Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
Setelah Wirianto Leng berjalan keluar dari kamar Nyonya Tua Leng, dia berbalik melihat pintu Nyonya Tua Leng yang tertutup, lalu perlahan dia mulai mengerutkan kening dan berjalan kembali ke kamarnya.
Wirianto Leng berjalan kembali ke kamar dan melihat bahwa Yuliana Jian sudah berbaring di tempat tidur, Wirianto Leng segera merasa sedikit lega ketika melihat Yuliana Jian, dia berjalan ke samping tempat tidurnya. Ketika Wirianto Leng menghampirinya, Yuliana Jian segera membuka matanya, dan ketika dia melihat Wirianto Leng, Yuliana Jian segera tertawa, “Sebenarnya aku ingin menunggumu berjalan lebih dekat lagi dan bersiap-siap mengagetkanmu, tidak sangka kamu ternyata jalan dengan begitu pelan, jadi aku tidak bisa menahan lagi dan membuka mata.”
Wirianto Leng mengangkat tangannya dan dengan lembut mengelus kepala Yuliana Jian lalu tersenyum dan bertanya: "Bukannya aku menyuruhmu istirahat terlebih dahulu? "
“Aku ingin menunggumu.” Yuliana Jian menatap Wirianto Leng dan berkata sambil tersenyum: “Aku ingin tidur denganmu.”
Yuliana Jian selesai berbicara langsung mengulurkan tangannya pada Wirianto Leng, lalu memiringkan kepalanya dan tersenyum sambil berkata: "Sini, peluk aku."
Wirianto Leng segera membawa Yuliana Jian ke dalam pelukannya dan memeluk Yuliana Jian dengan erat, Dia bertanya dengan suara yang berat: "Apakah aku terlalu impulsif kemarin? Aku belum memiliki kekuatan yang cukup untuk sepenuhnya melindungi kamu namun sudah menyeretmu ke dalam perselisihan ini."
Yuliana Jian menepuk punggung Wirianto Leng dengan lembut dan berkata sambil tersenyum: "Sebelum pergi ke kamar Nyonya Tua Leng, kamu baru mengatakan bahwa kamu menyesal tidak mengenalku lebih awal, mengapa sekarang kamu berkata seperti ini lagi? Aku juga takut, namun meskipun takut, aku masih tetap ingin bersamamu. Apakah Nyonya Tua Leng mengatakan sesuatu padamu?"
Wirianto Leng tersenyum dan menggelengkan kepalanya, dia dengan lembut menyentuh kepala Yuliana Jian dan tersenyum sambil berkata: "Dia bilang kamu orangnya baik."
Yuliana Jian sedikit terbengong, kemudian dia tersenyum dan menyandar di dalam pelukan Wirianto Leng: "Ya, kurasa begitu juga, karena akulah yang dia pilih untukmu."
Bersandar dalam pelukan Wirianto Leng, dengan sudut yang tidak bisa dilihat Wirianto Leng, senyuman Yuliana Jian perlahan mendatar. Yuliana Jian tahu bahwa kata-kata Wirianto Leng hanya untuk menghiburnya, dia telah tinggal di Keluarga Leng selama beberapa waktu,jadi dia sudah mengerti sosok Nyonya Tua Leng seperti apa.
Nyonya Tua Leng terlihat ramah, tetapi hatinya dingin dan sama sekali tidak peduli dengan perasaan orang lain. Disamping itu, Nyonya Tua Leng telah berkuasa dalam jangka waktu yang lama di Keluarga Leng, dia memiliki keinginan besar untuk mengendalikan dan mendominasi semua anggota Keluarga Leng, terutama terhadap Wirianto Leng, orang yang memiliki hubungan paling dekat dengannya, Nyonya Tua Leng pasti berharap Wirianto Leng menjalani setiap langkahnya sesuai dengan harapnnya.
Nyonya Tua Leng harus memilih jalan yang menurutnya tepat untuk Wirianto Leng, jika dia merasa ada sesuatu ataupun seseorang yang menghalangi jalannya Wirianto Leng, maka Nyonya Tua Leng akan menghancurkannya. Saat ini penghalang paling besar bagi Wirianto Leng adalah Yuliana Jian, Yuliana Jian sendiri juga bisa merasakan tatapan dingin dari Nyonya Tua Leng, seolah-olah sedang berpikir bagaimana cara menyingkirkannya dari sisi Wirianto Leng.
Tidak hanya Nyonya Tua Leng, tetapi juga Steven Leng, Tania Sui, keluarga August Leng dan orang-orang Keluarga Leng yang memiliki rencana tersendiri, Yuliana Jian bahkan dapat mendengar bisikan mereka saat ini.
"Wanita itu sudah jadian dengan Wirianto Leng, bisakah kita memanfaatkannya?"
"Bisa-bisanya Wirianto Leng menyukai orang seperti dia, jika tahu begitu seharusnya awalnya menyapa lebih lama wanita yang bernama Yuliana Jian itu, mungkin saja karena dia kita bisa mendapatkan proyek yang bagus dari Wirianto Leng."
"Apakah dengan memberinya seratus Milyar, kita bisa mendapatkan berita tentang Wirianto Leng? Dia demi bayaran setuju akan melahrikan anak Wirianto Leng, itulah sebabnya dia masuk ke dalam Keluarga Leng, jadi seharunya bisa mendapatkan berita dengan sedikit sogokan. Hal yang bisa diselesaikan oleh uang, maka masalah itu gampang untuk diselesaikan."
"Nyonya Tua Leng juga tidak menyukainya, jika dia tidak sepihak dengan kita, dia tidak akan memiliki jalan akhir lagi."
"Mengapa dia merebut pewaris yang aku rawat selama ini? Itu cucuku! Mengapa dia merebutnya? Hanya aku yang berhak mengurus masa depan Wirianto Leng, dia memiliki hak apa untuk menghalangi masa depan Wirianto? Membuat Wirianto Leng hampir saja mengkhianati perencaanku ini! Wirianto Leng hanya boleh mendengar arahanku, dia tidak boleh dipengaruhi oleh perasaan apapun lagi! Pewaris Keluarga Leng harus tetap tenang dalam menghadapi segala sesuatu dan tidak boleh terpengaruh sama sekali! Apapun yang mempengaruhinya akan segera dihabiskan!"
Yuliana Jian tiba-tiba menggigil, dia langsung membuka matanya, kemudian dia menyadari bahwa dia ketiduran. Perasaan Yuliana Jian menjadi tidak enak sekarang, dia meraba-raba dan memeluk Wirianto Leng dalam gelap, sedikit mengendus hidungnya, menutup matanya lagi, dan bersandar pada dada Wirianto Leng.
Wirianto Leng merasakan kegelisahan Yuliana Jian, dia memeluk Yuliana Jian lebih erat dan dengan lembut membelai punggung Yuliana Jian dan berkata: "Jangan takut ..."
Dalam kegelapan, mata Wirianto Leng sedikit menyipit, namun tatapan matanya terlihat sangat tegas.
Meskipun Yuliana Jian tidur dengan tenang di pelukan Wirianto Leng, namun dia masih merasa tidak tenang ketika dia bangun, pikirannya terjerat dalam segala hal, tetapi otaknya seketika kosong, tidak tahu harus memulai dari mana untuk memperbaiki masalah ini. Saat Yulian Jian membuka matanya, dia melihat Wirianto Leng masih tidur. Wirianto Leng memejamkan mata dan sedikit mengernyit, walaupun sedang tidur, namun sepertinya dirinya juga sedang memikirkna banyak masalah.
Yuliana Jian tahu bahwa Wirianto Leng pasti cemas karena dirinya, dia meskipun takut dengan segala sesuatu tentang Keluarga Leng, tetapi Wirianto Leng sangat akrab dengan kehidupan Keluarga Leng ini, bagaimana mungkin dia bisa diganggu oleh Keluarga Leng? Saat ini Yuliana Jian merasa dirinya seperti tidak berguna, dia tampaknya tidak membantu Wirianto Leng sama sekali, malah seperti menjadi hambatan bagi Wirianto Leng. Wirianto Leng juga pernah menghadapi masalah yang sama sebelumnya, tetapi sepertinya tidak pernah sebegitu menjengkelkan.
Yuliana Jian tidak bisa menahan lagi lalu mengangkat tangannya dan dengan lembut membelai alis Wirianto Leng, tepat setelah menyentuh alis Wirianto Leng, Wirianto Leng membuka matanya, dia memandang Yuliana Jian dan segera tersenyum, kemudian mengangkat tangannya dan memeluk Yuliana Jian dengan erat dalam pelukannya.
Yuliana Jian juga segera menyembunyikan semua kekhawatiran dan tersenyum kepada Wirianto Leng, "Ayo bangun untuk lari pagi, aku ingin berolahraga."
Wirianto Leng tersenyum: "Ya, kamu juga harus berolahraga dengan baik, dengan begitu kamu memiliki alasan bahwa badanmu kurang sehat, jadi kamu memiliki kesempatan untuk tidak mengizinkan diriku mendekatimu."
Wajah Yuliana Jian merah dan dengan wajah merah, dia berkata: "Aku ... aku berolahraga, bukan untuk melakukan hal semacam itu."
Wirianto Leng bertanya sambil tersenyum: "Jadi demi apa? Apa yang membuatmu berpikir bahwa kamu butuh olahraga? "
Yuliana Jian merapatkan bibirnya dan ragu-ragu sebelum berbisik: “Aku berpikir bahwa, jika kedepannya aku terjebak dalam kondisi bahaya, setidaknya aku bisa berlari lebih cepat di belakangmu. Jadi kamu setidaknya tidak butuh menjaga dua pihak, dimana sepihak kamu harus berurusan dengan orang lain, namun sepihaknya lagi kamu harus melindungiku. Aku ingin menjadi kekasihmu, jadi hal pertama yang harus aku lakukan adalah harus bisa melindungi diri sendiri dengan baik, sehingga bisa mengurangi kekhawatirnmu, bukan?”
Wirianto Leng menunduk dan tersenyum pada Yuliana Jian dan mengulurkan tangannya, dengan lembut membelai pipi Yuliana Jian. Yuliana Jian tersenyum dan mengusap pipinya di telapak tangan Wirianto Leng, lalu Wirianto Leng mencium bibir Yuliana Jian dengan ringan, ciuman ringan ini membuat mereka berdua tidak bisa menahan diri dan mulai tertawa.
Wirianto Leng menarik tangan Yuliana Jian, tersenyum dan berkata, "Baik, ayo pergi, aku akan membawamu untuk pergi lari."
Yuliana Jian mengangguk dan segera bangkit untuk mengganti pakaian olahraganya. Mereka pergi ke lapangan bola hari itu, meskipun fisik Yuliana Jian bisa dikatakan sudah bagus, namun jika dibandingkan dengan Wirianto Leng, Yuliana Jian bisa dikatakan masih beda jauh, setelah berlari selama beberapa putaran, Yuliana Jian hanya bisa duduk dan beristirahat sambil melihat Wirianto Leng berlari mengelilingi lapangan olahraga
Yuliana Jian merasa bahwa olahraga memiliki sisi positif juga, dulunya saat dia sedang kesal, lalu dia pergi lari beberapa putaran, setelah itu hatinya berubah menjadi lebih tenang. Saat di lapangan olahraga hanya tersisa dirinya dengan Wirianto Leng, membuat perasaannya berubah menjadi lebih bagus lagi. Jika kedepannya dia bisa berolahraga lebih baik lagi, mungkin nantinya dia sudah bisa berlari bersamaan dengan Wirianto Leng.
Yuliana Jian sedang menunggu Wirianto Leng berlari sampai ke sampingnya, dia segera bangkit dan memberikan handuk ke Wirianto Leng: "Lap dulu keringatmu."
Wirianto Leng memandang Yuliana Jian sambil tersenyum dan berkata: "Bagaimana denganmu?"
“Aku rasa aku bisa lari satu putaran lagi besok.” Yuliana Jian mengangguk dan berkata dengan nada tegas: “Aku pasti bisa melakukannya.”
Wirianto Leng mengelus kepala Yuliana Jian sambil tersenyum: "Jika kamu bisa melakukannya, aku akan memberimu hadiah."
Yuliana Jian berkedip: "Aku menginginkannya sekarang."
Yuliana Jian berkata, melihat sekeliling, menyeret Wirianto Leng ke pojok yang sepi, mengangkat tangannya dan menunjuk ke arah bibirnya, "Sini..."
Wirianto Leng tertawa: "Kamu ... mengapa kamu adalah wanita seperti ini? Yang selalu berinisiatif menyuruh seorang pria mencium dirimu?"
“Iya, Aku memang wanita seperti itu.” Yuliana Jian berkata dengan senyum puas: “Bukankah dulu aku juga yang memaksamu duluan ya? Jika begitu, sekarang begini lagi seharusnya tidak aneh. Sini, cium dulu.”
Yuliana Jian selesai berbicara, langsung menempel pada tubuh Wirianto Leng dan melihat ke atas. Wirianto Leng memandang sekeliling matanya,tidak ada bayangan sama sekali, lalu dia menundukkan kepala mencium mencium bibir Yuliana Jian dengan ringan dan berkata sambil tersenyum, "Sudah ya ..."
Yuliana Jian cemberut dan mengeluh dengan suara rendah: "Ciumannya tidak begitu ikhlas."
Wirianto Leng segera memeluk Yuliana Jian dan mencium hangat bibir Yuliana Jian, Yuliana Jian mengangkat tangannya untuk memeluk Wirianto Leng juga lalu tersenyum serta mencium balik Wirianto Leng. Tiba-tiba hembusan angin bertiup dan dedaunan di sebelahnya mengeluarkan suara, Yuliana Jian segera mendorong Wirianto Leng dengan gugup, dan melihat ke arah datangnya suara.
Melihat bahwa tidak ada seorang pun, Yuliana Jian menghela napas lega dan menepuk dadanya, kemudian tersenyum dan berkata: "Itu mengejutkanku, aku mengira ada seseorang di sana."
"Jika takut mengapa tadi masih mengajakku main." Wirianto Leng menepuk pelan kepala Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: "Tidak usah takut, jika seseorang melihatnya juga tidak apa-apa,bukan? Hubungan kita sudah terbuka untuk umum, tidak perlu menyembunyikan apa-apa."
Yuliana Jian menggelengkan kepalanya dan berkata dengan serius: "Lebih baik jangan dilihat oleh orang lain, aku tidak ingin orang lain melihat diriku bermesraan denganmu. Tidak ingin orang melihat ternyata Wirianto Leng begitu pintar berciuman. Dengan begitu pasti akan ada banyak wanita yang akan menyukaimu, kamu bersikap dingin saja, sudah banyak wanita yang menyukaimu, jika wanita lain tahu bahwa kamu memiliki keahlian dalam berciuman, maka mereka akan terus lengkat denganmu."
Novel Terkait
Bretta’s Diary
DanielleLove at First Sight
Laura VanessaPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Anak Sultan Super
Tristan XuMy Cute Wife
DessyCinta Yang Dalam
Kim YongyiCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia