Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 56 Masa Lalu
Yuliana Jian sengaja mengatur perjalanan bisnis untuk menghindari anggota Keluarga Leng, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu dengan August Leng di sini. Dia tidak bisa menahan diri lalu menatap Oscar Wang, dia merasa bahwa Oscar Wang yang terlihat polos ternyata pintar juga, dengan menghadiri acara makan pun bisa bertemu dengan dua orang yang tidak ingin dia temui.
Dibandingkan dengan pertemuannya dengan Michael Chu, bertemu dengan August Leng membuat Yuliana Jian lebih panik, dia memang berencana untuk menghindari pertemuan dengan anggota Keluarga Leng selama beberapa hari, namun dengan munculnya August Leng mengingatkan Yuliana Jian pada Wirianto Leng yang membuatnya sangat kesal.
August Leng memandang Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum, "Tapi melihat ekspresimu, kamu sepertinya tidak begitu senang bertemu denganku?"
Dengan senyum di wajahnya, Yuliana Jian berkata dengan pelan, "Bagaimana mungkin? Aku sangat senang bisa bertemu denganmu"
August Leng tersenyum, menoleh untuk melihat Michael Chu, yang ada di samping, dan berkata sambil tersenyum: "Bagaimana dengan Tuan Muda Chu, apakah senang bertemu denganku?"
"Nama keluargamu adalah Leng?" Michael Chu mengerutkan kening dan berkata dengan suara berat.
August Leng mengangkat bahu sambil tersenyum , dengan sedikit tak berdaya dia menjawab, "Ya, nama keluargaku adalah Leng, bisa dianggap sebagai kerabat jauh dari keluarga Leng. Tapi dibandingkann dengan membahas apakah diriku adalah bagian dari Keluarga Leng, bukannya lebih penasaran lagi dengan apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu Yuliana, aku sungguh ingin tahu. "
"Tidak ada yang perlu dibahas mengenai masa laluku, hari ini adalah Hari Ulang Tahun Pernikahan Tuan dan Nyonya Wang, seharusnya membahas sesuatu yang berkaitan dengan mereka, dan bukanlah membahas mengenai masa laluku. " Yuliana Jian terkekeh pelan.
"Juga bukan berarti tidak ada yang bisa kita bicarakan, sebenarnya Yuliana sama sekali tidak bersalah, malahan yang salah itu kami."
Olivia berkata dengan pelan, "Aku sudah lama memendam masalah ini di dalam hati dan juga sudah lama sekali ingin aku bicarakan, aku tidak takut untuk memberitahu orang lain. Hari ini Yuliana bisa hadir dalam acara ini, aku sangatlah senang, bisa dikatakan tidak pernah sesenang itu di dalam hatiku "
Olivia sambil berkata sambil mengangkat tangannya untuk membelakangi rambutnya yang berserakan. Dia sengaja memperlihatkan pergelangan tangannya, dimana ada bekas goresan yang sangat jelas, sepertinya bekas dari mencoba bunuh diri berkali-kali dengan mengiris nadi di pergelangan tangannya.
Yuliana Jian melirik Oscar Wang sekilas, ketika melihat Oscar Wang memandang Olivia dengan penuh kasih dan tidak bermaksud ingin menghentikan Olivia, Yuliana Jian menarik napas dalam-dalam lalu tidak berbicara.
"Mari kita cari tempat duduk baru melanjutkan pembicaraannya lagi." kata Olivia lembut.
Selesai berkata, Olivia berbalik dan berjalan kembali ke sofa ruang tamu bersama Oscar Wang. Setelah melihat semua orang telah duduk, Yuliana Jian juga berjalan ke sofa samping untuk duduk, sementara August Leng sambil tersenyum duduk di samping Yuliana Jian. Michael Chu melihat August Leng telah duduk di samping Yuliana Jian, dirinya hanya bisa duduk di sofa seberang mereka.
Yuliana Jian memendam kebencian dalam hatinya dan memandang Olivia, dia tidak mengerti apa yang akan dilakukan Olivia dalam acara mitra bisnis ini?
Olivia jelas sedikit gugup,ketika tangannya dipegang oleh Oscar Wang, dia mengangkat kepalanya dan menatap Yuliana Jian, dengan mengumpulkan keberanian, dia berbisik, "Sebenarnya aku sudah lama ingin bertemu denganmu, namun aku tidak pernah memiliki keberanian. Saat itu kami terlalu keterlaluan, kami juga terlalu lemah. Hingga membuatmu menderita selama setahun."
Mata Yuliana Jian menyipit dan terlihat senyuman sopan di wajahnya, "Kata-kata Nyonya Wang terlalu melebihkan."
“Tidak, tidak berlebihan.” Olivia menggelengkan kepalanya dan berkata, “Apa yang kamu lakukan semua demi kebaikan kami.”
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya August Leng mengerutkan kening. "Setelah mendengarkannya rasa ingin tahuku semakin tinggi."
Olivia mengerutkan kening, seakan mengingat masa lalu yang tidak ingin diingatnya, suaranya berubah menjadi rendah sekali, sepertinya ada sesuatu yang menghambat dalam tenggorokannya, "Saat itu kami semua baru saja menduduki bangku kelas dua SMA, guru wali kelas kami adalah seorang pria paruh baya berusia sekitar empat puluhan tahun, dia memiliki tingkat pengajaran yang tinggi, murid yang pernah diajari olehnya setelah lulus pasti akan memasuki universitas terbaik. Dia sangat tegas terhadap muridnya, namun dia selalu bersikap lembut terhadap siswi di kelas, sering sekali dia memanggil siswi di kelas untuk mengadakan kelas tambahan dan selalu memanggil satu per satu untuk pergi...... "
Olivia mulai gugup setelah bercerita sampai di sini, dia mulai mengepalkan kedua tangannya, jarinya mulai terlihat putih, "Mengadakan kelas tambahan sebenarnya hanya alasan baginya, kenyataannya adalah siswi yang pernah masuk ke dalam kantornya semuanya tahu apa yang akan dilakukannya, dia akan menyuruh siswinya untuk membuka baju atau memaksa dan juga menipu siswinya untuk bermain dengannya, awalnya melayani dirinya kemudian dia menjadikan mereka sebagai hadiah lalu diberikan pada pria lain. "
Setelah bercerita sampai di sini, mata Olivia langsung merah dan semua yang berada di sana juga terdiam. Oscar Wang segera mengenggam tangan Olivia dan berbisik, "Tidak apa-apa."
Olivia menggelengkan kepalanya dengan cepat: "Tidak apa-apa, aku hanya ingin menceritakannya. Semua hal telah terjadi, aku tidak ingin menyimpannya lagi."
Olivia sambil berkata sambil menatap orang-orang di sekitarnya, dengan nada rendah dia berkata, "Dan aku juga termasuk salah satu dari mereka, siswi di kelas kami rata-rata pernah mengalami hal tersebut, namun semuanya memilih untuk diam. Karena dia menyimpan foto untuk mengancam kami, jadi semua dari kami sangat takut padanya, juga merasa sangat malu dan tidak ingin merusak suasana damai pada saat itu. Mungkin saat itu dia juga mengetahui isi hati kami, lama-kelamaan dia makin menjadi. Hingga suatu hari dia memanggil Yuliana Jian ke kantornya, sebelum itu dia juga sedikit banyak tahu akan latar belakang Yuliana Jian, jadi tidak pernah berani menyentuhnya. Tapi dia terus-menerus melihatnya, sampai akhirnya Yuliana Jian membuatnya terluka dan berlari keluar dari kantornya, lalu menuntut kepada pihak sekolah. "
“Sampai terjadi hal seperti itu?” August Leng menoleh untuk melihat Yuliana Jian, berbisik di dekat Yuliana Jian: “Sepertinya kamu sudah sangat galak sejak kecil, apakah aku harus berterima kasih padamu karena tidak melukaiku dengan pisau pada waktu itu?”
Yuliana Jian tidak menjawab, hanya menundukkan kepalanya dan tidak bisa melihat ekspresi di wajahnya.
Olivia memandang Yuliana Jian yang tidak menanggapi sama sekali, dengan menatapnya, dia berkata dengan lembut: "Tapi guru itu juga bukan guru biasa, setelah pihak sekolah mengetahui masalah ini, pihak sekolah juga tidak memedulikannya, malah berkeinginan untuk menghentikan aksi ini dan memberikan hukuman pada Yuliana Jian. Kami semua tahu bahwa perekonomian keluarga Yuliana Jian bagus, bisa jadi dia akan berpindah sekolah atau berpindah kelas, mungkin dia akan memberitahu ayahnya untuk mengurus masalah ini. Namun pada akhirnya dia tidak melakukan apapun, lalu dia terus-menerus diejek dan diintimidasi oleh guru tersebut, dikarenakan takut dengan guru tersebut, kami semua juga mulai menjauhinya. Sampai pada acara akhir tahun di sekolah, di saat semua orang tua murid diundang untuk menonton acara-acara yang dipersiapkan para murid, tiba-tiba pertunjukan tari dibatalkan dan digantikan oleh acara tanya jawab yang dilakukan oleh guru tersebut dan juga kepala sekolah, di saat itu juga semua masalah terbongkar, ternyata kepala sekolah dan juga guru tersebut sekongkol dalam mempermainkan para siswi di sekolah... "
Setelah bercerita sampai di sini, tubuh Olivia sedikit gemetaran, dengan tersedak dia berkata, "Kami semua tahu masalah ini bisa terbongkar karena Yuliana Jian, dia telah menahan semuanya hanya karena menunggu waktu yang tepat untuk membongkar semua ini. Seluruh orang tua sangat marah dan meminta tanggung jawab kepada pihak sekolah. Sekolah kami adalah sekolah paling baik di kota kami, semua orang tua murid berasal dari kalangan atas, mereka tidak menyangka bahwa akan ada kejadian mempermainkan siswi sekolah seperti ini. Segera, Kepala Sekolah dan guru tersebut langsung dipecat, setelah itu sekolah kembali damai, kemudian kami juga melanjutkan studi seperti biasa dan mengikuti Ujian Nasional, sepertinya semua dari kami sudah tidak mengingat lagi masa-masa buruk itu, namun kami tidak melupakannya, karena itulah makanya kami tidak saling bertemu dalam jangka waktu yang lama. Meskipun aku juga termasuk korban dalam kejadian ini, namun karena guru itu memaksa kami dan memberi kami tekanan, sehingga saat itu aku melakukan kesalahan dengan ikut serta untuk menintimidasi Yuliana yang telah banyak membantu kami, sampai saat ini aku masih merasa bersalah. Aku ingin meminta maaf padamu, Yuliana. "
Setelah Olivia selesai berbicara, semua orang di ruangan terdiam, mereka semua memandang Olivia dengan tatapan bersimpati kemudian berbalik untuk menatap kembali Yuliana Jian. Yuliana Jian hanyalah seorang pengusaha biasa, dia tidak memiliki keunggulan lain, dia selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai tujuannya dan tidak akan melepaskan segala kesempatan yang bisa membantunya memajukan perusahaannya, sekarang setelah mendengar apa yang diceritakan oleh Olivia, Yuliana Jian bisa dikatakan seperti Pahlawan yang berjuang sendiri namun memiliki kebijaksanaan dan keberanian penuh dalam menghadapi hal yang terjadi di sekolah pada saat itu.
Ada beberapa orang menunjukkan kekagumannya pada Yuliana Jian, bahkan sampai ada yang mengangkat gelasnya untuk bersulang, "Kami semua ingin mengajak CEO Jian untuk bersulang. Juga berharap Nyonya Wang bisa dengan cepat keluar dari bayang-bayang masa lalu. Yang lalu biarlah berlalu, bagaimanapun Nyonya Wang juga seorang korban, sekarang bisa menghadapi dan mengatakan itu semua, bisa dikatakan cukup berani."
Yuliana Jian melirik Olivia sambil tersenyum, dengan menyipitkan matanya kemudian berkata sambil tersenyum: "Tidak, seharusnya aku yang harus bersulang dengan Nyonya Wang terlebih dahulu, Terima kasih masih mengingat aku setelah lewat begitu lama."
Yuliana Jian sambil berkata sambil mengangkat gelasnya, Olivia buru-buru mengangkat gelasnya juga dan berkata dengan gugup kepada Yuliana Jian, "Kamu bisa memaafkan aku, aku sudah sangat senang, terima kasih."
Olivia selesai berbicara langsung meneguk habis segelas anggur itu. Setelah minum segelas anggur itu, wajah Olivia langsung memerah, perlahan-lahan dia menyandar di kursi dan berkata kepada Yuliana Jian: "Maaf, aku tidak kuat minum. Yuliana, bisakah kamu membawaku pergi istirahat sebentar? Kita jarang bertemu, aku masih ingin berbicara denganmu."
Yuliana Jian mengangkat bibirnya dan mengangguk sambil tersenyum, "Boleh, aku akan mengantarmu ke atas."
Yuliana Jian berjalan mendekati Olivia, membantu Olivia berjalan ke atas. Setelah sampai di kamarnya, Olivia mendorong pergi Yuliana Jian, setelah menutup rapat pintu, dia mundur beberapa langkah, mengerutkan kening menghadap ke arah Yuliana Jian dan berkata, "Mengapa kamu mengikuti alur ceritaku?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Karena apa yang kamu katakan itu memang benar, hanya saja kamu hanya menceritakan sebagiannya saja."
Olivia menggigil bibirnya dan berbisik, "Aku ... aku tidak sengaja melakukannya, bagaimana aku bisa tahu bahwa aku akan bertemu denganmu lagi? Aku tidak tahu Oscar Wang masih menjalankan bisnis denganmu, aku hanya bisa menjelaskan sebelum kamu berkata yang sejujurnya. Orang-orang selalu memercayai pernyataan pertama, dengan aku menjelaskan duluan, mereka akan memercayai kata-kataku, tidak peduli apa yang akan kamu katakan nantinya, mereka tidak akan percaya padamu. Tidak ada yang tahu apa yang sesungguhnya terjadi di masa lalu... "
"Ya, tidak ada yang bisa menyangka bahwa Nyonya Wang yang lembut dan baik hati memiliki pengalaman yang buruk seperti itu, lagipula menjadi korban akan lebih mudah untuk menarik simpati orang dan juga akan menjalani hidup dengan mudah daripada menjadi seorang pelaku.", jawab Yuliana Jian sambil tersenyum dengan menyipitkan matanya.
Olivia tiba-tiba mengangkat kepalanya dan menatap Yuliana Jian dengan tatapan ganas dimana tatapan tersebut tidak akan ditunjukkan pada publik: "Mengapa kamu masih seperti ini? Yuliana Jian mengapa kamu selalu menjadi pengecualian, semua siswi pernah diintimidasi, mengapa dia tidak berani menyentuhmu? Kenapa setelah dia menyentuhmu, kamu malah memberontak? Mengapa kamu selalu berbeda dari kami? Mengapa kamu harus membeberkan masalah ini kepada semua orang? Dan menjadikan semua orang sebagai bahan tawaan orang? Saat ini kami semua hidup dalam trauma akan bayang-bayang itu, namun kamu malah hidup dengan tenang seperti ini? Mengapa selalu kamu? Mengapa kamu yang selalu menjadi pengecualian? "
Novel Terkait
Beautiful Lady
ElsaDemanding Husband
MarshallMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraAsisten Wanita Ndeso
Audy MarshandaWonderful Son-in-Law
EdrickMeet By Chance
Lena TanCinta Dan Rahasia
JesslynTakdir Raja Perang
Brama aditioCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia