Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 135 Bertemu Musuh Lama
Yuliana Jian menggendong Melly Jian kembali ke penjara lalu meletakkan Melly Jian ke atas tilamnya. Melly Jian membuka kepala sedikit, lalu segera membalikkan badan ke arah dinding dan melanjutkan tidur.
Yuliana Jian menepuk pelan punggung Melly Jian lalu pelan-pelan membuka kunciran Melly Jian dan mengganti baju Melly Jian. Melly Jian lanjut tidur dengan sangat nyenyak dengan berselimutkan selimut. Yuliana Jian mengatur baju Melly Jian sampai lurus, lalu menyimpan kunciran yang Melly Jian pakai seharian dengan hati-hati. Setelah Yuliana Jian menyelesaikan semua kesibukan ini, dia baru meluruskan pinggang dan menguap.
Semenjak memiliki anak, Yuliana Jian menyadari waktunya bukan miliknya lagi. Melly Jian sangat aktif, membuat Yuliana Jian sangat jarang memiliki waktu kosong. Yuliana Jian menggosok pinggang yang pegal, baru menyadari Odelia Ye hari ini sangatlah tenang.
Odelia Ye bukanlah orang yang introvert, dan hari ini adalah ulang tahun Melly Jian. Ulang tahun Melly Jian dulu, Odelia Ye selalu sangat heboh. Hari ini kenapa begitu aneh?
Yuliana Jian begitu memikirkan ini langsung berdiri, dan bertanya rendah kepada Odelia Ye yang berbaring di tilam atas, "Odelia, kamu kenapa? Hari ini diam sekali, apakah ada yang sakit?"
Odelia Ye langsung membuka mata, menoleh ke arah Yuliana Jian, menggeleng dan berkata sambil tersenyum, "Tidak, tidak ada yang sakit. Hanya saja pagi ini begitu bangun sangatlah lelah. Mungkin karena sudah tua ..."
"Kamu baru umur berapa, mana bisa disebut tua?" Yuliana Jian tersenyum dan berkata, "Aku tuangkan segelas air padamu saja ya. Minum sedikit air hangat, mungkin akan lebih baik."
Begitu selesai berkata, Yuliana Jian menuangkan segelas air hangat. Karena airnya terlalu panas, tidak bisa langsung diminum oleh Odelia Ye, Yuliana Jian pun mengeluarkan satu gelas lagi, lalu dituang bolak-balik untuk mengurangi sedikit suhu panas. Setelah suhu air sudah pas, Yuliana Jian baru menyodorkan kepada Odelia Ye, "Ayo minum air."
Odelia Ye melihat Yuliana Jian sekilas lalu mengambil gelas itu. Yuliana Jian mengganti selimut Odelia Ye, lalu berkata sambil tersenyum, "Istirahatlah baik-baik."
Kemudian Yuliana Jian baru tidur di ranjangnya sendiri. Odelia Ye memegang gelas, merasakan kehangatan dari gelas dan menghela napas panjang. Hari ini Odelia Ye baru mendapatkan berita, beberapa hari yang lalu, orang itu hampir saja meninggal. Odelia Ye benar-benar tidak berani berpikir, kalau orang itu meninggal, bagaimana dengan Yuliana Jian dan Melly Jian? Maka benar-benar tidak ada orang yang bisa melindungi ibu dan anak itu lagi. Begitu memikirkan ini, Odelia Ye memejamkan mata dengan kencang. Beberapa tahun ini, mau itu hubungan asli atau palsu, Odelia Ye sudah terbiasa akan keberadaan Yuliana Jian dan Melly Jian, dia tidak berharap ibu dan anak itu melewati hari-hari dengan lebih menderita, juga tidak berharap harapan orang itu selamanya terkubur begitu saja.
Odelia Ye berharap ibu dan putri itu bisa melewati hari-hari yang lebih baik. Mereka layak mempunyai masa depan yang lebih indah.
Yuliana Jian memeluk Melly Jian dan menatap posisi tidur Odelia Ye, kemudian pelan-pelan menutup mata. Melly Jian seperti stiker, menempel di tubuh Yuliana Jian.
Yuliana Jian merasa dia hanya tidur sebentar, Melly Jian menguap lalu terbangun, menggoyangkan tubuh Yuliana Jian dan memanggil kecil, "Ibu, bangun, Melly mau poop!"
Yuliana Jian baru membuka mata dan memeluk Melly Jian berjalan ke dalam toilet. Baru saja selesai buang air besar, Melly Jian sudah ribut minta makan. Yuliana Jian tersenyum dan menarik baju Melly Jian, menutupi perut Melly Jian yang terlihat, dan berkata sambil tersenyum, "Masih makan? Bajumu saja sudah tidak dapat menutupi perutmu."
"Itu karena Melly sudah besar." Melly Jian berkata sambil memonyongkan bibir.
"Shuut, kecilkan suaramu, jangan mengganggu tidur orang lain." Yuliana Jian melihat teman-teman lainnya yang ada di penjara. Dia melakukan gerakan jangan bersuara dengan jarinya di atas mulut.
Melly Jian segera menutupi bibirnya dan berkata dengan suara kecil, "Melly tidak akan bicara dengan suara kencang."
Yuliana Jian melihat sweater yang Melly Jian pakai dan menganggukan kepala, "Iya, baju ini sudah seharusnya diperbaiki. Harus ditambah kain lagi, kalau tidak selalu kelihatan perut, bisa masuk angin."
Setelah Yuliana Jian selesai berkata, dia mengambil baju lain dan menggantinya kepada Melly Jian. Meskipun di dalam penjara, mencuci baju juga tidak efisien. Tapi Yuliana Jian berusaha memastikan baju Melly Jian bersih dan rapi. Bahkan sapu tangan Melly Jian, Yuliana Jian juga akan menarik dengan sekuat tenaga agar tidak meninggalkan kerutan sedikitpun, baru memakaikannya di tubuh Melly Jian. Tapi di dalam penjara mana menyediakan air hangat. Kalau musim panas masih mending, tapi begitu sampai musim dingin, kebersihan seperti ini membuat tangan Yuliana Jian muncul Kaligata yang sangat parah, jari-jarinya membengkak seperti wortel.
Setelah Yuliana Jian mengganti baju Melly Jian, dia mendidihkan air untuk bubur haver yang akan Melly Jian makan, lalu mmengambil baju lain, memikirkan bagaimana mengganti baju lain agar bisa dipakai Melly Jian. Yuliana Jian harus menyempatkan waktu untuk menyelesaikan semuanya sebelum orang lain bangun, lalu baru pergi bekerja. Orang lain sudah sangat menjaganya, Yuliana Jian tidak ingin terus menerima perlakuan khusus dari orang-orang.
"Sudahlah, kamu tinggal di penjara ini saja." pengawas tiba-tiba berjalan ke depan penjaranya dan berkata dingin.
Yuliana Jian menengadahkan kepala dan pintu penjara tiba-tiba terbuka. Masuk seorang wanita berpakaian tawanan yang masuk. Ketika melihat wanita itu, Yuliana Jian seketika berdiri, dan menutupi Melly Jian.
Silvia Cheng? Kenapa wanita itu bisa ada di sana?
Silvia Cheng sudah sangat kurus, rambutnya sudah memiliki rambut putih, dan di wajahnya yang kurus terlihat kantong mata yang hitam. Pandangan Silvia Cheng menoleh ke sekitar, terakhir jatuh di tubuh Yuliana Jian, dia tertawa, "Haha, Yuliana? Bisa-bisanya aku melihatmu di sini! Hahaha!"
Tawa Silvia Cheng sangat menakutkan. Melly Jian segera menempel di punggung Yuliana Jian dan berkata kecil, "Ibu, aku takut ..."
Yuliana Jian segera menoleh ke arah pengawas, "Lapor pengawas, aku ingin pindah penjara. Aku memiliki dendam pribadi dengan orang di depanku ini. Aku tidak bisa satu penjara dengannya."
Pengawas mengerutkan dahi dan berkata dengan nada bicara rendah, "Aku sudah melihat datanya, juga tahu masalah mengenai kalian berdua. Tapi penjara tempat dia dikurung sedang direnovasi, sekarang hanya penjaramu saja yang ada tempat kosong. Ini juga diatur oleh bos. Aku tidak bisa menolak. Biarkan dia tidur beberapa hari saja di sini. Dua hari lagi ada tempat kosong, aku akan memikirkan cara untuk memindahkan dia. Aku juga takut kamu dan dia satu penjara akan muncul masalah baru. Selain itu juga ada Melly ..."
Pengawas sudah mengatakan sampai seperti ini, Yuliana Jian juga tidak bisa berkata apapun lagi. Pengawas selama ini selalu menjaganya. Karena pengawas tidak bisa mengatur pergi, kelihatannya masalah ini tidak berada dalam batas kekuasaan pengawas.
Yuliana Jian hanya bisa mengangguk dan berkata, "Kalau begitu aku dengar pengaturanmu."
Saat ini Silvia Cheng sedang menyipitkan mata menatap Melly Jian yang mengintip dengan perut gemuknya. Silvia Cheng tersenyum sambil berkata, "Sini, biar bibi peluk. Kamu adalah putri Yuliana bukan. Aku adalah sahabat terbaik ibumu."
"Ibu, aku takut ..." Melly Jian segera memeluk tubuh Yuliana Jian, menyuruh Yuliana Jian memeluknya.
"612, jaga sikapmu. Masih 10 tahun lagi kamu sudah akan keluar penjara. Jangan melakukan pelanggaran apapun." pengawas memarahi dingin.
Silvia Cheng menunjukkan senyum yang aneh, menoleh menatap pengawas dan mengangkat tangan hormat, "Siap, pengawas."
Pengawas menarik napas dalam dan melihat tawanan wanita lain yang sudah bangun, "Kalian jaga baik-baik anak itu ya."
Para tawanan wanita lain menganggukan kepala. Odelia Ye sambil mengangguk, sambil melihat ke arah Silvia Cheng. Pengawas melihat sekilas para tawanan dalam penjara dan menghela napas, "Jangan bengong di sana lagi. Cepat siap-siap dan bangun."
Selesai berkata, pengawas baru membalikkan badan dan pergi, lanjut membangunkan tahanan di penjara lain. Silvia Cheng berdiri di tempat, menatap Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Yuliana, tidak disangka kamu begitu cepat sudah melahirkan anak. Putrimu benar-benar sangat lucu. Sayangnya anak aku dan Michael sudah tidak ada. Kalau tidak, kita masih bisa menjodohkan mereka berdua. Meskipun aku tidak punya anak, tapi setelah aku keluar penjara, aku akan melahirkan satu anak lagi dengan Michael. Tapi kamu menyebabkan Michael mati, semua milikku ..."
Silvia Cheng lanjut berkata sambil menangis, "Direbut olehmu. Aku benar-benar sangat membencimu. Benar-benar ingin membunuhmu. Kenapa kamu begitu jahat, bisa-bisanya menyuruh Michael membunuh anakku? Aku juga hanya mendorongmu jatuh dari gedung dan mematikan anak di dalam kandunganmu saja, itu pun juga ingin membantumu. Bisa-bisanya kamu mengantarku masuk ke penjara. Kalau aku tidak berada dalam penjara ini, anakku tidak akan mati. kalau aku menemani di sisi Michael, Michael juga tidak akan melakukan hal bodoh itu, terus berhubungan denganmu. Yuliana, kamu jahat sekali. Kenapa bisa ada orang sejahatmu?"
"Tapi begitu aku melihat putrimu, tiba-tiba aku tidak membencimu, juga tidak ingin membunuhmu lagi." Silvia Cheng menunjukkan senyum yang aneh di wajahnya, lalu berkata rendah sambil tersenyum, "Berikan anak ini padaku, anggap saja sebagai permintaan maafmu ...."
Silvia Cheng menatap lengan Melly Jian yang gemuk dan menjilat bibirnya, "Lihat lengannya yang gemuk itu. Kalau aku gigit, pasti sangat enak ..."
Melly Jian segera memeluk Yuliana Jian dari belakang dan Yuliana Jian langsung menggendong Melly Jian dan menutup telinga Melly Jian, "Kalau kamu terus sembarangan bicara, aku akan mencabut lidahmu."
Silvia Cheng mengulurkan lidahnya. Lidah berwarna merah tua itu sangat panjang, seperti hantu mati. Sambil mengulurkan lidah, Silvia Cheng berkata dengan tidak jelas, "Cabut saja. Cabut di hadapan anakmu, lalu masakkan untuk anakmu makan. Pasti sangat enak ..."
Yuliana Jian melangkah mundur, memeluk Melly Jian dengan erat, dan menatap Silvia Cheng dengan waspada. Silvia Cheng menarik lidahnya kembali, menutup bibir, dan tertawa kencang, "Yuliana, kamu takut? Kamu bisa-bisanya takut padaku? Kamu, Nona Jian yang begitu terhormat, sekarang bukankah menjadi tawanan sama sepertiku juga. Kamu begitu hebat, begitu pandai membuat keputusan, sekarang bahkan takut padaku."
Silvia Cheng menyipitkan mata menatap Melly Jian dan tersenyum aneh, "Bola kecil itu, bisa-bisanya mengubahmu menjadi seperti sekarang ini. Kalau dia mati, kamu pasti akan sangat sedih bukan!"
Novel Terkait
Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraMy Secret Love
Fang FangSang Pendosa
DoniMr Huo’s Sweetpie
EllyaCinta Yang Berpaling
NajokurataHis Second Chance
Derick HoDoctor Stranger
Kevin WongCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia