Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 127 Apakah Kembar
Pengawas menopang Yuliana dan bertanya dengan tergesa-gesa, "Ada apa denganmu?"
Yuliana mengerutkan kening, dan berkata, "Aku ... aku sangat sakit..."
Kemudian Yuliana pingsan karena kesakitan dan Yuliana menutup matanya melihat gelap. Ketika dia membuka matanya lagi, dia melihat putih di sekelilingnya, gemetaran karena terkejut, dia pikir dia telah kehilangan anaknya seperti yang terakhir kali.
Ketika Yuliana gemetaran dan dengan lembut menyentuh perutnya, dia melihat perutnya masih cembung dan merasa lega. Kemudian Yuliana bangkit perlahan dan dia melihat bahwa itu bukan penjara, tapi rumah sakit di luar. Hanya satu tangan yang bisa bergerak.
"Kamu jangan bergerak, supaya tidak menyakiti anak kandungan," pengawas yang berdiri di sebelah berkata sambil mengerutkan kening.
Yuliana menutupi perutnya dan berbaring, bertanya dengan lembut, "Apakah ada masalah dengan anak aku?"
Pengawas menggelengkan kepalanya: "Tidak ada masalah, tetapi dokter harus memeriksa kamu lagi. Mereka ingin emosi kamu tetap tenang, tidak bisa lagi naik turun secara emosional seperti ini, kamu adalah Ibu hamil."
Yuliana menggigit bibir bawahnya dan sedikit menganggukkan kepalanya: "Aku tahu, aku akan memperhatikan untuk mengendalikan emosiku."
"Sudah bangun?" Seorang dokter wanita masuk.
Yuliana mengangkat kepalanya sedikit, melirik ke dokter wanita dan berkata: "Sudah dokter, bagaimana kondisiku sekarang?"
"Cukup stabil, tetapi kamu harus dirawat di rumah sakit kedepannya. Apakah kamu mengalami keguguran sebelumnya?" Dokter wanita bertanya sambil membuat catatan.
Yuliana mengangguk, "juga ketika sudah tumbuh besar baru aborsi."
Dokter perempuan itu mengerutkan kening dan berkata, "Tubuh kamu belum sepenuhnya pulih. Sekarang risiko memiliki anak sangat tinggi. Sudahkah kamu memutuskan untuk mempertahankan anak ini? Jika kamu menunggu anak itu bertambah besar, kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk menyesalinya."
Dokter wanita itu berkata, melirik borgol yang dikenakan Yuliana, dan berbisik, "Sepertinya kondisimu tidak cocok untuk membesarkan anak-anak."
Yuliana mengangguk, berkata: "aku akan melahirkan anak ini dan tidak akan pernah berubah."
Dokter wanita itu mengerutkan kening dan dengan lembut mengangguk: "Selama ini, kamu menjaga suasana hatimu senyaman mungkin, kami akan mencoba yang terbaik untuk melindungi anakmu."
Setelah dokter wanita selesai berbicara, dia segera berbalik untuk pergi. Yuliana dengan cepat berteriak: "Tunggu sebentar, bisakah aku bertanya, apakah aku hamil anak kembar sekarang?"
Dokter wanita itu segera bertanya dengan suara dingin: "Siapa bilang?"
Yuliana berkata dengan cepat, "Tidak ada yang bilang, tetapi perutku sepertinya lebih besar dari wanita hamil pada periode yang sama. Aku bertanya-tanya apakah aku akan punya anak kembar."
"Bukan kembar, kamu harus mendengarkan pendapat rumah sakit, jangan asal menebak."
Setelah dokter wanita selesai berbicara, dia mengerutkan kening dan berkata kepada Yuliana, "Kamu wanita hamil hanya asal berpikir dan membuat janin tidak stabil. Sekarang kamu lebih terlihat hamil, kemungkinan besar karena posisi janin itu. Yang harus kamu lakukan sekarang adalah bersantai, jangan memikirkan apa pun. kamu masih mau anak dalam kondisi seperti ini, sudah merugikan anakmu. Jangan menghentikan perkembangan anak kamu karena pemikiran kamu. Jika itu menyebabkan kelahiran prematur atau kematian adalah tanggung jawab kamu sendiri. Jangan menangis dan menyalahkan ini dan itu. "
"Dokter, dia wanita hamil, dia akan lebih banyak berpikir. Kamu jangan begitu galak padanya. Meskipun dia melakukan kesalahan, dia juga seorang pasien. Bukankah seharusnya dia diperlakukan dengan sama?" Pengawas itu berbicara.
Dokter perempuan itu membalikkan matanya melihat pengawas dan berjalan keluar dengan tersenyum. Pengawas melihat Yuliana, tersenyum dan menghibur: "Jangan terlalu banyak berpikir, lebih terbuka saja pikirannya."
Yuliana menatap pengawas dan tersenyum lembut, lalu menundukkan kepalanya dan membelai perutnya. Dia benar-benar harus melepaskan kekhawatiran di hatinya. Kekhawatiran itu tidak membantu. Mulai sekarang, dia akan menjadi "ibu bodoh" yang hanya memikirkan anak, menatap perutnya yang perlahan-lahan tumbuh, dia akan mengabaikan hal lain.
"Nak, ibumu sedang menunggumu lahir," Yuliana membelai perutnya dan berkata sambil tersenyum.
Yuliana berharap punya anak perempuan. Yuliana lebih memilih anak perempuan daripada anak laki-laki. Gadis kecil yang lembut itu akan mengejarnya, menempel padanya, dan memanggilnya : "Bu ..."
Yuliana berjanji akan memberikan putrinya ...
Memikirkan hal ini, tiba-tiba ekspresi sedih di wajahnya, dia tidak bisa memberikan putrinya apa pun, tidak bisa memberikan pakaian yang indah, mainan lucu. Yuliana berpikir mungkin putrinya akan membencinya suatu hari. Karena dia tidak bisa merawat anak dan memberikan yang terbaik dari segalanya, mengapa dia masih ingin punya anak?
Yuliana tidak bisa memikirkan penjelasan, karena dia ingin melahirkan anak ini untuk tujuannya yang paling egois. Dia membutuhkan anak ini, dia harus melahirkan anak ini, untuk mendukungnya melalui kehidupan penjara yang panjang.
"Maaf." Meskipun Yuliana merasa masam, dia mencoba tersenyum. Mungkin satu-satunya hal yang bisa dia berikan kepada anak itu yang terbaik adalah senyumnya, apakah itu ketika dia hamil atau setelah dia dilahirkan.
Ini musim dingin, rumah Keluarga Leng yang awalnya dingin menambah sedikit kedinginan, bahkan wanita tua yang memakai selendang juga memakai selimut baru dapat duduk di kursi dan mendengarkan berita dari seorang pria tua.
"Kembar?" Nyonya tua Leng mengerutkan kening ketika dia mendengar pria tua itu berkata.
Pria tua itu mengangguk, "itu kembar anak cowok dan cewek."
Nyonya tua Leng tersenyum, "Yuliana benar-benar luar biasa, dia mengandung kembar anak cowok dan cewek."
Nyonya tua Leng menurunkan matanya dan berkata dengan suara dingin: "Aku ingin anak cowok itu, tetaplah mendiami dari Yuliana. Dia mengandung kembar anak cowok dan cewek. Biarkan dia berpikir anak cewek. Tunggu setelah anak itu lahir, mengirimnya ke tempat yang kita atur. Dijaga dulu. Aku berharap aku tidak akan pernah menggunakan anak itu. "
Pria tua itu mengerutkan kening: "Sekarang tuan muda sedang bersiap untuk pernikahan, tampaknya ia telah benar-benar melupakan Yuliana. Tuan muda menjaga Nona Gu dengan baik, dan terlihat sangat baik kepada Nona Gu. Kemudian angkat anak ini, apakah akan menjadi masalah di kedepannya? "
"Aku bilang padamu, mengapa kamu berpikir begitu singkat?"
Ketika Nyonya tua Leng mengatakan ini, dia membalut syalnya dan berkata dengan suara dingin: "Keluarga Nona Gu, meskipun aku memilihnya, tampaknya sangat patuh dengan aku. Tetapi sudah ada Yuliana sebelumnya, aku tidak tahu kapan Nona Gu berubah pikiran lagi. Jika Wirianto ditantang olehnya, bertentangan denganku. Ada anak seperti itu dan itu adalah anak laki-laki, putra pertama Wirianto. Ketika wanita bernama Gu tidak mendengarkan aku, aku bisa mempermalukannya! "
"Para wanita ini, pedas ataupun patuh, datang untuk berbagi kekayaan Keluarga Leng. Aku ingin memberitahu mereka bahwa mereka hanya hiasan bagi Wirianto untuk melahirkan anak-anak, baru masuk berapa hari? Ingin berebut bisnis keluarga yang aku peroleh? Bagaimanapun harus patuh hingga aku tua dulu kan? "
Nyonya tua Leng tersenyum dan berkata dengan suara rendah, "Ayah Wirianto telah disihir oleh wanita dan kehilangan nyawanya. Cucu aku hanya bisa nurut denganku supaya bisa hidup dengan damai. Ini ..."
Berbicara tentang ini, Nyonya tua Leng tiba-tiba batuk hebat. Setelah batuk sebentar, nyonya tua Leng itu hampir tidak bisa bernapas. Dia mendorong lelaki tua yang dengan cepat mengantarkan gelas ke mulutnya. Setelah dia menghela nafas, dia berkata dengan dingin, "Rumah Keluarga Leng ini harus ada di bawah kontrolku. Di bawah kendali, mereka akan stabil. Mereka satu per satu, jangan pernah coba katakan untuk melakukan tindakan yang melanggar pikiranku! "
Nyonya tua Leng berkata, kemudian nada suaranya turun. Dia membungkus syalnya dengan erat, mengerutkan kening dan berkata, "Mengapa sangat dingin? Apa yang salah?
Pria tua itu membungkuk dan berkata, "Nyonya tua, bagaimanapun, ini adalah rumah tua dan pipa-pipa agak tua. Meskipun setelah renovasi, kadang-kadang juga akan ada masalah. Jika nyonya tua tidak nyaman, lebih baik ganti ke yang baru...… "
"Apa yang baru?" Nyonya tua Leng menatap dingin ke pria tua itu dan berkata dengan dingin, "Apakah maksudmu rumah baru? aku bilang, jangan pernah menyebutkannya. Rumah Leng ini dibangun olehku, kamu bilang tua? Apakah itu berarti aku sudah tua?
Pria tua itu menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata dengan tergesa-gesa, "Nyonya tua, aku tidak berani berpikir begitu."
Nyonya tua Leng tertawa, "Lebih baik tidak mengatakan ini, aku tidak setua yang kamu kira, rumah ini juga tidak seperti yang kamu kira tidak berguna. Kemuliaan keluarga Leng dimulai dari aku, dimulai di rumah ini. Ketika menjadi lebih cemerlang, itu pasti karena aku dan itu pasti terjadi di rumah ini! "
Pria itu mengangguk dengan cepat: "Ya ... Ya ..."
"Lupakan saja, kamu pergilah, selalu membuatku marah. Ketika aku lebih baik, aku pasti akan mengganti kalian semua, tidak ada yang berguna!" Nyonya tua Leng baring di kursi, melambaikan tangannya ke pria itu.
Pria itu berjalan mundur keluar dari kamar Nyonya tua, lalu dia menatap pintu Nyonya tua itu dan mengutuk dalam hati, "Dasar tua tak mati-mati!"
Pria itu berbalik dan berjalan pergi. Pada saat ini telepon genggamnya bergetar. Dia melirik telepon dan melihat rekening banknya disetorkan menjadi 50 juta. Dia mengerutkan bibirnya dan tersenyum perlahan. Pada saat ini angin dingin menerpa, pria itu harus mengecilkan lehernya dan mengepalkan lengannya.
Pria itu melihat ke sekeliling matanya, dia bisa merasakan angin dingin, tetapi dia tidak bisa melihat dari mana angin itu berasal. Ini membuat dekorasi elegan asli dari aula rumah Leng menambah sedikit rasa hantu. Pria itu menyempitkan lehernya dan mengeluh dengan suara rendah: "Rumah ini sudah sangat tua seharusnya sudah diganti sejak lama."
Meskipun masih terlihat elegan dan mewah, tapi sudah membusuk dan rusak.
Sama halnya dengan keluarga Leng, juga sudah saatnya untuk mengganti pemilik baru.
Novel Terkait
Cinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia