Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 105 Aku Akan Membantumu

August Leng juga tersenyum menatap Yuliana Jian: "Mengapa kakak ipar begitu sungkan padaku, kamu boleh saja memanggilku August, bukankah saat itu kamu yang berinisiatif untuk memeluk dan menciumku? Mengapa saat ini memanggil diriku Tuan August Leng? Kenapa kakak ipar bisa datang ke kantor polisi? Kantor polisi ini bukan tempat yang akan didatangi oleh Nyonya Muda Keluarga Leng."

Yuliana Jian menundukkan kepalanya, mengerutkan kening, perlahan menggelengkan kepalanya dan menjawab: "Tidak, tidak apa-apa, tidak ada hubungannya denganmu!"

Dengan melihat keberadaan August Leng disini dapat membuktikan bahwa dugaannya kemungkinan benar, tetapi Yuliana Jian tidak dapat membuktikan bahwa August Leng adalah pelakunya. Yuliana Jian tidak bisa mengontrol emosinya ketika melihat senyuman August Leng dibawah cahaya sinar matahari, dia ingin menemukan bukti August Leng sebagai pelaku dan bertanya mengapa dia membunuh ayahnya? Dia harus membuat August Leng menunjukkan semua rencananya sehingga dia bisa memiliki kesempatan membuktikan bahwa dia adalah pelaku dari semua kejahatan ini.

Yuliana Jian harus berpura-pura tidak mengetahui apapun dan terus mengikuti rencana yang dibuat August Leng sehingga dia bisa tahu apa yang akan dilakukan Agustus Leng pada langkah selanjutnya.

Apakah tujuan dari perencanaan yang begitu cermat bahkan mempertaruhkan begitu banyak nyawa adalah menempatkan dirinya untuk menjebak Wirianto Leng? Sebenarnya ada perencanaan buruk apa dibalik senyuman cerah August Leng? Bagaimana dia bisa memiliki perencanaan seperti itu di balik semuanya?

Yuliana Jian memiliki konflik dengan August Leng, tetapi dia tidak pernah menganggap August Leng sebagai tersangka pertama dalam kasus kematian ayahnya. Dikarenakan August Leng terlalu mencolok dan tidak terlihat seperti seseorang yang dapat membuat perencanaan yang sangat cermat. Saat ini semua yang ditunjukkan oleh August Leng hanyalah sebagai topengnya, dia menggunakan jalan pemikirannya dan membuat orang lain merasa yang bisa merencanakan segala hal dengan cermat pastilah seorang pria yang kelihatan sangat dewasa dan juga bersikap dingin, jadi dia menggunakan sikap mencoloknya untuk menutupi segala perencanaann yang disusunnya.

"Benarkah? Kelihatannya tidak seperti itu. Apakah kamu memiliki masalah dengan kakak sehingga kamu datang ke kantor polisi untuk meminta bantuan dan mencabut akta nikahmu dengan kakak?" August Leng berkata sambil tersenyum: "Kalau begitu, aku bisa menerima dirimu."

"Jangan bercanda!" Yuliana Jian mengerutkan kening, mundur selangkah, mencoba merapikan rambutnya dengan ekspresi jengkel dan berkata dengan suara gemetaran: "Aku tidak punya waktu untuk bercanda denganmu! Tolong jauhi diriku."

“Ada apa?” Tanya ​​August Leng mengerutkan kening mendekati Yuliana Jian dengan ekspresi yang menunjukkan kekhawatiran padanya.

Yuliana Jian menggelengkan kepalanya dengan panik dan sedikit tersedak: "Aku, aku tidak apa-apa. Bagaimana denganmu? Mengapa kamu datang ke kantor polisi?"

August Leng menoleh melihat mobil tuanya dan tersenyum: "Aku? Coba lihat mobil tua ini? Tadi aku mengendarai mobilnya dan langsung ditahan dengan alasan mobil itu merupakan mobil bekas, sungguh kelewatan. Saat ini aku harus datang sendiri mengambil mobil, tetapi ini tidak sia-sia juga karena aku bisa jumpa denganmu? "

Yuliana Jian melirik August Leng dengan tatapan dingin dan bersiap untuk pergi. August Leng segera meraih pergelangan tangan Yuliana Jian, Yuliana Jian ingin melepaskan tangannya kemudian foto-foto di tangannya jatuh berserakan di lantai. August Leng segera menundukkan kepalanya dan melihat foto-foto yang ada di lantai kemudian mengambil foto yang berisi "Wirianto Leng" dan ayah Yuliana Jian, August Leng segera mengerutkan kening dan menatap Yuliana Jian: "Ini ... Apakah ini Wirianto Leng? Bagaimana dia bisa bersama dengan ayahmu? Apakah ayahmu benar-benar ... "

Yuliana Jian melihat August Leng sudah terpancing, dia mencibir di dalam hati, mengangkat tangannya untuk menutupi telinganya dan berkata dengan tersedak: "Jangan mengatakannya lagi, ini tidak benar, fotonya pasti palsu. Ada seseorang sengaja ingin menghasut hubungan diriku dengan Wirianto Leng, aku akan pergi ke tempat lain dan memeriksanya sekali lagi. Foto ini pasti palsu! "

"Jangan membohongi diri sendiri lagi, bukankah kamu baru saja memeriksanya? Bagaimana polisi bisa salah?" Suara Wirianto Leng terdengar dingin.

August Leng mengerutkan kening memandangi Yuliana Jian kemudian menatap foto itu dan berbisik: "Ini memang Wirianto Leng, aku telah mengingatkanmu sebelumnya, aku tidak menyangka bahwa dia benar-benar melakukannya, dia masih sama seperti dulu."

Yuliana Jian memandang sekilas August Leng dan sedikit tersedak: "Aku tidak tahu harus bagaimana? Apa yang bisa kulakukan? Pria yang aku sukai ternyata adalah pembunuh ayahku, dia sangat kejam telah membohongiku. Bagaimana dia bisa begitu kejam? Aku tidak ingin melihatnya lagi! "

"Jika begitu, aku akan membawa kamu istirahat di apartemenku, jika kamu ingin berpisah dengan Wirianto Leng, aku bisa membantumu. Jika kamu ingin balas dendam, aku juga bisa membantumu." August Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian dan berkata dengan serius.

Yuliana Jian mendengar bahwa August Leng akhirnya mengungkit kata "balas dendam", dia tahu persis bahwa August Leng mulai membimbingnya ke arah balas dendam terhadap Wirianto Leng. Yuliana Jian membelalakkan matanya menatap August Leng dan mulai menangis: "Balas ... Balas dendam ... Balas dendam pada Wirianto Leng?"

August Leng segera memeluk Yuliana Jian dan berbisik: "Kita akan membahasnya nanti, aku bawa kamu istirahat dulu."

Yuliana Jian tidak ingin bersama August Leng, dia menggelengkan kepalanya:"Aku tidak ingin istirahat, aku ingin pulang."

"Di mana rumahmu? Apakah kamu masih punya rumah? Rumahmu telah dihancurkan oleh Wirianto Leng!" Teriak August Leng.

Yuliana Jian terdiam, dia tercengang melihat August Leng. Kata-kata August Leng terlalu kejam, bahkan Yuliana Jian yang menebak kebenaran dari semua masalah ini merasakan dirinya gemetaran, jika dia benar-benar mengira Wirianto Leng adalah pembunuh ayahnya, dia mungkin akan sangat membenci Wirianto Leng.

Yuliana Jian sedikit berteriak: "Jangan mengatakan apapun lagi!"

"Baik, aku diam, aku diam!" August Leng mengelus pelan punggung Yuliana Jian dan berkata dengan lembut: "Aku tidak akan pernah mengatakan hal seperti itu kepadamu lagi, kita sama-sama melupakan semuanya. Aku akan beli dua lembar tiket pesawat dan membawamu keluar negeri. Tapi ... "

Setelah itu August Leng mengerutkan kening dan berbisik: "Tetapi Wirianto Leng bukan orang biasa, dia akan mengetahui keberadaan kita, aku tidak tahu apakah aku benar-benar bisa menjaga kamu."

"Dia membunuh ayahku, apakah aku masih harus melarikan diri? Bagaimana aku bisa menghadapi ayahku?" Yuliana Jian menangis sehingga matanya merah.

August Leng mengerutkan kening menatap Yuliana Jian: "Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?"

Yuliana Jian menggelengkan kepalanya dan berkata dengan suara yang serak: "Aku tidak tahu harus berbuat apa, tapi aku tidak bisa pergi begitu saja, aku tidak bisa pergi sebelum membalas dendam atas meninggalnya ayahku. Wirianto Leng juga tidak sepenting ayahku. Ini bukan pertama kalinya aku mencintai orang yang salah, dulunya adalah Michael Chu, saat ini adalah Wirianto Leng, aku harus balas dendam. Tidak peduli apa tujuan Wirianto Leng, dia tidak seharusnya membunuh ayahku. Tidak peduli betapa hebat dirinya..."

Yuliana Jian menatap August Leng dengan sengit: "Aku harus meminta dirinya bertanggung jawab, dia membunuh ayahku, aku ingin dia menebusnya dengan satu nyawa juga! Meskipun dia berasal dari kalangan orang kaya, memiliki penampilan yang menawan, terlihat seperti seorang pemuda yang sangat berbakat, tetapi dia telah membunuh seseorang maka dia harus menerima hukumannya! "

Sepasang mata milik Yuliana Jian memerah, dia memang sedang mengungkapkan kebencian terhadap Wirianto Leng, tetapi makna dari seluruh perkataannya seolah-olah sedang menyatakan kebencian yang ingin dia sampaikan kepada August Leng.

Tatapan August Leng sedikit berubah, dia mengalihkan tatapannya dan berusaha setenang mungkin dan berkata pada Yuliana Jian: "Tidak peduli pilihan apa yang kamu buat, aku akan selalu berada di sisimu untuk membantumu."

“Mengapa?” Ekspresi ​​Yuliana Jian kelihatan terkejut: “Apakah kamu tahu butuh pengorbanan seperti apa jika ingin melawan Wirianto Leng? Meskipun hubungan kamu dengan Wirianto Leng memang tidak baik, tetapi kalian tidak pernah ada cekcok. Jika kamu membantuku, kamu mungkin akan kehilangan posisimu sebagai Tuan Muda Kedua keluarga Leng. Apakah kamu bersedia? Aku ingin balas dendam atas kematian ayahku sehingga aku sudah mempertaruhkan nyawaku untuk melakukan ini, tapi mengapa kamu bersedia membantuku?"

“Karena aku menyukaimu.” August Leng memandang Yuliana Jian dan berkata dengan serius: “Mungkin kamu tidak percaya, tapi aku sungguh-sungguh menyukaimu. Aku tidak tahu sejak kapan aku menyukaimu, tapi aku lebih menginginkanmu daripada kekayaan Keluarga Leng. Awalnya aku hanya ingin menggodamu, dikarenakan ingin melawan Wirianto Leng. Tapi semenjak kejadian malam itu... "

August Leng mengangkat tangannya dan menyentuh bibir Yuliana Jian dengan lembut: "Aku menyadari kemanisan dari sini, setelah itu aku terus bermimpi bahwa aku tidak melepaskanmu sehingga kamu terus berada di sisiku. Aku ingin mencium bibirmu, menyentuh kulitmu disertai tatapanmu yang akan terus menerus menatap diriku, memohon padaku seperti anak kucing yang imut agar aku tidak menyakitimu. "

Yuliana Jian mengerutkan kening dan mundur satu langkah: "Kamu ..."

August Leng berkata sambil tersenyum: "Setelah hubunganmu dengan Wirianto Leng semakin membaik, Wirianto Leng yang sebelumnya sangat cuek dan dingin bisa menunjukkan senyum yang sangat lembut dan manis karena dirimu. Dia mulai berubah, tidak lagi cuek seperti dulu, aku bahkan bisa merasakan kebahagiaan yang dialaminya. Jadi aku merasa diriku juga akan bahagia denganmu. Mungkin aku juga akan mengalami perubahan, aku benar-benar ingin merasakan kebahagiaan tersebut. Bukan lagi hanya keinginan, tetapi juga sebuah harapan. Aku ingin hidup bersamamu dan merasakan kebahagiaan tersebut, perasaannya akan lebih bahagia daripada mendapatkan seluruh kekayaan Keluarga Leng. Apakah kamu juga bisa memberikan padaku semua yang pernah kamu berikan kepada Wirianto Leng?"

"Kamu ... Kamu ... Kamu membuatku..." Yuliana Jian menggelengkan kepalanya dan berkata dengan terbata-bata.

Yuliana Jian tidak sedang bersandiwara, saat ini dia benar-benar panik, dia mengira August Leng akan mengatakan alasan lain, tetapi dia tidak menyangka August Leng akan menjawab seperti itu. Jika yang dia katakan bukan dari dalam hatinya dan merupakan hasil sandiwaranya, maka perkataannya terlalu serius untuk dijadikan jebakannya.

“Apakah aku membuatmu ketakutan?” Tanya August Leng mengerutkan kening dan berbisik: "Jangan gugup, aku tidak akan menyakitimu. Aku berbeda dengan Wirianto Leng, aku tahu bagaimana cara menjalin sebuah hubungan, tidak akan seperti dirinya……"

Yuliana Jian kembali dari lamunannya dan mengangguk perlahan: "Aku percaya padamu, aku tidak memiliki apapun yang berharga lagi. Aku tidak punya keluarga yang bisa dijebak orang lagi, aku bisa melakukan apapun asalkan diriku bisa berhasil balas dendam kepada pembunuh ayahku."

Novel Terkait

Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu