Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 39 Wajah Sesungguhnya

"Yuliana kamu benar-benar manusia berdarah dingin, Sally masih kecil, mengapa kamu begitu jahat terhadapnya?" Fenny berkata dengan suara menangis, lalu membalikkan kepala menatap Yuliana dan berlari keluar mengejar Sally.

Yuliana menutup matanya, dia berjalan ke hadapan ayahnya dan menggenggam tangan ayahnya. Yuliana sekarang merasa dirinya kesepian, Sally tidak tahu diri, Fenny tidak dapat di andalkan, dan sekarang ayahnya berubah seperti ini.....

Saat ini dirinya sama sekali tidak memeiliki orang yang dapt menjadi tempatnya bersandar.

Yuliana sungguh membenci Michael, semuanya karena Michael yang membuat ayahnya jatuh sakit, membuat ayahnya seperti ini. Dan juga mengenai anaknya, dia tidak percaya semuanya merupakan perbuatan Silvia, walaupun Silvia bukanlah orang baik, tetapi apa tujuannya melakukan hal ini? Silvia Chen tidak tahu dirinya hamil, pasti Michael melakukan sesuatu, sehingga membuat Silvia melakukan semua ini.

Yuliana bahkan merasa cuirga apakah Michael sudah mengetahui hubungannya dengan Wirianto, demi mencegah hubungannya dengan keluarga Leng semakin dekat, sehingga dia membunuh anak yang ada di dalam kandungannya.

Bila semua ini benar, maka Michael merupakan musuh besarnya! maka dia akan membalasnya!

Yuliana baru keguguran, tubuhnya belum kembali baik. Dan baru saja dia tertekan dan juga merasa kesal dan marah, tubuhnya sungguh sudah tidak tahan lagi, tubuhnya terhuyung, hampir saja dia terjatuh. Tiba-tiba sebuah tangan besar menopang tubuh Yuliana, dia segera membalikkan kepala. Tiba-tiba dia melihat August Leng berdiri di belakang tubuhnya, Yuliana segera mundur beberapa langkah, melihat August Leng dia bertanya: "mengapa kamu ada di sini?"

August Leng memiringkan kepalanya, tersenyum dan berkata kepada Yuliana: "Aku datang untuk melihatmu, aku sudah mengetahui semuanya. Kamu tenang saja, Kamu sudah tidak memiliki anak, sepertinya keluarga Leng tidak akan menerima mu, tetapi aku tidak akan meninggalkanmu, aku akan menjagamu. Bagaimana? Kamu sudah tidak memiliki anak dari Wirianto, aku masih ingin bersamamu, apakah kamu mempercayai ketulusanku ini?"

Yuliana menjawab: "Kamu tidak usah mengurusiku! Aku dapat menjaga diriku sendiri, ketulusan hatimu tidak ada hubungannya denganku".

Tetapi, Yuliana melihat August Leng dia baru teringat, urusannya dengan keluarga Leng belum di selesaikan. Dirinya sudah tidak memliki anak lagi, bagaimana caranya untuk berhubungan dengan keluarga Leng, semuanya berada di tangan keluarga Leng. Sekarang anak ini sudah tidak ada, sekarang menyebabkan masalah, Yuliana tahu diirnya harus mempertanggung jawabkan semua ini.

Tidak peduli apakah keluarga Leng akan mencabut investasi nya dari keluarga Jian, atau menyuruh dirinya dan Wirianto membatalkan pernikahan, dirinya tidak memiliki hak untuk menolaknya. Yuliana mengerutkan alisnya, dengan dingin berkata: "Sepertinya, aku harus pergi ke rumah keluarga Leng".

Yuliana berpesan kepada perawat, menyuruh perawat menjaga ayahnya, lalu dia mengelap tangan Rishendy Jian, dan kemudian bangkit berdiri: "kamu baik-baik jaga ayahku, nanti malam aku akan datang lagi".

Yuliana tidak merasa keluarga Leng masih akan menerimanya, August Leng pun sudah datang ,tetapi Nyonya tua Leng tidak menyuruh orang datang untuk menemuninya, dia sudah tahu Nyonya Tua Leng sudah tidak berharap pada dirinya lagi. Dan juga Wirianto sama sekali tidak menyukai dirinya, mana mungkin dirinya dapat mempertahankan hubungan suami istri ini? Yuliana merasa kali ini kembali ke rumah keluarga Leng, mungkin untuk memutuskan hubungan suami istri ini, kemudian tidak akan ada hubungan antara dirinya dan keluarga Leng lagi.

August Leng terus berada di sisi Yuliana, melihat Yuliana bangkit berdiri dan akan pergi, August Leng tersenyum dan berkata: "Kamu mau kembali ke rumah keluarga Leng? Aku akan mengantarmu?"

Yuliana menatap August Leng sekilas, dengan wajah tidak senang berkata: "Aku bisa pergi sendiri, dan sebelum pergi ke rumah keluarga Lengada hal lain yang akan aku lakukan".

"Aku akan membantumu". August Leng mendekati Yuliana, dan berkata dengan tersenyum.

Dengan dingin Yuliana menatap August Leng, lalu berkata: "aku tidak memiliki keuntugan yang dapat di gunakan lagi, kamu tidak perlu menggunakan rasa tanggung jawabmu terus bermain di sini. Saat ini aku tidak memiliki apa-apa lagi, kamu jangan terus menerus mengikutiku, menekanku, saat ini pun aku tidak tahu aku dapat melakukan apa, bila tiba-tiba aku tidak berpikiran terbuka, menarikmu mati bersamaku. Kamu adalah Tuan muda kedua keluarga Leng, bila ikut mati bersamku, bukankah sangat konyol?"

Perlahan August Leng tidak tersenyum lagi dengan sangat serius dia berkata: "rasa tanggung jawab? Kamu sungguh pintar melihat orang. Betul, kamu sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dapat di manfaatkan lagi, tetapi aku sangat memperhitungkan mengapa kamu tidak menyukaiku. Kamu masih menyukai Wrianto Leng? Aku beritahu padamu, Wirianto sama sekali tidak menyukaimu, dia akan mengusirmu dari keluarga Leng. Bagian mana yang kurang dari diriku di bandingkan dengan Wirianto? Apakah dia baik terhadapmu? Mengapa kamu bisa menyukai seseorang yang sifatnya begitu jahat padamu, tetapi terhadapku kamu justru sangat dining?"

Yuliana membalikan kepala menatap August Leng: "Tidak peduli Wirianto suka atau tidak kepadaku, atau dirinya hanya berpura-pura ataupun tulus kepadaku. Wajahmu saat ini, sangat jujur dan tulus dari pada sebelumnya, bila kamu terus menggunakan wajah seperti ini terhadapku, mungkin aku akan menyukaimu. August Leng, mungkin ada orang yang akan menyukai wajahmu yang memakai topeng ini, tetapi aku pernah mencintai orang yang penuh kepura-puraan seperti mu, begitu melihatmu, aku langsung dapat mencium kepura-puraan ini. Saat ini aku hanya menyukai orang dengan wajah yang sesungguhnya, tidak peduli dia begitu dingin, atau acuh tak acuk, semua itu lebih baik dari pada kelembutan dan perhatian yang penuh dengan kepura-puraan, aku lebih bersedia menciantai yang seperti itu".

Ekspresi di wajah August Leng berubah, wajahnya sekarang di tutupi kabut gelap: "Ternyata kamu adalah wanita yang seperti ini? Yuliana, kamu benar-benar membuatku terkejut. Apakah kamu menyukai diriku yang sekarang?"

Yuliana menatap August Leng, lalu berakta: "Setidaknya lebih enak di lihat dari pada sebelumnya. Tetapi kita berdua tidak akan betemu lagi, semoga kamu dapat memaafkan ketidak sopananku yang dulu. Ada lagi, semoga kamu beruntung Tuan Leng".

Selesai berakta, Yuliana langsung berlalu dari hadapan August Leng, dan dia pun tidak mengejarnya. Dia bersandar di dinding rumah sakit, dan tertawa: "sungguh wanita yang menarik, sungguh menarik....."

Setelah August Leng berkata, tiba-tiba senyuman di wajahnya menghilang , lalu dengan dingin berkata: "Rasa tanggung jawabku? bagaimana mungkin akan begitu cepat menghilang?"

Sebelum Yuliana pergi ke rumah keluarga Leng, yang akan dia lakukan bukanlah hal lain, dia akan mengubur anaknya. Dia pernah mendegar orang tua mengatakan , anak yang tidak sempat di lahrikan tidak boleh di kuburkan di tanah, harus di buang ke dalam air atau ke tempat lain, kalau tidak akan membuat ibunya menjadi sial. Tetapi dia tidak rela membuang anaknya sembarangan, dia memeluk anak yang di letakkan di dalam botol kaca, lalu pergi ke gunung yang berada di vila sebelah rumahnya, lalu dengan hati-hati menguburnya.

Ketika ibu Yuliana masih ada, ibunya seirng membawanya ke gunung ini untuk bermain, Saat itu bisnis keluarganya baru saja di mulai, sama sekali tidak sanggup tinggal di vila, dan juga belum tinggal di sini. Dia harus membawa mobil cukup jauh, baru bisa tiba di gunung ini. Tetapi ibunya tetapi membawanya datang kesini, karena di sini dapat melihat perusahaan tempat ayahnya bekerja.

Saat itu Rishendy Jian sangat sibuk, jarang dapat makan bersama keluarga, walaupun terkadang dapat makan bersama, selalu dengan terburu buru. Saat kecil, Yuliana mengira dirinya tidak memiliki ayah, Ibunya sering membawanya datang ke gunung ini untuk bermain, dia akan berlari-lari mengerjar kupu-kupu.

Hingga ketika dia kelelahan hingga penuh dengan keringat, dia akan berlari kepada ibunya dan bertanya kepada ibunya: "Ayah di mana? mengapa tidak menemani Yuliana? Yuliana sangat merindukan ayah...."

Ibunya selalu akan menunjuk perusahaan ayahnya yang jauh, dan berkata kepada Yuliana: "Ayah ada di sana, dia selalu menemani kita. Dia melihat Yuliana tersenyum, Yuliana lambaikan tangan. Ayah sekarang sedang bekerja dengan giat, agar Yuliana dapt hidup dengan bahagia".

Yuliana yang masih kecil akan segera melompat da nberteriak: "Ayah! hari ini Yuliana bermain dengan sangat gembira, kamu juga harus bekerja dengan giat !"

Sebenarnya dengan jarak yang begitu jauh apakah ayahnya dapat melihat dirinya? Setelah itu Yuliana baru mengetahui bahwa ibunya tidak ingin menggangu ayahnya bekerja, dan juga untuk memberinya perasaan ayahnya yang selalu menemaninya, sehingga membuat kebohongan yang indah ini. Tetapi ini semua adalah ingatan indah mengenai ayahnya, tidak lama dari itu ibunya meninggal, kemudian ayahnya menikahi Fenny.

Sekarang Yuliana mengubur anaknya di sini, dia beraharap anak ini akan menjadi bagian dari ingatannya, agar dirinya tidak akan lupa bahwa dia pernah memiliki seorang anak.

Ketika Yuliana mengubur anaknya, dan turun dari gunung, wajahnya sangat pucat. Tetapi dirinya tetap bertahan pergi ke rumah keluarga Leng. Keidaman keluarga Leng sangat tenang, ketika Yuliana masuk kedalam rumah tersebut, langsung terdengar suara Tania Sui yang melengking: "Wah, Nyonya muda keluarga Leng sudah kembali? Mengapa sendirian, mana anakmu?"

Yuliana mengangkat kepalanya menatap Tania Sui, dia tidak menjawab. Dia hanya berjalan melewati Tania Sui, dan berjalan ke kamar Nyonya Tua Leng. Tania Sui dengan dingin menatap punggung Yuliana, dan mendengus: "Huh, masih begitu sombong, masih mengira dapat menjadi menantu keluarga leng?"

Yuliana dapat mendengar suara Tania Sui, tetapi dia sama sekali tidak menghentikan langkahnya, dan langsung berjalan ke arah kamar Nyonya Tua Leng, dan mengetuk pintu.

Mendengar suara dari dalam kamar 'Masuk', Yuliana baru masuk ke dalam. Begitu masuk, Yuliana melihat Nyonya Tua Leng sedang duduk bersama Wirianto di atas sofa.

Nyonya tua Leng mengerutkan alisnya melihat Yuliana, lalu dengan dingin berkata: "Sudah menyuruhmu hati-hati sedikit, hati-hati sedikit, mengapa kamu tidak mendurut? mengapa keluar malam-malam? setidaknya kamu harus membawa seorang pembantu? bila bukan karena Wirianto yang mengikutimu, kamu pergi ke manapun kami tidak tahu! Pagi ini, aku baru mengetahui kamu pergi keluar, dan juga mengetahui cucuku sudah tidak ada....."

Yuliana merapatkan bibirnya, dia tidak mengucapkan kata maaf, karena yang harus meminta maaf adalah anaknya. Dan dirinya tidak memiliki kewajiban berkata”maaf".

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
3 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
3 tahun yang lalu