Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
"Kalau sudah selesai, matikan teleponnya." Penjaga tersebut berkata dengan dingin.
Yuliana Jian menarik napas, merapatkan bibirnya dan menganggukan kepala, tetapi tidak tau mengapa dia tidak dapat meletakan gagang telepon tersebut. Dia mengangkat kepalanya, dengan mata merah menatap penjaga: "bolehkah aku menelepon satu nomor lagi?Tadi, tadi mungkin aku salah menekan nomor. Aku....aku selalu binggung, mungkin aku salah menekan nomor."
"Kamu tidak salah menekan nomor telepon, nomor yang kamu tekan sama dengan nomor yang tadi kamu berikan padaku, tadi aku sudah memastikannya, orang yang kamu panggil Wirianto Leng itu." dengan dingin penjaga tersebut berkata.
Yuliana Jian menatap penjaga, dan air matanya berlinang, dia mengedipkan matanya, mencoba menahan air matanya, tetapi tidak dapat di tahan. Walaupun hatinya terus menerus memperingatkan dirinya, Wirianto Leng berbuat demikian pasti ada alasannya, tetapi hatinya tetap terasa sakit.
Penjaga tersebut menatap Yuliana Jian dan menghelakan napas, suaranya menjadi lebih lembut: "Sekarang kamu sudah seperti ini, bukankah karena kejahatan yang kamu lakukan? Bila kamu mulai berubah, mungkin masih ada kesempatan untuk memulai hidup baru."
Yuliana Jian memejamkan matanya, mengangkat tangannya dan membersihkan darah yang ada di bibirnya, lalu menghapus air matanya, dengan suara serak berkata: "aku sudah mengarti, terima kasih penjaga."
Selesai berkata, Yuliana Jian tidak dapat menahan air matanya. Penjaga tersebut kembali menghelakan napas, dan perlahan menepuk punggung Yuliana Jian: "Keadaan seperti kalian ini, aku sudah sering melihatnya, berpikirlah lebih terbuka. Tidak peduli menggugurkan atau mempertahankan anak itu, kamu harus mempersiapkan hatimu. Kita akan memberikan bantuan untukmu sesuai dengan kemampuan kami.
Yuliana Jian merapatkan bibirnya, menangis dan menganggukan kepala. Yuliana Jian tidak tahu bahwa dirinya ternyata begitu lemah, air matanya seperti tidak dapat ditahan, dan terus mengalir.
Ketika Yuliana Jian kembali ke sel, matanya sudah bengkak dan merah karena menangis. Semua orang yang melihat Yuiana Jian menghelakan napas, dan tidak berani banyak berbica. Odelia Ye yang bersandar di ranjang, ketika melihat Yuliana Jian kembali segera menariknya ke ranjang, menyuruh Yuliana Jian berbaring.
Lalu Odelia Ye meminta air hangat kepada penjaga, mencuci sebuah handuk, ketika ingin membasuh wajah Yuliana Jian, Yuliana Jian mengambil handuk itu dan berkata: "Aku sendiri saja....."
Selesai berbicara, Yuliana Jian mengambil handuk tersebut dan membasuh wajahnya hingga bersih, lalu mengelap tangannya. Odelia Ye segera menuangkan air hangat untuk Yuliana Jian dan berkata dengan tersenyum: "minum sedikit air hangat, untuk menstabilkan suasana hati, pelan-pelan kamu dapat melewatinya. Kamu sekarang adalah orang yang memiliki anak, tidak boleh menangis, menangis akan merusak tubuhmu."
Yuliana Jian mengatupkan bibirnya, dan menganggukan kepala, dia lalu mengambil gelas tersebut dan meminum air hangat. Air hangat itu masuk ke dalam hati Yuliana Jian yang dingin, perlahan dia menahan air matanya dan menjadi lebih tenang.
"Ada apa? apakah pria itu mengatakan kata-kata yang tidak enak di dengar?" Odelia Ye mantap Yuliana Jian, dan bertanya.
Yuliana Jian mengigit bibirnya menganggukan kepala dan menjawab: "Dia....dia tidak mengakui anak ini, dia tidak menginginkan anak ini."
"Walaupun banyak pria yang tidak berperasaan, melihat kamu seperti orang yang terpelajar, seorang wanita yang berpendidikan. Pria yang kamu pilih pasti tidak buruk. Apakah ada kesalahpahaman? Atau pria itu memiliki masalah sendiri?"
Odelia Ye menghibur dan tersenyum berkata: "Aku ini, bisa meramal, melihatmu aku merasa kamu adalah orang yang beruntung. Mungkin dulu kamu sangat sial, tetapi kehidupanmu selanjutnya pasti akan bahagia."
Odelia Ye berkata demikian, narapidana wanita yang lain mulai tertawa: "Kamu bisa meramal? bila kamu bisa meramal mengapa kamu bisa di bohongi oleh pria dan masuk penjara? 953 itu hukuman seiumur hidup, masih bisa hidup dengan baik di kemudian hari? hidup baik bagaimana? barapa tahun lagi bisa keluar dari penjara?"
Odelia Ye langsung bangkit berdiri dan berteriak: "Apa yang kamu ketahui? Aku hanya bisa meramal perempuan, tidak bisa meramal laki-laki. Sehingga aku tertipu!"
Narapidana perempuan yang lain kembali mengulang cerita mengapa Odelia Ye bisa percaya pada laki-laki tersebut, dan mengapa bisa menggunakan uang orang lain, dan akhirnya masuk penjara. Odelia Ye menghentakkan kaki, dengan wajah merah membantah mereka.
Hingga akhirnya penjaga penjara datang dan memukul besi sel dan dengan dingin berkata: "sudah, jangan ribut lagi, hanya kalian yang ribut sekali."
Seluruh sel kembali berubah tenang, Odelia Ye duduk di kasur Yuliana Ye, melihat keadaan Yuliana Ye lebih tenang, Odelia Ye tersenyum dan berkata: "Keluargaku mengantarkan makanan lagi, aku akan mengambilkannya."
"Mengapa kamu begitu baik padaku?" Yuliana Ye yang sudah lebih tenang menatap Odelia Ye dan bertanya padanya.
Odelia Ye tidak dapat menahan diri dan tertawa: "Masih karena apa? Karena aku memiliki seorang adik perempuan, ayah dan ibuku sudah lama tidak ada, aku yang membesarkan adikku. Bahkan ketika dia hamil dan melahirkan, aku yang merawatnya. Semua barangku ini, dia yang mengirimkannya. Walaupun aku telah melakukan kesalahan, tetapi dia tidak meninggalkanku, dan berkata nanti setelah keluar agar tinggal dengannya. Aku ini bertemu dengan orang yang salah, sehingga melakukan kesalahan. Tetapi untung aja ada adikku, sehingga aku sanggup melewatinya. Kalau tidak, aku sungguh ingin bunuh diri. Melihatmu, aku teringat adiku, sehingga aku baik terhadapmu. Dia dan kamu sama, kurus dan cantik."
"Teranyata seperti itu, kamu memiliki seorang adik perempuan...." mengatakan hal ini, mata Yuliana Jian di tundukkan. Dirinya dulu juga pernah memiliki seorang adik perempuan, walaupun sekarang adik perempuannya sudah pergi dari kehidupannya, tetapi Yuliana Jian dapat memahami perasaan tersebut.
Odelia Ye menatap Yuliana Jian, dia langsung membuka sebuah kaleng dan memberikannya kepada Yuliana Jian: "Kamu pasti sudah lapar bukan? Kamu makan dulu, tetapi jangan makan terlalu banyak, makanan ini ada pengawet. Tadi aku mendegar para penjaga tadi berbicara, bila kamu mau melahirkan anak ini, mereka akan menyiapkan pemanas kecil. Ini harus ada orang yang membayar, aku sudah membayarnya."
Yuliana Jian mengerutkan alsinya: "Aku tidak mau..."
Odelia Ye menggelengkan kepala dan tersenyum, "Jangan tidak mau tidak mau lagi, aku tidak ada tempat untuk menghabiskan uang, aku memberikanmu sebuah makanan tambahan, aku pun bisa ikut menikmatinya. Aku tahu, di luar kamu tidak memliki keluarga, walaupun ada orang yang bermarga He itu datang melihatmu, tetapi kamu pun tidak enak meminta padanya, dia sepertinya juga bukan orang yang memperhatikan hal-hal kecil. Kita tinggal di satu sel yang sama, kita memiliki jodoh, tunggu kita semua keluar nanti, mungkin aku butuh kamu untuk menjagaku?"
"Tetapi hukumanku seumur hidup." Yuliana Jian menatap Odelia Ye dengan alis di kerutkan.
Odelia Ye tersenyum: "Aduh, jangan terlalu banyak berpikir, asalkan kamu percaya semuanya akan baik-baik saja, itu sudah cukup."
Yuliana Jian mengangkat kepalanya menatap Odelia Ye, perlahan dia menganggukan kepala. Dia akan terus mempercayai Wirianto Leng, mempercayai semua yang Wirianto Leng lakukan dan katakan bukanlah keinginannya. Selain itu, Yuliana Jian tidak menemukan cara lain agar dirinya sanggup bertahan lagi.
"Terima kasih...." Yuliana Jian mengagukan kepala dan berakta.
Perlahan Yuliana Jian menyentuh perutnya, walaupun anak ini akan membuat seseorang dari keluarga Leng memperhatikan dirinya, tetapi YulianaJian tidak akan membuangnya. Sejak tahu dirinya hamil, menggugurkan anak ini tidak ada dalam perhitungannya. Yuliana Jian akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga anak ini, melahirkan anak ini dengan selamat. Hanya saja dia merasa, keputusannya ini membuatnya merasa bersalah kepada anak yang ada di dalam kandungannya, membiarkannya lahir di sini.
Maaf, maafkan keegoisan ibu! Yuliana Jian perlahan menyentuh perutnya, dia berkata di dalam hatinya.
"Apa? Hamil?" Nyonya Tua leng yang sedang minum teh terkejut.
Nyonya Tua leng menyipitkan matanya, dengan dingin bertanya: "Bagaimana dengan Wirianto Leng? Apakah dia sudah mengetahuinya?"
"Sudah tahu." Pria setengah baya itu menjawab: "tetapi dia tidak mau mengakui anak itu, dan menyuruh Yuliana Jian untuk menggugurkannya. Bahkan dia curiga anak yang di kandung Yuliana Jian merupakan anak dari August Leng atau pria lain."
Nyonya Tua Leng tertawa: "Ini baru cucuku."
Pria setengah baya itu mendekati Nyonya Tua dan bertanya: "Nyonya Tua, apakah anak ini harus di singkirkan?"
Nyonya tua mengerutkan alisnya, setelah berpikir beberapa saat dengan tersenyum dia berkata: "bila anak orang lain, maka harus di singkirkan, aku tidak suka keluarga Leng memiliki anak haram. Tetapi bila itu adalah anak Yuliana Jian, aku tidak ingin menyingkirkannya. Siapa yang tahu apa yang di pikirkan oleh Wirianto Leng? Walaupun belakangan ini dia menuruti keinginanku, tetapi hatiku merasa tidak tenang, aku harus memiliki kartunya. Aku sudah tua, masih berapa lama lagi aku dapat mengurusi mereka? Bila aku tidak memiliki apapun yang dapat aku pegang, maka aku tidak tenang. Karena Yuliana Jian hamil. biarkan saja, tunggu sudah hamil besar, lihat anak laki-laki atau perempuan. Bila perempuan, tidak berfungsi besar untuku, bila anak laki-laki maka sangat berguna."
Nyonya Tua berkata, dan menutup matanya: "aku tidak mungkin membiarkan cucu keluarga Leng luntang lantung di luar."
Nyonya tua berkata demikian, lalu dia tidak dapat menahan diri untuk tertawa: "Yuliana Jian ini, sungguh menarik. Sudah terperosok seperti ini, masih saja berhubungan dengan keluarga Leng kami. Sayang sifatnya tidak begitu baik, Wirianto Leng pun sangat menyukainya, tidak sesuai dengan keinginanku. Kalau tidak, membiarkannya di sini, bagiku tidak masalah."
"Semua ini karena wanita yang bernama Yuliana Jian ini tidak beruntung, tidak pantas menjadi cucu menantu anda." Pria paruh baya itu berkata.
Nyonya Tua tersenyum dan menganggukkan kepala, "Betul, dia benar-benar wanita yang tidak beruntung. Mungkin keberuntungan kecilnya yang dulu telah di gunakan untuk Wirianto Leng, membuat Wirianto Leng tersadar."
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiAfter Met You
AmardaDemanding Husband
MarshallKisah Si Dewa Perang
Daron JayInnocent Kid
FellaLelaki Greget
Rudy GoldCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia