Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 299 Mulai Menyukainya

Yuliana Jian menggertak sebentar, lalu kembali menundukkan kepalanya, dia berkata dengan panik: "Kamu.....kamu jangan sembarangan menebak......"

Wirianto Leng mengerutkan kening dan berkata dengan lembut, "Apakah kamu marah karena kamu tidak menggali kerang? Jika bukan karena aku memegangmu dengan erat, maka kamu marah karena kamu tidak mendapatkan hasil apa pun hari ini, kamu tidak perlu marah, walaupun kamu tidak mendapatkan apa-apa, aku tidak akan membuatmu kelaparan."

Yuliana Jian mengira bahwa Wirianto Leng telah mengetahui isi pikirannya, sekarang setelah mendengar ucapan Wirianto Leng, dia baru menyadari bahwa Wirianto Leng tidak tahu apa-apa.

Yuliana Jian segera mundur selangkah, lalu mengangguk dengan cepat: "Betul, betul, karena masalah kerang."

Yuliana Jian berbicara, sambil menunjuk ember: "Dan juga......dan juga di dalamnya ada kepiting, aku.....aku juga sangat marah dengan kepiting ini. Kenapa embermu bisa ada kepiting.....dan.....dan aku tidak mendapatkan apa-apa? Aku sangat marah."

Walaupun Wirianto Leng tidak terlalu mengenal Yuliana Jian yang saat ini, tetapi Wirianto Leng dapat merasa bahwa Yuliana Jian tampaknya sedang berbohong, Wirianto Leng mengerutkan kening, dan bertanya dengan suara rendah: "Benarkah?"

Yuliana Jian segera mengangguk, dan berkata dengan ccepat: "Tentu saja benar. Kamu jangan berpikir aneh-aneh. Aku adalah pacar August Leng, kamu seharusnya memanggilku adik ipar. Aku sudah merasa aneh karena hanya ada kita berdua di pulau ini, sekarang kamu ingin aku bagaimana?"

Yuliana Jian tiba-tiba berhenti, dia tiba-tiba menyadari kenapa dia bisa memiliki perasaan terhadap Wirianto Leng. Betul, itu karena dia dan Wirianto Leng hidup bersama di sebuah pulau kecil, dan mereka selalu bertemu setiap hari, karena itulah yang membuat perasaannya menjadi kacau, bukankah ada orang yang jatuh cinta dengan pihak lain karena mereka berhubungan dalam jangka panjang?

Yuliana Jian juga merasa sepertinya dia bisa memiliki perasaan terhadap Wirianto Leng karena mereka telah berhubungan dalam jangka panjang. Betul, memang seperti itu.

Yuliana Jian menghela napas dengan lega, ketika memikirkan hal ini. Pada awalnya dia bukanlah tipe wanita yang suka bermacam-macam, dia mempunyai alasan kenapa dia bisa memiliki perasaan terhadap Wirianto Leng. Mungkin ketika August Leng menemuinya, dan membawanya pergi, perasaan yang kacau ini akan berakhir.

Yuliana Jian merasa lebih lega setelah memahami hal ini, dia menatap Wirianto Leng, dan berkata dengan tenang: "Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita kembali. Aku merasa lapar karena belum makan siang."

Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, lalu mengangguk sambil tersenyum: "Baik, ayo kita kembali sekarang."

Wirianto Leng berbicara, sambil berbalik untuk mengambil ember, dan berkata kepada Yuliana Jian: "Ayo, setelah makan siang, kita akan bersiap-siap untuk melakukan BBQ."

Yuliana Jian mengerutkan keningnya: "Kamu benar-benar ingin BBQ?"

Wirianto Leng tersenyum sambil menatap Yuliana Jian: "Kenapa aku harus membohongimu karena hal kecil seperti ini?"

Yuliana Jian berkata dengan suara rendah: "Aku hanya merasa sangat aneh jika BBQ hanya 2 orang, bukankah BBQ seharusnya ada banyak orang? Paling tidak harus ada 2 orang, seperti sebuah keluarga, ada seorang suami, seorang istri, dan 2 anak yang lucu dan nakal, ini baru terlihat menarik. Ada sesuatu yang terasa aneh jika makan BBQ hanya 2 orang, kedengarannya sangat tidak menarik."

Wirianto Leng memandang Yuliana Jian, senyuman di wajahnya perlahan-lahan menghilang, dia berkata kepada Yuliana Jian dengan suara yang rendah: "Apakah kamu benar-benar berpikir seperti itu?"

Yuliana Jian mengangguk, lalu dia mengerutkan keningnya ketika melihat ekspresi Wirianto Leng yang dingin, dia bertanya: "Kenapa dengan dirimu? Kamu terlihat sangat menakutkan."

Wirianto Leng mengerutkan bibirnya, mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata kepada Yuliana Jian sambil tersenyum: "Aku hanya merasa gambaran yang kamu ucapkan, sangat indah, sepertinya terlihat sangat bahagia."

Yuliana Jian tersenyum sambil mengangguk: "Tentu saja, aku akan menjalani hidupku dengan August di masa depan, aku harus memiliki 2 anak dengan August, sebaiknya 1 laki-laki dan 1 perempuan. Jika bisa melahirkan sepasang kembar, maka itu akan lebih baik lagi."

Yuliana Jian berusaha membuktikan kepada Wirianto Leng betapa baiknya hubungan dirinya dengan August Leng, tetapi ekspresi wajah Wirianto Leng tidak seperti yang diharapkan oleh Yuliana Jian. Sebaliknya Wirianto Leng menunjukkan tampang sedih yang tidak berdaya, membuat hati Yuliana Jian sedikti terasa sakit.

Yuliana Jian melirik ekspresi Wirianto Leng, lalu buru-buru memalingkan wajahnya, dan menundukkan wajahnya, dia tidak berani menatap Wirianto Leng lagi sampai dia tiba di villa. Setelah tiba di villa, Yuliana Jian buru-buru berkata: "Pakaianku basah karena terkena air laut, aku ingin mengganti pakaianku."

Wirianto Leng mengangkat kepalanya untuk menatap Yuliana Jian, lalu berkata dengan suara yang dalam: "Segera turun setelah kamu selesai mengganti pakaianmu, jangan tertidur, aku khawatir kamu akan berjalan sambil tidur lagi."

Yuliana Jian menoleh untuk menatap Wirianto Leng, lalu perlahan-lahan menganggukkan kepalanya, dan berkata dengan suara rendah: "Aku...aku tahu, aku tidak akan tidur."

Yuliana Jian juga sangat takut jika dirinya akan mengalami kecelakaan jika dia berjalan sambil tidur, dia masih muda, dia masih belum menikmati seluruh kehidupannya, bagaimana dia bisa mati seperti ini? Tetapi Yuliana Jian terkejut ketika mendengar ucapan Wirianto Leng. Apakah Wirianto Leng ini juga tidak ingin melihat dia berjalan sambil tidur? Apakah pria bernama Wirianto Leng ini benar benar ingin peduli terhadapnya?

Jika Wirianto Leng benar-benar ingin peduli terhadapnya, bukankah ini sedikit aneh? Mereka jelas-jelas tidak saling mengenal, kenapa Wirianto Leng bisa peduli terhadapnya?

Yuliana Jian segera menutup matanya dengan erat ketika memikirkan hal ini. Dia merasa dirinya sudah gila, apa untungnya dia memikirkan hal ini sekarang? Apakah akan ada hasil jika Wirianto Leng peduli terhadapnya? Wirianto Leng telah memiliki istri!

Ketika memikirkan bahwa Wirianto Leng memiliki istri, kesan baik Yuliana Jian terhadap Wirianto Leng berkurang beberapa. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk berbisik di dalam hatinya: Padahal dia telah memiliki istri dan anak, tetapi dia memperlakukan gadis lain dengan baik, dan tinggal bersamaku di pulau dalam waktu yang lama, sepertinya dia tidak setia terhadap isrtinya, mungkin dia adalah seorang pria bajingan.

Setelah memikirkan hal ini, Yuliana Jian hanya bisa melirik Wirianto Leng dengan jijik. Kemudian Yuliana Jian dengan cepat berlari ke kamar, menutup pintu, mandi dan berganti pakaian, Yuliana Jian melihat ada memar di pergelangan tangannya. Yuliana Jian mengerutkan kening, duduk di tepi tempat tidur, sambil menggosok pergelangan tangannya, dan bergumam pada dirinya sendiri dengan suara rendah: "Sungguh, tenaganya sangat besar, bahkan sampai masih ada memar sekarang, Wirianto Leng itu apakah sangat takut aku mengalami kecelakaan?"

Yuliana Jian menggosok pergelangan tangannya dalam waktu yang lama, tetapi tetap tidak bisa menghilangkan memarnya, dia hanya bisa turun ke lantai bawah dengan marah. Awalnya Yuliana Jian ingin bertanya kepada Wirianto Leng, bertanya kepadanya kenapa menggunakan tenaga yang besar untuk menariknya, sehingga membuat tangannya memar sekarang.

Tetapi ketika Yuliana Jian berada di tangga, dia mencium aroma makanan yang sangat wangi, seketika dia melupakan amarahnya.

Yuliana Jian turun ke lantai bahwa, lalu berkata sambil tersenyum: "Kenapa kamu dalam sekejap telah membuat semua makanan ini?"

Wirianto Leng tidak menoleh, dia memasak sambil berkata dan tersenyum: "Kita akan makan dengan sederhana di siang hari, pada malam hari kita akan makan dengan sepuas-puasnya."

Yuliana Jian segera mengangguk, dan berkata sambil tersenyum: "Baik."

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia duduk di meja makan dan mengambil sumpit, ketika Wirianto Leng menyerahkan mangkuk, Yuliana Jian dengan cepat mengambil mangkuk itu dan mulai makan. Yuliana Jian sekarang merasa bahwa tidak perlu untuk terus menyelidiki apa yang dipikirkan oleh Wirianto Leng, tidak peduli apa yang dipikirkan Wirianto Leng, itu adalah fakta bahwa dia telah menempatkannya sebagai tahanan rumah di villa ini. Sebagai sandera, dia tidak boleh terus tenggelam dalam hal-hal kecil seperti ini, yang harus dia lakukan sekarang adalah berusaha keras untuk makan lebih banyak, kemudian mempertahankan kekuatannya, dan yang terbaik adalah bisa menghubungi August Leng.

Namun, ketika Yuliana Jian ingin mengambil mangkuk itu, pergelangan tangannya ditekan dengan lembut oleh Wirianto Leng. Wirianto Leng memandang memar di pergelangan tangan Yuliana Jian, dia mengerutkan kening, dan berkata dengan suara rendah, "Mengapa begitu parah?"

Yuliana Jian mengedipkan matanya, lalu berkata di dalam hatinya: Kamu baru tahu bahwa hasil dari perbuatanmu sangat parah, bahkan sampai memar.

Tetapi Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Oh, tidak apa-apa, hanya sedikit memar, memar ini akan sembuh setelah beberapa hari. Jika bukan karena kamu menarikku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku. Terima kasih."

Setelah Yuliana Jian berbohong, dia segera menunduk, mengerutkan bibirnya, lalu mulai makan. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sebentar, dia tidak terus bertanya, jadi dia duduk, dan mulai makan.

Setelah Yuliana Jian dan Wirianto Leng selesai makan, Yuliana Jian hendak meletakkan sumpit dan mangkuknya, lalu pergi ke lantai atas. Tetapi Wirianto Leng berkata: "Jangan kembali terlebih dahulu, duduklah di ruang tamu, aku akan mengoleskan obat untukmu."

Yuliana Jian mengerutkan keningnya: "Mengoleskan obat?"

Wirianto Leng mengangguk, dia berjalan menuju sofa: "Ikuti aku."

Nada Wirianto Leng tidak selembut sebelumnya, malah sedikit kuat. Tetapi Yuliana Jian seperti tidak dapat mengendalikan kakinya, dan dia benar-benar menuruti perintah Wirianto Leng dan berjalan menuju sofa. Dia duduk di tepi sofa, Yuliana Jian mengerutkan kening dan berbisik: "Kami....sendirian...."

Sebelum Yuliana Jian selesai berbicara, Wirianto Leng tiba-tiba memegang pergelangan tangannya, dia sangat terkejut sampai menutup mulutnya dan menundukkan kepalanya. Yuliana Jian tidak tahu mengapa dia sangat gugup, dia bahkan tidak berani menatap Wirianto Leng yang sedang mengoleskan obat padanya. Yuliana Jian terus menundukkan kepalanya, dia mencium minyak obat untuk sementara waktu, lalu sensasi dingin di pergelangan tangannya, kemudian tenaga Wirianto Leng yang menggosok pergelangan tangannya.

Jantung Yuliana Jian berdetak dengan kencang, yang aneh adalah dia tidak merasa asing dengan perasaan ini, seolah-olah jantungnya pernah berdetak dengan gila karena pria ini.

Yuliana Jian tidak berani mendongak, dia takut akan melihat mata gelap Wirianto Leng setelah dia melihat ke atas, dan takut dia tidak bisa menolak permintaan Wirianto Leng yang lainnya. Yuliana Jian merasa bahwa jika dia benar-benar jatuh cinta pada Wirianto Leng, bukankah itu sangat konyol? Dirinya seolah-olah telah menjadi seorang wanita yang bisa dengan mudah memulai dengan pria mana pun.

Yuliana Jian terus menundukkan kepalanya, dia meringkuk, seperti siput kecil yang mencoba menarik diri ke dalam cangkangnya. Wirianto Leng dapat melihat keanehan pada Yuliana Jian, karena Yuliana Jian memerah, sampai lengannya juga.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu