Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
Selesai berbicara, Yuliana Jian langsung tertawa, dia menertawakan dirinya sambil mundur dua langkah ke belakang, lalu dia menatap Wirianto Leng sambil berkata dengan lembut , "Apa... Apakah aku sedikit aneh?Entah mengapa dibandingkan dengan dulu, sekarang aku jadi lebih mudah khawatir. Meskipun temperamenku jadi lebih tenang, tapi terkadang aku ... terlalu... terlalu merasa sok hebat dan terlalu sok baik. Pasti membuatmu sangat kesal, kan? "
Wirianto Leng mengangkat tangannya membelai rambut Yuliana Jian, lalu dia berkata dengan suara rendah, "Kamu yang seperti ini, juga sangat imut."
Yuliana Jian melirik Wirianto Leng sebentra lalu dia melirik Steve yang berada di kejauhan. Yuliana Jian mengerutkan keningnya lalu berkata dengan lembut, "Selamat tinggal."
Selesai berbicara, Yuliana Jian berbalik dan mengenggam tangan Wirianto Leng, lalu dia berkata sambil tersenyum: "Ayo pergi, aku ingin segera pulang, dan belajar membuat kudapan manis, dan spagheti, mungkin dua hari lagi, saat aku sampai di depan pintu rumah, aku mungkin memiliki keberanian yang cukup untuk berjalan masuk dan tidak melarikan diri lagi. "
Wirianto Leng mengangkat tangannya membelai pipi Yuliana Jian: "Kendatipun kamu melarikan diri juga tidak apa-apa, aku akan menemanimu melarikan diri."
Mendengar kata-kata Wirianto Leng, Yuliana Jian langsung tertawa. Tapi saat dia sedang tertawa tidak sengaja menyentuh luka di dadanya, dan membuat Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam. Wirianto Leng bergegas memegang Yuliana Jian lalu dia berkata sambil mengerutkan keningnya: "Hati-hati sedikit. Meskipun kamu sudah diizinkan untuk keluar dari rumah sakit, kamu masih belum pulih ..."
Sebelum Wirianto Leng selesai berbicara, Yuliana Jian mengangkat kepalanya dan mencium sudut bibir Wirianto Leng lalu sambil tersenyum, dia berkata, "Aku tahu, ini karena aku terlalu senang."
Wirianto Leng menunduk menatap Yuliana Jian, lalu dia menghela napas dengan tidak berdaya. Dia mengangkat tangannya membelai kepala Yuliana Jian, lalu sambil tersenyum, dia berkata, "Aku benar-benar tidak berdaya menghadapimu."
Yuliana Jian mendongkak sambil tersenyum: "Aku paling suka melihatmu tidak berdaya menghadapiku, ayo pulang, aku tidak ingin mencium bau desinfektan rumah sakit lagi."
Wirianto Leng mengangguk lalu mengandeng tangan Yuliana Jian, dan berjalan keluar dari rumah sakit dengan perlahan. Dalam perjalanan pulang, Yuliana Jian melihat ke luar mobil sambil terus tersenyuman . Wirianto Leng memalingkan wajahnya melihat ke arah Yuliana Jian, sambil bertanya dengan merendahkan suaranya, "Ada apa? Kelihatannya kamu sangat senang?"
Yuliana Jian menoleh menatap Wirianto Leng lalu dia berkata sambil tersenyum: "Aku tidak tahu, aku merasa hatiku sangat rileks. Cuaca hari ini sangat bagus, jadi aku merasa sangat bahagia."
“Cuacanya sangat bagus?” Wirianto Leng melihat ke luar jendela. Cuaca hari ini agak mendung, dan dia tidak melihat adanya sinar matahari yang cerah.
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Meskipun saat ini kamu tidak bisa melihat sinar matahari, tapi di atas awan ada sinar matahari. Sebenarnya, seharusnya setiap hari ada sinar matahari yang cerah, hanya saja kadang-kadang terhalang oleh awan."
Mendengar kata-kata Yuliana Jian Wirianto Leng langsung tertawa: "Benar, sepertinya kamu ada kemajuan, wawasanmu tentang kehidupan semakin luas, saat kita pulang aku harus memberikan hadiah untukmu. "
Yuliana Jian langsung bersandar di sisi Wirianto Leng, sambil tersenyum dia bertanya, "Apa hadiahnya?"
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Aku akan memasak untukmu?"
Yuliana Jian mengerutkan kening, ekspresi wajahnya terlihat tidak senang: "Bukannya kamu selalu memasak? Bukankah hadiah itu seharusnya sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada, karena aku melakukan sesuatu yang sangat baik jadi kamu memberikan hadiah kepadaku?"
Wirianto Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian lalu dia berkata sambil tersenyum: "Tapi kamu juga tidak melakukan sesuatu yang sangat baik. Selain itu, aku tidak punya apa-apa untuk dihadiahkan kepadamu. Kalau kamu tidak suka hadiah ini , lupakan saja ... "
"Jangan jangan..." Yuliana Jian bergegas menghentikannya dan berkata: "Aku salah, aku salah, selama beberapa waktu ini aku tidak pernah makan makanan yang enak, jadi kamu masak yang enak untukku."
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian: "Kalau begitu kamu katakan pesananmu ..."
Yuliana Jian berpikir sejenak, setelah itu dia mengucapkan beberapa nama hidangan vegetarian sambil tersenyum. Begitu mendengar pesanan Yuliana Jian, Wirianto Leng sedikit mengernyitkan dahinya setelah itu dia mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Baik, malam ini kita akan makan semua hidangan ini ."
Melihat Yuliana Jian tersenyum dengan gembira, Wirianto Leng juga memaksakan ikut tersenyum. Setelah mengalami begitu banyak hal, Yuliana Jian sudah mencoba sebaik mungkin untuk menebus semuanya, tapi Yuliana Jian masih tidak bisa makan daging. Bayangan masa lalu tampaknya selalu menghantui Yuliana Jian.
Wirianto Leng merasa itu sangat tidak adil, ada begitu banyak orang jahat dan mereka telah melakukan banyak hal-hal buruk tanpa merasa bersalah, tapi mereka masih bisa terus hidup dengan tenang. Sebaliknya, orang baik, yang melakukan kejahatan karena terpaksa, malah dihantui oleh rasa bersalah mereka sendiri. Kelihatannya kehidupan sengaja menyusahkan orang-orang baik yang memiliki rasa bersalah. Karena mereka terlihat lebih lembut daripada orang jahat yang sebenarnya, jadi mereka dibuat lebih sengsara oleh kehidupan yang tidak adil.
Saat Yuliana Jian menoleh dia melihat senyuman kaku di sudut bibir Wirianto Leng. Yuliana Jian tersenyum dan menatap Wirianto Leng sambil bertanya dengan suara rendah. : "Ada apa? Apa yang membuatmu tidak senang? Kamu tidak senang karena aku memintamu memasak? Atau kamu tidak senang karena aku tidak suka dengan hadiahmu?"
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sambil tertawa: "Tidak ... aku sangat senang, meskipun melihat kamu tidak suka dengan hadiahku dan bosan dengan masakanku aku tetap senang. "
“Aku tidak bosan memakan masakanmu.” Yuliana Jian menatap Wirianto Leng lalu dia berkata sambil tersenyum: “Aku hanya bercanda, lihat betapa seriusnya kamu. Aku tidak akan pernah bosan dengan masakanmu, kamu tenang saja. Selan itu apakah kamu tahu kamu terlihat paling tampan saat kamu sedang memasak. Punggungmu itu bisa digunakan untuk membuat film. Celemekmu juga sangat cocok denganmu. Begitu diikat ke pinggangmu, pinggangmu terlihat sangat ramping. Tapi bukan terlihat lembut dan ramping seperti pinggang wanita, melainkan pinggang seorang pria yang kokoh dan kekar, selain itu juga membuat bokongmu terlihat lebih berisi ... "
"Huk... huk..." wajah Wirianto Leng memerah lalu dia memalingkan wajahnya dengan sedikit malu: "Sudah cukup."
Yuliana Jian tertawa melihat Wirianto Leng, dengan sengaja dia berpura-pura dan bertanya dengan suara rendah, "Ada apa? Kamu malu? Apa yang aku katakan sehingga membuatmu semalu ini? Apakah kamu masih Wirianto Leng? "
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian : "Tubuhmu belum pulih, jangan mencari masalah."
Yuliana Jian menunjukkan ekspresi wajah lugu lalu sambil tersenyum dia bertanya, "Mencari masalah apa?"
Wirianto Leng menoleh dan melirik Yuliana Jian dengan tidak berdaya: "Kamu sengaja ya?"
Yuliana Jian mengangguk lalu berkata sambil tersenyum: "Aku memang sengaja, aku juga sengaja menjalani operasi. Aku ingin tubuhku terus berada dalam keadaan di mana aku tidak bisa melakukan olahraga berat, lalu aku akan terus menggodamu. Supaya kamu bisa melihat tapi tidak bisa melahapnya. Aku sangat jahat kan? "
Wirianto Leng menganggukkan kepalanya, dia menunduk dan melirik pergelangan tangan Yuliana Jian yang semakin kurus, lalu dia tertawa dengan tidak berdaya. Wirianto Leng tahu Yuliana Jian sengaja berbicara seperti ini untuk membuatnya bahagia, tapi Wirianto Leng lebih memilih tidak mendengarkan lelucon seperti ini dan ingin Yuliana benar-benar menjalani pemulihan dengan baik.
Yuliana Jian melihat kekhawatiran di wajah Wirianto Leng, dia tahu apa yang Wirianto Leng pikirkan saat ini. Yuliana Jian mendekati Wirianto Leng lalu dia tersenyum dan berkata: "Jangan khawatir, aku akan membaik. aku akan berusaha makan yang banyak. Meskipun mungkin untuk sementara aku masih tidak bisa makan daging, aku akan berusaha mencobanya. Kamu boleh diam-diam memasukkan daging di dalam makananku. Mungkin jika aku tidak melihatnya aku tidak akan merasa jijik, aku rasa aku sudah banyak menghadapi begitu banyak hal, seharusnya tidak ada yang tidak bisa aku hadapi. Sekarang aku merasa jauh lebih santai. Sekarang aku baru merasa aku telah mencoba yang terbaik dan juga akhirnya aku memiliki keberanian untuk bertemu anak-anak kita. Dibandingkan dengan orang-orang yang telah meninggal, aku lebih beruntung. Hanya saja... "
Mendengar kata-kata Yuliana Jian, segera Wirianto Leng langsung mengerutkan kening, dan bertanya, "Hanya saja apa?"
Melihat raut wajah khawatir di wajah Wirianto Leng, Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Hanya saja akhir-akhir ini aku mungkin telah berubah menjadi seperti orang baik, dan aku akan melakukan beberapa tindakan sok baik yang membuatmu terganggu,
tiba-tiba ingin mengadopsi anak, tiba-tiba ingin memelihara anak kucing atau anak anjing, jadi tolong kamu menolerir sikap ku ini. "
Wirianto Leng menoleh dan melirik Yuliana Jian sambil tersenyum dan berkata, "Aku tahu, aku akan mencoba mentolerir sikapmu sebaik mungkin ."
“Wah… CEO Leng benar-benar pria yang luar biasa,” sambil tersenyum Yuliana Jian berkata dengan lebay dan mengacungkan jempolnya kepada Wirianto Leng .
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian lalu menggelengkan kepalanya dengan tidak berdaya, meskipun Wirianto Leng terlihat sedikit tidak berdaya, tapi senyuman di wajah Wirianto Leng tidak menghilang. Setelah Wirianto Leng membawa Yuliana Jian pulang ke rumah, Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Kamu istirahat dulu, aku akan pergi belanja. Ada air panas di ceret. Kalau kamu haus kamu bisa meminumnya, jangan mencuri makanan dari lemari es, terlalu dingin. "
Yuliana Jian tersenyum dan mengangguk: "Aku tahu, tapi CEO Leng, aku harus mengingatkanmu kalau kamu masih tidak pergi, hari akan gelap dan aku akan mati kelaparan."
Wirianto Leng tersenyum dan berkata, "Kalau begitu tunggu aku di rumah."
Selesai berbicara Wirianto Leng berjalan menuju pintu kamar, ketika pintu hampir tertutup, Wirianto Leng kembali membuka pintu dan melirik Yuliana Jian. Yuliana Jian terus mengayunkan tangannya kearah Wirianto Leng. Setelah Wirianto Leng menutup pintu, Yuliana Jian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Kalau dia baru kenal dengan Wirianto Leng, Yuliana Jian tidak akan pernah membayangkan Wirianto Leng akan menjadi seperti sekarang.
Yuliana Jian berjalan ke sofa, lalu dia bersandar di sofa dan menyalakan TV, sambil mendengarkan suara TV, Yuliana Jian memejamkan matanya dengan perlahan. Saat dia dalam keadaan setengah bermimpi dan setengah terjaga, Yuliana Jian merasakan tangannya gatal, lalu dia membuka matanya dengan perlahan, dan melihat ada anak anjing di sebelahnya yang sedang menjilati tangannya.
Mata Yuliana Jian langsung terbuka lebar dan dia langsung berseru: "Anjing?"
Wirianto Leng berjalan menghampirinya sambil tersenyum: "Hebat, kamu bahkan kenal dengan seekor anjing."
Yuliana Jian mengangkat kepalanya melirik Wirianto Leng : "Kamu masih bercanda, kamu yang membawanya kemari?"
Wirianto Leng mengangguk lalu dia berkata sambil tersenyum: "Meskipun keadaan kita saat ini tidak cocok untuk mengadopsi anak, tapi kita masih bisa memelihara anak anjing. Apakah kamu suka kejutan ini? Apakah ini termasuk hadiah? Aku sudah bertanya kepada dokter, asalkan kamu memperhatikan kebersihan, sekarang kamu bisa memelihara anjing, dan itu juga baik untuk kesehatanmu. "
Yuliana Jian mengangkat alisnya dan menatap Wirianto Leng dengan membelakakkan matanya : "Ini, apakah ini hadiah untukku?"
Novel Terkait
Baby, You are so cute
Callie WangTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelMore Than Words
HannyThick Wallet
TessaPerjalanan Selingkuh
LindaMr. Ceo's Woman
Rebecca WangInnocent Kid
FellaTernyata Suamiku Seorang Sultan
Tito ArbaniCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia