Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 151 Bertemu Kembali

Setelah Yuliana Jian menggendong Melly Jian pulang dari taman hiburan, dia baru menelepon Odelia Ye dan bertanya dengan suara rendah: “Sebenarnya bagaimana dengan kondisi sekarang?”

Odelia Ye menghela nafas: “Juga tidak tahu siapa begitu tidak bermoral dan menyebarkan rumor kalau kamu ditangkap karena menjadi selingkuhan dan melanggar hukum bigami, lalu ada yang tidak senang dan menyemprot tulisan “Selingkuhan tidak tahu malu” dengan cat di kaca kita. Orang ini kurang kerjaan sekali kan? Kamu kan bukan selingkuhan, bahkan kalau iya, apa hubungannya juga dengan mereka? Apa perlu orang-orang ini menyamar sebagai penegak keadilan dan merusak toko kita? Sungguh terlalu keterlaluan.”

Berkata sampai di sini, Odelia Ye mengecilkan suara dan berkata dengan suara rendah: “Tapi kamu juga jangan khawatir, aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki, cari tahu siapa yang sengaja mengarang rumor-rumor ini!”

Yuliana Jian tertawa dan berkata dengan suara rendah: “Ada yang sengaja mengincar aku, tadi di sekolah Melly juga ada rumor seperti ini, Melly sudah diminta meninggalkan sekolah.”

Odelia Ye mengerutkan dahi: “Apa? Orang-orang ini sudah gila? Sekarang kamu sudah seperti ini, kenapa mereka masih tidak mau mengampuni kamu? Sekarang aku langsung beritahu……”

“Tidak perlu.” Yuliana Jian berkata dengan suara rendah: “Tidak ada yang akan peduli denganku, kita bicarakan lagi saat bertemu. Berbicara lewat telepon tidak praktis……”

Setelah mematikan telepon, Odelia Ye datang kemari dengan cepat, dia menatap Yuliana Jian dengan mengerutkan dahi dan bertanya dengan suara pelan: “Yuliana, apa maksud kamu? Apa yang dimaksud tidak ada yang akan peduli denganmu? Dia akan peduli denganmu, kalau tidak, dia tidak akan menyuruh aku tinggal di sisimu.”

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Aku tahu, aku tahu dia juga sulit. Aku yakin hal yang dia lakukan semua demi kebaikan aku, aku juga pernah merasa diriku akan tidak mengeluh sama sekali. Namun tidak masalah aku terluka sendiri, tapi Melly malah terluka bersamaku, bahkan anak itu juga sudah tiada. Bagaimana aku sendiri melewati beberapa tahun ini, kamu juga tahu. Mana mungkin aku tidak mengeluh? Setiap kali aku terluka, dia selalu melihat di samping, melihat aku berjuang dari atas. Lama-kelamaan, aku bisa dendam.”

Berkata sampai di sini, Yuliana Jian menurunkan kelopak mata dan berkata dengan suara kecil: “Aku sudah lupa bagaimana rasa mencintai dia, bahkan aku sudah sedikit lupa dengan wajahnya. Tapi aku dan Melly masih harus menghadapi macam-macam kesulitan karena dia. Dia cuman melihat di samping atas nama melindungi. Mungkin permulaan aku dan dia sungguh adalah sebuah kesalahan. Kalau tidak dimulai, banyak musibah juga akan terhindari semua.”

Berkata sampai di sini, Yuliana Jian mendongak dan tertawa pahit: “Sekarang juga tidak bermakna membicarakan hal-hal ini lagi, semuanya sudah berlalu.”

Yuliana Jian sambil berkata, dia menoleh ke Odelia Ye: “Kamu ada cara tidak? Selain minta bantuan orang itu.”

Odelia Ye mengerutkan dahi: “Kalau begitu cuman bisa lapor polisi, lihat bagaimana pihak kepolisian mengurus masalah ini.”

Yuliana Jian mengangguk dan bangun sambil tersenyum, dia mengambil mantel dan berkata pada Odelia Ye sambil tersenyum: “Mohon kamu jaga Melly sebentar, aku mau pergi membicarakan bisnis itu. Sekarang di dalam toko sedikit kacau, juga tidak tahu sampai kapan baru bisa mereda, aku harus cari beberapa bisnis lain kan.”

Odelia Ye langsung mengangguk: “Oke, aku akan menjaga Melly dengan baik, aku masih bisa melakukan hal kecil ini.”

Yuliana Jian berterima kasih sambil tersenyum, memakai mantel dan langsung keluar. Yuliana Jian keluar dan menutup pintu, tiba-tiba dia merasa sedikit tidak berdaya dan terduduk di anak tangga, yang tadi dia katakan dengan Odelia Ye bukan perkataan karena marah. Dia sungguh berpikir begitu, dia tidak semulia itu, cinta dia tidak segigih itu, sekarang sungguh sudah mau habis.

Tapi, kalau diulang dari awal, apakah Wirianto Leng masih akan merasa cara melindungi dia dengan menghabiskan perasaan dia sungguh adalah pilihan cara yang terbaik?

Yuliana Jian mengecap bibir dengan kuat dan bangun, lalu keluar dari gedung tempat tinggal pelan-pelan. Mengikuti alamat yang diberi pria sebelumnya itu, Yuliana Jian datang ke sebuah high street. Ini bukan high street yang biasa, ini adalah tempat paling makmur di kota ini, orang yang berjalan lewat samping Yuliana Jian adalah orang-orang yang berpakaian bergaya semua.

Yuliana Jian seperti kelinci yang mendadak masuk ke dalam dunia dongeng dan tidak cocok dengan tempat ini, Yuliana Jian tersenyum, menunduk dan melihat kartu nama yang dipegang, akhirnya dia menemukan restoran masakan barat itu. Awalnya Yuliana Jian mau berjalan dengan cepat, saat sampai di restoran masakan barat, dia melihat sebuah mobil mendadak berhenti di depan pintu restoran.

Tiba-tiba Yuliana Jian menghentikan langkahnya, dia melihat pintu mobil terbuka. Seorang wanita berpakaian bermerek dan berdandan dengan bergaya, menggendong seorang anak laki-laki dan keluar dari mobil, lalu orang yang keluar dari sisi lain ternyata adalah Wirianto Leng. Yuliana Jian bengong sebentar, langsung balik badan dan bersembunyi di belakang tong sampah, dia menutup mulutnya dan mengendalikan diri agar tidak mengeluarkan suara apapun.

Saat ini Yuliana Jian baru terpikir, wanita yang tadi keluar dari dalam mobil sepertinya adalah wanita yang menikah dengan Wirianto Leng itu, Cindy Gu.

“Wirianto, angin hari ini kencang sekali, aku merasa sedikit dingin.” Cindy Gu berkata pada Wirianto Leng sambil tersenyum.

Wirianto Leng sekali menunjukkan wajah, langsung menarik perhatian sangat banyak orang. Mereka mengagumi wajah Wirianto Leng yang tampan, lalu setelah mengetahui identitas Wirianto Leng, mereka mengagumi identitas dan kedudukan Wirianto Leng. Lalu mereka semua melihat Cindy Gu dengan iri hati, tidak berhenti membahas bahwa Cindy Gu adalah wanita yang seunggul apa, baru bisa membuat pria yang paling unggul di kota menikahi dia dan juga bersikap lembut dan perhatian terhadap dia.

Cindy Gu suka dengan tatapan iri orang-orang itu, dia tidak bisa mengendalikan senyuman di wajah dan tersenyum. Saat Wirianto Leng melepaskan mantel dan disandang di Cindy Gu, senyuman di wajah Cindy Gu juga menjadi semakin lebar mengikuti suara kekaguman orang lain.

“Wirianto, kamu begitu baik padaku, bisa membuat aku menjadi manja.” Cindy Gu berkata dengan sikap menegur.

Wirianto Leng berkata sambil tersenyum pelan: “Kamu adalah istriku, mana mungkin aku tidak baik denganmu?”

Yuliana Jian hanya di tempat tidak jauh, dia bisa mendengar perkataan Wirianto Leng dengan jelas, kelembutan dan perhatian dalam perkataan dia seperti asli, membuat Yuliana Jian merasa Wirianto Leng pasti adalah suami baik yang sangat sayang dengan istrinya.

Cindy Gu menyerahkan anak di gendongannya kepada Wirianto Leng sambil tersenyum dan berkata: “Nih, kamu sering-sering gendong anakmu, kamu sudah lama tidak menggendong dia, dia sangat rindu dengan Ayah.”

Saat ini, mungkin Wibowo Leng sungguh sudah takut karena dipukuli Cindy Gu, dia buka mulut dan memanggil Wirianto Leng: “Ayah……”

Cindy Gu langsung tertawa dengan menutup mulut dan berkata dengan berlebihan: “Wirianto, Wibowo sudah bisa panggil ‘Ayah’……hebat sekali! Wibowo kita pintar sekali!”

Wirianto Leng mengerutkan dahi, lalu langsung merilekskan dahi dan berkata pada Cindy Gu sambil tersenyum: “Kalau begitu kita harus merayakan dengan baik.”

“Iya, hari ini jarang-jarang kita satu keluarga keluar, harus merayakan dengan baik. Ayo masuk, jangan buat Wibowo kita terkena angin dingin.” Setelah Cindy Gu berkata sambil tersenyum, dia langsung masuk ke dalam restoran masakan barat bersama Wirianto Leng.

Setelah Wirianto Leng dan Cindy Gu masuk ke restoran masakan barat, Yuliana Jian baru bangun. Tubuh dia sedikit gemetaran, sejak awal dia sudah tahu tentang Wirianto Leng sudah menikah dan punya anak, dia pernah membuat beberapa kali keputusan di dalam hati untuk memutuskan hubungan dengannya. Di dalam hati dia, dia sudah tahu sejak awal, Wirianto Leng sudah tidak mungkin terus bersama dengan dia. Tapi sampai sekarang, Yuliana Jian melihat adegan tadi itu, dia baru benar-benar merasakan, Wirianto Leng sungguh sudah menjadi suami dan Ayah orang lain.

Yuliana Jian tahu dirinya cukup kuat, luka di tubuhnya sudah menjadi bekas luka dan terbentuk menjadi zirah yang keras, luka yang biasa tidak akan membuat dia sakit. Saat Yuliana Jian melihat dia menggendong anak lain, saat terpikir satu pasang anak dia itu malah tidak boleh mengetahui siapa ayahnya, Yuliana Jian masih bisa merasakan rasa sakit.

Itu bukan rasa sakit sebagai Yuliana Jian, tapi adalah rasa sakit sebagai seorang Ibu.

Sebenarnya sampai kapan baru bisa mengakhiri segalanya? Atau sebenarnya Wirianto Leng mau mengakhiri? Apakah dia sangat puas dengan keadaan sekarang? Sekarang dia punya Cindy Gu sebagai istri, juga punya dia sebagai “selir” yang rela mundur ke samping?

Yuliana Jian mendadak terpikir saat Wirianto Leng masih adalah pasien vegetatif persisten, dia melakukan inseminasi buatan dan mengandungi anak itu, dokter dan suster saat itu menertawakan dia adalah orang yang rela menjual diri demi uang. Sampai setelahnya, dia jatuh cinta pada Wirianto Leng, Wirianto Leng juga memiliki perasaan padanya, membuat Yuliana Jian lupa, permulaan mereka begitu buruk. Mungkin sekarang di mata orang lain, dia masih adalah orang yang hina itu, “selir” yang berhubungan dengan Wirianto Leng demi uang.

Yuliana Jian berjalan ke depan pintu restoran masakan barat dengan sedikit tidak fokus, satpam di depan pintu restoran melihat ekspresi dia tidak fokus, langsung mengangkat tangan dan menghalang dia: “Nona, di sini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi.”

Yuliana Jian menggigit bibir, menaikkan mata dan melihat satpam, dia berkata dengan suara pelan: “Aku datang mencari bos kalian, bos kalian yang suruh aku kemari, dia bilang mau beli dessert dari toko dessert kami.”

Satpam ini baru mengangguk, mengambil handy talky dan megucapkan beberapa kalimat, lalu menoleh ke Yuliana Jian dan berkata: “Oke, kamu sudah boleh masuk.”

Yuliana Jian mengangguk dan masuk ke dalam restoran masakan barat. Dia langsung melihat Leny Liu berjalan kemari sambil tersenyum: “Aku dengar Nyonya Leng bilang dessert di toko kamu ini sangat enak……”

Leny Liu tiba-tiba berhenti, dia mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian, lalu berkata dengan suara rendah: “Kok kamu?”

Yuliana Jian menaikkan mata dan melihat Leny Liu, lalu berkata sambil tersenyum pahit: “Ternyata kamu.”

Mendengar perkataan Leny Liu tadi, Nyonya Leng yang merekomendasikan dia ke restoran masakan barat ini. Kalau begitu siapa yang disebut sebagai Nyonya Leng itu? Pasti adalah istri Wirianto Leng, Cindy Gu. Kalau begitu Yuliana Jian sudah tahu siapa yang menyuliti dia sekarang, Cindy Gu kan.

Kalau adalah Cindy Gu, Yuliana Jian mengerti kenapa dia dikatai “selingkuhan”. Bagaimanapun juga, Cindy Gu baru adalah istri sah Wirianto Leng, berarti dia adalah “selingkuhan” di luar hubungan pernikahan dong?

Yuliana Jian selalu merasa orang lain memfitnah dia, ternyata orang-orang itu tidak salah. Dia memang begitu, memang begitu hina!

Novel Terkait

Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu