Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 253 Wanita Pengosip
Mendengar perkataan Melvin Jian, Melly Jian segera mau menutup mulut Melvin Jian. Yuliana Jian tersenyum dan bersandar pada tubuh Wirianto Leng, mMellyhat Melvin Jian dan Melly Jian mulai bertengkar. Mereka ribut sampai malam, Juliana Jian mulai memikirkan besok harus mengenakan pakaian apa, harus membawa apa.
"Tidak perlu repot-repot, besok aku akan menyuruh orang untuk mengantarkan pakaian pesta. Hanya sebuah perjamuan kecil, tidak perlu gugup." Wirianto Leng berbaring di atas ranjang melihat Yuliana Jian yang sibuk kesana-kemari dengan tersenyum.
Yulina Jian mengerutkan kening dan menghelakan napas, lalu perlahan naik ke atas ranjang, mengedipkan mata dan bertanya kepada Wirianto Leng: "apakah aku terlalu gugup?"
Wirianto Leng menganggukan kepala, tersenyum dan berkata: "Ada sedikit gugup, tetapi tidak apa-apa, mereka adalah orang-orang yang baik, tidak akan menyusahkanmu."
"Soalnya sudah lama tidak menghadiri perjamuan, sungguh merasa sedikit tidak terbiasa." Yuliana Jian mengerutkan kening, dan bersandar pada tubuh Wieianto Leng: "Nanti kamu harus menonglongku, kalau tidak membawa anak sih tidak apa-apa, aku tidak mau malu di hadapan Melvin dan Melly, nanti mereka akan meremehkanku."
Wirianto Leng tersenyum dan mengangukan kepala: "Baik, kamu tenang saja, aku pasti akan membantumu."
Yuliana Jian menghelakan napas panjang dan perlahan menganggukan kepala lalu berkata: "Biaklah kalau begitu, istirahat lebih pagi, biar besok lebih ada semangat untuk memepersiapkan menghadiri perjamuan."
Wirianto Leng tertawa dan membelai kepala Yuliana Jian: "Melihatmu gugup seperti mau pergi perang saja."
Yuliana Jian menganggukan kepala, dengan serius menatap Wirianto Leng: "Tidak ada bedanya dengan berperang, aku sudah memasuki keadaan siap berperang level pertama. Kamu cepat tidur, kalau tidak besok tidak ada semangat."
Wirianto Leng meletakan tangannya pada bahu Yuliana Jian, Yuliana Jian segera memindahkan tangan itu: "Jangan sembarangan menyentuhku, malam ini jangan memikirkan hal lain, istirahat baik-baik, bila tidak besok harus pergi ke perjamuan dengan mata panda."
Wirianto Leng tersenyum lalu mundur, dan memberikan ruangan kepada Yuliana Jian, membirakan wanita itu berbolak baik dengan tidak tenang di atas ranjang untuk beberapa saat. Walaupun Wirianto Leng tidak meneruskan menggangu Yuliana Jian, tetapi Yuliana Jian tetap saja tidak dapat beristirahat dengan baik, setelah bagun tidur dia minum sebutir obat anti panik, lalu menghelakan napas panjang. Yuliana Jian terus mengikuti pengobatan psikologis dan minum obat.
Melihat keadaan Yuliana Jian, Wirianto Leng tidak dapat menahan diri untuk mengerutkan kening dan mengelus punggung Yuliana Jian: "Ada apa? Bila perjamuan kecil ini memberikamu tekanan, tidak pergi juga tidak apa-apa."
Yuliana Jian perlahan mengelus dahinya dan mengelengkan kepala: "Tidak, aku akan pergi, aku harus mengatasi perasaan ini. Tidak apa-apa, aku dapat melakukannya. Aku pergi mandi dulu, kamu berbaring dulu saja.
Yuliana Jian berkata lalu memutar kepalanya dan tersenyum kepada Wirianto Leng, lalu dia bangkit berdiri pergi ke kamar mandi. Wirianto Leng mengambil obat yang di minum oleh Yuliana Jian, dan meletakan obat itu di dalam laci. Yuliana Jian cukup menurut mengikuti anjuran dokter psikologis dan berusaha untuk memperbaiki suasana hatinya. Wirianto Leng dan Yuliana jian dan juga kedua anakanya telah menghadapi terlalu banyak masalah, sekarang ingin kembali ke kehidupan yang normal, mereka semua harus berusaha.
Tetapi Wirianto Leng dan Yuliana Jian terus merasa khawatir dan tidak tenang bukan karena alasan lain tetapi karena August Leng yang hilang tanpa kabar. Asalkan satu hari August Leng tidak di temukan, Yuliana Jian akan terus merasa tidak tenang, dan terus merasa ketakutan.
Wirianto Leng mengerutkan keningnya dan menyipikan matanya, dengan suara rendah berakta: "Dimana sebenarnya August Leng?"
Terkadang Wirianto Leng juga merasa aneh, mengapa beberapa tahun ini August Leng seperti di telan bumi, hilang tanpa jejak? Sedikit beritanya pun tidak ada. Terkadang Wirianto Leng meragukan kemampuannya, mengapa bahkan sedikitpun Jejak August Leng tidak dapat di temukan."
Hingga pada saat Yuliana Jian keluar dari kamar mandi, wajah Wirianto Leng baru kembali tersenyum, dia mengangkat kepalanya dan tersenyum kepada Yuliana Jian: "pagi ini sarapan apa?"
Yuliana Jian tersenyum dan menundukan kepala mencium bibir Wirianto Leng dengan terseyum berakata: "Sekarang kamu adalah kepala keluarga, aku mendengarkanmu".
Wirianto Leng segera memeluk Yuliana Jian dan membalas ciumannya. Walaupun masih merasa tidak tenang dan kahawatir, tetapi setidaknya sekarang mereka berdua dapat bersama, dapat bersama-sama mengahadapi segalanya, bagi Wirianto Leng dan Yuliana Jian semua ini cukup membuat mereka merasa puas.
Ketika malam hari saatnya menghadiri perjamuan, Yuliana Jian menggantikan pakaian pesta yang diantar oleh Wirianto Leng kepada kedua anaknya. Mereka mengenakan pakaian kasual seragam, dari jauh dapat terlihat mereka adalah satu keluarga.
Bahkan Melly Jian dapat merasakan ada yang salah dengan pakaian ini , dia mengerutkan kening dan menarik ujung pakaianya dan berkata: "Ibu, aku tidak mau mengunakan pakaian yang sama dengan Malvin , Ibu kamu gantikan pakaianku ya."
Yuliana Jian menunjuk pakaian yang dia kenakan dan tersenyum berkata: "Tetapi bila Melly mengunakan pakaian lain, maka tidak sama dengan pakaian ibu, apakah Melly masih mau ganti?"
Melly memonyongkan bibirnya dan melihat pakaian yang di kenakan Yuliana Jian, lalu menundukan kepala melihat pakaiannya, lalu dia mengelengkan kepala, dengan bibir yang di monyongkan mengikuti Yuliana Jian menaiki mobil. Ketika tiba di tempat perjamuan, Melly Jian melihat sebuah vila pribadi, belum masuk ke dalam Melly Jian melihat cahaya api unggun, dia langsung menjadi sangat gembira dan tersenyum menunjuk cahaya tersebut: "Ayah ibu, apakah hari ini kita akan makan daging panggang?"
Yuliana Jian mengeleng-gelengkan kepalanya dan tersenyum berkata: "Tidak tahu, harus melihat apa yang di sediakan pemilik rumah."
Melly Jian menganggukan kepala dan tersnyum berkata: "Mereka tinggal di tempat yang begitu besar, pasti sangat kaya, pasti akan banyak makanan enak."
Yuliana Jian segera berdehem, mendekati telinga Melly Jian dan dengan berbisik memperingatkan: "Nanti sudah di depan orang-orang Melly tidak boleh berbicara seperti ini, bisa di tertawakan orang."
Melly Jian menganggukan kepala dan tersenyum berkata: "Tentu saja aku tidak akan berkata demikian, aku juga tidak bodoh, mana mungkin berbicara sembarangan? Ibu tenang saja, aku pasti akan menjadi anak yang baik."
Mendengar Melly berkata demikian, Yuliana Jian mengelus kepala Melly dan tersenyum menganggukan kepala. Ketika Yuliana Jian membawa kedua anaknya bertemu dengan orang lain, Yuliana Jian menyadari ternyata menghdapi mereka tidak sesulit seperti dulu, mereka sepertinya sejak awal sudah mengetahui keberadaannya, melihat dia membawa dua anak tiba-tiba muncul di sisi Wirianto Leng, mereka pun tidak banyak menayakan status mereka. Semua orang sangat hangat dan perhatian, menunjukan mereka biasa saja bukan antusiasme yang berlebihan yang membuat orang mereasa canggung, semuanya enak untuk di hadapi.
Yuliana Jian merasa bahwa benar-benar hal yang menyenangkan untuk berhubungan dengan sekelompok orang dengan kecerdasan emosi dan IQ tinggi, mereka tidak akan membuatmu merasa tidak nyaman. Melly Jian memiliki kepribadian yang ceria, dan segera berkenalan dengan anak-anak lain, segera bermain dengan sekelompok anak lain, berlarian untuk bermain. Meskipun Malvin Jian memiliki kepribadian yang lebih tenang, karena dia tampan, akan ada beberapa anak perempuan dan laki-laki di sekitarnya mengelilinginya memberikan makanan kecil padanya.
Sambil ngobrol dengan nyonya besar lain, Yuliana Jian sambil memperhatikan kedua anaknya, melihat mereka beramin dengan baik, wajahnya tersenyum. Tidak perduli bagaimana latar belakang seorang wanita, bahan pembicaraan para wanita hanya beberapa, selalu berputar pada anak, suami, kecantikan fashion dan gosip.
Tanpa di sadari topik pembicaraan bergulir ke suami, para nyonya-nyonya mulai komplain mengenai kekurangan suami mereka, contohnya suka lupa tanggal ulang tahun pernikahan, terkadang suka cepat marah. Hingga giliran Yuliana Jian berbicara, dia mengerutkan kening lalu dengan serius memikirkan, tetapi dia tidak terpikirkan kekurangan Wirianto Leng yang dapat dia katakan, tetapi bila tidak mengatakan kekurangan Wirianto Leng, sepertinya tidak melebur dengan mereka. Lalu dengan tersenyum Yuliana jian berkata: "sepertinya dia sering membohongiku."
"Oh? membohongi apa? CEO Leng juga bisa berbohong?" segera ada nyonya yang lain tidak dapat menahan diri untuk bertanya.
Walaupun orang-orang yang lain memperlihatkan etika sosial yang baik, dan tidak menujukan ingin mengetahui privasi orang lain, tetapi mereka tetap saja tidak dapat menahan diri untuk mendengar. Karena bagi beberapa orang Wirianto Leng sungguh sangat misterius, walaupun selalu berhubungan di dunia bisnis, tetapi sebelumnya Wirianto Leng sangat jarang menghadiri perjamuan pribadi, tidak di sangka hari ini Wirianto Leng datang, dan juga membawa calon istri dan kedua anaknya, bahkan sebelum datang dia dengan singkat memperkenalkan hubungannya dengan Yuliana Jian dan kedua nakanya, ini benar-benar membuat orang penasaran.
Bagi mereka yang tidak begitu mengetahui keadaan Keluarga Leng sebelumnya, Yuliana Jian adalah seorang wanita yang pernah tinggal di penjara, kedua anaknya adalah anak di luar nikah, bagaimana mungkin dalam waktu singkat Yuliana Jian berubah menjadi burung merak, berubah menjadi istri Wirianto Leng?
Yuliana Jian merasa semua orang menatapnya dengan tatapan penasaran, dia tersenyum dan menganggukan kepala: "Ehm, terkadang suka pura-pura sakit untuk membohongiku."
"pura-pura sakit? Mengapa?" perkataan Yuliana Jian membuat semua orang semakin merasa penasaran, lalu segera kembali bertanya balik dengan penasaran.
Yuliana Jian menundukan kepla dan tersenyum: "Mungkin seperti anak kecil, bila sakit, akan membuat orang lebih memperhatikannya."
"Oh..." semua nyonya langsung berkata, lalu mendekati Yuliana Jian, dan berbisik: "Jadi CEO Leng adalah orang yang suka bermanja-manja?"
Yuliana Jian memiringkan kepalanya, dia sama sekali tidak ingin banyak orang yang mengetahui kehidupan pribadi dirinya dan Wirianto Leng, lalu tersenyum berkata: "Tidak begitu juga, terkadang laki-laki seperti anak kecil, apakah suami kalian tidak seperti itu?"
"Tidak." saat ini semua nyonya-nyonya itu menjawab bersama-sama.
Lalu tidak dapat menahan diri saling berpadnangan dan tertawa, lalu mereka kembali bertanya: "apakah masih ada hal yang menarik lainnya?"
Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam, dia tidak menyangka nyonya-nyonya ber IQ tinggi ini ternyata berubah menjadi segerombolan wanita yang suka bergosip.
Novel Terkait
Habis Cerai Nikah Lagi
GibranMy Greget Husband
Dio ZhengMy Goddes
Riski saputroIstri Pengkhianat
SubardiYou're My Savior
Shella NaviMy Only One
Alice SongPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Harmless Lie
BaigeCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia