Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
Hugo Cheng tersentak, menatap Yuliana Jian lalu bertanya dengan suara kecil, "Sedang apa kamu?"
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum dingin, "Aku tidak akan membeberkan rahasiamu, tapi aku tidak akan bersama denganmu lagi. Kamu pergi saja, aku tidak ingin melihatmu lagi."
"Hukuman apa ini?" Hugo Cheng bertanya rendah.
Yuliana Jian berkata sambil tersenyum, "Tadi kamu tidak berani menciumku, apa takut membuat marah Wirianto? Kalau kamu begitu takut, artinya Wirianto masih sedikit keberatan kamu berdekatan denganku. Ciuman tadi dapat membuat dia jijik juga membuat hatimu tidak tenang."
Hugo Cheng mengerutkan dahi, menatap Yuliana Jian dan berkata rendah, "Aku memang sangat takut terlalu dekat denganmu, juga sangat takut membuat dia marah. Karena kamu tidak pernah melihat tampang dia saat mengungkitmu. Dia bahkan saat mengajariku, tatapan saat menatapku penuh dengan kecemburuan. Tapi aku tetap suka ciuman tadi, juga ingin bersama denganmu. Yuliana, aku bisa panggil namamu 'kan, Yuliana. Aku bisa menebak pikiranmu tentangku, aku karena berhutang budi pada Direktur Leng baru melakukan hal ini untuknya, bukan karena uang atau kekuasaan. Aku dulu juga sempat berpikir untuk membalas selama seumur hidupku, membalas budi Direktur Leng ini. Aku pergi ke sampingmu dengan pikiran hidupku sudah berakhir. Tapi tidak disangka beberapa hari ini, aku benar-benar sangat menyukaimu, aku juga melalui hari-hari dengan sangat senang. Karena Direktur Leng menyuruh kamu bersama denganku, kenapa kita tidak melanjutkan kesalahan saja?"
Yuliana Jian menatap Hugo Cheng dan berkata rendah, "Kalau begitu aku menjadi orang seperti apa? Kamu menjadi orang seperti apa? Dia, Wirianto Leng, begitu tinggi di atas, sangat hebat. Dia mempunyai uang dan kekuasaan, menguasai seluruh Keluarga Leng, dan datang mengurusiku? Apa kamu adalah barang penghiburan? Aku seumur hidupku hanya bisa menyembunyikan identitas diri di dalam desa gunung ini. Dia adalah siapaku? Aku bersembunyi di sini adalah demi memberikan lingkungan yang aman agar putriku bisa bertumbuh sehat, bukan karena dia! Aku tidak perlu dia yang mengatur kehidupanku, tidak perlu dia menghiburku!"
Kemarahan Yuliana Jian membuat Hugo Cheng mengerutkan dahi, mencoba menggenggam tangan Yuliana Jian. Tapi dia tidak dapat menyentuh Yuliana Jian, malah Yuliana Jian berkata dengan dingin, "Kamu jangan sentuh aku, atau aku akan dorong kamu, membuat kamu semakin malu. CCTV akan merekam ini, mungkin dapat membuat marah Wirianto, membuat keadaanmu semakin tidak baik. Kamu pergi saja, aku sama sekali tidak bisa menerimamu."
Hugo Cheng menurunkan tangan dan mengepalkan tangan. Dia mengerutkan dahi dan bertanya, "Apakah benar-benar tidak bisa lagi?"
Yuliana Jian menggelengkan kepala, "Tidak boleh lagi."
Hugo Cheng menurunkan kepala dan tersenyum kecil, "Kalau begitu sudahlah, juga termasuk aku sudah membalaskan budi. Maaf, aku sudah membohongimu. Untung saja kamu cepat menyadarinya, belum menyukaiku. Kalau tidak, aku akan lebih merasa bersalah."
Berkata sampai sini, Hugo Cheng menengadah menatap Yuliana Jian, "Kamu begitu marah,artinya masih suka pada Direktur Leng bukan? Apa kamu tidak ingin tahu Direktur Leng berada dimana?"
Yuliana Jian tersenyum sambil menatap Hugo Cheng, "Aku sangat ingin tahu dimana dia bersembunyi. Tapi apakah kamu akan mengatakannya padaku?"
Hugo Cheng menggeleng pelan dan berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu ya."
Setelah Hugo Cheng selesai berkata, pria itu berbalik dan pergi. Yuliana Jian melihat Hugo Cheng keluar, baru bersembunyi ke sudut dapur, menutup mulut dan duduk ke atas lantai. Tadi dia melakukan hal yang sangat bodoh, bisa-bisanya mencium Hugo Cheng sebagai hukuman untuk membuat Wirianto Leng jijik. Tapi orang yang pertama kali jijik, malah adalah dirinya sendiri.
Yuliana Jian benar-benar dibuat kesal sampai bodoh. Dia sama sekali tidak terpikir Wirianto Leng bisa melakukan hal seperti ini. Yuliana Jian merasa dirinya sendiri seperti sebuah barang dagangan. Saat Wirianto Leng suka, dia akan dijadikan seperti putri. Setelah Wirianto Leng tidak menginginkan dia lagi, dia akan dibuang pergi. Saat Wirianto Leng teringat padanya, akan memberikan pendamping baginya.
Yuliana Jian menggertakan gigi. Kalau Wirianto Leng muncul di hadapannya sekarang, Yuliana Jian benar-benar ingin menggigit pria itu dengan kejam!
Yuliana Jian saat ini mendengar suara pintu halaman yang terbuka. Dia pun menarik napas dalam dan berdiri. Melly Jian melompat-lompat masuk ke dalam. Melihat Hugo Cheng tidak ada, Melly Jian tersenyum dan berkata, "Ibu, apakah paman itu tidak dapat tahan dengan makanan buatan ibu yang tidak enak dan sudah pergi?"
Yuliana Jian seketika menutupi kemarahannya dan berkata sambil tersenyum, "Aku dan paman itu sudah putus, tapi bukan karena makanan buatanku tidak enak. Aku yang terlalu baik dan membuat dia merasa sangat tertekan."
Melly Jian mengeluarkan lidah dan berkata sambil tersenyum, "Ibu benar-benar pandai membanggakan diri. Tapi bagus juga kalau begini. Aku merasa paman itu dengan ibu agak ... agak kurang cocok."
Yuliana Jian tersenyum dan mengelus pelan kepala Melly Jian, "Kamu senang sekali. Kalau begitu kamu juga senang bisa mencuci piring lagi?"
Melly Jian mengangguk dengan sekuat tenaga, "Aku paling suka mencuci piring! Kalau ibu tidak membiarkanku mencuci piring, aku bahkan merasa tidak senang. Sekarang aku akan pergi mencuci piring. Ibu istirahat saja di dalam."
Yuliana Jian tersenyum sambil berkata, "Kalau begitu cuci yang baik ya. Kalau sampai membuat piring pecah ..."
"Iya, iya, kalau pecah, akan aku bersihkan. Kalau aku menginjak serpihan kaca dan terluka, aku akan mencari handsaplast dan mengobatinya. Aku tahu kok!" kata Melly Jian sambil tersenyum.
Yuliana Jian mengangguk sambil tersenyum, "Kalau begitu tolong ya."
Setelah melewati begitu banyak masalah, Yuliana Jian lebih berharap Melly Jian bisa mandiri, meskipun dalam proses bersih-bersih rumah melukai dirinya sendiri, juga harus tahu bagaimana membereskan lukanya. Meskipun sekarang di desa kecil, lebih tenang, tapi Yuliana Jian tidak tahu kapan akan terjadi bahaya yang meliputi dia dan Melly Jian.
Kalau bisa mandiri dan melindungi dirinya sendiri, kedepannya ketika menghadapi bahaya, mungkin Melly Jian mempunyai lebih banyak kesempatan untuk tetap hidup. Melly Jian melihat Yuliana Jian masuk ke dalam kamar, dan mulai berdiri di atas kursi untuk mencuci piring. Sambil mencuci piring, sambil bernyanyi.
Kelihatannya sangat senang, tapi tubuh Yuliana Jian malah menggigil. Setelah Melly Jian datang ke hadapan Yuliana Jian, Yuliana Jian baru berusaha keras menahan kemarahannya, dan kembali ke kondisi tenang. Sampai malam sebelum tidur, Yuliana Jian kelihatannya tidak ada bedanya dengan biasanya, bahkan akan bercanda juga dengan Melly Jian.
Tapi ketika Melly tidur, Yuliana Jian tetap tidak bisa tidur. Dia menatap langit-langit kamar, merasa dirinya sendiri seperti sebuah lelucon. Beberapa tahun ini, Yuliana Jian tidak pernah mempunyai pikiran yang besar untuk menemukan Wirianto Leng. Tapi sekarang Yuliana Jian benar-benar ingin bertemu dengan Wirianto Leng, bertanya pada pria itu, sebenarnya apa yang pria itu pikirkan?
Di dalam villa yang dingin, Wirianto Leng duduk di atas kursi, menatap layar dengan lurus dan tidak hentinya memutar ulang adegan dimana Yuliana Jian dan Hugo Cheng berciuman.
Kamarnya sekarang seperti tempat sampah. Barang-barang yang bisa dia hancurkan sudah dia hancurkan, membuat lantai sangat berantakan. Hugo Cheng berdiri di tengah-tengah, bergetar ketakutan, tidak berani mengatakan apapun. Takut kalau dia mengatakan satu kalimat saja, mampu membuat Wirianto Leng marah.
Setelah lewat lama kemudian, Wirianto Leng baru menundukkan tatapan dan berkata dengan suara rendah, "Kamu jangan takut, aku yang menyuruhmu mendekati dia. Aku sudah memikirkan semuanya kalau kamu menjadi suami istri dengannya. Ini bukanlah apa-apa. Aku memang sangat marah, tapi bukan marah padamu, melainkan pada diriku sendiri."
Wirianto Leng tersenyum pahit dan bertanya, "Apakah kamu menyukainya?"
Hugo Cheng tidak tahu harus menjawab apa. Takut dia menjawab yang tidak baik, membuat marah Wirianto Leng lagi. Meskipun Wirianto Leng bilang tidak apa-apa, tapi tadi Wirianto Leng kesal sampai hampir menghancurkan seisi kamar.
Wirianto Leng berkata dengan sedikit marah, "Apa yang ingin kamu katakan, langsung katakan saja. Jangan takut padaku!"
"Suka. Dia sangat lucu." Hugo Cheng memberanikan diri dan berkata dengan suara rendah, "Setelah istrku meninggal dunia, aku kira aku tidak akan mencintai siapapun lagi. Tidak disangka aku malah bertemu dengannya. Tapi dia menolakku, aku juga tidak bisa terus mendekatinya lagi. Mungkin karena saat dia bersiap menciumku, aku menghindar kali, maaf ..."
"Tidak usah katakan lagi." Wirianto Leng berkata, "Karena dia sudah mengetahui identitasmu."
Hugo Cheng membelalakan mata menatap Wirianto Leng, karena video itu sangat kabur. Sebenarnya hanya bisa melihat gerakan mereka, tidak dapat melihat apa yang mereka katakan dari gerakan mulut. Bagaimana Wirianto Leng bisa tahu kalau Yuliana Jian sudah mengetahui identitas dia yang sebenarnya?
Wirianto Leng menatap Hugo Cheng dan berkata, "Karena aku lebih mengenalnya, dia begitu cepat bersamamu pasti karena curiga ada yang aneh dengan identitasmu. Kalau benar-benar menyukaimu, dia malah akan berpikir sangat lama, baru memutuskan bersama denganmu."
Mendengar Hugo Cheng berkata seperti itu, tidak tahu kenapa dia merasa takut juga berterima kasih pada Wirianto Leng, sedikit iri juga. Hugo Cheng mentap Wirianto Leng, hanya bisa menundukkan kepala dan berkata kecil, "Maaf, memang diketahui olehnya."
"Dia pasti juga mengancammu, menyuruhmu memberitahunya siapa yang mengutusmu ke sana. Karena dia sudah mengetahui, maka pasti ingin meminta kebenarannya dari mulutmu."
Berkata sampai sana, Wirianto Leng lanjut berkata, "Sekarang seharusnya dia sangat membenciku, sangat membenciku sampai tidak bisa tidur kali ...."
Sambil berkata, suara Wirianto Leng semakin rendah.
Hugo Cheng segera berkata, "Selama dia melihatmu, dia akan mengetahui kesulitan Direktur Leng."
Wirianto Leng tersenyum pahit dan berkata, "Kamu tidak mengerti dia. Ketika dia melihatku, dia akan semakin marah."
Wirianto Leng menundukkan kepala dan berkata, "Kamu pergi saja. Yang kamu hutangi dariku sudah tidak bisa dibayar lagi. Kedepannya kamu tidak mempunyai hubungan apapun dengan MITH Company lagi. Kalau aku melihatmu lagi, aku benar-benar tidak tahu aku akan melakukan apa."
Hugo Cheng ketakutan sampai tubuhnya bergetar, langsung mengangguk dan keluar dari kamar Wirianto Leng. Setelah keluar dari ruangan Wirianto Leng, Hugo Cheng menghela napas panjang dan berpikir sambil tersenyum pahit: Yang Yuliana Jian katakan tidak salah sedikitpun. Takutnya aku akan melewati sisa hidupku dalam ketidaktenangan selamanya.
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuSi Menantu Buta
DeddyPrecious Moment
Louise LeeThe Great Guy
Vivi HuangMy Greget Husband
Dio ZhengMata Superman
BrickMenantu Hebat
Alwi GoCinta Seorang CEO Arogan×
- Bab 1 Harga Dirinya
- Bab 2 Ibu Tiri yang 'Sempurna'
- Bab 3 Serigala Bermata Putih
- Bab 4 Aku Tidak Pernah Mencintaimu
- Bab 5 Kebesaran Keluarga Leng
- Bab 6 Suamimu
- Bab 7 Mayat Hidup yang Sempurna
- Bab 8 Dia sudah Bangun
- Bab 9 Kita Cerai
- Bab 10 Batas Waktu Pernikahan
- Bab 11 Jangan menangis di depanku
- Bab 12 Apa pun bisa dijual
- Bab 13 Pria yang misterius
- Bab 14 Jangan menyiksa aku
- Bab 15 Jangan mendekati aku
- Bab 16 Saling main siasat
- Bab 17 Apa yang istimewa dari dirimu
- Bab 18 Ini bukan salahku
- Bab 19 Sebuah hasrat membunuh
- Bab 20 Jalan bertemu musuh itu sempit
- Bab 21 Satu Kasur
- Bab 22 Pinggangnya Sangat Langsing
- Bab 23 Mending Lahirkan Anak Untukku
- Bab 24 Aku Menginginkanmu
- Bab 25 Itu Adalah Bayiku
- Bab 26 Membunuh Anaknya
- Bab 27 Tidak Ingin Tidur Dengannya
- Bab 28 Kembalinya Cinta Pertama
- Bab 29 Aku Menyukainya
- Bab 30 Sebuah Cinta yang Bertepuk Sebelah Tangan
- Bab 31 Benar-benar Tidak Berguna
- Bab 32 Menjadi Wanitaku
- Bab 33 Kamu Tidak Boleh Menyentuhnya
- Bab 34 Suami Yang Pelit
- Bab 35 Tidak Memperbolehkannya Melahirkan Anak Ini
- Bab 36 Kembalikan Anakku
- Bab 37 Kamu Adalah Milikku
- Bab 38 Menerima Akibatnya
- Bab 39 Wajah Sesungguhnya
- Bab 40 Janjiku Tidak Akan Berubah
- Bab 41 Mengerutkan kening
- Bab 42 Ingin memelukmu
- Bab 43 Hanya Ingin Membunuhmu
- Bab 44 Jangan berpikir terlalu berlebihan
- Bab 45 Apa yang kamu lakukan?
- Bab 46 Bertemu dengan dewi
- Bab 47 Wanita licik
- Bab 48 Pemeran pembantu wanita jahat
- Bab 49 Dia adalah milikku
- Bab 50 Kamu yang mencelakai dia
- Bab 51. Kamu Paling Cantik
- Bab 52. Jadi Partner Perempuanku
- Bab 53. Kegeeran
- Bab 54 Tidak Akan Melupakan Janjiku
- Bab 55 Bermaksud Mengejarmu
- Bab 56 Masa Lalu
- Bab 57 Kenyataan pada masa lalu
- Bab 58 Tidak berperasaan
- Bab 59 Panggil Namaku
- Bab 60 Penakut
- Bab 61 Begitu Perhatian Denganku?
- Bab 62 Pria Simpanan
- Bab 63 Tidak Berhak Mengatakan Aku Cinta Padamu
- Bab 64 Bolehkah Aku Tidak Menjawab?
- Bab 65 Tidak Diizinkan Mencium Orang Lain
- Bab 66 Aku Memilih Leny
- Bab 67 Sudah Cukup Kamu Melihat?
- Bab 68 Kamu Tidak Cemburukah
- Bab 69 Jika Aku Bukan Apa?
- Bab 70 Diam-Diam Berciuman
- Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat
- Bab 72 Saingan Cinta yang Tidak Jelas
- Bab 73 Menjadikan Musuh Sebagai Teman
- Bab 74 Menjadi Tenang
- Bab 75 Memerban Luka
- Bab 76 Aku Adalah Kakakmu
- Bab 77 Aku Tidak Akan Memaafkanmu
- Bab 78 Mulai Kembali Dari Awal
- Bab 79 Kamu Pasti Akan Datang
- Bab 80 Tidak Tahu Malu
- Bab 81 Lepaskan Aku
- Bab 82 Tidak Mengingatnya
- Bab 83 Jangan Tersenyum Lagi
- Bab 84 Aku Menyukaimu
- Bab 85 Tidak Bisa Menyembunyikannya
- Bab 86 Semuanya Harus Mendengarkan Aku
- Bab 87 Jangan Sampai dilihat Orang
- Bab 88 Apakah Kamu Benar-Benar Percaya Padanya?
- Bab 89 Aku Percaya Padamu
- Bab 90 Ketulusan Cinta Kami
- Bab 91 Kamu Bukan Manusia
- Bab 92 Michael Chu Meninggal
- Bab 93 Aku Ingin Jemput Dia Pulang
- Bab 94 Aku Sudah Tidak Punya Ayah
- Bab 95 Rela Percaya Ada Hantu Dan Dewa
- Bab 96 Tidak akan memaafkanmu
- Bab 97 Terima kasih kamu ada di sisiku
- Bab 98 Kamu menggendong aku
- Bab 99 Bagaimana caranya
- Bab 100 Benarkah itu?
- Bab 101 Aku Masih Sahabatmu
- Bab 102 Kebenarannya Seperti Apa?
- Bab 103 Apakah Kamu Pembunuhnya?
- Bab 104 Kamu Menangis Karena Diriku
- Bab 105 Aku Akan Membantumu
- Bab 106 Wanita Tidak Seharusnya Terlalu Pintar
- Bab 107 Aku Benar-benar Menyukai Kamu
- Bab 108 Membunuh Ayah Dan Ibu
- Bab 109 Aku Menginginkan Jantung Dia
- Bab 110 Kita Kurang Lebih Sama
- Bab 111 Rahasia Tersembunyi
- Bab 112 Warisan Yang Hilang
- Bab 113 Kamu Bisa Bertahan Berapa Lama
- Bab 114 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 115 Dia Sudah Meninggal
- Bab 116 Dia Tidak Mati
- Bab 117 Percayalah Padaku
- Bab 118 Bagaikan Di Neraka
- Bab 119 Kalian Lebih Baik Jangan Ganggu Aku
- Bab 120 Bodoh Dan Kejam
- Bab 121 Semua Sesuai Harapan
- Bab 122 Hamil
- Bab 123 Memiliki Anak Kembali
- Bab 124 Tidak Memiliki Keberuntungan
- Bab 125 Aku Tidak Ingin Bertemu Dengannya
- Bab 126 Mana Yang Benar Mana Yang Salah
- Bab 127 Apakah Kembar
- Bab 128 Kembang Api Bermekaran
- Bab 129 Bayi Baru Lahir
- Bab 130 Anak Itu Sudah Tiada
- Bab 131 Anak Yang Hilang
- Bab 132 Bercerailah
- Bab 133 Ada Awalannya
- Bab 134 Sulit Menjadi Ibu Yang Hangat
- Bab 135 Bertemu Musuh Lama
- Bab 136 Bersiap Untuk Kembali Memeriksa Kasus Ini
- Bab 137 Sampah Masyarakat
- Bab 138 Membuatmu Menderita Seumur Hidup
- Bab 139 Dibebaskan
- Bab 140 Semuanya Dimulai Dari Awal
- Bab 141 Izinkan Mereka Untuk Bertemu
- Bab 142 Mengapa Nyalimu Begitu Kecil?
- Bab 143 Dua Anak
- Bab 144 Pemilik Toko Makanan Pencuci Mulut
- Bab 145 Dimana Anakku?
- Bab 146 Mantan Kekasih
- Bab 147 Ancaman Terbesar
- Bab 148 Pasangan Ayah dan Anak
- Bab 149 Dia Hanyalah Wanita Simpanan
- Bab 150 Aku Bukan Wanita Simpanan
- Bab 151 Bertemu Kembali
- Bab 152 Jangan Bertemu Lagi
- Bab 153 Cuman Mau Sedikit
- Bab 154 Tenang dalam Menghadapi Masalah
- Bab 155 Pengejar
- Bab 156 Membuka tirai
- Bab 157 Penjahat yang paling besar
- Bab 158 Memberikan kesempatan
- Bab 159 Dia tidak lulus
- Bab 160 Aku adalah nenek buyutmu
- Bab 161 Bawa Dia Pergi
- Bab 162 Aku Tidak Salah
- Bab 163 Sifat Dari Keturunan
- Bab 164 Aku Takkan Mengalah
- Bab 165 Bunuh Saja Dia
- Bab 166 Aku sangat Merindukanmu
- Bab 167 Melly Cepat Lari
- Bab 168 Kita Mulai Lagi Dari Awal
- Bab 169 Tunggu Aku Menikahimu
- Bab 170 Dendam Yang Hilang
- Bab 171 Lebih Parah Daripada Binatang
- Bab 172 Selamat Tahun Baru
- Bab 173 Perjamuan Besar
- Bab 174 Pilihan Yang Sulit
- Bab 175 Aku Ingin Anak
- Bab 176 Kedamaian dan Kesenangan
- Bab 177 Paman Koki
- Bab 178 Mengenal Kembali
- Bab 179 Aku Juga Sudah Berubah
- Bab 180 Sebelum Pergi
- Bab 181 Pelukan Terakhir
- Bab 182 Hari-hari
- Bab 183 Dia Adalah Ayahku
- Bab 184 Apakah Kalungmu
- Bab 185 Pelanggan Misterius
- Bab 186 Bocah lelaki
- Bab 187 Takdir cinta telah tiba
- Bab 188 Kurangi menonton TV dan lebih giat belajar
- Bab 189 Bukan orang lama
- Bab 190 Pengagum yang sempurna
- Bab 191 Misteri Vila
- Bab 192 Siapa Yang Menjagaku
- Bab 193 Berebutan Cemburu
- Bab 194 Dua Jodoh
- Bab 195 Hukuman Untukmu
- Bab 196 Hukuman Yang Bodoh
- Bab 197 Kamu Salah Orang
- Bab 198 Memancing Bersama
- Bab 199 Tergerak
- Bab 200 Orang Yang Ingin Didekati
- Bab 201 Terjebak semakin dalam
- Bab 202 Yulius Zhu
- Bab 203 Aku tidak akan tertarik kepadamu lagi
- Bab 204 Kamu benar-benar ayahku?
- Bab 205 Tinggallah
- Bab 206 Kehangatan Sesaat
- Bab 207 Aku Di Sebelah
- Bab 208 Sekeluarga berkumpul
- Bab 209 Kakaknya Melly
- Bab 210 Rumah Baru
- Bab 211 Namanya Jelek
- Bab 212 Apa Yang Kamu Lakukan
- Bab 213 Kamu Jangan Sentuh Aku
- Bab 214 Kaki Patah
- Bab 215 Sangat Risih
- Bab 216 Aku Perlu Dirimu Merawatku
- Bab 217 Kehidupan Sangat Memusingkan
- Bab 218 Mencoba Untuk Hidup Bersama
- Bab 219 Saling Menjaga
- Bab 220 Oleskan Salep Untukku
- Bab 221 Benar-Benar Tidak Rela
- Bab 222 Orang Yang Berbeda
- Bab 223 Hal Yang Disukai
- Bab 224 Kamu Berbohong Padaku Lagi
- Bab 225 Pergi Meninggalkan Rumah
- Bab 226 Kehilangan Muka
- Bab 227 Sangat Tidak Enak Dimakan
- Bab 228 Aku Akan Melindungimu Selamanya
- Bab 229 Aku Masih Mencintaimu
- Bab 230 Aku Ingin Tahu Semua
- Bab 231 Ya, Aku Tahu
- Bab 232 Yuliana?
- Bab 233 Orang Yang Aneh
- Bab 234 Mimpi Buruk Datang Kembali
- Bab 235 Hanya Mimpi Buruk
- Bab 236 Dia Sudah Mati
- Bab 237 Tiga Hadiah
- Bab 238 Berjumpa Teman Lama
- Bab 239 Dua Orang Yang Sama Sekali Berbeda
- Bab 240 Hadiah Pertama
- Bab 241 Sangat Memalukan
- Bab 242 Bagaimana Cara Menghibur Wanita
- Bab 243 Sebagai Pemberian Gratis
- Bab 244 Menikahlah Denganku
- Bab 245 Kita Menikah Yuk
- Bab 246 Ketika Pernikahan Berlangsung
- Bab 247 Hadiah Melvin
- Bab 248 Siapa Pengantin Laki-Lakinya
- Bab 249 Idola Semua Orang
- Bab 250 Saat Pernikahan Berlangsung
- Bab 251Saingan Cinta Yang Tak Terhitung Jumlahnya
- Bab 252 Perjamuan
- Bab 253 Wanita Pengosip
- Bab 254 Memamerkan Kebahagiaan
- Bab 255 Mimpi Buruk Datang
- Bab 256 Semua salahku
- Bab 257 Sebenarnya dimana
- Bab 258 Kamu bukan iblis
- Bab 259 Retak
- Bab 260 Penyelamat
- Bab 261 Perbaiki Perlahan-lahan
- Bab 262 Penipu Kecil yang Baik Hati
- Bab 263 Anak Lelaki yang Pemalu
- Bab 264 Mata di Belakang
- Bab 265 Manusia Operasi Plastik
- Bab 266 Kejutan Besar
- Bab 267 Pengantin Pria yang Misterius
- Bab 268 Ibu, Cepat Lari
- Bab 269. Mawar Merah Misterius
- Bab 270. Laporan Pemeriksaan yang Sempurna
- Bab 271 Pacar Yang Angkuh
- Bab 272 Pria Yang Lemah
- Bab 273 Dua Iblis Kecil
- Bab 274 Pelan-Pelan Mendekat
- Bab 275 Masuk Perangkap
- Bab 276 Umpan
- Bab 277 August Leng Muncul
- Bab 278 Orang Gila
- Bab 279 Kekacauan
- Bab 280 Pemenang
- Bab 281 Mengontrol Segalanya
- Bab 282 Jiwa Yang Terkontrol
- Bab 283 Kita Selamanya Bersama
- Bab 284 Merah Darah
- Bab 285 Prilaku Aneh
- Bab 286 Jiwa Yang Terpenjara
- Bab 287 Siapa Pembunuhnya
- Bab 288 Dia Pantas Untuk Mati Sekali Lagi
- Bab 289 Menemukan Kembali Dirinya Yang Asli
- Bab 290 Kekasihku
- Bab 291 Aku menunggumu
- Bab 292 Hutangku padamu
- Bab 293 Ingatan palsu
- Bab 294 Berkenalan kembali
- Bab 295 Namaku Wirianto Leng
- Bab 296 Ingatan yang Hilang
- Bab 297 Dia Terlihat Tampan
- Bab 298 Aku Sangat Berprinsip
- Bab 299 Mulai Menyukainya
- Bab 300 CEO yang Arogan
- Bab 301 Mari Kita Tidur Satu Kamar
- Bab 302 Tidur yang Nyenyak
- Bab 303 Membencinya
- Bab 304 Kamu Amnesia
- Bab 305 Lepaskan Pakaianmu
- Bab 306 Tidak Bisa Menerima Kenyataan
- Bab 307 Masa Lalu yang Pahit
- Bab 308 Semua Kenyataan
- Bab 309 Sisi Gila Dia
- Bab 310 Jangan Berpisah Lagi
- Bab 311 Menjaga Jarak
- Bab 312 Aku Bersedia Berubah Demi Kamu
- Bab 313 Hadiah Untukmu
- Bab 314 Maafkan Diri Sendiri
- Bab 315 Melihat Sinar Matahari Kembali
- Bab 316 Tidak boleh terbiasa menjadi orang baik
- Bab 317 Anggota keluarga baru
- Bab 318 Jangan mengoda serigala lapar
- Bab 319 Satu keluarga berkumpul
- Bab 320 Asing tapi familier
- Bab 321 Makan Malam Yang Telah Lama Hilang
- Bab 322 Awal Yang Baru
- Bab 323 Peluk Aku Dengan Erat
- Bab 324 Apakah Sudah Cukup
- Bab 325 Orang Yang Aneh
- Bab 326 Kehidupan Baru
- Bab 327 Masa kehamilan
- Bab 328 Orang Yang Aku Cintai
- Bab 329 Kumpul Keluarga
- Bab 330 Merawat Kehamilanmu Dengan Tenang
- Bab 331 Memakai Gaun Pengantin
- Bab 332 Pernikahan Yang Sempurna
- Bab 333 Segalanya Yang Indah
- Bab 334 Anak Yang Baru Lahir
- Bab 335 si Putri Kecil
- Bab 336 Kalang Kabut
- Bab 337 Ayah yang Baik
- Bab 338 Kacau balau
- Bab 339 Si Kecil Bulat
- Bab 340 Pulang Ke Rumah
- Bab 341 Keluarga Dengan 5 Anggota Keluarga
- Bab 342 Ayah Rumah Tangga Professional
- Bab 343 Sedikit Cemburu
- Bab 344 Siapakah Orang Yang Paling Dicintai
- Bab 345 Senang Setiap Hari
- Bab 346 Bulan Madu
- Bab 347 Aku bersedia berada di sisimu setiap saat
- Bab 348 Orang tua yang berbeda
- Bab 349 Kejutan yang tiba-tiba
- Bab 350 Tebak dimana
- Bab 351 Bulan Madu
- Bab 352 Tempat yang Misterius
- Bab 353 Rumah yang Hangat
- Bab 354 Menyukaimu
- Bab 355 Seperti Cinta Pertama
- Bab 356 Hal yang memalukan
- Bab 357 Memanggang Kentang
- Bab 358 CEO Tian (CEO Manis)
- Bab 359 Saling bergantung
- Bab 360 Pilek
- Bab 361 Hadiah
- Bab 362 IQ yang Melemah
- Bab 363 Kehidupan yang Tenang
- Bab 364 Masalah yang Datang ke Rumah
- Bab 365 Saingan Cinta
- Bab 336 Kecanduan Berakting
- Bab 367 Mencari Masalah Sendiri
- Bab 368 Terlalu Kejam
- Bab 369 Benar-Benar Kejam
- Bab 370 Hadiah Orang Lain
- Bab 371 Pria yang Aneh
- Bab 372 Sedikit Aneh
- Bab 373 Pelamar
- Bab 374 Hadiah
- Bab 375 Pria yang Sempurna
- Bab 376 Orang terkasih yang sempurna
- Bab 377 Tidak masuk akal
- Bab 378 Desas-desus adalah hal yang menakutkan
- Bab 379 Pernyataan manis
- Bab 380 Kekasih misterius
- Bab 381 Seven Years Of Love
- Bab 382 Tempat Yang Hilang
- Bab 383 Wanita Misterius
- Bab 384 Sebuah Ketakutan Yang Tidak Perlu
- Bab 385 Hadiah Aku
- Bab 386 Aku Sudah Pulang
- Bab 387 Gosip Baru
- Bab 388 Ketakutan dan Kegelisahan
- Bab 389 Muncul Di Depan Umum
- Bab 390 Memilih Gaun Pesta
- Bab 391 Pasangan yang Sempurna
- Bab 392 Berdanda Denganmu
- Bab 293 Artiker yang Memalukan
- Bab 394 Rumor yang Tak Tertahankan
- Bab 395 Tujuan Wisata yang Baru
- Bab 396 Mengemudi Sendiri
- Bab 397 Proposal Yang Konyol
- Bab 398 Pedagang Kaki Lima
- Bab 399 Kenangan Yang Indah
- Bab 400 Terus Menuju Ke Depan
- Bab 401 Si Pecemburu
- Bab 402 Aku sangat mencintaimu
- Bab 403 Berendam di sumber air panas
- Bab 404 Coba aku lihat
- Bab 405 Pulang
- Bab 406 Sudah sampai di rumah
- Bab 407 Dalang di balik belakang
- Bab 408 Keluargaku
- Bab 409 Hidup Bahagia