Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 159 Dia tidak lulus

Ketika Melly Jian melihat Yansen Xu , dia menatap Yansen Xu dengan seksama, lalu dia memanyunkan bibirnya dan berkata dengan pelan, "Tubuhnya tidak tinggi, dan matanya tidak begitu bagus."

Yuliana Jian langsung menoleh dan tersenyum kepada Melly Jian : "Melly, jangan tidak sopan."

Mendengar kata-kata Yuliana Jian, Melly Jian tidak mengatakan apa-apa lagi, dia hanya melipat tangannya dan cemberut pada Yansen Xu . Yansen Xu tidak merasa canggung, sebaliknya dia berkata kepada Melly Jian sambil tersenyum: "Wajah paman sangat biasa dan tidak terlalu tinggi, yang Melly katakan benar."

Ketika Melly Jian mendengar kata-kata Yansen Xu, dia menundukkan kepalanya dan berkata, "Maaf."

Yansen Xu berkata sambil tersenyum: "Tidak apa-apa."

Lalu Yansen Xu tersenyum kepada Yuliana Jian dan berkata, "Melly benar-benar sangat patuh."

Yuliana Jian tersenyum dan mengangguk, "Dia cukup patuh."

Selesai mengatakannya Yuliana Jian mengelus kepala Melly Jian dengan lembut. Saat ini suasana tiba-tiba menjadi hening, Yansen Xu mendorong makanan di depannya dengan sedikit canggung, dia mendorong makanan itu ke hadapan Yuliana Jian dan Melly Jian, lalu dengan gugup dia tersenyum dan berkata, "Coba kalian cicipi, hidangan ini enak tidak? "

Yuliana Jian tersenyum dan mengangguk, dia mengambil sedikit sayur dan menaruhnya di atas nasi, lalu menyuapkannya ke mulut Melly Jian. Melly Jian langsung membuka mulut dan makannya. Baru makan sebentar, Melly Jian mengatakan ingin pergi ke toilet. Dari tadi Yuliana Jian terus mengurusi Melly Jian, dia bahkan tidak punya waktu untuk berbicara dengan Yansen Xu .

Ketika Yuliana Jian menyadari hal ini, dia mendongkak melihat Yansen Xu, saat dia melihatnya dia mendapati Yansen Xu juga sedang menatapnya. Yuliana Jian tersenyum dengan tidak enak hati dan berkata, "Maaf, aku keluar untuk makan denganmu, tapi aku terus mengurusi anakku."

Yansen Xu bergegas tersenyum dan menggelengkan kepalanya: "Tidak apa-apa, kamu jangan lupa, aku adalah dokter anak, aku sangat paham dengan situasi seperti ini. Membesarkan anak tidak mudah, aku paham semua itu. Aku malah merasa kamu sangat cantik ... … "

“Cantik?” Yuliana Jian sedikit terkejut mendengar penuturannya ini. Dia sudah lama tidak mendengar pujian dari lawan jenis, hal ini membuatnya merasa asing.

Yansen Xu bergegas mengangguk, lalu dia berkata dengan suara pelan: "Sebelumnya kamu juga sangat cantik, bukan hanya penampilan, pembawaanmu sangat menarik. Tapi sedikit... maaf, tidak tahu apakah pantas atau tidak aku berbicara seperti ini, tapi sedikit sombong, sedikit menjauhi orang. Tapi sekarang kamu sudah lebih lembut, dan membuatku merasa orang kecil seperti aku juga bisa dekat denganmu. Rasanya jauh lebih baik daripada sebelumnya. Dulu ketika aku bertemu denganmu, aku selalu aku takut melakukan hal yang salah dan mengatakan hal yang salah. Tapi ... tapi seharusnya kamu tidak ingat seperti apa aku dulu. "

Yuliana Jian berkata sambil tertawa, "Karena aku sudah bukan Yuliana Jian yang memiliki segalanya lagi."

Yansen Xu bergegas berkata: "Tidak peduli kamu berubah seperti apa, selamanya kamu akan selalu menjadi Yuliana Jian di dalam hatiku. Yuliana, aku menyukaimu, aku sangat menyukaimu. Aku selalu ingin bersamamu. Ketika aku bertemu denganmu lagi, aku pikir aku sedang bermimpi. Tidak ... tidak, sekarang aku sedang bermimpi. Bisa bersamamu adalah impianku seumur hidup. Aku bisa menjaga Melly bersamamu, aku tidak peduli apa yang terjadi padamu sebelumnya, aku tidak peduli semua itu. Aku akan melakukan yang terbaik agar kamu bisa menjalani kehidupan yang paling bahagia. "

Mendengar kata-katanya, Yuliana Jian menunduk, lalu dia menatap Yansen Xu , dan berkata sambil tersenyum: "Situasiku saat ini, kamu juga sudah melihatnya. Kamu benar-benar tidak keberatan, kamu tidak keberatan, tapi bagaimana dengan keluargamu? Sekarang terlalu cepat bagi kita untuk membicarakan masa depan. "

Yansen Xu bergegas berkata: "Yuliana, meskipun mungkin keluargaku sedikit keberatan, tapi aku yakin itu tidak akan menjadi masalah. Maaf kalau aku bicara terlalu blak-blakan, sebenarnya, dengan keadaanmu saat ini, sulit bagimu untuk menemukan pria yang cocok. Pria dengan pekerjaan yang stabil, dan kondisi ekonomi yang lumayan, dan bersedia menerima putrimu, sulit untuk kamu temukan lagi. Kurasa kita harus mengambil kesempatan ini? "

Mendengar kata-kata Yansen Xu, Yuliana Jian tersenyum, lalu dia berkata dengan pelan kepada Yansen Xu : "Sebenarnya, aku tidak merasa kamu buruk, tapi aku juga tidak punya perasaan khusus terhadapmu. Kalau berasama denganku, membuatmu merasa dirugikan, mungkin kita lebih cocok menjadi teman. "

Selesai berbicara Yuliana Jian berdiri, dia berbalik dan berkata kepada Melly sambil tersenyum, "Ayo, Melly , ibu akan membawamu pulang."

Yansen Xu berdiri, dia mengenyritkan dahi melihat Yuliana Jian, kemudian dia bergegas bertanya: "Yuliana Jian, apakah aku salah bicara? Kalau aku salah bicara, kamu jangan memasukkannya kedalam hati. Tapi aku berbicara apa adanya, aku benar-benar mengkhawatirkanmu, aku harap kamu tidak melewatkan orang cocok untukmu. Kita sama-sama sudah dewasa, kita tidak bisa terus tenggelam dalam mimpi tuan putri. Bukankah memahami keadaan diri sendiri adalah hal yang paling penting? Kamu juga mengatakan kamu bukan Yuliana Jian yang dulu lagi ... "

"Aku memang bukan Yuliana Jian yang dulu lagi." Yuliana Jian menoleh dan berkata sambil tersenyum kepada Yansen Xu : "Tapi yang aku maksud adalah persyaratan eksternal, dari dalam aku tidak pernah berubah. Aku yang dulunya sombong, dan aku yang sekarang yang lebih lembut, hanyalah cara menghadapi hidup yang berbeda yang aku pilih karena pengalamanku . Maaf, Tuan Xu, aku ingin menolak cintamu. "

Selesai berbicara, Yuliana Jian menggendong Melly Jian dan berdiri, Yansen Xu mengenyritkan dahi menatap Yuliana Jian, dia tidak bisa menahan diri mengeraskan volume suaranya: "Yuliana Jian, kenapa kamu masih begini? Apakah kamu tahu, aku adalah pilihan terbaikmu?"

Yuliana Jian menatap Yansen Xu sambil tersenyum, lalu dia berkata dengan suara pelan, "Tidak, kamu hanya teman kencanku. Dan kamu tidak baik ..."

Ketika Yuliana Jian selesai berbicara, tiba-tiba ada segelas air yang menyiraminya, Yuliana Jian bergegas menghadang air itu dan berdiri di depan Melly Jian, air langsung membasahi tubuh Yuliana Jian. Yansen Xu mengerutkan kening menatap Yuliana Jian lalu dengan merendahkan suaranya dia berkata: "Kamu hanya seorang wanita yang pernah dipenjara. Kamu seharusnya merasa bersyukur karena aku bersedia bersamamu. Berani-beraninya kamu menolakku? Kamu pikir kamu adalah Yuliana Jian dulu?"

Yuliana Jian menunduk melihat Melly Jian, lalu dengan lembut dia bertanya, "Melly, kamu baik-baik saja kan, apakah kamu tersiram air?"

Mata Melly Jian memerah, mulutnya tertutup rapat, dia menggelengkan kepalanya, "Aku tidak tersiram air, ibu, dia bukan orang baik ..."

Yansen Xu mengerutkan kening melihat Melly Jian, lalu dia berkata dengan keras, "Anak haram, apa yang kamu katakan?"

Yuliana Jian mengambil napas dalam-dalam, setelah itu dia mengambil gelas di samping dan menyiramkan air di dalam gelas ke wajah Yansen Xu, lalu Yuliana Jian berkata dengan suara yang berat, "Aku tidak pernah tertarik denganmu, tapi sekarang aku mengerti kenapa dulu aku tidak menyukaimu. Yuliana Jian yang sombong dulu tidak akan menyukaimu. Yuliana Jian yang sekarang juga tidak akan menyukai pria sepertimu! Sebaiknya kamu mengubah caramu bersikap, jika tidak, selamanya kamu tidak akan pernah bersama dengan wanita yang kamu sukai. Wanita yang sedikit memiliki IQ pasti akan menolakmu. "

Selesai berbicara Yuliana Jian menunduk melihat makanan di atas meja dan berkata: "Awalnya aku ingin membayar masing-masing tagihan ini, tapi sekarang kelihatannya kamu yang harus membayar makanan ini, anggap sebagai permintaan maaf atas sikapmu barusan. "

Selesai berbicara, Yuliana Jian menggendong Melly Jian dan berbalik untuk pergi. Setelah berjalan keluar dari restoran, Melly Jian mengangkat tangan mungilnya untuk menyeka tetesan air di wajah Yuliana Jian, sambil terisak-isak dan mata yang memerah, dia berkata dengan pelan, "Ibu, dia orang jahat."

Yuliana Jian mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Ibu tahu, sepertinya ibu memberi kesempatan pada orang yang salah, kelak Ibu akan lebih berhati-hati."

Melly Jian berkata dengan terisak-isak: "Ibu, aku tidak mau ayah lagi, aku hanya ingin bersama ibu."

"Melly ..." Yuliana Jian berkata sambil tersenyum: "Meskipun orang ini tidak baik, tapi bukan berarti orang lain jahat. Bukankah kamu masih memikirkan paman di taman itu? Itu artinya di dunia ini ada paman baik yang bisa dipilih. Sekarang yang salah adalah paman tadi, tapi karena hal ini kita sudah kehilangan kepercayaan pada paman lain, bukankah hal ini membuat kita rugi? Apakah itu layak? "

Saat ini, Melly Jian mengangguk: "Kita tidak boleh rugi karena hal ini."

Selesai berbicara, Melly Jian kembali berkata, "Kalau begitu kita akan terus memberi kesempatan pada paman lain?"

Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, "Ayo, ibu akan membawa Melly pulang."

Melly Jian mengangguk dan berkata kepada Yuliana Jian : "Melly mau jalan sendiri, tidak mau ibu gendong. Melly mau jalan ..."

Yuliana Jian tersenyum dan menurunkan Melly Jian, lalu dia berkata kepada Melly Jian, "Kalau Melly lelah, harus beri tahu ibu, supaya ibu bisa menggendong Melly."

Selesai berbicara, Yuliana Jian terdiam sejenak, lalu dia menatap wajah Melly Jian dan berkata dengan pelan, "Melly, kelak kamu jangan menyesuaikan diri dengan seseorang karena kriteria orang itu sesuai dengan yang kamu inginkan. Mungkin saat kamu menyesuaikan diri dengan orang itu kelihatannya hidupmu akan jauh lebih mudah, tapi sebenarnya akan membuat hidupmu menjadi lebih sulit. "

Sebenarnya Melly Jian tidak terlalu memahami kata-kata Yuliana Jian. Saat ini, dia hanya mengangguk dengan bingung. Tangan kecilnya mengenggam tangan Yuliana Jian dengan erat lalu dia berkata dengan serius: "Ibu, alangkah baiknya kalau Melly bisa segera dewasa, dengan begitu Melly bisa menjaga ibu dan tidak perlu ayah lain yang menjaga ibu. "

Yuliana Jian tersenyum sambil mengelus kepala Melly Jian, setelah itu dia berkata dengan pelan: "Melly jangan cepat dewasa, saat Melly masih kecil harus seperti anak kecil. Jangan terburu-buru menjadi dewasa. Ibu bisa menjaga diri sendiri, Melly tidak perlu mengkhawatirkan ibu lagi. Ibu masih ingin meminta maaf kepada Melly , karena hari ini ibu membuat Melly terkejut. Ibu benar-benar tidak cukup berhati-hati dan mengakibatkan Melly bertemu dengan orang seperti itu. Sebagai permintaan maaf, Melly boleh meminta sesuatu kepada ibu. "

"Melly mau makan kue ..." Melly berkata dengan pelan.

Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, lalu dia berkata, "Baik, ibu akan membawa Melly pergi makan kue."

Melly Jian langsung melompat kegirangan, dia bertepuk tangan, dan berkata sambil tersenyum: "Bagus sekali, makan kue ..."

Nyonya Tua Leng duduk di mobil di seberang jalan, melihat Yuliana Jian, yang terlihat sedikit menyedihkan, lalu dia menyipitkan matanya melihat Melly Jian, sambil bertanya kepada pembantu di sampingnya, "Menurutmu gadis kecil itu mirip siapa?"

Pembantu itu mengerutkan keningnya: "Aku tidak bisa melihat dia mirip siapa."

"Mirip aku," kata Nyonya Leng sambil tersenyum, "Sebelumnya saat melihat fotonya aku merasa dia mirip denganku, sekarang saat melihat langsung aku semakin merasa dia mirip denganku. Ketika aku masih kecil wajahku seperti itu, kemarin saat aku melihat fotoku ketika aku masih kecil dan membandingkannya dengan fotonya, kami terlihat sama persis . "

Novel Terkait

Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu