Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 151 Bertemu Kembali
Setelah Yuliana Jian menggendong Melly Jian pulang dari taman hiburan, dia baru menelepon Odelia Ye dan bertanya dengan suara rendah: “Sebenarnya bagaimana dengan kondisi sekarang?”
Odelia Ye menghela nafas: “Juga tidak tahu siapa begitu tidak bermoral dan menyebarkan rumor kalau kamu ditangkap karena menjadi selingkuhan dan melanggar hukum bigami, lalu ada yang tidak senang dan menyemprot tulisan “Selingkuhan tidak tahu malu” dengan cat di kaca kita. Orang ini kurang kerjaan sekali kan? Kamu kan bukan selingkuhan, bahkan kalau iya, apa hubungannya juga dengan mereka? Apa perlu orang-orang ini menyamar sebagai penegak keadilan dan merusak toko kita? Sungguh terlalu keterlaluan.”
Berkata sampai di sini, Odelia Ye mengecilkan suara dan berkata dengan suara rendah: “Tapi kamu juga jangan khawatir, aku akan menyuruh orang untuk menyelidiki, cari tahu siapa yang sengaja mengarang rumor-rumor ini!”
Yuliana Jian tertawa dan berkata dengan suara rendah: “Ada yang sengaja mengincar aku, tadi di sekolah Melly juga ada rumor seperti ini, Melly sudah diminta meninggalkan sekolah.”
Odelia Ye mengerutkan dahi: “Apa? Orang-orang ini sudah gila? Sekarang kamu sudah seperti ini, kenapa mereka masih tidak mau mengampuni kamu? Sekarang aku langsung beritahu……”
“Tidak perlu.” Yuliana Jian berkata dengan suara rendah: “Tidak ada yang akan peduli denganku, kita bicarakan lagi saat bertemu. Berbicara lewat telepon tidak praktis……”
Setelah mematikan telepon, Odelia Ye datang kemari dengan cepat, dia menatap Yuliana Jian dengan mengerutkan dahi dan bertanya dengan suara pelan: “Yuliana, apa maksud kamu? Apa yang dimaksud tidak ada yang akan peduli denganmu? Dia akan peduli denganmu, kalau tidak, dia tidak akan menyuruh aku tinggal di sisimu.”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: “Aku tahu, aku tahu dia juga sulit. Aku yakin hal yang dia lakukan semua demi kebaikan aku, aku juga pernah merasa diriku akan tidak mengeluh sama sekali. Namun tidak masalah aku terluka sendiri, tapi Melly malah terluka bersamaku, bahkan anak itu juga sudah tiada. Bagaimana aku sendiri melewati beberapa tahun ini, kamu juga tahu. Mana mungkin aku tidak mengeluh? Setiap kali aku terluka, dia selalu melihat di samping, melihat aku berjuang dari atas. Lama-kelamaan, aku bisa dendam.”
Berkata sampai di sini, Yuliana Jian menurunkan kelopak mata dan berkata dengan suara kecil: “Aku sudah lupa bagaimana rasa mencintai dia, bahkan aku sudah sedikit lupa dengan wajahnya. Tapi aku dan Melly masih harus menghadapi macam-macam kesulitan karena dia. Dia cuman melihat di samping atas nama melindungi. Mungkin permulaan aku dan dia sungguh adalah sebuah kesalahan. Kalau tidak dimulai, banyak musibah juga akan terhindari semua.”
Berkata sampai di sini, Yuliana Jian mendongak dan tertawa pahit: “Sekarang juga tidak bermakna membicarakan hal-hal ini lagi, semuanya sudah berlalu.”
Yuliana Jian sambil berkata, dia menoleh ke Odelia Ye: “Kamu ada cara tidak? Selain minta bantuan orang itu.”
Odelia Ye mengerutkan dahi: “Kalau begitu cuman bisa lapor polisi, lihat bagaimana pihak kepolisian mengurus masalah ini.”
Yuliana Jian mengangguk dan bangun sambil tersenyum, dia mengambil mantel dan berkata pada Odelia Ye sambil tersenyum: “Mohon kamu jaga Melly sebentar, aku mau pergi membicarakan bisnis itu. Sekarang di dalam toko sedikit kacau, juga tidak tahu sampai kapan baru bisa mereda, aku harus cari beberapa bisnis lain kan.”
Odelia Ye langsung mengangguk: “Oke, aku akan menjaga Melly dengan baik, aku masih bisa melakukan hal kecil ini.”
Yuliana Jian berterima kasih sambil tersenyum, memakai mantel dan langsung keluar. Yuliana Jian keluar dan menutup pintu, tiba-tiba dia merasa sedikit tidak berdaya dan terduduk di anak tangga, yang tadi dia katakan dengan Odelia Ye bukan perkataan karena marah. Dia sungguh berpikir begitu, dia tidak semulia itu, cinta dia tidak segigih itu, sekarang sungguh sudah mau habis.
Tapi, kalau diulang dari awal, apakah Wirianto Leng masih akan merasa cara melindungi dia dengan menghabiskan perasaan dia sungguh adalah pilihan cara yang terbaik?
Yuliana Jian mengecap bibir dengan kuat dan bangun, lalu keluar dari gedung tempat tinggal pelan-pelan. Mengikuti alamat yang diberi pria sebelumnya itu, Yuliana Jian datang ke sebuah high street. Ini bukan high street yang biasa, ini adalah tempat paling makmur di kota ini, orang yang berjalan lewat samping Yuliana Jian adalah orang-orang yang berpakaian bergaya semua.
Yuliana Jian seperti kelinci yang mendadak masuk ke dalam dunia dongeng dan tidak cocok dengan tempat ini, Yuliana Jian tersenyum, menunduk dan melihat kartu nama yang dipegang, akhirnya dia menemukan restoran masakan barat itu. Awalnya Yuliana Jian mau berjalan dengan cepat, saat sampai di restoran masakan barat, dia melihat sebuah mobil mendadak berhenti di depan pintu restoran.
Tiba-tiba Yuliana Jian menghentikan langkahnya, dia melihat pintu mobil terbuka. Seorang wanita berpakaian bermerek dan berdandan dengan bergaya, menggendong seorang anak laki-laki dan keluar dari mobil, lalu orang yang keluar dari sisi lain ternyata adalah Wirianto Leng. Yuliana Jian bengong sebentar, langsung balik badan dan bersembunyi di belakang tong sampah, dia menutup mulutnya dan mengendalikan diri agar tidak mengeluarkan suara apapun.
Saat ini Yuliana Jian baru terpikir, wanita yang tadi keluar dari dalam mobil sepertinya adalah wanita yang menikah dengan Wirianto Leng itu, Cindy Gu.
“Wirianto, angin hari ini kencang sekali, aku merasa sedikit dingin.” Cindy Gu berkata pada Wirianto Leng sambil tersenyum.
Wirianto Leng sekali menunjukkan wajah, langsung menarik perhatian sangat banyak orang. Mereka mengagumi wajah Wirianto Leng yang tampan, lalu setelah mengetahui identitas Wirianto Leng, mereka mengagumi identitas dan kedudukan Wirianto Leng. Lalu mereka semua melihat Cindy Gu dengan iri hati, tidak berhenti membahas bahwa Cindy Gu adalah wanita yang seunggul apa, baru bisa membuat pria yang paling unggul di kota menikahi dia dan juga bersikap lembut dan perhatian terhadap dia.
Cindy Gu suka dengan tatapan iri orang-orang itu, dia tidak bisa mengendalikan senyuman di wajah dan tersenyum. Saat Wirianto Leng melepaskan mantel dan disandang di Cindy Gu, senyuman di wajah Cindy Gu juga menjadi semakin lebar mengikuti suara kekaguman orang lain.
“Wirianto, kamu begitu baik padaku, bisa membuat aku menjadi manja.” Cindy Gu berkata dengan sikap menegur.
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum pelan: “Kamu adalah istriku, mana mungkin aku tidak baik denganmu?”
Yuliana Jian hanya di tempat tidak jauh, dia bisa mendengar perkataan Wirianto Leng dengan jelas, kelembutan dan perhatian dalam perkataan dia seperti asli, membuat Yuliana Jian merasa Wirianto Leng pasti adalah suami baik yang sangat sayang dengan istrinya.
Cindy Gu menyerahkan anak di gendongannya kepada Wirianto Leng sambil tersenyum dan berkata: “Nih, kamu sering-sering gendong anakmu, kamu sudah lama tidak menggendong dia, dia sangat rindu dengan Ayah.”
Saat ini, mungkin Wibowo Leng sungguh sudah takut karena dipukuli Cindy Gu, dia buka mulut dan memanggil Wirianto Leng: “Ayah……”
Cindy Gu langsung tertawa dengan menutup mulut dan berkata dengan berlebihan: “Wirianto, Wibowo sudah bisa panggil ‘Ayah’……hebat sekali! Wibowo kita pintar sekali!”
Wirianto Leng mengerutkan dahi, lalu langsung merilekskan dahi dan berkata pada Cindy Gu sambil tersenyum: “Kalau begitu kita harus merayakan dengan baik.”
“Iya, hari ini jarang-jarang kita satu keluarga keluar, harus merayakan dengan baik. Ayo masuk, jangan buat Wibowo kita terkena angin dingin.” Setelah Cindy Gu berkata sambil tersenyum, dia langsung masuk ke dalam restoran masakan barat bersama Wirianto Leng.
Setelah Wirianto Leng dan Cindy Gu masuk ke restoran masakan barat, Yuliana Jian baru bangun. Tubuh dia sedikit gemetaran, sejak awal dia sudah tahu tentang Wirianto Leng sudah menikah dan punya anak, dia pernah membuat beberapa kali keputusan di dalam hati untuk memutuskan hubungan dengannya. Di dalam hati dia, dia sudah tahu sejak awal, Wirianto Leng sudah tidak mungkin terus bersama dengan dia. Tapi sampai sekarang, Yuliana Jian melihat adegan tadi itu, dia baru benar-benar merasakan, Wirianto Leng sungguh sudah menjadi suami dan Ayah orang lain.
Yuliana Jian tahu dirinya cukup kuat, luka di tubuhnya sudah menjadi bekas luka dan terbentuk menjadi zirah yang keras, luka yang biasa tidak akan membuat dia sakit. Saat Yuliana Jian melihat dia menggendong anak lain, saat terpikir satu pasang anak dia itu malah tidak boleh mengetahui siapa ayahnya, Yuliana Jian masih bisa merasakan rasa sakit.
Itu bukan rasa sakit sebagai Yuliana Jian, tapi adalah rasa sakit sebagai seorang Ibu.
Sebenarnya sampai kapan baru bisa mengakhiri segalanya? Atau sebenarnya Wirianto Leng mau mengakhiri? Apakah dia sangat puas dengan keadaan sekarang? Sekarang dia punya Cindy Gu sebagai istri, juga punya dia sebagai “selir” yang rela mundur ke samping?
Yuliana Jian mendadak terpikir saat Wirianto Leng masih adalah pasien vegetatif persisten, dia melakukan inseminasi buatan dan mengandungi anak itu, dokter dan suster saat itu menertawakan dia adalah orang yang rela menjual diri demi uang. Sampai setelahnya, dia jatuh cinta pada Wirianto Leng, Wirianto Leng juga memiliki perasaan padanya, membuat Yuliana Jian lupa, permulaan mereka begitu buruk. Mungkin sekarang di mata orang lain, dia masih adalah orang yang hina itu, “selir” yang berhubungan dengan Wirianto Leng demi uang.
Yuliana Jian berjalan ke depan pintu restoran masakan barat dengan sedikit tidak fokus, satpam di depan pintu restoran melihat ekspresi dia tidak fokus, langsung mengangkat tangan dan menghalang dia: “Nona, di sini bukan tempat yang seharusnya kamu datangi.”
Yuliana Jian menggigit bibir, menaikkan mata dan melihat satpam, dia berkata dengan suara pelan: “Aku datang mencari bos kalian, bos kalian yang suruh aku kemari, dia bilang mau beli dessert dari toko dessert kami.”
Satpam ini baru mengangguk, mengambil handy talky dan megucapkan beberapa kalimat, lalu menoleh ke Yuliana Jian dan berkata: “Oke, kamu sudah boleh masuk.”
Yuliana Jian mengangguk dan masuk ke dalam restoran masakan barat. Dia langsung melihat Leny Liu berjalan kemari sambil tersenyum: “Aku dengar Nyonya Leng bilang dessert di toko kamu ini sangat enak……”
Leny Liu tiba-tiba berhenti, dia mengerutkan dahi dan menatap Yuliana Jian, lalu berkata dengan suara rendah: “Kok kamu?”
Yuliana Jian menaikkan mata dan melihat Leny Liu, lalu berkata sambil tersenyum pahit: “Ternyata kamu.”
Mendengar perkataan Leny Liu tadi, Nyonya Leng yang merekomendasikan dia ke restoran masakan barat ini. Kalau begitu siapa yang disebut sebagai Nyonya Leng itu? Pasti adalah istri Wirianto Leng, Cindy Gu. Kalau begitu Yuliana Jian sudah tahu siapa yang menyuliti dia sekarang, Cindy Gu kan.
Kalau adalah Cindy Gu, Yuliana Jian mengerti kenapa dia dikatai “selingkuhan”. Bagaimanapun juga, Cindy Gu baru adalah istri sah Wirianto Leng, berarti dia adalah “selingkuhan” di luar hubungan pernikahan dong?
Yuliana Jian selalu merasa orang lain memfitnah dia, ternyata orang-orang itu tidak salah. Dia memang begitu, memang begitu hina!
Novel Terkait
Cinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaAnak Sultan Super
Tristan XuSomeday Unexpected Love
AlexanderKing Of Red Sea
Hideo TakashiI'm Rich Man
HartantoPergilah Suamiku
DanisHidden Son-in-Law
Andy LeeCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia