Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
“Tidak ada yang akan melihat, tidak ada wanita lain yang akan mendekatiku.” Wirianto Leng menunduk memberi kecupan pelan pada bibir Yuliana Jian.
Yuliana Jian tersenyum menghindarnya dan menggelengkan kepalanya: "Ini adalah hadiahku, kamu tidak boleh menciumku, hanya aku yang boleh menciummu."
Wirianto Leng tersenyum mengulurkan tangan untuk membawa Yuliana Jian ke dalam pelukannya dan mengangguk: "Baiklah, ikuti kamu saja."
Yuliana Jian mengangkat tangannya memeluk Wirianto Leng, menyipitkan mata dan tersenyum bahagia.
“Kalian mesra sekali, aku bahkan iri melihatnya.” Terdengar suara seorang pria yang tidak asing.
Yuliana Jian segera memisahkan dirinya dengan Wirianto Leng, dia berbalik dan melihat ke arah suara tersebut, sebelum dia bisa melihat dengan jelas siapa yang berbicara, Yuliana Jian telah dilindungi Wirianto Leng dengan menariknya ke belakang tubuhnya. Meskipun tidak melihat orang itu, setelah beberapa saat Yuliana Jian berpikir bukankah pria yang berbicara itu adalah August Leng?
August Leng berjalan menghampiri Wirianto Leng dan Yuliana Jian kemudian tersenyum: "Aku mendengar bahwa hubungan kalian telah memiliki kemajuan yang bagus, tetapi aku tidak menyangka semesra ini, ini benar-benar mengejutkan. Ternyata Yuliana Jian bukan hanya berinisiatif pada diriku, dia sangat berinisiatif terhadap semua pria yang mendekatinya, benar-benar seorang wanita yang bisa membahagiakan pria. Apakah dia akan begitu juga pada pria lain?"
Yuliana Jian mengerutkan kening, dia sangat kesal mendengar pernyataan August Leng. Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, awalnya dia ingin menyangkal August Leng, namun Wirianto Leng terlebih dahulu membuka mulut: "Kamu harus memanggilnya kakak ipar, August Leng, jangan mencoba untuk menghasut kami, kita semua tahu apa yang terjadi pada masa lalu, kamu lebih baik jangan mengingatkanku pada hal-hal yang membuatku kesal."
Ketika Yuliana Jian mendengar perkataan Wirianto Leng, dia tertawa pelan dan bersembunyi di belakang Wirianto Leng dengan tenang. Tinggi badan Yuliana Jian tidak dikategorikan pendek, tetapi ketika dia berdiri di belakang Wirianto Leng, kepalanya hanya mencapai bahu Wirianto Leng. Wirianto Leng berdiri di depannya seperti sebuah gunung yang bisa melindungi dirinya dari angin topan maupun hujan badai.
Sejak ayah Yuliana Jian jatuh sakit, dia tidak pernah bersembunyi di belakang seseorang dengan begitu nyaman, sekarang Yuliana Jian tidak bisa menahan tawa ketika menatap punggung Wirianto Leng, perlahan-lahan dia memegang tangan Wirianto Leng. Wirianto Leng merasakan sebuah tangan kecil Yuliana Jian mendekatinya, dia juga menyipitkan matanya dan memperlihatkan senyum tipisnya.
Gerak-gerik diantara Wirianto Leng dan Yuliana Jian terlihat oleh August Leng, senyuman pada wajah August Leng tidak berubah sedikit pun, tetapi tangannya tiba-tiba dikepal olehnya, matanya tertuju pada tangan Wirianto Leng dan Yuliana Jian yang sedang bergandengan.
Wirianto Leng menggandeng erat tangan Yuliana Jian, setelah melihat sekilas August Leng, dia menggandeng tangan Yuliana Jian dan berbalik untuk pergi. Yuliana Jian juga menggandeng tangan Wirianto Leng dengan erat, mengikuti Wirianto Leng berjalan kembali ke Kediaman Leng seperti seekor anak anjing yang sangat patuh. Mereka terus berjalan menuju ke dalam kamar, Yuliana Jian mengangkat kepalanya mencium sudut bibir Wirianto Leng.
Wirianto Leng membelai pipi Yuliana Jian dan tersenyum bertanya: "Untuk apa ini?"
Yuliana Jian tersenyum: "Ini juga hadiah. Tuan Wirianto Leng, aku umumkan dengan sungguh-sungguh kepadamu bahwa sekarang aku Yuliana Jian sangat menyukaimu. Aku ...Aku mencintai ..."
"Aku mencintaimu……"
Sebelum Yuliana Jian mengatakan "Aku mencintaimu", Wirianto Leng berkata dengan suara yang serak, "Aku mencintaimu, kalimat ini seharusnya diucapkan oleh laki-laki terlebih dahulu."
Setelah itu, Yuliana Jian menunduk dan matanya memerah. Dia tidak tahu mengapa ada perasaan ingin menangis, mungkin dikarenakan mendapatkan cinta sejati bukanlah hal yang mudah, menyatakan cintanya dengan jujur juga bukan hal yang mudah. Tidak mudah bagi dua orang yang bisa saling mencintai, apa yang lebih bahagia di dunia ini selain orang yang kita cintai juga mencintai kita?
Wirianto Leng mengangkat tangannya untuk menyeka air mata dari sudut mata Yuliana Jian dan tersenyum: "Untuk apa kamu menangis?"
Yuliana Jian mengendus hidungnya, berusaha menahan air matanya, namun bukannya menahan, dia malah menangis lebih keras lagi. Yuliana Jian menjadi kesusahan berbicara, "Aku takut ..."
“Apa yang kamu takutkan?” Wirianto Leng mengangkat tangannya untuk menyeka air mata Yuliana Jian.
Yuliana Jian berkata dengan mata memerah: "Aku merasa aku sangat bahagia, sehingga aku menjadi takut. Meskipun kelihatannya aku sangat bahagia, seperti anak orang kaya dan seorang direktur perusahaan. Tapi aku benar-benar bukan orang yang beruntung, setiap kali aku merasa bahagia, maka aku akan menjadi sial. Ketika aku masih kecil, kami sekeluarga bertiga sangat bahagia, tetapi setelah ibuku meninggal, semuanya berubah. Awalnya aku punya pacar dan sahabat, pekerjaanku juga berjalan lancar, ayahku sangat menyayangi diriku, aku merasa bahwa hidupku sangat bahagia. Namun ayahku tiba-tiba jatuh sakit, perusahaan terjerat bahaya, aku juga dikhianati oleh Michael Chu. Setelah datang ke sini, pada awalnya kamu tidak menyukaiku, kamu memandang rendah diriku ..."
“Ini semua kesalahanku.” Wirianto Leng mengelus kepala Yuliana Jian dan membawa Yuliana Jian ke dalam pelukannya, “Aku seharusnya tidak memperlakukan dirimu seperti itu.”
Yuliana Jian menggosok matanya yang masih menangis: "Apakah kamu tahu betapa sedihnya diriku saat itu?"
Wirianto Leng membelai kepala Yuliana Jian, berkata dengan pelan: "Kalau begitu kamu bisa memperlakukanku lebih buruk lagi, memandang rendah diriku, bahkan menjelekkan diriku."
"Tidak ...” Gumam Yuliana Jian ketika bersandar pada dada Wirianto Leng: "Aku tidak tega memperlakukanmu begitu."
Wirianto Leng mengangkat tangannya memeluk Yuliana Jian dengan erat kemudian tersenyum menyipitkan matanya: "Kamu ya..."
Yuliana Jian mengangkat kepalanya ketika dia selesai menangis, wajahnya sedikit memerah karena malu dan menggosok matanya: "Sudah hampir waktunya berangkat kerja, aku tidak akan menempel pada dirimu lagi, nanti kamu terlambat sarapan."
Wirianto Leng menggandeng tangan Yuliana Jian dan tersenyum: "Ayo makan bersama."
Setelah Wirianto Leng dan Yuliana Jian makan bersama, keduanya berjalan keluar dari Kediaman Leng. Yuliana Jian berpisah dengan Wirianto Leng dan naik mobil pergi ke kantor. Meskipun Yuliana Jian telah berpisah dengan Wirianto Leng, tetapi setelah duduk di dalam kursi mobil, Yuliana Jian teringat berbagai kejadian saat bersama dengan Wirianto Leng, dia tidak bisa menahan tawanya.
Senyum di wajah Yuliana Jian tidak bisa disembunyikan sehingga supir yang mengendarai mobil tidak bisa menahan diri untuk memandang Yuliana Jian dari kaca dan tersenyum bertanya: "Nyonya muda, kelihatannya sangat senang."
Yuliana Jian mengangguk dan tersenyum: "Hmm ... Aku memang sangat senang ..."
Setelah itu, mobilnya tiba-tiba berhenti. Yuliana Jian hampir menabrak jendela mobil. Setelah Yuliana Jian membenarkan posisi duduknya, dia bertanya: "Ada apa? Apa yang terjadi?"
Supir mengangkat jarinya menunjuk ke depan, dia berbalik mengerutkan kening memberitahu Yuliana Jian, "Tuan muda kedua ..."
Sebelum supir selesai berbicara, Yuliana Jian melihat sebuah sepeda motor berhenti di depan mobilnya, August Leng turun dari motor dan mendekati sisi pintu mobilnya, Yuliana Jian segera mengunci pintu dan memberitahu supir:"Kunci semua pintu, lewati sepeda motornya."
Supir sedikit serba salah: "Tapi tuan muda kedua ..."
Yuliana Jian berkata dengan dingin: "Biarkan saja, lewati dia, aku tidak ingin berbicara dengannya."
Supir akhirnya mengangguk, menginjak pedal gas dan melewati August Leng. August Leng mengerutkan kening ketika Yuliana Jian lewat di depannya. August Leng segera mengeluarkan ponselnya dan menelepon Yuliana Jian. Yuliana Jian segera mematikan panggilan August Leng, tetapi August Leng terus menelepon Yuliana Jian, Yuliana Jian kemudian tidak punya pilihan lagi selain mengangkatnya, "Halo ... Tuan August Leng, apa yang ingin kamu lakukan?"
Suara August Leng sedikit marah: "Yuliana Jian, beraninya kamu tidak mengangkat teleponku?"
Yuliana Jian tersenyum, "Apakah aku harus mengangkat teleponmu?"
August Leng juga tertawa danberkata dengan aneh: "Ya, kamu tidak seharusnya mengangkat teleponku. Setelah adanya Wirianto Leng sekarang, apakah kamu merasa telah memiliki deking? Sebenarnya Wirianto Leng persis bukan orang seperti yang kamu bayangkan. Apakah kamu berpikir bahwa Keluarga Leng akan memiliki orang normal yang tahu arti cinta? Meskipun Wirianto Leng tampaknya dapat berkorban demi kamu, kamu akan segera menyadari bahwa dia adalah orang yang paling berbahaya di sekitarmu. Sifat posesifnya adalah sesuatu yang tidak dapat kamu bayangkan. Wirianto Leng memiliki kakak, kakaknya Wilbert Leng dikatakan sangat unggul, dia selalu mendapatkan perhatian orang tuanya dan Nyonya Tua Leng. Wirianto Leng yang kamu lihat saat ini dulunya tidak ada yang memedulikannya, seseorang yang sangat kasihan..."
Yuliana Jian mengerutkan kening, "Apa maksudmu dengan membicarakan ini semua?"
"Jadi dia sangat posesif terhadap orang-orang atau hal-hal yang sangat penting baginya. Dia hanya akan membiarkanmu menatapnya, hatimu sepenuhnya merupakan miliknya." Kata August Leng dengan suara yang serak.
Yuliana Jian tertawa: "Tuan August Leng, kamu tidak perlu khawatir, hatiku sepenuhnya merupakan miliknya."
August Leng mencibir, "Apakah kamu pikir semuanya semudah itu? Dia sama sekali tidak mengizinkan adanya orang lain di sekitarmu, termasuk keluargamu, kamu harus sepenuhnya menjadi miliknya!"
“Apa maksudmu?” Yuliana Jian mengerutkan keningnya bertanya balik.
August Leng tersenyum: "Wirianto Leng pernah memelihara seekor kucing yang kemudian dicekik mati oleh Nyonya Tua Leng. Dia pasti pernah mengatakannya, karena dia akan mengatakan kepada semua orang yang dia sukai. Bahkan jika kucing itu tidak dicekik Nyonya Tua Leng, kucing itu tidak akan hidup lama, karena Wirianto Leng tidak membiarkannya dekat dengan orang lain, jika dia memakan makanan yang diberi orang lain, Wirianto Leng akan memukulnya hingga dia hanya berani makan makanan yang diberi oleh Wirianto Leng. Kamu bukan wanita pertama yang dia sukai, dia mengenal seorang gadis ketika berusia lima belas tahun, oh iya, mata gadis itu sangat mirip denganmu. Bisa dikatakan itu cinta pertamanya, tahukah kamu bagaimana gadis itu meninggal? Dia bunuh diri dengan melompat dari lantai atas sebuah gedung. Setelah orang tuanya bunuh diri, dia juga bunuh diri. Namanya Yulie Chen, sangat mirip dengan namamu, bukan? Penyebab kematian orang tuanya berhubungan Wirianto Leng, dia ingin menjadikan putri mereka sebagai miliknya, kemudian gadis itu tidak bisa menerima kelakuan Wirianto Leng dan akhirnya memilih bunuh diri juga."
Yuliana Jian mengerutkan kening: "Apa yang kamu bicarakan? Kamu jangan berpikir kebohonganmu bisa menipu diriku!"
August Leng tertawa, “Kebohongan atau bukan, kamu hanya cukup bertanya padanya bukan? Jika kamu benar-benar percaya padanya, tanyalah padanya."
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia