Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 186 Bocah lelaki

Aldo Mo tertegun sejenak melihat Yuliana Jian, ketika Yuliana Jian berbalik melihat sepeda belum siap diperbaiki, Aldo Mo langsung bereaksi dan berjongkok di depan sepeda untuk mulai memperbaiki. Awalnya sikap Aldo Mo seolah-olah pandai dalam memperbaiki sepeda, namun setelah beberapa saat, Aldo Mo belum juga siap memperbaiki.

Yuliana Jian belum makan siang, dan dirinya sudah sangat lapar. Pada saat ini, ketika dia melihat bahwa Aldo Mo belum siap memperbaiki sepeda, dia bertanya sambil tersenyum : "Apakah sulit untuk diperbaiki, jika sangat sulit untuk diperbaiki, maka menyerahlah. Biarlah aku mendorongnya pulang, lagipula perjalanannya tidak jauh."

Aldo Mo menyeka keringat di dahinya sendiri, dan buru-buru berkata : "Tidak apa-apa, sedikit lagi. Perjalanannya begitu jauh, bagaimana kamu bisa mendorongnya pulang ? Aku akan segera...."

Aldo Mo berkata sambil memperbaiki sepeda, begitu dia menggunakan kekuatannya, salah satu roda gigi sepeda Yuliana Jian dibuat patah oleh Aldo Mo. Aldo Mo segera menatap Yuliana Jian, wajahnya terlihat sangat ketakutan.

Awalnya Yuliana Jian sangat berterima kasih kepada Aldo Mo, karena Aldo Mo membantunya menemukan kalungnya. Namun setelah bermasalah dengan sesama rekan kerja Aldo Mo, dan Aldo Mo pernah berpura-pura tidak mengenalnya, sehingga membuat Yuliana Jian sedikit tidak menyukai lelaki ini. Yuliana Jian sangat bersyukur ketika baru saja dirinya bertemu dengan Aldo Mo, dan Aldo Mo langsung berinisiatif membantunya memperbaiki sepeda.

Tetapi Yuliana Jian tidak menyangka bahwa ternyata Aldo Mo tidak pandai memperbaiki sepeda. Jika begitu, mengapa dia membuang-buang waktu Yuliana Jian ? Harga diri yang terlalu tinggi, terlalu percaya diri untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan mungkin merupakan karakteristik bocah laki-laki seusia Aldo Mo. Jika ini adalah Yuliana Jian sepuluh tahun yang lalu, dia mungkin tidak akan peduli dengan masalah ini, dan dia mungkin akan tertarik dengan penampilannya yang cerah dan tampan atau tertarik karena gaya bermain basketnya.

Tetapi Yuliana Jian yang sekarang telah melewati masa-masa itu. Yuliana Jian yang sekarang merasa sedikit lelah berinteraksi dengan bocah kecil seperti Aldo Mo. Lembut dan penuh perhatian bukanlah kualitas yang dimiliki oleh anak laki-laki sejak lahir, tidak tahu proses apa saja yang dilewati seorang pria untuk menjadi pria yang lembut dan penuh perhatian, bahkan beberapa pria mungkin sepanjang hidup mereka tidak bisa menjadi "pria sejati".

Yuliana Jian mencoba untuk tersenyum sambil berkata kepada Aldo Mo : "Roda gigi patah ? Tidak masalah, kebetulan aku tidak mengingini sepeda ini lagi, letakkan saja di tepi jalan, langsung bawa pulang saja ketika seseorang datang untuk mengantarkan makanan besok.

Aldo Mo mengerutkan kening sambil berkata : "Bagaimana boleh begitu ? Aku yang merusaknya, aku harus mengganti rugi, biarkan aku melihat apakah aku bisa memperbaikinya....."

Oh.... Ada satu kekurangan dari bocah lelaki ini yaitu keras kepala.

Yuliana Jian mendesah, tersenyum sambil berkata : "Kalau begitu, perbaikilah, aku akan pergi."

Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, dia berbalik dan pergi.

"Eh, tunggu." Aldo Mo melihat Yuliana Jian berjalan pergi, langsung meninggalkan sepeda dan menyusul Yuliana Jian.

Aldo Mo berkata dengan terengah-engah : "Maaf, apakah kamu marah ?"

Yuliana Jian menatap Aldo Mo, dan tersenyum sambil mengangguk : "Benar, sangat marah. Meskipun kamu memiliki niat baik untuk membantuku, tetapi jelas kamu melakukan sesuatu di luar kemampuanmu. Pada akhirnya, bukan hanya tidak dapat membantuku, melainkan membuang-buang waktuku, dan membuatku lelah dan lapar. Namun, karena kamu memiliki niat baik, jadi meskipun aku sangat marah, aku juga tidak bisa marah padamu."

Aldo Mo tampaknya tidak menyangka bahwa Yuliana Jian begitu terus terang mengatakan bahwa dirinya marah. Wajah Aldo Mo memerah segera, mengerutkan alisnya, dan berjalan mendekati Yuliana Jian tanpa mengatakan apapun.

Sesudah sampai, Aldo Mo berkata dengan suara pelan : "Aku memiliki niat baik, aku pernah melihat orang lain memperbaikinya, jadi aku mengira bahwa aku bisa melakukannya juga."

"Anak muda, kurangilah memandang tinggi diri sendiri, dan milikilah penilaian yang akurat tentang kemampuanmu." Yuliana Jian tersenyum sambil berjalan masuk ke rumahnya.

Baru saja berbalik pergi, Aldo Mo langsung menghentikan Yuliana Jian, dia mengerutkan kening sambil bertanya : "Apakah kamu membenciku ? Apakah karena temanku bersikap tidak sopan kepadamu pagi ini, dan aku berpura-pura tidak mengenalmu, atau karena aku merusak sepedamu ?"

Yuliana Jian tersenyum sambil berkata : "Semuanya, tetapi hal yang paling aku tidak sukai adalah kamu menghalangi jalanku sekarang, mohon jangan menghalangi jalanku, bisakah ?"

Aldo Mo mengerutkan kening sambil menatap Yuliana Jian. Setelah beberapa saat, dia memberanikan diri untuk mengatakan : "Sebenarnya aku....."

"Sebenarnya aku tidak menyukaimu." Yuliana Jian menyela perkataan Aldo Mo sambil tersenyum : "Aku tidak menyukai bocah lelaki sepertimu, jadi jangan buang energimu pada seorang ibu tunggal sepertiku."

Aldo Mo mengerutkan kening sambil berkata dengan marah : "Aku tidak mengatakan bahwa aku menyukaimu."

Yuliana Jian tersenyum sambil berkata : "Benar, kamu tidak mengatakan, aku hanya menolakmu terlebih dahulu. Apakah sekarang aku boleh pergi ?"

Selesai Yuliana Jian berbicara, dia berjalan melewati Aldo Mo sambil tersenyum. Aldo Mo menarik tali kamera, setelah beberapa saat, dia berbalik menatap punggung Yuliana Jian sambil mengerutkan kening, lalu dengan cepat menyusulnya pergi.

"Bukankah kamu lapar ? Aku bisa mentraktirmu." Aldo Mo berlari mendekati Yuliana Jian sambil bertanya.

Yuliana Jian menggelengkan kepalanya, tersenyum sambil berkata : "Tidak perlu, aku menyukai masakan sendiri."

Aldo Mo berkata dengan buru-buru : "Aku juga bisa memasak untukmu."

Mendengar perkataan Aldo Mo itu, Yuliana Jian tiba-tiba berhenti, perlahan menyimpan senyumannya, dan menatap Aldo Mo dengan dingin : "Aku sangat membenci orang-orang yang terus mengganggu seperti ini, tolong menjauh dariku. Kamu terlihat sangat tampan ketika kamu tertawa. Tetapi, kamu sangat menyebalkan ketika kamu terus menggangguku. Kamu pernah membantuku, jadi aku akan memberimu sebuah saran, lebih banyak tersenyum di masa depan, dan kurangi bersikap seperti ini."

Aldo Mo terdiam mendengar perkataan Yuliana Jian, dirinya mungkin tidak pernah mendengar seseorang berbicara kepadanya dengan nada yang dingin dan kasar. Yuliana Jian segera kembali ke rumahnya, meminum segelas air dan mendesah.

Yuliana Jian telah banyak bertemu dengan pria seperti Aldo Mo, tertarik pada dirinya dan berusaha mengejar dirinya. Tetapi, begitu orang itu menampilkan usahanya, dirinya akan merasa kesal. Apa yang terjadi dengan dirinya ? Atau dirinya tidak bernasib bertemu dengan "pria baik" ? Pria yang ia temui sepanjang waktu hampir semuanya adalah pria "bajingan" tingkat tinggi.

Michael Chu adalah seorang pria bajingan tingkat tinggi.

Yansen Xu, masih terhitung pria bajingan tingkat rendah.

Sedangkan August Leng......

Yuliana Jian merasa kedinginan ketika teringat nama "August Leng". Meskipun nama itu telah lama hilang dalam kehidupan Yuliana Jian, namun ketika Yuliana Jian mengingatnya kembali, dia masih merasa seperti kembali ke mimpi buruk.

Yuliana Jian menghitung-hitung, menyadari bahwa satu-satunya orang yang tidak termasuk "bajingan" dalam hidupnya adalah Wirianto Leng. Wirianto Leng tidak pernah membahayakannya, tidak membuatnya kesal, lalu berterus terang mengatakan kepadanya bahwa dia telah berubah dan tidak mencintainya lagi. Tetapi Wirianto Leng juga seorang pria yang telah melukainya dengan dalam, dan membuatnya harus menetap di desa kecil ini, bahkan ketika dia mengenang masa lalu, dia harus menghindarinya dengan hati-hati.

Yuliana Jian pernah berkata kepada Wirianto Leng dengan sangat angkuh bahwa dia akan menyukai pria lain, dan mungkin akan menikah dengan pria lain. Namun, dia tidak menyangka bahwa hingga sekarang satupun tidak tercapai, melainkan sebaliknya. Meskipun Wirianto Leng belakangan ini tidak muncul dalam berita, namun kadang-kadang ada berita mengenai dia di majalah kecil, dia menikah, bercerai, dan menikah lagi. Yuliana Jian tidak tahu apakah berita itu benar atau salah.

Mengingat ini, Yuliana Jian membelai dahinya. Sekarang, dia terlihat seperti mantan yang sedang mengenang pria yang pernah bersama dengannya di masa lalu.

"Masa lalu, semuanya sudah berakhir...." Yuliana Jian mengangkat kepalanya dan menghela napas panjang.

Baru saja selesai berbicara, Yuliana Jian mendengar suara ketukan pintu. Yuliana Jian segera bangkit, berjalan ke arah pintu dan membuka pintu. Setelah pintu dibuka, Yuliana Jian melihat Aldo Mo sedang berdiri di samping pintu.

Yuliana Jian mengerutkan kening, dan berkata dengan suara dingin : "Mengapa kamu datang menggangguku lagi ?"

Aldo Mo tampaknya sudah berdiri beberapa saat, wajahnya memerah, dia mengerutkan kening sambil menatap Yuliana Jian sejenak, kemudian tersenyum menampakkan dua buah gigi kecilnya : "Jika kamu merasa bahwa senyumanku bagus, kedepannya aku akan lebih sering tersenyum kepadamu."

Sambil berkata, Aldo Mo mengambil napas dalam-dalam, dan memandang Yuliana Jian sambil berkata lagi : "Kamu benar, aku mungkin menyukaimu. Sebelumnya, aku juga pernah menyukai orang lain, dan perasaan waktu itu sangat berbeda dengan sekarang. Aku melihat, dan aku sangat gugup, aku tidak tahu bagaimana mengekspresikannya. Aku khawatir orang lain akan mengetahui bahwa aku menyukaimu, khawatir bahwa kamu akan mengetahuinya, juga khawatir bahwa teman-temanku akan mengetahuinya. Mungkin aku telah melakukan banyak hal yang membuatmu kesal, tetapi aku akan memperbaikinya. Aku tidak mempunyai ide lain sekarang, aku menyukaimu dan ingin bersama denganmu."

Yuliana Jian mengerutkan kening sambil menatap Aldo Mo : "Aku adalah seorang ibu tunggal...."

Aldo Mo langsung buru-buru menjawab : "Aku juga sangat menyukai anak-anak, aku sangat senang bermain dengan anak-anak."

Yuliana Jian tersenyum sambil menggelengkan kepalanya : "Hidup tidak sesederhana yang kamu pikirkan, dan aku tidak menyukaimu. Jika kamu terus seperti ini, kemungkinan akan mengacaukan kehidupan kita berdua. Bukankah kamu datang untuk mengambil gambar ? Kembalilah setelah acara ini selesai. Jika kamu bekerja, dan dua atau tiga tahun kemudian, aku masih belum menikah. Pada saat itu, mungkin aku akan mempertimbangkannya."

Aldo Mo memikirkan sejenak, kemudian menatap Yuliana Jian, berkata sambil tersenyum : "Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu lapar ? Aku sangat pintar memasak mie, biarkan aku memasak untukmu."

Ketika Yuliana Jian ingin menghentikannya, Aldo Mo langsung berjalan masuk ke dalam halaman rumah Yuliana Jian. Ketika Yuliana Jian bergegas cepat untuk mengejarnya, Aldo Mo sudah berjalan masuk ke dalam dapur, lalu menggulung lengan bajunya, dan sambil tersenyum berkata kepada Yuliana Jian : "Kamu belum makan, bukan ? Aku akan memasak mie untukmu."

Yuliana Jian menoleh dan melihat sosok yang tidak asing sedang berada di luar halaman rumahnya. Yuliana Jian segera menggelengkan kepalanya, lalu sosok itu pergi. Kemudian, Yuliana Jian melirik kamera yang ada di sudut halaman dan menebak bahwa pasti ada seseorang yang melihat Aldo Mo memasuki halaman rumahnya, berpikir ada sesuatu yang salah.

Yuliana Jian menghela napas dalam-dalam, dan berkata kepada Aldo Mo : "Tidak ada mie di rumahku."

Aldo Mo mengeluarkan dua kantong mie instan dan berkata sambil tersenyum : "Tidak masalah, aku membawanya. Apakah kamu ingin rasa makanan yang lebih ringan atau yang lebih pedas ?"

Yuliana Jian bersandar di pintu tanpa daya, dan menghela napas : "Rasa yang lebih ringan."

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu