Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut

Setelah Yuliana Jian mengganti nama perusahaan menjadi nama Peggy He, Peggy He masih menatapi Yuliana Jian dan mengerutkan keningnya bertanya dengan pelan: "kamu sudah memberikan perusahaan kepadaku, lalu apa yang akan kamu lakukan kedepannya?"

Yuliana Jian berpikir sejenak lalu pada akhirnya menggelengkan kepala sambil tersenyum berkata: "aku juga tidak tahu apa yang ingin aku lakukan. Sekarang ini teknologi begitu maju, aku merasa aku sudah tidak bisa mengikutinya. Dulu aku berpikir bahwa melakukan penjualan kosmetik online adalah proyek yang bagus, tetapi sekarang ada di mana-mana. Mungkin, mungkin aku akan membeli sebidang tanah dan menjadi petani."

Begitu Yuliana Jian berbicara sampai di sini, tiba-tiba dia tertawa: "sebenarnya begitu juga tidak terlalu buruk. Setidaknya bisa memproduksi sayuran yang bersih."

Peggy He menatap Yuliana Jian sekilas dan berkata dengan marah: "apa-apaan begitu saja juga tidak terlalu buruk? Apakah kamu tahu seberapa lelahnya menjadi petani? Beberapa tahun kemudian kamu sudah tidak menjadi seperti sekarang. Terkadang perusahaan juga memperlukan untuk pergi ke taman bunga. Aku juga ikut pergi, kamu tahu tidak wanita-wanita yang menanam bunga itu menjadi seperti apa? Meskipun pekerjaan tidak ada yang baik dan yang buruk. Tetapi wanita sebaiknya jangan melakukan pekerjaan yang terus terpapar sinar matahari. Kamu tahu tidak seberapa besar sinar UV dapat merusak kulitmu itu? Dalam beberapa tahun kamu pasti akan menjadi wanita tua. Kamu jangan membuat Melly menjadi anak berkulit hitam."

Melly Jian yang sedang memakan makanan pencuci mulut pun mengatupkan bibirnya melihat ke arah Yuliana Jian dan Peggy He ketika mendengar Peggy He menyebut namanya berkata: "Melly suka menjadi kulit hitam karena Melly ingin bersama ibu."

Peggy He tertawa dan memegang hidung Melly Jian berkata: "sudah tahu, kamu ini memang ekor kecil ibumu."

Melly Jian tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dengan bangga berkata: "iya, Melly adalah ekor kecil ibu."

Yuliana Jian tersenyum dan menolehkan kepalanya menatap jendela. Pada saat ini tiba-tiba dia melihat di depan ada sebuah toko makanan pencuci mulut. Melly Jian juga melihat ke arah toko yang sedang dilihat Yuliana Jian. Melly Jian segera menjilati bibirnya seperti sedang memakan kue manis.

Yuliana Jian tersenyum sambil menatapi toko pencuci mulut berkata: "aku ingin melakukan sebuah bisnis, tetapi harus memiliki waktu untuk menjaga, tidak boleh terlalu sibuk dan harus membuat Melly suka padanya. Melly bagaimana jika ibu membuat sebuah rumah permen untukmu?"

Melly Jian segera bertepuk tangan dan tertawa kencang: "baik, baik, aku ingin rumah permen."

Peggy He juga menganggukkan kepalanya: "membuka toko pencuci mulut memang ide yang tidak buruk. Aku kebetulan memiliki etalase kosong, dan dekat dengan universitas, jadi aku bisa memberikannya kepada kamu tanpa perlu membayar biaya sewa...."

Begitu melihat Yuliana Jian mengerutkan keningnya, Peggy He bergegas menjulurkan tangan dan menahan ucapan yang ingin dikatakan Yuliana Jian: "kamu jangan menolak aku lagi. Biaya sewa ini aku akan memotongnya dari dividen perusahaan yang kamu dapatkan selama setahun sekali. Tetapi Yuliana apakah kamu pernah membuat makanan manis?"

Yuliana Jian tertegun sejenak, tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia bisa membuat makanan manis, bahkan merebus telur saja tidak bisa. Ketika dia masih hidup bersama Wirianto Leng, Wirianto Leng lah yang memasak untuknya........

Begitu teringat Wirianto Leng, senyuman Yuliana Jian pun memudar. Pada saat ini Melly Jian yang berada di sampingnya berkata: "ibuku bisa membuatnya. Dia bisa membuat sereal."

"Kamu memang selalu melindungi ibumu." Peggy He mengelus hidung Melly Jian.

Lalu Peggy He mengeluarkan jari tangannya dan berhitung: "Lihat, kita perlu mempekerjakan seseorang untuk mendekorasi toko dan menyewa master pembuat makanan manis. Lalu membeli rumah yang memiliki jarak yang dekat dengan toko dan di sana juga ada sekolah dasar yang cukup bagus. Melly juga bisa bersekolah di sana."

Yuliana Jian melihat Peggy He yang terus berhitung tanpa berhenti pun mengangkat tangannya dan mengenggam tangan Peggy He: "kamu tidak perlu mencemaskan masalah ini, aku akan mengurusinya."

"Bagaimana bisa..........." Peggy He mengerutkan keningnya.

Belum Peggy He selesai berbicara, tiba-tiba lewat seseorang yang melewati jendela luar. Orang itu sedikit menolehkan kepalanya dan melihat Yuliana Jian, lalu mengetuk jendela kaca sambil tersenyum berkata: "Yuliana kamu sudah keluar begitu cepat ya."

Yuliana Jian tidak menyangka akan bertemu Odelia Ye di sini. Yuliana Jian tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Odelia Ye. Odelia Ye bergegas berlari masuk dan tersenyum kepada Yuliana Jian berkata: "kamu sudah keluar? Mengapa tidak mencariku?"

Begitu Melly Jian melihat Odelia Ye, dia bergegas merentangkan kedua tangan kecilnya sambil tersenyum berbicara kepada Odelia Ye: "Ibu Odel, aku ingin digendong......."

Odelia Ye bergegas menggendong Melly Jian dan tersenyum memegang wajah Melly Jian berkata: "Melly kecil masih begitu imut ya."

Peggy He tersenyum dan berdiri sambil menatap Odelia Ye bertanya: "Yuliana ini adalah?"

Yuliana Jian bergegas memperkenalkan Odelia Ye dan Peggy He sambil tersenyum. Begitu Peggy He mendengar perkenalan Yuliana Jian, dia bergegas tersenyum: "oh kamu adalah Odelia Ye. Terima kasih sudah menjaga Yuliana ketika di dalam penjara."

Odelia Ye bergegas tersenyum melambaikan tangannya: "ini bukan apa-apa. Kita adalah teman."

Peggy He menaikkan alisnya: "oh? Teman? Pasti tidak sebaik aku dan Yuliana. Kami adalah sahabat. Bagi Yuliana dengan bertemu aku merupakan suatu hal yang paling memberuntungkan dalam hidupnya."

Begitu Odelia Ye mendengar ucapan Peggy He yang sombong pun tertegun. Dia segera menatap ke arah Yuliana Jian. Yuliana Jian tidak bisa menahan senyumannya, menundukkan kepalanya dan terus meminum kopinya.

Odelia Ye mengerutkan keningnya, dan berpikir sejenak lalu menolehkan kepalanya menatap Peggy He sambil tersenyum berkata: "benar, aku dan Yuliana memang hanya sebatas teman di dalam penjara. Kamu tahu tidak apa yang sudah kami lakukan di dalam penjara? Kami menangkap penjahat bersama-sama, masuk ke dalam penjara bersama-sama, dan mandi bersama-sama."

Setelah Odelia Ye selesai berbicara, dia menatap Peggy He sambil tersenyum berkata: "aku dan Yuliana sudah pernah melakukan kedua hal itu kecuali menangkap penjahat."

Seketika ekspresi Peggy He menjadi tidak senang. Dia tahu dia tidak bisa melawannya pada bagian ini. Dia menoleh menatap Melly Jian sambil tersenyum berkata: "Melly kemarilah, Ibu Peggy menyuapi kamu kue."

Melly Jian begitu mendengar kue pun segera meninggalkan Odelia Ye dan berjalan ke sisi Peggy He sambil tersenyum berkata: "Ibu Peggy kamu berikan kue yang enak dan aku juga menginginkan susu."

Setelah Melly Jian selesai berbicara, dia menempel tubuh Peggy He. Peggy He segera mengadahkan kepalanya dan menatap Odelia Ye dengan tatapan penuh kemenangan. Odelia Ye tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu kekanak-kanakan. Dia pun mengerutkan keningnya dan tersenyum tak berdaya pada akhirnya.

Yuliana Jian menatap Odelia Ye dan tersenyum pelan berkata: "akan membaik jika kamu sudah terbiasa. Ayo makan makanan pencuci mulut ini."

Odelia Ye tersenyum menganggukkan kepalanya, dia mengangkat sendok dan menyendoki makanan lalu tersenyum kepada Yuliana Jian bertanya: "oh iya karena kamu sudah keluar dari penjara, lalu apa yang ingin kamu lakukan kedepannya?"

Yuliana Jian tersenyum berkata: "aku ingin membuka toko makanan pencuci mulut akhir-akhir ini, aku sedang mencari toko."

Odelia Ye membesarkan matanya: "toko pencuci mulut? Kebetulan aku pernah belajar membuat makanan manis, apakah aku perlu membantumu? Kamu bisa menjadi master pencuci mulut."

Yuliana Jian tersenyum lalu menganggukkan kepalanya: "jika kamu bersedia membantuku, maka itu merupakan suatu hal yang baik. Aku benar-benar membutuhkan orang untuk membantuku. Aku juga tidak ahli dalam membuat makanan manis dan harus menjaga Melly. Aku benar-benar membutuhkan orang yang bisa diandalkan untuk membantu aku."

Odelia Ye tersenyum: "kamu benar-benar mengizinkan aku untuk membantumu? Kalau begitu sangatlah bagus. Kebetulan aku tidak memiliki pekerjaan sekarang aku merasa sangat senang jika aku bisa bekerja bersamamu."

Peggy He bergegas mengerucutkan bibirnya begitu mendengar perkataan Odelia Ye dan dengan pelan berkata: "terdengar begitu palsu."

Senyuman Odelia Ye sedikit memudar dan mengerutkan keningnya menatap Peggy He: "apa maksudmu?"

Peggy He menaikkan alisnya: "tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja merasa sikapmu itu terlihat begitu palsu. Aku dan Yuliana adalah sahabat, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan orang sepertimu. Kamu jangan berpikir untuk beradu denganku untuk menjadi sahabat baik Yuliana. Aku beritahu kamu, akulah sahabat terbaik Yuliana, dan satu-satunya. Tentu saja kamu tidak bisa bersaing denganku. Benar bukan Yuliana?"

"Peggy kamu jangan kekanak-kanakan." Yuliana Jian tidak bisa menahan senyumannya. Dia menoleh menatap Odelia Ye tersenyum berkata: "dia memang seperti anak kecil. Jika kamu sudah mengenalnya kamu akan mengetahui bahwa Peggy adalah orang yang baik. Aku harap kamu jangan tersinggung. Aku benar-benar berharap kamu bisa membantu aku."

Begitu mendengar perkataan Yuliana Jian, Odelia Ye mengangguk-anggukan kepalanya: "jika sudah berbicara sampai sini, tentu saja aku akan membantumu. Aku takut kamu tidak mengizinkan aku karena merasa keahlianku tidak bagus."

Yuliana Jian tersenyum berkata: "bagaimana mungkin?"

Peggy He mengerutkan keningnya menatap Odelia Ye. Peggy He masih menatapnya dengan tatapan berhati-hati. Pada akhirnya Melly berkata ingin pergi bermain di taman bermain. Peggy He menghirup nafas dengan dalam dan dengan kesal berkata: "aku pergi bawa Melly untuk bermain."

Yuliana Jian tersenyum berkata: "kalau begitu sudah merepotkanmu."

Begitu mendengar perkataan Yuliana Jian, Peggy He tersenyum berkata: "tentu saja itu karena aku adalah sahabat terbaikmu satu-satunya."

Begitu melihat Melly Jian dan Peggy He pergi ke taman bermain, Yuliana Jian menoleh menatap Odelia Ye sambil tersenyum berkata: "aku tidak menyangka akan bertemu dalam waktu secepat ini."

Odelia Ye bergegas tersenyum berkata: "iya, Yuliana, kamu tidak tahu betapa aku merindukan kamu selama ini."

Yuliana Jian tersenyum ringan berkata: "iya aku juga merindukan kamu. Aku juga ingin mengetahui siapa sebenarnya kamu itu? Dulu aku sedang merawat lukaku di dalam penjara. Ketika lukaku sudah pulih, kamu pun keluar dari penjara terlebih dahulu. Aku selalu tidak memiliki kesempatan untuk bertanya, tetapi aku yakin kamu pasti bukan orang awam. Siapa yang menyuruhmu berada di dekatku? Aku harap kamu tidak membohongiku karena kita sudah mengenal sejak dulu, meskipun tidak pernah berkata jujur dengan satu sama lain, apakah hingga saat ini pun kamu tidak ingin memberitahu statusmu padaku?.........."

"Nona Jian." Odelia Ye bergegas mengadahkan kepalanya menatap Yuliana Jian dan mengerutkan keningnya berkata: "kamu jangan pernah mengeluarkan isi pikiranmu entah apa itu. Kamu harus menahannya di dalam hati karena ini merupakan cara kerja orang pintar."

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu