Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
Setelah Yuliana Jian mengganti nama perusahaan menjadi nama Peggy He, Peggy He masih menatapi Yuliana Jian dan mengerutkan keningnya bertanya dengan pelan: "kamu sudah memberikan perusahaan kepadaku, lalu apa yang akan kamu lakukan kedepannya?"
Yuliana Jian berpikir sejenak lalu pada akhirnya menggelengkan kepala sambil tersenyum berkata: "aku juga tidak tahu apa yang ingin aku lakukan. Sekarang ini teknologi begitu maju, aku merasa aku sudah tidak bisa mengikutinya. Dulu aku berpikir bahwa melakukan penjualan kosmetik online adalah proyek yang bagus, tetapi sekarang ada di mana-mana. Mungkin, mungkin aku akan membeli sebidang tanah dan menjadi petani."
Begitu Yuliana Jian berbicara sampai di sini, tiba-tiba dia tertawa: "sebenarnya begitu juga tidak terlalu buruk. Setidaknya bisa memproduksi sayuran yang bersih."
Peggy He menatap Yuliana Jian sekilas dan berkata dengan marah: "apa-apaan begitu saja juga tidak terlalu buruk? Apakah kamu tahu seberapa lelahnya menjadi petani? Beberapa tahun kemudian kamu sudah tidak menjadi seperti sekarang. Terkadang perusahaan juga memperlukan untuk pergi ke taman bunga. Aku juga ikut pergi, kamu tahu tidak wanita-wanita yang menanam bunga itu menjadi seperti apa? Meskipun pekerjaan tidak ada yang baik dan yang buruk. Tetapi wanita sebaiknya jangan melakukan pekerjaan yang terus terpapar sinar matahari. Kamu tahu tidak seberapa besar sinar UV dapat merusak kulitmu itu? Dalam beberapa tahun kamu pasti akan menjadi wanita tua. Kamu jangan membuat Melly menjadi anak berkulit hitam."
Melly Jian yang sedang memakan makanan pencuci mulut pun mengatupkan bibirnya melihat ke arah Yuliana Jian dan Peggy He ketika mendengar Peggy He menyebut namanya berkata: "Melly suka menjadi kulit hitam karena Melly ingin bersama ibu."
Peggy He tertawa dan memegang hidung Melly Jian berkata: "sudah tahu, kamu ini memang ekor kecil ibumu."
Melly Jian tersenyum dan menganggukkan kepalanya, dengan bangga berkata: "iya, Melly adalah ekor kecil ibu."
Yuliana Jian tersenyum dan menolehkan kepalanya menatap jendela. Pada saat ini tiba-tiba dia melihat di depan ada sebuah toko makanan pencuci mulut. Melly Jian juga melihat ke arah toko yang sedang dilihat Yuliana Jian. Melly Jian segera menjilati bibirnya seperti sedang memakan kue manis.
Yuliana Jian tersenyum sambil menatapi toko pencuci mulut berkata: "aku ingin melakukan sebuah bisnis, tetapi harus memiliki waktu untuk menjaga, tidak boleh terlalu sibuk dan harus membuat Melly suka padanya. Melly bagaimana jika ibu membuat sebuah rumah permen untukmu?"
Melly Jian segera bertepuk tangan dan tertawa kencang: "baik, baik, aku ingin rumah permen."
Peggy He juga menganggukkan kepalanya: "membuka toko pencuci mulut memang ide yang tidak buruk. Aku kebetulan memiliki etalase kosong, dan dekat dengan universitas, jadi aku bisa memberikannya kepada kamu tanpa perlu membayar biaya sewa...."
Begitu melihat Yuliana Jian mengerutkan keningnya, Peggy He bergegas menjulurkan tangan dan menahan ucapan yang ingin dikatakan Yuliana Jian: "kamu jangan menolak aku lagi. Biaya sewa ini aku akan memotongnya dari dividen perusahaan yang kamu dapatkan selama setahun sekali. Tetapi Yuliana apakah kamu pernah membuat makanan manis?"
Yuliana Jian tertegun sejenak, tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Bagaimana dia bisa membuat makanan manis, bahkan merebus telur saja tidak bisa. Ketika dia masih hidup bersama Wirianto Leng, Wirianto Leng lah yang memasak untuknya........
Begitu teringat Wirianto Leng, senyuman Yuliana Jian pun memudar. Pada saat ini Melly Jian yang berada di sampingnya berkata: "ibuku bisa membuatnya. Dia bisa membuat sereal."
"Kamu memang selalu melindungi ibumu." Peggy He mengelus hidung Melly Jian.
Lalu Peggy He mengeluarkan jari tangannya dan berhitung: "Lihat, kita perlu mempekerjakan seseorang untuk mendekorasi toko dan menyewa master pembuat makanan manis. Lalu membeli rumah yang memiliki jarak yang dekat dengan toko dan di sana juga ada sekolah dasar yang cukup bagus. Melly juga bisa bersekolah di sana."
Yuliana Jian melihat Peggy He yang terus berhitung tanpa berhenti pun mengangkat tangannya dan mengenggam tangan Peggy He: "kamu tidak perlu mencemaskan masalah ini, aku akan mengurusinya."
"Bagaimana bisa..........." Peggy He mengerutkan keningnya.
Belum Peggy He selesai berbicara, tiba-tiba lewat seseorang yang melewati jendela luar. Orang itu sedikit menolehkan kepalanya dan melihat Yuliana Jian, lalu mengetuk jendela kaca sambil tersenyum berkata: "Yuliana kamu sudah keluar begitu cepat ya."
Yuliana Jian tidak menyangka akan bertemu Odelia Ye di sini. Yuliana Jian tersenyum dan melambaikan tangannya kepada Odelia Ye. Odelia Ye bergegas berlari masuk dan tersenyum kepada Yuliana Jian berkata: "kamu sudah keluar? Mengapa tidak mencariku?"
Begitu Melly Jian melihat Odelia Ye, dia bergegas merentangkan kedua tangan kecilnya sambil tersenyum berbicara kepada Odelia Ye: "Ibu Odel, aku ingin digendong......."
Odelia Ye bergegas menggendong Melly Jian dan tersenyum memegang wajah Melly Jian berkata: "Melly kecil masih begitu imut ya."
Peggy He tersenyum dan berdiri sambil menatap Odelia Ye bertanya: "Yuliana ini adalah?"
Yuliana Jian bergegas memperkenalkan Odelia Ye dan Peggy He sambil tersenyum. Begitu Peggy He mendengar perkenalan Yuliana Jian, dia bergegas tersenyum: "oh kamu adalah Odelia Ye. Terima kasih sudah menjaga Yuliana ketika di dalam penjara."
Odelia Ye bergegas tersenyum melambaikan tangannya: "ini bukan apa-apa. Kita adalah teman."
Peggy He menaikkan alisnya: "oh? Teman? Pasti tidak sebaik aku dan Yuliana. Kami adalah sahabat. Bagi Yuliana dengan bertemu aku merupakan suatu hal yang paling memberuntungkan dalam hidupnya."
Begitu Odelia Ye mendengar ucapan Peggy He yang sombong pun tertegun. Dia segera menatap ke arah Yuliana Jian. Yuliana Jian tidak bisa menahan senyumannya, menundukkan kepalanya dan terus meminum kopinya.
Odelia Ye mengerutkan keningnya, dan berpikir sejenak lalu menolehkan kepalanya menatap Peggy He sambil tersenyum berkata: "benar, aku dan Yuliana memang hanya sebatas teman di dalam penjara. Kamu tahu tidak apa yang sudah kami lakukan di dalam penjara? Kami menangkap penjahat bersama-sama, masuk ke dalam penjara bersama-sama, dan mandi bersama-sama."
Setelah Odelia Ye selesai berbicara, dia menatap Peggy He sambil tersenyum berkata: "aku dan Yuliana sudah pernah melakukan kedua hal itu kecuali menangkap penjahat."
Seketika ekspresi Peggy He menjadi tidak senang. Dia tahu dia tidak bisa melawannya pada bagian ini. Dia menoleh menatap Melly Jian sambil tersenyum berkata: "Melly kemarilah, Ibu Peggy menyuapi kamu kue."
Melly Jian begitu mendengar kue pun segera meninggalkan Odelia Ye dan berjalan ke sisi Peggy He sambil tersenyum berkata: "Ibu Peggy kamu berikan kue yang enak dan aku juga menginginkan susu."
Setelah Melly Jian selesai berbicara, dia menempel tubuh Peggy He. Peggy He segera mengadahkan kepalanya dan menatap Odelia Ye dengan tatapan penuh kemenangan. Odelia Ye tidak pernah bertemu dengan orang yang begitu kekanak-kanakan. Dia pun mengerutkan keningnya dan tersenyum tak berdaya pada akhirnya.
Yuliana Jian menatap Odelia Ye dan tersenyum pelan berkata: "akan membaik jika kamu sudah terbiasa. Ayo makan makanan pencuci mulut ini."
Odelia Ye tersenyum menganggukkan kepalanya, dia mengangkat sendok dan menyendoki makanan lalu tersenyum kepada Yuliana Jian bertanya: "oh iya karena kamu sudah keluar dari penjara, lalu apa yang ingin kamu lakukan kedepannya?"
Yuliana Jian tersenyum berkata: "aku ingin membuka toko makanan pencuci mulut akhir-akhir ini, aku sedang mencari toko."
Odelia Ye membesarkan matanya: "toko pencuci mulut? Kebetulan aku pernah belajar membuat makanan manis, apakah aku perlu membantumu? Kamu bisa menjadi master pencuci mulut."
Yuliana Jian tersenyum lalu menganggukkan kepalanya: "jika kamu bersedia membantuku, maka itu merupakan suatu hal yang baik. Aku benar-benar membutuhkan orang untuk membantuku. Aku juga tidak ahli dalam membuat makanan manis dan harus menjaga Melly. Aku benar-benar membutuhkan orang yang bisa diandalkan untuk membantu aku."
Odelia Ye tersenyum: "kamu benar-benar mengizinkan aku untuk membantumu? Kalau begitu sangatlah bagus. Kebetulan aku tidak memiliki pekerjaan sekarang aku merasa sangat senang jika aku bisa bekerja bersamamu."
Peggy He bergegas mengerucutkan bibirnya begitu mendengar perkataan Odelia Ye dan dengan pelan berkata: "terdengar begitu palsu."
Senyuman Odelia Ye sedikit memudar dan mengerutkan keningnya menatap Peggy He: "apa maksudmu?"
Peggy He menaikkan alisnya: "tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja merasa sikapmu itu terlihat begitu palsu. Aku dan Yuliana adalah sahabat, tentu saja tidak bisa dibandingkan dengan orang sepertimu. Kamu jangan berpikir untuk beradu denganku untuk menjadi sahabat baik Yuliana. Aku beritahu kamu, akulah sahabat terbaik Yuliana, dan satu-satunya. Tentu saja kamu tidak bisa bersaing denganku. Benar bukan Yuliana?"
"Peggy kamu jangan kekanak-kanakan." Yuliana Jian tidak bisa menahan senyumannya. Dia menoleh menatap Odelia Ye tersenyum berkata: "dia memang seperti anak kecil. Jika kamu sudah mengenalnya kamu akan mengetahui bahwa Peggy adalah orang yang baik. Aku harap kamu jangan tersinggung. Aku benar-benar berharap kamu bisa membantu aku."
Begitu mendengar perkataan Yuliana Jian, Odelia Ye mengangguk-anggukan kepalanya: "jika sudah berbicara sampai sini, tentu saja aku akan membantumu. Aku takut kamu tidak mengizinkan aku karena merasa keahlianku tidak bagus."
Yuliana Jian tersenyum berkata: "bagaimana mungkin?"
Peggy He mengerutkan keningnya menatap Odelia Ye. Peggy He masih menatapnya dengan tatapan berhati-hati. Pada akhirnya Melly berkata ingin pergi bermain di taman bermain. Peggy He menghirup nafas dengan dalam dan dengan kesal berkata: "aku pergi bawa Melly untuk bermain."
Yuliana Jian tersenyum berkata: "kalau begitu sudah merepotkanmu."
Begitu mendengar perkataan Yuliana Jian, Peggy He tersenyum berkata: "tentu saja itu karena aku adalah sahabat terbaikmu satu-satunya."
Begitu melihat Melly Jian dan Peggy He pergi ke taman bermain, Yuliana Jian menoleh menatap Odelia Ye sambil tersenyum berkata: "aku tidak menyangka akan bertemu dalam waktu secepat ini."
Odelia Ye bergegas tersenyum berkata: "iya, Yuliana, kamu tidak tahu betapa aku merindukan kamu selama ini."
Yuliana Jian tersenyum ringan berkata: "iya aku juga merindukan kamu. Aku juga ingin mengetahui siapa sebenarnya kamu itu? Dulu aku sedang merawat lukaku di dalam penjara. Ketika lukaku sudah pulih, kamu pun keluar dari penjara terlebih dahulu. Aku selalu tidak memiliki kesempatan untuk bertanya, tetapi aku yakin kamu pasti bukan orang awam. Siapa yang menyuruhmu berada di dekatku? Aku harap kamu tidak membohongiku karena kita sudah mengenal sejak dulu, meskipun tidak pernah berkata jujur dengan satu sama lain, apakah hingga saat ini pun kamu tidak ingin memberitahu statusmu padaku?.........."
"Nona Jian." Odelia Ye bergegas mengadahkan kepalanya menatap Yuliana Jian dan mengerutkan keningnya berkata: "kamu jangan pernah mengeluarkan isi pikiranmu entah apa itu. Kamu harus menahannya di dalam hati karena ini merupakan cara kerja orang pintar."
Novel Terkait
Mbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThe Gravity between Us
Vella PinkyGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangLove Is A War Zone
Qing QingKisah Si Dewa Perang
Daron JayYour Ignorance
YayaTernyata Suamiku Seorang Milioner
Star AngelAwesome Husband
EdisonCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia