Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 387 Gosip Baru
Yuliana Jan mendengar perkataan Peggy He, segera berkata dengan tergesa-gesa: "Penggy, kamu jangan membicarakannya lagi, tidak ada masalah, kamu jangan banyak......"
"Apanya yang tidak bermasalah, kamu tidak tau apa yang terjadi? Kamu bukannya masih ingin bersama Wirianto Leng, aku beritahu padamu, kamu bersedia bersama dengan Wirianto Leng, aku tidak setuju. Pada waktu itu dia berperilaku begitu baik, sekarang tak sangka sudah berani membawa wanita ke perusahaan bermain-main......" Peggy He marah sampai tak berhenti berkata.
Yuliana Jian mengerutkan kening, tetap mencoba memutuskan perkataan Peggy He: "Peggy, jangan mengatakan hal-hal ini lagi, aku memberitahumu....."
"Tidak ada gunanya kamu memberitahuku apa pun!" Peggy dia menyela perkataan Yuliana Jian dengan keras, melanjutkan berkata: "Sekarang kamu harus melindungi keuntunganmu, tau tidak? Wirianto Leng itu, kamu tidak perlu mempedulikannya lagi. Bagus juga meninggalkannya, dia memang terlihat tidak terlalu normal, pergi mencari pria lain jauh lebih baik daripada dia, aku boleh memperkenalkanmu beberapa pasangan yang lumayan untukmu, ada waktu keluar ketemuan. Tunggu kamu setelah bercerai, dapat berhubungan formal dengan pihak lawan, mengapa hanya pria mereka yang bisa memelihara wanita di luar, istri mesti diintimidasi oleh mereka dengan diam saja. Sekarang dunia telah berubah, banyak juga wanita memelihara pria di luar, kita bisa bersenang-senang untuk diri kita sendiri.”
Yuliana Jian melihat wajah Wiriano Leng semakin lama semakin gelap, Yuliana Jian segera menaikkan volume berkata: "Peggy, kamu jangan katakan lagi, aku bersama Wirianto Leng......"
"Bersama, memang kenapa kalau bersama......" suara Peggy He menurun, bertanya dengan suara rendah, "Aku tadi berbicara begitu keras, tidak kedengaran olehnya kan?"
Yuliana Jian mencibir bibir, melihati wajah Wirianto Leng yang mengelap, berbisik: "Ya, dia mendengarkannya terus......"
Peggy He di situ mendengar perkataan Yuliana Jian, sangat lama tidak menjawab, kemudian segera menutup telepon dengan panik. Wirianto Leng memicingkan mata melihat ke Yuliana Jian, berkata dengan suara rendah: "Peggy He ini tidak bisa dipercaya, tak sangka kamu juga berani percaya padanya?"
Yuliana Jian mengerutkan kening, menatap Wirianto Leng, barusan ingin membantu Penggy He menjelaskannya sebentar dengan suara rendah, dia benar-benar takut kalau Peggy He akan membuat Wirianto Leng marah. Meskipun Wirianto Leng mungkin melihat tidak wajahnya, tidak menghadapi Penggy He secara terus terang, tapi cara gelap Wirianto Leng sangatlah banyak, sedikit melakukannya pada Penggy He, Peggy He sudah tidak dapat tahan.
Pada nantinya Peggy He kalau karena hubungannya jadi sial, Yuliana Jian juga akan merasa bersalah terhadap Peggy He.
Awalnya itu adalah perselisihan keluarganya, akibatnya telah melibatkan orang lain, bagaimana mungkin tidak merasa bersalah? Yuliana Jian mengerutkan kening, baru berpikir harus bagaimana menjelaskan semua ini kepada Wirianto Leng, sehingga bisa membuat Wirianto Leng memperhitungkan perkatakan Peggy He barusan. Tetapi tidak menunggu Yuliana Jian berbicara, hp yang di tangan Wirianto Leng berdering lagi. Yuliana Jian mendongak dan melihat, langsung melihat nama Peggy He muncul di panggilan telepon, Yuliana Jian merasa Peggy He ini sudah gila, mengapa sudah tau kedengaran sama Wirianto Leng apa yang baru saja dikatakannya, ternyata masih berani menelepon kemari, apakah berpikir dia tidak cukup membuat kesel Wirianto Leng?
Meskipun Peggy He selalu teriak-teriakan, tapi sebenarnya nyalinya sangat kecil, juga sangat takut pada Wirianto Leng, Yuliana Jian sama sekali tidak tau mengapa Peggy He bisa menelepon panggilan ini, dia hampir mengira dirinya muncul ilusi.
Tampaknya Wirianto Leng juga dikejutkan oleh panggilan telepon tiba-tiba dari Peggy He, wajahnya berekspresi terkejut, tetapi respons Wirianto Leng lebih cepat daripada Yuliana Jian, segera menjawab telepon.
"Wi...... Wirianto Leng......." Di dalam telepon segera menyebar kemari suara gemetar Peggy He: "Aku memberitahumu...... memberitahumu...... bahkan jika kamu mendengar semuanya barusan, aku juga...... aku juga tidak takut padamu...... aku akan melindungi Yuliana dengan baik, kamu jangan mengira kamu memiliki banyak cara, juga ada uang, dapat melakukan kejahatan. Sekarang bukan waktu sebelumnya, sekarang juga saatnya untuk berbicara tentang hukum, kamu tau tidak? Orang-orang abu seperti kamu sekarang menjadi serangan objek utama, berapa banyak keluarga besar juga akan dicabut total, jika kamu benar-benar berani membuat kejahatan, saya katakan padamu, kamu tidak akan memiliki akhir yang baik! Jika kamu sudah memiliki wanita lain, kalau begitu cepatan bercerai dengan Yuliana, dia juga telah banyak menderita untukmu, kamu sedikit berhati nurani lah, kamu memberinya sedikit uang, membiarkannya hidup dengan baik selama sisa hidupnya. Kalau kamu berani menggunakan cara licik untuk menggertaknya, meskipun aku tidak berguna, tapi aku akan melindunginya dengan nyawaku."
Wirianto Leng mendengar perkataan Peggy He, mengerutkan mulutnya dengan keras, berkata dengan suara dalam: "Sebaiknya kamu menjaga dirimu sendiri dulu, Yuliana ada aku yang lindungi sudah boleh."
Wirianto Leng selesai berkata, lalu menutup telepon. Yuliana Jian memandangi ekspresi Wirianto Leng di samping, bertanya dengan suara rendah: "Kamu juga tidak begitu marah, benarkan?"
Wirianto Leng mencibirkan bibir, menoleh kepala melihati Yuliana Jian: "Oh? Kamu dapat melihatnya?"
Yuliana Jian mengangguk kepala dengan keras: "Aku sudah bersamamu begitu lama, kamu marah tidak marah masih dapat melihatnya. Kalau kamu benar-benar marah, kalau kamu benar-benar marah, sama sekali tidak akan mendengarkan Peggy He berkata begitu banyak, langsung menutupi teleponnya."
Wirianto Leng baru tersenyum: "Meskipun Peggy He ini agak tidak bisa diandalkan, tapi dia termasuk seorang teman yang baik, benaran mengkhawatirkanmu, aku sebenarnya sangat senang. Dengan ada orang seperti itu, bahkan jika benar-benar terjadi sesuatu, kamu juga ada orang yang membantumu."
Yuliana Jian mendengar perkataan Wirianto Leng, segera mengerutkan kening: "Apa yang bisa terjadi?"
Wirianto Leng mengangkat tangan memegang wajah Yuliana Jian dengan lembut, berkata dengan suara rendah: "Setelah berpengalaman kali ini, aku menyadari tidak bisa mengatakan janji-janji dengan sembarangan, sesuatu yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja, kita tidak pernah tau kapan apa yang akan terjadi. Memiliki lebih banyak orang melindungimu, menjagamu, aku merasa sangat tenang.”
"Berbicara perkataan yang tidak enak di dengar lagi, benar-benar, sangat sulit bisa bersuasana hati yang baik, ini membuatku sedih lagi." Yuliana Jian mengerutkan bibir dan berbisik: “Tidak bisakah kamu mengatakan sesuatu yang enak di dengar?"
Yuliana Jian berkata sampai sini, memiringkan kepala melihati Wirianto Leng, bertanya dengan suara rendah: "Kalau begitu...... kamu benar-benar tidak marah lagi, tidak akan mempersulitkan Peggy He kan?"
"Mempersulitkannya itu memang harus." Wirianto Leng berkata dengan suara rendah.
Yuliana Jian mengerutkan kening, bertanya dengan tergesa-gesa: "Bukankah kamu juga mengatakan dia demi kebaikanku? Dan kamu juga sangat senang, kenapa kamu masih mau menyulitkannya?"
Wirianto Leng mengangguk kepala: "Aku berkata begitu, aku itu senang atas kepeduliannya kepadamu. Tapi aku tidak mengatakan dia sembarangan berbicara di depanmu, membuatmu khawatir, aku juga senang. Sebenarnya aku sekarang masih sangat marah, kalau bukan dia berbicara sembarangan, kamu tidak akan begitu khawatir akhir-akhir ini. "
Yuliana Jian mengerutkan kening, segera membalas: "Hei...... kamu harus tau jelas, bukan karena dia berbicara omong kosong, makanya aku jadi khawatir, jelas-jelas karena kamu tidak pulang di luar, menyembunyikan sesuatu dariku, aku baru khawatir. Jelas-jelas kamu adalah penyebab utama, kenapa kamu bisa menyalahkan orang lain? Peggy He dia sudah kasian sekali, dia sekarang tidak tau betapa takutnya, kalau kamu......"
"Kamu begitu peduli padanya?" Wirianto Leng mengerutkan kening melihat ke Yuliana Jian: "Kamu begitu peduli padanya, terus menjadi perantara baginya, aku akan lebih marah lagi, bukankah seharusnya hanya ada aku di hatimu? Sekarang ada orang membuatku marah, mengapa kamu masih berbicara demi orang lain? Kamu harus berdiri di sisiku, berbicara untukku baru betul. "
Yuliana Jian mengangkat bahu, tak berdaya menatap Wirianto Leng: "Ya Tuhan, CEO Leng aku, apakah kamu harus begitu kanak-kanak? Cemburu Peggy He kamu juga makan? Tingkat cemburu kamu juga terlalu unik, cemburu seperti ini apa perlu...... "
Wirianto Leng melihati Yuliana Jian, perlahan menggelengkan kepalanya: "Kamu demi dia, mengatakan aku kekanak-kanakan? Ehmn, aku sudah tau......"
Yuliana Jian buru-buru memeluk Wirianto Leng, berkata dengan panik: "Kamu jangan katakan kamu sudah tau, kamu begitu mengatakan ini, hatiku langsung tidak tenang. Peggy He dia juga demi kebaikanku, kalau kamu benar-benar marah atas perlakuannya, kamu membuatku harus bagaimana menjadi orang, bagaimana menemuinya? CEO Leng aku, biarkanlah aku punya teman disisiku? "
Wirianto Leng menundukkan kepala dan melihat ekspresi Yuliana Jian, tak tahan bersenyum, lalu dia segera mengerutkan kening, berbisik: "Apakah kamu benar-benar berpikir aku akan melakukan sesuatu padanya?"
Yuliana Jian mengangguk kepala: "Kamu terlihat seperti itu, aku belum pernah melihatmu seperti ini sebelumnya, jadi dalam hati snagat tidak tenang."
“Terlalu khawatir padanya, perhatian sampai pemikiran menjadi berantakan." Wirianto Leng bertanya dengan suara rendah.
Yuliana Jian melihat ekspresi Wirianto Leng, baru mengangguk kepala dengan ringan: "Memang ada sedikit seperti itu, tapi aku hanya seorang teman ini, bagaimana mungkin tidak peduli? Nyalinya juga kecil, ditakuti kamu sedikit, mungkin akan tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Dan dia juga karena peduli padaku, kalau benar-benar membuatnya takut, aku benar-benar merasa sangat bersalah.”
Yuliana Jian berkata sampai sini, sedikit menundukkan kepala, lewat beberapa saat baru mengangkat kepala dan mengerutkan kening melihati Wirianto Leng, bertanya dengan suara rendah: "Kamu benar-benar tidak akan melakukan apa pun pada Peggy He kan? Dia tidak punya hati, kamu juga tidak usah beribut dengannya, menganggap tidak melihat apa-apa, tidak mendengar apapun juga, bisakah? "
Wirianto Leng melihati Yuliana Jian, mengangguk kepala sambil tersenyum: "Baiklah, melihat pada wajahmu, aku akan melepaskannya. Tapi aku melepaskannya, kamu ingin mengunakan apa sebagai gantinya?”
Yuliana Jian mengangkat tangan dan menutup dadanya, mengerutkan kening menatap Wirianto Leng: "Kamu itu pria yang serius, jangan begitu memikirkan sesuatu pada wanita yang baik, aku juga seorang istri dari kelurga yang baik, bukan apapun juga bisa dipakai untuk bertukar. "
Wirianto Leng mengelus tangan Yuliana Jian, nyengir dekat dengan Yuliana Jian, berkata dengan suara rendah dan tersenyum: "Kalau aku mesti harus?"
Yuliana Jian mengerutkan bibirnya dengan keras, menoleh kepala melihati Wirianto Leng, akhirnya tak tahan tertawa: "Kalau kamu mesti harus, aku akan menyerah, aku akan mengorbankannya demi teman baikku. Itu melihat kamu tampan juga...... "
Wirianto Leng ini baru mendekat Yuliana Jian sambil tersenyum dan mencium bibir Yuliana Jian. Yuliana Jian mengangkat tangannya mengantung di leher Wirianto Leng, berbisik: "Kalau begitu kamu berjanjilah padaku, benaran tidak menakuti Peggy He lagi."
Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian sambil tersenyum dan berbisik: "Kalau kamu berbicara untuknya lagi, aku benaran akan cemburu."
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaThick Wallet
TessaHanya Kamu Hidupku
RenataHabis Cerai Nikah Lagi
GibranEternal Love
Regina WangYou're My Savior
Shella NaviYour Ignorance
YayaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia