Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
Setelah Yuliana Jian dilepaskan penutup matanya, dia memutar melihat sekelilingnya, hanya melihat sampingnya selain satu kamar mandi, satu kasur dan lampu kuning redup yang di atas kepalanya itu, tidak ada apa-apa lagi. Di sekitar hening hanya bisa mendengar suara napas Yuliana Jian sendiri, serta suara filamen lampu yang di atasnya zzt zzt itu. Yuliana Jian tidak bisa melihat cahaya apapun yang di luar, tidak tahu malam hari atau siang hari, tidak tahu waktu sama sekali.
Yuliana Jian sudah merasakan sedikit kecemasan, dia dapat mengetahui kalau terus berada dalam keheningan yang tidak tahu waktu seperti ini, dia hanya bisa memohon kepada August Leng, atau memaksa dirinya sampai gila. Dia tidak bisa terus seperti ini, harus memikirkan cara untuk mengetahui waktu.
Yuliana Jian segera berjalan ke kamar mandi, tetapi malah melihat tidak ada tangki air di kamar mandi, bahkan pipa air pun disembunyikan di dalam dinding. Yuliana Jian keluar dari kamar mandi dengan sedikit kecewa, melihat sekeliling, cahaya lampu terang yang tidak berubah membuat Yuliana Jian semakin merasa cemas.
Yuliana Jian tak tahan berteriak keras: "August Leng, kamu sudah menebak apa yang akan aku lakukan, bukan? Apakah kamu sedang bersembunyi di salah satu belakang kamera melihatiku? Ya, sudah ketebak kamu. Aku ingin mengunakan tetesan air untuk menghitung waktu, tapi tidak ada air yang cukup, aku tidak dapat melakukannya sama sekali. Sekarang aku tidak bisa tahu waktu sama sekali......"
Yuliana Jian berbicara sampai sini, menundukkan kepala dengan sedikit frustrasi. Respons terhadap Yuliana Jian tetap sebuah keheningan, Yuliana Jian seperti dibuang oleh dunia ini. Yuliana Jian dapat melalui penghitungan sendiri untuk menghitung waktu, tetapi kalau begitu, dia tidak bisa beristirahat. Tidak dapat tidur dengan cukup, Yuliana Jian akhirnya sangat cepat ambruk.
Dalam sekejap ini, Yuliana Jian bahkan ingin menggunakan rambutnya sendiri untuk menghitung waktu, tetapi idenya baru saja muncul, langsung ditolak oleh Yuliana Jian sendiri, pertumbuhan rambut dan kuku terlalu lambat, tidak ada cara yang akurat untuk menghitung waktu.
Menyusut di atas kasur, Yuliana Jian berkata dengan suara rendah: "August Leng, aku lapar, aku ingin makan, kamu mengantar sedikit makanan untukku."
Suara itu menyedihkan dan terhina, Yuliana Jian sedang mencoba cari tahu, dia dapat memasktikan August Leng pasti sedang melihatinya, dia ingin tahu apakah August Leng bisa bereaksi terhadap kata-katanya. Tetapi Yuliana Jian tetap tidak punya apapun, dia meringkuk di atas kasur, memicingkan matanya dan melihat lampu itu, lalu menutupi matanya.
Dia tidak ada cara sama sekali, hanya bisa menunggu Wirianto Leng datang menyelamatkannya, dia seolah hanya tinggal menunggu.
August Leng melihat Yuliana Jian yang menyusut menjadi bulatan kecil Jian dari layar lebar, tak tahan mengulurkan tangannya, ujung jarinya menyentuh pipi Yuliana Jian sekali, kemudian menyentuhnya dengan lembut, berkata dengan suara rendah: "Yuliana......"
Yuliana Jian tidak tahu dia ternyata tertidur di kasur, ketika dia bangun, langsung merasa kesal. Dia seharusnya tidak tidur begitu awal, seharusnya mengunakan sesaat waktu ini untuk mencari tahu situasinya sekarang. Lampu yang di kepala Yuliana Jian, masih menyala, tidak ada perubahan sedikit pun. Yuliana Jian menoleh dan melihat sekelilingnya, langsung melihat tiba-tiba ada satu roti dan sekotak susu di pintu.
Mungkin untuk menghindari dia mengunakan sedotan bunuh diri, susu bahkan tidak punya sedotan.
Apa ini sudah lewat satu hari? Apakah August Leng memberinya makanan pada waktu yang tetap?
Yuliana Jian selesai makan roti, selesai minum susu, dan meletakkan kotak susu di lantai. Dia menunggu dengan tenang. Keheningan membuat persepsinya terhadap waktu menjadi lama, Yuliana Jian merasa dia sudah menunggu dua atau tiga hari, ditengah telah tidur beberapa kali, baru menunggu August Leng mengantarkan makanan lagi untuknya.
Yuliana Jiane tidak dapat menghitung waktu, hanya dapat menggunakan waktu pengiriman makanan dari August Leng, dengan terpaksa memperkirakan, seolah-olah lewat satu hari lagi. Suasana hati Yuliana Jian sangat gelisah, menahan siksaan secara perlahan-lahan, mengikuti semakin banyak kotak susu kosong di sekelilingnya, dia merasa dia sudah berada di sini selama sebulan, bahkan lebih lama, Yuliana Jian merasa waktu begitu lama.
"Lewat , apa sudah lewat sebulan? Kenapa Wirianto Leng masih belum datang mencariku? Apa dia tidak bisa menemukannya? Atau sudah melupakanku?" Yuliana Jian menyusut di sudut, mengulanginya dengan suara rendah.
Kemudian dia berdiri dengan gugup, sambil berjalan di sepanjang dinding, sambil menggigit kukunya dan berbisik: "Tidak, tidak mungkin, dia mencintaiku, dia sangat mencintaiku, dia tidak akan melepaskanku. Tapi......"
Suara Yuliana Jian sedikit berhenti, terisak-risak dan berbisik: "Tapi aku juga mencintainya, bukankah juga pernah mecurigainya? Dia bisa jatuh cinta padaku, juga bisa jatuh cinta pada orang lain, dia pasti sudah melupakanku.”
Yuliana Jian berkata sampai sini, segera berjongkok di lantai dan menangis keras: "Dia pasti sudah melupakanku."
Menangis beberapa kali, Yuliana Jian tiba-tiba berdiri, menggelengkan kepala dengan panik: "Tidak, ini semua adalah konspirasi August Leng. Dia ingin membuat aku bercuriga pada Wirianto, ingin membuat aku melepaskan Wirianto."
"Pasti begitu." Yuliana Jian sambil berjalan sambil mengulangi dengan suara rendah.
Yuliana Jian berjalan di sepanjang dinding, dia ngomong di dalam hati: "Satu langkah, dua langkah, tiga langkah...... ada kasur, satu langkah, dua langkah, depan pintu......"
Di dalam kamar yang sunyi, Yuliana Jian menundukkan kepala, mengukur ukuran ruangan dengan hati-hati.
August Leng melihat keadaan Yuliana Jian, dia tau Yuliana Jian sudah berada di pinggir kehancuran, dia menunggu dengan sabar, menunggu Yuliana Jian mengakui kalah padanya.
Yuliana Jian tiba-tiba menjerit, dia beberapa waktu ini berulang kali mengeluarkan suara jeritan seperti ini, seolah-olah jiwa seseorang dipaksa sampai mengeluarkan permintaan tolong yang terakhir.
Dia berlutut di lantai, jelas-jelas tubuhnya tidak terluka, tetapi bernapas dengan sekuat tenaga, pada akhirnya menangis dengan suara keras. Menangis sampai kelelahan, Yuliana Jian baru terhuyung-huyung berdiri, sama seperti hantu tertawa aneh, dia sambil tertawa sambil melihat dinding di sekitarnya, berbisik: "August Leng, di mana matamu? Di mana kamu melihatiku? Aku tidak akan menyerah, aku tidak akan menyerah...... aku tidak akan tunduk padamu......"
Yuliana Jian berkata, tiba-tiba berdiri, kepalanya melihat ke atas lampu itu. Lampu itu membuat dia tidak bisa membedakan siang dan malam, lampu yang membakar jiwanya.
August Leng mendekati layar, melihati Yuliana Jian yang di dalam layar, mengerutkan kening: "Apa yang ingin kamu lakukan?"
Yuliana Jian menatap terus lampu itu, tiba-tiba dia berbalik badan, bergegas
masuk ke kamar mandi, menginjak hancur urinoir toilet dengan sekuat tenaga, mengambil satu pecahan keramik yang rusak, melempar ke lampu itu dengan sekuat tenaga. Dalam sekejap, seluruh ruangan berada dalam kegelapan.
August Leng yang di depan layar segera berdiri, menatap kegelapan layar lebar itu, berkata dengan suara rendah: "Yuliana Jian apa yang ingin kamu lakukan?"
Yuliana Jian berkata perlahan di dalam kegelapan: "Aku...... aku tidak tahu apa yang akan kulakukan, aku lelah, aku sangat lelah......"
Yuliana Jian berkata, membawa suara tangisan yang berat dan berkata dengan suara rendah: "Aku merindukan ayah ibuku, aku tidak lagi berpartisipasi dalam perkelahian di antara kalian, aku tidak ingin menjadi milik siapa, aku hanya ingin bersama ayah ibuku. Ayah...... ibu...... aku akan segera bersama kalian......"
Yuliana Jian selesai berbicara, mendengar dia menghirup udara dingin, tampaknya merasa sangat sakit. Lalu menyebar kemari suara cairan yang menetes dari kegelapan di sana, kemudian suara tawa Yuliana Jian yang lemah dan sedikit gugup, kemudian berbunyi suara yang tidak teratur.
"Yuliana Jian, apa yang sudah kamu lakukan?" August Leng segera berdiri, bergegas ke ruang bawah tanah yang mengunci Yuliana Jian.
Karena terlalu panik, August Leng bahkan tidak sempat untuk memanggil orang, langsung membuka pintu ruang bawah tanah, August Leng berjalan kedepan beberapa langkah dengan cepat, kemudian pintu ruang bawah tanah tiba-tiba tertutup.
August Leng segera berhenti, dia tertawa: "Kamu sengaja?"
Yuliana Jian tidak berbicara dalam kegelapan, dia beberapa hari ini selalu tanpa henti untuk terbiasa dengan struktur ruangan. Bahkan di dalam kegelapan, Yuliana Jian juga bisa melalui suara August Leng, dapat mengetahui lokasi August Leng. August Leng di dalam kegelapan, meraba-raba berjalan beberapa langkah ke depan, bersenyum dengan rendah: "Apa kamu merasa aku tidak cukup menyukainya, jadi menggunakan trik-trik ini, untuk membuat perasaanku padamu lebih dalam? Yuliana, kamu sudah menyampainya, aku benar-benar sangat menyukaimu. Tapi tipuan kecil macam ini akan segera terungkap, orang-orangku akan segera datang. Dan kamu, apa kamu dapat memukulku? "
Yuliana Leng berkata sampai di sini, tiba-tiba belakangnya terkena pukulan, itu sepetak keramik menghantam kepalanya. August Leng memegang kepalanya, mundur beberapa langkah, tersandung kasur yang telah ditempatkan Yuliana Jian. Mendengar suara August Leng yang jatuh di lantai, Yuliana Jian segera melompat ke situ, dia dari tadi memegang pecahan bola lampu di tangannya, menekan arteri karotis di leher August Leng.
Rasa kesemutan dingin, membuat August Leng tidak berani bergerak lagi. Kemudian tetes cairan jatuh di leher August Leng, berbau darah.
"Kamu memegang pecahannya dengan tangan kosong, tanganmu pasti sudah kegores." August Leng berkata dengan suara rendah.
Setiap August Leng berbicara satu kata, menimbul getaran kecil, membuat pecahan kaca di tangan Yuliana Jian menusuk masuk di arterinya sedikit. Yuliana Jian berkata dengan dingin: "Jika kamu ingin hidup, jangan bergerak."
August Leng berkata sambil tersenyum: "Semuanya itu sandiwara kamu, kamu tidak ambruk sama sekali, kamu berpura-pura seperti itu, untuk mengundangku datang melihatmu? Kamu juga tahu orang-orang yang aku tinggal di luar, bahkan kamu membunuhku, juga tidak akan membiarkanmu pergi, makanya baru menahanku, menginginkan aku mambawamu keluar kan? Yuliana, kamu lucu sekali, aku mengurungmu sebulan lebih, ternyata kamu masih bisa tetap terjaga sadar."
"Bukan sebulan, paling lama seminggu, kamu ini sengaja membingungkanku." Yuliana Jian berkata dengan suara rendah.
Dia sambil berbicara, sambil membalik-balik di tubuh August Leng, pecahan bola lampu di tangannya tidak bisa digunakan sebagai senjata benaran. Sekarang jaraknya sangat dekat, dia baru dapat mengancam nyawa August Leng. Tapi begitu bangun, perbedaan antara tinggi dan ukuran tubuhnya, membuatnya tidak bisa secara akurat menusuk kelemahan August Leng dengan pecahan bola lampu kecil ini, dia perlu menemukan senjata asli dari badan August Leng.
August Leng berkata sambil tertawa: "Kamu merabaku seperti ini, apakah semacam berinisiatif jatuh ke dalam pelukanku?"
Yuliana Jian dengan cepat menemukan satu senjata dari badan August Leng, dia tidak pernah menggunakan pistol, tapi setelah Yuliana Jian meragu sejenak, segera mengambil pistol di tangannya, meletakkannya di dada August Leng, berbisik: "Kamu berdiri, kalau tidak aku akan menembak."
August Leng Ming berdiri dengan patuh, berkata sambil tersenyum: "Baik, mau gimana nyawaku terpegang di tanganmu."
Pada saat ini, ada orang bergegas masuk ke ruang bawah tanah, cahaya yang bersinar masuk dari luar, membuat mata August Leng dan Yuliana Jian menyipit. August Leng segera melihat ke arah tangan Yulaian Jian, melihat telapak tangan Yuliana Jian tadi tergores luka oleh pecahan bola lampu, darahnya menetes terus-menerus, berwarna merah cerah dan juga mengoda.
Novel Terkait
Wonderful Son-in-Law
EdrickCinta Yang Berpaling
NajokurataThe Richest man
AfradenBehind The Lie
Fiona LeeAfter Met You
AmardaMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia