Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 294 Berkenalan kembali

Tidak lama setelah Wirianto Leng mengirim rekaman suara ke psikiater, psikiater itu meneleponya. Nada bicara psikiater agak serius, dengan suara rendah dia berkata: "CEO Leng, aku sudah mendengar semua rekamannya, dan aku sudah melihat semua informasi Nona Yuli . "

Wirianto Leng menoleh dan melirik Yuliana Jian yang sedang tidur, sambil mengerutkan kening dia bertanya: "Lalu bagaimana pendapatmu tentang kondisi Yuliana sekarang? Apakah dia masih di bawah kendali August Leng ."

Psikiater itu diam sejenak, lalu dia berkata, "Untuk sementara aku belum bisa memastikan hal ini, aku hanya bisa memberikan dugaan sementara berdasarkan informasi yang tersedia. Sekarang kondisi mental Nona Yuli mungkin sedang dalam keadaan pelarian, tidak ada hipnosis yang bisa membuat ingatan yang menyeluruh seperti ini, hanya pelarian dirinya yang mampu membuat ingatan. "

Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian, melihat Yuliana Jian menendang selimut yang menutupi dirinya karena dia tidak bisa tidur nyenyak, Wirianto Leng langsung menjulurkan tangannya dan menutupi Yuliana Jian dengan selimut, lalu dia berkata dengan pelan: "Maksudmu halusinasi Yuliana saat ini bukan dipaksakan oleh August Leng kepada dirinya, tetapi muncul karena khayalannya sendiri? "

Psikiater itu menjawab dengan serius, "Menurut pengamatanku seperti itu, tapi aku masih harus mengamati lebih lanjut. Aku sudah melihat semua catatan yang berkaitan dengan Nona Yuli , sebaliknya aku merasa semua perilaku normalnya setelah dia di selamatkan lebih seperti perilaku yang dia lakukan dibawah pengaruh hipnosis. Meskipun perilakunya dan pikirannya kacau, tapi itu lebih seperti perilaku spontan, kalau di bawah pengaruh hipnosis, dia tidak akan berperilaku kacau seperti itu. Kenapa dia bisa menjadi seperti ini mungkin karena setelah anda mengetahui tujuannya tapi anda tidak membawanya ke kantor polisi, dan menyebabkan instruksi hipnosis tidak tercapai, lalu menyebabkan pikirannya kacau. Ketika kenyataan tidak sejalan dengan instruksi August Leng, sangat berkemungkinan Nona Yuli akan mencoba melarikan diri dari kenyataan semacam ini dan menciptakan lingkungan yang lebih aman untuk dirinya. Oleh karena itu, usia dalam halusinasi Nona Yuli adalah usia 21 tahun. Ketika dia berusia 21 tahun hari-harinya pasti lebih lancar. "

Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian lalu dia berkata dengan suara berat, "Apa yang kamu katakan benar, saat itu, dia belum bertemu denganku."

Setelah mendengar kata-kata Wirianto Leng , karena sedikit canggung psikiater itu tidak jadi apa yang ingin dia katakan, dan sebaliknya berkata, "Tapi spekulasi saat ini beratas dasarkan Nona Yuli dihipnotis oleh August Leng, karena tidak ada bukti nyata dia di hipnisis August Leng, aku sarankan kita memperlakukan Nona Yuli seperti orang amnesia. Terlalu banyak spekulasi malah akan membuat penyembuhan Nona Yuli semakin rumit. Berdasarkan diagnosis sebelumnya aku sudah meresepkan beberapa obat untuk Nona Yuli dan akan kukirim ke pulau besok. CEO Leng, anda masih perlu mengamati perilakunya dengan teliti. Mungkin dengan perhatian anda, Nona Yuli akan kembali pulih. "

Wirianto Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian, dia melihat Yuliana Jian masih memejamkan matanya. Wirianto Leng tidak seoptimis psikiater, karena dia lebih memahami August Leng daripada psikiater. August Leng tidak akan membiarkan Yuliana Jian pergi tanpa mempersiapkan semuanya.

Wirianto Leng mengerutkan bibirnya, lalu dia mengangguk, dan berkata dengan suara berat, "Aku tahu, nanti aku akan menghubungi kamu lagi ."

Setelah Wirianto Leng selesai berbicara, dia kembali menutupi Yuliana Jian dengan selimut. Saat ini, selain terus mengamati Yuliana Jian dan menjaga Yuliana Jian, Wirianto Leng benar-benar tidak punya pilihan lain. Wirianto Leng menatap Yuliana Jian yang sedang tertidur pulas, sepertinya dia memang kehilangan ingatannya. Mungkin Yuliana Jian bisa benar-benar melupakan segala sesuatu yang terjadi di masa lalu bukan hal yang buruk bagi Yuliana Jian. Setelah melupakan masa-masa kelam saat dia bersama August Leng, dia bisa mulai dari awal lagi.

Saat ini Yuliana Jian membalikkan tubuhnya, dia menggenggam selimut yang menutupi tubuhnya dengan erat, sambil bergumam dengan lembut: "August ..."

Mendengar Yuliana Jian memanggil nama August Leng dengan lembut, Wirianto Leng mengangkat kepalanya dengan perlahan-lahan, dia sekan bisa melihat August Leng berdiri di belakang Yuliana Jian sambil menatap Yuliana Jian dengan tatapan murung dan dingin. Lalu dengan perlahan, August Leng menggerakkan matanya menatap Wirianto Leng sambil menunjukkan senyuman puas.

Wirianto Leng tahu betapa puasnya August Leng saat ini. Orang seperti August Leng, kendatipun dia sudah mati, dia akan berubah menjadi bayangan hitam yang mengganggu hidup mereka .

Wirianto Leng mengerutkan kening sambil berkata dengan tegas ke kekosongan di depannya, "Aku tidak akan membiarkanmu berhasil."

August Leng melirik Wirianto Leng dengan tatapan dingin, lalu dia membungkuk dan mengecup pipi Yuliana Jian. Dia mencium pipi Yuliana Jian sambil menaikkan sudut matanya dan tersenyum kepada Wirianto Leng, lalu dia menghilang dengan perlahan...

Setelah Yuliana Jian bangun dari tidurnya, dia mencium aroma makanan. Yuliana Jian langsung menggosok matanya dan berdiri lalu dia berjalan menuju dapur. Setibanya di pintu dapur Yuliana Jian melihat Wirianto Leng yang sedang memasak. Yuliana Jian menatap Wirianto Leng yang berada di depannya dengan tatapan heran.

Wirianto Leng seakan memiliki mata di punggungnya. Dia tersenyum sambil memasak dan bertanya, "Kamu sedang lihat apa?"

“Kenapa kamu sangat jago memasak?” Yuliana Jian memiringkan kepalanya dengan bingung, “August sama sekali tidak bisa memasak .”

Wirianto Leng menoleh dan menatap Yuliana Jian sambil terkekeh: "Itu karena dia adalah dia, dan aku adalah aku, August Leng tidak bisa memasak, bukan berarti aku tidak bisa. Sini coba kamu cicipi apakah sesuai dengan seleramu. "

Yuliana Jian melirik Wirianto Leng dengan tatapan ragu, lalu dia menundukkan kepalanya. Meskipun Wirianto Leng sudah memiliki seorang istri dan anak-anak, tapi banyak pria zaman sekarang yang memiliki maksud yang tidak baik. Siapa yang tahu Wirianto memasukkan sesuatu ke dalam makanan ini dan berbuat tidak senonoh terhadapnya?

Yuliana Jian merasa dirinya lumayan cantik. Meskipun Wirianto Leng terlihat seperti pria yang baik-baik, tapi sulit untuk menjamin dia tidak akan tergoda.

Wirianto Leng melihat keraguan Yuliana Jian , sambil tersenyum dia mengambil sesuap sayur lalu memasukkannya ke dalam mulutnya, setelah itu sambil tersenyum kepada Yuliana Jian , dia berkata, "Lihat ... tidak ada apa-apa dengan makanan ini."

Wajah Yuliana Jian memerah, karena pikirannya tertebak oleh Wirianto Leng,.Dia bergegas menundukkan kepalanya, dan berkata dengan suara pelan: "Aku, aku tidak mengatakan apa-apa, dan tidak berbicara sembarangan. Kamu tidak perlu membuktikan apa-apa kepadaku."

Wirianto Leng tersenyum sambil menghidangkan makanan di atas meja, lalu dia berkata dengan lembut, "Sini, duduk dan cicipi masakanku."

Yuliana Jian ragu-ragu sejenak, dan melihat sekelilingnya. Hanya ada, dia dan Wirianto Leng di villa ini. Sebenarnya Yuliana Jian sama sekali tidak percaya pada pria di depannya ini, tetapi dia juga tidak bisa melawan pria ini. Kalau pria ini ingin melakukan sesuatu kepadanya pria ini bisa melakukannya saat dia tertidur tadi, kenapa harus repot-repot melakukannya sekarang?

Meskipun Yuliana Jian tidak tahu apa pemikiran Wirianto Leng terhadapnya, setidaknya pria di depannya ini tidak memaksanya.

Memikirkan ini, Yuliana Jian berjalan ke meja dan duduk dengan perlahan. Setelah duduk, Yuliana Jian melirik makanan di atas meja, lalu dia bertanya dengan curiga: "Kenapa semua hidangan yang kamu masak adalah makanan kesukaanku?"

Wirianto Leng tidak bisa menahan tawanya, "Jadi semua ini makanan kesukaanmu? Kalau begitu kebetulan sekali, semua ini juga makanan favoritku."

Yuliana Jian mengerutkan kening menatap Wirianto Leng : "Benar-benar hanya sebuah kebetulan?"

Wirianto Leng tersenyum dan mengangguk, "Benaran, kamu tidak mau mencicipinya?"

Yuliana Jian melirik Wirianto Leng lalu dia mengambil sumpit dan mengambil makanan. Setelah itu, mata Yuliana Jian langsung berbinar, dia mengangguk kepada Wirianto Leng, lalu berseru dengan kaget, "Ini benar-benar enak. Kemampuan memasakmu benar-benar hebat. Kenapa seorang pria dewasa bisa sangat jago memasak? "

Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Karena istriku suka memakan masakanku, jadi aku juga sangat suka memasakkannya, aku dan istriku pernah berpisah dalam waktu yang lama. Saat itu, aku selalu berpikir kalau kami hidup bersama, apa yang bisa aku lakukan untuknya. Jadi tanpa sadar aku jadi bisa memasak, dan semakin lama masakanku semakin enak. Sebenarnya, aku bisa memasak yang lebih enak, tapi kakiku bermasalah dan aku tidak bisa berdiri terlalu lama. Jadi aku hanya bisa memasak makanan yang menggunakan banyak tenaga. "

Yuliana Jian langsung menundukkan kepalanya menatap kaki Wirianto Leng, karena Wirianto Leng mengenakan celana panjang, Yuliana Jian tidak bisa melihat ada yang aneh dengan kaki Wirianto Leng. Tapi ketika Yuliana Jian benar-benar mengingatnya kembali, samar-samar dia mengingat saat Wirianto Leng sedang berjalan dia memang telihat sedikit kesusahan, apakah semua itu karena cedera di kakinya?

Yuliana Jian langsung merasa lebih nyaman terhadap pria di depannya. Seorang pria yang sedikit cacat dan masih memikirkan istrinya, sepertinya sama sekali bukan ancaman baginya.

Yuliana Jian tersenyum sebentar, setelah itu dia menundukkan kepalanya dan kembali mengambil makanan. Melihat Yuliana Jian makan dengan lahap, Wirianto Leng mengertakkan giginya dengan keras untuk mengendalikan dirinya agar tidak memanggil nama Yuliana Jian dengan lembut: "Yuliana ..."

Karena Yuliana Jian yang ada di hadapannya ini tidak akan merespon panggilannya sambil tersenyum dan bertanya kepadanya, "Wirianto, kenapa kamu memanggilku?"

Saat ini dia adalah Yuliana Jian berusia 21 tahun yang tenggelam dalam cerita karangannya sendiri. Yuliana masih sangat waspada terhadapnya. Kalau dia terburu-buru menjadi terlalu akrab dengannya, mungkin akan membuat Yuliana kabur karena takut.

Yuliana Jian mengangkat kepalanya karena melihat tatapan Wirianto Leng. Wirianto Leng bergegas menundukkan kepalanya dan berkata sambil tersenyum: "Apakah semua hidangan ini cocok dengan seleramu?"

“Hmm, sangat cocok.” Yuliana Jian mengamati Wirianto Leng dengan hati-hati, lalu dia kembali menundukkan kepalanya.

Wirianto Leng terus menunduk, dia tidak berani lagi mengangkat kepalanya untuk melihat Yuliana Jian. Meskipun saat ini pikiran Yuliana Jian dalam keadaan kacau, tapi kepekaan Yuliana Jian tidak hilang. Jika terlalu banyak terekspos, Yuliana Jian mungkin akan waspada terhadapnya, dan sangat mungkin dia akan menjauhinya dan akan mencari August Leng yang sudah mati.

Suasana di meja makan langsung menjadi hening. Setelah makan beberapa suap, Yuliana Jian bertanya dengan suara rendah, "Bagaimana aku tidur malam ini?"

Wirianto Leng langsung tercengang, dia menatap Yuliana Jian dengan linglung. Yuliana Jian mengangkat kepalanya sambil mengerutkan kening menatap Wirianto Leng : "Maksudku, di mana kamar yang akan aku tempati malam ini?"

Novel Terkait

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu