Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 133 Ada Awalannya
Cindy Gu menatap ekspresi dingin August Leng dan berkata dengan sedih, "Tapi aku rindu padamu. Wirianto itu dingin sekali, benar-benar membuat orang tidak bisa mendekat. Selain itu kencan dengannya sangatlah membosankan. Dia hanya akan membaca buku dan melihat dokumen. Aku benar-benar tidak ingin bersama dengannya!"
Saat baru bertemu dengan Wirianto Leng, Cindy Gu juga tertarik dengan tampilan luar Wirianto Leng. Tapi setelah beberapa kali pertemuan, Cindy Gu dibuat mundur oleh kedinginan Wirianto Leng. Meskipun Cindy Gu bukanlah orang yang suka bermain, tapi juga tidak dapat tahan bersama dengan Wirianto Gu yang begitu membosankan. Kebalikannya, August Leng yang dia kenal di luar negeri, malah semakin sesuai dengan seleranya.
August Leng menatap Cindy Gu lalu berkata rendah, "Tapi aku bukan penerus Keluarga Leng."
Berkata sampai sini, August leng menghela napas dan berkata, "Kecuali kamu bisa membantuku menjadi penerus Keluarga Leng."
Cindy Gu menatap August Leng dan bertanya lembut, "Kalau aku membantumu, kamu akan menikahiku?"
August Leng mendekati Cindy Gu dan berkata dengan suara kecil, "Apa kamu tidak pernah mendengar satu kebiasaan, yang dinamakan 'adik melanjutkan kakak ipar'? Yaitu setelah kakak meninggal, adik bisa bersama dengan kakak ipar. Kalau lebih awal, aku tidak menikahimu, di beberapa tempat, bahkan terasa tidak sopan."
Saat August Leng bicara, matanya menyipit, dan kelihatan seperti tersenyum, mengandung aura menggoda. Dia lanjut berkata dengan nada bicara rendah dan menggoda, "Aku benar-benar ingin bersama denganmu. Tapi ini membutuhkan bantuanmu. Jadi kamu harus bersabar, hari-hari kita masih sangat panjang."
Cindy Gu dibuat tersentak oleh godaan August Leng. Lama setelah August Leng pergi, Cindy Gu baru tersadar. Dia teringat saat dia diam-diam berkencan dengan August leng. Meskipun karena dia harus menikah dan masuk ke Keluarga Leng, dia tidak pernah benar-benar berhubungan dengan August Leng, tapi teknik ciuman August Leng sangat hebat. Hanya perlu satu ciuman sudah dapat membuat tubuhnya bergetar. Cindy Gu tidak dapat membayangkan, kalau benar-benar berhubungan dengan August Leng, pasti akan terasa sangat memuaskan.
Setelah August Leng berjalan beberapa langkah jauhnya, dia mulai mmengerutkan dahi dengan jijik. Dia berbakat membohongi wanita, tapi secara bersamaan juga benci pada wanita yang dia bohongi. Hanya ada satu wanita, yang tidak berhasil dia bohongi, dan dia semakin membenci wanita itu.
"Yuliana ..." August Leng menarik napas dalam dan dadanya kembali datang perasaan yang sakit.
August Leng awalnya berencana beberapa waku ini ingin segera mengeluarkan Yuliana Jian dari dalam penjara, tapi di sisinya sini muncul masalah. Nyonya Tua Leng tiba-tiba terus menyulitkannya, membuatnya tidak dapat bergerak bebas, sama sekali tidak ada waktu untuk mengatur Yuliana Jian. August Leng bahkan tidak tahu, kapan dia baru mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan Yuliana Jian lagi.
Sedangkan Yuliana Jian yang tidak mempunyai hubungan apapun lagi dengan Keluarga Leng, meskipun kebebasannya dibatasi, tapi hari-hari malah dia lalui dengan lebih senang. Yuliana Jian sudah membawa Melly Jian keluar dari rumah sakit dan kembali ke penjaranya yang semula. Hari-hari di penjara wanita memang awalnya membosankan, meskipun bertambah satu anak, tapi Melly Jian malah sangat patuh, jadi bercanda dengan Melly Jian, adalah permainan baru bagi seluruh tawanan wanita dan pengawas.
Melly Jian sangat mudah dijaga. Selain saat lapar akan menangis sebentar, di lain waktu kalau bukan tidur, akan tertawa karena candaan orang lain. Selain itu Melly Jian juga tidak menempel pada orang, selama kamu menyuapi susu padanya, dia boleh dipeluk siapa saja.
Odelia Ye memeluk Melly Jian dan tanpa bisa ditahan berkata sambil tersenyum, "Anak ini begitu suka makan, besar nanti tidak akan dibohongi oleh pria hanya dengan beberapa makanan saja bukan."
Yuliana Jian mengerutkan dahi, menatap Melly Jian yang sudah agak gemuk dan menghela napas, "Aku lihat mungkin. Tidak perlu beberapa makanan, hanya dengan beberapa permen saja sudah bisa dibohongi."
Yuliana Jian dulu selalu membayangkan bagaimana wajah anak yang dia dan Wirianto Leng lahirkan, tapi tidak pernah membayangkan sifat anak mereka. Karena Wirianto Leng memang pada awalnya memiliki sifat dingin, meskipun dia tidak termasuk dingin, tapi sifatnya juga tidak termasuk baik. Anak yang mereka lahirkan, seharusnya termasuk yang sifatnya dingin.
Hasilnya Melly Jian kelihatannya sama sekali seperti anak yang tidak berperasaan. Sama sekali tidak mirip seperti anaknya dan anak Wirianto Leng. Kalau bukan mata Melly Jian yang mirip Wirianto Leng, dagu dan bibir juga mirip dengannya, Yuliana Jian akan mengira ada orang yang menukar anaknya.
Melly Jian seperti mengerti apa yang Yuliana Jian katakan dan langsung melihat ke arah Yuliana Jian, memuntahkan air liur, menunjukkan ketidaksetujuan.
Odelia Ye segera memeluk erat Melly Jian dan berkata sambil tersenyum, "Lihat tidak, dia tidak ingin dengar."
Yuliana Jian melihat mata Melly Jian yang agak mirip dengan mata Wirianto Leng, juga tidak bisa ditahan tertawa. Mata Melly Jian meskipun agak bulat dari mata Wirianto Leng, tapi ujung matanya sama, sama-sama berwarna hitam, dan bulu matanya sangat panjang.
Kira-kira setelah mempunyai anak, waktu jadi berjalan sangat cepat. Yuliana Jian melihat Melly Jian dari bisa membalikkan badan sampai berjalan, tumbuh gigi susu, sampai bisa memanggil semua orang "ibu" untuk meminta makan, dia tidak merasa waktu berjalan lama, tapi waktu memang sudah berlalu tiga tahun.
Melly Jian yang sudah berumur tiga tahun, meskipun meneruskan lima indra orang tuanya, tapi tidak sesuai perkiraannya berubah menjadi seorang gadis cantik. Melly Jian sangat tidak bertanggung jawab merubah lima indra yang dia dapatkan dari orang tuanya dan tumbuh besar seperti ini. Selain itu di penjara, tempat yang kelihatan gelap dan penuh penderitaan, Melly Jian tumbuh besar menjadi gadis gemuk seperti yang semua orang duga.
"Ibu pengawas, berikan aku makanan ya. Hari ini Melly ulang tahun, Melly tidak makan kue, Melly kasihan sekali." sambil berkata, Melly Jian memonyongkan bibir ke arah pengawas, dan menunjukkan wajah sedih.
Pengawas menatap Melly Jian dan dari belakangnya mengeluarkan kue lalu meletakkannya di dalam tangan Melly Jian, "Kamu makan ini, jangan sampai dilihat oleh ibumu ya. Kalau tidak kamu akan dimarahi lagi."
Melly Jian menerima kue, menganggukan kepala, dan memakan ujung kue. Setelah itu dia berkata sambil memonyongkan bibir, "Ibu pengawas, apa masih ada susu? Melly agak haus."
"Ah, hampir saja lupa. Bagaimana boleh hanya makan kue. Aku ambilkan susu padamu ya!" pengawas segera mengambilkan susu kepada Melly Jian.
Melly Jian memeluk kue dan susu, lalu masuk ke pelukan pengawas, "Ibu pengawas, kamu adalah ibu kandung Melly. Melly selamanya tidak akan melupakanmu! Kehidupan berikutnya, aku mau menjadi putri kandungmu."
Pengawas tersenyum sambil memeluk Melly Jian, "Tidak terlihat Melly kita anak yang begitu berperasaan."
"Melly! Kamu sudah makan berapa kue? Sini kembali!" Yuliana Jian yang pernah bersumpah menjadi ibu hangat, ketika melihat Melly Jian sedang meminta makanan dari orang lain, dia tidak tahan berteriak kencang.
Yuliana Jian menyadari dia sudah menganggap remeh tanggung jawab seorang ibu, apanya yang hanya tersenyum kepada anak. Anak seperti Melly Jian, kalau kamu terus tersenyum padanya, Melly Jian akan tidak takut apa-apa.
"Aduh, kamu jangan begitu galak pada anak. Melly sangat baik, seharusnya dimanjakan."
"Iya, Melly sini, ibu pertama menyayangimu. Di sini ada makanan enak, makan yang banyak ya."
.............
Setiap kali Yuliana Jian mengajari Melly Jian, kebanyakan ibu Melly Jian akan keluar membela Melly Jian.
Melly Jian melihat orang-orang di sekitar yang membelanya, lalu melihat lagi Yuliana Jian yang menatapnya dengan galak. Meskipun masih kecil, tapi dapat melihat hal-hal yang berubah di dalam penjara. Melly Jian segera membungkuk kepada pengawas dan berkata lucu, "Ibu pengawas, kelihatannya kamu untuk sementara tidak bisa menjadi ibu kandungku. Ibu kandungku terlalu galak, aku harus pulang."
Selesai berkata, Melly Jian berjalan ke luar penjara Yuliana Jian, lalu berkata sambil menatap Yuliana Jian, "Ibu, aku sudah salah. Kamu jangan marah lagi. Begitu kamu marah, aku langsung sakit hati."
Melly Jian karena di penjara dibesarkan oleh banyak orang, jadi lumayan lancar ngomongnya, sudah bisa bicara sejak awal. Sekarang bibir kecilnya itu, setiap hari selain makan, pasti tidak akan hentinya bicara. Saat Melly Jian awal-awal menenangkan Yuliana Jian seperti ini, Yuliana Jian akan tersentuh oleh perkataan Melly Jian, bahkan tidak dapat tahan dan berkaca-kaca. Yuliana Jian merasa Melly Jian meskipun rakus dan tidak berperasaan, tapi karena Melly Jian adalah anak yang bertumbuh dalam kesulitan, lebih pengertian. Tapi setelah mendengar perkataan menyentuh seperti ini selama puluhan kali, Yuliana Jian merasa Melly Jian sedang membohonginya!
Yuliana Jian menatap Melly Jian sambil mengerutkan dahi dan bertanya, "Aku tanya kamu, kamu sudah makan berapa kue?"
Melly Jian menarik bajunya, berusaha menekan perutnya yang menggembung, dan menunjukkan satu jari. Lalu Melly Jian melihat ekspresi serius Yuliana Jian, Melly Jian kembali menaikkan jarinya yang gemuk. Terakhir, Melly Jian menghela napas, dengan tidak berdaya menaikkan empat jari, dan berkata sambil menangis, "Hanya empat saja. Aku benar-benar hanya makan empat kue."
"Melly, apakah itu benar?" Yuliana Jian mengerutkan dahi menatap Melly Jian dan bertanya rendah.
Melly Jian menundukkan kepala dan berkata, "Enam, tapi hanya kue yang kecil. Sebesar telapak tanganku saja."
Sambil berkata, Melly Jian berusaha mendeskripsikan kue yang sudah dia makan menjadi sangat kecil, bahkan seluruh tubuhnya juga ikut membungkuk menjadi satu bola.
Setelah itu Melly Jian menengadah, melihat ekspresi Yuliana Jian dan berkata, "Ibu, aku mencintaimu."
Yuliana Jian menatap Melly Jian dan bertanya, "Apa kamu tahu makan terlalu banyak kue akan bagaimana?"
"Akan sangat senang!" Melly Jian menengadahkan kepala dan berkata senang.
Yuliana Jian menarik napas dalam dan tidak dapat menahan kemarahan, "Lalu ..."
"Sakit perut ..." Melly Jian menundukkan kepala, dan berkata sedih.
Yuliana Jian mengerutkan dahi dan bertanya dingin, "Kalau begitu kenapa kamu masih makan."
Melly Jian mengerjapkan mata dan berkata kecil, "Hari ini Melly ulang tahun. Aku bisa menahan sakit perut dan makan lebih banyak. Melly adalah anak yang kuat, tidak takut sakit perut."
"Kuat bukan digunakan di bidang ini!" Yuliana Jian menghela napas panjang dengan tidak berdaya.
Novel Terkait
Pengantin Baruku
FebiRahasia Istriku
MahardikaAwesome Guy
RobinWanita Yang Terbaik
Tudi SaktiSi Menantu Buta
DeddyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia