Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 143 Dua Anak
Ferrick segera menggendong Cindy Gu dan menekannya di atas sofa.
Ferrick terhenti sejenak lalu segera tersenyum dan menekan tubuh Cindy Gu berkata: "ketika sedang bersamaku, kamu tidak boleh memikirkan tuan itu. Kamu hanya boleh menatap aku!"
Setelah selesai berbicara, Ferrick mengigit bibir Cindy Gu dengan kencang. Cindy Gu menghirup nafas dengan dalam dan memberikan tubuhnya. Sebenarnya masih ada yang ingin dia bicarakan, bukan hanya tubuh Ferrick saja yang sangat mirip dengan Wirianto Leng, terkadang caranya dalam melakukan ini pun sama dengan cara Wirianto Leng. Hanya saja Ferrick lebih bersemangat sedangkan Wirianto Leng lebih lembut. Terlihat serupa tapi tidak sama.
Tetapi Cindy Gu sudah tidak dapat mempedulikan begitu banyak masalah. Dia sudah tenggelam di dalam rasa panas yang dibawa oleh Ferrick.
Ketika semuanya sudah selesai, Cindy Gu berganti pakaian dan mencium bibir Ferrick sekilas lalu pergi meninggalkannya. Tidak ada yang boleh mengetahui bahwa Cindy Gu memiliki pria seperti Ferrick, jika tidak kehidupan dia akan hancur.
Ferrick menatap kepergian Cindy Gu dan mengerutkan keningnya. Pada saat ini ponsel dia berdering. Begitu Ferrick melihat nomornya, dia segera menjawab panggilannya. Suara pihak penelepon sangat dingin, dan memberitahunya nomor kamar lalu memintanya untuk bersiap-siap, karena dalam beberapa hari lagi, Ferrick akan menggantikan suami Cindy Gu dan melakukan hubungan dengannya.
Ferrick segera membalas pesan 'mengerti' lalu menghembuskan nafas dengan panjang dan memejamkan matanya.
Dulu dia adalah seorang gigolo. Pada awalnya karena dia malas dan menyukai barang-barang mewah, sehingga membuatnya jalan ke jalur ini. Tetapi beberapa tahun belakangan ini, ibunya terkena penyakit kronis dan adiknya harus berkuliah sehingga membuatnya terpaksa terus berjalan di jalur ini. Tetapi orang seperti dia biasanya hanya menemani para istri yang sudah bersuami dan tentu saja akan terkena masalah. Karena inilah dia menyinggung orang yang berkuasa dan hampir saja dipukuli hingga mati. Tetapi untung saja ada orang yang membantunya.
Hingga saat ini Ferrick tidak tahu siapa yang membantunya. Dia hanya mengetahui bahwa pihak lawan memintanya menemani seorang wanita dan menggunakan dua status diri. Pertama adalah kekasih wanita ini, yang lain adalah menjadi suami dari wanita ini. Setelah menjadi gigolo selama bertahun-tahun, tentu saja Ferrick tahu bagaimana cara berpura-pura menjadi pria yang berbeda di depan wanita yang sama. Pria seperti dia tidak mungkin hanya menemani satu macam wanita, melainkan bermacam-macam.
Para wanita suka pria yang seperti apa, maka dia akan berubah menjadi sesuai keinginannya. Ferrick membakar rokoknya, dia sama sekali tidak tertarik dengan cerita kehidupan wanita tadi dan juga tidak merasa takut. Selama bisa menolong nyawa ibunya, membiayai kuliah adiknya dan bisa meninggalkan uang dengan jumlah besar kepada mereka, tidak akan masalah meskipun nyawanya melayang.
Wirianto Leng memilih Ferrick juga karena satu hal ini. Wirianto Leng tidak suka dengan orang yang tidak memiliki orang yang ingin dijaga dan hanya berpikir pergi mati saja, karena orang seperti itu tidak mengerti apa itu pengorbanan. Yang paling penting dalam setiap orang adalah nyawanya, hanya ada satu macam orang yang bisa mengorbankan nyawanya sendiri untuk melakukan sesuatu hal dan orang ini pasti memiliki orang yang penting yang perlu dia jaga.
Tunggu ketika Peggy He menghubungi Yuliana Jian kembali, sudah keesokkan sore. Ketika Peggy He sedang berbicara, terdengar bahwa dia masih dalam keadaan mabuk. Dia tertawa kepada Yuliana Jian berkata: "tunggu aku, aku pergi menjemputmu sekarang juga, lalu pergi berganti pakaian dan aku akan membawamu pergi melihat perusahaan kita. Aku beritahu kamu, setelah kamu datang ke sana, aku akan mengumumkan bahwa Direktur Jian telah kembali. Yuliana dulu kamu begitu hebat, tunggu ketika kamu mengambil alih perusahaan, pasti kamu dapat memajukannya."
Yuliana Jian tertawa dan melihat Melly Jian yang sudah terbangun dan berjalan ke sana ke mari di dalam kamar hotel berkata: "boleh jika ingin berkeliling, tetapi aku tidak ingin pergi ke perusahaan. Aku sangat berterima kasih karena kamu sudah mempertahankan perusahaan. Tetapi aku sudah pergi saat perusahaan berada dalam bahaya dan kamulah yang menyelamatkannya. Seharusnya aku tidak lagi menjabat menjadi Direktur Jian kembali. Aku pikir aku sebaiknya membeli beberapa pakaian yang sopan lalu pergi ke firma hukum dan mengubah nama perusahaan menjad namamu."
"Bagaimana boleh seperti ini? Perusahaan ini milik kamu." Peggy He mengerutkan keningnya.
Yuliana Jian tersenyum berkata: "jika tidak ada kamu maka sudah tidak perusahaan ini sekarang. Kamu sudah tidak perlu berselisih masalah ini denganku. Aku pasti akan memberikan perusahaan ini kepadamu. Jika kamu tidak menerimanya maka persahabatan kita ini sudah tidak dapat dilanjutkan."
Peggy He mengerutkan keningnya berteriak: "bagaimana mungkin aku....aku boleh memiliki perusahaan kamu. Saat ini kamu sangat membutuhkan uang dan kamu masih perlu menghidupi Melly.... sebenarnya ketika kamu memberikan perusahaan kepadaku, keadaan perusahaan sudah membaik. Jika kamu masih meneruskan bekerja, maka perusahaan akan semakin baik. Aku merasa sangat bersalah padamu karena mengurusi perusahaan hingga menjadi seperti sekarang ini."
Yuliana Jian tersenyum dan menggelengkan kepalanya: "tidak boleh tidak mau. Sebenarnya ketika aku berada di penjara, aku sudah memutuskan untuk berbuat seperti itu. Peggy kamu sangat membantu aku, bukan hanya dalam segi ekonomi tetapi juga dalam segi psikis. Aku merasa kamu akan semakin membaik. Begini saja anggap saja aku memliki saham 10% dan sisanya untukmu, lalu aku mendapatkan dividen setiap tahunnya. Bagaimana?"
Peggy He mengerutkan keningnya: "jika kamu membelinya pada saat itu, kamu tidak akan mendapatkan uang sedikit ini. Kamu sudah memberiku kesempatan untuk mengambil terlalu banyak keuntungan."
Yuliana Jian sambil tersenyum berkata: "karena kamu merasa kamu sudah mengambil terlalu banyak keuntungan, maka nanti kamu harus membelikan pakaian yang cantik untukku dan Melly."
Peggy He tersenyum dan berbicara dengan tak berdaya: "ibuku selalu mengatakan aku keras kepala. Tetapi sekarang aku menemukan orang yang jauh lebih keras kepala daripada aku, yaitu kamu. Baik! Aku akan membelikan banyak pakaian untukmu, termasuk ponsel dan komputer. Kamu tidak tahu seberapa canggihnya teknologi saat ini! Kita hanya dengan menggunakan sebuah ponsel saja kita sudah bisa berjalan ke sana ke mari, dan sudah tidak memerlukan membawa dompet."
Yuliana Jian menganggukkan kepalanya sambil tersenyum berkata: "aku tahu. Aku ada melihat berita, aku bukan orang dari zaman purba. Kamu cepatlah menjemputku, aku sedang menunggumu. Aku sudah tidak sabar membuat dompetmu mengeluarkan darah."
Peggy He sampai dengan cepat dan membawa Yuliana Jian dan Melly Jian pergi ke pusat perbelanjaan. Memang sangat berbeda melihat dari berita dan melihat dengan langsung. Yuliana Jian melihat Peggy He mengatur sebentar ponselnya lalu membayarnya. Ketika membayarnya dia merasa sangat terkejut.
Melly Jian juga menjijitkan kakinya, sambil melihat dengan rasa ingin tahu, sambil bertanya: "Ibu Peggy, begitu cara membayarnya? Tanpa perlu memberikan uang?"
Peggy He menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepada Melly Jian berkata: "iya seperti itu cara membayar di zaman sekarang. Oh iya, Melly kemari, tersenyum kepada Ibu Peggy. Ibu Peggy akan mempotretmu."
Melly Jian yang tidak pernah dipotret pun merasa gugup dan bersembunyi di belakang Yuliana Jian: "tidak mau. Melly takut...Melly takut.........."
Sedangkan Peggy He sudah mempotret satu lembar foto dan memperlihatkannya kepada Melly Jian: "sudah dipotret, coba Melly lihat apakah ini adalah kamu?"
Begitu Melly Jian melihat foto pada ponsel, dia segera menutupi mulutnya dan tersenyum berkata: "iya ini Melly.......hingga ikatannya saja sama."
Peggy He tersenyum berkata: "kalau begitu bagaimana jika Melly foto sekali lagi?"
Pada saat ini, Melly Jian mengulurkan tangan kecilnya, dengan hati-hati menunjuk, memiringkan kepalanya, dan tersenyum. Foto ini diambil jauh lebih baik dari sebelumnya. Melly Jian sambil memegang ponsel sambil tersenyum berkata: "sangat imut...."
Peggy He tertawa terbahak-bahak: "Melly di sini yang imut atau Melly yang di dalam ponsel?"
Melly Jian mengangkat tangannya menunjuk hidungnya sendiri: "Melly di sini yang imut."
"Baiklah, kalau begitu kamu cepat pilihkan baju untuk ibumu." Peggy He sambil tersenyum sambil berjalan ke toko pakaian yang lain, dia membalikkan badannya dan memberikan gaun kepada Yuliana Jian sambil tersenyum berkata: "aku merasa gaun in isangat cocok untukmu. Bagaimana jika kamu mencobanya?"
Melly Jian juga mengacungkan jempolnya berkata: "ibu cobalah....."
Yuliana Jian tersenyum dan memegang gaun memasuki ruang ganti untuk berganti pakaian. Gaun yang berwarna hitam ini sangat cocok untuk Yuliana Jian. Ketika Yuliana Jian berjalan keluar dari ruang ganti, Melly Jian segera menepuk tangannya: "ibu sangat cantik!"
Pegawai toko wanita juga tersenyum berkata: "nona baju ini sangat cocok untukmu. Kamu lihatlah garis di belakang ini........"
Begitu berbicara sampai di sini, tiba-tiba pegawai toko wanita tersebut terdiam begitu melihat bekas luka goresan pisau yang besar pada pundak Yuliana Jian. Dia segera mengerutkan keningnya berteriak: "aduh luka yang sangat besar."
Gaun ini kebetulan memperlihatkan bekas luka Yuliana Jian. Pegawai toko wanita segera berkata: "maaf bagaimana, bagaimana jika mengganti yang lain?"
Peggy He juga mengerutkan keningnya dan berjalan ke sana dan berkata kepada pegawai toko: "apa yang sedang kamu bicarakan?"
Yuliana Jian menarik Peggy He sambil tersenyum berkata: "tidak apa-apa, ini bukan salahnya. Sebenarnya juga tidak apa-apa jika gaun ini memperlihatkan bekas luka tersebut. Aku merasa bekas luka ini sangat cantik, betul tidal Melly?"
Melly Jian mengatupkan bibirnya dan menatap Yuliana Jan dengan mata memerah dengan suara pelan berkata: "tidak cantik, luka tersebut tidak cantik...........semua ini karena Melly yang membuat ibu menjadi tidak cantik."
Yuliana Jian menoleh menatap Peggy He dan bertanya sambil tersenyum: "apakah ada tempat untuk membuat tato?"
Peggy He tertegun sejenak lalu menganggukkan kepalanya berkata: "ada, aku akan segera membawamu ke sana."
Yuliana Jian tersenyum berkata: "dan juga aku menginginkan gaun ini, tolong bayarkan untukku."
Setelah sampai di tempat untuk membuat tato, Yuliana Jian meminta pembuat tato untuk membuat lukisan berbentuk bunga mawar di punggungnya yang kebetulan menutupi bekas lukanya. Setelah Yuliana Jian selesai membuat tato, dia memakai gaun dan menatap Melly Jian sambil tersenyum bertanya: "kali ini sudah cantik bukan?"
Melly Jian menganggukkan kepalanya: "cantik. Tetapi mengapa ada dua bunga?"
Yuliana Jian tersenyum berkata: "yang pertama adalah Melly, satu lagi adalah anak yang sama lucunya dengan Melly."
Itu merupakan anak Yuliana Jian yang telah menghilang. Sekarang dia sudah keluar, maka dia harus berusaha menemukan dia, tidak peduli dimana keberadaannya.
Novel Terkait
Marriage Journey
Hyon SongRahasia Istriku
MahardikaBehind The Lie
Fiona LeeHidden Son-in-Law
Andy LeeHanya Kamu Hidupku
RenataCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia