Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
Yuliana mencibir, semula ingin menggerutu beberapa kata, tapi melihat pembantu yang berjalan mendekat, Yuliana segera menahan keluhan di dalam hati, dengan bibir terkatup dia kembali ke kamar.
Wirianto dari tadi menatap bayangan punggung Yuliana, setelah melihat Yuliana menghilang, dia baru menunduk dan melihat tangannya sendiri, dia merasa di tangannya masih tersisa kehangatan Yuliana, Wirianto menggenggam erat dengan sekuat tenaga. Namun sekuat apapun dia genggam, kehangatan itu terus menghilang. Sepertinya kehangatan itu tidak seharusnya menjadi miliknya, dan pergi dengan cepat.
Sama halnya orang seperti Yuliana, sama sekali tidak cocok untuk tetap tinggal dalam keluarga Leng, tinggal di sisinya.
Wirianto menarik napas panjang, tidak segera kembali ke kamarnya, tapi menuju ke arah kamar nyonya tua Leng. Wirianto masuk ke kamar nyonya tua Leng, dengan suara kecil berkata pada nyonya tua Leng : “Nenek, apakah boleh menyiapkan satu kamar untuk Yuliana? Dia terus lanjut satu kamar denganku, itu kurang bagus.”
Nyonya tua Leng sedang memangkas ranting bunga, menoleh dan menatap Wirianto, sambil senyum berkata : “Apa yang terjadi? Kelihatannya hubungan kalian baik-baik saja? Bukannya hari ini kalian lari pagi bersama? Mengapa tiba-tiba menjadi seperti ini. Dan kamu membiarkan dia tetap di kamarmu, bukankah untuk melindunginya? Kenapa? Sudah tidak ingin melindunginya lagi?”
Wirianto memegang erat kedua tangannya, dengan suara rendah berkata : “Terjadi sedikit perubahan, sekarang aku merasa dia di kamarku, tidak baik bagi kami berdua.”
“Kamu tergoda olehnya? Jadi tidak ingin lanjut tinggal bersamanya?” tanya nyonya tua Leng penuh senyum dan langsung menatap Wirianto.
Wirianto menggeleng : “Bukan, nenek pernah mengajari aku, aku sebagai penerus keluarga Leng, mestinya harus menjaga keadaan yang paling tenang. Perasaan cinta ini tidak cocok untukku. Dan orang yang aku sukai, selalu menjadi masalah yang berbahaya bagi setiap wanita. Aku hanya berjaga-jaga bila terjadi hal seperti itu……”
Nyonya tua Leng menarik napas panjang : “Sekarang kamu ingin Yuliana pergi dari kamarmu, yang juga adalah menyatakan pada semua orang, perasaan kamu sudah beda pada Yuliana, kamu tidak mampu bertahan dan ingin menjaga jarak dengannya. Tidak ada manfaat bagi kamu juga dia, aturan permainan keluarga Leng memang seperti ini, kamu menjadi pasangan suami istri palsu, menunjukkan jika kamu melindungi Yuliana, paling aman untuk dirinya. Jika kamu memang sepenuhnya perhatian pada dia, tetaplah menjalani beberapa waktu ini dengan tenang, biarkan dia pergi dari keluarga Leng. Atau membuat dia benar-benar menjadi nyonya muda keluarga Leng, benar-benar melindunginya. Kamu bersedia untuk benar-benar menikahinya? Kamu pikirkan dulu baik-baik.”
Wirianto mengernyitkan dahi : “Apakah anda merasa aku harus menikahinya?”
“Jika kamu tidak menyukai dia, lalu dia sedikit memolesnya, maka dia adalah pilihan yang cocok untuk menjadi istrimu. Namun jika kamu menyukai dia, maka kamu tidak mesti memilih dia. Bagi kita perasaan cinta itu sebuah beban, akan membuat kamu memutuskan sebuah keputusan yang tidak tepat. Istri yang paling cocok untukmu adalah kolaborator kamu, dan bukan istrimu.” Bicara sampai di sini, nyonya tua Leng meletakkan ranting bunga yang di gunting ke samping.
Nyonya tua Leng dengan alis mengkerut melihat kelopak bunga yang jatuh tergunting, dengan suara rendah berkata : “Sama seperti meranting bunga, kalau kamu sungguh-sungguh menyukai bunga, takut dia sakit kuatir dia nyeri, maka satu pot bunga ini selamanya tidak akan memperlihatkan bentuk yang kamu inginkan, akan menjadi kekurangan dalam kamar ini. Pada saat kamu tidak memiliki perasaan pada bunga ini, sewaktu kamu menganggap dia sebagai alat yang kamu gunakan untuk ketrampilan, sehingga baru sampai hati memotong sebagian bunga yang tidak berguna, membuat dia menjadi pajangan yang cantik, menjadi penghias kamar ini yang paling bagus. Aku rasa kamu bisa mengurus masalah ini dengan baik, kamu adalah cucuku yang tidak ada duanya, tidak akan menderita dengan permainan perasaan yang tidak berguna.”
Wirianto memandang pot bunga, dengan datar berkata : “Aku sudah tahu, aku tahu apa yang harus kulakukan.”
Selagi bicara Wirianto beranjak bangun, berjalan keluar kamar. Dengan alis mengkerut nyonya tua Leng melihat bunga dalam pot yang sedang dipangkas, tiba-tiba dia menggunting akar bunga tersebut, menatap ranting bunga yang terjatuh semua, nyonya tua Leng meletakkan gunting, menyeka tangannya, lalu komat-kamit : “Jika ada orang yang tidak tega menggunting ranting bunga, dan masih membiarkan bunga yang tidak rapi itu tetap di kamar, maka jangan menyalahkan orang lain akan bertindak, untuk menyingkirkan bunga yang merusak pemandangan ini.”
Ketika Wirianto kembali ke kamar, Yuliana sudah selesai sarapan, sedang berjalan ke luar kamar. Yuliana melihat Wirianto dan menyapanya buru-buru lalu berjalan ke luar kamar, Wirianto mengernyitkan dahi, menatap bayangan punggung Yuliana sambil bergumam : “Bagaimanapun melihatnya, dia bukan bunga yang dipajang di kamar, bunga yang membuat orang untuk memangkas ranting dan daunnya.”
Setelah Yuliana tiba ke perusahaan, masuk ke lift, tidak bisa menahan diri untuk menunduk, melihat telapak tangan sendiri. Teringat akan rupa Wirianto yang menggandeng tangannya, Yuliana tidak bisa menahan dan perlahan tersungging senyum di sudut bibirnya.
Saat dia masih tersenyum, Yuliana melihat Michael yang sedang berdiri di depan pintu lift. Yuliana segera menarik senyumnya dan memasang wajah dingin, dan melewati Michael.
Tiba-tiba Michael bersuara dan berkata : “Kemarin ada bawahanku yang meletakkan jabatan, hal yang kamu lakukan sudah mulai ada hasilnya. Departemen aku pelan-pelan dilumpuhkan, ada sebagian orang yang sangat berambisi, setelah mendengar rencana kamu di rapat waktu itu, dan mengetahui kalau ikut di sisiku tidak ada masa depan, semuanya masing-masing mencari jalan, berencana untuk meninggalkan departemen aku. Niatmu tercapai, Yuliana!”
Yuliana melirik pada Michael, dengan datar berkata : “Michael, semua ini baru saja dimulai, kelak kamu akan kehilangan lebih banyak lagi.”
“Kamu sedang jatuh cinta?” Michael menatap Yuliana dengan alis mengkerut : “Barusan senyuman kamu, adalah senyuman yang keluar saat jatuh cinta. Pria itu masih bersedia menikahimu biarpun sudah tidak ada anak lagi? Hubungan kalian tidak hanya untuk saling menukar keuntungan?”
“Ini tidak ada hubungannya denganmu.” Ujar Yuliana dingin.
“Aku sudah pikirkan dengan cermat, lebih baik kita kembali bersama lagi!”
Tiba-tiba Michael berkata : “Untuk apa kita menjadi seperti ini, harus dua-duanya menderita luka? Aku bisa memaafkan dirimu yang pernah bersama pria lain, aku bisa melepaskan dendam aku pada ayahmu. Lagipula ayahmu sudah seperti itu, juga termasuk dendamku terbalas. Aku akan memutuskan hubungan dengan Silvia, kemudian setelah semuanya beres, mari kita mulai dari awal lagi.”
Yuliana menoleh, menatap Michael : “Michael, kamu sedang membuat lelucon? Kamu rasa kita masih mungkin bisa mulai lagi? Tentu saja kamu memang ingin mulai lagi, itu karena kamu sedang dalam keadaan sulit. Kamu membuat ayahku marah hingga jatuh sakit, membuat dia sampai sekarang tidak ingat padaku, kamu pikir sudah selesai dengan kamu saja yang membalas dendam? Kamu memang sudah selesai, namun bagaimana dengan dendamku? Dendam anakku, dendam ayahku? Dan juga, biarpun aku dan kamu tidak ada dendam lagi, melihatmu saja aku merasa sangat jijik, aku juga pasti tidak akan bersama dirimu lagi!”
“Dendam anakmu?” Michael tersenyum mengejek : “Silvia yang mencelakai anakmu, harusnya kamu mencari Silvia untuk balas dendam? Bagaimana bisa kamu salahkan aku? Dan juga kalau anaknya tidak ada lagi ya sudah, lagipula itu juga anak orang lain. Aku tidak jijik dengan kamu yang tidak suci lagi, kita masih bisa memiliki anak, kamu masih bisa menjadi seorang ibu.”
Dengan kernyitan di dahi Yuliana menatap Michael, kalau sebelumnya mengatakan Michael membuat dia merasa benci, tapi sekarang Michael membuat dia merasa jijik. Yuliana tidak ingin bersama Michael untuk waktu sedetik pun, dia mendorong Michael dengan kuat, dan langsung pergi.
Michael menggigit bibir sambil melihat Yuliana, mundur beberapa langkah, bersandar pada tembok dan berdiri tegak, dengan suara gemetar berkata : “Yuliana, kamu pasti akan menyesali keputusan hari ini!”
Bicara sampai di sini, Michael pejam erat matanya, saat ini ponselnya berdering. Michael menerima panggilan, di ujung telepon segera terdengar suara wanita yang dingin dan datar berkata : “Maaf, apakah kamu adalah anggota keluarga Silvia? Sekarang ada hal yang harus kasih tahu padamu, Silvia tidak hati-hati dan keguguran, perlu kamu datang ke rumah sakit.”
“Silvia bukan siapa-siapanya aku, mengapa aku harus ke rumah sakit?” ujar Michael tertawa mengejek.
Tampak jelas orang di seberang sana tertegun sejenak, lalu segera berkata : “Tapi Silvia mengatakan anda adalah ayah dari anak ini.”
“Bukan aku, aku dan dia tidak ada hubungan sama sekali, biar dia sendiri yang selesaikan.” Kata Michael dengan nada dingin, lalu tiba-tiba dia tertawa : “Masih ada lagi, kalau dia tanya mengapa dan katakan saja padanya, aku dipaksa berbuat begitu oleh seorang wanita yang bernama Yuliana.”
“Anda sungguh tidak bermaksud untuk ke rumah sakit? Tapi masalah ini serius sekali, kalau benar-benar terjadi sesuatu, sudah terlambat untuk menyesal. Walaupun anda bukan ayah dari anak ini, tapi Silvia menunjuk dirimu untuk kesini, pasti karena kamu adalah orang yang lebih dekat dengannya, kondisi dia sekarang sangat berbahaya, kami berharap kamu bisa datang untuk menengok.” Wanita di ujung telepon melanjutkan kata-katanya.
Michael menjadi tidak sabar : “Bahaya? Bisa mati? Kalau begitu sebelum dia mati, katakan Yuliana yang mencelakai dia seperti itu, agar kalau dia menjadi hantu pun, juga harus mengganggu Yuliana tanpa lepas!”
Selesai berkata Michael benar-benar memutuskan panggilan, dengan suara kecil mengumpat marah : “Memang seorang wanita bodoh yang hanya bisa menimbulkan masalah.”
Silvia terbaring di meja operasi, melihat kedatangan pengurus yang selesai menghubungi Michael, segera angkat kepala, dengan tenaga yang lemah berkata : “Bagaimana? Kapan dia akan datang? Apa ada kasih tahu dia, agar dia jangan panik, bawa mobilnya pelan sedikit? Bilang padanya, aku bukan sengaja tidak mempertahankan anak kami, semua karena Yuliana. Kalau bukan dia yang mencelakai aku, membuat aku datang ke tempat ini, anak kami tentu tidak akan terjadi apa-apa.”
Dengan alis mengkerut pengurus berkata : “Dia bilang dia tidak akan datang……”
“Apa?” Silvia sekuat tenaga angkat kepalanya, melihat pada pengurus : “Apa maksudnya dia tidak akan datang? Anak kami sudah tidak ada lagi, bagaimana bisa dia tidak peduli?”
Pengurus teringat akan kata-kata Michael, dan berkata pada Silvia : “Tadi dia menyebut orang yang bernama Yuliana, katanya karena dia, dia baru tidak datang. Sebenarnya pria ini terdengar bukan begitu baik……”
Pengurus masih belum selesai bicara, Silvia menangis keras, sambil menangis sambil berteriak : “Yuliana! Kamu mencelakai aku seperti ini, aku tidak akan melepaskan kamu.”
Novel Terkait
After Met You
AmardaMenantu Hebat
Alwi GoGet Back To You
LexyMy Greget Husband
Dio ZhengLove In Sunset
ElinaThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlCinta Di Balik Awan
KellyCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia