Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 199 Tergerak
Yuliana Jian tersenyum sambil berjalan ke samping Melly Jian. Dia melihat Melly Jian yang sedang memancing ikan dengan tenang, sambil melihat ke anak perempuan di samping yang terus bermain. Tapi Melly Jian sepertinya sangat tidak berbakat dalam memancing. Sudah duduk lama di samping kolam, Melly Jian tetap tidak mendapatkan satu ikan pun. Setelah berlalu lama, Melly Jian tidak hentinya bergerak di atas kursi, panik sampai keringatan.
Ketika pak tua membawakan sepiring daging keluar, Melly Jian sambil mengelap keringat sambil berkata, "Ibu, kenapa ikannya belum terpancing juga?"
Yuliana Jian menatap alat pancingan, menggelengkan kepala dan tersenyum, "Ibu tidak bisa memancing ikan, ibu juga tidak tahu."
Pak tua berjalan ke samping Melly Jian sambil membawa daging dan bertanya lembut, "Ada apa?"
Mata Melly Jian memerah, "Ikan-ikan di sini menindas orang. Satu pun tidak ada yang kepancing."
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Dia juga tahu kalau makan bisa mati, tentu saja tidak akan naik. Kenapa jadi mereka yang menindasmu? Jelas-jelas kamu yang menindas mereka, tapi tidak berhasil."
Melly Jian yang tadi mau menangis tanpa bisa menahan diri tersenyum lalu mendengus kecil.
Lalu Melly Jian mengerutkan dahi dan bertanya pada pak tua, "Kakek, bagaimana dengan ini?"
Pak tua melihat ke arah alat pancingan dan menggelengkan kepala, "Ikan-ikan ini hari ini belum dikasih makan, seharusnya sangat mudah dipancing, aku juga tidak tahu kenapa. Bagaimana kalau kamu makan dulu. Mungkin setelah kamu makan, ikannya juga sudah kepancing."
Melly Jian melihat ke arah pancingan dan sedikit tidak rela pergi. Tapi ketika dia mencium aroma BBQ, dia langsung menoleh ke arah BBQ itu, baru meletakkan alat pancingan di samping dan mulai makan.
Setelah Melly Jian mencoba satu suap, dia berlari ke samping Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Ibu ... ini benar-benar sangat enak, jauh lebih enak dari kakek yang jualan di depan sekolah. Ibu mau coba?"
Yuliana Jian tersenyum lalu mencoba satu suap, "Benar-benar sangat enak, kamu makan sendiri sana."
Mendengar Yuliana Jian bicara seperti ini, Melly Jian langsung berkumpul dengan anak perempuan tadi untuk makan BBQ. Sedangkan Yuliana Jian pergi membantu istri, anak, dan menantu pak tua. Meskipun mereka bilang Yuliana Jian adalah tamu, tidak perlu membantu, tapi Yuliana Jian tidak terbiasa dia hanya makan di samping dan orang lain yang menjaganya. Beberapa tahun ini, dia sudah terbiasa menjaga dirinya sendiri.
Setelah dua anak kecil itu sudah kenyang, orang dewasa baru duduk dan makan, sambil membakar daging, sambil mengobrol santai. Yang dibicarakan adalah drama akhir-akhir ini, juga masalah negara besar. Yuliana Jian juga mulai dekat dengan keluarga ini.
Pak tua melihat Melly Jian yang mengangkat alat pancingan lagi dan tanpa bisa ditahan tertawa, "Anak itu keras kepala juga, harus bisa sampai memancing ikan."
Yuliana Jian mengangguk dengan tidak berdaya, "Dia memang agak keras kepala, kelihatannya sangat sulit dibenarkan lagi. Aku dan ... aku dan ayahnya bukanlah orang mudah menuruti kemauan orang lain, jadi karena ini sangat menderita. Anak ini pasti akan menderita juga dengan kekeraskepalaannya."
Pak tua menuangkan segelas jus kepada Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Kadang kala, keras kepala baik juga. Kalau sudah memastikan satu tujuan, akan terus menjalaninya, dan pasti akan berhasil."
"Bagaimana kalau tujuan itu salah?" Yuliana Jian menghela napas, "Kadang kala, mengerti untuk menyerah, juga adalah satu kemampuan."
Berkata sampai sana, tiba-tiba setetes air hujan terjatuh ke atas punggung tangannya. Yuliana Jian mengelap air di punggung tangannya, dan segera berkata, "Sepertinya hujan ya?"
Pak tua menengadahkan kepala menatap langit dan berkata, "Bukan, sudah mulai hujan. Harus cepat antarkan makanan ini ke dalam ...."
Yuliana Jian segera berkata, "Aku bantu."
Setelah Yuliana Jian selesai berkata, dia langsung membantu keluarga pak tua memindahkan barang-barang ke dalam. Baru saja barang-barang selesai dipindahkan, hujan langsung turun deras. Yuliana Jian menepuk-nepuk tetesan hujan yang ada di atas tubuhnya, melihat orang sekitar, tapi tidak melihat Melly Jian.
"Gawat, Elia pasti masih memancing!" berkata sampai sana Yuliana Jian langsung membawa payung keluar dari dapur.
Setelah keluar dari dapur, Yuliana Jian berjalan keluar sambil membuka payung di pinggir kolam. Yuliana Jian melihat ke arah kolam dan langsung tersentak. Melly Jian memang benar sedang memancing, tapi Melly Jian sama sekali tidak kena hujan, karena sudah ada satu orang yang membukakan payung untuknya. Sedangkan orang yang membuka payung itu, adalah pemilik villa ini, "tuan" yang selalu bersembunyi di lantai dua.
Tuan itu mengenakan pakaian berwarna hitam. Meskipun sedang hujan, tetap mengenakan masker dan kacamata hitam. Pria itu duduk di atas kursi roda, di atas pahanya ada selimut tebal, satu tangan terletak di pegangan tangan kursi roda, satu tangan lagi memegang payung. Dalam hujan yang semakin deras, tubuh pria itu semakin mengarah ke depan, berusaha menutupi kepala Melly Jian. Sedangkan sebagian besar tubuh pria itu, sudah kebasahan di luar payung.
Melly Jian di bawah payung, tidak terkena hujan sedikitpun. Kadang kala Melly Jian akan menoleh ke belakang dan mengobrol sambil bicara dengan tuan itu. Yuliana Jian tidak kedengaran apa yang mereka katakan, tapi tuan itu mengangguk ringan, seperti mengatakan sesuatu, Melly Jian langsung mengatur alat pancingannya.
Hati Yuliana Jian agak tersentuh. Tanpa berpikir, dia langsung berjalan cepat ke samping kolam, memayungi kepala tuan itu.
Tuan itu menengadahkan kepala menatap Yuliana Jian, lalu segera menundukkan kepala dan berkata dengan suara yang serak sepperti kemarin, "Halo."
Yuliana Jian tersenyum dan berkata, "Halo, kemarin aku yang terlalu tidak sopan, maaf. Aku belum bertanya nama tuan ..."
"Margaku ... margaku Zhu ..." tuan itu berkata dengan suara serak.
"Zhu?" Yuliana Jian mengerutkan dahi dan tanpa bisa ditahan bertanya dengan penasaran, "Tidak tahu Zhu yang mana?"
Tuan Zhu mengeluarkan tangannya, menulis kata "Zhu" di tangannya, "Yang ini."
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Marga yang sangat spesial. Seperti petapa yang ada di novel kungfu."
Tuan Zhu mengangguk ringan dan langsung menundukkan kepala. Air yang biasanya tenang, sekarang terlihat bergelombang, membuat orang yang melihatnya menjadi tidak tenang.
Tuan Zhu tidak bicara, Yuliana Jian juga tidak lanjut bicara lagi. Mereka seperti ini. Tuan Zhu memayungi Melly Jian, Yuliana Jian memayungi Tuan Zhu, dan berdiri di bawah hujan. Lewat lama kemudian, bisa-bisanya tidak ada orang yang mengganggu mereka.
Sampai Melly Jian berdiri dan berkata senang, "Ibu, aku sudah memancing satu ikan! Ibu, lihat!"
Yuliana Jian melihat ikan yang masih memberontak untuk hidup, lalu mengelus kepala Melly Jian dan berkata, "Iya, putriku benar-benar sangat hebat."
Melly Jian tersenyum malu dan berkata, "Semua ini berkat 'tuan'. Hehe, kalau tidak aku sama sekali tidak bisa mendapatkan satu ikan pun. Yang tuan katakan sangat benar, tidak ada hal yang tidak bisa dilakukan, hanya ada orang yang salah menggunakan cara. Lihat, bukankah sekarang aku sudah berhasil?"
Yuliana Jian tersenyum dan melihat ke arah Tuan Zhu, "Terima kasih ya."
Tuan Zhu tidak bicara, hanya terus menatap permukaan kolan dan berkata, "Sudah turun hujan, dan jalan desa susah dilalui. Ikan ini kalian yang bawa pulang saja."
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Bagaimana enak hati? Ini adalah ikan yang tuan pelihara ..."
Suara Tuan Zhu semakin serak, "Aku suruh kamu bawa pulang. Ikan ini dipancing oleh putrimu, jadi itu milik putrimu."
Melly Jian menatap Yuliana Jian sambil mengerjapkan mata, "Ibu, apa kita boleh membawa ikan pulang?"
Yuliana Jian melihat ke arah tuan, ingin melihat ekspresi Tuan Zhu, tapi bahkan wajah Tuan Zhu saja tidak terlihat jelas. Yuliana Jian hanya bisa mengangguk dan berkata, "Iya, kita bisa membawa pulang ikan ini."
Berkata sampai sini, Yuliana Jian lalu berkata sambil tersenyum kepada Tuan Zhu, "Kalau begitu kita pergi dulu ya. Terima kasih tuan."
Sambil berkata, Melly Jian melambaikan tangan lalu berlari ke bawah naungan payung Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Ibu, malam ini kita bisa makan sup ikan. Selain itu yang aku pancing lho. Tapi ibu, ikan sebagus ini, ibu tidak usah masakkan, suruh bibi tetangga saja, lalu nanti kita bagi setengah padanya, boleh tidak?"
Yuliana Jian mengangguk dan mengelus kepada Melly Jian, "Ikan yang kamu pancing, tentu terserah padamu mau bagaimana memasaknya."
Melly Jian melompat tinggi, "Yey!"
Yuliana Jian mengingatkan Melly Jian, "Harus pamitan dulu dong sama Tuan Zhu ini."
"Ah .... sampai jumpa .... Tuan Zhu." Melly Jian berkata sambil tersenyum lalu melompat-lompat keluar. Yuliana Jian juga segera mengucapkan "selamat jumpa" pada Tuan Zhu dan mengikuti Melly Jian.
Yuliana Jian membawa Melly Jian pergi ke dapur, membungkus ikan dengan kantong plastik, baru membawa payung keluar dari dapur. Saat melewati halaman, Yuliana Jian menoleh ke arah kolam. Tuan Zhu itu masih berada di sana, tidak tahu sedang melihat apa.
Yuliana Jian segera tersenyum dan berkata kepada pak tua yang mengantarnya ke depan, "Tubuh tuan itu tida terlalu baik, paman lebih baik katakan padanya untuk cepat kembali ke kamar dan istirahat."
Mendengar perkataan Yuliana Jian, pak tua terdiam sebentar, lalu mata pak tua berkaca-kaca dan mengangguk dengan kencang, "Baik, baik, aku pasti akan menyampaikan perkataanmu pada tuan."
Meskipun Yuliana Jian merasa tindakan pak tua agak aneh, tapi juga tidak tahu dimana yang aneh, hanya bisa berpamitan, "Kalau begitu aku pergi dulu, sampai jumpa."
Melly Jian memeluk ikan besar yang dia berhasil pancing dengan gugup, sambil melambaikan tangan pada pak tua, "Kakek, sampai jumpa."
Yuliana Jian dan Melly Jian jalan keluar dari villa sambil tersenyum. Setelah keluar, pak tua masih terus melambaikan tangan pada mereka. Yuliana Jian menolehkan kepala pada pak tua, melambaikan tangan, baru bertanya pada Melly Jian, "Bagaimana hari ini, apakah seru mainnya?"
Melly Jian langsung menganggukan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Senang, sangat senang ibu. Tuan itu benar-benar sangat hebat, dia memberitahuku beberapa cara, lalu aku langsung dapat memancing ikan."
"Kamu tidak takut pada tuan?" Yuliana Jian bertanya sambil tersenyum.
Melly Jian mengangguk dulu, lalu baru menggelengkan kepala, "Aku awalnya takut, tapi kemudian tidak takut lagi. Dia tidak akan menyakitiku."
Novel Terkait
My Lifetime
DevinaDoctor Stranger
Kevin WongMy Cold Wedding
MevitaInventing A Millionaire
EdisonSi Menantu Dokter
Hendy ZhangBaby, You are so cute
Callie WangCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia