Yuliana Jian mengangguk: "Iya aku menerimanya, cepat pergi masak, aku sangat lapar ..."

Sambil tersenyum Wirianto Leng bertanya kepada Yuliana Jian, "Karena kamu sudah menerimanya, bagaimana kalau kamu menamai anjing ini?"

Yuliana Jian mengerutkan kening sambil bergumam, "Masih harus dinamai? Repot sekali? Kalau begitu... pilih nama yang lebih bossy, namanya Ace Leng saja... Kedua anak kita mengikuti margaku, aku benar-benar sedikit kasihan denganmu. Sekarang karena kamu yang membawa anak anjing ini, dia ikuti margamu saja. "

"Ace Leng?" Wirianto Leng tertawa terbahak-bahak di atas sofa, dia menatap Yuliana Jian lalu dia berkata sambil tertawa: "Kedengarannya seperti saudaraku."

Yuliana Jian juga ikut tertawa, dia menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan merendahkan suaranya: "Jangan tertawa terlalu berlebihan, jaga reputasimu sebagai CEO Leng. Dan jangan membuatku tertawa. Aku belum pulih, jadi tidak boleh tertawa. Jangan membuatku tertawa. "

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil menyeka air matanya yang keluar akibat tertawa, lalu dia menatap Yuliana Jian sambil berkata, "Kamu yang sedang membuatku tertawa, kamu mau menamainya Ace Leng ? "

Wirianto Leng baru selesai berbicara. Anak anjing yang tadinya menempel pada Yuliana Jian dengan tenang tiba-tiba menggonggong. Yuliana Jian langsung membelalakkan matanya dan berkata dengan terkejut: "Lihat, dia setuju. Dia suka nama ini, kelak namanya Ace Leng , nama panggilannya Ace. Bagaimana? Ace ... Ace Leng ..."

Saat ini, anak anjing itu memang sedang menatap Yuliana Jian. Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya lalu dia berkata sambil tersenyum: "Gawat, sepertinya dia sudah mengenali nama ini, kelak pasti sulit mengganti namanya."

Ketika Yuliana Jian mendengar ucapan Wirianto Leng, dia langsung mendongkak melihat Wirianto Leng, sambil mengerutkan keningnya dengan bingung: "Buat apa mengganti nama? Nama ini sangat bagus."

Wirianto Leng menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, lalu dia berkata sambil tersenyum: "Baiklah, yang penting kamu senang. Aku akan pergi memasak dulu, kamu jaga dia sebentar..."

Selesai berbicara Wirianto Leng langsung berjalan ke dapur, saat dia sedang memasak, dia mendengar Yuliana Jian tidak berhenti berteriak di belakangnya, "Ace Leng, jangan jilat lagi ... " "Menjauhlah dariku ..." "Hei, kamu tidak boleh buang air kecil di sana ..." "Ya Tuhan, kamu bau sekali, sangat menjijikkan, kenapa kamu buang air besar di sini!"

Ketika Wirianto Leng memanggil Yuliana Jian datang untuk makan malam, dia melihat Yuliana Jian berjalan ke arahnya sambil merengut. Anak anjing itu sudah mengenal Yuliana Jian, jadi dia mengekori Yuliana Jian, dan mengejar Yuliana Jian sambil menggigit celananya. Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng, lalu dia menggelengkan kepalanya dengan kesal: "Rasanya seperti menjaga anak lagi."

Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Setelah kamu mengajarinya pelan-pelan dia akan terbiasa. Selesai makan, kita bermain sebentar dengannya supaya dia terbiasa dengan lingkungan disini."

Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng, lalu dengan raut wajah kesal dia berkata: "Hah? Masih harus membawanya jalan-jalan dibawah? Aku sendiri saja malas jalan-jalan."

Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Sepertinya aku melakukan hal yang benar, sekarang ada yang bisa membawamu keluar."

Yuliana Jian menunduk melirik anak anjing yang menempel di kakinya, lalu dia mendesah dengan pelan: "Ace Leng , apakah kamu datang ke sini untuk menyiksaku?"

Anak anjing itu seakan memahami perkataan Yuliana Jian, dan dia mengonggong dua kali, setelah itu dia mengigit celana Yuliana Jian dan melompat kegirangan. Sebenarnya Yuliana Jian tidak perlu repot mengurus anak anjing itu, Wirianto Leng yang bertanggung jawab memberi makan dan air untuk anak anjing itu, tetapi anehnya, saat anak anjing itu bersama Wirianto Leng, dia terlihat seperti boneka, tapi saat bersama Yuliana Jian, dia benar-benar bersemangat, dia seolah-olah tahu siapa yang mudah di tindas dan siapa yang tidak boleh dia buat marah.

Ketika Yuliana Jian mengambil tali kekang dan membawa anak anjing itu ke lantai dasar, dia hanya bisa mengerutkan kening, dan berkata dengan suara rendah: "Anak anjing ini sangat pandai menilai orang, dia tahu siapa yang terlihat baik tapi hatinya kejam, dan siapa yang benar-benar imut dan baik. "

Wirianto Leng yang berdiri di sebelah Yuliana Jian tidak bisa menahan tawanya dan berkata, "Kelihatannya diam-diam kamu menjelek-jelekkanku di depan anak anjing ini."

Yuliana Jian melirik Wirianto Leng lalu bergegas menggelengkan kepalanya: "Mana mungkin? Maksudku, kamu adalah orang imut dan baik, dan aku yang kelihatannya baik tapi berhati kejam, aku tidak bohong."

Selesai berbicara, Yuliana Jian segera menundukkan kepalanya, dan menatap anak anjing itu sambil berkata dengan suara lembut, "Benarkan? Kamu tahu, kan? Pendapatmu juga sama kan?"

Anak anjing itu melihat Yuliana Jian sambil terus menggelengkan kepalanya dan menggoyang-goyangkan ekornya, dia terus berputar di sekitar kaki Yuliana Jian. Di luar, Wirianto Leng tidak membiarkan Yuliana Jian berjalan terlalu banyak. Ketika mereka sampai di bangku taman, Wirianto Leng menaruh alas duduk untuk Yuliana Jian lalu dia membawa anak anjing itu berkeliling. Saat Yuliana Jian melihat seorang pria jangkung yang berwajah dingin dan garang seperti Wirianto Leng berjalan dengan anak anjing, dia merasa hal yang bertolak belakang ini sangat lucu, jadi Yuliana Jian langsung tertawa.

"Ibu ……"

Ketika Yuliana Jian mendengar suara anak-anak, dia langsung membeku, napasnya seolah-olah berhenti. Dengan perlahan dia menoleh dan melihat ke arah datangnya suara. Dia melihat ada seorang gadis kecil yang mengenggam tangan seorang wanita sedang berjalan melewatinya.

Bukan Melly Jian ...

Ketika Yuliana Jian melihat gadis kecil itu bukan Melly Jian, dia langsung menarik napas lega, tetapi dia juga merasa agak sedih. Saat ini Yuliana Jian sangat ingin bertemu dengan kedua anaknya, tetapi dia juga takut bertemu dengan mereka. Dia seperti seorang peserta ujian yang sedang menunggu hasil ujian, dia ingin melihat hasil ujian, tetapi ketika dia memiliki kesempatan untuk melihat hasil ujian, dia malah merasa takut.

Yuliana Jian tidak tahu bagaimana menghadapi anak-anaknuya, dia menundukkan kepalanya dan menatap jari-jarinya, dia takut menyentuh anak-anaknya dengan tangan ini.

“Ada apa? Kamu dingin?” Wirianto Leng berjalan ke arah Yuliana Jian bersama anak anjing lalu dia bertanya sambil tersenyum.

Yuliana Jian terdiam selama beberapa saat, setelah itu dia tersenyum dan mengangkat kepalanya menatap Wirianto Leng: "Tidak, aku hanya merasa saat kamu membawa anak anjing berjalan-jalan terlihat sangat lucu, sama sekali tidak seperti CEO Leng yang aku kenal. "

Wirianto Leng melirik Yuliana Jian: "Sekarang aku masih CEO Leng, tapi sudah lama kamu bikin jadi melenceng."

Yuliana Jian menatap Wirianto Leng sambil tersenyum: "Sebenarnya, semuanya adalah rencanaku agar kamu terlihat kurang menarik, dengan begitu saat gadis-gadis muda lain melihatmu seperti ini mereka akan merasa seorang pria yang membawa anjing jalan-jalan, memasak, dan semakin lama terlihat semakin melenceng dari imagenya bukan lagi pangeran yang mereka idam-idamkan, dengan begitu mereka tidak akan menggangguku. Lalu sainganku semakin berkurang ... Bagaimana? Aku pintar kan? "

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian lalu dia mengangguk sambil tersenyum: "Hebat, sangat licik."

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum dengan penuh kemenangan, "Tentu saja, kalau tidak licik bagaimana bisa terus berada di sisimu?"

Yuliana Jian berkata, sambil menatap anak anjing yang duduk di tanah, "Wirianto, bagaimana kamu membawa anjing ini jalan-jalan? Kenapa kamu membuat Ace kelelahan seperti ini? Apakah kamu berjalan dengan sangat cepat? Kaki anak anjing sangat pendek. Satu langkahmu setara dengan sepuluh langkahnya. Kamu tidak boleh berjalan terlalu cepat. Lihat betapa kasihannya dia sekarang. Sini , biar aku gendong... "

Selesai berbicara Yuliana Jian menggendong anak anjing itu lalu berjalan pulang sambil membelai anak anjing itu, dia sangat persis dengan orangtua anak nakal yang terlalu memanjakan anak. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil tersenyum, setelah itu dia segera berjalan ke sisi Yuliana Jian, dan membantu Yuliana Jian membuka pintu. Meskipun Yuliana Jian terus mengatakan dia tidak suka hewan peliharaan, tapi ketika Wirianto Leng bangun tengah malam, dia melihat Yuliana Jian berjongkok di sebelah anak anjing itu sambil memperhatikan anak anjing itu tidur.

Wirianto Leng langsung tersenyum dan berjalan menghampirinya sambil bertanya dengan lembut, "Apa bagusnya melihat dia tidur?"

Yuliana Jian, yang sedang berjongkok sambil fokus menatap anak anjing bergidik karena kaget, lalu dia menepuk dadanya dan berkata, "Kamu mengagetkanku. Jangan membangunkannya, dia baru tidur. Lihat, dia mendengkur, dan kaki kecilnya yang gemuk. "

“Bukankah kamu bilang kamu tidak suka?” Wirianto Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian sambil bertanya dengan lembut.

Yuliana Jian tersenyum lalu berkata dengan lembut, "Aku memang tidak suka, aku tidak suka memelihara hewan peliharaan, karena umur anjing terlalu pendek. Dalam kebanyakan kasus, mereka akan mati duluan dari pada kita, dan hal itu akan membauatku merasa sedih. Aku tidak suka orang meninggalkanku. Aku tidak suka perpisahan seperti itu. Terlalu menyakitkan. Memikirkan anak anjing yang dulunya imut menjadi tua dengan perlahan lalu mati dalam pelukanku, rasanya sangat tidak nyaman. Itu sebabnya aku mengatakan aku tidak suka memelihara hewan peliharaan. Apakah aku yang seperti ini terlihat sangat lemah? "

Novel Terkait

Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Cintaku Yang Dipenuhi Dendam

Renita
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu