Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
Setelah sekian lama, Wirianto baru mengerutkan kening melihat Yuliana, berkata dengan suara kecil: "Yuliana Jian, kamu masih ingat apa yang kamu janjikan?"
Yuliana tahu yang dimaksud Wirianto adalah pertama kalinya dia mengutarakan perasaannya, dia berkata dia tidak akan menyukai Wirianto lagi. Saat itu dia sangat yakin, dia mengira dirinya bisa menjaga hubungan mereka berdua dengan baik, dia tidak akan tenggelam dalam perasaan yang tidak akan ada hasilnya ini. Tapi tidak disangka, Wirianto hanya melambaikan tangan kepadanya, dia langsung melepaskan baju pelindungnya dan melupakan kata-kata yang pernah dia katakan, bahkan hampir membahayakan dirinya dan ayahnya.
Yuliana menghirup nafas dalam, mengelap air matanya dan bangun duduk: "Aku sudah ingat, aku tahu harus bagaimana. Aku sangat berterima kasih, kelakuanmu hari ini lagi-lagi memperingatkanku, mohon di masa depan kamu juga berbuat seperti ini, kalau tidak otakku tidak jernih, sangat mudah mencintaimu lagi."
Wirianto menggigit bibirnya, berkata dengan suara kecil: "Baguslah kalau kamu tahu, kalau begitu cepat tidur."
Yuliana berusaha sekuat tenaga menahan air mata, bertanya ringan: "Kalau begitu apakah aku boleh menjalin hubungan dengan lelaki lain?"
"Apa?" Wirianto mengerutkan kening melihat Yuliana.
Yuliana mengelap air mata di sudut matanya: "Aku merasa kita berhubungan seperti ini, akan membuatku salah paham, membuatku merasa bahwa kita benar-benar memiliki hubungan spesial. Sebelumnya sikapmu lumayan baik padaku, tapi begitu Leny pulang, kamu pun berubah. Jadi aku berpikir, lagipula kamu sudah menjalin hubungan dengan Leny, kalau begitu apakah aku juga boleh menjalin hubungan dengan orang lain. Boleh mengejar lelaki lain, kencan dengan lelaki lain, ketika aku mulai mencintai lelaki lain, aku pun tidak akan....."
"Tidak boleh!" Wirianto tidak menunggu Yuliana menyelesaikan perkataannya dan langsung memotongnya.
Yuliana dikagetkan oleh suara Wirianto, dia pun mengerutkan kening dan berkata dengan suara kecil: "Tapi kalau tidak seperti itu, aku akan menganggap diriku sebagai istrimu, kemudian aku akan berkhayal, dan mungkin akan menyukaimu."
Wirianto mengerutkan keningnya menatapi Yuliana, dia hanya berharap Yuliana bisa mengendalikan dirinya sendiri, menjaga jarak dengannya, kemudian dengan begitu juga bisa menghindari hatinya tergerak, tapi Wirianto sama sekali tidak pernah memikirkan kemungkinan Yuliana bisa mencintai lelaki lain. Namun hal ini cepat lambat akan terjadi, kalau Yuliana meninggalkan kediaman Leng, menurut wataknya, seharusnya tidak akan bisa menerima berbagi dengan perempuan lain, pasti tidak akan berhubungan lagi dengannya, tentu saja juga akan menjalin hubungan dengan lelaki lain.
Jelas-jelas tahu ini adalah hal yang normal, jelas-jelas dia yang duluan memisahkan dirinya dengan Yuliana, tapi ketika dia mendengar perkataan Yuliana, dia bisa-bisanya merasa murka.
"Tetap saja tidak boleh." Wirianto berkata dingin: "Aku dan kamu berbeda, aku adalah majikan, sedangkan kamu adalah orang yang kupekerjakan. Kamu mengambil uang keluarga Leng, tapi berencana menjalin hubungan dengan orang lain di luar? Bagaimana pandangan orang terhadapku, terhadap keluarga Leng?"
Yuliana mengerutkan kening, menekan suaranya dan berkata: "Tapi apa yang harus kulakukan kalau aku tidak bisa mengendalikan diriku dan tetap menyukaimu?"
Yuliana merasa sangat tidak adil, juga sangat bingung. Kemarahan di wajah Wirianto sedikit berkurang, dia berkata dengan suara kecil: "Tahan, sampai......sampai kamu pergi. Tapi ketika kamu masih adalah Nyonya muda Keluarga Leng, kamu tidak boleh menjalin hubungan dengan lelaki lain, termasuk August Leng dan lelaki lain di luar."
"Jadi maksudmu, kamu boleh menjalin hubungan dengan Leny Liu, tapi aku harus melihat saja seperti anjing kecil yang direbut tulangnya? Aku melihat kamu, tapi tidak boleh menyukaimu? Benar-benar tidak adil, aku juga adalah manusia, mana mungkin bisa mengendalikan perasaanku sendiri? Bahkan kesempatan untuk berpindah hati saja tidak ada, aku setiap saat menatapimu, mana mungkin tidak akan menyukaimu?" Yuliana mengerutkan keningnya, berkata dengan suara kecil yang terdengar seperti akan menangis.
Wirianto mendengar perkataan Yuliana, menatapinya yang menunduk dengan ekspesi dirugikan, Wirianto tiba-tiba ingin tertawa, ingin mengelus kepalanya.
Tapi Wirianto menahan keinginannya itu, berkata dengan ekspresi dingin: "Kalau kamu tidak bisa terima, kamu boleh pergi sekarang, tapi dana bantuan dari keluarga Leng juga akan ditarik, aku juga tidak akan melindungimu lagi. Semenjak masuk ke keluarga Leng dan menikah denganku, kamu sudah jadi musuh keluarga paman keduaku, menurutmu apakah mereka akan melepaskanmu begitu saja? August kelihatan baik dan ramah padamu, tapi aku dan kamu tahu, dia tidak sesederhana penampilannya. Bahkan bisa dibilang, kalau terjadi sesuatu di masa depan, mungkin adalah August yang memutuskan menginginkan nyawamu."
"Ini sama sekali bukanlah soal pilihan berganda, aku hanya ada satu jalan." Yuliana berkata dengan suara kecil: "Besok aku akan menyusun rencana pergi dinas, aku akan berusaha menghindarimu. Kamu sudah memutuskan bersama dengan Leny Liu, maka aku minta maaf atas kata-kataku yang mengkritik Nona Liu sebelumnya, saat itu aku tidak tahu perasaanmu, aku kegeeran. Kalau kamu ingin keluar menginap dengannya, maka usahakan keluar, kita lebih baik berusaha mengurangi kontak."
Ekspresi Wirianto memburuk, hari ini dia melakukan begitu banyak hal, hanya ingin Yuliana putus asa dan mundur, dan menjaga jarak dengannya, menghindari hubungan mereka semakin dekat. Tapi Yuliana mundur terlalu mudah, tadi baru saja menangis merasa tidak adil, sekarang sudah aktif menjaga jarak dengannya. Wirianto tiba-tiba merasa sangat tidak nyaman, sama seperti sebelumnya, jelas-jelas dia yang menolak perasaan Yuliana, tapi ketika Yuliana dengan yakin berkata bahwa dia tidak akan menyukainya lagi, dia juga merasa tidak nyaman seperti sekarang ini.
Wirianto pun tidak tahan dan berkata dingin: "Bagaimana kamu bisa punya karakter yang langsung mundur begitu bertemu kesulitan ini?"
Wirianto melihat ke arah Wirianto, mengedipkan matanya dengan bingung: "Jadi kamu ingin aku terus mengejarmu, tidak menyerah sebelum menabrak dinding? Sekarang ini aku sudah sangat tidak tahu malu, meskipun tidak menabrak dinding, tapi juga sudah menabrak pintu, sudah berapa kali kamu menolakku? Masih berani bilang aku mundur begitu bertemu kesulitan, kamu itu kesulitan? Kamu itu jurang keputusasaan! Lagipula bukannya kamu yang mempunyai perempuan lain? Kamu yang ingin menjadi kekasih Leny Liu, kan? Kenapa jadi seperti aku yang salah?"
Kata-kata Yuliana mengingatkan Wirianto, Wirianto pun mengangkat tangannya dan memijit pelipisnya, berkata dengan suara kecil: "Kata-katamu masih saja begitu banyak."
Wirianto berkata sambil mengibaskan tangannya: "Sudahlah, kamu ingin melakukan apa terserah, asalkan tidak mendekatiku, tidak menggangguku dengan perasaanmu."
Selesai bicara, Wirianto pun berbaring di atas lantai yang beralas selimut, menutup matanya. Yuliana memalingkan sedikit wajahnya, melihat Wirianto, bertanya dengan suara kecil: "Kalau begitu apakah aku juga boleh berhubungan dengan lelaki lain?"
"Ini sudah pasti tidak boleh!" Wirianto mengerutkan kening dan berkata dingin.
Yuliana menghirup cairan di hidungnya, perlahan-lahan meringkuk masuk ke selimutnya, menggumam: "Kalau begitu aku seharusnya boleh berusaha menyukai lelaki lain."
"Itu juga tidak boleh." Wirianto memotong perkataan Yuliana: "Dalam masa perjanjian, kamu tidak boleh menyukai lelaki lain, tidak peduli itu adalah aku, atau lelaki lain!"
Yuliana merasa kata-kata Wirianto sangat aneh, dia pun berbalik melihat Wirianto, bertanya dengan suara kecil: "Wirianto Leng, kamu kenapa......"
Yuliana belum menyelesaikan perkataannya, Wirianto langsung berkata dingin: "Simpan imajinasimu yang tidak nyata, pergi tidur."
Yuliana menggigit bibirnya dan berbaring ke kasur. Meskipun hatinya masih sedikit sedih, tapi Yuliana tidak tidak merasa dirugikan seperti tadi, kelihatannya perasaan suka juga bukannya tidak bisa digantikan, asalkan ada urusan lain, Yuliana merasa dirinya masih bisa melupakan perasaannya terhadap Wirianto.
Wirianto mengerutkan kening melihat Yuliana yang berbaring di atas kasur, dia mengangkat tangannya dengan kesal dan memijat pelipisnya. Dia tiba-tiba merasa dia sudah tidak bisa memahami emosinya, dan dia menjadi bingung harus bagaimana memperlakukan Yuliana. Dia juga tahu permintaannya kepada Yuliana sangat tidak masuk akal, tapi dia tidak bisa menahannya.
Yuliana menangis sampai tertidur, ketika dia bangun, langit sudah terang. Wirianto tidak ada di sisinya, selimut yang dipakainya semalam terletak di bagian bawah kasur. Yuliana mengerutkan kening melihat selimut itu, baru bangun, setelah cuci muka dan gosok gigi, dia pun segera turun dan keluar dari kediaman Leng. Dia harus menambah pekerjaannya untuk melupakan Wirianto, untuk mengendalikan dirinya sendiri.
Setelah sampai di perusahaan, Yuliana memeriksa sejenak susunan pekerjaan dan menemukan satu pekerjaan yang perlu keluar kota, dia pun memesan sekretarisnya: "Majukan pekerjaan ini, aku pergi dinas sekarang juga."
Sekretaris pun dengan cepat membuat persiapan dinas Yuliana, setelah melihat rencana perjalanan, dia mengerutkan kening dan berkata kepada Yuliana: "Direktur Jian, kalau dimajukan seperti ini, maka Manajer Chu akan seperjalanan dengan anda, anda......"
Yuliana melihat ke bawah, berpikir sejenak, kemudian berkata dengan suara kecil: "Aku tidak keberatan, kamu siapkan secepatnya, aku akan pergi malam ini."
Bersama dengan Michael Chu, Yuliana hanya merasa kesal. Tapi kalau terus berhubungan dengan Wirianto, Yuliana merasa kesal dan juga dilema. Di situasi sekarang, kalau benar-benar harus memilih antara Michael Chu dan Wirianto Leng, sebagai orang yang harus ditemui, maka Yuliana bersedia memilih Michael Chu. Karena ketika dia berhadapan dengan Michael, dia hanya ada kebencian, tidak akan ada emosi lain, tidak akan ada beban di hatinya.
Tapi ketika berhadapan dengan Wirianto Leng, begitu terpikirkan Wirianto, Yuliana langsung mengerutkan kening, dia bingung dan tidak tahu harus bagaimana, maju selangkah ada jurang, mundur selangkah ada kesakitan hati yang amat sangat. Bisa berjauhan dengan Wirianto beberapa hari, untuknya, mungkin adalah hal baik.
Setelah menyelesaikan susunan perjalanan dinasnya, Yuliana lebih dulu pergi ke rumah sakit untuk mengurus perpindahan ayahnya, memindahkan ayahya ke pusat rehabilitasi yang sudah disiapkan sebelumnya, dan menemani ayahnya setengah harian. Yuliana sambil mengelap tangan ayahnya sambil berkata: "Ayah, kamu tinggal beberapa hari dulu disini, aku mungkin pergi dinas dua hari, tapi aku akan menelepon dan menggunakan panggilan video untuk menghubungimu setiap hari. Aku sebenarnya sangat tidak ingin meninggalkanmu, tapi kemarin aku hampir membuat sebuah keputusan yang salah, demi menghindari terjadinya kesalahan yang lebih besar, aku terpaksa pergi dua hari. Tapi aku akan segera pulang, terus menemanimu."
Setelah Yuliana selesai berbicara, Rishendy Jian mengangguk, berkata dengan perlahan: "Yuliana....lihat, langit......cantik."
Sambil berbicara, Rishendy sambil mengangkat tangannya menunjuk ke arah langit biru, mendengar Rishendy lagi-lagi mengatakan kalimat baru, Yuliana segera tertawa dan mendongak, pandangannya mengikuti arah jari Rishendy, melihat langit biru yang luas tidak terbatas, Yuliana perlahan-lahan tersenyum: "Benar, langit biru ini sangat indah, ada langit biru yang begitu indah, malah pergi mengejar sebuah bunga yang akan gugur, benar-benar bodoh."
Novel Terkait
Takdir Raja Perang
Brama aditioJalan Kembali Hidupku
Devan HardiMore Than Words
HannyMenaklukkan Suami CEO
Red MapleBretta’s Diary
DanielleUnplanned Marriage
MargeryCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia