Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 159 Dia tidak lulus
Ketika Melly Jian melihat Yansen Xu , dia menatap Yansen Xu dengan seksama, lalu dia memanyunkan bibirnya dan berkata dengan pelan, "Tubuhnya tidak tinggi, dan matanya tidak begitu bagus."
Yuliana Jian langsung menoleh dan tersenyum kepada Melly Jian : "Melly, jangan tidak sopan."
Mendengar kata-kata Yuliana Jian, Melly Jian tidak mengatakan apa-apa lagi, dia hanya melipat tangannya dan cemberut pada Yansen Xu . Yansen Xu tidak merasa canggung, sebaliknya dia berkata kepada Melly Jian sambil tersenyum: "Wajah paman sangat biasa dan tidak terlalu tinggi, yang Melly katakan benar."
Ketika Melly Jian mendengar kata-kata Yansen Xu, dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Maaf."
Yansen Xu berkata sambil tersenyum: "Tidak apa-apa."
Lalu Yansen Xu tersenyum kepada Yuliana Jian dan berkata, "Melly benar-benar sangat patuh."
Yuliana Jian tersenyum dan mengangguk, "Dia cukup patuh."
Selesai mengatakannya Yuliana Jian mengelus kepala Melly Jian dengan lembut. Saat ini suasana tiba-tiba menjadi hening, Yansen Xu mendorong makanan di depannya dengan sedikit canggung, dia mendorong makanan itu ke hadapan Yuliana Jian dan Melly Jian, lalu dengan gugup dia tersenyum dan berkata, "Coba kalian cicipi, hidangan ini enak tidak? "
Yuliana Jian tersenyum dan mengangguk, dia mengambil sedikit sayur dan menaruhnya di atas nasi, lalu menyuapkannya ke mulut Melly Jian. Melly Jian langsung membuka mulut dan makannya. Baru makan sebentar, Melly Jian mengatakan ingin pergi ke toilet. Dari tadi Yuliana Jian terus mengurusi Melly Jian, dia bahkan tidak punya waktu untuk berbicara dengan Yansen Xu .
Ketika Yuliana Jian menyadari hal ini, dia mendongkak melihat Yansen Xu, saat dia melihatnya dia mendapati Yansen Xu juga sedang menatapnya. Yuliana Jian tersenyum dengan tidak enak hati dan berkata, "Maaf, aku keluar untuk makan denganmu, tapi aku terus mengurusi anakku."
Yansen Xu bergegas tersenyum dan menggelengkan kepalanya: "Tidak apa-apa, kamu jangan lupa, aku adalah dokter anak, aku sangat paham dengan situasi seperti ini. Membesarkan anak tidak mudah, aku paham semua itu. Aku malah merasa kamu sangat cantik ... … "
“Cantik?” Yuliana Jian sedikit terkejut mendengar penuturannya ini. Dia sudah lama tidak mendengar pujian dari lawan jenis, hal ini membuatnya merasa asing.
Yansen Xu bergegas mengangguk, lalu dia berkata dengan suara pelan: "Sebelumnya kamu juga sangat cantik, bukan hanya penampilan, pembawaanmu sangat menarik. Tapi sedikit... maaf, tidak tahu apakah pantas atau tidak aku berbicara seperti ini, tapi sedikit sombong, sedikit menjauhi orang. Tapi sekarang kamu sudah lebih lembut, dan membuatku merasa orang kecil seperti aku juga bisa dekat denganmu. Rasanya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Dulu ketika aku bertemu denganmu, aku selalu aku takut melakukan hal yang salah dan mengatakan hal yang salah. Tapi ... tapi seharusnya kamu tidak ingat seperti apa aku dulu. "
Yuliana Jian berkata sambil tertawa, "Karena aku sudah bukan Yuliana Jian yang memiliki segalanya lagi."
Yansen Xu bergegas berkata: "Tidak peduli kamu berubah seperti apa, selamanya kamu akan selalu menjadi Yuliana Jian di dalam hatiku. Yuliana, aku menyukaimu, aku sangat menyukaimu. Aku selalu ingin bersamamu. Ketika aku bertemu denganmu lagi, aku pikir aku sedang bermimpi. Tidak ... tidak, sekarang aku sedang bermimpi. Bisa bersamamu adalah impianku seumur hidup. Aku bisa menjaga Melly bersamamu, aku tidak peduli apa yang terjadi padamu sebelumnya, aku tidak peduli semua itu. Aku akan melakukan yang terbaik agar kamu bisa menjalani kehidupan yang paling bahagia. "
Mendengar kata-katanya, Yuliana Jian menunduk, lalu dia menatap Yansen Xu , dan berkata sambil tersenyum: "Situasiku saat ini, kamu juga sudah melihatnya. Kamu benar-benar tidak keberatan, kamu tidak keberatan, tapi bagaimana dengan keluargamu? Sekarang terlalu cepat bagi kita untuk membicarakan masa depan. "
Yansen Xu bergegas berkata: "Yuliana, meskipun mungkin keluargaku sedikit keberatan, tapi aku yakin itu tidak akan menjadi masalah. Maaf kalau aku bicara terlalu blak-blakan, sebenarnya, dengan keadaanmu saat ini, sulit bagimu untuk menemukan pria yang cocok. Pria dengan pekerjaan yang stabil, dan kondisi ekonomi yang lumayan, dan bersedia menerima putrimu, sulit untuk kamu temukan lagi. Kurasa kita harus mengambil kesempatan ini? "
Mendengar kata-kata Yansen Xu, Yuliana Jian tersenyum, lalu dia berkata dengan pelan kepada Yansen Xu : "Sebenarnya, aku tidak merasa kamu buruk, tapi aku juga tidak punya perasaan khusus terhadapmu. Kalau berasama denganku, membuatmu merasa dirugikan, mungkin kita lebih cocok menjadi teman. "
Selesai berbicara Yuliana Jian berdiri, dia berbalik dan berkata kepada Melly sambil tersenyum, "Ayo, Melly , ibu akan membawamu pulang."
Yansen Xu berdiri, dia mengenyritkan dahi melihat Yuliana Jian, kemudian dia bergegas bertanya: "Yuliana Jian, apakah aku salah bicara? Kalau aku salah bicara, kamu jangan memasukkannya kedalam hati. Tapi aku berbicara apa adanya, aku benar-benar mengkhawatirkanmu, aku harap kamu tidak melewatkan orang cocok untukmu. Kita sama-sama sudah dewasa, kita tidak bisa terus tenggelam dalam mimpi tuan putri. Bukankah memahami keadaan diri sendiri adalah hal yang paling penting? Kamu juga mengatakan kamu bukan Yuliana Jian yang dulu lagi ... "
"Aku memang bukan Yuliana Jian yang dulu lagi." Yuliana Jian menoleh dan berkata sambil tersenyum kepada Yansen Xu : "Tapi yang aku maksud adalah persyaratan eksternal, dari dalam aku tidak pernah berubah. Aku yang dulunya sombong, dan aku yang sekarang yang lebih lembut, hanyalah cara menghadapi hidup yang berbeda yang aku pilih karena pengalamanku . Maaf, Tuan Xu, aku ingin menolak cintamu. "
Selesai berbicara, Yuliana Jian menggendong Melly Jian dan berdiri, Yansen Xu mengenyritkan dahi menatap Yuliana Jian, dia tidak bisa menahan diri mengeraskan volume suaranya: "Yuliana Jian, kenapa kamu masih begini? Apakah kamu tahu, aku adalah pilihan terbaikmu?"
Yuliana Jian menatap Yansen Xu sambil tersenyum, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Tidak, kamu hanya teman kencanku. Dan kamu tidak baik ..."
Ketika Yuliana Jian selesai berbicara, tiba-tiba ada segelas air yang menyiraminya, Yuliana Jian bergegas menghadang air itu dan berdiri di depan Melly Jian, air langsung membasahi tubuh Yuliana Jian. Yansen Xu mengerutkan kening menatap Yuliana Jian lalu dengan merendahkan suaranya dia berkata: "Kamu hanya seorang wanita yang pernah dipenjara. Kamu seharusnya merasa bersyukur karena aku bersedia bersamamu. Berani-beraninya kamu menolakku? Kamu pikir kamu adalah Yuliana Jian dulu?"
Yuliana Jian menunduk melihat Melly Jian, lalu dengan lembut dia bertanya, "Melly, kamu baik-baik saja kan, apakah kamu tersiram air?"
Mata Melly Jian memerah, mulutnya tertutup rapat, dia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tersiram air, ibu, dia bukan orang baik ..."
Yansen Xu mengerutkan kening melihat Melly Jian, lalu dia berkata dengan keras, "Anak haram, apa yang kamu katakan?"
Yuliana Jian mengambil napas dalam-dalam, setelah itu dia mengambil gelas di samping dan menyiramkan air di dalam gelas ke wajah Yansen Xu, lalu Yuliana Jian berkata dengan suara yang berat, "Aku tidak pernah tertarik denganmu, tapi sekarang aku mengerti kenapa dulu aku tidak menyukaimu. Yuliana Jian yang sombong dulu tidak akan menyukaimu. Yuliana Jian yang sekarang juga tidak akan menyukai pria sepertimu! Sebaiknya kamu mengubah caramu bersikap, jika tidak, selamanya kamu tidak akan pernah bersama dengan wanita yang kamu sukai. Wanita yang sedikit memiliki IQ pasti akan menolakmu. "
Selesai berbicara Yuliana Jian menunduk melihat makanan di atas meja dan berkata: "Awalnya aku ingin membayar masing-masing tagihan ini, tapi sekarang kelihatannya kamu yang harus membayar makanan ini, anggap sebagai permintaan maaf atas sikapmu barusan. "
Selesai berbicara, Yuliana Jian menggendong Melly Jian dan berbalik untuk pergi. Setelah berjalan keluar dari restoran, Melly Jian mengangkat tangan mungilnya untuk menyeka tetesan air di wajah Yuliana Jian, sambil terisak-isak dan mata yang memerah, dia berkata dengan pelan, "Ibu, dia orang jahat."
Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Ibu tahu, sepertinya ibu memberi kesempatan pada orang yang salah, kelak Ibu akan lebih berhati-hati."
Melly Jian berkata dengan terisak-isak: "Ibu, aku tidak mau ayah lagi, aku hanya ingin bersama ibu."
"Melly ..." Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Meskipun orang ini tidak baik, tapi bukan berarti orang lain jahat. Bukankah kamu masih memikirkan paman di taman itu? Itu artinya di dunia ini ada paman baik yang bisa dipilih. Sekarang yang salah adalah paman tadi, tapi karena hal ini kita sudah kehilangan kepercayaan pada paman lain, bukankah hal ini membuat kita rugi? Apakah itu layak? "
Saat ini, Melly Jian mengangguk: "Kita tidak boleh rugi karena hal ini."
Selesai berbicara, Melly Jian kembali berkata, "Kalau begitu kita akan terus memberi kesempatan pada paman lain?"
Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, "Ayo, ibu akan membawa Melly pulang."
Melly Jian mengangguk dan berkata kepada Yuliana Jian : "Melly mau jalan sendiri, tidak mau ibu gendong. Melly mau jalan ..."
Yuliana Jian tersenyum dan menurunkan Melly Jian, lalu dia berkata kepada Melly Jian, "Kalau Melly lelah, harus beri tahu ibu, supaya ibu bisa menggendong Melly."
Selesai berbicara, Yuliana Jian terdiam sejenak, lalu dia menatap wajah Melly Jian dan berkata dengan pelan, "Melly, kelak kamu jangan menyesuaikan diri dengan seseorang karena kriteria orang itu sesuai dengan yang kamu inginkan. Mungkin saat kamu menyesuaikan diri dengan orang itu kelihatannya hidupmu akan jauh lebih mudah, tapi sebenarnya akan membuat hidupmu menjadi lebih sulit. "
Sebenarnya Melly Jian tidak terlalu memahami kata-kata Yuliana Jian. Saat ini, dia hanya mengangguk dengan bingung. Tangan kecilnya mengenggam tangan Yuliana Jian dengan erat lalu dia berkata dengan serius: "Ibu, alangkah baiknya kalau Melly bisa segera dewasa, dengan begitu Melly bisa menjaga ibu dan tidak perlu ayah lain yang menjaga ibu. "
Yuliana Jian tersenyum sambil mengelus kepala Melly Jian, setelah itu dia berkata dengan pelan: "Melly jangan cepat dewasa, saat Melly masih kecil harus seperti anak kecil. Jangan terburu-buru menjadi dewasa. Ibu bisa menjaga diri sendiri, Melly tidak perlu mengkhawatirkan ibu lagi. Ibu masih ingin meminta maaf kepada Melly , karena hari ini ibu membuat Melly terkejut. Ibu benar-benar tidak cukup berhati-hati dan mengakibatkan Melly bertemu dengan orang seperti itu. Sebagai permintaan maaf, Melly boleh meminta sesuatu kepada ibu. "
"Melly mau makan kue ..." Melly berkata dengan pelan.
Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, lalu dia berkata, "Baik, ibu akan membawa Melly pergi makan kue."
Melly Jian langsung melompat kegirangan, dia bertepuk tangan, dan berkata sambil tersenyum: "Bagus sekali, makan kue ..."
Nyonya Tua Leng duduk di mobil di seberang jalan, melihat Yuliana Jian, yang terlihat sedikit menyedihkan, lalu dia menyipitkan matanya melihat Melly Jian, sambil bertanya kepada pembantu di sampingnya, "Menurutmu gadis kecil itu mirip siapa?"
Pembantu itu mengerutkan keningnya: "Aku tidak bisa melihat dia mirip siapa."
"Mirip aku," kata Nyonya Leng sambil tersenyum, "Sebelumnya saat melihat fotonya aku merasa dia mirip denganku, sekarang saat melihat langsung aku semakin merasa dia mirip denganku. Ketika aku masih kecil wajahku seperti itu, kemarin saat aku melihat fotoku ketika aku masih kecil dan membandingkannya dengan fotonya, kami terlihat sama persis . "
Novel Terkait
The Winner Of Your Heart
ShintaTakdir Raja Perang
Brama aditioMy Superhero
JessiPergilah Suamiku
DanisAfter Met You
AmardaMy Greget Husband
Dio ZhengMenaklukkan Suami CEO
Red MapleCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia