Cinta Seorang CEO Arogan - Bab 71 Sungguh Seorang Wanita Jahat

Yuliana Jian pernah berciuman dengan pria lain, juga pernah merasakan getaran dari dalam jiwa saat berciuman dengan orang yang dicintai. Tapi sama sekali belum pernah ada ciuman seperti ini, begitu tidak mahir, bahkan sedikit kikuk, malah membuat jantung dia hampir berhenti berdetak.

Yuliana Jian sama sekali tidak bisa membuat respon apapun, dia sangat terkejut, juga sama sekali tidak berani membuat respon apapun. Yuliana Jian ada sebuah perasaan, saat dia membuka mata, saat itu segala hal akan terjadi perubahan. Untung saja Wirianto Leng tidak mencium Yuliana Jian terlalu lama, sepertinya dia juga tidak mau ketahuan Yuliana Jian, setelah mencium Yuliana Jian sebentar, dia mundur perlahan-lahan.

Lalu Yuliana Jian merasa Wirianto Leng bangun, dia menghela nafas dengan pelan, seperti sedang frustasi dengan tindakannya. Yuliana Jian merasa Wirianto Leng sedang berjalan dengan pelan di dalam kamar, dia terlihat sedikit gelisah dan resah, akhirnya dia duduk di samping meja kerja. Jangan-jangan Wirianto Leng sedang menyesal atas tindakan menciumnya tadi?

Terpikir sampai di sini, Yuliana Jian mengerutkan dahi, dia merasa dirinya tidak bangun adalah keputusan yang tepat, kalau tidak, menghadapi Wirianto Leng yang menyesal, keduanya pasti akan sangat canggung.

Setelahnya Wirianto Leng tidak kembali ke atas kasur lagi dan tetap tinggal di samping meja kerja. Yuliana Jian juga tidak tidur semalaman, di dalam pikiran dia terisi penuh dengan segala hal yang pernah terjadi bersama Wirianto Leng. Setelah Wirianto Leng meninggalkan kamar, Yuliana Jian baru membuka mata dan duduk, dia mengangkat tangan dan memegang bibirnya dengan pelan, di bibirnya seperti masih tersisa sentuhan ciuman Wirianto Leng, dia tidak mengerti kenapa Wirianto Leng berbuat seperti ini padanya.

Jangan-jangan karena Wirianto Leng sudah menyukai dia?

Yuliana Jian menggeleng-geleng kepala dengan kuat, dia merasa ini terlalu sulit dimengerti, soal Wirianto Leng menyukainya lebih gila daripada Wirianto Leng adalah penyuka sesama jenis. Masa karena penasaran, jadi mencium dia untuk latihan? Demi membuat dirinya lebih mahir dan tidak melakukan hal yang memalukan saat bertemu dengan kekasih kedepannya? Atau deskripsi dia tentang ciuman sebelumnya membuat Wirianto Leng timbul rasa penasaran terhadap ciuman?

Tapi kalau begitu, kenapa Wirianto Leng harus pergi, harus menghela nafas dan harus berjalan ke samping meja kerja?

Yuliana Jian mengerutkan dahi, kepala dia sangat pusing, sama sekali tidak bisa memikirkan hal serumit ini. Hari ini masih banyak hal yang harus dia lakukan, hanya bisa abaikan hal ini dulu dan berusaha membiarkan dirinya tidak memikirkan hal ini. Yuliana Jian sudah sibuk seharian, saat pesta di malam hari, Yuliana Jian sudah sedikit puyeng, sama sekali tidak bisa berdiri stabil.

Pandangan Yuliana Jian menjadi hitam dan hampir jatuh, sebuah tangan tiba-tiba menangkap dia. Dia langsung menoleh dan melihat ke belakang sambil tersenyum. Saat Yuliana Jian melihat orang yang menangkapnya adalah August Leng, senyuman dia hilang perlahan-lahan, dia mengerutkan dahi dan berkata dengan pelan: “Kok kamu?”

Yuliana Jian mengira Wirianto Leng yang menangkap dia, Yuliana Jian sudah sibuk seharian masih belum bertemu Wirianto Leng. Walaupun sekarang Yuliana Jian juga sangat takut bertemu Wirianto Leng, tapi Wirianto Leng malah menghilang setelah mencium dia, membuat Yuliana Jian tak terhindarkan merasa kosong di hatinya.

“Kamu kira siapa? Kakakku?” August Leng mendekati Yuliana Jian dan berkata sambil tersenyum: “Tenang saja, dia tidak akan melihat kamu ke sini, sekarang kakakku sedang menemani Leny Liu.”

Setelah August Leng selesai berkata, dia mengangkat tangan dan menunjuk ke tangga, lalu berkata sambil tersenyum: “Dia dan Leny Liu memilih sebuah gaun yang sangat bagus, saat pesta dimulai, mereka dan Nyonya Tua Leng akan turun dari tangga putar yang sudah kamu dekorasi. Lalu mereka akan berdansa tarian pembukaan, walaupun pesta diadakan atas nama Nyonya Tua Leng, tapi peran utamanya tetap adalah mereka. Nyonya Tua Leng juga demi membuat lebih banyak orang kenal Wirianto Leng, bagaimanapun juga Wirianto Leng sudah tertidur satu tahun, lingkungan di sekitar sudah berubah drastis, dia harus membuat Wirianto Leng sering menunjukkan diri untuk memperdalam kesan, itu adalah Wirianto Leng si pewaris Keluarga Leng sudah bangun, orang lain di Keluarga Leng hanyalah orang samping, cuman Wirianto Leng pewaris yang paling sejati, bahkan sekarang dia sudah sangat sehat……”

“Terima kasih sudah menjelaskan segalanya, kalau mereka akan turun dari tangga putar itu, berarti saat itu tangga putar pasti adalah pusat perhatian semua orang, kelihatannya bunga di tangga putar harus diperiksa lagi dengan teliti. Maaf, aku tidak menemani lagi.” Setelah Yuliana Jian selesai berkata, dia pergi sambil tersenyum.

Tapi baru balik badan, senyuman Yuliana Jian langsung menghilang, hati dia terasa sangat tidak nyaman. Sebelumnya dirinya juga tahu pasangan berdansa Wirianto Leng adalah Leny Liu, dia tidak ada perasaan tidak nyaman seperti ini. Tapi kan Wirianto Leng menciumnya kemarin? Sekarang Wirianto Leng ini malah mau menggandeng orang lain dan muncul di depan orang-orang, Yuliana Jian merasa canggung, juga merasa masam dan risau.

Yuliana Jian mengerutkan dahi dan berjalan ke samping tangga, dia mendekorasi bunga lagi dengan hati-hati. Saat dia sedang mendekorasi bunga, tiba-tiba ada pembantu datang dan tersenyum pada Yuliana Jian: “Nyonya Muda, pesta sudah mau dimulai, Nyonya Tua suruh kamu menghindar. Kamu boleh membantu ke dapur, kebetulan sekarang dapur sedang kekurangan orang.”

Dia mendekorasi tempat seharian dengan susah payah, sekarang malah harus menghindar? Juga harus ke dapur? Benaran sudah mau menjadi pembantu?

Yuliana Jian mengecap bibir dengan kuat, bersabar dan berkata dengan suara rendah: “Karena adalah perintah Nyonya Tua Leng, aku pasti tidak akan melanggar, aku pergi sekarang.”

Yuliana Jian berjalan ke dalam dapur, dapur dan ruang depan hanya terpisahkan sebuah tembok. Tapi saat musik yang indah berbunyi di ruang depan, orang yang berdiri di dalam dapur hanya bisa berkumpul bersama dan melihat ke ruang depan dari celah dengan diam-diam. Pesta adalah prasmanan masakan barat, sudah selesai disiapkan sejak awal, tugas dapur hanya bantu mengisi minuman.

“Waa……Tuan Muda Pertama dan Nona Liu sudah turun, sungguh serasi……”

Ada yang tidak tahan dan menunjukkan kekaguman, tapi orang itu baru selesai berkata, langsung ditarik oleh seseorang, dia menoleh dan melihat sekilas Yuliana Jian, lalu langsung berkata dengan pelan: “Kamu jangan sembarang bicara.”

“Oh……maaf, Nyonya Muda, aku lupa kamu masih di sini.” Orang itu berkata pada Yuliana Jian dengan suara pelan.

Sebelumnya Yuliana Jian tidak pernah bergaul dengan pembantu Keluarga Leng, dia hanya mengira pembantu Keluarga Leng adalah orang-orang yang sangat menaati peraturan, kadang-kadang semuanya terlihat seperti robot yang dingin. Saat Yuliana Jian dekat dengan pembantu Keluarga Leng demi mendekorasi tempat, dia baru menyadari ternyata semua pembantu Keluarga Leng sama dengan orang lain, bisa bicara dan tertawa, hanya saja biasanya tidak ditunjukkan di depan orang yang disebut “majikan”.

Yuliana Jian langsung menggeleng kepala dengan tersenyum: “Tidak masalah, tidak apa-apa.”

Setelah Yuliana Jian selesai berkata, dia juga tidak tahan dan melihat ke arah ruang depan dari celah. Yuliana Jian melihat Wirianto Leng memakai jas warna hitam, dia berdiri di ruang depan yang terang, kelihatannya seperti seorang dewa yang anggun dan mulia. Leny Liu yang berdiri di samping Wirianto Leng memakai gaun warna biru aqua, wajah dia tersenyum hangat, gaunnya anggun, seperti dewi yang datang dari langit.

Memang pasangan serasi.

Yuliana Jian berpikir, tapi kalau kemarin Wirianto Leng tidak menciumnya dan bukan tersangka penyuka sesama jenis, dia dan Leny Liu akan semakin serasi.

Berpikir sampai di sini, tiba-tiba Yuliana Jian merasa ngilu di giginya, dia hampir pingsan karena rasa cemburu yang tiba-tiba muncul. Yuliana Jian mengangkat tangan, menutup dahinya dan mau menghindar. Tapi pandangannya satu detik pun tidak bisa meninggalkan Wirianto Leng dan Leny Liu, bahkan juga tidak tahan dan berkata dalam hati dengan jahat: Cepat jatuh, ayo jatuh, gaun Leny Liu begitu panjang pasti sangat sulit berjalan, pasti sangat mudah terinjak dan jatuh, kalau begitu pasti akan sangat memalukan.

Tapi tidak terjadi apa-apa saat Wirianto Leng dan Leny Liu turun dari tangga putar, segalanya sangat sempurna. Hanya Yuliana Jian yang berdiri sendiri di sudut dapur yang gelap dan memegang dahinya, merasa sangat frustasi atas pikiran jahat yang tadi muncul tiba-tiba.

Sial, dia menjadi tidak seperti dirinya lagi. Kenapa menjadi begitu berhati sempit dan berpikiran buruk?

Tapi Yuliana Jian hanya frustasi sebentar, saat musik berbunyi, Wirianto Leng dan Leny Liu berdansa tarian pembukaan, Yuliana Jian tidak tahan dan berkata di dalam hati lagi: ayo jatuh, ayo jatuh, gerakan menurunkan pinggang itu, Wirianto Leng pasti tidak bisa menahan berat badan Leny Liu, pasti keduanya terjatuh di lantai, kalau begitu juga sangat memalukan.

Tapi selalu berbalik dengan yang diharapkan Yuliana Jian, keduanya mengakhiri dengan sempurna, tepuk tangan yang diberikan pada Wirianto Leng dan Leny Liu setelahnya, sangat kencang sampai orang-orang di dapur harus sedikit menutup telinga agar tidak kaget.

Yuliana Jian mengambil nafas dalam dan memejamkan mata, lalu mengatai dalam hati: sial!

Saat pesta dimulai, tidak ada yang bisa dilihat lagi dari dapur, masing-masing berdiri di samping dan mengobrol. Yuliana Jian juga berdiri di sudut ruangan dan mengetuk kepalanya, melakukan penebusan dosa yang dalam terhadap hati nuraninya atas kutukan dia yang jahat pada Leny Liu dan Wirianto Leng.

Yuliana Jian merasa tadi dia sama sekali tidak ada perbedaan dengan peran perempuan nomor dua yang jahat. Dia sungguh seorang wanita yang jahat. Dia bersalah pada pendidikan yang pernah ditempuh, juga bersalah dengan pengalamannya, lebih bersalah pada harga dirinya. Tapi segalanya ini salah Wirianto Leng, kalau bukan karena dia menciumnya, segalanya sudah tenang sejak awal kan?

Wirianto Leng malah tidak tahu kenapa merusak segalanya? Juga membuat dia menjadi begitu aneh, dia merasa segalanya adalah salah Wirianto Leng!

Yuliana Jian mengerutkan dahi dan mengecap bibir, mengambil nafas dalam dan memejamkan mata.

“Di sini dapur ya? Toilet di mana ya?” Ada sebuah suara yang lembut bertanya sambil tersenyum.

Semua orang yang sedang bekerja di dapur menoleh ke Yuliana Jian, wanita itu melihat Yuliana Jian dengan tersenyum: “Kamu yang memimpin kan? Kalau begitu mohon kamu bawa aku ke toilet, aku mau pergi touch up makeup. Tamu yang hari ini datang ke Keluarga Leng terlalu banyak, toilet lain sudah penuh, aku dengar di sini masih ada satu toilet, aku boleh pinjam sebentar tidak?”

Yuliana Jian melihat semua pembantu sedang melihat dia, Yuliana Jian hanya bisa berkata sambil tersenyum pada orang itu: “Oke, silahkan di sebelah sini.”

Yuliana Jian berjalan keluar dapur dan membawa wanita itu terus berjalan ke depan, berjalan beberapa langkah dan sampai di tempat yang sunyi, Yuliana Jian mendengar wanita itu bertanya sambil tersenyum: “Kamu Yuliana Jian? Yang disebut istri Wirianto Leng? Juga tidak ada apa-apanya. Leny Liu tidak sepadan dengan Wirianto Leng, tapi kamu lebih parah daripada Leny Liu.”

Novel Terkait

Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Charming Wife

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu
Unperfect Wedding

Unperfect Wedding

Agnes Yu
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu