Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 271 Pacar Yang Angkuh

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum kepada Melvin Jian, "Itu karena Melly adalah putriku. Bukan aku yang sama jahat seperti dia, melainkan dia selalu mirip denganku."

Melvin Jian mengerutkan dahi dan melihat Yuliana Jian dengan serius. Menilai Yuliana Jian dari kepala sampai kaki, lalu berkata sambil mengerutkan dahi, "Kalau begitu kedepannya aku pasti akan menikah dengan wanita baik."

Yuliana Jian tanpa bisa ditahan tersenyum dan berkata pada Melvin Jian, "Kalau begitu benar-benar berharap kamu bisa berhasil."

Melvin Jian mengerutkan dahi menatap Yuliana Jian, "Aku pasti akan berhasil.'

Setelah selesai berkata, Melvin Jian membalikkan kepala dan berjalan ke kamarnya sendiri. Sambil berjalan, Melvin Jian mengoceh kecil, "Benar-benar tidak ada yang serius."

Yuliana Jian melihat punggung Melvin Jian dan tanpa bisa ditahan tersenyum, kemudian Yuliana Jian menghela napas kecil dan menoleh melihat dokumen mengenai Zacky Wu yang ada di samping. Yuliana Jian mengerutkan dahi lalu keluar dari kamar. Yuliana Jian berharap Zacky Wu akan benar-benar seperti yang tertera dalam dokumen, adalah orang yang sama sekali tidak ada masalah, kalau tidak, orang yang menutup semua pemikirannya, benar-benar sangatlah mengerikan.

Yuliana Jian kembali ke kamar Melly Jian dan memeluk Melly Jian tidur di atas ranjang. Melly Jian bersandar dalam pelukan Yuliana Jian dan berkata kecil, "Ibu ... Ibu ... malam ini Melvin tidak tidur bersama kami?"

Yuliana Jian teringat pada tampang sedih Melvin Jian saat pergi, tersenyum, dan menggelengkan kepala, lalu bertanya di samping telinga Melly Jian, "Kakakmu kemungkinan besar malam ini tidak akan tidur bersama kita. Apa kamu tahu kenapa kakakmu tidak tidur bersama kami?'

Melly Jian mengerutkan dahi dan mengerucutkan bibir, "Aku tahu, dia pasti kesal padaku. Aku tahu dia pasti sangat benci padaku, jadi baru tidak bersedia bermain denganku. Selain itu hari ini dia terus menetap bersamaku, pasti merasa aku sangat menyebalkan!"

Berkata sampai sini, Melly Jian mengerutkan dahi dan tidak senang. Tapi dia juga tetap mempertahankan tampang tidak senang untuk beberapa saat dan diam-diam tersenyum, "Tapi tampang kakak yang mengerutkan dahi, malah tidak bisa langsung mengatakan, benar-benar sangat menarik. Aku tidak pernah melihat kakak yang seperti ini."

Yuliana Jian menunjuk dahi Melly Jian dan berkata sambil tersenyum, "Kamu hanya tahu menindas kakakmu. Dia terlalu memanjakanmu, membiarkanmu menindasnya, kalau tidak dengan kepintarannya, tidak akan membuat kamu begitu mudah menindasnya."

Melly Jian tersenyum kecil, "Aku tahu kakak sangat pintar, aku juga tahu dia sengaja membiarkan aku main-main! Aku tahu batasannya, tidak akan membiarkan kakak benar-benar marah. Sebenarnya kakak juga suka aku bercanda dengannya seperti ini. Dia dan kakak juga suka menindasku, mereka kira aku tidak tahu, tapi aku sebenarnya tahu. Dia dan ayah tidak suka aku terlalu banyak omong dan merasa aku menyebalkan. Tapi aku merasa seperti ini lumayan bagus, satu keluarga saling menindas baru menarik."

Yuliana Jian tersenyum dan menganggukan kepala, "Kelihatannya kamu menikmati perasaan ditindas ya. Kalau begitu aku harus beritahu ayahmu, membiarkan dia tidak terlalu peduli, menindasmu seenaknya saja, menertawai bersama dengan Melvin, bukankah sangat bagus?"

Melly Jian langsung mengerutkan dahi dan berkata kecil, "Aku ... aku juga bukan bermaksud ini, kalau menindas kecil-kecilan saja, masih oke. Tapi jangan menindas dengan serius. Kalau benar-benar menindasku, aku benar-benar akan marah."

Yuliana Jian mengelus kepala Melly Jian dan berkata sambil tersenyum, "Ok, tidak bisa menindasmu dengan serius, apa lagi?

Melly Jian menengadahkan kepala dan tersenyum pada Yuliana Jian, "Dan, ibu ... besok Zacky datang, kalian jangan menindas dia ya. Aku tahu ibu selalu ingin mengantar Zacky pergi, tapi mulai sekarang tidak boleh berpikir seperti itu lagi. Zacky sangat kasihan .... kita harus ... harus ..."

Melly Jian menguap, Yuliana Jian menunduk, bertanya pada Melly Jian sambil tersenyum, "Harus apa?"

Melly Jian bersandar di sisi Yuliana Jian dan berkata kecil, "Harus menjaganya baik-baik."

Lalu Melly Jian menutup mata, Yuliana Jian pelan-pelan memeluk Melly Jian, dan ikut memejamkan mata sambil tersenyum. Meskipun hari ini baru mendapatkan mawar aneh dari August Leng, tapi mungkin karena tahu alasan August Leng jatuh, Yuliana Jian baru bisa tidur. Hanya saja sampai tengah malam, Yuliana Jian yang tertidur lelap terbangun oleh teriakan aneh Melly Jian.

Yuliana Jian segera bangun, tapi ketika melihat Melly Jian yang kembali tertidur, tanpa bisa ditahan mengerutkan dahi. Sebenarnya ada apa dengan Melly Jian? Kenapa begitu aneh? Kenapa sampai tengah malam terus tidur dengan tidak nyenyak. Memangnya karena masalah penculikan, meninggalkan trauma di hati Melly Jian? Tapi trauma ini juga sangatlah aneh, kenapa baru muncul di tengah malam?

"Atau seharusnya membawa Melly ke psikiater ya." Yuliana Jian berkata sampai sini, lalu membantu menyelimutkan Melly Jian dan berkata dengan nada berat.

Saat Yuliana Jian berkata sampai sini, Melly Jian pelan-pelan bersandar dalam pelukan Yuliana Jian, bersembunyi di dalam pelukan Yuliana Jian dan mengoceh kecil. Yuliana Jian menundukkan kepala, melihat Melly Jian, tersenyum sebentar, lalu memeluk Melly Jian, dan menutupkan mata. Sampai keesokan paaginya, Yuliana Jian bangun, memandikan Melly Jian, lalu pergi ke kamar Wirianto Leng, melihat selembar kertas yang ada di pintu kamar Wirianto Leng, di atasnya tertulis: Aku, orang yang tidak diundang ini sembunyi dulu di luar, kalian mainlah baik-baik. Tulisan Wirianto Leng yang kesepian.

Yuliana Jian melihat memo itu tanpa bisa ditahan tertawa, mengambil kertas itu, dan berkata, "Wirianto ini, lumayan seru juga."

Melly Jian mengenakan sandal berlari keluar dan teriak, "Ibu, ibu, apa yang ibu katakan?"

Yuliana Jian memperlihatan kertas yang ada di tangannya kepada Melly Jian dan berkata sambil tersenyum, "Lihat tulisan ayahmu. Karena mau menyambut Zacky, ayahmu sampai bersembunyi di luar. Kelihatannya sangat kasihan ..."

Melly Jian sudah mengenal banyak kata, melihat tulisan di atas kertas, tanpa bisa menahan diri tertawa sambil menutup mulut, "Ayah kenapa juga seperti anak kecil."

Yuliana Jian tersenyum dan menganggukan kepala, "Jadi, biasanya jangan selalu mengabaikan ayah. Lihat, ayah juga bisa sedih, juga bisa marah. Terkadang, harus mempedulikan perasaan ayah, apa kamu mengerti?"

Melly Jian mengangguk kencang dan berkata sambil tersenyum, "Baiklah, ayah sangat seru."

Yuliana Jian menyimpan kertas yang Wirianto Leng tulis dan menganggukan kepala, "Aku juga merasa ayah sangat seru. Sudahlah, sekarang ayahmu demi kamu bisa menyambut tamu baik-baik, sudah bersembunyi di luar. Kalau kita tidak menyambut tamu dengan baik, benar-benar sangat tidak masuk akal. Kita harus merapikan rumah ini, lalu mengganti baju yang cantik, menunggu Zacky dan yang lainnya datang."

Melly Jian menganggukan kepala dan teriak, "OK!"

Setelah berkata seperti itu, Melly Jian berlari turun ke bawah. Yuliana Jian tersenyum melihat punggung Melly Jian. Kemudian Yuliana Jian menoleh menatap kamar yang terdapat informasi Zacky Wu dan berpesan kecil pada seorang pelayan wanita, "Kamu jaga baik-baik lantai dua. Siapapun tidak boleh masuk kamar ini dan ruang baca Wirianto Leng.

Melihat pelayan wanita menganggukan kepala, Yuliana Jian baru tersenyum dan berjalan turun ke bawah. Sebelumnya Yuliana Jian merasa Melly Jian mengundang Zacky Wu ke sini terlalu semberangan. Tapi sekarang Yuliana Jian merasa begini juga lumayan, bisa membuatnya lebih mengenal Zacky Wu. Kalau Zacky Wu benar-benar mempunyai tujuan lain, dia juga bisa langsung menyadari. Kalau Zacky Wu benar-benar tidak bermasalah, Yuliana Jian juga berharap bisa benar-benar percaya pada Zacky Wu, tidak perlu menyalahkan wanita itu.

Yuliana Jian meskipun pernah bertemu banyak masalah, tapi tetap kasihan. Meskipun dia khawatir pada Zacky Wu, tapi tetap tidak akan demi firasatnya, sembarangan memutuskan seseorang.

Saat mendekati siang hari, Yuliana Jian sudah mempersiapkan semuanya, dan pintu juga sudah diketuk. Yuliana Jian tersenyum dan berjalan ke sana, membuka pintu villa, melihat Zacky Wu berdiri dengan wajah canggung di luar pintu. Zacky Wu mengenakan pakaian dan sepatu olahraga yang agak kuno, tangannya membawa kantong kresek, di dalam kantong kresek terdapat beberapa apel, pir, dan beberapa apel lain.

Yuliana Jian langsung tersenyum, mengulurkan tangan kepada Zacky Wu dan berkata, "Kenapa masih membawa barang ke sini, terima kasih ya."

"Ini bukan ... bukan untuk kalian ...." Zacky Wu menundukkan kepala, dan berkata kecil.

Yuliana Jian mengerjapkan mata, tidak mengerti kenapa sudah membawa buah datang, kalau bukan diberikan pada mereka, lalu diberikan kepada siapa?

"Ini adalah buah yang aku makan, tidak boleh sembarangan diambil. Kalian keluarga yang begitu kaya, kenapa rakus pada sedikit buah seperti ini?" wanita yang berdiri di samping Zacky Wu berkata dengan nada menyalahkan.

Yuliana Jian baru menoleh menatap wanita itu. Wanita itu sama persis dengan wanita yang Yuliana Jian lihat di kafe, hanya saja hari ini mengenakan pakaian yang bermerk, kepala terangkat tinggi, dan kelihatan sangat sombong. Tapi saat wanita itu melihat ke arah Yuliana Jian, pandangannya tanpa bisa ditahan mengandung keirian. Ditambah melihat ke arah villa, mata sang wanita penuh dengan keterkejutan dan rasa suka.

Inilah wanita yang penuh dengan pura-pura, kebodohan, dan bermuka dua.

Yuliana Jian memberikan penilaian kepada wanita di hadapannya ini, lalu tersenyum dan bertanya kepada Zacky Wu sambil tersenyum, "Apakah dia pacarmu?"

Zacky Wu segera mengaggukan kepala dan berkata dengan panik, "Iya ... iya, dia adalah pacarku, namanya Dora ... Dora, dia adalah Nona Jian yang aku pernah bilang."

"Oh ... Nona Jian ..." Dora berkata sambil tersenyum pada Yuliana Jian, "Aku kira kamu adalah nyonya umah ini, ternyata hanya nona, masih belum menjadi nyonya rumah ini."

"Bukan ... bukan ... bukan seperti ini, Nona Jian adalah nyonya rumah ini." Zacky Wu menjelaskan dengan gugup.

Dora langsung memutarkan bola mata ke arah Zacky Wu dan berkata nyaring, "Apa yang kamu tahu. Kalau dia benar-benar nyonya di sini, maka bukan dipanggil nona, seharusnya dipanggil nyonya."

"Bukan ..." Zacky Wu segera menjelaskan, tapi kelihatannya dia tidak terlalu pandai bicara. Setelah mencoba lama, tetap tidak dapat mengatakan apapun.

Yuliana Jian langsung tersenyum dan berkata, "Yang Nona Lin katakan masuk akal juga. Kalian masuklah dulu, berdiri di luar sangat panas."

Dora mendengus dan langsung berjalan masuk ke dalam villa. Dora memakai hak tinggi berjalan di atas lantai, segera sebuah pelayan datang memberikan sepasang sandal pada Dora, "Nona, silakan pakai sandal."

Dora terus memperhatikan dekorasi dalam villa dengan serius, mana dengar suara orang lain. Sang pelayan pun menaikkan suara dan mengingatkan, "Nona, silakan pakai sandal."

Dora langsung mendengar dan terkejut, "Aduh, kamu seorang pelayan begitu berani bicara kencang padaku. Kamu tahu tidak, aku adalah tamu di sini. Kamu hanya seorang pelayan, status kita sama sekali berbeda. Sebenarnya kamu hanya bisa melayaniku sambil berlutut, tapi sekarang menyuruhmu membawakanku sandal dengan berdiri, sudah menunjukkan Nona Jian ini tidak mengerti sopan santun. Kamu bahkan berani bicara begitu kencang denganku, kalau sampai membuat suamiku tahu, pasti akan memukulmu!"

Sang pelayan malah tidak marah, hanya menatap Yuliana Jian dengan wajah datar. Para pelayan di sini sudah mendapatkan pelatihan khusus, juga sudah terbiasa bertemu banyak orang. Orang seperti apa yang layak marah, orang seperti apa yang tidak layak marah, mereka juga memiliki pertimbangan sendiri. Seperti Dora, orang yang tidak layak untuk marah, ekspresi pelayan tidak ada kemarahan sedikitpun.

Sedangkan alasan pelayan melihat sekilas ke arah Yuliana Jian, juga ingin bertanya pada Yuliana Jian bagaimana menghadapi Dora ini. Yuliana Jian menggelengkan kepala sambil tersenyum pada sang pelayan lalu melambaikan tangan, menyuruh sang pelayan meletakkan sandal dan pergi saja.

Dora mengerutkan dahi menatap sandal yang ada di lantai dan membelalakan mata, "Eh, ada apa ini? Kenapa sikapnya begitu buruk? Apa ini caranya melayani tamu?"

Dora menoleh melihat ke arah Yuliana Jian dan berkata dengan tajam, "Benar-benar tidak tahu bagaimana biasanya Nona Jian mengajari pada pelayan ini. Kalau aku yang melayani pelayan-pelayan ini, aku pasti tidak akan melakukan kesalahan rendahan seperti ini."

Yuliana Jian mengangguk lalu berkata sambil tersenyum, "Kamu sekali dilihat adalah orang yang berpendidikan. Kalau begitu silakan kamu memakai sandal dan pergi ke ruang tamu."

Dora memutar bola mata, menunduk melihat sepatunya dan berkata, "Sekarang bagaimana menyuruhku ke ruang tamu, lihat yang aku pakai ini dress lho. Jongkok dengan memakai dress tidaklah anggun, apalagi dress ini bermerk. Aku tidak tahu Nona Jian tahu atau tidak peraturan ini. Kalau kamu mengerti, seharusnya mengerti bagaimana sepatuku ini harus dilepaskan."

Setelah berkata, Dora menggoyangkan kaki di hadapan Yuliana Jian, seperti sedang memberikan tanda pada Yuliana Jian, menyuruh Yuliana Jian melepaskan sepatunya.

Yuliana Jian melihat Dora ini, tidak marah, hanya merasa sangat lucu. Yuliana Jian menggelengkan kepala dan berkata sambil tersenyum, "Aku sepertinya tidak mengerti peraturan itu, bagaimana kalau Nona Lin mencontohkannya padaku?"

"Kamu! Dengan EQ-mu ini dan cara melayani tamu seperti ini, apakah layak menikah ke dalam keluarga kaya?" Dora membesarkan mata menatap Yuliana Jian dan berteriak kecil.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu