Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 56 Masa Lalu

Yuliana Jian sengaja mengatur perjalanan bisnis untuk menghindari anggota Keluarga Leng, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan August Leng di sini. Dia tidak bisa menahan diri lalu menatap Oscar Wang, dia merasa bahwa Oscar Wang yang terlihat polos ternyata pintar juga, dengan menghadiri acara makan pun bisa bertemu dengan dua orang yang tidak ingin dia temui.

Dibandingkan dengan pertemuannya dengan Michael Chu, bertemu dengan August Leng membuat Yuliana Jian lebih panik, dia memang berencana untuk menghindari pertemuan dengan anggota Keluarga Leng selama beberapa hari, namun dengan munculnya August Leng mengingatkan Yuliana Jian pada Wirianto Leng yang membuatnya sangat kesal.

August Leng memandang Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Tapi melihat ekspresimu, kamu sepertinya tidak begitu senang bertemu denganku?"

Dengan senyum di wajahnya, Yuliana Jian berkata dengan pelan, "Bagaimana mungkin? Aku sangat senang bisa bertemu denganmu"

August Leng tersenyum, menoleh untuk melihat Michael Chu, yang ada di samping, dan berkata sambil tersenyum: "Bagaimana dengan Tuan Muda Chu, apakah senang bertemu denganku?"

"Nama keluargamu adalah Leng?" Michael Chu mengerutkan kening dan berkata dengan suara berat.

August Leng mengangkat bahu sambil tersenyum , dengan sedikit tak berdaya dia menjawab, "Ya, nama keluargaku adalah Leng, bisa dianggap sebagai kerabat jauh dari keluarga Leng. Tapi dibandingkann dengan membahas apakah diriku adalah bagian dari Keluarga Leng, bukannya lebih penasaran lagi dengan apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu Yuliana, aku sungguh ingin tahu. "

"Tidak ada yang perlu dibahas mengenai masa laluku, hari ini adalah Hari Ulang Tahun Pernikahan Tuan dan Nyonya Wang, seharusnya membahas sesuatu yang berkaitan dengan mereka, dan bukanlah membahas mengenai masa laluku. " Yuliana Jian terkekeh pelan.

"Juga bukan berarti tidak ada yang bisa kita bicarakan, sebenarnya Yuliana sama sekali tidak bersalah, malahan yang salah itu kami."

Olivia berkata dengan pelan, "Aku sudah lama memendam masalah ini di dalam hati dan juga sudah lama sekali ingin aku bicarakan, aku tidak takut untuk memberitahu orang lain. Hari ini Yuliana bisa hadir dalam acara ini, aku sangatlah senang, bisa dikatakan tidak pernah sesenang itu di dalam hatiku "

Olivia sambil berkata sambil mengangkat tangannya untuk membelakangi rambutnya yang berserakan. Dia sengaja memperlihatkan pergelangan tangannya, dimana ada bekas goresan yang sangat jelas, sepertinya bekas dari mencoba bunuh diri berkali-kali dengan mengiris nadi di pergelangan tangannya.

Yuliana Jian melirik Oscar Wang sekilas, ketika melihat Oscar Wang memandang Olivia dengan penuh kasih dan tidak bermaksud ingin menghentikan Olivia, Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam lalu tidak berbicara.

"Mari kita cari tempat duduk baru melanjutkan pembicaraannya lagi." kata Olivia lembut.

Selesai berkata, Olivia berbalik dan berjalan kembali ke sofa ruang tamu bersama Oscar Wang. Setelah melihat semua orang telah duduk, Yuliana Jian juga berjalan ke sofa samping untuk duduk, sementara August Leng sambil tersenyum duduk di samping Yuliana Jian. Michael Chu melihat August Leng telah duduk di samping Yuliana Jian, dirinya hanya bisa duduk di sofa seberang mereka.

Yuliana Jian memendam kebencian dalam hatinya dan memandang Olivia, dia tidak mengerti apa yang akan dilakukan Olivia dalam acara mitra bisnis ini?

Olivia jelas sedikit gugup,ketika tangannya dipegang oleh Oscar Wang, dia mengangkat kepalanya dan menatap Yuliana Jian, dengan mengumpulkan keberanian, dia berbisik, "Sebenarnya aku sudah lama ingin bertemu denganmu, namun aku tidak pernah memiliki keberanian. Saat itu kami terlalu keterlaluan, kami juga terlalu lemah. Hingga membuatmu menderita selama setahun."

Mata Yuliana Jian menyipit dan terlihat senyuman sopan di wajahnya, "Kata-kata Nyonya Wang terlalu melebihkan."

“Tidak, tidak berlebihan.” Olivia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Apa yang kamu lakukan semua demi kebaikan kami.”

"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya August Leng mengerutkan kening. "Setelah mendengarkannya rasa ingin tahuku semakin tinggi."

Olivia mengerutkan kening, seakan mengingat masa lalu yang tidak ingin diingatnya, suaranya berubah menjadi rendah sekali, sepertinya ada sesuatu yang menghambat dalam tenggorokannya, "Saat itu kami semua baru saja menduduki bangku kelas dua SMA, guru wali kelas kami adalah seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluhan tahun, dia memiliki tingkat pengajaran yang tinggi, murid yang pernah diajari olehnya setelah lulus pasti akan memasuki universitas terbaik. Dia sangat tegas terhadap muridnya, namun dia selalu bersikap lembut terhadap siswi di kelas, sering sekali dia memanggil siswi di kelas untuk mengadakan kelas tambahan dan selalu memanggil satu per satu untuk pergi...... "

Olivia mulai gugup setelah bercerita sampai di sini, dia mulai mengepalkan kedua tangannya, jarinya mulai terlihat putih, "Mengadakan kelas tambahan sebenarnya hanya alasan baginya, kenyataannya adalah siswi yang pernah masuk ke dalam kantornya semuanya tahu apa yang akan dilakukannya, dia akan menyuruh siswinya untuk membuka baju atau memaksa dan juga menipu siswinya untuk bermain dengannya, awalnya melayani dirinya kemudian dia menjadikan mereka sebagai hadiah lalu diberikan pada pria lain. "

Setelah bercerita sampai di sini, mata Olivia langsung merah dan semua yang berada di sana juga terdiam. Oscar Wang segera mengenggam tangan Olivia dan berbisik, "Tidak apa-apa."

Olivia menggelengkan kepalanya dengan cepat: "Tidak apa-apa, aku hanya ingin menceritakannya. Semua hal telah terjadi, aku tidak ingin menyimpannya lagi."

Olivia sambil berkata sambil menatap orang-orang di sekitarnya, dengan nada rendah dia berkata, "Dan aku juga termasuk salah satu dari mereka, siswi di kelas kami rata-rata pernah mengalami hal tersebut, namun semuanya memilih untuk diam. Karena dia menyimpan foto untuk mengancam kami, jadi semua dari kami sangat takut padanya, juga merasa sangat malu dan tidak ingin merusak suasana damai pada saat itu. Mungkin saat itu dia juga mengetahui isi hati kami, lama-kelamaan dia makin menjadi. Hingga suatu hari dia memanggil Yuliana Jian ke kantornya, sebelum itu dia juga sedikit banyak tahu akan latar belakang Yuliana Jian, jadi tidak pernah berani menyentuhnya. Tapi dia terus-menerus melihatnya, sampai akhirnya Yuliana Jian membuatnya terluka dan berlari keluar dari kantornya, lalu menuntut kepada pihak sekolah. "

“Sampai terjadi hal seperti itu?” August Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian, berbisik di dekat Yuliana Jian: “Sepertinya kamu sudah sangat galak sejak kecil, apakah aku harus berterima kasih padamu karena tidak melukaiku dengan pisau pada waktu itu?”

Yuliana Jian tidak menjawab, hanya menundukkan kepalanya dan tidak bisa melihat ekspresi di wajahnya.

Olivia memandang Yuliana Jian yang tidak menanggapi sama sekali, dengan menatapnya, dia berkata dengan lembut: "Tapi guru itu juga bukan guru biasa, setelah pihak sekolah mengetahui masalah ini, pihak sekolah juga tidak memedulikannya, malah berkeinginan untuk menghentikan aksi ini dan memberikan hukuman pada Yuliana Jian. Kami semua tahu bahwa perekonomian keluarga Yuliana Jian bagus, bisa jadi dia akan berpindah sekolah atau berpindah kelas, mungkin dia akan memberitahu ayahnya untuk mengurus masalah ini. Namun pada akhirnya dia tidak melakukan apapun, lalu dia terus-menerus diejek dan diintimidasi oleh guru tersebut, dikarenakan takut dengan guru tersebut, kami semua juga mulai menjauhinya. Sampai pada acara akhir tahun di sekolah, di saat semua orang tua murid diundang untuk menonton acara-acara yang dipersiapkan para murid, tiba-tiba pertunjukan tari dibatalkan dan digantikan oleh acara tanya jawab yang dilakukan oleh guru tersebut dan juga kepala sekolah, di saat itu juga semua masalah terbongkar, ternyata kepala sekolah dan juga guru tersebut sekongkol dalam mempermainkan para siswi di sekolah... "

Setelah bercerita sampai di sini, tubuh Olivia sedikit gemetaran, dengan tersedak dia berkata, "Kami semua tahu masalah ini bisa terbongkar karena Yuliana Jian, dia telah menahan semuanya hanya karena menunggu waktu yang tepat untuk membongkar semua ini. Seluruh orang tua sangat marah dan meminta tanggung jawab kepada pihak sekolah. Sekolah kami adalah sekolah paling baik di kota kami, semua orang tua murid berasal dari kalangan atas, mereka tidak menyangka bahwa akan ada kejadian mempermainkan siswi sekolah seperti ini. Segera, Kepala Sekolah dan guru tersebut langsung dipecat, setelah itu sekolah kembali damai, kemudian kami juga melanjutkan studi seperti biasa dan mengikuti Ujian Nasional, sepertinya semua dari kami sudah tidak mengingat lagi masa-masa buruk itu, namun kami tidak melupakannya, karena itulah makanya kami tidak saling bertemu dalam jangka waktu yang lama. Meskipun aku juga termasuk korban dalam kejadian ini, namun karena guru itu memaksa kami dan memberi kami tekanan, sehingga saat itu aku melakukan kesalahan dengan ikut serta untuk menintimidasi Yuliana yang telah banyak membantu kami, sampai saat ini aku masih merasa bersalah. Aku ingin meminta maaf padamu, Yuliana. "

Setelah Olivia selesai berbicara, semua orang di ruangan terdiam, mereka semua memandang Olivia dengan tatapan bersimpati kemudian berbalik untuk menatap kembali Yuliana Jian. Yuliana Jian hanyalah seorang pengusaha biasa, dia tidak memiliki keunggulan lain, dia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya dan tidak akan melepaskan segala kesempatan yang bisa membantunya memajukan perusahaannya, sekarang setelah mendengar apa yang diceritakan oleh Olivia, Yuliana Jian bisa dikatakan seperti Pahlawan yang berjuang sendiri namun memiliki kebijaksanaan dan keberanian penuh dalam menghadapi hal yang terjadi di sekolah pada saat itu.

Ada beberapa orang menunjukkan kekagumannya pada Yuliana Jian, bahkan sampai ada yang mengangkat gelasnya untuk bersulang, "Kami semua ingin mengajak CEO Jian untuk bersulang. Juga berharap Nyonya Wang bisa dengan cepat keluar dari bayang-bayang masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu, bagaimanapun Nyonya Wang juga seorang korban, sekarang bisa menghadapi dan mengatakan itu semua, bisa dikatakan cukup berani."

Yuliana Jian melirik Olivia sambil tersenyum, dengan menyipitkan matanya kemudian berkata sambil tersenyum: "Tidak, seharusnya aku yang harus bersulang dengan Nyonya Wang terlebih dahulu, Terima kasih masih mengingat aku setelah lewat begitu lama."

Yuliana Jian sambil berkata sambil mengangkat gelasnya, Olivia buru-buru mengangkat gelasnya juga dan berkata dengan gugup kepada Yuliana Jian, "Kamu bisa memaafkan aku, aku sudah sangat senang, terima kasih."

Olivia selesai berbicara langsung meneguk habis segelas anggur itu. Setelah minum segelas anggur itu, wajah Olivia langsung memerah, perlahan-lahan dia menyandar di kursi dan berkata kepada Yuliana Jian: "Maaf, aku tidak kuat minum. Yuliana, bisakah kamu membawaku pergi istirahat sebentar? Kita jarang bertemu, aku masih ingin berbicara denganmu."

Yuliana Jian mengangkat bibirnya dan mengangguk sambil tersenyum, "Boleh, aku akan mengantarmu ke atas."

Yuliana Jian berjalan mendekati Olivia, membantu Olivia berjalan ke atas. Setelah sampai di kamarnya, Olivia mendorong pergi Yuliana Jian, setelah menutup rapat pintu, dia mundur beberapa langkah, mengerutkan kening menghadap ke arah Yuliana Jian dan berkata, "Mengapa kamu mengikuti alur ceritaku?"

Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Karena apa yang kamu katakan itu memang benar, hanya saja kamu hanya menceritakan sebagiannya saja."

Olivia menggigil bibirnya dan berbisik, "Aku ... aku tidak sengaja melakukannya, bagaimana aku bisa tahu bahwa aku akan bertemu denganmu lagi? Aku tidak tahu Oscar Wang masih menjalankan bisnis denganmu, aku hanya bisa menjelaskan sebelum kamu berkata yang sejujurnya. Orang-orang selalu memercayai pernyataan pertama, dengan aku menjelaskan duluan, mereka akan memercayai kata-kataku, tidak peduli apa yang akan kamu katakan nantinya, mereka tidak akan percaya padamu. Tidak ada yang tahu apa yang sesungguhnya terjadi di masa lalu... "

"Ya, tidak ada yang bisa menyangka bahwa Nyonya Wang yang lembut dan baik hati memiliki pengalaman yang buruk seperti itu, lagipula menjadi korban akan lebih mudah untuk menarik simpati orang dan juga akan menjalani hidup dengan mudah daripada menjadi seorang pelaku.", jawab Yuliana Jian sambil tersenyum dengan menyipitkan matanya.

Olivia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Yuliana Jian dengan tatapan ganas dimana tatapan tersebut tidak akan ditunjukkan pada publik: "Mengapa kamu masih seperti ini? Yuliana Jian mengapa kamu selalu menjadi pengecualian, semua siswi pernah diintimidasi, mengapa dia tidak berani menyentuhmu? Kenapa setelah dia menyentuhmu, kamu malah memberontak? Mengapa kamu selalu berbeda dari kami? Mengapa kamu harus membeberkan masalah ini kepada semua orang? Dan menjadikan semua orang sebagai bahan tawaan orang? Saat ini kami semua hidup dalam trauma akan bayang-bayang itu, namun kamu malah hidup dengan tenang seperti ini? Mengapa selalu kamu? Mengapa kamu yang selalu menjadi pengecualian? "

Novel Terkait

Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu