Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 299 Mulai Menyukainya
Yuliana Jian menggertak sebentar, lalu kembali menundukkan kepalanya, dia berkata dengan panik: "Kamu.....kamu jangan sembarangan menebak......"
Wirianto Leng mengerutkan kening dan berkata dengan lembut, "Apakah kamu marah karena kamu tidak menggali kerang? Jika bukan karena aku memegangmu dengan erat, maka kamu marah karena kamu tidak mendapatkan hasil apa pun hari ini, kamu tidak perlu marah, walaupun kamu tidak mendapatkan apa-apa, aku tidak akan membuatmu kelaparan."
Yuliana Jian mengira bahwa Wirianto Leng telah mengetahui isi pikirannya, sekarang setelah mendengar ucapan Wirianto Leng, dia baru menyadari bahwa Wirianto Leng tidak tahu apa-apa.
Yuliana Jian segera mundur selangkah, lalu mengangguk dengan cepat: "Betul, betul, karena masalah kerang."
Yuliana Jian berbicara, sambil menunjuk ember: "Dan juga......dan juga di dalamnya ada kepiting, aku.....aku juga sangat marah dengan kepiting ini. Kenapa embermu bisa ada kepiting.....dan.....dan aku tidak mendapatkan apa-apa? Aku sangat marah."
Walaupun Wirianto Leng tidak terlalu mengenal Yuliana Jian yang saat ini, tetapi Wirianto Leng dapat merasa bahwa Yuliana Jian tampaknya sedang berbohong, Wirianto Leng mengerutkan kening, dan bertanya dengan suara rendah: "Benarkah?"
Yuliana Jian segera mengangguk, dan berkata dengan ccepat: "Tentu saja benar. Kamu jangan berpikir aneh-aneh. Aku adalah pacar August Leng, kamu seharusnya memanggilku adik ipar. Aku sudah merasa aneh karena hanya ada kita berdua di pulau ini, sekarang kamu ingin aku bagaimana?"
Yuliana Jian tiba-tiba berhenti, dia tiba-tiba menyadari kenapa dia bisa memiliki perasaan terhadap Wirianto Leng. Betul, itu karena dia dan Wirianto Leng hidup bersama di sebuah pulau kecil, dan mereka selalu bertemu setiap hari, karena itulah yang membuat perasaannya menjadi kacau, bukankah ada orang yang jatuh cinta dengan pihak lain karena mereka berhubungan dalam jangka panjang?
Yuliana Jian juga merasa sepertinya dia bisa memiliki perasaan terhadap Wirianto Leng karena mereka telah berhubungan dalam jangka panjang. Betul, memang seperti itu.
Yuliana Jian menghela napas dengan lega, ketika memikirkan hal ini. Pada awalnya dia bukanlah tipe wanita yang suka bermacam-macam, dia mempunyai alasan kenapa dia bisa memiliki perasaan terhadap Wirianto Leng. Mungkin ketika August Leng menemuinya, dan membawanya pergi, perasaan yang kacau ini akan berakhir.
Yuliana Jian merasa lebih lega setelah memahami hal ini, dia menatap Wirianto Leng, dan berkata dengan tenang: "Hari sudah mulai gelap, sebaiknya kita kembali. Aku merasa lapar karena belum makan siang."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, lalu mengangguk sambil tersenyum: "Baik, ayo kita kembali sekarang."
Wirianto Leng berbicara, sambil berbalik untuk mengambil ember, dan berkata kepada Yuliana Jian: "Ayo, setelah makan siang, kita akan bersiap-siap untuk melakukan BBQ."
Yuliana Jian mengerutkan keningnya: "Kamu benar-benar ingin BBQ?"
Wirianto Leng tersenyum sambil menatap Yuliana Jian: "Kenapa aku harus membohongimu karena hal kecil seperti ini?"
Yuliana Jian berkata dengan suara rendah: "Aku hanya merasa sangat aneh jika BBQ hanya 2 orang, bukankah BBQ seharusnya ada banyak orang? Paling tidak harus ada 2 orang, seperti sebuah keluarga, ada seorang suami, seorang istri, dan 2 anak yang lucu dan nakal, ini baru terlihat menarik. Ada sesuatu yang terasa aneh jika makan BBQ hanya 2 orang, kedengarannya sangat tidak menarik."
Wirianto Leng memandang Yuliana Jian, senyuman di wajahnya perlahan-lahan menghilang, dia berkata kepada Yuliana Jian dengan suara yang rendah: "Apakah kamu benar-benar berpikir seperti itu?"
Yuliana Jian mengangguk, lalu dia mengerutkan keningnya ketika melihat ekspresi Wirianto Leng yang dingin, dia bertanya: "Kenapa dengan dirimu? Kamu terlihat sangat menakutkan."
Wirianto Leng mengerutkan bibirnya, mengambil napas dalam-dalam, lalu berkata kepada Yuliana Jian sambil tersenyum: "Aku hanya merasa gambaran yang kamu ucapkan, sangat indah, sepertinya terlihat sangat bahagia."
Yuliana Jian tersenyum sambil mengangguk: "Tentu saja, aku akan menjalani hidupku dengan August di masa depan, aku harus memiliki 2 anak dengan August, sebaiknya 1 laki-laki dan 1 perempuan. Jika bisa melahirkan sepasang kembar, maka itu akan lebih baik lagi."
Yuliana Jian berusaha membuktikan kepada Wirianto Leng betapa baiknya hubungan dirinya dengan August Leng, tetapi ekspresi wajah Wirianto Leng tidak seperti yang diharapkan oleh Yuliana Jian. Sebaliknya Wirianto Leng menunjukkan tampang sedih yang tidak berdaya, membuat hati Yuliana Jian sedikti terasa sakit.
Yuliana Jian melirik ekspresi Wirianto Leng, lalu buru-buru memalingkan wajahnya, dan menundukkan wajahnya, dia tidak berani menatap Wirianto Leng lagi sampai dia tiba di villa. Setelah tiba di villa, Yuliana Jian buru-buru berkata: "Pakaianku basah karena terkena air laut, aku ingin mengganti pakaianku."
Wirianto Leng mengangkat kepalanya untuk menatap Yuliana Jian, lalu berkata dengan suara yang dalam: "Segera turun setelah kamu selesai mengganti pakaianmu, jangan tertidur, aku khawatir kamu akan berjalan sambil tidur lagi."
Yuliana Jian menoleh untuk menatap Wirianto Leng, lalu perlahan-lahan menganggukkan kepalanya, dan berkata dengan suara rendah: "Aku...aku tahu, aku tidak akan tidur."
Yuliana Jian juga sangat takut jika dirinya akan mengalami kecelakaan jika dia berjalan sambil tidur, dia masih muda, dia masih belum menikmati seluruh kehidupannya, bagaimana dia bisa mati seperti ini? Tetapi Yuliana Jian terkejut ketika mendengar ucapan Wirianto Leng. Apakah Wirianto Leng ini juga tidak ingin melihat dia berjalan sambil tidur? Apakah pria bernama Wirianto Leng ini benar benar ingin peduli terhadapnya?
Jika Wirianto Leng benar-benar ingin peduli terhadapnya, bukankah ini sedikit aneh? Mereka jelas-jelas tidak saling mengenal, kenapa Wirianto Leng bisa peduli terhadapnya?
Yuliana Jian segera menutup matanya dengan erat ketika memikirkan hal ini. Dia merasa dirinya sudah gila, apa untungnya dia memikirkan hal ini sekarang? Apakah akan ada hasil jika Wirianto Leng peduli terhadapnya? Wirianto Leng telah memiliki istri!
Ketika memikirkan bahwa Wirianto Leng memiliki istri, kesan baik Yuliana Jian terhadap Wirianto Leng berkurang beberapa. Dia tidak bisa menahan dirinya untuk berbisik di dalam hatinya: Padahal dia telah memiliki istri dan anak, tetapi dia memperlakukan gadis lain dengan baik, dan tinggal bersamaku di pulau dalam waktu yang lama, sepertinya dia tidak setia terhadap isrtinya, mungkin dia adalah seorang pria bajingan.
Setelah memikirkan hal ini, Yuliana Jian hanya bisa melirik Wirianto Leng dengan jijik. Kemudian Yuliana Jian dengan cepat berlari ke kamar, menutup pintu, mandi dan berganti pakaian, Yuliana Jian melihat ada memar di pergelangan tangannya. Yuliana Jian mengerutkan kening, duduk di tepi tempat tidur, sambil menggosok pergelangan tangannya, dan bergumam pada dirinya sendiri dengan suara rendah: "Sungguh, tenaganya sangat besar, bahkan sampai masih ada memar sekarang, Wirianto Leng itu apakah sangat takut aku mengalami kecelakaan?"
Yuliana Jian menggosok pergelangan tangannya dalam waktu yang lama, tetapi tetap tidak bisa menghilangkan memarnya, dia hanya bisa turun ke lantai bawah dengan marah. Awalnya Yuliana Jian ingin bertanya kepada Wirianto Leng, bertanya kepadanya kenapa menggunakan tenaga yang besar untuk menariknya, sehingga membuat tangannya memar sekarang.
Tetapi ketika Yuliana Jian berada di tangga, dia mencium aroma makanan yang sangat wangi, seketika dia melupakan amarahnya.
Yuliana Jian turun ke lantai bahwa, lalu berkata sambil tersenyum: "Kenapa kamu dalam sekejap telah membuat semua makanan ini?"
Wirianto Leng tidak menoleh, dia memasak sambil berkata dan tersenyum: "Kita akan makan dengan sederhana di siang hari, pada malam hari kita akan makan dengan sepuas-puasnya."
Yuliana Jian segera mengangguk, dan berkata sambil tersenyum: "Baik."
Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia duduk di meja makan dan mengambil sumpit, ketika Wirianto Leng menyerahkan mangkuk, Yuliana Jian dengan cepat mengambil mangkuk itu dan mulai makan. Yuliana Jian sekarang merasa bahwa tidak perlu untuk terus menyelidiki apa yang dipikirkan oleh Wirianto Leng, tidak peduli apa yang dipikirkan Wirianto Leng, itu adalah fakta bahwa dia telah menempatkannya sebagai tahanan rumah di villa ini. Sebagai sandera, dia tidak boleh terus tenggelam dalam hal-hal kecil seperti ini, yang harus dia lakukan sekarang adalah berusaha keras untuk makan lebih banyak, kemudian mempertahankan kekuatannya, dan yang terbaik adalah bisa menghubungi August Leng.
Namun, ketika Yuliana Jian ingin mengambil mangkuk itu, pergelangan tangannya ditekan dengan lembut oleh Wirianto Leng. Wirianto Leng memandang memar di pergelangan tangan Yuliana Jian, dia mengerutkan kening, dan berkata dengan suara rendah, "Mengapa begitu parah?"
Yuliana Jian mengedipkan matanya, lalu berkata di dalam hatinya: Kamu baru tahu bahwa hasil dari perbuatanmu sangat parah, bahkan sampai memar.
Tetapi Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Oh, tidak apa-apa, hanya sedikit memar, memar ini akan sembuh setelah beberapa hari. Jika bukan karena kamu menarikku, aku tidak tahu apa yang akan terjadi kepadaku. Terima kasih."
Setelah Yuliana Jian berbohong, dia segera menunduk, mengerutkan bibirnya, lalu mulai makan. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian sebentar, dia tidak terus bertanya, jadi dia duduk, dan mulai makan.
Setelah Yuliana Jian dan Wirianto Leng selesai makan, Yuliana Jian hendak meletakkan sumpit dan mangkuknya, lalu pergi ke lantai atas. Tetapi Wirianto Leng berkata: "Jangan kembali terlebih dahulu, duduklah di ruang tamu, aku akan mengoleskan obat untukmu."
Yuliana Jian mengerutkan keningnya: "Mengoleskan obat?"
Wirianto Leng mengangguk, dia berjalan menuju sofa: "Ikuti aku."
Nada Wirianto Leng tidak selembut sebelumnya, malah sedikit kuat. Tetapi Yuliana Jian seperti tidak dapat mengendalikan kakinya, dan dia benar-benar menuruti perintah Wirianto Leng dan berjalan menuju sofa. Dia duduk di tepi sofa, Yuliana Jian mengerutkan kening dan berbisik: "Kami....sendirian...."
Sebelum Yuliana Jian selesai berbicara, Wirianto Leng tiba-tiba memegang pergelangan tangannya, dia sangat terkejut sampai menutup mulutnya dan menundukkan kepalanya. Yuliana Jian tidak tahu mengapa dia sangat gugup, dia bahkan tidak berani menatap Wirianto Leng yang sedang mengoleskan obat padanya. Yuliana Jian terus menundukkan kepalanya, dia mencium minyak obat untuk sementara waktu, lalu sensasi dingin di pergelangan tangannya, kemudian tenaga Wirianto Leng yang menggosok pergelangan tangannya.
Jantung Yuliana Jian berdetak dengan kencang, yang aneh adalah dia tidak merasa asing dengan perasaan ini, seolah-olah jantungnya pernah berdetak dengan gila karena pria ini.
Yuliana Jian tidak berani mendongak, dia takut akan melihat mata gelap Wirianto Leng setelah dia melihat ke atas, dan takut dia tidak bisa menolak permintaan Wirianto Leng yang lainnya. Yuliana Jian merasa bahwa jika dia benar-benar jatuh cinta pada Wirianto Leng, bukankah itu sangat konyol? Dirinya seolah-olah telah menjadi seorang wanita yang bisa dengan mudah memulai dengan pria mana pun.
Yuliana Jian terus menundukkan kepalanya, dia meringkuk, seperti siput kecil yang mencoba menarik diri ke dalam cangkangnya. Wirianto Leng dapat melihat keanehan pada Yuliana Jian, karena Yuliana Jian memerah, sampai lengannya juga.
Novel Terkait
See You Next Time
Cherry BlossomLoving Handsome
Glen ValoraAdore You
ElinaHusband Deeply Love
NaomiEternal Love
Regina WangPernikahan Kontrak
JennyMy Superhero
JessiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia