Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 387 Gosip Baru

Yuliana Jan mendengar perkataan Peggy He, segera berkata dengan tergesa-gesa: "Penggy, kamu jangan membicarakannya lagi, tidak ada masalah, kamu jangan banyak......"

"Apanya yang tidak bermasalah, kamu tidak tau apa yang terjadi? Kamu bukannya masih ingin bersama Wirianto Leng, aku beritahu padamu, kamu bersedia bersama dengan Wirianto Leng, aku tidak setuju. Pada waktu itu dia berperilaku begitu baik, sekarang tak sangka sudah berani membawa wanita ke perusahaan bermain-main......" Peggy He marah sampai tak berhenti berkata.

Yuliana Jian mengerutkan kening, tetap mencoba memutuskan perkataan Peggy He: "Peggy, jangan mengatakan hal-hal ini lagi, aku memberitahumu....."

"Tidak ada gunanya kamu memberitahuku apa pun!" Peggy dia menyela perkataan Yuliana Jian dengan keras, melanjutkan berkata: "Sekarang kamu harus melindungi keuntunganmu, tau tidak? Wirianto Leng itu, kamu tidak perlu mempedulikannya lagi. Bagus juga meninggalkannya, dia memang terlihat tidak terlalu normal, pergi mencari pria lain jauh lebih baik daripada dia, aku boleh memperkenalkanmu beberapa pasangan yang lumayan untukmu, ada waktu keluar ketemuan. Tunggu kamu setelah bercerai, dapat berhubungan formal dengan pihak lawan, mengapa hanya pria mereka yang bisa memelihara wanita di luar, istri mesti diintimidasi oleh mereka dengan diam saja. Sekarang dunia telah berubah, banyak juga wanita memelihara pria di luar, kita bisa bersenang-senang untuk diri kita sendiri.”

Yuliana Jian melihat wajah Wiriano Leng semakin lama semakin gelap, Yuliana Jian segera menaikkan volume berkata: "Peggy, kamu jangan katakan lagi, aku bersama Wirianto Leng......"

"Bersama, memang kenapa kalau bersama......" suara Peggy He menurun, bertanya dengan suara rendah, "Aku tadi berbicara begitu keras, tidak kedengaran olehnya kan?"

Yuliana Jian mencibir bibir, melihati wajah Wirianto Leng yang mengelap, berbisik: "Ya, dia mendengarkannya terus......"

Peggy He di situ mendengar perkataan Yuliana Jian, sangat lama tidak menjawab, kemudian segera menutup telepon dengan panik. Wirianto Leng memicingkan mata melihat ke Yuliana Jian, berkata dengan suara rendah: "Peggy He ini tidak bisa dipercaya, tak sangka kamu juga berani percaya padanya?"

Yuliana Jian mengerutkan kening, menatap Wirianto Leng, barusan ingin membantu Penggy He menjelaskannya sebentar dengan suara rendah, dia benar-benar takut kalau Peggy He akan membuat Wirianto Leng marah. Meskipun Wirianto Leng mungkin melihat tidak wajahnya, tidak menghadapi Penggy He secara terus terang, tapi cara gelap Wirianto Leng sangatlah banyak, sedikit melakukannya pada Penggy He, Peggy He sudah tidak dapat tahan.

Pada nantinya Peggy He kalau karena hubungannya jadi sial, Yuliana Jian juga akan merasa bersalah terhadap Peggy He.

Awalnya itu adalah perselisihan keluarganya, akibatnya telah melibatkan orang lain, bagaimana mungkin tidak merasa bersalah? Yuliana Jian mengerutkan kening, baru berpikir harus bagaimana menjelaskan semua ini kepada Wirianto Leng, sehingga bisa membuat Wirianto Leng memperhitungkan perkatakan Peggy He barusan. Tetapi tidak menunggu Yuliana Jian berbicara, hp yang di tangan Wirianto Leng berdering lagi. Yuliana Jian mendongak dan melihat, langsung melihat nama Peggy He muncul di panggilan telepon, Yuliana Jian merasa Peggy He ini sudah gila, mengapa sudah tau kedengaran sama Wirianto Leng apa yang baru saja dikatakannya, ternyata masih berani menelepon kemari, apakah berpikir dia tidak cukup membuat kesel Wirianto Leng?

Meskipun Peggy He selalu teriak-teriakan, tapi sebenarnya nyalinya sangat kecil, juga sangat takut pada Wirianto Leng, Yuliana Jian sama sekali tidak tau mengapa Peggy He bisa menelepon panggilan ini, dia hampir mengira dirinya muncul ilusi.

Tampaknya Wirianto Leng juga dikejutkan oleh panggilan telepon tiba-tiba dari Peggy He, wajahnya berekspresi terkejut, tetapi respons Wirianto Leng lebih cepat daripada Yuliana Jian, segera menjawab telepon.

"Wi...... Wirianto Leng......." Di dalam telepon segera menyebar kemari suara gemetar Peggy He: "Aku memberitahumu...... memberitahumu...... bahkan jika kamu mendengar semuanya barusan, aku juga...... aku juga tidak takut padamu...... aku akan melindungi Yuliana dengan baik, kamu jangan mengira kamu memiliki banyak cara, juga ada uang, dapat melakukan kejahatan. Sekarang bukan waktu sebelumnya, sekarang juga saatnya untuk berbicara tentang hukum, kamu tau tidak? Orang-orang abu seperti kamu sekarang menjadi serangan objek utama, berapa banyak keluarga besar juga akan dicabut total, jika kamu benar-benar berani membuat kejahatan, saya katakan padamu, kamu tidak akan memiliki akhir yang baik! Jika kamu sudah memiliki wanita lain, kalau begitu cepatan bercerai dengan Yuliana, dia juga telah banyak menderita untukmu, kamu sedikit berhati nurani lah, kamu memberinya sedikit uang, membiarkannya hidup dengan baik selama sisa hidupnya. Kalau kamu berani menggunakan cara licik untuk menggertaknya, meskipun aku tidak berguna, tapi aku akan melindunginya dengan nyawaku."

Wirianto Leng mendengar perkataan Peggy He, mengerutkan mulutnya dengan keras, berkata dengan suara dalam: "Sebaiknya kamu menjaga dirimu sendiri dulu, Yuliana ada aku yang lindungi sudah boleh."

Wirianto Leng selesai berkata, lalu menutup telepon. Yuliana Jian memandangi ekspresi Wirianto Leng di samping, bertanya dengan suara rendah: "Kamu juga tidak begitu marah, benarkan?"

Wirianto Leng mencibirkan bibir, menoleh kepala melihati Yuliana Jian: "Oh? Kamu dapat melihatnya?"

Yuliana Jian mengangguk kepala dengan keras: "Aku sudah bersamamu begitu lama, kamu marah tidak marah masih dapat melihatnya. Kalau kamu benar-benar marah, kalau kamu benar-benar marah, sama sekali tidak akan mendengarkan Peggy He berkata begitu banyak, langsung menutupi teleponnya."

Wirianto Leng baru tersenyum: "Meskipun Peggy He ini agak tidak bisa diandalkan, tapi dia termasuk seorang teman yang baik, benaran mengkhawatirkanmu, aku sebenarnya sangat senang. Dengan ada orang seperti itu, bahkan jika benar-benar terjadi sesuatu, kamu juga ada orang yang membantumu."

Yuliana Jian mendengar perkataan Wirianto Leng, segera mengerutkan kening: "Apa yang bisa terjadi?"

Wirianto Leng mengangkat tangan memegang wajah Yuliana Jian dengan lembut, berkata dengan suara rendah: "Setelah berpengalaman kali ini, aku menyadari tidak bisa mengatakan janji-janji dengan sembarangan, sesuatu yang tidak terduga dapat terjadi kapan saja, kita tidak pernah tau kapan apa yang akan terjadi. Memiliki lebih banyak orang melindungimu, menjagamu, aku merasa sangat tenang.”

"Berbicara perkataan yang tidak enak di dengar lagi, benar-benar, sangat sulit bisa bersuasana hati yang baik, ini membuatku sedih lagi." Yuliana Jian mengerutkan bibir dan berbisik: “Tidak bisakah kamu mengatakan sesuatu yang enak di dengar?"

Yuliana Jian berkata sampai sini, memiringkan kepala melihati Wirianto Leng, bertanya dengan suara rendah: "Kalau begitu...... kamu benar-benar tidak marah lagi, tidak akan mempersulitkan Peggy He kan?"

"Mempersulitkannya itu memang harus." Wirianto Leng berkata dengan suara rendah.

Yuliana Jian mengerutkan kening, bertanya dengan tergesa-gesa: "Bukankah kamu juga mengatakan dia demi kebaikanku? Dan kamu juga sangat senang, kenapa kamu masih mau menyulitkannya?"

Wirianto Leng mengangguk kepala: "Aku berkata begitu, aku itu senang atas kepeduliannya kepadamu. Tapi aku tidak mengatakan dia sembarangan berbicara di depanmu, membuatmu khawatir, aku juga senang. Sebenarnya aku sekarang masih sangat marah, kalau bukan dia berbicara sembarangan, kamu tidak akan begitu khawatir akhir-akhir ini. "

Yuliana Jian mengerutkan kening, segera membalas: "Hei...... kamu harus tau jelas, bukan karena dia berbicara omong kosong, makanya aku jadi khawatir, jelas-jelas karena kamu tidak pulang di luar, menyembunyikan sesuatu dariku, aku baru khawatir. Jelas-jelas kamu adalah penyebab utama, kenapa kamu bisa menyalahkan orang lain? Peggy He dia sudah kasian sekali, dia sekarang tidak tau betapa takutnya, kalau kamu......"

"Kamu begitu peduli padanya?" Wirianto Leng mengerutkan kening melihat ke Yuliana Jian: "Kamu begitu peduli padanya, terus menjadi perantara baginya, aku akan lebih marah lagi, bukankah seharusnya hanya ada aku di hatimu? Sekarang ada orang membuatku marah, mengapa kamu masih berbicara demi orang lain? Kamu harus berdiri di sisiku, berbicara untukku baru betul. "

Yuliana Jian mengangkat bahu, tak berdaya menatap Wirianto Leng: "Ya Tuhan, CEO Leng aku, apakah kamu harus begitu kanak-kanak? Cemburu Peggy He kamu juga makan? Tingkat cemburu kamu juga terlalu unik, cemburu seperti ini apa perlu...... "

Wirianto Leng melihati Yuliana Jian, perlahan menggelengkan kepalanya: "Kamu demi dia, mengatakan aku kekanak-kanakan? Ehmn, aku sudah tau......"

Yuliana Jian buru-buru memeluk Wirianto Leng, berkata dengan panik: "Kamu jangan katakan kamu sudah tau, kamu begitu mengatakan ini, hatiku langsung tidak tenang. Peggy He dia juga demi kebaikanku, kalau kamu benar-benar marah atas perlakuannya, kamu membuatku harus bagaimana menjadi orang, bagaimana menemuinya? CEO Leng aku, biarkanlah aku punya teman disisiku? "

Wirianto Leng menundukkan kepala dan melihat ekspresi Yuliana Jian, tak tahan bersenyum, lalu dia segera mengerutkan kening, berbisik: "Apakah kamu benar-benar berpikir aku akan melakukan sesuatu padanya?"

Yuliana Jian mengangguk kepala: "Kamu terlihat seperti itu, aku belum pernah melihatmu seperti ini sebelumnya, jadi dalam hati snagat tidak tenang."

“Terlalu khawatir padanya, perhatian sampai pemikiran menjadi berantakan." Wirianto Leng bertanya dengan suara rendah.

Yuliana Jian melihat ekspresi Wirianto Leng, baru mengangguk kepala dengan ringan: "Memang ada sedikit seperti itu, tapi aku hanya seorang teman ini, bagaimana mungkin tidak peduli? Nyalinya juga kecil, ditakuti kamu sedikit, mungkin akan tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari. Dan dia juga karena peduli padaku, kalau benar-benar membuatnya takut, aku benar-benar merasa sangat bersalah.”

Yuliana Jian berkata sampai sini, sedikit menundukkan kepala, lewat beberapa saat baru mengangkat kepala dan mengerutkan kening melihati Wirianto Leng, bertanya dengan suara rendah: "Kamu benar-benar tidak akan melakukan apa pun pada Peggy He kan? Dia tidak punya hati, kamu juga tidak usah beribut dengannya, menganggap tidak melihat apa-apa, tidak mendengar apapun juga, bisakah? "

Wirianto Leng melihati Yuliana Jian, mengangguk kepala sambil tersenyum: "Baiklah, melihat pada wajahmu, aku akan melepaskannya. Tapi aku melepaskannya, kamu ingin mengunakan apa sebagai gantinya?”

Yuliana Jian mengangkat tangan dan menutup dadanya, mengerutkan kening menatap Wirianto Leng: "Kamu itu pria yang serius, jangan begitu memikirkan sesuatu pada wanita yang baik, aku juga seorang istri dari kelurga yang baik, bukan apapun juga bisa dipakai untuk bertukar. "

Wirianto Leng mengelus tangan Yuliana Jian, nyengir dekat dengan Yuliana Jian, berkata dengan suara rendah dan tersenyum: "Kalau aku mesti harus?"

Yuliana Jian mengerutkan bibirnya dengan keras, menoleh kepala melihati Wirianto Leng, akhirnya tak tahan tertawa: "Kalau kamu mesti harus, aku akan menyerah, aku akan mengorbankannya demi teman baikku. Itu melihat kamu tampan juga...... "

Wirianto Leng ini baru mendekat Yuliana Jian sambil tersenyum dan mencium bibir Yuliana Jian. Yuliana Jian mengangkat tangannya mengantung di leher Wirianto Leng, berbisik: "Kalau begitu kamu berjanjilah padaku, benaran tidak menakuti Peggy He lagi."

Wirianto Leng memeluk Yuliana Jian sambil tersenyum dan berbisik: "Kalau kamu berbicara untuknya lagi, aku benaran akan cemburu."

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu