Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 133 Ada Awalannya

Cindy Gu menatap ekspresi dingin August Leng dan berkata dengan sedih, "Tapi aku rindu padamu. Wirianto itu dingin sekali, benar-benar membuat orang tidak bisa mendekat. Selain itu kencan dengannya sangatlah membosankan. Dia hanya akan membaca buku dan melihat dokumen. Aku benar-benar tidak ingin bersama dengannya!"

Saat baru bertemu dengan Wirianto Leng, Cindy Gu juga tertarik dengan tampilan luar Wirianto Leng. Tapi setelah beberapa kali pertemuan, Cindy Gu dibuat mundur oleh kedinginan Wirianto Leng. Meskipun Cindy Gu bukanlah orang yang suka bermain, tapi juga tidak dapat tahan bersama dengan Wirianto Gu yang begitu membosankan. Kebalikannya, August Leng yang dia kenal di luar negeri, malah semakin sesuai dengan seleranya.

August Leng menatap Cindy Gu lalu berkata rendah, "Tapi aku bukan penerus Keluarga Leng."

Berkata sampai sini, August leng menghela napas dan berkata, "Kecuali kamu bisa membantuku menjadi penerus Keluarga Leng."

Cindy Gu menatap August Leng dan bertanya lembut, "Kalau aku membantumu, kamu akan menikahiku?"

August Leng mendekati Cindy Gu dan berkata dengan suara kecil, "Apa kamu tidak pernah mendengar satu kebiasaan, yang dinamakan 'adik melanjutkan kakak ipar'? Yaitu setelah kakak meninggal, adik bisa bersama dengan kakak ipar. Kalau lebih awal, aku tidak menikahimu, di beberapa tempat, bahkan terasa tidak sopan."

Saat August Leng bicara, matanya menyipit, dan kelihatan seperti tersenyum, mengandung aura menggoda. Dia lanjut berkata dengan nada bicara rendah dan menggoda, "Aku benar-benar ingin bersama denganmu. Tapi ini membutuhkan bantuanmu. Jadi kamu harus bersabar, hari-hari kita masih sangat panjang."

Cindy Gu dibuat tersentak oleh godaan August Leng. Lama setelah August Leng pergi, Cindy Gu baru tersadar. Dia teringat saat dia diam-diam berkencan dengan August leng. Meskipun karena dia harus menikah dan masuk ke Keluarga Leng, dia tidak pernah benar-benar berhubungan dengan August Leng, tapi teknik ciuman August Leng sangat hebat. Hanya perlu satu ciuman sudah dapat membuat tubuhnya bergetar. Cindy Gu tidak dapat membayangkan, kalau benar-benar berhubungan dengan August Leng, pasti akan terasa sangat memuaskan.

Setelah August Leng berjalan beberapa langkah jauhnya, dia mulai mmengerutkan dahi dengan jijik. Dia berbakat membohongi wanita, tapi secara bersamaan juga benci pada wanita yang dia bohongi. Hanya ada satu wanita, yang tidak berhasil dia bohongi, dan dia semakin membenci wanita itu.

"Yuliana ..." August Leng menarik napas dalam dan dadanya kembali datang perasaan yang sakit.

August Leng awalnya berencana beberapa waku ini ingin segera mengeluarkan Yuliana Jian dari dalam penjara, tapi di sisinya sini muncul masalah. Nyonya Tua Leng tiba-tiba terus menyulitkannya, membuatnya tidak dapat bergerak bebas, sama sekali tidak ada waktu untuk mengatur Yuliana Jian. August Leng bahkan tidak tahu, kapan dia baru mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Yuliana Jian lagi.

Sedangkan Yuliana Jian yang tidak mempunyai hubungan apapun lagi dengan Keluarga Leng, meskipun kebebasannya dibatasi, tapi hari-hari malah dia lalui dengan lebih senang. Yuliana Jian sudah membawa Melly Jian keluar dari rumah sakit dan kembali ke penjaranya yang semula. Hari-hari di penjara wanita memang awalnya membosankan, meskipun bertambah satu anak, tapi Melly Jian malah sangat patuh, jadi bercanda dengan Melly Jian, adalah permainan baru bagi seluruh tawanan wanita dan pengawas.

Melly Jian sangat mudah dijaga. Selain saat lapar akan menangis sebentar, di lain waktu kalau bukan tidur, akan tertawa karena candaan orang lain. Selain itu Melly Jian juga tidak menempel pada orang, selama kamu menyuapi susu padanya, dia boleh dipeluk siapa saja.

Odelia Ye memeluk Melly Jian dan tanpa bisa ditahan berkata sambil tersenyum, "Anak ini begitu suka makan, besar nanti tidak akan dibohongi oleh pria hanya dengan beberapa makanan saja bukan."

Yuliana Jian mengerutkan dahi, menatap Melly Jian yang sudah agak gemuk dan menghela napas, "Aku lihat mungkin. Tidak perlu beberapa makanan, hanya dengan beberapa permen saja sudah bisa dibohongi."

Yuliana Jian dulu selalu membayangkan bagaimana wajah anak yang dia dan Wirianto Leng lahirkan, tapi tidak pernah membayangkan sifat anak mereka. Karena Wirianto Leng memang pada awalnya memiliki sifat dingin, meskipun dia tidak termasuk dingin, tapi sifatnya juga tidak termasuk baik. Anak yang mereka lahirkan, seharusnya termasuk yang sifatnya dingin.

Hasilnya Melly Jian kelihatannya sama sekali seperti anak yang tidak berperasaan. Sama sekali tidak mirip seperti anaknya dan anak Wirianto Leng. Kalau bukan mata Melly Jian yang mirip Wirianto Leng, dagu dan bibir juga mirip dengannya, Yuliana Jian akan mengira ada orang yang menukar anaknya.

Melly Jian seperti mengerti apa yang Yuliana Jian katakan dan langsung melihat ke arah Yuliana Jian, memuntahkan air liur, menunjukkan ketidaksetujuan.

Odelia Ye segera memeluk erat Melly Jian dan berkata sambil tersenyum, "Lihat tidak, dia tidak ingin dengar."

Yuliana Jian melihat mata Melly Jian yang agak mirip dengan mata Wirianto Leng, juga tidak bisa ditahan tertawa. Mata Melly Jian meskipun agak bulat dari mata Wirianto Leng, tapi ujung matanya sama, sama-sama berwarna hitam, dan bulu matanya sangat panjang.

Kira-kira setelah mempunyai anak, waktu jadi berjalan sangat cepat. Yuliana Jian melihat Melly Jian dari bisa membalikkan badan sampai berjalan, tumbuh gigi susu, sampai bisa memanggil semua orang "ibu" untuk meminta makan, dia tidak merasa waktu berjalan lama, tapi waktu memang sudah berlalu tiga tahun.

Melly Jian yang sudah berumur tiga tahun, meskipun meneruskan lima indra orang tuanya, tapi tidak sesuai perkiraannya berubah menjadi seorang gadis cantik. Melly Jian sangat tidak bertanggung jawab merubah lima indra yang dia dapatkan dari orang tuanya dan tumbuh besar seperti ini. Selain itu di penjara, tempat yang kelihatan gelap dan penuh penderitaan, Melly Jian tumbuh besar menjadi gadis gemuk seperti yang semua orang duga.

"Ibu pengawas, berikan aku makanan ya. Hari ini Melly ulang tahun, Melly tidak makan kue, Melly kasihan sekali." sambil berkata, Melly Jian memonyongkan bibir ke arah pengawas, dan menunjukkan wajah sedih.

Pengawas menatap Melly Jian dan dari belakangnya mengeluarkan kue lalu meletakkannya di dalam tangan Melly Jian, "Kamu makan ini, jangan sampai dilihat oleh ibumu ya. Kalau tidak kamu akan dimarahi lagi."

Melly Jian menerima kue, menganggukan kepala, dan memakan ujung kue. Setelah itu dia berkata sambil memonyongkan bibir, "Ibu pengawas, apa masih ada susu? Melly agak haus."

"Ah, hampir saja lupa. Bagaimana boleh hanya makan kue. Aku ambilkan susu padamu ya!" pengawas segera mengambilkan susu kepada Melly Jian.

Melly Jian memeluk kue dan susu, lalu masuk ke pelukan pengawas, "Ibu pengawas, kamu adalah ibu kandung Melly. Melly selamanya tidak akan melupakanmu! Kehidupan berikutnya, aku mau menjadi putri kandungmu."

Pengawas tersenyum sambil memeluk Melly Jian, "Tidak terlihat Melly kita anak yang begitu berperasaan."

"Melly! Kamu sudah makan berapa kue? Sini kembali!" Yuliana Jian yang pernah bersumpah menjadi ibu hangat, ketika melihat Melly Jian sedang meminta makanan dari orang lain, dia tidak tahan berteriak kencang.

Yuliana Jian menyadari dia sudah menganggap remeh tanggung jawab seorang ibu, apanya yang hanya tersenyum kepada anak. Anak seperti Melly Jian, kalau kamu terus tersenyum padanya, Melly Jian akan tidak takut apa-apa.

"Aduh, kamu jangan begitu galak pada anak. Melly sangat baik, seharusnya dimanjakan."

"Iya, Melly sini, ibu pertama menyayangimu. Di sini ada makanan enak, makan yang banyak ya."

.............

Setiap kali Yuliana Jian mengajari Melly Jian, kebanyakan ibu Melly Jian akan keluar membela Melly Jian.

Melly Jian melihat orang-orang di sekitar yang membelanya, lalu melihat lagi Yuliana Jian yang menatapnya dengan galak. Meskipun masih kecil, tapi dapat melihat hal-hal yang berubah di dalam penjara. Melly Jian segera membungkuk kepada pengawas dan berkata lucu, "Ibu pengawas, kelihatannya kamu untuk sementara tidak bisa menjadi ibu kandungku. Ibu kandungku terlalu galak, aku harus pulang."

Selesai berkata, Melly Jian berjalan ke luar penjara Yuliana Jian, lalu berkata sambil menatap Yuliana Jian, "Ibu, aku sudah salah. Kamu jangan marah lagi. Begitu kamu marah, aku langsung sakit hati."

Melly Jian karena di penjara dibesarkan oleh banyak orang, jadi lumayan lancar ngomongnya, sudah bisa bicara sejak awal. Sekarang bibir kecilnya itu, setiap hari selain makan, pasti tidak akan hentinya bicara. Saat Melly Jian awal-awal menenangkan Yuliana Jian seperti ini, Yuliana Jian akan tersentuh oleh perkataan Melly Jian, bahkan tidak dapat tahan dan berkaca-kaca. Yuliana Jian merasa Melly Jian meskipun rakus dan tidak berperasaan, tapi karena Melly Jian adalah anak yang bertumbuh dalam kesulitan, lebih pengertian. Tapi setelah mendengar perkataan menyentuh seperti ini selama puluhan kali, Yuliana Jian merasa Melly Jian sedang membohonginya!

Yuliana Jian menatap Melly Jian sambil mengerutkan dahi dan bertanya, "Aku tanya kamu, kamu sudah makan berapa kue?"

Melly Jian menarik bajunya, berusaha menekan perutnya yang menggembung, dan menunjukkan satu jari. Lalu Melly Jian melihat ekspresi serius Yuliana Jian, Melly Jian kembali menaikkan jarinya yang gemuk. Terakhir, Melly Jian menghela napas, dengan tidak berdaya menaikkan empat jari, dan berkata sambil menangis, "Hanya empat saja. Aku benar-benar hanya makan empat kue."

"Melly, apakah itu benar?" Yuliana Jian mengerutkan dahi menatap Melly Jian dan bertanya rendah.

Melly Jian menundukkan kepala dan berkata, "Enam, tapi hanya kue yang kecil. Sebesar telapak tanganku saja."

Sambil berkata, Melly Jian berusaha mendeskripsikan kue yang sudah dia makan menjadi sangat kecil, bahkan seluruh tubuhnya juga ikut membungkuk menjadi satu bola.

Setelah itu Melly Jian menengadah, melihat ekspresi Yuliana Jian dan berkata, "Ibu, aku mencintaimu."

Yuliana Jian menatap Melly Jian dan bertanya, "Apa kamu tahu makan terlalu banyak kue akan bagaimana?"

"Akan sangat senang!" Melly Jian menengadahkan kepala dan berkata senang.

Yuliana Jian menarik napas dalam dan tidak dapat menahan kemarahan, "Lalu ..."

"Sakit perut ..." Melly Jian menundukkan kepala, dan berkata sedih.

Yuliana Jian mengerutkan dahi dan bertanya dingin, "Kalau begitu kenapa kamu masih makan."

Melly Jian mengerjapkan mata dan berkata kecil, "Hari ini Melly ulang tahun. Aku bisa menahan sakit perut dan makan lebih banyak. Melly adalah anak yang kuat, tidak takut sakit perut."

"Kuat bukan digunakan di bidang ini!" Yuliana Jian menghela napas panjang dengan tidak berdaya.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu