Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 34 Suami Yang Pelit
Yuliana berada didalam kamar yang kosong itu selama beberapa saat, barulah dia terpikiran untuk menelepon perawat Rishendy, dia tidak percaya bahwa Fenny akan menjaga ayahnya dengan baik, jadi selama ini Yuliana terus saja menelepon ke perawat yang baru dia pekerjakan, biasanya setiap hari dia terus saja menelepon perawatnya ini, dan setelah mengetahui kondisi ayahnya barulah dia akan menelepon ke kantor.
Meskipun kantor Yuliana sekarang sudah ada orang yang membantunya yang disuruh oleh Nyonya Tua Leng, namun bagaimanapun juga karena orang yang baru datang tidak terlalu mengerti total mengenai bisnis perusahaan, makanya juga hanya bisa mempertahankan berjalannya perusahaan dengan biasa saja, Yuliana mendengar laporan dari orang itu dan langsung mengerutkan keningnya, sama seperti perkiraannya, ketika dia pergi dari kantor, Michael memang dengan cepatnya bersekongkol dengan para pemegang saham lainnya, karena sebelumnya adanya tambahan dana dari keluarga Leng, oleh karena itu kondisi sekarang baru lebih menguntungkan bagi Yuliana, semuanya telah berubah.
Yuliana mengakhiri panggilan dan mengerutkan keningnya, jika bukan karena dia harus merawat bayi didalam perutnya, dan harus meninggalkan kantor begitu lama, dirinya pasti tidak akan membiarkan Michael begitu mudahnya bangkit lagi.
Sekali terpikiran hingga kesini, Yuliana mengangkat tangan dan memegang perutnya sendiri dan berbisik kebayi diperutnya, "Baby tidak perlu merasa bersalah, meskipun ibu merasa sayang, namun ini sungguh bukanlah penyesalan, keberadaaanmu jauh lebih penting dari pada perebutan begituan."
Yuliana saat ini mempunyai ketahudirian akan sebagai seorang ibu, meskipun anaknya tidak dilahirkan, namun didalam hatinya, bayi didalam perutnya sudah adalah nyawa yang bisa merasakan perasaan suka maupun duka, meskipun Yuliana saat ini masih mempuyai banyak yang harus dibingungkan, tapi ketika dia mengelus perutnya sendiri, dia membayangkan bagaimana caranya untuk membesarkan bayi ini, dan semua kebingungan itu sirna.
Yuliana berharap bahwa dirinya bisa melahirkan seorang anak perempuan, dia akan membiarkan putrinya mengenakan rok berwarna pink dan memanjakannya hingga lucu sekali, Yuliana tidak berharap putrinya akan seperti dirinya bersikap kerasa kepala, dia berharap putrinya bisa lebih lembut.
Ketika tidur, dia bisa memeluk putrinya sambil tidur, kulit putrinya pasti putih dan lembut, badannya pasti wangi, putrinya akan terbaring di dadanya dan memanggilnya dengan suara yang imut, "Ibu...."
Yuliana mulai berharap untuk bisa bertemu dengan anak ini, Yuliana melewati pagi harinya didalam kamar sendirian dalam kondisi seperti ini, setelah makan siang, barulah Yuliana dipanggil oleh Nyonya Tua Leng keluar dari kamar, Nyonya Tua Leng tengah mendesain kamar bayi, dan memberikan beberapa lembar desainnya kepada Yuliana.
"Kamar bayi, ini terlalu cepat bukan?" Yuliana masih harus berbulan-bulan baru tiba hari kelahiran, dia tidak menyangka akan secepat ini untuk mendesain kamar bayi.
Nyonya Tua Leng mengelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Tidak terlalu kecepatan, setelah rumahnya selesai direnovasi, anaknya sudah bisa pindah masuk kedalam, kamu lihat dulu desain-desain ini, setelah selesai berpikir beritahu aku saja, aku langsung suruh orang untuk menyiapkan renovasi kamar bayi, dan baju bayi sudah dibuat juga, kamu lihat dulu apa ada yang harus diperbaiki, aku suruh mereka untuk menggantinya."
Sambil berkata, Nyonya Tua Leng mengambil keluar dua set pakaian bayi satunya berwarna biru muda satunya berwarna pink, keduanya kecil dan terlihat imut sekali, ketika Yuliana melihat baju ini, dia merasa seolah melihat bayi tengah terbaring didadanya, Yuliana tidak tahan untuk menerima kedua pakaian bayi itu, pakaian bayi itu sangatlah lembut dan sangat enak diraba.
Nyonya Tua Leng bertanya, "Menurutmu manakah yang bagus? Aku suruh mereka untuk membuatnya."
Yuliana merabakan pakiannya dengan teliti, "Aku sama-sama menyukainya, apakah aku sedikit terlalu serakah?"
Nyonya Tua Leng berkata sambil tersenyum, "Mana mungkin serakah, jika kamu suka maka aku suruh mereka membuat keduanya, pakaian bayi keluarga kita sebelum dia berumur 7 tahun, semuanya harus dijahit oleh pembantu dirumah kita, menggunakan kain tenun dari perternakan kita sendiri, kamu lihat sepertinya biasa saja, namun semua ini tidak ada keduanya didunia ini, meskipun agak ribet, tapi tenang untuk dipakai.
"Nenek, Anda sungguh banyak membantu." Yuliana memegang baju bayi dan berkata sambil tersenyum, ketika dia menempelkan pakaian keperutnya, dia merasa bahwa bayinya bergerak, seperti anak didalam perutnya juga mengekspresikan kesukaannya terhadap pakaian ini.
Nyonya Tua Leng berkata sambil tersenyum, "Apa-apaan ini? Anakmu adalah cucu buyutku, tentu saja aku harus banyak berpikir, jika kamu suka kedua baju ini, maka ambil dulu saja, kamu juga lihat dengan teliti dulu, jika ada yang harus diubh kamu harus beritahu aku."
Yuliana tidak menghabiskan banyak waktu di kamar Nyonya Tua Leng, dia sudah disuruh oleh Nyonya Tua Leng untuk kembali istirahat dikamar, sambil memegang dua buah pakaian bayi, sambil tersenyum, Yuliana perlahan keluar dari kamar Nyonya Tua Leng.
Setelah Yuliana tiba di tangga, dan bersiap untuk kembali ke kamarnya, terlihat August kebetulan tengah masuk dari luar, August seperti baru saja bertengkar dengan orang lain saja, mulutnya berdarah, dibawah matanya juga terlihat biru-biru.
Tania melihat tampang August dan langsung berlari kearahnya sambil menangis, "BAgaimana ini? MEngapa bisa terluka separah ini? Siapa yang sebenarnya memukulmu? Sungguh berani sekali, bahkan berani memukulmu."
August menyangkal dari tangan Tania, dia melirik kearah Yuliana yang berada ditangga, Ibu, kamu tidak perlu khawatir, aku hanya saja belakangan ini tengah mengejar seorang wanita yang mempunyai suami, dan aku dipukul beberapa tinju oleh suami tamaknya saja."
"Siapa itu? Benar-benar, tidak mengatur wanitanya sendiri, dan memukulmu? Sungguh keterlaluan, wanita itu juga, apakah dia tidak tahu kamu hanya suka main saja? Mengapa dia tidak menjelaskannya ke suaminya? Tapi tidak apa-apa kalau kamu main-main saja, tapi kedepannya kamu jangan mencari wanita yang tidak bersih, kamu harus mencari orang yang keluarganya bersih." Tania sama sekali tidak peduli apakah yang dilakukan oleh anaknya itu melanggar aturan moral atau tidak, dia hanya melindungi August saja.
Sekali berkata hingga disini, dia menyadari bahwa August tengah meantapi Yuliana, Tania juga menatap kearah Yuliana, dan berkata, "Terutama yang demi uang dan bisa sembarangan melahirkan anak dengan lelaki lain, itu sungguh tidak boleh."
Yuliana melihat Tania malah mengungkit dirinya snediri, dia hanya menganggukkan kepalanya sambil mencibir, lalu kembali ke kamarnya, Tania juga menyadari bahwa apapun perkataannya, Yuliana seperti sama sekali tidak peduli dengan gerakannya, baik perkataan yang sekejam apapun, Yuliana seperti sama skali tidak bisa mendengarkannya saja.
Tania baru saja menyadari bahwa dibandingkan dengan ketidak pedulian Yuliana, masih lebih bagus jika Yuliana juga menyindirnya, sekarang ketidakpedulian Yuliana membuat Tania merasa ada api yang terbakar didadanya dan tidak bisa dikeluarkan, ini membuatnya sangatlah tersiksa.
"Wanita hebat seperti Yuliana sungguh tidak boleh dicari." Tania melirik kearah Yuliana dan berkata kepada August.
August menatapi sosok belakang Yuliana, dia menyipitkan matanya dan berkata sambil tertawa, "Jika ingin memetik mawar, maka tentu saja harus menahan durinya dulu asalkan berhasil memetiknya dan menyimpannya dikamar, maka dia tidak akan menusuk orang lagi."
"Apakah kamu bodoh dipukul orang? Apa yang kamu katakan?" Tania tidak mengerti apa yang diaktakan oleh August, dia mengerutkan keningnya dan menatap kearah August.
Yuliana kembali kekamarnya dan tidak tahan untuk tertawa, dia sudah lama tidak puas dengan August yang sering menganggunya, August sering saja membuat kehidupannya yang tenang menjadi berantakan, dan membuat dirinya sangatlah canggung, sekarang ternyata ada orang yang bisa menghajar August, ini sungguh lega bagi Yuliana.
Senyuman diwajah Yuliana bertahan hingga kepulangan WIrianto dan masih saja berlanjut, melihat Yuliana yang senang, Wirianto mengerutkan keningnya dan bertanya, "Ada apa? Sendirian dikamar dan merasa sangat senang?"
"Tidak. aku gara-gara......" Yuliana terhenti, dia tidak tahu apakah memberitahu Wirianto dirinya senang karena August dihajar, apakah itu cocok atau tidak."
Tapi Yuliana tidak tahan akan kesenangan didalam hatinya, dia berusaha menahan namun terakhir juga tidak tahan dan berkata sambil tersenyum kepada Wirianto, "Karena August dihajar, entah siapa yang menghajarnya, itu sungguh membersihkan sampah masyarakat, kamu tidak tahu seberapa parahnya dia dihajar, katanya dia merayu wanita yang mempunyai suami barulah dia dihajar, burung merak jantan seperti dia sekarang baru saja dihajar sungguh adalah kesabaran semua orang terhadapnya."
Wirainto membelakangi Yuliana, dia tersenyum namun sauranya tetap saja seperti biasa, "Burung merak jantan?"
"Iya!" Yuliana memakan makanan disampingnya dan menganggukkan kepalanya dengan serius, "Apakah kamu tidak merasa bahwa dia adalah seekor burung merak jantan yang menaikkan bulu ekornya kesetiap wanita? Seolah asalkan dia sedikit baik terhadap wanita lain dan wanita itu harus menyukainya saja, sungguh tidak tahu malu, dia tidak tahu seberapa menyebalkannya dirinya, duh.....masih mengira bahwa dirinya disukai oleh semua orang!"
"Haha......" Wirianto tidak tahan untik tertawa.
Yuliana mendengar suara ketawa dari Wirianto, dia curiga dirinya salah dengar, Wirianto juga bisa tersenyum dihadapannya? Yuliana langsung terhenti dan mrlirik kearah Wirianto, dia menelan makanan dimulutnya dan bertanya, "Hmm, apakah perkataanku sungguh lucu?"
Wirianto memutarkan badannya, senyuman diwajahnya tidak bisa disamar, dia berkata kepada Yuliana, "Banyak wanita yang emnyukai lelaki seperti August, yang tahu cara rayu dan lucu, sangat tahu cara membaik-baikan wanita, tapi kamu sungguh aneh, sama sekali tidak punya rasa terhadap triknya saja."
"Aku tidak menyukai tipenya saja, aku suka....." Yuliana berhenti dan menutup mulutnya.
Wirianto menatapi Yuliana dan menyimpan senyumannya, "Apa yang kamu suka?"
Yuliana baru perlahan tersenyum dan berkata, "Aku sekarang suka lelaki yang baik hati yang tidak jahat diperkataan, dan tidak terlalu egomania, tapi juga tidak terlalu dingin dan tidak berperasaan terhadap orang lain, tidak sembarangan menyebarkan cinta dan tidak diam kepada siapa saja, tidak suka mengangu orang terus, bukan orang yang pendiam, juga bukan orang yang penebar pesona, seperti lelaki yang jika berinteraksi dengannya akan terasa sangat nyaman, semuanya pas-pas saja, tidak lebih dan tidak kurang."
Novel Terkait
Half a Heart
Romansa UniverseMy Perfect Lady
AliciaAir Mata Cinta
Bella CiaoSi Menantu Dokter
Hendy ZhangAdore You
ElinaMy Only One
Alice SongMi Amor
TakashiSomeday Unexpected Love
AlexanderCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia