Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
Polisi menoleh ketika mendengar ucapan Yuliana Jian, dia berpikir selama beberapa saat, lalu menggelengkan kepalanya: "Tidak boleh, kamu jangan pergi terlebih dahulu, aku akan melapor kepada Pemimpin terlebih dahulu."
"Maaf, aku tidak bisa menunggu begitu lama." Yuliana Jian mengerutkan kening, dia segera berjalan menjauh, tanpa mendengar jawaban Polisi. Odelia Ye juga mengikuti Yuliana Jian dari belakangnya.
Para tahanan wanita lain melihat kejadian ini, dan bertanya kepada Polisi: "Polisi, kenapa mereka pergi begitu saja?"
Polisi mengerutkan kening sambil menatap kepergian Yuliana Jian dan Odelia Ye, dia mengatup bibirnya dengan keras, dan berkata dengan suara yang rendah: "Aku tahu."
Setelah menunggu beberapa saat, Polisi berbicara di interkom: "Lapor, 983 dan 786 ketika mendengar kabar ini, mereka langsung meninggalkan kelompoknya, aku tidak bisa menghalanginya! Jika ada yang menemukan 983 dan 786, tolong bawa ke tempat olahraga."
Polisi itu mematikan interkomnya, dan menghela napas.
"Kemana Melly bisa pergi?" Odelia Ye berkata dengan panik.
Yuliana Jian mengerutkan kening, dan berkata: "Aku juga tidak tahu, tetapi dia seharusnya tidak berlari begitu jauh, kita pasti bisa menemukannya di sekitar sini."
Suara Yuliana Jian terdengar sangat tenang, seolah-olah bukan putrinya yang hilang. Odelia Ye menatap Yuliana Jian dengan terkejut, dia menatap wajah Yuliana Jian yang tenang, lalu dia menurunkan pandangannya, dan melihat tangan Yuliana Jian yang bergemetar.
Yuliana Jian tidak setenang yang dia lihat, dia sedang berusaha untuk mengendalikan kepanikannya, dia harus tenang, dan menemukan Melly. Sebagai seorang ibu, Yuliana Jian harus mampu mengendalikan kepanikannya, dan membuat dirinya menjadi tenang.
Asap semakin tebal, Yuliana Jian terus mencari Melly, dan berteriak: "Melly Jian......Melly.....Ibu ada di sini, cepat ke sini."
Melly Jian perlahan-lahan berjalan di dalam sel penjara yang kosong, dia tidak bisa menemukan jalan, dia hanya bisa kembali ke sel penjara dimana Yuliana Jian ditahan. Walaupun Melly Jian sudah dewasa sebelum waktunya, tetapi bagaimanapun juga dia adalah anak yang berumur 3 tahun, dia tidak bisa menemukan jalan di dalam asap yang tebal.
Melly Jian terbatuk sambil menangis: "Uhuk uhuk......Ibu......Ibu......uhuk uhuk......."
Melly Jian menangis sambil berteriak dan berjalan, tidak lama kemudian suaranya tercekat, dia batuk sambil menutup mulutnya dan tiba-tiba mendengar Yuliana Jian sedang meneriaki namanya.
Melly Jian segera tersenyum, dia berlari ke arah Yuliana Jian, sambil berteriak: "Ibu....."
Tetapi baru saja Melly Jian berteriak, mulutnya tiba-tiba dibekap oleh seseorang, dan dia digendong. Melly Jian menoleh, dan menatap orang yang menggendongnya. Melly Jian melihat Silvia Cheng yang sedang membekap mulutnya, dan berkata: "Melly, aku akan membawamu ke tempat yang lebih baik."
Melly Jian melebarkan matanya, dia berusaha untuk melepaskan dirinya, tetapi Melly Jian sama sekali tidak bisa melepaskan dirinya. Dia digendong dengan sekuat tenaga oleh Silvia Cheng, mulutnya dibekap, dan berjalan menuju asap yang tebal.
Silvia Cheng menggendong Melly Jian, dan berkata sambil tersenyum: "Melly, kamu begitu lembut ketika kugendong, seperti sepotong daging yang lembut. Jika saja anakku dilahirkan dengan normal, seharusnya dia akan sama seperti kamu. Kamu seharusnya memanggil dia kakak, tidak, dia pasti lebih baik daripada kamu. Karena dia adalah anak dari Michael. Melly, aku ingin membuat Ibu-mu menderita seumur hidup, apakah kamu bisa bekerja sama denganku? Kamu harus menaati perkataanku, kamu matilah di dalam api, dan biarkan dirimu dibakar menjadi abu. Meskipun akan sangat menyakitkan, tetapi ini adalah hukumanmu, siapa suruh.....kamu adalah putri dari Yuliana Jian?"
Melly Jian berusaha untuk melepaskan dirinya, ketika dia menyadari bahwa dia tidak bisa melepaskan dirinya, Melly yang kecil, sangat panik, lalu dia terpikir untuk meninggalkan jejak agar Yuliana Jian bisa menemukan dirinya, dan dia berusaha untuk melepaskan sepatunya.
"Melly........" ketika sedang meneriaki nama Melly, Yuliana Jian yang sedang mencari Melly Jian tiba-tiba mematung, dia menoleh untuk menatap sekelilingnya.
Yuliana Jian bertanya kepada Odelia Ye: "Apakah tadi kamu ada mendengar suara Melly?"
Odelia Ye menggeleng: "Aku tidak mendengarnya, apakah itu adalah halusinasimu?"
"Tidak.....tidak......tadi aku mendengarnya, dari arah sana." Yuliana Jian menatap ke arah yang ditutupi dengan asap yang tebal, dan berkata: "Ayo kita pergi ke sana...."
Yuliana Jian segera berlari, Odelia Ye juga mengikutinya. Setelah lari beberapa langkah, Yuliana Jian melihat sepatu Melly Jian yang terjatuh di atas tanah. Yuliana Jian segera mengambilnya, dan berkata: "Ini sepatu Melly, Melly pernah berada di sini! Melly sangat menyukai sepatu ini, dia tidak mungkin menjatuhkannya, dan tidak mengambilnya, pasti ada orang yang menculiknya."
Yuliana Jian melebarkan matanya: "Silvia Cheng....."
Yuliana Jian berkata dengan suara yang rendah: "Pasti Silvia Cheng datang kembali setelah melihat kekacauan ini, Silvia Cheng pasti telah menemukan Melly, lalu membawanya pergi."
Yuliana Jian menatap Odelia Ye dan berkata dengan suara yang bergetar: "Mari kita berpisah, Melly seharusnya berada di sekitar sini. Tetapi kamu jangan meneriaki nama Melly. Aku takut Silvia Cheng akan terkejut...."
Odelia Ye mengangguk, segera berbalik dan berjalan ke arah lain untuk mencari Melly Jian.
Yuliana Jian sedang mencari setiap sel satu per satu, tiba-tiba mendengar suara tangisan lemah Melly Jian, Yuliana Jian segera berlari ke arah tangisan. Pada saat Yuliana Jian tiba di sana, dia melihat Melly Jian sedang diikat ke kursi, dia menangis dengan keras, tubuhnya terlihat sangat berminyak, sepertinya dia telah disiram dengan bensin.
Tangan Silvia Cheng berada di belakang tubuhnya, tangan kirinya memegang pemantik. Ketika melihat Yuliana Jian datang menghampirinya, Silvia Cheng segera berkata sambil tersenyum: "Yuliana, kamu datang ke sini dengan cepat, kamu benar-benar Ibu yang baik, aku sangat terharu. Kamu datang dengan cepat, dan datang di waktu yang tepat, kebetulan kamu bisa melihat adegan di mana putrimu dibakar sampai mati."
"Dibakar sampai mati, seharusnya itu metode mati yang paling menyakitkan, bukan? Aku sangat menyukainya." Silvia Cheng tersenyum kepada Yuliana Jian: "Aku sangat menyukainya......apakah kamu ingin mendengar tangisan penderitaan putrimu? Aku bisa membuatmu mendengarnya."
Yuliana Jian segera berteriak: "Kamu jangan berbuat seperti ini! Orang yang kamu benci adalah aku, bukan anak kecil ini. Kamu seharusnya membakarku, aku yang telah membuatmu tidak bisa memiliki anak."
"Betul, ucapanmu sangat masuk akal." Silvia Cheng tersenyum: "Baiklah, kamu lihat bensin di sana, tuangkan di tubuhmu."
Yuliana Jian menatap barel bensin dan korek api di tanah, Yuliana Jian sama sekali tidak ragu dan segera mengambil barel bensin, dan menuangkannya ke tubuhnya. Pada saat tubuh Yuliana Jian basah kuyup dengan bensin, dia melihat Odelia Ye berjalan dengan pelan. Dia mengedipkan matanya kepada Odelia Ye, untuk menyiratkan Odelia Ye agar dia menyerang Silvia Cheng dari belakang.
Odelia Ye segera mengerti maksud Yuliana Jian, dan diam-diam berjalan ke belakang Silvia Cheng. Yuliana Jian harus mengalihkan perhatian Silvia Cheng, agar Odelia Ye bisa mendekati Silvia Cheng.
Pada saat ini Silvia Cheng tersenyum kepada Yuliana Jian: "Nyalakan korek api, dan bakar dirimu. Jika tidak, aku akan membuat anak kecil ini mati terlebih dahulu."
Yuliana Jian mengerutkan keningnya, dan berkata: "Baik, baik, aku akan mengikuti perkataanmu..."
Yuliana Jian berkata sambil mengambil korek api, dengan pelan mengeluarkan sebatang korek api dari kotak korek api. pergerakkan Yuliana Jian sangat lambat, dia berusaha mengulur waktu, Silvia Cheng terus menatap pergerakkan Yuliana Jian, dia tersenyum: "Yuliana Jian, kenapa kamu ragu, cepat nyalakan apinya, cepat bakar dirimu."
Yuliana Jian melihat Odelia Ye telah berada di belakang Silvia Cheng, Yuliana Jian segera berkata dengan suara yang dingin: "Silvia Cheng, kamu tidak boleh melukai Melly, karena dia adalah anak Michael...."
"Apa?" Silvia Cheng melebarkan matanya.
Pada saat itu, Odelia Ye tiba-tiba mengeluarkan pisau dari tangannya, dan menusuk tangan Silvia Cheng yang sedang memegang pemantik. Silvia Cheng berteriak kesakitan, dan segera melepaskan tangannya. Ketika melihat Silvia Cheng telah melepaskan pemantiknya, Yuliana Jian segera berlari ke arah Melly Jian.
Silvia Cheng melihat tangan sebelah kirinya telah berdarah, tangan kanan yang dia sembunyikan segera memegang sebuah pisau, dan berteriak: "Dia tidak mungkin adalah anak Michael, Yuliana Jian kamu membohongiku lagi!"
Silvia Cheng berteriak, sambil memegang pisaunya dan bersiap untuk menusuk Melly Jian. Yuliana Jian segera memeluk Melly Jian, untuk menghalangi dia terkena pisau. Pisau tajam itu menembus bahu Yuliana Jian, rasa sakitnya membuat Yuliana Jian memejamkan matanya dengan keras.
"Yuliana Jian, aku akan membunuhmu!" Silvia Cheng menarik pisaunya, dan bersiap untuk menusuk Yuliana Jian lagi.
Pada saat ini dua Polisi datang, dan berteriak: "Silvia Cheng! Jangan bergerak! Jika kamu melukai orang lagi, kamu akan seumur hidup berada di dalam penjara!"
Silvia Cheng segera membeku, dia menggelengkan kepalanya, dan melangkah mundur selangkah demi selangkah, dan berkata: "Aku....aku tidak ingin berada di dalam penjara lagi, aku tidak ingin berada di dalam penjara lagi, aku ingin....aku ingin pergi menemui anakku, dan Michael. Aku tidak ingin berada di dalam penjara lagi..."
Silvia Cheng tiba-tiba mengangkat pisau tajam dan menusuk lehernya, darahnya segera keluar. Yuliana Jian segera mengangkat tangannya untuk menutup kedua mata Melly Jian, dan berbisik: "Melly jangan takut, Ibu ada di sini, Ibu ada di sini...."
Melly Jian mengangkat tangannya, dan sebuah cairan hangat mengalir ke tangan Melly Jian. Melly Jian dengan ketakutan menarik kembali tangannya, dia tahu itu apa, itu adalah darah dari luka Ibu-nya.
Melly Jian menangis dengan kecil, dia tidak berani menangis dengan kencang, dia berkata: "Ibu.....Ibu...."
Yuliana Jian menutup mata Melly Jian dengan satu tangannya, dan tangan yang lain menutup luka di bahunya, dan berkata sambil tersenyum: "Jangan menangis, Ibu ada di sini, Ibu akan melindungimu...."
Meskipun Yuliana Jian masih bisa mempertahankan kesadarannya, tetapi semua masalah ini telah terjadi, dia masih merasa takut dengan kejadian tadi, dia berusaha keras untuk mempertahankan kesadarannya, demi menutupi mata Melly Jian.
Melly Jian tidak seharusnya melihat semua kejadian ini.
Yuliana Jian mengangkat kepalanya, dan menatap Silvia Cheng yang sudah terkapar di sudut dengan lehernya yang terbuka. Lalu dia juga melihat Polisi yang menghampirinya, dan menatap Odelia Ye yang sedang berjalan di belakang Polisi.
Odelia Ye, apakah kamu bawahannya? Yuliana Jian menyipitkan matanya, dan berpikir dalam hati.
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleDewa Perang Greget
Budi MaYama's Wife
ClarkThe Revival of the King
ShintaAsisten Bos Cantik
Boris DreyLove at First Sight
Laura VanessaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia