Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 294 Berkenalan kembali
Tidak lama setelah Wirianto Leng mengirim rekaman suara ke psikiater, psikiater itu meneleponya. Nada bicara psikiater agak serius, dengan suara rendah dia berkata: "CEO Leng, aku sudah mendengar semua rekamannya, dan aku sudah melihat semua informasi Nona Yuli . "
Wirianto Leng menoleh dan melirik Yuliana Jian yang sedang tidur, sambil mengerutkan kening dia bertanya: "Lalu bagaimana pendapatmu tentang kondisi Yuliana sekarang? Apakah dia masih di bawah kendali August Leng ."
Psikiater itu diam sejenak, lalu dia berkata, "Untuk sementara aku belum bisa memastikan hal ini, aku hanya bisa memberikan dugaan sementara berdasarkan informasi yang tersedia. Sekarang kondisi mental Nona Yuli mungkin sedang dalam keadaan pelarian, tidak ada hipnosis yang bisa membuat ingatan yang menyeluruh seperti ini, hanya pelarian dirinya yang mampu membuat ingatan. "
Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian, melihat Yuliana Jian menendang selimut yang menutupi dirinya karena dia tidak bisa tidur nyenyak, Wirianto Leng langsung menjulurkan tangannya dan menutupi Yuliana Jian dengan selimut, lalu dia berkata dengan pelan: "Maksudmu halusinasi Yuliana saat ini bukan dipaksakan oleh August Leng kepada dirinya, tetapi muncul karena khayalannya sendiri? "
Psikiater itu menjawab dengan serius, "Menurut pengamatanku seperti itu, tapi aku masih harus mengamati lebih lanjut. Aku sudah melihat semua catatan yang berkaitan dengan Nona Yuli , sebaliknya aku merasa semua perilaku normalnya setelah dia di selamatkan lebih seperti perilaku yang dia lakukan dibawah pengaruh hipnosis. Meskipun perilakunya dan pikirannya kacau, tapi itu lebih seperti perilaku spontan, kalau di bawah pengaruh hipnosis, dia tidak akan berperilaku kacau seperti itu. Kenapa dia bisa menjadi seperti ini mungkin karena setelah anda mengetahui tujuannya tapi anda tidak membawanya ke kantor polisi, dan menyebabkan instruksi hipnosis tidak tercapai, lalu menyebabkan pikirannya kacau. Ketika kenyataan tidak sejalan dengan instruksi August Leng, sangat berkemungkinan Nona Yuli akan mencoba melarikan diri dari kenyataan semacam ini dan menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk dirinya. Oleh karena itu, usia dalam halusinasi Nona Yuli adalah usia 21 tahun. Ketika dia berusia 21 tahun hari-harinya pasti lebih lancar. "
Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian lalu dia berkata dengan suara berat, "Apa yang kamu katakan benar, saat itu, dia belum bertemu denganku."
Setelah mendengar kata-kata Wirianto Leng , karena sedikit canggung psikiater itu tidak jadi apa yang ingin dia katakan, dan sebaliknya berkata, "Tapi spekulasi saat ini beratas dasarkan Nona Yuli dihipnotis oleh August Leng, karena tidak ada bukti nyata dia di hipnisis August Leng, aku sarankan kita memperlakukan Nona Yuli seperti orang amnesia. Terlalu banyak spekulasi malah akan membuat penyembuhan Nona Yuli semakin rumit. Berdasarkan diagnosis sebelumnya aku sudah meresepkan beberapa obat untuk Nona Yuli dan akan kukirim ke pulau besok. CEO Leng, anda masih perlu mengamati perilakunya dengan teliti. Mungkin dengan perhatian anda, Nona Yuli akan kembali pulih. "
Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian, dia melihat Yuliana Jian masih memejamkan matanya. Wirianto Leng tidak seoptimis psikiater, karena dia lebih memahami August Leng daripada psikiater. August Leng tidak akan membiarkan Yuliana Jian pergi tanpa mempersiapkan semuanya.
Wirianto Leng mengerutkan bibirnya, lalu dia mengangguk, dan berkata dengan suara berat, "Aku tahu, nanti aku akan menghubungi kamu lagi ."
Setelah Wirianto Leng selesai berbicara, dia kembali menutupi Yuliana Jian dengan selimut. Saat ini, selain terus mengamati Yuliana Jian dan menjaga Yuliana Jian, Wirianto Leng benar-benar tidak punya pilihan lain. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian yang sedang tertidur pulas, sepertinya dia memang kehilangan ingatannya. Mungkin Yuliana Jian bisa benar-benar melupakan segala sesuatu yang terjadi di masa lalu bukan hal yang buruk bagi Yuliana Jian. Setelah melupakan masa-masa kelam saat dia bersama August Leng, dia bisa mulai dari awal lagi.
Saat ini Yuliana Jian membalikkan tubuhnya, dia menggenggam selimut yang menutupi tubuhnya dengan erat, sambil bergumam dengan lembut: "August ..."
Mendengar Yuliana Jian memanggil nama August Leng dengan lembut, Wirianto Leng mengangkat kepalanya dengan perlahan-lahan, dia sekan bisa melihat August Leng berdiri di belakang Yuliana Jian sambil menatap Yuliana Jian dengan tatapan murung dan dingin. Lalu dengan perlahan, August Leng menggerakkan matanya menatap Wirianto Leng sambil menunjukkan senyuman puas.
Wirianto Leng tahu betapa puasnya August Leng saat ini. Orang seperti August Leng, kendatipun dia sudah mati, dia akan berubah menjadi bayangan hitam yang mengganggu hidup mereka .
Wirianto Leng mengerutkan kening sambil berkata dengan tegas ke kekosongan di depannya, "Aku tidak akan membiarkanmu berhasil."
August Leng melirik Wirianto Leng dengan tatapan dingin, lalu dia membungkuk dan mengecup pipi Yuliana Jian. Dia mencium pipi Yuliana Jian sambil menaikkan sudut matanya dan tersenyum kepada Wirianto Leng, lalu dia menghilang dengan perlahan...
Setelah Yuliana Jian bangun dari tidurnya, dia mencium aroma makanan. Yuliana Jian langsung menggosok matanya dan berdiri lalu dia berjalan menuju dapur. Setibanya di pintu dapur Yuliana Jian melihat Wirianto Leng yang sedang memasak. Yuliana Jian menatap Wirianto Leng yang berada di depannya dengan tatapan heran.
Wirianto Leng seakan memiliki mata di punggungnya. Dia tersenyum sambil memasak dan bertanya, "Kamu sedang lihat apa?"
“Kenapa kamu sangat jago memasak?” Yuliana Jian memiringkan kepalanya dengan bingung, “August sama sekali tidak bisa memasak .”
Wirianto Leng menoleh dan menatap Yuliana Jian sambil terkekeh: "Itu karena dia adalah dia, dan aku adalah aku, August Leng tidak bisa memasak, bukan berarti aku tidak bisa. Sini coba kamu cicipi apakah sesuai dengan seleramu. "
Yuliana Jian melirik Wirianto Leng dengan tatapan ragu, lalu dia menundukkan kepalanya. Meskipun Wirianto Leng sudah memiliki seorang istri dan anak-anak, tapi banyak pria zaman sekarang yang memiliki maksud yang tidak baik. Siapa yang tahu Wirianto memasukkan sesuatu ke dalam makanan ini dan berbuat tidak senonoh terhadapnya?
Yuliana Jian merasa dirinya lumayan cantik. Meskipun Wirianto Leng terlihat seperti pria yang baik-baik, tapi sulit untuk menjamin dia tidak akan tergoda.
Wirianto Leng melihat keraguan Yuliana Jian , sambil tersenyum dia mengambil sesuap sayur lalu memasukkannya ke dalam mulutnya, setelah itu sambil tersenyum kepada Yuliana Jian , dia berkata, "Lihat ... tidak ada apa-apa dengan makanan ini."
Wajah Yuliana Jian memerah, karena pikirannya tertebak oleh Wirianto Leng,.Dia bergegas menundukkan kepalanya, dan berkata dengan suara pelan: "Aku, aku tidak mengatakan apa-apa, dan tidak berbicara sembarangan. Kamu tidak perlu membuktikan apa-apa kepadaku."
Wirianto Leng tersenyum sambil menghidangkan makanan di atas meja, lalu dia berkata dengan lembut, "Sini, duduk dan cicipi masakanku."
Yuliana Jian ragu-ragu sejenak, dan melihat sekelilingnya. Hanya ada, dia dan Wirianto Leng di villa ini. Sebenarnya Yuliana Jian sama sekali tidak percaya pada pria di depannya ini, tetapi dia juga tidak bisa melawan pria ini. Kalau pria ini ingin melakukan sesuatu kepadanya pria ini bisa melakukannya saat dia tertidur tadi, kenapa harus repot-repot melakukannya sekarang?
Meskipun Yuliana Jian tidak tahu apa pemikiran Wirianto Leng terhadapnya, setidaknya pria di depannya ini tidak memaksanya.
Memikirkan ini, Yuliana Jian berjalan ke meja dan duduk dengan perlahan. Setelah duduk, Yuliana Jian melirik makanan di atas meja, lalu dia bertanya dengan curiga: "Kenapa semua hidangan yang kamu masak adalah makanan kesukaanku?"
Wirianto Leng tidak bisa menahan tawanya, "Jadi semua ini makanan kesukaanmu? Kalau begitu kebetulan sekali, semua ini juga makanan favoritku."
Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng : "Benar-benar hanya sebuah kebetulan?"
Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk, "Benaran, kamu tidak mau mencicipinya?"
Yuliana Jian melirik Wirianto Leng lalu dia mengambil sumpit dan mengambil makanan. Setelah itu, mata Yuliana Jian langsung berbinar, dia mengangguk kepada Wirianto Leng, lalu berseru dengan kaget, "Ini benar-benar enak. Kemampuan memasakmu benar-benar hebat. Kenapa seorang pria dewasa bisa sangat jago memasak? "
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Karena istriku suka memakan masakanku, jadi aku juga sangat suka memasakkannya, aku dan istriku pernah berpisah dalam waktu yang lama. Saat itu, aku selalu berpikir kalau kami hidup bersama, apa yang bisa aku lakukan untuknya. Jadi tanpa sadar aku jadi bisa memasak, dan semakin lama masakanku semakin enak. Sebenarnya, aku bisa memasak yang lebih enak, tapi kakiku bermasalah dan aku tidak bisa berdiri terlalu lama. Jadi aku hanya bisa memasak makanan yang menggunakan banyak tenaga. "
Yuliana Jian langsung menundukkan kepalanya menatap kaki Wirianto Leng, karena Wirianto Leng mengenakan celana panjang, Yuliana Jian tidak bisa melihat ada yang aneh dengan kaki Wirianto Leng. Tapi ketika Yuliana Jian benar-benar mengingatnya kembali, samar-samar dia mengingat saat Wirianto Leng sedang berjalan dia memang telihat sedikit kesusahan, apakah semua itu karena cedera di kakinya?
Yuliana Jian langsung merasa lebih nyaman terhadap pria di depannya. Seorang pria yang sedikit cacat dan masih memikirkan istrinya, sepertinya sama sekali bukan ancaman baginya.
Yuliana Jian tersenyum sebentar, setelah itu dia menundukkan kepalanya dan kembali mengambil makanan. Melihat Yuliana Jian makan dengan lahap, Wirianto Leng mengertakkan giginya dengan keras untuk mengendalikan dirinya agar tidak memanggil nama Yuliana Jian dengan lembut: "Yuliana ..."
Karena Yuliana Jian yang ada di hadapannya ini tidak akan merespon panggilannya sambil tersenyum dan bertanya kepadanya, "Wirianto, kenapa kamu memanggilku?"
Saat ini dia adalah Yuliana Jian berusia 21 tahun yang tenggelam dalam cerita karangannya sendiri. Yuliana masih sangat waspada terhadapnya. Kalau dia terburu-buru menjadi terlalu akrab dengannya, mungkin akan membuat Yuliana kabur karena takut.
Yuliana Jian mengangkat kepalanya karena melihat tatapan Wirianto Leng. Wirianto Leng bergegas menundukkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum: "Apakah semua hidangan ini cocok dengan seleramu?"
“Hmm, sangat cocok.” Yuliana Jian mengamati Wirianto Leng dengan hati-hati, lalu dia kembali menundukkan kepalanya.
Wirianto Leng terus menunduk, dia tidak berani lagi mengangkat kepalanya untuk melihat Yuliana Jian. Meskipun saat ini pikiran Yuliana Jian dalam keadaan kacau, tapi kepekaan Yuliana Jian tidak hilang. Jika terlalu banyak terekspos, Yuliana Jian mungkin akan waspada terhadapnya, dan sangat mungkin dia akan menjauhinya dan akan mencari August Leng yang sudah mati.
Suasana di meja makan langsung menjadi hening. Setelah makan beberapa suap, Yuliana Jian bertanya dengan suara rendah, "Bagaimana aku tidur malam ini?"
Wirianto Leng langsung tercengang, dia menatap Yuliana Jian dengan linglung. Yuliana Jian mengangkat kepalanya sambil mengerutkan kening menatap Wirianto Leng : "Maksudku, di mana kamar yang akan aku tempati malam ini?"
Novel Terkait
Demanding Husband
MarshallMy Enchanting Guy
Bryan WuInventing A Millionaire
EdisonMy Cute Wife
DessyHis Soft Side
RiseMy Cold Wedding
MevitaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia