Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 1 Harga Dirinya

“Tolong buka lebar kakimu.” Suara dingin dari lelaki itu terdengar di telinga Yuliana.

Yuliana mengerutkan bibirnya tapi dengan patuh memisahkan kakinya. Berbaring di meja ruang operasi yang dingin, lampu operasi yang menyilaukan membuat Yuliana tidak dapat membuka matanya, dan dia menyipitkan matanya untuk melihat sosok putih dari staf medis di sekitar.

“Nona Yuliana. Aku adalah doktermu, apakah kamu tahu operasi apa yang akan kamu lakukan?” Suara dokter itu terdengar sangat dingin.

Yuliana berkata dengan datar dan tanpa emosi: "Aku tahu, aku sedang melakukan transfer embrio. Aku akan mentransfer embrio bayi yang sudah matang yang dibudidayakan dalam tabung reaksi ke dalam rahimku. Setelah operasi ini berhasil, seluruh tahap kultivasi bayi secara resmi berakhir. Dalam beberapa bulan ke depan, anak dari Wirianto akan lahir dari perutku "

Dokter berkata dengan suara dingin: "Anak ini sangat penting bagi Keluarga Leng. Jadi jangan asal bergerak. Jika semua ini gagal karena dirimu, kamu tidak akan mampu membayar tanggung jawab ini. Karena kamu tidak dapat dibius, akan terasa sakit. Kamu harus sabar."

“Aku tahu, aku bisa menahannya,” Yuliana berkata dengan lembut.

Ketika alat itu mendekat ke kulit Yuliana, suara dokter terdengar lagi, dan dia berbisik, "Nona ... kamu. Kamu tidak pernah memiliki hubungan dengan seorang pria? Kamu masih..."

"Aku tahu ..." Yuliana menyela dokter dengan suara rendah: "Aku mengerti kondisiku. Lanjutkan saja."

Yuliana selesai berbicara, mengerutkan kening dan menutup matanya. Seluruh proses itu tidak hanya menyakitkan tetapi juga penghinaan bagi seorang wanita yang belum menikah. Yuliana tahu bahwa apa yang dia lakukan itu konyol dan tidak masuk akal. Dia harus melahirkan seorang anak dari pria yang hanya bertemunya sekali, dan pria ini tidak memiliki kontak intim dengannya. Hanya dengan instrumen dingin ini dan sekelompok dokter dalam mantel putih, dia menjadi ibu dari anaknya.

Yuliana tidak bisa menahan dan mulai mengingat pertemuan satu-satunya dengan Wirianto, itu adalah pertemuan bisnis besar. Penampilan Wirianto jelas seperti pemimpin di antara laki-laki, dan pewaris keluarga Leng. Dia berdiri di tengah kerumunan dan merupakan satu-satunya fokus. Dan Wirianto juga sangat berbakat, tetapi dia terlalu angkuh, tetapi tidak peduli seberapa dingin emosinya, tidak bisa mengelakkan wanita dalam jatuh cinta dengannya. Dia adalah pangeran terkaya di kota, dan banyak wanita bermimpi menikahinya.

Tapi ini semua sebelum Wirianto mengalami kecelakaan mobil dan koma.

Ketika Wirianto yang dulunya semengagumkan itu terjebak dalam koma, wanita mana lagi yang mau menikah dengannya? Tetapi rupanya ada anak perempuan yang akan menikahi orang mati untuk menjaga warisan ayah mereka. Yuliana hanya tahu bahwa selama dia melahirkan anak dari Wirianto, Keluarga Leng akan membantunya menghidupkan kembali keluarga Yuliana dan menjaga industri kerja keras ayahnya.

Setelah seluruh operasi selesai, Yuliana merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Dokter bertanya dengan dingin: "Operasi Nona Yuliana sangat berhasil, tetapi kamu harus menghindari melakukan olahraga yang kuat, tidur dengan pria, dan mengambil makanan dingin. . "

Yuliana mengangguk, menggigit bibirnya, menoleh dan bertanya, "Kapan aku dapat bertemu Ny. Leng?"

Dokter itu menjawab dengan dingin: "Nyonya Leng mengatakan kepada aku bahwa besok, Nona Jian akan langsung pergi ke rumah besar Keluarga Leng dan kamu akan dapat bertemunya."

Yuliana menggigit bibirnya dan perlahan-lahan berjalan ke meja operasi. Pada saat ini, seorang perawat datang untuk membantunya. Dia menggelengkan kepalanya: "Aku bisa melakukannya sendiri."

Yuliana mendorong perawat dan melangkah keluar dari pintu ruang operasi dengan gigi terkatup. Ketika Yuliana berjalan keluar dari ruang operasi, dia mendengar perawat dan dokter berbisik di belakangnya.

"Dia terlihat sangat temperamental, dan terpaksa berlagak seperti gadis yang berpendidikan. Wanita seperti ini juga rela menjadi ibu dari anak seorang pria koma demi bayaran?" Bisik perawat.

Dokter mendengus dingin, menurunkan suaranya: "Demi uang, beberapa orang dapat melakukan hal-hal yang tidak dapat kamu bayangkan. Dia belum memiliki hubungan dengan pria, jadi dia datang untuk melakukan proses bayi tabung demi Keluarga Leng dan menjual uterus untuk menghasilkan uang. Kamu tahu? Meskipun dia mengatakan bahwa dia menikah dengan Wirianto, itu hanya sebatas tanda tangan dalam kontrak, jadi notabene rahimnya hanyalah seperti rumah sewa. Siapa yang akan tahu bahwa dia benar-benar seorang menantu dari Keluarga Leng? Sampai operasi ini selesai hari ini, dia baru diberi kesempatan untuk bertemu Nyonya Leng. Memang sih, menjual rahimnya ke Keluarga Leng lebih baik daripada menjualnya kepada orang lain."

"Tapi ini semua juga setara dengan menjual, haha, wanita seperti ini, itu membuat banyak pria berpikir bahwa wanita itu tidak ada harganya, wanita yang benar-benar tidak tahu malu." Perawat berkata dengan suara rendah.

Yuliana melangkah, tubuhnya tidak bisa berhenti gemetar, tadinya dia merasa bangga, dan sekarang dia telah jatuh ke posisi yang mengerikan di dunia ini, tetapi bukankah ini langkah yang dia pilih?

Dari hari dia memutuskan untuk mendapatkan dukungan Leng, dia secara sukarela menikahi Wirianto, dan mulai menjadi ahli waris dari Wirianto, dan sejak hari dia melakukan proses bayi tabung, dia bukan lagi Nona Yuliana, dia bukanlah seorang gadis. Sekarang dia sudah menjadi seorang wanita dewasa.

Tapi dia merasa dia hanyalah seperti sebuah objek, dengan harga yang ditandai dengan jelas di atasnya.

Rendahan?

Yuliana tersenyum dengan air mata di matanya. Dia harus beradaptasi dengan kata itu, karena mulai sekarang, kata itu akan menjadi label masa depannya seumur hidup.