Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius

Meskipun Melly dibilang tidak boleh makan terlalu banyak, tapi Melly diam-diam mencuri makan lumayan banyak, karena makan terlalu banyak, Melly pun menguap dan langsung tertidur. Yuliana mengambil selimut kecil dan menutup perut kecil Melly yang mengembang, kemudian menggelengkan kepala tidak berdaya kepada Wirianto, tertawa ringan: "Anak ini benar-benar terlalu liar, semakin lama semakin tidak bisa diatur."

Wirianto melihat sekilas Melly dan tertawa: "Begini sangat bagus, meskipun kadang-kadang tidak tahan ingin sengaja menindasnya, tapi aku tetap suka dengan dia yang seperti ini."

Melvin mengangguk ringan, kemudian dengan teliti merapikan selimut Melly, kemudian menaruh sebuah handuk kecil di bawah tangan Melly yang terluka, dengan teliti menatapi tangan Melly yang terluka, takut tangannya yang baru saja mulai sembuh tertimpa ketika Melly berbalik.

Yuliana pun tertawa melihat Melvin menjaga Melly dengan begitu teliti. Sambil tertawa, Yuliana sambil berpaling melihat Wirianto, dia pun melihat kening Wirianto berkerut, menatapi Melvin dan Melly, tidak tahu sedang memikirkan apa, terlihat seperti memiliki banyak masalah.

Yuliana perlahan-lahan berjalan ke sisi Wirianto, bertanya dengan suara berat: "Ada apa? Apakah ada masalah yang mengganggumu?"

Wirianto seperti tiba-tiba dikejutkan oleh Yuliana, dia pun langsung mengerutkan kening melihat Yuliana, akhirnya menggelengkan kepala, berkata kepada Yuliana: "Tidak ada masalah yang spesial."

Yuliana menatapi Wirianto, mengerutkan kening dan bertanya: "Kamu kalau ada masalah tapi tidak memberitahuku, aku merasa kecewa."

Wirianto pun mendongak melihat Yuliana, berkata dengan suara berat: "Kalau begitu kamu ikut aku."

Yuliana melirik ke arah Melvin, dia pun melihat Wirianto mengatakan sesuatu terhadap handheld transceiver, kemudian langsung datang beberapa pengawal dan pembantu berjalan ke sisi Melvin dan Melly. Melvin sepertinya sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, dia bahkan tidak mendongak, hanya menunduk dan menjaga Melly dengan teliti.

Yuliana melihat ini pun baru merasa tenang, berpaling melihat Wirianto sudah berjalan pergi. Wirianto membawa Yuliana ke ruang baca di lantai dua, kemudian menghela nafas ringan dan berkata: "Kamu sudah tahu Zacky Wu itu pernah melakukan operasi plastik?"

Yuliana tidak menyangka informasi ini bisa begitu cepat sampai ke telinga Wirianto, tapi begitu teringat orang-orang di rumah sakit adalah orang Wirianto, Wirianto ingin mengetahui hal ini seharusnya sangat mudah. Yuliana pun mengangguk ringan, sambil mengerutkan kening sambil berkata dengan suara kecil: "Benar, aku sudah tahu, aku...... Aku meskipun tahu berkata seperti ini sedikit tidak berhati nurani, bagaimanapun Zacky hampir kehilangan nyawa demi menyelamatkanku, aku tidak seharusnya mencurigai dia. Tapi dia..... dia selalu memberiku perasaan yang aneh, dan dia malah pas pernah melakukan operasi plastik, tapi aku juga tidak bisa mengatakan secara pasti apa yang aneh. Kalau bukan karena terjadi sesuatu dengan Melly, aku mungkin tidak akan menyelidiki dia, aku benar-benar tidak ingin karena aku sendiri yang terlalu curigaan, menghancurkan hidup anak muda yang sudah menderita ini. Tapi aku tetap....."

"Dia sama sekali tidak bermasalah." Wirianto menatapi Yuliana, berkata: "Aku sudah berulang kali menyelidiki dia, tapi tidak menemukan masalah apapun. Dokumennya sudah disimpan di sebuah lemari dokumen......."

"Oh, begitu." Yuliana mengerutkan kening: "Kalau begitu aku yang terlalu banyak berpikir?"

Wirianto menggelengkan kepalanya: "Juga tidak bisa dibilang begitu, pasti ada tempat yang bermasalah, baru bisa membuatmu mencurigai dia, kalau tidak dari begitu banyak orang, kenapa hanya dia yang membuatmu curiga?"

"Mungkin karena dia yang paling dekat dengan kita belakangan ini?" Yuliana mengerutkan kening, memiringkan kepala melihat Wirianto dan berkata dengan suara kecil: "Kita sekeluarga sangat jarang menerima orang lain mendekati kita, bahkan Peggy He saja sangat jarang kemari, tapi Zacky, dia menyelamatkanku, Melly juga sangat menyukai dia, dalam waktu singkat sudah memiliki begitu banyak hubungan dengan kita, membuatku merasa tegang."

"Kalau begitu aku cari cara memindahkan dia." Wirianto berkata sambil mengerutan kening.

Yuliana menghela nafas, menggelengkan kepalanya: "Untuk sementara lebih baik jangan dulu, hari ini aku juga sudah menyinggung boleh mengirim dia pergi ke luar negeri untuk rehabilitasi, sekalian boleh pergi belajar. Tapi dia sama sekali tidak tertarik ke luar negeri, malah langsung bertanya apakah aku mencurigai dia, mungkin karena akhir-akhir ini aku terlalu sering menyelidiki dia, meskipun dia sangat polos, tapi dia juga sudah menyadari sedikit. Aku mendengar dia bertanya seperti itu, malah merasa tenang, merasa mungkin dia sebenarnya sederhana, tapi aku yang menganggapnya sebagai orang yang rumit. Terlebih lagi sejak pertama kali melihatnya sampai sekarang, sikapnya tetap sama, terlihat seperti anak muda yang pemalu. Kalau memaksanya pergi hanya karena kecurigaanku, aku merasa sedikit bersalah. Menyuruh orang kepercayaanmu mengawasi dia juga tidak baik, dia telah menyelamatkan nyawaku, aku mempercayai dia, kalau memaksanya keluar negeri, apakah di masa depan akan ada orang yang berani melindungiku seperti ini lagi?"

Berkata sampai sini, Yuliana pun menunduk dan menghela nafas: "Terlebaih lagi hubungan Melly dengan Zacky ini sangat baik. Meskipun Melly terlihat sangat sehat, sangat ceria, tapi aku bisa merasakan, kebahagiaannya hanyalah pura-pura, dia tidak ingin kita terus khawatir. Kalau aku memaksa Zacky pergi, mungkin bisa membuat Melly semakin tegang.... Aku....."

Yuliana semakin berbicara, keningnya semakin berkerut. Dia memang merasa hal ini sangat menyusahkan, dari berbagai aspek, Zacky sama sekali tidak ada masalah, dia penakut dan polos seperti anak kecil, terlebih lagi hubungannya dengan Melly sangat baik. Satu-satunya masalah adalah firasat Yuliana yang aneh ini.......

Wirianto mengerutkan kening melihat Yuliana: "Kamu lebih mengerti Melly daripada aku, kamu merasa seharusnya bagaimana?"

Yuliana berpikir sejenak, keningnya berkerut, kemudian berkata dengan suara kecil: "Aku merasa lagipula tidak ada bukti yang jelas, maka artinya memang tidak ada masalah dengan Zacky. kalau begitu untuk sementara waktu jangan biarkan Zacky pergi, setelah lewat beberapa saat, baru carikan sebuah sekolah untuknya, biarkan dia meneruskan pendidikannya. Belajar adalah suatu hal yang baik, dia seharusnya tidak akan menolak, kan? Kemudian berusaha menjaga jarak dengannya, mungkin aku terlalu tegang, setelah mengalami kejadian Melly kali ini, aku sekarang seperti orang yang tegang berlebihan, kadang-kadang, aku juga tahu aku terlalu tegang."

Wirianto mengangguk: "Aku akan mempersiapkan lebih banyak orang di acara dimana ada Zacky, menjamin keselamatan kalian."

"Kalau terlalu banyak orang, semua orang akan merasa tekanan, pertahankan situasi seperti sekarang dulu." Yuliana pun melihat Wirianto: "Kamu menyuruhku kesini hanya untuk menanyakan masalah Zacky?"

Wirianto menggelengkan kepala: "Zacky mungkin hanyalah mata-mata orang lain, dia barulah lawan terbesar kita."

Sambil berbicara, Wirianto mengeluarkan sebuah foto, dan menyerahkannya kepada Yuliana, begitu melihat foto itu, Yuliana langsung mengerutkan kening, dia menatapi sepasang lelaki dan perempuan di foto itu, terutama lelaki tampan yang satu matanya tertutup penutup mata.Yuliana menggigit bibirnya: "August Leng......."

Wirianto mengangguk: "Dengan susah payah, aku baru menemukan foto ini. Orang yang duduk di sebelah August adalah Nona keluarga Mo, Christie Mo, ini adalah foto pernikahan mereka. Sangat aneh, August bersembunyi dengan sangat hati-hati, selain foto ini, aku hanya bisa mendapatkan kabar bahwa belakangan ini keluarga Mo mempersiapkan sangat banyak orang, tidak tahu untuk melindungi siapa, yang lainnya tidak ada kabar lagi."

Yuliana mengerutkan kening melihat Wirianto: "Bahkan kamu juga tidak tahu?"

Sudut bibir Wirianto terangkat, menggelengkan kepala: "Dalam masalah bersembunyi, aku memang tidak bisa dibandingkan dengan August."

Yuliana menggigit bibirnya: "Kalau begitu apa maksudnya? Kalau memang mau bersembunyi, kenapa mau mengumumkan pernikahannya? Ini Jebakan? Agar orang sama sekali tidak tahu apa rencananya? Apakah dia baru bisa muncul kalau sudah menikah dengan Christie Mo? Semisterius ini?"

"Tuan besar Mo pernah meninggalkan warius, hanya setelah menikah, Christie Mo baru bisa mewariskan harta keluarga Mo." Wirianto berkata sambil mengerutkan kening.

Yuliana mengerutkan kening, menunduk melihat foto August, kemudian langsung mendongak dan memalingkan muka. Sekarang, setiap Yuliana melihat wajah August Leng, dia masih saja merasa panik dan takut. Wirianto segera membalik foto di tangannya, bertanya pada Yuliana: "Kenapa? Masih tetap setakut itu padanya?"

Yuliana menunduk, kemudian mengangguk ringan: "Aku..... Aku benar-benar sangat tidak berguna, bisa-bisanya setakut ini pada seseorang. Dia sekarang bagaikan mimpi buruk, kalau dulu aku bisa membunuhnya, mungkin sekarang tidak akan setakut ini. Tapi setiap kali aku mencoba membunuhnya, dia tetap masih hidup, membuatku merasa aku mungkin tidak bisa menghadapi lelaki ini, aku tidak bisa membunuhnya, aku tidak bisa melakukan apapun terhadapnya, aku seakan........seakan hanya bisa diam melihat dia merusak kehidupanku, membuat kehidupanku menjadi serpihan debu!"

Berkata sampai sini, Yuliana tidak tahan tidak menggigit bibirnya, berkata dengan suara kecil: "Aku benar-benar sangat tidak berguna, kan? Jelas-jelas sekarang aku seharusnya melindungi Melly, membantu Melly menyembuhkan luka mentalnya, tapi kadang, lebih sering aku yang harus bergantung pada Melly, baru bisa memperbaiki suasana hatiku. Aku sudah kembali ke sisimu, aku seharusnya menjadi asistenmu, membantumu menyelesaikan masalah. Tapi malah karena kecurigaanku, malah menambah masalah untukmu. Kemudian Melvin..... Beberapa hari ini aku terus menjaga Melly, sama sekali tidak memikirkan dia..... Aku....."

"Dan juga..... dan juga jelas-jelas ada banyak hal yang kamu lakukan hanya demi melindungiku dan dua anak kita." Yuliana mengerutkan keningnya, menggelengkan kepalanya: "Tapi aku malah..... malah menyalahkanmu, merasa kamu terlalu ekstrim. Kelakuanku belakangan ini, mungkin menyakiti hatimu, kan? Aku merasa sangat bersalah."

Wirianto mengulurkan tangan menggenggam tangan Yuliana yang dingin, berkata sambil mengerutkan kening: "Kalau seperti ini, maka yang harus minta maaf lebih banyak adalah aku, aku perlu meminta maaf padamu, meminta maaf pada Melly, juga haru meminta maaf pada Melvin. Kalau bukan karena aku, kamu mungkin sudah menikah dengan orang lain, melewati hidup yang tenang. Melly dan Melvin juga tidak perlu mengalami begitu banyak cobaan, terlebih lagi terjadi hal seperti itu pada Melly, juga karena persiapanku tidak cukup. Sekarang kita belum menemukan August, bisa-bisanya dia malah muncul dengan sendirinya, seperti sedang menunjukkan kehebatannya, juga karena kekuasaanku tidak cukup kuat."

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu