Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 255 Mimpi Buruk Datang

Mengikuti perayaan pernikahan yang semakin dekat, Yuliana Jian pun tidak memiliki waktu untuk memikirkan hal lain, mengenai gosip yang beredar di luar, Yuliana Jian menganggapnya tidak mendengarnya.

Ketika Yuliana Jian pertama kali mencoba gaun pengantin, begitu hadir di hadapan Wirianto Leng, Wirianto Leng langsung terbengong. Yuliana Jian mengangkat gaun pengantinnya, dengan tersenyum berlari ke depan Wirianto Leng dan mendekatinya, dengan tersenyum berkata: "Bagaimana? Apakah sangat cantik? Sangat cantik bukan?"

Wirianto Leng mengangukkan kepala: "Sangat cantik, aku tidak pernah melihat pengantin yang secantik ini."

Yuliana Jian menaikan alisnya, dan berjalan ke samping Wirianto Leng dengan tersenyum berkata: "kamu berkata seperti pernah melihat banyak pengantin."

Selesai Yuliana Jian berkata, terdengar Peggy He yang sedang mencoba pakaian bridesmaid berteriak: "Yuliana Jian kemari bantu aku, pakaianku tidak bisa di tarik, tahu begini aku tidak akan banyak makan, sungguh membuatku gendut sekali!"

Yuliana Jian mendegar Peggy He berteriak minta tolong, dia langsung tertawa dan berbisik kepada Wirianto Leng: "Aku pergi melihatnya dulu."

Lalu Yuliana Jian segera memutar tubuhnya berjalan ke ruang ganti Peggy He, Wirianto Leng melihat punggung Yuliana Jian, dengan mata yang sipit tertawa, cahaya matahari jatuh di punggung Yuliana Jian, membuat yuliana Jian dalam balutan pakaian pengantin terlihat sangat murni dan suci, semuanya yang indah bagaikan hanya muncul di dalam mimpi Wirianto Leng.

Hingga ketika punggung Yuliana Jian menghilang, wajah Wirianto Leng masih tersenyum, beberapa waktu ini dia sudah terbiasa tersenyum, terkadang dia pun tersenyum sendiri.

Wirianto Leng sambil tersenyum sambil memikirkan bagaimana membawa Yuliana Jian pergi ketempat yang dia persiapkan untuk membuat kejutan. Tiba-tiba ponsel Wirianto Leng berdering, dengan wajah tersenyum dia mengambil ponselnya, mendengar laporan dari dalam pangilan masuk itu, perlahan senyuman di wajahnya menghilang, dia menyipitkan mata dengan suara yang dalam bertanya: "Apakah kamu yakin?"

Orang di seberang sana dengan gugup menjawab: "Yakin, CEO Leng...."

Mendegar perkataan orang tersebut, jari Wirianto Leng perlahan bergetar, dengan suara dingin dia berpesen: "Sekarang kamu atur orang untuk mencari, aku segera akan ke sana."

Selesai Wirianto Leng berkata telepon langsung di matikan. Dia berjalan ke ruang ganti, mendegar Yuliana Jian dan Peggy He sedang tertawa, Wirianto Leng mengerutkan alisnya dan menarik napas dalam-dalam, perlahan dia mengetuk pintu dan berkata: "Yuliana, kamu keluar sebentar, ada sesuatu yang terjadi."

Yuliana Jian di dalam ruang ganti tertawa dan berkata: "Ada apa?" Kamu bilang aja di sana. Peggy sedang menganti pakaian, suaramu membuatnya ketakutan. Kamu sebagai seorang pria, bisa tidak jauh sedikit dari ruang ganti perempuan."

Wirianto Leng menarik napas dan berkata dengan suara suram: "Melly hilang."

Suara tawa dari dalam ruang ganti tersebut langsung menjadi hening. Yuliana jian segera membuka pintu dan berjalan keluar, dengan alis yang di kunci bertanya: "apa maksudnya? mengapa dia bisa hilang?"

Wirianto Leng segera berkata: "Kamu segera berganti pakaian, nanti aku akan mengatakannya padamu."

"Naik mobil dulu, ganti di mobil saja." Selesai Yuliana Jian berkata, dia berkata kepada Peggy He yang menjulurkan kepalanya dengna gugup: "Peggy kamu pulang dulu, hari ini kita tidak dapat meneruskan mencoba pakaian."

Peggy He langsung mengerutkan kening: "Sesuatu terjadi pada Melly, bagaimana mungkin aku pulang? Kalau tidak aku juga ikut membnatu, tambah satu orang tambah kekuatan."

Yuliana Jian mengelengkan kepala: "Tidak usah, kamu tidak dapat membantunya. Kamu pulang dulu, istirahat, ada kabar aku akan menghubungimu."

Walaupun mendegar Melly hilang, dirinya juga merasa bingung, tetapi beberapa tahun ini dia menghadapi begitu banyak cobaan, sehingga dia dapat tetap tenang. Yuliana Jian mengerti, sekarang Melly Jian dan Malvin Jian ada bodyguard yang menjaga, bila Melly menghilang, maka pasti ada orang yang berbuat sesuatu, Peggy He sama sekali tidak dapat membantu.

Peggy He melihat ekspresi Yuliana Jian, dengan alis yang di kerutkan menarik napas dalam-dalam, lalu mengangukan kepala: "baiklah, kalau begitu aku pulang dulu."

Yuliana Jian mengangukan kepala dan segera mengambil pakaiannya, menarik Wirianto Leng eprgi. Yuliana Jian duduk di kursi belakang, dan mengerutkan alis bertanya kepada Wirianto Leng: "sebenarnya apa yang terjadi?"

Wirianto Leng dengan dingin berkata: "Bodyguard yang menjaga Melly Jian sudah di suap, belakangan ini teman baiknya di sekolah...."

"Melissa Zhou?" Yuliana Jian langsung berkata.

Wirianto Leng mengangukan kepala: "Anak ini dan Melly menghilang, mencari tahu latar belakang anak ini, latar belakangnya mencurigakan."

Yuliana Jian mengerutkan kening: ":Mencurigakan? Maksudnya? Latar belakangnya palsu?"

Wirianto Leng berkata dengan muram: "Walaupun latar belakang orang tuanya benar, tetapi setelah melewati pemeriksaan, dia bukanlah anak kandung.

Bodyguard yang di suap ini tidak mengikuti Melly Jian lagi setelah dikecoh oleh pengawal lain. Orang yang membawa Melly, kemungkinan besar adalah anak yang bernama Melissa Zhou ni."

Yuliana Jian segera mengerutkan keningnya, dan perlahan mengelengkan kepala, dia tidak dapat memepercayai apa yang dia dengar. Di dalam teman seumurannya Melly Jian termasuk yang cukup pintar, seorang anak ingin membujuk Melly Jian, membawanya pergi itu bukanlah hal yang gampang. Bagaimana seorang Melissa Zhou dapat membawa Melly Jian menghilang tanpa jejak?

Yuliana Jian mengerutkan alis: "Mungkinkah ada orang lain yang bekerja sama?"

"CCTV sekolah memeprlihatkan Zhou Qianqian mendorong Melly Jian yang tidak sadarkan diri pergi." Wirianto Leng mengerutkan alis berkata.

Wirianto Leng berkata sampai di sini, dia mengulurkan tangannya memijat kepala Yuliana Jian: "seharusnya aku memeriksanya dengan lebih teliti."

Saat ini Yuliana Jian justru lebih tenang, dia mengelengkan kepala dan mengerutkan alis berakta: "tidak peduli betapa telitinya, pasti akan ada kekurangan."

Yuliana Jian berkata, sambil sekuat tenaga melepaskan gaun pengantinnya dan mengantinya dengan pakaian sebelumnya. Supir tidak berani melihat ke belakang, tahu keadaan sekarang sangat panik, dia menginjak gas dan melaju dengan kencang kembali ke Vila. Yuliana Jian dan Wirianto Leng baru saja turun dari mobil, segera ada seseoarang yang menceritakan semua kejadian Melly Jian yang menghilang.

Ternyata ketika Melly Jian dan Malvin Jian sudah pada jam hampir pulang sekolah ribut, Malvin Jian tidak memperdulikan Melly Jian eprgi makan duluan. Melly Jian pergi mencari Melissa Zhou untuk bermain, saat ini tiba-tiba Malvin Jian pingsan, perhatian semua bodyguard jatuh pada Malvin Jian, ketika Malvin Jian di antar ke rumah sakit, Melly Jian menghilang.

"Bodyguard itu kemana?" Wirianto Leng bertanya dengan alis yang di kerutkan.

Orang yang melaporkan menghapus keringat di dahinya, dan perlahan mengelengkan kepala dan berkata: "sudah bunuh diri."

Yuliana Jian mengigit bibirnya: "alat pelacak di tubuh Melly?"

"Semua sudah di lepaskan." orang di samping sana dengan alis yang di kerutkan menjawab.

Kaki Yuliana Jian lemas dan jatuh di lantai. Walaupun sekarang hanya mengetahui sebagian kecil keadaan, tetapi Yuliana Jian sudah dapat merasakan keadaan ini sudah ada orang yang merencanakannya, masih ada siapa lagi? apakah August Leng?

Bila Melly Jatuh ke tangan August Leng, apakah Melly masih dapat hidup? Hal yang di takuti Yuliana Jian akhirnya terjadi, dia merasa seluruh darah di tubuhnya membeku.

"Bagaimana?" Yuliana Jian dengan panik mengangkat kepalanya menatap Wirianto Leng dengan suara tangis dan gemetar berkata: "Bagaimana? bagaimana bila August Leng yang melakukannya?"

Wirianto Leng menarik napas dan memapah Yuliana Jian, perlahan menenangkannya: "Bila itu adalah August Leng kamu tenang saja, Melly Jian tidak akan dalam keadaan berbahaya. Takutnya bukan August Leng, melainkan orang lain, kalau begitu Melly Jian benar-benar dalam keadaan berbahaya."

Yuliana Jian mengerutkan kening dan menatap Wirianto Leng: "orang lain?"

Wirianto Leng mengangukan kepala: "orang yang hanya ingin membalas dendam dan tidak meminta keuntungan, kemungkinan mereka hanya menginginkan nyawa Melly Jian."

Ketika berkata sampai di sini Wirianto Leng tiba-tiba terdiam, dia tidak berani dan tidak sanggup berkata lagi, anak yang pernah mati karena Yuliana Jian, tiba-tiba muncul di dalam pikiran Wirianto Leng, Wirianto Leng sekarang sangat ketakutan, dia sungguh takut selanjutnya dia akan melihat jasad Melly Jian.

Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng: "Tidak....tidak mungkin....bagaimana mungkin ada orang yang begitu kejam? Tidak ada orang yang akan membunuh. Kecuali August Leng, dan lagi...."

"Aku!" Wirianto Leng berkata.

Selesai Wiritanto Leng berkata, Yuliana Jian mengigit bibirnya dan terdiam, dengan mata merah melihat Wirianto Leng dan beratanya: "apa?"

Wirianto Leng dengan suara suram berkata: "Aku pernah melakukan hal yang tidak pernah kamu bayangkan, bila ada orang yang mau membalas dendam padaku, kemungkinan besar akan mengunakan cara yang mengerikan. Yuliana, kamu harus ada persiapan."

Yuliana Jian mengeleng-gelengkan kepalanya: "apa yang kamu katakan? memiliki persiapan apa? Aku tidak mengerti maksudmu. Tidak ada orang yang begitu kejam, walalupun itu August Leng, dia pernah memiliki hubungan yang baik dengna Melly Jian beberapa saat. Mungkin mereka melihat Melly Jian begitu lucu, sehingga tidak akan melakukan apa-apa apadanya? Kita....ktia bukankah terlalu berpikir yang tidak baik? Mungkin tidak akan terjadi apa-apa?"

Wirianto Leng mengerutkan alis menatap Yuliana Jian dan berjongkok di sisinya, dengan suara muram berkata: "betul, mungkin tidak seburuk itu, mungkin tidak akan seburuk itu...."

Tetapi di dalam hati Wirianto Leng sudah memikirkan hal yang terburuk, dulu dia pernah berbuat begitu kejam, mungkin saja orang lain mengunakan cara yang apaling mengerikan. Wirianto Leng sangat takut hal ini akan terjadi suatu saat, dia tahut hal yang mengerikan akan terjadi terhadap orang yang dia cintai. Wirianto Leng tidak menyangka hari itu datang begitu cepat, membuatnya sama sekali tida ada persiapan.

Sekarang selain memeluk erat Yuliana Jian, dia tidak dapat memikirkan hal lakin, dia pun tidak tahu harus bagaimana.

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
3 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu