Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 389 Muncul Di Depan Umum
Meskipun Yuliana Jian sudah menjelaskan ke Peggy He bahwa wanita sebenarnya di saat itu adalah dia, tetapi masih tidak bisa mengendalikan penyebaran desas-desus. Bahkan memengaruhi suasana hati Wirianto Leng, ketika Wirianto Leng malam pulang melihat Yuliana Jian, juga tak tahan mengerutkan kening dan berbisik: "Sekarang rumor di luar tersebar kemana-mana, bilang kita akan bercerai."
Yuliana Jian memalingkan kepala dan menatap Wirianto Leng, buru-buru menjelaskan: "Ini bukan Peggy yang mengatakan keluar, nyalinyabegitu kecil, sama sekali tidak berani mengatakan desas-desus seperti itu. Dia juga tidak berani terus menyinggungnya, kamu jangan sampai menyalahkannya."
Wirianto Leng mengangguk kepala, berkata dengan suara rendah: "Aku tau, itu karyawan yang melihat di waktu itu, aku sudah memecat mereka, tetapi rumor-rumor yang berantakan itu semakin menyebar semakin kacau."
"Itu juga tidak apa-apa." Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Bukankah kamu pernah mengatakan? Tidak perlu peduli dengan rumor-rumor itu, bahkan jika rumor-rumor itu sudah dikendalikan, masih akan ada rumor baru yang muncul, kita hanya perlu menjalani kehidupan kecil kita sendiri dengan baik itu sudah bisa, masalah yang lain biarkan mereka pergi saja. "
Wirianto Leng mengerutkan bibirnya, mengangguk kepala sekali, kemudian mengangkat kepala menatap ke Yuliana Jian, mengerutkan kening dan berkata: "Tapi...... tapi......"
Yuliana Jian sama sekali tidak pernah melihat Wirianto Leng berpenampilan keraguan begitu, lalu segera bertanya: "Ada apa? Apa benar-benar terjadi sesuatu? Kamu ceritakan kepadaku."
Wirianto Leng mengerutkan bibir, menurunkan mata, sepertinya sulit untuk diucapkan. Yuliana Jian segera gugup, memandangi Wirianto Leng dan bertanya: "Kenapa? Apa jangan-jangan penyakitmu kambuh lagi, atau ada penyakit yang lain?"
Wirianto Leng segera menggelengkan kepala, berkata dengan suara yang dalam: "Tidak ada penyakit apapun."
"Kalau begitu apa terjadi?" Yuliana Jian sedikit mengerutkan keningnya, bertanya dengan suara rendah: "Apa jangan-jangan kali ini aku?"
Wirianto Leng menarik napas dalam-dalam, menggelengkan kepala, berkata dengan suara rendah: "Tidak, bukan kamu, kamu jangan berpikir aneh-aneh, itu......"
Wirianto Leng menundukkan kepala, dan berkata dengan sedikit canggung: "Itu semua karena hari itu, membiarkan orang lain mengira aku benar-benar memiliki wanita lain, jadi baru-baru ini banyak orang berpikir aku dan kamu akan bercerai, jadi ada beberapa orang yang memiliki berniat tidak baik......"
"Kenapa? Apakah ada sekumpulan wanita mulai mengejarmu? Yuliana Jian bertanya sambil tersenyum.
Wiriano Leng melihati Yuliana Jian dan mengangguk kepala, lalu mengerutkan kening bertanya dengan suara dalam: "Kenapa kamu masih bisa tertawa? Jelas-jelas dua hari yang lalu masih khawatir aku ada wanita lain.”
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Bukankah itu karena kamu tiba-tiba menghilang dengan kebenaran diri sendiri? Membuatku curiga bukan wanita-wanita yang mengejar kamu itu, tapi perilakumu. Kalau kamu berbicara jelas denganku langsung seperti ini, bagaimana mungkin aku bisa mencurigakannya? Tapi bukankah sebelumnya sudah ada banyak wanita yang mengejarmu? Kenapa kamu tiba-tiba merasa merepotkan? Bukankah kamu seharusnya sudah terbiasa dengan kehidupan begini dari dulu?"
Wirianto Leng melirik Yuliana Jian, mengerutkan kening dan berkata: "Kenapa akau merasa kamu begitu gembira?"
Yuliana Jian mengangguk kepala, berkata sambil tersenyum: "Wanita mana saja akan sangat senang kalau mendengar suaminya sendiri pusing karena dikejar oleh wanita lain? Ini menunjukkan idak ada wanita lain di hati suami, bukan?"
Wirianto Leng menyapu pandangan ke Yuliana Jian, menggelengkan kepala dengan senyuman tak berdaya: "Alasanmu benar-benar banyak."
Yuliana Jian melihat ke Wirianto Leng sambil tersenyum, buru-buru bertanya: "Kalau begitu katakan baik-baik padaku, sebenarnya untuk apa kamu begini? Ada apa sebenarnya?"
"Sebelumnya karena ada kamu, jadi banyak wanita pun juga tidak seaktif sekarang." Wirianto Leng menarik napas dalam-dalam, berkata dengan suara dalam: "Meskipun sebelumnya di sisiku tidak ada kamu, tapi karena sebelumnya aku terlihat......"
"Kelihatannya ganas, tidak seberapa wanita yang bernyali besar, benar-benar mendekatimu?" Yuliana Jian bertanya sambil tersenyum: "Meskipun Tuan Wiriano Leng kami ketakutan dengan pengejaran yang tiba-tiba? Apakah berpikir kadang-kadang emosinya galak sedikit, bukan hal yang buruk juga?"
Wirianto Leng mengangguk kepala, lalu mengerutkan kening melihat ke Yuliana Jian: "Kenapa kamu sedikit merasa senang dalam kesengsaraan orang?"
Yuliana Jian terkekeh: "Ada sedikit, merasa kamu begini bagus juga, dengan begitu hanya bisa melihatiku seorang diri. Lihat tidak, wanita lain semua adalah bencana besar, aku imut dan juga mengerti pikiranmu, kalau aku terlewatkan, kamu tidak dapat menemukan yang tepat lagi."
Wirianto Leng mendengar perkataan Yuliana Jian, tak tahan tertawa, melihati Yuliana Jian, sambil menggelengkan kepala dengan ringan, sambil berkata dengan suara rendah: "Kalau kamu selalu mempertahankan kepercayaan seperti ini, tidak akan memiliki begitu banyak kekhawatiran."
"Sebelumnya itu bukannya ada berbagai gangguan?" Yuliana Jian begitu terpikir sebelumnya ternyata sempat curiga Wirianto Leng memiliki wanita lain, Yuliana Jian langsung merasa sedikit malu.
Yuliana Jian sambil berbicara, sambil mengangkat kepala menatap Wirianto Leng, bertanya dengan suara rendah: "Itu...... kamu tidak keberatan kan?"
Wirianto Leng menoleh kepala melihat Yuliana Jian, bertanya sambil tersenyum: "Apa yang harus dipikirkan?"
Yuliana Jian mengerutkan bibir, berbisik: "Itu keberatan dengan masalah aku tidak percaya padamu, sebenarnya aku selalu ingin bertanya padamu, apakah kamu benar-benar tidak keberatan? Aku begitu gampang curiga kamu memiliki wanita lain, apa kamu tidak merasa aku berbuat tidak benar?"
"Tidak, karena aku mencintaimu, jadi semua yang kamu lakukan adalah benar." Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Selama ada cinta, bahkan jika kamu tidak percaya padaku lagi, bagiku, itu karena kamu peduli padaku, aku akan merasa bahagia. Kamu percaya padaku, itu karena kamu mengerti aku, aku akan senang.”
Yuliana Jian memiringkan kepala dan melihati Wirianto Leng, mengangguk kepala dengan mengerti: "Jadi para kekasih itu karena masalah kepercaan jadi bertengkar, alasan yang paling mendasar tetap tidak memiliki perasaan lagi, betulkan? Mengira sudah tidak ada cinta, pihak lawan melakukan apa semuanya salah. "
Wirianto Leng bersenyum: "Aku hanya mengerti pada diriku sendiri, tidak begitu tau kekasih lain. Dan bukankah seharusnya kamu sangat tersentuh oleh perkatakanku saat ini? Kenapa kamu malah fokus pada hal itu?"
Yuliana Jian mendekati Wirianto Leng, mencium sekali bibir Wirianto Leng, berkata sambil tersenyum: "Ehmn, sudah tau, sudah tau, ini hadiah untukmu."
Setelah Yuliana Jian selesai berbicara, menyipitkan mata melihat ke Wirianto Leng: "Aku telah menemukan solusi, bisa mengurangi wanita mengejarmu."
"Cara apa?" Wirianto Leng bertanya dengan mengerutkan kening.
Yuliana Jian menunjuk dirinya sendiri, berkata sambil tersenyum: "Aku, jika karena kemunculanku baru menimbulkan desas-desus itu, kalau begitu biarkan aku muncul sekali lagi, sedikit mengganggu desas-desus tersebut. Apakah ada pesta dansa baru-baru ini? Aku dapat hadir bersamamu sebagai Nyonya Leng, bahkan jika masih ada orang mencurigai kamu memiliki wanita lain, tapi setidaknya akan berkurang beberapa orang mengganggumu, bahkan jika itu lalat, mengelilingi di sekitar terus, juga akan merasa kesal, benar tidak?"
"Tidak boleh. “Wirianto Leng menggelengkan kepala: "Kamu selalu tidak suka tampil di depan umum, aku tidak ingin kamu demi aku melakukan sesuatu yang kamu tidak suka."
Yuliana Jian melihat ke Wirianto Leng sambil bersenyum, bertanya dengan suara rendah: "Apakah kamu khawatir aku tidak bisa menghadapi begitu banyak orang? Ya, aku sekarang melihat banyak orang, masih akan merasa gugup. Ada hal yang......"
Yuliana Jian berkata sampai sini, menundukkan kepala, berkata dengan senyuman pahit: "Beberapa hal mungkin harus dilakukan seumur hidup, sering kali merasa bayangan buruk itu sudah menghilang, tetapi tidak tau kapan akan muncul tiba-tiba lagi. Tapi selalu khawatir kapan bayangan buruk akan muncul, juga tidak ada gunanya, di saat harus keluar, itu akan muncul. Kita tetap manfaatkan waktu sekarang yang masih bisa menikmati, dan menikmatilah dengan sepuasnya.”
Yuliana Jian berkata, memeluk Wirianto Leng sambil tersenyum: "Aku sekarang benar-benar ingin menikmatinya, orang lain melikatiku, dengan pandangan kecemburuan dan kecurigaan. Mereka tidak perlu berbicara, aku dapat melihat apa yang mereka pikirkan.”
Yuliana Jian berhenti beberapa saat, lalu merendahkan suaranya, sengaja meniru suara orang lain: "Oh, Orang ini adalah istrinya Wirianto Leng? Sepertinya juga begitu-begitu saja? Bagaimana bisa Wirianto Leng menyukainya? Sepertinya Wirianto Leng orang ini sangat baik dalam semua bagian, tetapi matanya tidak begitu baik."
Wirianto Leng mendengar perkataan Yuliana Jian, langsung tak tahan tertawa. Yuliana Jian melihat senyuman di wajah Wiriano Leng, segera mencubit hidungnya, meninggikan suaranya, terus meniru: "Mengapa wanita ini bisa menikah dengan Wirianto Leng, dan aku tidak bisa? Hng, wanita ini pasti tau sihir apa, besok aku akan mencari peramal nasib yang bagus, meramal aku sebentar, mencari tau bagaimana baru bisa mendatangkan lebih banyak cinta, bahkan jika tidak menikah dengan Wirianto Leng, juga harus menikah dengan yang kurang lebih sama. "
Wirianto Leng menggelengkan kepala dengan senyum tak berdaya, menyela tiruan Yuliana Jian yang berlebihan: "Apa yang kamu pikiran ini?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Aku ini bukan berpikir sendiri, itu benar-benar ada orang mengatakannya di sekitarku., kamu tidak tau seberapa hebat dirimu."
Yuliana Jian berkata sampai di sini, tiba-tiba mengerutkan kening, berkata dengan serius: "Tapi kamu tidak boleh sombong, jangan merasa didimu hebat jadi memandang rendahku!"
Wirianto Leng segera menundukkan kepala dan dengan lembut mencium bibir Yuliana Jian, berkata sambil tersenyum: "Tidak berani, istri besarku."
Yuliana Jian mengangkat tangannya sambil tersenyum, yuliana Jian mengangkat tangannya di leher wirianto Leng: "hampir ..."
Wirianto Leng tersenyum, kemudian mencium leher Yuliana Jian perlahan-lahan. Pada awalnya Yuliana Jian masih menanggapinya dengan senyuman, lalu segera mengerutkan kening, mengingatnya dengan suara kecil: "Hei...... hei...... Apakah kamu masih ingat apa yang aku katakan kepadamu? Kamu jangan lupa membiarkanku muncul muka di depan umum denganmu ya."
"Sekarang bukan waktunya untuk berbicara hal yang mengecewakan seperti itu." Wirianto Leng memegang pinggang Yuliana Jian, berkata sambil tersenyum.
Yuliana Jian sedikit mengerutkan kening, bertanya dengan curiga: "Kalau begitu kapan mendiskusikannya?"
Wirianto Leng menjatuhkan Yuliana Jian sambil bersenyum, suara serak yang rendah: "Sekarang saatnya untuk membahas masalah ini......"
Wirianto Leng berkata, lalu meneruskan untuk mencium Yuliana Jian. Yuliana Jian bahkan tidak punya kesempatan untuk berbicara sama sekali lagi, dia segera tenggelam dalam ciuman Wirianto Leng.
Meskipun pembicaraan berakhir dengan kehancuran "sengaja" Wirianto Leng, tapi Wirianto Leng ingin mendapatkan kualifikasi pesta itu sangatlah mudah, keesokan harinya Wirianto Leng berkata sambil tersenyum kepada Yuliana Jian: "Besok ada sebuah pesta, kita bisa pergi bersama."
Yuliana Jian melihat ke Wirianto Leng sambil tersenyum: "Semalam aku melihat kamu tidak ingin melanjutkan pembicaraan lagi, kiranya kamu tidak senang mengajakku keluar."
Wirianto Leng berkata sambil tersenyum: "Selama kamu benar-benar ingin pergi melakukan hal ini, aku akan memuaskanmu."
Yuliana Jian mengantung di leher Wirianto Leng sambil tersenyum, mencium pipi Wirianto Leng: "Sepertinya suamiku benar-benar suami yang baik dari dua puluh empat anak yang berbakti, bagaimana kamu bisa begitu baik? Ini membuatku merasakan tekanan, aku juga ingin berusaha berbuat baik padamu!”
"Kamu bisa berada di sisiku, adalah hal terbaik bagiku." Wirianto Leng berkata sampai sini, juga mencium sekali bibir Yuliana Jian.
Yuliana Jian senyum sampai menyipitkan mata, memiringkan kepala melihat ke Wirianto Leng: "Itu karena apa makanya bisa mengadakan pestanya?"
"Sepertinya itu menikah, makanya bisa mengadakan pesta." Wirianto Leng sedikit mengerutkan kening, seolah-olah berusaha keras untuk mengingatnya, baru terpikir alasan mengadakan pestanya.
"Ha? Menikah?" Yuliana Jian mengerutkan kening, bergumam dengan suara rendah: "Kalau begitu itu apa tidak terlalu bagus, kalau aku muncul, mencuri perhatian pendatang baru orang, itu tidak baik."
Wirianto Leng melihat ke Yuliana Jian sambil tersenyum, menggelengkan kepalanya: "Kamu ini tidak perlu khawatir, pengantin baru ini adalah orang yang sangat menyebalkan, kalau kamu bisa mencuri pusat perhatian mereka, banyak orang akan bahagia. Dan...... Yuliana...... aku pun tidak tersangka kamu begitu percaya diri, bagaimana kamu bisa yakin begitu kamu muncul, akan dapat mencuri perhatian dari pendatang baru? "
Yuliana Jian segera menggelengkan kepalanya: "Aku tidak begitu percaya diri, aku juga tidak percaya diri pada penampilan dan body aku, meskipun penampilan dan body aku benar-benar lumayan."
Yuliana Jian berkata sampai sini, mengangkat tangan Wirianto Leng dan menekannya di dadanya sambil tersenyum, berkata dengan penuh kepuasan: "Dan sejak aku melahirkan bayi, dadaku ternyata masih belum berubah bentuk, malah lebih penuh dari sebelumnya, kamu katakan apa itu hadiah dari Tuhan."
Wirianto Leng dibikin ketawa oleh perlakuan Yuliana Jian, lewat lumayan lama, baru menahan ketawanya, berkata kepada Yuliana Jian: "Kamu tidak perlu mengambil tanganku untuk memverifikasi lingkar dada kamu, aku selalu tidur denganmu, aku tau lebih banyak tentang perubahan tubuhmu daripada kamu."
"Aku...... aku takut kamu kelalaian, jadi mengingatkanmu sedikit.” Yuliana Jian mengerutkan bibirnya, melanjutkan bicara: "Aku percaya diri bukan karena penampilan luarku ini, hanya saja sebagai istri Wirianto Leng, aku jarang muncul, saat ini juga begitu banyak desas-desus. Kalau aku muncul tiba-tiba, pasti menjadi titik perhatian publik. Kalau bilang percaya diri, juga ada sedikit yaitu aku benar-benar ada sedikit percaya diri menjadi istrimu Wirianto Leng.
Bagi wanita-wanita lain, mungkin masih membutuhkan tas dan pakaian bermerek untuk mempertahankan kesombongan hatinya, tetapi aku tidak membutuhkan itu semua, aku sekarang sudah menjadi istri Wirianto Leng, masih ada apa yang lebih memuaskan kesombongan ini sebagai wanita? "
Wirianto Leng mencium bibir Yuliana Jian, menggelengkan kepala smabil tersenyum: "Terus menyanjungku olehmu, aku akan menjadi narsis."
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Kamu tidak akan menjadi narsisis, karena yang dikatakan aku itu semua kenyataan."
Yuliana Jian berkata sampai sini, sedikit mengangkat kepala sambil tersenyum dan mencium Wirianto Leng, berkata dengan terkekeh: "Dan jika kamu karena aku menjadi seorang narsisis, itu berarti aku lebih penting bagimu."
Wirianto Leng menatap Yuliana Jian, baru bersiap untuk mencium Yuliana Jian. Yuliana Jian segera berduduk naik, menggosok rambutnya: "Aduh, aku lupa, aku tidak punya gaun pesta malam, aku harus pergi menyiapkan gaun pesta malam!"
Novel Terkait
Beautiful Love
Stefen LeeMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCinta Yang Dalam
Kim YongyiAku bukan menantu sampah
Stiw boyThe Gravity between Us
Vella PinkyThe True Identity of My Hubby
Sweety GirlCinta Yang Tak Biasa
WennieInnocent Kid
FellaCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia